Anda di halaman 1dari 14

1 Jurnal Ilmu Manajemen & Bisnis - Vol. 04, No. 01.

Maret 2013

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA PEMASARAN MELALUI FINANCIAL METRICS


(Studi Kasus Untuk Produk CN-235 di PT. Dirgantara Indonesia)

Wulan Sari Astami

Abstrak
Kinerja pemasaran merupakan dampak dari hasil strategi pemasaran yang dilakukan oleh suatu
perusahaan. Pengukuran kinerja pemasaran akan menjadi factor yang penting karena dapat digunakan
sebagai evaluasi dan tolak ukur bagi kegiatan pemasaran. Salah satu alat pengukuran kinerja
pemasaran dapat dilakukan dengan menggunakan marketing metrics¸ dimana marketing metrics
tersebut dapat mengukur secara financial metrics dan non-financial metrics. Pengukuran dengan
menggunakan financial metrics salah satunya adalah menghitung bagaimana profitabilitas, biaya
pemasaran yang digunakan untuk memroduksi CN-235 dan juga ROS.
Metode yang digunakan untuk melakukan penelitian ini adalah dengan menggunakan metode
deskriptif analisis. Dimana dalam penelitian ini akan mengupas mengenai proses srategi pemasaran
CN-235. Data yang diperoleh melalui wawancara dengan supervisor bagian pemasaran dan juga
keuangan. Selalin itu data diperoleh melalui studi dokumen tasi dan juga observasi langsung dengan
bagian pemasaran PT. DI.
Berdasarkan hasil penelitian, PT. DI melakukan proses strategi pemasaran yaitu dimulai dengan analisis
situasi stratejik, perencanaan strategi pemasaran, program pengembangan startegi pemasaran, dan
implementasi strategi pemasaran. Berdasarkan perhitungan financial metrics maka terlihat bahwa
biaya pemasaran sangat tinggi sejak tahun 2003 hingga 2006, namun setelah 2008 hingga 2011 biaya
pemasaran cenderung berada pada tingakatan yang sama. Profitabilitas untuk CN-235 hanya terdapat
pada pesawat CN-235 seri 43, seri 21, seri 54, seri 55. Begitupun dengan perhitungan ROS yaitu untuk
seri 43 sebesar 0,81, seri 21 sebesar 0,01, seri 54 sebesar 0,05 dan untuk seri 55 sebesar 0,63.

Kata Kunci: Strategi Pemasaran, Kinerja Pemasaran, Marketing Metrics

1. PENDAHULUAN

Kelahiran industri Strategis di Indonesia ekspor), PT. Barata (mesin diesel) dan PT. LEN
dimulai sejak ditetapkannya Keputusan Presiden (elektronika)
nomor 59 tahun 1983 yang merupakan tonggak PT. Pindad (Persero) saat ini mampu
awal cita-cita bangsa Indonesia membangun memproduksi senjata ringan, senjata berat,
industri strategis yang bernaung di dalam suatu munisi kaliber kecil, munisi kaliber besar, munisi
wadah yang disebut Badan Usaha Milik Negara khusus dan kendaraan tempur. PT. PAL Indonesia
Industri Strategis (BUMNIS) yang mandiri dan (Persero) telah mampu memproduksi Korvet,
mampu mendukung sektor pertahanan. Melalui kapal patroli, landing platform dockship, Tanker,
Keppres tersebut, telah ditetapkan industri kapal pencegah bencana laut dan dok
pertahanan bidang kedirgantaraan yang pemeliharaan kapal perang. PT. DI (Persero)
ditangani PT. Dirgantara Indonesia (PT. DI), memproduksi pesawat transport sayap tetap,
bidang kemaritiman (PT. PAL), bidang helikopter, pesawat patroli maritim, pesawat
persenjataan dan munisi (PT. Pindad) dan bidang pengintai, simulator pesawat terbang maritim,
bahan peledak (PT. Dahana). Keempat industri pemeliharaan dan modifikasi pesawat.
tersebut merupakan bagian dari 10 industri Sementara PT. LEN Industri (Persero) telah
strategis yang antara lain PT. KAI (kereta api), PT. berhasil memproduksi sistem kendali untuk
INTI (telekomunikasi), PT. Krakatau Steel (baja), peralatan militer, sistem deteksi: radar dan
PT. Boma Bisma Indra (kontainer dan peralatan
Implementasi Audit Independen Atas Laporan Keuangan dan Faktor Komitmen Profesi Akuntan, Komitmen
Hernawan 2
Kantor Akuntan Publik dan Kepuasan Kerja Auditor

sonar, pasok daya militer independen serta Nasional (IPTN) menjadi pesawat kepresidenan.
peralatan komunikasi militer. Ketiganya adalah Malaysia, Korea Selatan, dan
Indonesia dikenal sebagai negara kepulauan Pakistan. Ketiga negara tersebut membeli CN-
karena wilayahnya yang meliputi ribuan pulau. 235 karena luas daerahnya yang kecil. Sehingga
Kondisi geografis wilayah nusantara tersebut tidak perlu pesawat besar untuk pergi dari satu
menunjukan betapa pentingnya industri strategis tempat ke tempat lain. Lama terbang pesawat
yang mampu beroperasi menjaga pertahanan tersebut sekitar 8-9 jam dan dapat mendarat di
Negara Kesatuan Republik Indonesia di darat, bandara yang mempunyai landasan hanya 1.200
laut maupun Udara. Sehingga tugas strategis ini meter. Negara Indonesia terdiri dari pulau-pulau
menjadi sangat penting bagi PT. DI sebagai yang tersebar dari sabang sampai merauke
produsen pesawat terbang yang mampu sehingga akan sangat memerlukan jenis pesawat
menghubungkan dari satu pulau ke pulau lain yang mampu menjangkau sampai ke daerah
dengan waktu yang reltif singkat dan efektif. terpencil dan mampu mendarat di landasan
PT. DI terus menyusun strategi melalui pendek. Pesawat pesaing sejenis CN-235 adalah
restrukturisasi bisnis yang mencakup penjualan Antonov An-140, Ilyushin Il-114, ATR 72,
produksinya ke luar negeri. Hal ini dilakukan oleh Bombardier Dash-8, dan Fokker-50. Di antara
PT. DI melalui restrukturisasi bisnis yang pesaing ini, CN-235 dikenal sebagai pesawat yang
dilakukan dengan mengukuhkan visi dan misi, lebih unggul. Berikut merupakan daftar pesaing
serta menetapkan fokus bisnis ke dalam bisnis pesawat CN-235 yang rata-rata masih aktif dalam
inti (core) pesawat terbang dan bisnis plasma memproduksi pesawatnya untuk wilayah
(non-core). Bisnis inti dari PT. DI adalah tertentu sesuai dengan negara asal produsen
memproduksi pesawat terbang yang meliputi lini pesawat tersebut:
usaha CN-235, N250, NC-212, dan helikopter. Selain bersaing dalam hal memproduksi
CN-235 merupakan produk unggulan PT. DI pesawat dan juga penguasaan wilayah dalam
yang bekerja sama dengan Airbus Military (dulu memasarkan pesawat jenis turbo prob tersebut,
CASA Spanyol) dan sudah mulai masuk pasar PT. DI juga dihadapkan dalam segi persaingan
tahun 1986. Disamping dioperasikan untuk harga. Negara produsen penghasil pesawat
kepentingan misi-misi militer juga untuk sipil, CN- tersebut akan sangat gencar memasarkan
235 adalah pesawat angkut jarak sedang dengan pesawat hasil produksinya dengan harga yang
dua mesin turbo-prop sebagai pesawat terbang sangat terjangkau oleh konsumen. Dalam
regional dan angkut militer. Sekitar 15 negara persaingan harga tersebut maka PT. DI memiliki
telah menggunakan pesawat CN-235. Di tugas yang cukup berat dalam menentukan
antaranya Amerika Serikat, Prancis, Spanyol, harga 1 unit pesawat dan membuat strategi
Malaysia, Thailand, Turki, Brunei Darussalam, pemasaran yang akan dilakukan sehingga
Pakistan, dan Arab Saudi, sehingga total sudah konsumen akan lebih memilih produk PT. DI
ada 315 pesawat yang dibuat. Negara yang dibandingkan dengan yang lainnya. Beriku adalah
paling banyak menggunakan adalah Turki dengan daftar persaingan harga setiap unit pesawat yang
70 unit. Kebanyakan pesawat-pesawat tersebut sekelas dengan CN-235 yang di produksi oleh PT.
dipakai untuk transportasi militer seperti DI.
membawa barang dan orang.
Selain jenis militer, PT. DI juga memproduksi
CN-235 untuk jenis VVIP, sebab 3 negara telah
menggunakan CN-235 buatan perusahaan yang
dulunya bernama Industri Pesawat Terbang
3 Jurnal Ilmu Manajemen & Bisnis - Vol. 04, No. 01. Maret 2013

Tabel 1.1 dilakukan dalam mengkomunikasikan produk CN-


Daftar Harga Pesaing CN-235 Periode 2010- 235 pada konsumen bertujuan agar dapat
2012 meningkatkan penjualan produksinya ke luar
negeri sesuai dengan target yang telah
NO Nama Pesawat Jenis Pesawat Harga dikalkulasikan. Peningkatan kinerja pemasaran
1 DORNIER DO 328 8 Jt USD dilakukan dengan mengukur keefektifan
2 ATR ATR 42 17 Jt USD pemasaran perusahaan dalam menjalankan
3 DHC DHC 8 15,5Jt USD
strategi yang telah ditetapkan serta
meminimalisasi setiap kendala yang dialami oleh
4 CN CN-235 20 jt USD
perusahaan dalam hal ini contohnya seperti
Sumber: Data PT. DI
bagaiman ketepatan waktu pengiriman (delivery)
pada customer, meminimalisasi setiap budget
Di bidang penguasaan teknologi pesawat
yang dikeluarkan untuk suatu produk sehingga
terbang, Indonesia telah terkenal sebagai satu-
dapat meningkatkan profit margin suatu produk.
satunya negara di Asia Tenggara yang
Aktivitas pemasaran dilakukan dengan berbagai
memproduksi dan mengembangkan pesawat
cara dengan tujuan adalah konsumen mau
sendiri. Walaupun di bidang pemasaran produksi
memilih produk perusahaan dan memperoleh
pesawatnya sendiri harus diakui masih kalah bila
profit yang menguntungkan bagi perusahaan.
dibandingkan dengan Brazil, yang
Perusahaan harus menggunakan berbagai
mengembangkan EMBRAER dan memasarkannya
kriteria untuk mengukur kinerja pemasaran yang
ke seluruh dunia.
dilakukan oleh perusahaan.
Untuk bertahan terbang di industri yang
Kebutuhan perusahaan yang terus
seakan tiada henti diguncang oleh persaingan
meningkat terhadap analisa kinerja bisnis untuk
global, PT. DI harus mampu mengkalkulasikan
menghasilkan informasi, saran dan rekomendasi
jumlah unit produk yang harus dihasilkan, hal
dalam pengambilan keputusan, menjadikan
tersebut dilakukan untuk memperoleh
sistem pengukuran kinerja sebagai salah satu
pendapatan sekaligus meningkatkan profit
prioritas utama perusahaan dalam beberapa
penjualan. Tidak adanya pengukuran terhadap
tahun terakhir. Tetapi saat ini perusahaan masih
efektifitas dan efisiensi yang dilakukan di PT. DI
mengalami kesulitan dalam menerapkan proses
membuat perusahaan ini seakan tidak memiliki
pengukuran dan pengelolaan kinerja yang tepat.
pedoman dalam menjalankan setiap bisnisnya.
Metode pengukuran kinerja yang diterapkan
Pengukuran tersebut dilakukan salah satunya
pada umumnya hanya menampilkan nilai dari
untuk mengetahui sejauh mana kinerja yang
suatu indikator kinerja bisnis, tetapi belum
sudah dilakukan selama ini dan hasilnya pun akan
mampu menjawab mengapa hal tersebut dapat
menjadi tolak ukur dan evaluasi bagi perusahaan
terjadi dan aksi apa yang dapat dilakukan untuk
untuk mengetahui dan memperbaiki setiap
meningkatkannya.
kekurangan yang menjadi dasar setiap acuan
Banyak cara yang dapat dilakukan
kegiatan bisnisnya.
perusahaan untuk mengukur efektivitas
Kinerja pemasaran memiliki peran penting
pemasaran yang salah satunya adalah metrik
dalam setiap kegiatan bisnis yang dilakukan di PT.
pemasaran. Seperti yang disebutkan oleh Kotler
DI, pengukuran terhadap kinerja pemasran ini
(2009:117) bahwa:
merupakan penilaian terhadap setiap strategi
yang telah dilakukan oleh perusahaan dalam “Dua pendekatan besar untuk mengukur
memasarkan produknya agar sampai di tangan produktivitas pemasaran adalah dengan: 1)
konsumen yang membutuhkan. Strategi yang Marketing Metrics untuk menilai pengaruh
Implementasi Audit Independen Atas Laporan Keuangan dan Faktor Komitmen Profesi Akuntan, Komitmen
Hernawan 4
Kantor Akuntan Publik dan Kepuasan Kerja Auditor

pemasaran dan 2) marketing mix untuk menghasilkan kinerja pemasaran seperti volume
mengestimasi hubungan sebab akibat dan penjualan, porsi pasar dan tingkat pertumbuhan
mengukur bagaimana kegiatan pemasaran penjualan maupun kinerja keuangan. Disarankan
mempengaruhi hasil.” pengukuran kinerja menggunakan aktivitas-
aktivitas pemasaran yang menghasilkan kinerja
Metrik pemasaran yang digunakan
yaitu unit yang terjual dan perputaran pelanggan
perusahaan umumnya dikaitkan dengan profit
(Ferdinand dalam Tri, 2005:17). Pertumbuhan
yang dapat dicapai oleh perusahaan. Pemasar
penjualan merupakan konsep untuk mengukur
menerapkan beragam ukuran untuk menilai
prestasi pasar suatu produk. Pertumbuhan
pengaruh pemasaran. Marketing Metrics adalah
penjualan merupakan sumber pertumbuhan
sejumlah ukuran yang membantu pemasar
pangsa pasar. Pertumbuhan penjualan digunakan
menghitung, membandingkan dan
untuk semua peneliti sebagai salah satu variabel
menterjemahkan kinerja pemasaran mereka.
pembentuk kinerja pasar. Kinerja pasar
Marketing metrics dapat digunakana untuk
merupakan bagian dari kinerja pemasaran
menjustifikasi dan merancang program
(Mckee, et al, dalam Tri, 2005:17).
pemasaran dan untuk memutuskan alokasi
Morgan dan Piercy (dalam Andi 2005:21)
keuangan. (Kotler, 2009:117).
menyatakan bahwa strategi yang berkualitas
Pengukuran kinerja pemasaran merupakan
dapat menimbulkan daya terima pelanggan
istilah yang digunakan oleh para professional
terhadap tingkatan kualitas, perbaikan pasar dan
pemasaran untuk menggambarkan analisis dan
kinerja. Di bidang penguasaan teknologi pesawat
peningkatan efisiensi dan efektifitas pemasaran.
terbang, Indonesia telah terkenal sebagai satu-
Hal tersebut dilakukan agar dapat focus pada
satunya negara di Asia Tenggara yang
keselarasan dari kegiatan pemasaran, strategi
memproduksi dan mengembangkan pesawat
yang telah ditetapkan dan metrics yang sesuai
sendiri. Walaupun di bidang pemasaran produksi
dengan tujuan bisnis. Pengukuran ini melibatkan
pesawatnya sendiri harus diakui masih kalah bila
penciptaan kerangka metrics yang digunakan
dibandingkan dengan Brazil, yang
untuk memantau kinerja pemasaran dan
mengembangkan EMBRAER dan memasarkannya
kemudian mengembangkan dan memanfaatkan
ke seluruh dunia.
instrument pemasaran untuk mengelola kinerja
Untuk bertahan terbang di industri yang
pemasaran. Pengukuran kinerja pemasaran
seakan tiada henti diguncang oleh persaingan
dengan menggunakan marketing metrics yang
global, PT. DI harus mampu mengkalkulasikan
memungkinkan para professional pemasaran
jumlah unit produk yang harus dihasilkan, hal
untuk menentukan hasil berdasarkan anggaran
tersebut dilakukan untuk memperoleh
yang ditetapkan dan mendorong pertumbuhan
pendapatan sekaligus meningkatkan profit
suatu organisasi yang mengarah pada inovasi.
penjualan. Tidak adanya pengukuran terhadap
Akibatnya, pemasar menggunakan marketing
efektifitas dan efisiensi yang dilakukan di PT. DI
metrics sebagai pengukuran kinerja pemasaran
membuat perusahaan ini seakan tidak memiliki
sekaligus membuktikan nilai serta menunjukan
pedoman dalam menjalankan setiap bisnisnya.
kontribusi pemasaran untuk suatu organisasi
Pengukuran tersebut dilakukan salah satunya
Ferdinand (Dalam Andi, 2005:20)
untuk mengetahui sejauh mana kinerja yang
mengemukakan kinerja pemasaran merupakan
sudah dilakukan selama ini dan hasilnya pun akan
faktor yang umum digunakan untuk mengukur
menjadi tolak ukur dan evaluasi bagi perusahaan
dampak dari sebuah strategi perusahaan.
untuk mengetahui dan memperbaiki setiap
Strategi perusahaan selalu diarahkan untuk
5 Jurnal Ilmu Manajemen & Bisnis - Vol. 04, No. 01. Maret 2013

kekurangan yang menjadi dasar setiap acuan terjadi dan aksi apa yang dapat dilakukan untuk
kegiatan bisnisnya. meningkatkannya.
Kinerja pemasaran memiliki peran penting Banyak cara yang dapat dilakukan
dalam setiap kegiatan bisnis yang dilakukan di PT. perusahaan untuk mengukur efektivitas
DI, pengukuran terhadap kinerja pemasran ini pemasaran yang salah satunya adalah metrik
merupakan penilaian terhadap setiap strategi pemasaran. Seperti yang disebutkan oleh Kotler
yang telah dilakukan oleh perusahaan dalam (2009:117) bahwa:
memasarkan produknya agar sampai di tangan
“Dua pendekatan besar untuk mengukur
konsumen yang membutuhkan. Strategi yang
produktivitas pemasaran adalah dengan: 1)
dilakukan dalam mengkomunikasikan produk CN-
Marketing Metrics untuk menilai pengaruh
235 pada konsumen bertujuan agar dapat
pemasaran dan 2) marketing mix untuk
meningkatkan penjualan produksinya ke luar
mengestimasi hubungan sebab akibat dan
negeri sesuai dengan target yang telah
mengukur bagaimana kegiatan pemasaran
dikalkulasikan. Peningkatan kinerja pemasaran
mempengaruhi hasil.”
dilakukan dengan mengukur keefektifan
pemasaran perusahaan dalam menjalankan Metrik pemasaran yang digunakan
strategi yang telah ditetapkan serta perusahaan umumnya dikaitkan dengan profit
meminimalisasi setiap kendala yang dialami oleh yang dapat dicapai oleh perusahaan. Pemasar
perusahaan dalam hal ini contohnya seperti menerapkan beragam ukuran untuk menilai
bagaiman ketepatan waktu pengiriman (delivery) pengaruh pemasaran. Marketing Metrics adalah
pada customer, meminimalisasi setiap budget sejumlah ukuran yang membantu pemasar
yang dikeluarkan untuk suatu produk sehingga menghitung, membandingkan dan
dapat meningkatkan profit margin suatu produk. menterjemahkan kinerja pemasaran mereka.
Aktivitas pemasaran dilakukan dengan berbagai Marketing metrics dapat digunakana untuk
cara dengan tujuan adalah konsumen mau menjustifikasi dan merancang program
memilih produk perusahaan dan memperoleh pemasaran dan untuk memutuskan alokasi
profit yang menguntungkan bagi perusahaan. keuangan. (Kotler, 2009:117).
Perusahaan harus menggunakan berbagai Pengukuran kinerja pemasaran merupakan
kriteria untuk mengukur kinerja pemasaran yang istilah yang digunakan oleh para professional
dilakukan oleh perusahaan. pemasaran untuk menggambarkan analisis dan
Kebutuhan perusahaan yang terus peningkatan efisiensi dan efektifitas pemasaran.
meningkat terhadap analisa kinerja bisnis untuk Hal tersebut dilakukan agar dapat focus pada
menghasilkan informasi, saran dan rekomendasi keselarasan dari kegiatan pemasaran, strategi
dalam pengambilan keputusan, menjadikan yang telah ditetapkan dan metrics yang sesuai
sistem pengukuran kinerja sebagai salah satu dengan tujuan bisnis. Pengukuran ini melibatkan
prioritas utama perusahaan dalam beberapa penciptaan kerangka metrics yang digunakan
tahun terakhir. Tetapi saat ini perusahaan masih untuk memantau kinerja pemasaran dan
mengalami kesulitan dalam menerapkan proses kemudian mengembangkan dan memanfaatkan
pengukuran dan pengelolaan kinerja yang tepat. instrument pemasaran untuk mengelola kinerja
Metode pengukuran kinerja yang diterapkan pemasaran. Pengukuran kinerja pemasaran
pada umumnya hanya menampilkan nilai dari dengan menggunakan marketing metrics yang
suatu indikator kinerja bisnis, tetapi belum memungkinkan para professional pemasaran
mampu menjawab mengapa hal tersebut dapat untuk menentukan hasil berdasarkan anggaran
yang ditetapkan dan mendorong pertumbuhan
suatu organisasi yang mengarah pada inovasi.
Implementasi Audit Independen Atas Laporan Keuangan dan Faktor Komitmen Profesi Akuntan, Komitmen
Hernawan 6
Kantor Akuntan Publik dan Kepuasan Kerja Auditor

Akibatnya, pemasar menggunakan marketing positioning untuk memenuhi nilai permintaan


metrics sebagai pengukuran kinerja pemasaran customer di masing-masing target pasar, Cravens
sekaligus membuktikan nilai serta menunjukan (2009:13).
kontribusi pemasaran untuk suatu organisasi Proses strategi pemasaran yang pertama
Ferdinand (Dalam Andi, 2005:20) yaitu analisis situasi stratejik yang terdiri dari
mengemukakan kinerja pemasaran merupakan analisis visi dan struktur pasar, analisis pasar dan
faktor yang umum digunakan untuk mengukur juga analisis segmentasi pasar. Yang kedua yaitu
dampak dari sebuah strategi perusahaan. pengembangan strategi pemasaran yang terdiri
Strategi perusahaan selalu diarahkan untuk dari target dan positioning pasar, relationship
menghasilkan kinerja pemasaran seperti volume strategy daninovasi serta pengembangan produk
penjualan, porsi pasar dan tingkat pertumbuhan baru. Yang ketiga program pengembangan
penjualan maupun kinerja keuangan. Disarankan pemasaran yang terdiri dari strategi produk,
pengukuran kinerja menggunakan aktivitas- strategi harga, strategi promosi serta saluran
aktivitas pemasaran yang menghasilkan kinerja distribusi. Yang terakhir yaitu penerapan strategi
yaitu unit yang terjual dan perputaran pelanggan pemasaran yang termasuk di dalamnya adalah
(Ferdinand dalam Tri, 2005:17). Pertumbuhan implementasi strategi pemasaran dan
penjualan merupakan konsep untuk mengukur pengendalian strategi pemasaran, Cravens
prestasi pasar suatu produk. Pertumbuhan (2009:14-15)
penjualan merupakan sumber pertumbuhan Analisis situasi stratejik, pada tahapan
pangsa pasar. Pertumbuhan penjualan digunakan analisis ini menjelaskan dan mengumpulkan
untuk semua peneliti sebagai salah satu variabel informasi mengenai pasar yang berguna untuk
pembentuk kinerja pasar. Kinerja pasar dijadikan informasi perusahaan. Pada tahapan ini
merupakan bagian dari kinerja pemasaran terdiri dari analisis visi pasar, yaitu yang akan
(Mckee, et al, dalam Tri, 2005:17). menjelaskan apa yang akan dilakukan pada
Morgan dan Piercy (dalam Andi 2005:21) proses bisnis perusahaan. Analisa visi ini harus
menyatakan bahwa strategi yang berkualitas jelas agar pelaksanaan setiap rencana bisnis
dapat menimbulkan daya terima pelanggan dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang
terhadap tingkatan kualitas, perbaikan pasar dan direncanakan. Selanjutnya ialah melakukan
kinerja. analisis pasar, dimana analisis tersebut
menjelaskan bagiamana kondisi lingkungan pasar
baik secara internal maupun secara eksternal.
2. KERANGKA PEMIKIRAN
Informasi mengenai pasar ini dilakukan untuk
mengetahui perubahan lingkungan sehingga
Strategi pemasaran merupakan proses
perusahaan dapat menyesuaikan kegiatan
market-driven dari pengembangan strategi,
bisnisnya. Yang terakhir adalah melakukan
membawa pada sejumlah perubahan lingkungan
analisis segmentasi pasar, analisis ini dilakukan
bisnis dan perlu disampaikan pada nilai superior
untuk mengetahui sekelompok pelanggan yang
customer. Strategi pemasaran terdiri dari analisis,
memiliki sekumpulan kebutuhan dan keinginan
pengembangan strategi dan implementasi dari
yang sama. Tujuan akhir dari analisis segmen
aktivitas pengembangan ketertarikan organisasi
pasar ini adalah untuk memutuskan segmen
terhadap pasar, pemilihan target pasar yang
mana yang akan dibidik.
strategis, menentukan objek pasar dan
Perancangan strategi pemasaran, proses ini
pengembangan, implementasi dan pengelolaan
dimaksudkan untuk menganalisis setiap proses
program pemasaran seperti penyusunan strategi
yang dilakukan untuk merancanga strategi
7 Jurnal Ilmu Manajemen & Bisnis - Vol. 04, No. 01. Maret 2013

pemasaran. Proses ini terdiri dari target dan Implementasi strategi pemasaran akan
positioning pasar, tujuan dari analisis proses ini menghasilkan suatu kinerja pemasaran.
adalah untuk mengetahui seberapa banyak pasar Kinerja pemasaran perlu dilakukan
yang akan dibidik sekaligus menentukan dimana pengukuran sebagai bahan evaluasi dan tolak
perusahaan menempatkan posisi nya di dalam ukur bagi pelaksanaan strategi pemasaran
pasar. Setelah itu melakukan relationship selanjutnya. Ferdinand A.T. dalam Inggrit
strategy, kerjasama tersebut dapat dilakukan (2003:19) menyatakan: “kinerja pemasaran
baik dengan supplier, distributor dan customer. merupakan faktor yang seringkali digunakan
Tujuannya adalah agar dapat memperoleh untuk mengukur dampak dari strategi yang
kemudahan akses pasar. Yang terakhir dilakukan diterapkan perusahaan”. Salah satu faktor
dalam proses ini adalah melakukan inovasi dan penentu keberhasilan suatu perusahaan adalah
perkembangan produk baru. Agar dapat kinerja pemasaran, kinerja pemasaran yang baik
mempertahankan kelangsungan hidup akan memberikan profit pada perusahaan. Profit
perusahaan maka harus perusahaan harus riset akan digunakan perusahaan untuk menutup
untuk membuat inovasi untuk perkembangan biaya operasional yang akan dikeluarkan,
produk yang baru agar perusahaan dapat selalu membiayai operasional yang akan datang dan
menyesuaikan dengan kebutuhan konsumen. investasi pengembangan usaha. Sedangkan
Program pengembangan strategi pemasaran, kinerja pemasaran yang buruk akan membawa
pada tahap pengembangan perusahaan perusahaan pada kerugian dan akhirnya bila
membuat strategi untuk melakukan pemasaran kinerja semakin buruk akan menyebabkan
berdasarkan bauran pemasaran. Menentukan kepailitan, (Wagner B. Collage,dalam Inggrit,
strategi produk, yaitu mengetahui produk apa (2003:21)).
yang akan ditawarkan pada pasar, memutuskan Pengukuran kinerja pemasaran dapat
merek apa yang cocok, bagaimana dilakukan dengan menggunakan marketing
pengemasannya dll. Strategi harga yaitu metrics. Marketing Metrics yang dibuat
menentukan harga jual yang akan diberikan pada disesuaikan dengan bidang usaha yang dijalankan.
pasar, penentuan harga ini akan tergantung Pentingnya penggunaan metrik pemasaram bagi
dengan target pasar yang dituju. Strategi suatu perusahaan yang melakukan aktivitas
promosi yaitu untuk menemukan cara untuk pemasaran seperti dikatakan oleh Frosen et.al
mengkomunikasikan suatu produk pada (2009:1)
konsumen yang akan dituju, ada berbagai cara “ the measurment of marketing
yang digunakan dalam penyampaian komunikasi performance has been a central conncern in
produk tersebut dan akan tergantung pada marketing for decadec and marketing science
produk yang ditawarkan. Saluran distribusi, institude has repeatedly assigned marketing
tahapan ini menentukan bagaimana cara metrics as a top research priority in recent years”
menyampaikan produk dari tangan produsen ke
tangan konsumen akhir sebagai pengguna. Pemasar harus mampu mengukur peluang
Penerapan strategi pemasaran, pada baru dan investasi yang dibutuhkan untuk
tahapan yang terakhir ini merupakan merealisasikannya. Pemasar harus
implementasi dari keseluruhan strategi yang mengkuantifikasi nilai dan produk, konsumen,
telah dirancang. Seluruh rencana strategi disusun saluran distribusi semuanya pada berbagai jenis
dengan baik untuk diimplementasikan dan harga dan skenario pemasaran yang akan
terakhir dilakukan pengendalian atas dilakukan dalam bentuk strategi pemasraran
pelaksanaan stategi yang sudah dilakukan. berdasarkan target yang telah ditentukan. Hal
Implementasi Audit Independen Atas Laporan Keuangan dan Faktor Komitmen Profesi Akuntan, Komitmen
Hernawan 8
Kantor Akuntan Publik dan Kepuasan Kerja Auditor

serupa pun dikemukakan oleh Roger J. Best value and build link age between marketing
(2010:1) dalam penelitiannya yang berjudul strategy and financial outcomes
“Getting Started Using Marketing Metrics”
Pengukuran kinerja pemasaran dapat
bahwa:
dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif.
“Marketing needs marketing metrics to Pengukuran secara kualitatif umumnya berkaitan
demonstrate its performance as well as take a dengen persepsi ataupun sikap seseorang
more responsible role in managing profits and tentang salah satu jenis aktivitas pemasaran yang
profitable growth”. dilakukan oleh suatu perusahaan. Marketing
metrics ini dikelompokan pada enam kelompok
Sehingga dapat dijelaskan bahwa kegiatan
utama, seperti yang dinyatakan oleh (Lionch,
pemasaran membutuhkan marketing metrics
Eusebio, Ambler, (2006:10) bahwa:
untuk mengarahkan kinerja pemasarannya
Marketing metrics could be devided into six
dalam mengatur profit dan peningkatan profit
basic group:
suatu organisasi perusahaan.
1. Financial indicators (turnover, profit margin,
Mark Uncles (2005:3) mengemukakan
profitability ratio)
definisi marketing metrics yaitu “marketing
2. Measurement of market (market share, the
metrics are on going measure of marketing
share of advertising, promotional share)
performance” jadi dapat disimpulkan bahwa
3. Measurement of customer behaviour
metrik pemasaran adalah pengukuran terhadap
(layalty, penetration, number of newly
hasil dari aktivitas pemasaran atau biasa juga
acquired customer)
disebut kinerja pemasaran. Apabila
4. Measuring the movement of customer
menggunakan metrik tunggal maka tidak dapat
(customer satisfaction, ability to recognize
meringkas performa perusahaan sementara jika
the brand)
menggunakan banyak metrik malah
5. Measurement to direct customer
menimbulkan kekacauan seperti yang
(distribution level, profitability of provider,
dikemukakan oleh Farris et.al (2010:2)
quality of service)
mengatakan: No single likely to be perfect for
6. Measuring innovation (number of new
this reason, we recommend that marketers use
product, the share of new products sales)
a portofolio or “dashboard” of metrics.
Tujuan Marketing metrics pada dasarnya Sedangkan menurut Marek, Lucie and
adalah untuk mengukur kinerja pemasaran Frantisek (2011:1) Marketing Matrics ini dapat
dalam menjalankan strategi yang telah diukur melalui 2 kelompok yaitu sebagai berikut,
ditetapkan oleh perusahaan. Seperti yang The metrics could be devided into two groups –
dikatakan oleh Rust et.al dalam J.Andrew, Leigh, financial metrics and non-financial metrics”.
David et.al (2008:1), yang menyebutkan bahwa: Financial Metrics dapat dihitung dalam
bentuk sejumlah uang yang digunakan, seperti
The purpose of marketing metrics is twofold.
yang disebutkan Marek, Lucie, Frantisek
First, marketing metrics serve to increase
(2011:2):
marketing’s accountability within the firm and to
justify spendig valuable firm resources on Used process-oriented metrics with the
marketing initiatives to top up management. ability to distinguish features of the supply chain
Second, marketing metrics can help managers to performance measurement – the SCOR model
identify the drivers of future customer and firm (supply chain operations reference), profitability
ratios (ROE, ROI, ROS), MSI index (measures
proportion between count of customers and
9 Jurnal Ilmu Manajemen & Bisnis - Vol. 04, No. 01. Maret 2013

totally number of potential customers), index BM mendorong pertumbuhan suatu organisasi yang
(reports on cost, revenues and margins). mengarah pada inovasi. Akibatnya, marketer
menggunakan metrik pemasaran sebagai
Sedangkan non-financial Matrics tidak dapat
pengukuran kinerja pemasaran sekaligus
dihitung dalam bentuk sejumlah uang, seperti
membuktikan nilai serta menunjukan kontribusi
yang diungkapkan Zahay and Griffin dalam
pemasaran untuk suatu organisasi.
Marek, Lucie, Frantisek (2011:2)
Ferdinand dalam Andi (2005:19)
“the customer scale are not too strict like mengemukakan kinerja pemasaran merupakan
financial metrics. This customer scales are e.g. faktor yang umum digunakan untuk mengukur
customer lifetime value, share of wallet, dampak dari sebuah strategi perusahaan.
customer retention. Washburn and Plank (2002) Strategi perusahaan selalu diarahkan untuk
used in their study testing of model Yoo and menghasilkan kinerja pemasaran seperti volume
Donth in six instances, factor analysis with penjualan, porsi pasar dan tingkat pertumbuhan
oblique rotation and the CFA model.” penjualan maupun kinerja keuangan.
Berikut adalah hasil penelitian yang Pengukuran dengan menggunakan
menunjukan pentingnya pengukuran kinerja marketing metrics dapat dilakuakn dengan
pemasaran dengan menggunakan marketing menggunakan 2 cara, yaitu dengan financial
metrics: metrik dan juga non financial metrik.
Pengukuran dapat disesuaikan dengan jenis
usaha yang dilakukan oleh perusahaan. Model
marketing metrics yang dibuat pun tidak dalam
bentuk yang baku sehingga akan sangat
flesksibel dan berbeda pada setiap perusahaan.

3. METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode


Gambar 2.1
penelitian deskriptif analisis. Metode Metode
CONCERNS ABOUT MARKETING
yang dilakukan untuk melakukan penelitian ini
Sumber : Roger J. Best (2010) adalah deskriptif analisis yaitu “penelitian yang
dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi
Dalam perhitungannya menunjukan bahwa mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu
hampir dari setengah (51%) fokus suatu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat
perusahaan akan berkonsentrasi pada kegiatan penelitian dilakukan”. (Arikunto, 2009:45).
pemasarannya. Selain itu dalam penelitian Metode penelitian deskriptif analisis selain
tersebut juga menjelaskan bagaimana berupaya menggambarkan kejadian
keterkaitan antara marketing metrics dengan sesungguhnya di lapangan, juga merumuskan
kinerja pemasaran yang didapat dari perhitungan masalah, mengumpulkan data, menganalisis data
analisis pemasaran dan menganalisis profit yang untuk menjawab masalah, merumuskan
akan dihasilkan. kesimpulan serta menyusun laporan penelitian.
Pengukuran kinerja pemasaran dengan Tahapan yang dilakukan untuk menganalisis data
menggunakan Marketing metrics adalah dengan melakukan:
memungkinkan untuk menentukan hasil 1) Tahap pengumpulan data
berdasarkan anggaran yang ditetapkan dan 2) Tahap analisis
Implementasi Audit Independen Atas Laporan Keuangan dan Faktor Komitmen Profesi Akuntan, Komitmen
Hernawan 10
Kantor Akuntan Publik dan Kepuasan Kerja Auditor

3) Tahap perhitungan marketing metrics bisnis. Menentukan segmentasi pasar


Tahapan Pengumpulan data adalah tahapan berdasarkan segmentasi bisnis demografis
dimana penulis mengumpulkan semua data yang CN-235 yaitu pasar Militer, Sipil dan
diperoleh dari departemen Pemasaran dan Komersil. Berdasrkan segmentasi georgafik
Penjualan mengenai gambaran strategi pemasaran CN-235 dibagi menjadi region
pemasaran yang dilakukan oleh PT. DI dalam domestik, region ASEAN, Asia Pasifik, Timur
memasarkan produk CN-235. Tengah. Melakukan Analisis Pasar yang
Tahap analisis adalah setelah dibagi menjadi yang pertama pasar
mengumpulkan semua informasi yang domestik yaitu pasar militer. Kedua Pasar
berpengaruh terhadap kinerja pemasaran, tahap pemerintah sipil yaitu Sipil Goverment,
selanjutnya adalah memanfaatkan semua Komersial. Ketiga Pasar Internasional yaitu
informasi tersebut dalam dalam bentuk ASEAN, Asia Pasifik dan Timur Tengah.
perumusan strategi dan dianalisis mengenai b. Perencanaan strategi pemasaran. Pada
proses penyusunan strategi khususnya mengenai tahap ini mengetahui Targeting dan
Implementasi Strategi pemasaran. Tahap Positioning CN-235 yaitu Pasar domestik,
pengukuran kinerja pemasaran dengan ASEAN, Asia Pasifik, Middle East dan
menggunakan marketing metrics dengan positioning CN-235 ialah Pesawat angkut
langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai turbiprop bermesin 2 yang mampu
berikut: menampung 35 penumpang Relationship
a. Total Biaya Pemasaran Stratejik dengan customer (DEPHAN, TNI
AU, AL, Negara ASEAN, Asia Pasifik) ,
Biaya Pemasaran = Biaya Tetap Pemasaran +
supplier (Boeing, Airbus Military,
Biaya Variabel Pemasaran
Eurocopter), competitor (Dornier, Antonov,
Fokker, SAAB, Jet Stream, Short Brother),
b. Profitabilitas Produk. chanell member (Airbuss Military, EADS,
Boeing, GE, NTP, Eurocopter, Bell
Profitabilitas = Pendapatan – Total Biaya Helicopter) . Inovasi dan pengembangan
produk baru dari CN-235 ialah CN-295.
c. Return on Sales c. Pengembangan program strategi
pemasaran, dari strategi produk yaitu CN-
Laba Bersih
Return on Sales (%) = 235 harus memperbaiki performance yang
Pendapatan Penjualan dimiliki sebelumnya. Berdasarkan Strategi
Harga, CN-235 memiliki standar harga yang
cukup tinggi, penentuan harga merupakan
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
hasil akumulasi seluruh komponen.
Berdasarkan Strategi Promosi, PT. DI
4.1. Gambaran Strategi Pemasaran
mengikuti pameran di dalam dan luar
Strategi yang dilakukan di PT. DI untuk
negeri, menyebarkan brosur di setiap
memasarkan produk unggulannya pesawat kelas
kedutaan di kawasan pemsaran CN-235.
CN-235 sesuai dengan proses strategi
Berdasarkan Saluran Distribusi, PT. DI
pemasaran. Proses yang dilakukan yaitu:
melakukan distribusi langsung ketika
a. Analisis situasi stratejik, dalam analisis
customer berada di pasar domestik dan
tersebut melakukan analisis pasar yaitu
melakukan distribusi tidak langsung melalui
mengetahui visi, misi dan struktur organisasi
11 Jurnal Ilmu Manajemen & Bisnis - Vol. 04, No. 01. Maret 2013

agen untuk diluar kawasan pemasaran CN- sangat jauh dibandingkan dengan nilai profit
235 seperti Thailand, South Africa. di seri sebelumnya. Profit yang meningkat
d. Implementasi strategi pemasaran. Yang senilai Rp.1.776.666.809 diperoleh dari
bertanggung jawab atas implemetasi pesawat seri 54. Nilai Pesawat untuk seri 21
strategi pemasaran di PT. DI yaitu bagian dan seri 55 untuk TUDM ini keduanya
pemasaran dan penjualan yang terbagi mengalami keuntungan. Nilai profit yang
menjadi 3 yaitu MRA, Strategic and planner, diperoleh adalah Rp.432.873.550 untuk seri
Operation. Evaluasi strategi pemasaran 21 dan Rp.14.118.225.846 untuk seri 55.
dilakukan dengan adanya audit pemasaran Ketiga pesawat CN-235 pesanan Korea
baik secara internal maupun eksternal. untuk seri 56, seri 57 dan seri 58 ini
semuanya mengalami kerugian yang cukup
4.2 Gambaran Kinerja Pemasaran berdasarkan signifikan. Seri 56 mengalami kerugian
marketing metrics dengan nilai Rp.7.124.376.273, seri 57
a. Total biaya pemasaran dengan nilai Rp.12.808.583.975 dan untuk
Total biaya pemasaran pada tahun 2003 seri 58 dengan nilai Rp.3.149.329.944.
ialah Rp.20.528.265.242. Pada tahun 2004, c. Return On sales
biaya pemasaran menurun menjadi Berdasarkan perhitungan return on sales,
Rp.10.885.514.641. Pada tahun 2005, hanya beberapa seri pesawat yang
jumlah total biaya pemasaran adalah memperoleh profit, yaitu seri 43, seri 54,
sebesar Rp.6.223.286.286. pada tahun ini, seri 21, seri 55. Untuk seri 43 nilai ROS yang
jumlah biaya pemasaran menurun lebih diperoleh adalah 0,81 sedangkan untuk seri
kecil dibandingkan dengan tahun 2004. 54 ROS yang diperoleh menurun menjadi
Pada tahun 2006 biaya pemasaran yang 0,05 dan lebih menurun pada seri 21
menurun menjadi Rp.1.435.315.027. Jumlah dengan nilai ROS 0,01. Karena nilai profit
biaya pemasaran pada tahun 2007 mulai dari keseluruhan seri pesawat CN-235 yang
meningkat menjadi Rp.3.408.395.727. Pada paling besar diperoleh dari seri 55 maka
tahun 2008 jumlah biaya pemasaran nilai ROS nya pun lebih besar dari nilai ROS
meningkat jauh dari tahun 2007 yaitu seri sebelumnya. Nilai ROS untuk nilai 55 ini
Rp.16.543.077.396. Biaya pemasaran adalah 0,633.
kembali menurun dengan jumlah Perhitungan marketing metrics tersebut
Rp.12.811.898.249 pada tahun 2009. Tahun dapat disimpulkan seperti tabel yang terlampir
2010 jumlah nilai pemasaran adalah berikut ini:
Rp.12.081.905.685 dan terjadi peningkatan
yang cukup signifikan yaitu menjadi
Rp.20.223.328.041 di tahun 2011.
b. Profit and Loss
Pesawat Seri 40 mengalami kerugian
sebesar Rp.8.616.067.067.545. Pada seri 43,
jauh meningkat PT. DI mendapatkan laba
sebesar Rp.1.566.838.700. PT.DI kembali
mengalami nilai kerugian untuk Produk CN-
235 seri 52 dan seri 53. Kerugian tersebut
sebesar Rp.4.561.655.373 untuk seri 53 dan
Rp.99.917.937.256 untuk seri 54, nilai ini
Implementasi Audit Independen Atas Laporan Keuangan dan Faktor Komitmen Profesi Akuntan, Komitmen
Hernawan 12
Kantor Akuntan Publik dan Kepuasan Kerja Auditor

2011 biaya pemasaran cenderung pada


nilai rata-rata. Fluktuatif biaya
pemasaran terjadi karena ada atau
tidak adanya pemesanan dari customer
pada PT.DI. Karena PT. DI tidak memiliki
sistem standar KPI khusus perusahaan
maka biaya tersebut tidak dapat
diprediksikan apakah melampaui
budget atau sesuai dengan budget.
b. Profitabilitas dari produk CN-235 dari
seri 40 hingga seri 58 hanya 4 seri
berdasarkan perhitungan menunjukan
bahwa CN-235 ada pada posisi profit,
yaitu untuk seri 43, seri 21, seri 54, seri
55, dan selebihnya adalah rugi.
c. Return on sales berdasarkan seri
pesawat yang berada pada posisi profit
yaitu seri 43, seri 21, seri 54, seri 55
menunjukan bahwa nilai Return On
sales untuk 2 seri pesawat yaitu seri 43
dan seri 55 tinggi sedangkan untuk seri
5. KESIMPULAN 21 dan seri 54 sangat rendah.

1. Proses strategi pemasaran yang dilakukan


oleh PT. DI untuk memasarkan produk CN- 6. REKOMENDASI
235 yaitu dengan melakukan analisis situasi
1. Untuk memperbaiki strategi pemasaran
pasar, melakukan perencanaan strategi
yang dilakukan oleh PT.DI maka ada baiknya
pemasaran, pengembangan program
jika PT.DI mencari informasi terbaru
pemasaran untuk CN-235 dan melakukan
mengenai pasar serta menganalisi data
implementasi atas strategi yang telah
tersebut, memperluas jaringan pemasaran
disusun dengan adanya pengendalian
baik di dalam maupun di luar negeri,
sebagai bahan evaluasi untuk penentuan
terutama di negara-negara yang cukup
strategi yang akan dilakukan selanjutnya.
potensial, antara lain dengan menunjuk
2. Gambaran kinerja pemasaran berdasarkan
agen-agen lokal di luar negeri dengan cara
marketing metrics yang dihitung dengan
melakukan promosi lebih intensif dengan
menggunakan financial metrics yaitu biaya
mengikuti berbagai pameran, mengirimkan
pemasaran, profitabilitas dan Return on
brosur dan pesawat model ke Kedutaan-
Sales menunjukan bahwa
kedutaandan (ITPC), namun tetap
a. Biaya Pemasaran sejak tahun 2003
memperhatikan efisiensi dan efektivitas.
hingga tahun 2011 berfluktuatif.
2. PT. DI harus memiliki alat ukur sebagai alat
Dimana biaya pemasaran yang paling
untuk mengevaluasi strategi pemasaran
tinggi terjadi pada tahun 2003 dan
yang dijalankan selain daripada pelaksanaan
menurun sangat drastis pada tahun
audit pemsaran. Salah satunya adalah
2006. Untuk tahun 2008 hingga tahun
13 Jurnal Ilmu Manajemen & Bisnis - Vol. 04, No. 01. Maret 2013

marketing metrics sebagai alat ukur kinerja Implementation and Control. London.
pemasaran yang dapat dijadikan suatu Elsavier.
referensi bagi PT. DI sebagai tolak ukur
Sumber Tesis
untuk pengendalian dan evaluasi kinerja
pemasaran. Selain daripada financial metrics Andi Listyarso. (2005). Pengaruh Strategi
maka diperlukan untuk menghitung dengan Pemasaran Terhadap Kinerja Pemasaran
non financial metrics agar kinerja dan Kinerja Perusahaan dengan Lingkungan
pemasaran dapat dievaluasi dengan baik. Persaingan Sebagai Variabel Moderating.
Tesis. Semarang: Universitas Diponegoro

7. DAFTAR PUSTAKA Inggrit. (2003). Analisis Faktor-faktor yang


Mempengaruhi Inovasi Produk Untuk
Sumber Buku: Meningkatkan
Agus Rahayu. (2008). Strategi Pemasaran Model Moch Taufik Eko Susetyo. (2003). Analisis
Untuk Keunggulan. Bandung: RIZQI PRESS Hubungan Kausalitas Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Strategi Pemasaran. Tesis.
Bredley, Frank. (2003). Strategic Marketing in
Semarang: Universitas Diponegoro.
The Customer Driven Organization. England:
WILEY Tri Yoga I. Wibowo. (2005). Pengaruh Kemitraan
dan Komunikasi Terhadap Efektifitas Saluran
Cravens, David W. and Piercy, Nigel F.. (2009).
Strategic Marketing. Mc Graw Hill. Distribusi Serta Dampaknya pada Kinerja
Pemasaran. Tesis. Semarang: Universitas
Drummond, Graeme. John Ensor and Ruth Diponegoro
Ashford. (2008). Strategic Marketing.
V. Tri. Wulandari. (2003). Analisis Kinerja
Planning and Control. London: Elsevier
Pemasaran dan Pengaruhnya Terhadap
Farris, Paul W. (2008). Metrik Pemasaran: 50+ Keunggulan Bersaing Berkelanjutan. Tesis.
Metrik Yang Harus Dipahami Eksekutif. Semarang: Universitas Diponegoro
Jakarta: Akademia
Sumber Jurnal
Ismail Solihin. (2012). Manajemen Strategik.
Ambler, Tim., Kokkinaki, Flora and Puntoni,
Jakarta: Erlangga
Stefano. (2006). Assesing Marketing
Kotler, Philip and Keller, Kevin Lane. (2009). Performance: Reasons for Metrics Selection.
Manajemen Pemasaran Edisi 13 Jilid 1. London Business School.
Jakarta: Erlangga
Best, Roger J.. (2010). Getting Started Using
Kotler, Philip and Keller, Kevin Lane.. (2009). Marketing Metrics.
Manajemen Pemasaran Edisi 12 Jilid 2.
Hariowibowo, Muhamad Hazki dan Gambeta,
Jakarta: Erlangga
Windy. (2012). Perancangan Framework
Suharsimi Arikunto. (2009). Prosedur Penelitian Sistem Pengukuran Kinerja Berdasarkan
Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Rineka Intergrasi BSC dengan PPMM. Jurnal Institut
Cipta Teknologi Bandung
Wilson, Ricard M.S. and Gilligan, Collin. (2005). Haven, Brian. (2007). Marketing’s New Key
Strategic Marketing Management. Planning, Metric: Engagement. Forrester Research.
Implementasi Audit Independen Atas Laporan Keuangan dan Faktor Komitmen Profesi Akuntan, Komitmen
Hernawan 14
Kantor Akuntan Publik dan Kepuasan Kerja Auditor

Lamest, Markus. The Role of Marketing Metrics


and Financial Metrics in Guiding Top-Level
Management. School of Business, Trinity
College Dublin.

Lubis, Arlina Nurbaity. (2004). Strategi


Pemasaran Dalam Persaingan Bisnis.
Universitas Sumatera Utara.

Patterson, Laura. 2007. Taking on the Metrics


Challenge. Journal of Targeting, Measurement and
Analysis for Marketing Vol 15.

Petersen, J. Andrew. (2009). Choosing the Right


Metrics to Maximize Profitability and Shareholder
Value. Kenan-Flager Business School. United
States

Rajagopal. 2008. Measuring Brand Performance


Trough Metrics Application. Measuring Business
Excelence Vol. 12. 1.

Rust, Roland. T., Lemon, Katherine N and Zeithami,


Valarie A. (2004). Return on Marketing: Using
Customer Equity to Focus Marketing Strategy.

Situmorang, James. R. (2011). Metrik Pemasaran


Sebagai Alat Untuk Mengukur Kinerja Pemasaran
Perusahaan. Universitas Katolik Parahyangan. 114-
13

Smith, Shane. (2011). Perceptions From Academia on


Use of Current Marketing Metrics. Kennesaw State
University.

Solcansky, Marek., Sychrova, Lucie and Milichovsky,


Frantisek. (2011). Marketing Effectiveness by Way
of Metrics. Brno University of Technology. Czech
Republic.

Turner, Roger et. Al. 2007. Marketing Metrics,


Innovation in Field Force Bonuses: Enhancing
Motivation Through a Structured Process-based
Approach. International Journal of Medical
Marketing Vol 7 No 2.

Uncles, Mark. 2005. Marketing Metrics: A Can of


Worms or the path to englighment. Journal of
Brand Management, Vol 12 No 6.

Anda mungkin juga menyukai