Anda di halaman 1dari 9

MINI RISET

MODULASI AMPLITUDO DAN PENGOLAHAN GRAFIK DENGAN APLIKASI MATLAB


(Untuk Memenuhi Tugas Mini Research
Gelombang dan Optik)

OLEH :

NAMA : FRANSISKUS MANDALAHI


NIM : 4182121011
KELAS : FISIKA DIK C 2018

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
Kata Pengantar

Tidak ada kata lain yang lebih utama untuk  saya ucapkan selain puji dan syukur saya kepada
Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat, karunia dan hidayah-Nya. Sehingga, saya
mampu menyelesaikan tugas Rekayasa Ide ini.Rekayasa Ide ini saya susun untuk memenuhi salah
satu tugas mata gelombang dan optic pada Semester 4 pada program studi pendidikan fisika, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam di Universitas Negeri Medan. Saya berharap semoga
Rekayasa Ide ini  dapat bermanfaat bagi Mahasiswa khususnya prodi Pendidikan Fisika.
Saya menyadari sepenuhnya bahwa makalah Rekayasa Ide ini masih terdapat banyak
kekurangan dan kekeliruan. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran.Sekian dan Terima
kasih.

Medan, Juni 2020

Penyusun
Pemrosesan Sinyal. Yupp, tepat sekali... Pada kesempatan kali ini saya akan berbagi sebuah
materi tentang Modulasi Amplitudo yang merupakan salah satu Modulasi sederhana dan paling
mudah untuk dipahami. Yuk simak ulasan lengkapnya pada pembahasan berikut...
 

Modulasi AM merupakan salah satu Modulasi yang paling sederhana. Dimana gelombang pembawa 
( carrier wave ) pada Modulasi AM diubah-ubah amplitudonya sesuai dengan sinyal informasi yang
akan dikirimkan. Modulasi AM disebut juga modulasi linear karena pergeseran frekuensinya bersifat
linear mengikuti sinyal informasi yang akan ditransmisikan. Pada kesempatan kali ini kita akan
membuat simulasi Modulasi AM dengan menggunakan MATLAB. 

Langkah pertama yang harus kita lakukan adalah membuka aplikasi MATLAB kemudian pilih
Menu File -> New -> Script  kemudian salin script dibawah ini :

Kode Program Modulasi AM :

clc; 

clear all; 

close all; 

Ap=2; %Amplitudo pembawa

fp=0.5; %Frekuensi pembawa

Ai=5; %Amplitudo informasi

fi=0.5; %Frekuensi informasi

Fs=100;  %Frekuensi sampling

km=1;  %Koefisien modulasi

t=[0:0.1:50]; %Interval waktu
ct=Ap*cos(2*pi*fp*t);  %Mendefinisikan gelombang sinyal informasi 

mt=Ai*cos(2*pi*fi*t);  %Mendefinisikan sinyal informasi 

AM=ct.*(1+km*mt); %Persamaan Modulasi AM

subplot(3,1,1); %Plotting untuk sinyal informasi

plot(mt);

ylabel('Sinyal Informasi');

subplot(3,1,2); %Plotting untuk gelombang sinyal informasi

plot(ct);

ylabel('Sinyal Pembawa');

subplot(3,1,3); %Plotting untuk modulasi AM

plot(AM);

ylabel('Sinyal AM');

Setelah sobat menyalin script diatas langkah terakhir adalah menyimpan program sobat kemudian
menjalankan programnya dengan cara memilih Menu Debug kemudian pilih Run  atau sobat bisa
menekan langsung tombol F5  pada keyboard sebagai shortcut.

Output Program yang Dihasilkan :

Jika sobat menggunakan nilai variabel yang sama dengan nilai variabel yang saya gunakan
maka output program dari script diatas akan menampilkan program seperti dibawah ini : 
Gambar 1. Output Modulasi AM

Penjelasan Script :

1. Perintah clc pada baris pertama merupakan sebuah perintah yang digunakan untuk membersihkan
tampilan layar atau desktop  pada saat program pertama kali dijalankan.

2. Perintah clear all pada baris kedua merupakan perintah yang digunakan untuk menghapus semua
variabel dan nilai variabel yang sebelumnya telah dibuat. Sehingga pada saat kita membuat variabel
baru tidak akan ada nama variabel yang sama.

3. Perintah close all pada baris ketiga merupakan perintah yang digunakan untuk menutup semua
jendela windows dari program yang sedang kita jalankan sebelumnya. Sehingga
jendela windows yang akan muncul pada saat program dijalankan merupakan jendela windows dari
program yang sedang kita jalankan.

4. Pada baris kelima terdapat perintah Ap=2; perintah ini digunakan untuk membuat sebuah variabel
yang menampung nilai dari Amplitudo Pembawa.  Penamaan variabel sendiri dapat disesuaikan
dengan keinginan programer.Mengenai penamaan variabel sendiri telah saya jelaskan di artikel
sebelumnya.Nilai dari Amplitudo Pembawa  sendiri dapat sobat ubah sesuai dengan keinginan
sobat.Penggunaan Nilai dari Amplitudo Pembawa  sendiri dapat mempengaruhi sinyal AM yang
dihasilkan sehingga dapat dijadikan sebagai bahan analisis sobat.

5. Pada baris keenam terdapat perintah fp=0.5; perintah ini digunakan untuk membuat sebuah
variabel yang menampung nilai dari Frekuensi Pembawa. Nilainya sendiri dapat sobat ubah-ubah.

6. Pada baris ketujuh terdapat perintah Ai=5; perintah ini digunakan untuk membuat sebuah variabel
yang menampung nilai dari Amplitudo Informasi.  Nilainya sendiri dapat sobat ubah-ubah.

7. Pada baris kedelapan terdapat perintah fi=0.5; perintah ini digunakan untuk membuat sebuah
variabel yang menampung nilai dari Frekuensi Informasi. Nilainya sendiri dapat sobat ubah-ubah.
Hal yang harus diperhatikan adalah proses modulasi harus memenuhi teorema Nyquist   yang
menjelaskan tentang proses sampling. Sampling sendiri dapat terjadi jika Frekuensi Informasi lebih
besar sama dengan 2 kali dari Frekuensi Sampling (fi >= 2.fs). Jika Frekuensi Sampling lebih rendah
dari dua kali frekuensi informasi maka akan terjadi tumpang tindih sinyal ( overlap ).
8. Pada baris kedelapan terdapat perintah Fs=100; perintah ini digunakan untuk membuat sebuah
variabel yang menampung nilai dari Frekuensi Sampling.  Proses sampling  sendiri artinya informasi
akan dipecah kedalam beberapa bagian, nilai 100 sendiri mendefinisikan bahwa dalam 1 detik
informasi akan dipecah atau di-sampling menjadi 100 bagian.

9. Pada baris kesebelas terdapat perintah km=1;  perintah ini digunakan untuk membuat sebuah
variabel yang menampung nilai dari Koefisien Modulasi. Koefisien Modulasi sendiri adalah istilah
untuk menjelaskan jumlah perubahan amplitudo modulasi di gelombang AM. Untuk penjelasan
lengkapnya akan saya jelaskan pada artikel selanjutnya yang berkaitan dengan Pemrosesan Sinyal.

10. Pada baris ketigabelas terdapat perintah t=[0:0.1:50]. Perintah ini digunakan untuk membuat
interval waktu. Penulisan dari perintah t=[0:0.1:50] sendiri maksudnya adalah akan dibuat grafik
dengan yang menunjukan waktu dari 0 sampai 0.1 dengan jumlah intervalnya 50.

11. Pada baris keempatbelas terdapat perintah ct=Ap*cos(2*pi*fp*t) yang merupakan sebuah


persamaan pada modulasi AM yang digunakan untuk mendefinisikan gelombang sinyal informasi.

12. Pada baris kelimabelas terdapat perintah mt=Ai*cos(2*pi*fi*t) yang merupakan sebuah


persamaan pada modulasi AM yang digunakan untuk mendefinisikan sinyal informasi.

13. Pada baris keenambelas terdapat perintah AM=ct.*(1+km*mt) yang merupakan sebuah


persamaan untuk mendefinisikan Modulasi AM.

14. Pada baris selanjutnya terdapat perintah subplot(3,1,1) yang digunakan untuk plotting atau


pembuatan grafik berdasarkan perintah yang dimasukan. Maksud dari perintah (3,1,1) adalah grafik
yang akan kita buat akan ditampilkan dalam sebuah Figure yang terdiri dari 3 kolom. dimana untuk
kolom pertama akan diisi dengan gambar dari plot variabel mt.

Gambar 2. Plotting untuk Kolom Pertama 


 
15. Pada baris selanjutnya terdapat perintah ylabel('Sinyal Informasi') yang digunakan untuk
melakukan penamaan terhadap sumbu y yang bisa sobat lihat di Gambar 2.
16. Pada baris ke-22 sampai ke-23 maksudnya hampir sama dengan perintah pada baris 18 sampai 19.
Bedanya hanya terdapat pada plotting. Pada baris ke-22 menggunakan subplot(3,1,2) yang artinya
grafik yang kita buat akan ditampilkan pada kolom kedua.

Gambar 3. Plotting untuk Kolom Kedua


17. Pada baris selanjutnya terdapat perintah ylabel('Sinyal Pembawa') yang digunakan untuk
melakukan penamaan terhadap sumbu y yang bisa sobat lihat di Gambar 3.

18.  Pada baris ke-22 sampai ke-28 memiliki fungsi hampir sama dengan perintah pada baris ke-22
sampai baris ke-24
PENGOLAHAN GRAFIK

Salah satu kelebihan dari matlab adalah kemudahan dalam mengolah grafik sehingga anda
tidak perlu kesulitan untuk melihat suatu respon sistem.misalnya pada kasus melihat bentuk sinyal
dalam domain waktu, anda cukup mengikuti langkah berikut:

listing program 1: 


time = [0:0.001:0.099]; 
x = cos(0.1*pi*(0:99)); 
plot(time,x) 
xlabel('time (msec)') 
ylabel('x(t)')

 
Sedangkan cara untuk menampilkan sederetan nilai fungsi waktu diskrit adalah dengan menggunakan
perintah "stem". Sebagai berikut :

Listing Program 2 : 

time = [0:0.001:0.099]; 
x = cos(0.1*pi*(0:99)); 
stem(time,x) 
xlabel('time (msec)') 
ylabel('x(t)') 

A. hasil praktikum 
 
Gambar program 1 

 
Gambar progran 2 

B. Analisa program 

Pada gambar 1 dapat saya analisakan bahwa keluarannya berbentuk consinus yang berupa sinyal
kontinyu x(t). Sinyal kontinyu yang keluarannya sebesar 5 frekuensi. 
Kemudian pada gambar 2 dapat saya analisakan dengan menggunakan perintah stem keluaran
sinyalnya berbentuk fungsi waktu diskrit, nilai amplitudo hanya muncul pada saat tertentu saja. 

C. Kesimpulan 

 Perintah stem untuk menampilkan sinyal diskrit 


 Sinyal diskrit berupa deretan pulsa bernilai sama dari negatif tak terhingga sampai
dengan positif tak terhingga. 
 Sinyal kontinyu adalah sinyal yang berbentuk gelombang sinus. 

Anda mungkin juga menyukai