Maret 2013
Abstrak
Kinerja pemasaran merupakan dampak dari hasil strategi pemasaran yang dilakukan oleh suatu
perusahaan. Pengukuran kinerja pemasaran akan menjadi factor yang penting karena dapat digunakan
sebagai evaluasi dan tolak ukur bagi kegiatan pemasaran. Salah satu alat pengukuran kinerja
pemasaran dapat dilakukan dengan menggunakan marketing metrics¸ dimana marketing metrics
tersebut dapat mengukur secara financial metrics dan non-financial metrics. Pengukuran dengan
menggunakan financial metrics salah satunya adalah menghitung bagaimana profitabilitas, biaya
pemasaran yang digunakan untuk memroduksi CN-235 dan juga ROS.
Metode yang digunakan untuk melakukan penelitian ini adalah dengan menggunakan metode
deskriptif analisis. Dimana dalam penelitian ini akan mengupas mengenai proses srategi pemasaran
CN-235. Data yang diperoleh melalui wawancara dengan supervisor bagian pemasaran dan juga
keuangan. Selalin itu data diperoleh melalui studi dokumen tasi dan juga observasi langsung dengan
bagian pemasaran PT. DI.
Berdasarkan hasil penelitian, PT. DI melakukan proses strategi pemasaran yaitu dimulai dengan analisis
situasi stratejik, perencanaan strategi pemasaran, program pengembangan startegi pemasaran, dan
implementasi strategi pemasaran. Berdasarkan perhitungan financial metrics maka terlihat bahwa
biaya pemasaran sangat tinggi sejak tahun 2003 hingga 2006, namun setelah 2008 hingga 2011 biaya
pemasaran cenderung berada pada tingakatan yang sama. Profitabilitas untuk CN-235 hanya terdapat
pada pesawat CN-235 seri 43, seri 21, seri 54, seri 55. Begitupun dengan perhitungan ROS yaitu untuk
seri 43 sebesar 0,81, seri 21 sebesar 0,01, seri 54 sebesar 0,05 dan untuk seri 55 sebesar 0,63.
1. PENDAHULUAN
Kelahiran industri Strategis di Indonesia ekspor), PT. Barata (mesin diesel) dan PT. LEN
dimulai sejak ditetapkannya Keputusan Presiden (elektronika)
nomor 59 tahun 1983 yang merupakan tonggak PT. Pindad (Persero) saat ini mampu
awal cita-cita bangsa Indonesia membangun memproduksi senjata ringan, senjata berat,
industri strategis yang bernaung di dalam suatu munisi kaliber kecil, munisi kaliber besar, munisi
wadah yang disebut Badan Usaha Milik Negara khusus dan kendaraan tempur. PT. PAL Indonesia
Industri Strategis (BUMNIS) yang mandiri dan (Persero) telah mampu memproduksi Korvet,
mampu mendukung sektor pertahanan. Melalui kapal patroli, landing platform dockship, Tanker,
Keppres tersebut, telah ditetapkan industri kapal pencegah bencana laut dan dok
pertahanan bidang kedirgantaraan yang pemeliharaan kapal perang. PT. DI (Persero)
ditangani PT. Dirgantara Indonesia (PT. DI), memproduksi pesawat transport sayap tetap,
bidang kemaritiman (PT. PAL), bidang helikopter, pesawat patroli maritim, pesawat
persenjataan dan munisi (PT. Pindad) dan bidang pengintai, simulator pesawat terbang maritim,
bahan peledak (PT. Dahana). Keempat industri pemeliharaan dan modifikasi pesawat.
tersebut merupakan bagian dari 10 industri Sementara PT. LEN Industri (Persero) telah
strategis yang antara lain PT. KAI (kereta api), PT. berhasil memproduksi sistem kendali untuk
INTI (telekomunikasi), PT. Krakatau Steel (baja), peralatan militer, sistem deteksi: radar dan
PT. Boma Bisma Indra (kontainer dan peralatan
Implementasi Audit Independen Atas Laporan Keuangan dan Faktor Komitmen Profesi Akuntan, Komitmen
Hernawan 2
Kantor Akuntan Publik dan Kepuasan Kerja Auditor
sonar, pasok daya militer independen serta Nasional (IPTN) menjadi pesawat kepresidenan.
peralatan komunikasi militer. Ketiganya adalah Malaysia, Korea Selatan, dan
Indonesia dikenal sebagai negara kepulauan Pakistan. Ketiga negara tersebut membeli CN-
karena wilayahnya yang meliputi ribuan pulau. 235 karena luas daerahnya yang kecil. Sehingga
Kondisi geografis wilayah nusantara tersebut tidak perlu pesawat besar untuk pergi dari satu
menunjukan betapa pentingnya industri strategis tempat ke tempat lain. Lama terbang pesawat
yang mampu beroperasi menjaga pertahanan tersebut sekitar 8-9 jam dan dapat mendarat di
Negara Kesatuan Republik Indonesia di darat, bandara yang mempunyai landasan hanya 1.200
laut maupun Udara. Sehingga tugas strategis ini meter. Negara Indonesia terdiri dari pulau-pulau
menjadi sangat penting bagi PT. DI sebagai yang tersebar dari sabang sampai merauke
produsen pesawat terbang yang mampu sehingga akan sangat memerlukan jenis pesawat
menghubungkan dari satu pulau ke pulau lain yang mampu menjangkau sampai ke daerah
dengan waktu yang reltif singkat dan efektif. terpencil dan mampu mendarat di landasan
PT. DI terus menyusun strategi melalui pendek. Pesawat pesaing sejenis CN-235 adalah
restrukturisasi bisnis yang mencakup penjualan Antonov An-140, Ilyushin Il-114, ATR 72,
produksinya ke luar negeri. Hal ini dilakukan oleh Bombardier Dash-8, dan Fokker-50. Di antara
PT. DI melalui restrukturisasi bisnis yang pesaing ini, CN-235 dikenal sebagai pesawat yang
dilakukan dengan mengukuhkan visi dan misi, lebih unggul. Berikut merupakan daftar pesaing
serta menetapkan fokus bisnis ke dalam bisnis pesawat CN-235 yang rata-rata masih aktif dalam
inti (core) pesawat terbang dan bisnis plasma memproduksi pesawatnya untuk wilayah
(non-core). Bisnis inti dari PT. DI adalah tertentu sesuai dengan negara asal produsen
memproduksi pesawat terbang yang meliputi lini pesawat tersebut:
usaha CN-235, N250, NC-212, dan helikopter. Selain bersaing dalam hal memproduksi
CN-235 merupakan produk unggulan PT. DI pesawat dan juga penguasaan wilayah dalam
yang bekerja sama dengan Airbus Military (dulu memasarkan pesawat jenis turbo prob tersebut,
CASA Spanyol) dan sudah mulai masuk pasar PT. DI juga dihadapkan dalam segi persaingan
tahun 1986. Disamping dioperasikan untuk harga. Negara produsen penghasil pesawat
kepentingan misi-misi militer juga untuk sipil, CN- tersebut akan sangat gencar memasarkan
235 adalah pesawat angkut jarak sedang dengan pesawat hasil produksinya dengan harga yang
dua mesin turbo-prop sebagai pesawat terbang sangat terjangkau oleh konsumen. Dalam
regional dan angkut militer. Sekitar 15 negara persaingan harga tersebut maka PT. DI memiliki
telah menggunakan pesawat CN-235. Di tugas yang cukup berat dalam menentukan
antaranya Amerika Serikat, Prancis, Spanyol, harga 1 unit pesawat dan membuat strategi
Malaysia, Thailand, Turki, Brunei Darussalam, pemasaran yang akan dilakukan sehingga
Pakistan, dan Arab Saudi, sehingga total sudah konsumen akan lebih memilih produk PT. DI
ada 315 pesawat yang dibuat. Negara yang dibandingkan dengan yang lainnya. Beriku adalah
paling banyak menggunakan adalah Turki dengan daftar persaingan harga setiap unit pesawat yang
70 unit. Kebanyakan pesawat-pesawat tersebut sekelas dengan CN-235 yang di produksi oleh PT.
dipakai untuk transportasi militer seperti DI.
membawa barang dan orang.
Selain jenis militer, PT. DI juga memproduksi
CN-235 untuk jenis VVIP, sebab 3 negara telah
menggunakan CN-235 buatan perusahaan yang
dulunya bernama Industri Pesawat Terbang
3 Jurnal Ilmu Manajemen & Bisnis - Vol. 04, No. 01. Maret 2013
pemasaran dan 2) marketing mix untuk menghasilkan kinerja pemasaran seperti volume
mengestimasi hubungan sebab akibat dan penjualan, porsi pasar dan tingkat pertumbuhan
mengukur bagaimana kegiatan pemasaran penjualan maupun kinerja keuangan. Disarankan
mempengaruhi hasil.” pengukuran kinerja menggunakan aktivitas-
aktivitas pemasaran yang menghasilkan kinerja
Metrik pemasaran yang digunakan
yaitu unit yang terjual dan perputaran pelanggan
perusahaan umumnya dikaitkan dengan profit
(Ferdinand dalam Tri, 2005:17). Pertumbuhan
yang dapat dicapai oleh perusahaan. Pemasar
penjualan merupakan konsep untuk mengukur
menerapkan beragam ukuran untuk menilai
prestasi pasar suatu produk. Pertumbuhan
pengaruh pemasaran. Marketing Metrics adalah
penjualan merupakan sumber pertumbuhan
sejumlah ukuran yang membantu pemasar
pangsa pasar. Pertumbuhan penjualan digunakan
menghitung, membandingkan dan
untuk semua peneliti sebagai salah satu variabel
menterjemahkan kinerja pemasaran mereka.
pembentuk kinerja pasar. Kinerja pasar
Marketing metrics dapat digunakana untuk
merupakan bagian dari kinerja pemasaran
menjustifikasi dan merancang program
(Mckee, et al, dalam Tri, 2005:17).
pemasaran dan untuk memutuskan alokasi
Morgan dan Piercy (dalam Andi 2005:21)
keuangan. (Kotler, 2009:117).
menyatakan bahwa strategi yang berkualitas
Pengukuran kinerja pemasaran merupakan
dapat menimbulkan daya terima pelanggan
istilah yang digunakan oleh para professional
terhadap tingkatan kualitas, perbaikan pasar dan
pemasaran untuk menggambarkan analisis dan
kinerja. Di bidang penguasaan teknologi pesawat
peningkatan efisiensi dan efektifitas pemasaran.
terbang, Indonesia telah terkenal sebagai satu-
Hal tersebut dilakukan agar dapat focus pada
satunya negara di Asia Tenggara yang
keselarasan dari kegiatan pemasaran, strategi
memproduksi dan mengembangkan pesawat
yang telah ditetapkan dan metrics yang sesuai
sendiri. Walaupun di bidang pemasaran produksi
dengan tujuan bisnis. Pengukuran ini melibatkan
pesawatnya sendiri harus diakui masih kalah bila
penciptaan kerangka metrics yang digunakan
dibandingkan dengan Brazil, yang
untuk memantau kinerja pemasaran dan
mengembangkan EMBRAER dan memasarkannya
kemudian mengembangkan dan memanfaatkan
ke seluruh dunia.
instrument pemasaran untuk mengelola kinerja
Untuk bertahan terbang di industri yang
pemasaran. Pengukuran kinerja pemasaran
seakan tiada henti diguncang oleh persaingan
dengan menggunakan marketing metrics yang
global, PT. DI harus mampu mengkalkulasikan
memungkinkan para professional pemasaran
jumlah unit produk yang harus dihasilkan, hal
untuk menentukan hasil berdasarkan anggaran
tersebut dilakukan untuk memperoleh
yang ditetapkan dan mendorong pertumbuhan
pendapatan sekaligus meningkatkan profit
suatu organisasi yang mengarah pada inovasi.
penjualan. Tidak adanya pengukuran terhadap
Akibatnya, pemasar menggunakan marketing
efektifitas dan efisiensi yang dilakukan di PT. DI
metrics sebagai pengukuran kinerja pemasaran
membuat perusahaan ini seakan tidak memiliki
sekaligus membuktikan nilai serta menunjukan
pedoman dalam menjalankan setiap bisnisnya.
kontribusi pemasaran untuk suatu organisasi
Pengukuran tersebut dilakukan salah satunya
Ferdinand (Dalam Andi, 2005:20)
untuk mengetahui sejauh mana kinerja yang
mengemukakan kinerja pemasaran merupakan
sudah dilakukan selama ini dan hasilnya pun akan
faktor yang umum digunakan untuk mengukur
menjadi tolak ukur dan evaluasi bagi perusahaan
dampak dari sebuah strategi perusahaan.
untuk mengetahui dan memperbaiki setiap
Strategi perusahaan selalu diarahkan untuk
5 Jurnal Ilmu Manajemen & Bisnis - Vol. 04, No. 01. Maret 2013
kekurangan yang menjadi dasar setiap acuan terjadi dan aksi apa yang dapat dilakukan untuk
kegiatan bisnisnya. meningkatkannya.
Kinerja pemasaran memiliki peran penting Banyak cara yang dapat dilakukan
dalam setiap kegiatan bisnis yang dilakukan di PT. perusahaan untuk mengukur efektivitas
DI, pengukuran terhadap kinerja pemasran ini pemasaran yang salah satunya adalah metrik
merupakan penilaian terhadap setiap strategi pemasaran. Seperti yang disebutkan oleh Kotler
yang telah dilakukan oleh perusahaan dalam (2009:117) bahwa:
memasarkan produknya agar sampai di tangan
“Dua pendekatan besar untuk mengukur
konsumen yang membutuhkan. Strategi yang
produktivitas pemasaran adalah dengan: 1)
dilakukan dalam mengkomunikasikan produk CN-
Marketing Metrics untuk menilai pengaruh
235 pada konsumen bertujuan agar dapat
pemasaran dan 2) marketing mix untuk
meningkatkan penjualan produksinya ke luar
mengestimasi hubungan sebab akibat dan
negeri sesuai dengan target yang telah
mengukur bagaimana kegiatan pemasaran
dikalkulasikan. Peningkatan kinerja pemasaran
mempengaruhi hasil.”
dilakukan dengan mengukur keefektifan
pemasaran perusahaan dalam menjalankan Metrik pemasaran yang digunakan
strategi yang telah ditetapkan serta perusahaan umumnya dikaitkan dengan profit
meminimalisasi setiap kendala yang dialami oleh yang dapat dicapai oleh perusahaan. Pemasar
perusahaan dalam hal ini contohnya seperti menerapkan beragam ukuran untuk menilai
bagaiman ketepatan waktu pengiriman (delivery) pengaruh pemasaran. Marketing Metrics adalah
pada customer, meminimalisasi setiap budget sejumlah ukuran yang membantu pemasar
yang dikeluarkan untuk suatu produk sehingga menghitung, membandingkan dan
dapat meningkatkan profit margin suatu produk. menterjemahkan kinerja pemasaran mereka.
Aktivitas pemasaran dilakukan dengan berbagai Marketing metrics dapat digunakana untuk
cara dengan tujuan adalah konsumen mau menjustifikasi dan merancang program
memilih produk perusahaan dan memperoleh pemasaran dan untuk memutuskan alokasi
profit yang menguntungkan bagi perusahaan. keuangan. (Kotler, 2009:117).
Perusahaan harus menggunakan berbagai Pengukuran kinerja pemasaran merupakan
kriteria untuk mengukur kinerja pemasaran yang istilah yang digunakan oleh para professional
dilakukan oleh perusahaan. pemasaran untuk menggambarkan analisis dan
Kebutuhan perusahaan yang terus peningkatan efisiensi dan efektifitas pemasaran.
meningkat terhadap analisa kinerja bisnis untuk Hal tersebut dilakukan agar dapat focus pada
menghasilkan informasi, saran dan rekomendasi keselarasan dari kegiatan pemasaran, strategi
dalam pengambilan keputusan, menjadikan yang telah ditetapkan dan metrics yang sesuai
sistem pengukuran kinerja sebagai salah satu dengan tujuan bisnis. Pengukuran ini melibatkan
prioritas utama perusahaan dalam beberapa penciptaan kerangka metrics yang digunakan
tahun terakhir. Tetapi saat ini perusahaan masih untuk memantau kinerja pemasaran dan
mengalami kesulitan dalam menerapkan proses kemudian mengembangkan dan memanfaatkan
pengukuran dan pengelolaan kinerja yang tepat. instrument pemasaran untuk mengelola kinerja
Metode pengukuran kinerja yang diterapkan pemasaran. Pengukuran kinerja pemasaran
pada umumnya hanya menampilkan nilai dari dengan menggunakan marketing metrics yang
suatu indikator kinerja bisnis, tetapi belum memungkinkan para professional pemasaran
mampu menjawab mengapa hal tersebut dapat untuk menentukan hasil berdasarkan anggaran
yang ditetapkan dan mendorong pertumbuhan
suatu organisasi yang mengarah pada inovasi.
Implementasi Audit Independen Atas Laporan Keuangan dan Faktor Komitmen Profesi Akuntan, Komitmen
Hernawan 6
Kantor Akuntan Publik dan Kepuasan Kerja Auditor
pemasaran. Proses ini terdiri dari target dan Implementasi strategi pemasaran akan
positioning pasar, tujuan dari analisis proses ini menghasilkan suatu kinerja pemasaran.
adalah untuk mengetahui seberapa banyak pasar Kinerja pemasaran perlu dilakukan
yang akan dibidik sekaligus menentukan dimana pengukuran sebagai bahan evaluasi dan tolak
perusahaan menempatkan posisi nya di dalam ukur bagi pelaksanaan strategi pemasaran
pasar. Setelah itu melakukan relationship selanjutnya. Ferdinand A.T. dalam Inggrit
strategy, kerjasama tersebut dapat dilakukan (2003:19) menyatakan: “kinerja pemasaran
baik dengan supplier, distributor dan customer. merupakan faktor yang seringkali digunakan
Tujuannya adalah agar dapat memperoleh untuk mengukur dampak dari strategi yang
kemudahan akses pasar. Yang terakhir dilakukan diterapkan perusahaan”. Salah satu faktor
dalam proses ini adalah melakukan inovasi dan penentu keberhasilan suatu perusahaan adalah
perkembangan produk baru. Agar dapat kinerja pemasaran, kinerja pemasaran yang baik
mempertahankan kelangsungan hidup akan memberikan profit pada perusahaan. Profit
perusahaan maka harus perusahaan harus riset akan digunakan perusahaan untuk menutup
untuk membuat inovasi untuk perkembangan biaya operasional yang akan dikeluarkan,
produk yang baru agar perusahaan dapat selalu membiayai operasional yang akan datang dan
menyesuaikan dengan kebutuhan konsumen. investasi pengembangan usaha. Sedangkan
Program pengembangan strategi pemasaran, kinerja pemasaran yang buruk akan membawa
pada tahap pengembangan perusahaan perusahaan pada kerugian dan akhirnya bila
membuat strategi untuk melakukan pemasaran kinerja semakin buruk akan menyebabkan
berdasarkan bauran pemasaran. Menentukan kepailitan, (Wagner B. Collage,dalam Inggrit,
strategi produk, yaitu mengetahui produk apa (2003:21)).
yang akan ditawarkan pada pasar, memutuskan Pengukuran kinerja pemasaran dapat
merek apa yang cocok, bagaimana dilakukan dengan menggunakan marketing
pengemasannya dll. Strategi harga yaitu metrics. Marketing Metrics yang dibuat
menentukan harga jual yang akan diberikan pada disesuaikan dengan bidang usaha yang dijalankan.
pasar, penentuan harga ini akan tergantung Pentingnya penggunaan metrik pemasaram bagi
dengan target pasar yang dituju. Strategi suatu perusahaan yang melakukan aktivitas
promosi yaitu untuk menemukan cara untuk pemasaran seperti dikatakan oleh Frosen et.al
mengkomunikasikan suatu produk pada (2009:1)
konsumen yang akan dituju, ada berbagai cara “ the measurment of marketing
yang digunakan dalam penyampaian komunikasi performance has been a central conncern in
produk tersebut dan akan tergantung pada marketing for decadec and marketing science
produk yang ditawarkan. Saluran distribusi, institude has repeatedly assigned marketing
tahapan ini menentukan bagaimana cara metrics as a top research priority in recent years”
menyampaikan produk dari tangan produsen ke
tangan konsumen akhir sebagai pengguna. Pemasar harus mampu mengukur peluang
Penerapan strategi pemasaran, pada baru dan investasi yang dibutuhkan untuk
tahapan yang terakhir ini merupakan merealisasikannya. Pemasar harus
implementasi dari keseluruhan strategi yang mengkuantifikasi nilai dan produk, konsumen,
telah dirancang. Seluruh rencana strategi disusun saluran distribusi semuanya pada berbagai jenis
dengan baik untuk diimplementasikan dan harga dan skenario pemasaran yang akan
terakhir dilakukan pengendalian atas dilakukan dalam bentuk strategi pemasraran
pelaksanaan stategi yang sudah dilakukan. berdasarkan target yang telah ditentukan. Hal
Implementasi Audit Independen Atas Laporan Keuangan dan Faktor Komitmen Profesi Akuntan, Komitmen
Hernawan 8
Kantor Akuntan Publik dan Kepuasan Kerja Auditor
serupa pun dikemukakan oleh Roger J. Best value and build link age between marketing
(2010:1) dalam penelitiannya yang berjudul strategy and financial outcomes
“Getting Started Using Marketing Metrics”
Pengukuran kinerja pemasaran dapat
bahwa:
dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif.
“Marketing needs marketing metrics to Pengukuran secara kualitatif umumnya berkaitan
demonstrate its performance as well as take a dengen persepsi ataupun sikap seseorang
more responsible role in managing profits and tentang salah satu jenis aktivitas pemasaran yang
profitable growth”. dilakukan oleh suatu perusahaan. Marketing
metrics ini dikelompokan pada enam kelompok
Sehingga dapat dijelaskan bahwa kegiatan
utama, seperti yang dinyatakan oleh (Lionch,
pemasaran membutuhkan marketing metrics
Eusebio, Ambler, (2006:10) bahwa:
untuk mengarahkan kinerja pemasarannya
Marketing metrics could be devided into six
dalam mengatur profit dan peningkatan profit
basic group:
suatu organisasi perusahaan.
1. Financial indicators (turnover, profit margin,
Mark Uncles (2005:3) mengemukakan
profitability ratio)
definisi marketing metrics yaitu “marketing
2. Measurement of market (market share, the
metrics are on going measure of marketing
share of advertising, promotional share)
performance” jadi dapat disimpulkan bahwa
3. Measurement of customer behaviour
metrik pemasaran adalah pengukuran terhadap
(layalty, penetration, number of newly
hasil dari aktivitas pemasaran atau biasa juga
acquired customer)
disebut kinerja pemasaran. Apabila
4. Measuring the movement of customer
menggunakan metrik tunggal maka tidak dapat
(customer satisfaction, ability to recognize
meringkas performa perusahaan sementara jika
the brand)
menggunakan banyak metrik malah
5. Measurement to direct customer
menimbulkan kekacauan seperti yang
(distribution level, profitability of provider,
dikemukakan oleh Farris et.al (2010:2)
quality of service)
mengatakan: No single likely to be perfect for
6. Measuring innovation (number of new
this reason, we recommend that marketers use
product, the share of new products sales)
a portofolio or “dashboard” of metrics.
Tujuan Marketing metrics pada dasarnya Sedangkan menurut Marek, Lucie and
adalah untuk mengukur kinerja pemasaran Frantisek (2011:1) Marketing Matrics ini dapat
dalam menjalankan strategi yang telah diukur melalui 2 kelompok yaitu sebagai berikut,
ditetapkan oleh perusahaan. Seperti yang The metrics could be devided into two groups –
dikatakan oleh Rust et.al dalam J.Andrew, Leigh, financial metrics and non-financial metrics”.
David et.al (2008:1), yang menyebutkan bahwa: Financial Metrics dapat dihitung dalam
bentuk sejumlah uang yang digunakan, seperti
The purpose of marketing metrics is twofold.
yang disebutkan Marek, Lucie, Frantisek
First, marketing metrics serve to increase
(2011:2):
marketing’s accountability within the firm and to
justify spendig valuable firm resources on Used process-oriented metrics with the
marketing initiatives to top up management. ability to distinguish features of the supply chain
Second, marketing metrics can help managers to performance measurement – the SCOR model
identify the drivers of future customer and firm (supply chain operations reference), profitability
ratios (ROE, ROI, ROS), MSI index (measures
proportion between count of customers and
9 Jurnal Ilmu Manajemen & Bisnis - Vol. 04, No. 01. Maret 2013
totally number of potential customers), index BM mendorong pertumbuhan suatu organisasi yang
(reports on cost, revenues and margins). mengarah pada inovasi. Akibatnya, marketer
menggunakan metrik pemasaran sebagai
Sedangkan non-financial Matrics tidak dapat
pengukuran kinerja pemasaran sekaligus
dihitung dalam bentuk sejumlah uang, seperti
membuktikan nilai serta menunjukan kontribusi
yang diungkapkan Zahay and Griffin dalam
pemasaran untuk suatu organisasi.
Marek, Lucie, Frantisek (2011:2)
Ferdinand dalam Andi (2005:19)
“the customer scale are not too strict like mengemukakan kinerja pemasaran merupakan
financial metrics. This customer scales are e.g. faktor yang umum digunakan untuk mengukur
customer lifetime value, share of wallet, dampak dari sebuah strategi perusahaan.
customer retention. Washburn and Plank (2002) Strategi perusahaan selalu diarahkan untuk
used in their study testing of model Yoo and menghasilkan kinerja pemasaran seperti volume
Donth in six instances, factor analysis with penjualan, porsi pasar dan tingkat pertumbuhan
oblique rotation and the CFA model.” penjualan maupun kinerja keuangan.
Berikut adalah hasil penelitian yang Pengukuran dengan menggunakan
menunjukan pentingnya pengukuran kinerja marketing metrics dapat dilakuakn dengan
pemasaran dengan menggunakan marketing menggunakan 2 cara, yaitu dengan financial
metrics: metrik dan juga non financial metrik.
Pengukuran dapat disesuaikan dengan jenis
usaha yang dilakukan oleh perusahaan. Model
marketing metrics yang dibuat pun tidak dalam
bentuk yang baku sehingga akan sangat
flesksibel dan berbeda pada setiap perusahaan.
3. METODE PENELITIAN
agen untuk diluar kawasan pemasaran CN- sangat jauh dibandingkan dengan nilai profit
235 seperti Thailand, South Africa. di seri sebelumnya. Profit yang meningkat
d. Implementasi strategi pemasaran. Yang senilai Rp.1.776.666.809 diperoleh dari
bertanggung jawab atas implemetasi pesawat seri 54. Nilai Pesawat untuk seri 21
strategi pemasaran di PT. DI yaitu bagian dan seri 55 untuk TUDM ini keduanya
pemasaran dan penjualan yang terbagi mengalami keuntungan. Nilai profit yang
menjadi 3 yaitu MRA, Strategic and planner, diperoleh adalah Rp.432.873.550 untuk seri
Operation. Evaluasi strategi pemasaran 21 dan Rp.14.118.225.846 untuk seri 55.
dilakukan dengan adanya audit pemasaran Ketiga pesawat CN-235 pesanan Korea
baik secara internal maupun eksternal. untuk seri 56, seri 57 dan seri 58 ini
semuanya mengalami kerugian yang cukup
4.2 Gambaran Kinerja Pemasaran berdasarkan signifikan. Seri 56 mengalami kerugian
marketing metrics dengan nilai Rp.7.124.376.273, seri 57
a. Total biaya pemasaran dengan nilai Rp.12.808.583.975 dan untuk
Total biaya pemasaran pada tahun 2003 seri 58 dengan nilai Rp.3.149.329.944.
ialah Rp.20.528.265.242. Pada tahun 2004, c. Return On sales
biaya pemasaran menurun menjadi Berdasarkan perhitungan return on sales,
Rp.10.885.514.641. Pada tahun 2005, hanya beberapa seri pesawat yang
jumlah total biaya pemasaran adalah memperoleh profit, yaitu seri 43, seri 54,
sebesar Rp.6.223.286.286. pada tahun ini, seri 21, seri 55. Untuk seri 43 nilai ROS yang
jumlah biaya pemasaran menurun lebih diperoleh adalah 0,81 sedangkan untuk seri
kecil dibandingkan dengan tahun 2004. 54 ROS yang diperoleh menurun menjadi
Pada tahun 2006 biaya pemasaran yang 0,05 dan lebih menurun pada seri 21
menurun menjadi Rp.1.435.315.027. Jumlah dengan nilai ROS 0,01. Karena nilai profit
biaya pemasaran pada tahun 2007 mulai dari keseluruhan seri pesawat CN-235 yang
meningkat menjadi Rp.3.408.395.727. Pada paling besar diperoleh dari seri 55 maka
tahun 2008 jumlah biaya pemasaran nilai ROS nya pun lebih besar dari nilai ROS
meningkat jauh dari tahun 2007 yaitu seri sebelumnya. Nilai ROS untuk nilai 55 ini
Rp.16.543.077.396. Biaya pemasaran adalah 0,633.
kembali menurun dengan jumlah Perhitungan marketing metrics tersebut
Rp.12.811.898.249 pada tahun 2009. Tahun dapat disimpulkan seperti tabel yang terlampir
2010 jumlah nilai pemasaran adalah berikut ini:
Rp.12.081.905.685 dan terjadi peningkatan
yang cukup signifikan yaitu menjadi
Rp.20.223.328.041 di tahun 2011.
b. Profit and Loss
Pesawat Seri 40 mengalami kerugian
sebesar Rp.8.616.067.067.545. Pada seri 43,
jauh meningkat PT. DI mendapatkan laba
sebesar Rp.1.566.838.700. PT.DI kembali
mengalami nilai kerugian untuk Produk CN-
235 seri 52 dan seri 53. Kerugian tersebut
sebesar Rp.4.561.655.373 untuk seri 53 dan
Rp.99.917.937.256 untuk seri 54, nilai ini
Implementasi Audit Independen Atas Laporan Keuangan dan Faktor Komitmen Profesi Akuntan, Komitmen
Hernawan 12
Kantor Akuntan Publik dan Kepuasan Kerja Auditor
marketing metrics sebagai alat ukur kinerja Implementation and Control. London.
pemasaran yang dapat dijadikan suatu Elsavier.
referensi bagi PT. DI sebagai tolak ukur
Sumber Tesis
untuk pengendalian dan evaluasi kinerja
pemasaran. Selain daripada financial metrics Andi Listyarso. (2005). Pengaruh Strategi
maka diperlukan untuk menghitung dengan Pemasaran Terhadap Kinerja Pemasaran
non financial metrics agar kinerja dan Kinerja Perusahaan dengan Lingkungan
pemasaran dapat dievaluasi dengan baik. Persaingan Sebagai Variabel Moderating.
Tesis. Semarang: Universitas Diponegoro