Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN PRAKTIKUM INDUSTRI KECIL KIMIA

PEMBUATAN BRYLCREAM WATER IN OIL (W/O) DAN BRYLCREAM


OIL IN WATER ( O/W)

Disusun Oleh :

Kelompok 5

1. Syifa Aulia L Nasution (1718000)

KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA INDUSTRI

POLITEKNIK AKA BOGOR

BOGOR

2019

KATA PENGANTAR
2

Assalamualaikum WR.WB
Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi
sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru
sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik serta hidayah-Nya yang tiada
terkira besarnya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dari mata kuliah
Praktikum Industri Kecil Kimia.
Dalam penyusunannya kami memperoleh banyak bantuan dari berbagai
pihak, karena itu kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada
pihak yang telah membantu kami.

Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa
memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi.
Meskipun kami berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan
namun, selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan
saran yang membangun agar makalah ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata kami
berharap agar laporan ini bermanfaat bagi semua pembaca.

Bogor, November 2019

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Brylcreem merupakan sebuah produk yang banyak digunakan oleh kaum pria
yang berguna untuk menata rambut agar terlihat rapi, mengkilap, lembab, dan
mudah diatur. Bagi kaum pria, brylcream snagat berguna untuk menunjang
penampilan agar terlihat menarik dan rapi. Menurut Wijaya (2001), Brylcream
digunakan sebagai perawatan rambut setelah keramas, pengatur rambut,menjaga
kelembapan dan juga menjaga kesehatan kulit kepala.

Brylcream dapat dibuat dari berbagai campuran bahan. Masing-masing bahan


dicampurkan dalam proses produksi brylcream, namun campuran bahan tersebut
disesuaikan dengan kebutuhan brylcream dipasaran. Pada pasar komersil, ada
beberapa jenis brylcream yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen dan
dicocokkan dengan kondisi rambut konsumen, agar penggunaan produk
brylcream memberikan hasil yang baik dan tidak merusak kesehatan rambut
maupun penampilan pengguna produk brylcream. Oleh karna itu, penulis
membuat makalah yang berjudul “Pembuatan Brylcream Water In Oil (W/O) Dan
Brylcream Oil In Water (O/W)” untuk memberikan informasi kepada pembaca
tentang brylcream, komposisi, serta cara pembuatannya.

1.2. Tujuan
1. Mampu mengetahui bahan-bahan yang digunakan untuk membuat
Brylcream O/W maupun Brylcream W/O
2. Mampu mengetahui cara pembuatan brylcream O/W maupun Brylcream
W/O
2

1.3. Manfaat
1. Agar dapat mengetahui bahan-bahan apa saja yang digunakan dalam
pembuatan Brylcream O/W maupun Brylcream W/O
2. Agar dapat mengetahui prosedur dan cara pembuatan Brylcream O/W
maupun Brylcream W/O

1.4. Prinsip
1.4.1. Brylcreem Tipe W/O
Parafin liquid dicampur dengan beeswax dipanaskan untuk
meningkatkan kelarutan dari masing-masing bahan agar dapat
bercampur. Campuran boraks dengan air menghasilkan larutan yang
bening dan dilakukan pemanasan untuk menyamakan suhu dengan
campuran parafin liquid dengan bee wax sehingga ketika kedua larutan
dicampur akan membentuk emulsi dengan pengadukan yang cukup
lama untuk menghasilkan emulsi yang baik dan sempurna.
1.4.2. Brylcreem Tipe O/W
Parafin liquid dicampur dengan asam stearat dipanaskan untuk
meningkatkan kelarutan asam stearat. Campuran TEA dengan air
menghasilkan larutan yang kuning dan dilakukan pemanasan untuk
menyamakan suhu dengan campuran parafin liquid dengan asam
stearat. Kedua larutan tersebut dicampur dalam keadaan panas dan
diaduk cukup lama untuk menghasilkan emulsi yang baik dan
sempurna.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Emulsi

Emulsi merupakan suatu sistem yang tidak stabil secara termodinamika


dengan kandungan paling sedikit dua fase cair yang tidak dapat bercampur, satu
diantaranya didispersikan sebagai globula dalam fase cair lain. Ketidakstabilan
kedua fase ini dapat dikendalikan menggunakan suatu zat pengemulsi/emulsifier
atau emulgator. Terdapat beberapa jenis emulsi, mulai dari yang sederhana
hingga kompleks (Pawlik et al., 2013). Sistem emulsi minyak dalam air (M/A)
atau oil in water (O/W) adalah sistem emulsi dengan minyak sebagai fase
terdispersi dan air sebagai fase pendispersi. Emulsi tersebut dapat ditemukan
dalam beberapa bahan pangan yaitu mayonnaise, susu, krim dan adonan roti.
Berkebalikan dengan M/A, emulsi air dalam minyak (A/M) atau water in oil
(W/O) adalah emulsi dengan air sebagai fase terdispersi dan minyak sebagai fase
pendispersi. Jenis emulsi ini dapat ditemukan dalam produk margarin dan
mentega (Winarno, 1997).

2.1.1. Emulsi rangkap


Emulsi rangkap (duplex emulsion) merupakan jenis emulsi yang
lebih kompleks dibandingkan emulsi W/O dan O/W. Emulsi rangkap
merupakan emulsi yang tersusun oleh mikrostruktur kompleks dimana
droplet yang terdispersi mengandung droplet dengan ukuran lebih kecil di
bagian dalamnya. Metode emulsifikasi ini digunakan dalam industri farmasi,
kosmetik, pangan dan pemisahan kimiawi. Jenis emulsi ini terdiri dari emulsi
ganda (double emulsion) dan emulsi berkelipatan (multiple emulsion)
(Aserin, 2008).

2.1.2. Emulsi ganda


Terdapat 2 tipe emulsi ganda yaitu water-in-oil-in-water (W/O/W)
yang merupakan tipikal emulsi dimana air terdispersi dalam minyak lalu
minyak tersebut didispersikan kembali dalam air sehingga disebut emulsi
air-dalam-minyak-dalam- air, dan oil-in-water-in-oil (O/W/O) yang
merupakan kebalikannya dan disebut pula dengan emulsi
Terdapat 2 tipe emulsi ganda yaitu water-in-oil-in-water
(W/O/W) yang merupakan tipikal emulsi dimana air terdispersi dalam
minyak lalu minyak tersebut didispersikan kembali dalam air sehingga
disebut emulsi air-dalam-minyak-dalam- air, dan oil-in-water-in-oil
(O/W/O) yang merupakan kebalikannya dan disebut pula dengan emulsi
minyak-dalam-air-dalam- minyak (Aserin, 2008). Struktur emulsi ganda
dapat dilihat pada Ilustrasi 1.

Fase minyak eksternal Fase air eksternal

Droplet minyak
Droplet air
internal
internal

Lapisan emulsifier Lapisan emulsifier

(a) Fase air (b)


Fase minyak

Ilustrasi 1. Skema Droplet Emulsi Ganda (Aserin, 2008)


Keterangan: (a) Emulsi Ganda O/W/O dan (b) Emulsi Ganda W/O/W

Emulsi ganda cenderung memiliki ukuran partikel yang lebih besar


dibandingkan emulsi pada umumnya karena strukturnya yang kompleks.
Dilihat pada Ilustrasi 1, emulsi ganda O/W/O tersusun dari droplet minyak
internal (O1), droplet air (W) dan droplet minyak eksternal (W 2) sedangkan
emulsi ganda W/O/W tersusun dari droplet air internal (W1), droplet
minyak (O) dan droplet air eksternal (W2). Lapisan emulsifier berfungsi

untuk mengikat droplet air dan minyak agar tidak saling memisah. Emulsi
O1/W/O2 umumnya disingkat menjadi O/W/O, begitu pula dengan emulsi
ganda W1/O/W2 yang lebih dikenal dengan singkatan W/O/W.
2.2. Brylcream

Brylcream digunakan sebagai perawatn rambut setelah keramas, pengatur


rambut, menjaga kelembapan dan juga menjaga kesehatan kulit kepala.
(wijaya;2001).

2.2.1. Macam-macam jenis minyak rambut


1. Cair (sama dengam orang-aring)
Dibuat dari parafin liquid, parfum, pewarna (kurang baik memakai
parafin liquid oil)
2. Padat sama dengan pomade)
Dibuat dari campuran Bees Wax (malam tawon):
· Carbon wax
· Parafin wax
3. Cream (brylcream)
Emulsi/zat terdispersi dan pendispersinya dapat bercampur
tetapi tidak dapat dipisahkan lagi. Bentuk emulsi lebih mudah
dicuci. Pada proses emulsi terjadi ada campuran yang terdapat fase
terdispersi dan pedispersi. Kedua zat yang tidak dapat bergabung
ini maka mudah ditambah emulsifyer terbentuk emulsi.

2.2.2. Tipe Brylcream


1. O/W (oil in water)
Dalam tipe ini minyak terdispersi dalam air dan cocok
untuk kulit yang berminyak dan lebih tidak lengket hasilnya, juga
mudah menghantarkan listrik (Root,Morris j.1972). Kekurangan
dari Brylcreem O/W ini adalah Kurang kental dan Kurang lembek.
Sedangkan untuk kelebihannya yaitu  tidak lengket dan lebih stabil.

2. W/O (Water in Oil)


Dalam tipe ini air yang terdispersi dalam minyak, sehingga
minyaknya yang emulsi. Tipe ini cocok untuk kulit yang tidak
berminyak dan kurang menghantrakan listrik (Root ,Morris
j.1972). Kekurangan dari Brylcreem W/O ini adalah sukar dicuci
dan tidak stabil. sedangkan kelebihannya yaitu kental, berlemak,
dan lengket.

2.2.4. Komponen Brylcream (ROOT, MORRIS 1972)


1. Mineral oil
Kelebihannya adalah murah, tahan lama, reaksinya lebih mudah
Kekurangannya adalah mudah tengik karena oksidasi, kurang sesuai
dengan kondisi kulit dan dapat menyebabkan iritasi. (Parafin liquid)
2. Vegetable oil
Vegetable oil itu cocok untuk rambut tetapi mudah sekali
mengalami ketengikan. Dapat dicontohkan seperti caster oil, oiled
oil, almond oil.
3. Animal Oil
Animal oil mempunyai suatu kelebihan yaitu sesuai dengan
kondisi kulit rambut. Sedangkan pada kekurangan adalah , Mahal,
Tidak stabil, Viskositas turun, Perlu penambahan antioksidan.

2.3. Sifat dan fungsi bahan pembuatan brylcream


Bahan-bahan untuk membuatn Brycreem diantaranya yaitu, sebagai
berikut :
1. Parafin liquid
Parafin mempunyai sifat larut dalam eter, benzene, CS2, sedikit berbau
dan berasa, tidak larut dalam air, alkohol dan gliserin, dan minyak
transparan. Parafin sendiri mempunyai kegunaan yaitu:
Untuk pembuatan cleansing cream, Untuk pembuatan lipstick, Untuk
pembuatan brilliantine, dan Untuk pembuatan hair cream.

2. Bee wax
Bee wax mempunyai sifat sedikit larut dalam alkohol, sedikit
bahan dan tidak berasa. Larut dalam chlorofom, eter, dan benzene.
Kegunaan lainnya adalah padatan coklat (belum diolah/asli), kuning
seperti keju (sudah diolah), malam hari lebah terdiri dari firicyl palmat,
parafin carbon tinggi. Bee wax adalah lilin alami (natural wax) yang
dibuat secara alami. lilin ini mengandung gugus ester dari asam lemak
dan rantai alkohol yang panjang serta bervariasi. Bee wax mempunyai
kegunaan sebagai berikut :
Untuk pembuatan lipstik cold cream, Untuk pembuatan deodoran stick,
Untuk pembuatan hair cream, dan Untuk pembuatan brilliantine sold.

3. Borax (Na2B4O7. 10H2O)


Borax nama lain: Biboras Natricus / sodium borate/ sodium
tetraborate / sodium biborate/ sodium pyroborate. Bentuk fisik borax
ada 2 yaitu: kristal (decahidrat) larut dalam air, Serbuk (anhidrat) sukar
larut dalam air. Borax adalah agen abrasif dan buffering ringan
digunakan dalam disinfeksi rumah tangga maupun cosmetic dan sabun.
Ketika dikombinasikan dengan lilin borax telah emulsifying yang
meningkatakan konsentrasi cream kosmetik dan lotion. Borax juga
alkali, yang membuatnya berguna dalam toner kulit dan formula
pembersih. Dengan menggabungkan pembersihan kulit dan
pengelupasan kulit, borax sabun mengghilangkan bakteri, minyak dan
sel kulit mati terkait dengan jerawat. Setelah menggunakan produk
yang terdapat boraxnya segera bilas dengan air bersih. Walau
konsentrasinya rendah umumnya dianggap aman untuk digunakan
pada kulit kepala, borax tanpa bukan tanpa bahaya. Tingkat alkalinitas
yang dapat menyebabkan iritasi kulit. Dibawah ini merupakan sifat-
sifat dari borax:
Kristal tidak berwarna, Tidak berbau, butiran putih, menjadi anhidrat
pada suhu 3200◦C, tidak larut dalam alcohol, larut dalam air, gliserin,
dan meleleh jika dipanaskan pada suhu 350oC.
4. TEA (Tri Etanol Amine)
Mempunyai kegunan sebagai cleansing cream, vanish cream, hair
cream, sampo dan emulsi. Berikut ini merupakan sifat-sifat dari TEA:
Tidak berwarna, Cairan kental dengan sedikit aroma amoniak, Sangat
higroskopik, Larutan 25% mempunyai pH 4,2, Sedikit larut dalam
benzena, eter, dengan Titik leleh 20oC – 21,1oC, Titik didih 227oC –
279oC.

5. Asam Stearat
Asam stearat digunakan sebagai bahan baku kosmetik, lilin,
plastik, untuk memperkeras sabun, dsb. Senyawa ester dari asam
stearat digunakan sebagai bahan baku shampoo, sabun, dan kosmetik
lainnya. Asam stearat juga digunakan dalam industri makanan dalam
pembuatan permen. Asam stearat atau asam oktadekanoat,adalah asam
lemak jenuh yang mudah diperoleh dari lemak hewani serta minyak
masak. Wujudnya padat pada suhu ruang, dengan rumus kimia
CH3(CH2)16COOH. Kata stearat berasal dari bahasa yunani stear, yang
berarti "lemak padat". Asam stearat diproses dengan memerlukan
lemak hewan dan air pada suhu dan tekanan yang tinggi. Asam ini juga
dapat diperoleh dari hidrogenasi minyak nabati. Sifat-sifat asam stearat

Butiran putih, Mempunyai efek terhadap warna, aroma, dan kehalusan


cream.
BAB III
PERCOBAAN

3.1. Waktu dan Tempat


Percobaan ini merupakan bagian dari kegiatan praktikum mata kuliah
Industri Kecil Kimia yang dilakukan pada tanggal 21 November 2019 di
Laboratorium Fisika Politeknik AKA Bogor.

3.2. Alat dan Bahan


3.2.1. Alat
1. Kaca Arloji
2. Gelas Ukur
3. Erlenmeyer
4. Hot Plate
5.  Pengaduk
6. Beaker Glass
3.2.2. Bahan

Bahan Tipe Water in Oil:


Bahan Tipe Oil in Water:
1. Parafin Liquid
1. Parafin Liquid
2.  Bees Wax
2. Asam stearate
3.  Borax
3. TEA
4.  Akuades
4. Akuades
5. Parfum dan pewarna
5. Parfum dan pewarna
secukupnya
secukupnya

3.2.3. Cara Kerja


Bahan Tipe Water in Oil
Parafin liquid sebanyak 30 mL dicampurkan dengan 5 g bee wax
kemudian diaduk sambal dipanaskan hingga larut (campuran 1). Sebanyak
3 g boraks ditambahkan 20 mL aquadest kemudian dipanaskan sambul
terus diaduk hingga larut (campuran 2). Campuran 1 dan 2 dicampurkan
dalam keadaan masih panas, dan ditambahkan pewangi serta pewarna
secukupnya kemudian dihomogenkan sambil didinginkan menggunakan
es batu.

Bahan Tipe Oil in Water


Parafin liquid sebanyak 20 mL ditambahkan dengan 5 g asam stearat
kemudian dipanaskan sambal terus diaduk dingga larut (campuran 1). TEA
sebanyak 5 mL dicamprkan dengan 40 mL aquadest diaduk sambil
dipanaskan (campuran 2). Campuran 1 dan 2 digabungkan dalam keadaan
panas, ditambahkan pewarna dan pewangi secukupnya, kemudian diaduk
hingga membentuk emulsi.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil
Dari percobaan pembuatan brylcream tipe W/O dan O/W diperoleh
brylcream dengan kriteria sebagai berikut :

1. Tipe O/W
Wujud : cream
Warna : biru muda
Bau : Aroma lemon
2. Tipe O/W
Wujud : emulsi
Warna : merah muda
Bau : Aroma lemon

Pengamatan

1. Tipe W/O
Bees wax dan paraffin liquid saat dicampurkan dalam proses
pemanasan (campuran 1), proses larutnya cepat dan sedikit
menimbulkan bau, bau tersebut berasal dari bee wax yang memberikan
bau khas lilin. Campuran ini dalam keadaan panas terlihat masih encer,
namun setalah dingin campuran akan sedikit mengental. Sehingga saat
dicampurkan dengan campuran 2 harus dalam keadaan masih panas.
Boraks dilarutkan pada aquadest lalu dipanaskan sebentar (campuran
2) juga bertujuan supaya borax cepat larut dan homogen.
Ketika campuran 2 ditambahkan ke campuran 1 sambil diaduk
dan didinginkan terbentuk emulsi cream padatan putih, proses
pengadukan dihentikan jika emulsi tidak mengeluarkan cairan lagi
atau sudah benar benar padat hingga saat alat pengaduk diangkat tidak
ada yang menetes atau “lembek”. Setelah penambahan pewarna dan
parfum terbentuk brylcream berwarna merah muda dan beraroma
lemon.

2. Tipe O/W

Paraffin liquid dan asam stearat (campuran 1) saat


pencampuran dengan pemanasan prosesnya cukup cepat. TEA saat
dilarutkan dengan aquadest (campuran 2) juga dengan pemanasan
berlangsung cepat , pemanasan ini supaya cepat larut dan tidak mudah
mengental. Saat campuran kedua dicampur campuran pertama sambil
diaduk, langsung terbentuk cream cair dan volumenya bertambah.
Setelah penambahan pewarna dan parfum terbentuk brylcream
berwarnabiru muda dan beraroma lemon.

4.2. Pembahasan

Pada praktikum pembuatan brylcream kali ini menggunakan bahan-bahan

yang sesuai dengan jenis brylcream yang dibuat, bahan-bahan tersebut memiliki

sifat-sifat tertentu yang akan mempengaruhi baik tidaknya kualitas Brylcream

yang dihasilkan.

Pada pembuatan brylcream tipe w/o, tidak mengalami suatu kesulitan. Pada

saat parafin dicampur dengan bee wax proses meleleh atau tercampurnya tidak

terlalu lama namun sedikit mengeluarkan bau yang tak sedap (bau khas wax).

Pada saat campuran ke-2 masuk dalam campuran ke-1, dalam keadaan yang masih

panas dan sambil diaduk hingga terbentuk emulsi dan sambil didinginkan supaya

lebih cepat terbentuk cream padatnya, karena saat mencampur larutan pada suhu

rendah emulsi tidak akan terbentuk sehingga terbentuk dua lapisan yang berbeda

yaitu air dan minyak, sehingga kedua campuran sebaiknya dicampurkan dalam

kondisi panas, sedangkan pendinginan ditujukan agar campuran cepat untuk


mrmbrntuk cream. Pada saat proses pengadukan konstan, brylcream w/o yang

kondisi awalnya cair semakin lama diaduk semakin berbentuk cream, proses

pembentukaan cream inilah yang memerlukan waktu yang lama. Dalam

pembuatan brylcream tipe w/o terbentuk suatu emulsi. Sedangakan emulsi adalah

suatu system koloid yang fase terdipersinya dapat berupa zat padat cair dan gas .

zat penghubung pembentuk emulsi disebut emulgator. emulgator yang bersifat

lipo soluble akan menghasilkan emulsi bertipe w/o. Sifat utama suatu emulgator

adalah memiliki gugus hidrofil dan gugus lipofil. Dengan adanya kedua gugus ini,

suatu emulgator memiliki suatu harga keseimbangan hidrofil – lipofil atau HLB

(Hydrophilic – Lipophilic Balance). HLB inilah yang sangat mempengaruhi tipe,

penampilan, dan stabilitas emulsi,emulgator dengan HLB 8 – 18 bertipe w/o.

Harga HLB juga mempengaruhi penampilan emulsi apakah ia akan tampak seperti

susu, translucent, jernih, atau bahkan seperti larutan yang sangat jernih. Pemilihan

emulgator dengan harga HLB yang tepat akan menghasilkan suatu emulsi yang

stabil.

Dalam pembutan brylcream w/o bahan-bahan penyusun produk memiliki

fungsinya masing masing. Parafin, dalam pembuatan brylcream berfungsi sebagai

pengental. Parfum, dalam pembuatan bryl cream parfum berfungsi sebagai

pengharum serta menambah daya tarik dari parfum itu sendiri. Bee wax

memberikan tekstur yang lengket, sedangkan borax berfungsi sebagai emulsifier.

Pada pembuatan Brylcream tipe O/W, tidak mengalami suatu

kesulitan dalam proses pembuatannya. Namun, pada saat parafin dan asam

stearat dicampurkan dan dipanaskan menimbulkan aroma yang lumayan

menyengat dan proses melelehnya cukup cepat. Pada saat campuran kedua
yaitu aqudes dicampur TEA sambil dipanaskan juga mengeluarkan aroma

yang kurang sedap, kemungkin an disebabkan oleh terjadinya reaksi TEA

pada saat dipanaskan itu.. Proses pengadukan ini pada akhirnya

mengeluarkan busa yang banyak sehingga volume nya bertambah.

Sehingga saat pengadukan yang kontinu ini haruds hati-hati agar tidak

didapatkan busa yang banyak. Dalam brylcream tipe o/w ini memiliki

tekstur lembut, creamy, namun tidak padat seperti W/O. setelah didiamkan

selama 24 jam ditempat tertutup dengan suhu rendah, tekstur produk ini

menjadi semakin baik, mengental, lembut dan juga tidak terdapat busa.

Pada tipe ini emulsi, Emulgator yang cenderung water soluble akan

menghasilkan emulsi bertipe o/w. Misalnya emulgator dengan HLB 3 – 6

akan menghasilkan emulsi tipe o/w. Pada pemakaian produk brylcream

tipe ini busa pada saat digunakan harus stabil, tidak dapat membuat

ketengian, tidak dapat membuat kulit dan ketombe, dan tidak boleh

membuat kulit rambut iritasi dan rambut tidak boleh rusak.

Penggunaan kedua produk ini berbeda, produk W/O diperuntukkan

bagi konsumen yang memiliki rambut yang kering, karena prodik tipe ini

memiliki tekstur yang berminyak, kaku dna juga lengket. Sedangkan untuk

konsumen dengan tipe rambut berminyak dapat menggunakan produk

brylcream jenis O/w karena kandungan minyak pad produk ini sedikit.

Untuk memastikan bahwa kedua jenis produk brylcream aman

digunakan seharusnya dianalisa mutunya terlebih dahulu, apakah sudah

sesuai standar atau tidak. Beberapa parameter yang dianalisa antara lain

pH, kekentalan, uji ketahanan pada kulit, dll.


BAB 5
KESIMPULAN

5.1. Kesimpulan
Brylcream yang terbentuk jenis W/O ataupun O/W dapat
digunakan  atau diaplikasikan pada rambut meskipun bentuk fisik yang
belum sempurna .Jadi Brylcream yang dihasilkan :
W/O: struktur lebih berlemak, lengket dan sedikit lebih keras
O/W: struktur yang lembut seperti busa, lebih stabil, dan tidak lengket
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA

1. Aserin, A. 2008. Multiple Emulsion Technology and Applicantions XII.


John Wiley & Sons Inc: New Jercy
nd
2. Root, Morris J. 1972. Cosmetics Science and Technology 2 . Volume 2,
John Wiley & Sons, Inc
3. Winarno, F. G. 1997. Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia Pustaka
Utama: Jakarta.
LAMPIRAN

1. Pembuatan brylcream tipe O/W


Asam stearate Parafin liquid Asam Stearate dan
ditimbang sebanyak 30 paraffin liquid
Sebanyak 5 g mL dicampurkan kemudian
dipanaskan sambal diaduk
hingga larut (campuran 1).

TEA 5ml dan 40 mL aquades Campuran 1 dimasukkan


dicampurkan lalu dipanaskan kedalam campuran 2, kemudian
sambil diaduk (campuran 2) diaduk secara kontinue
TUGAS

a. Pewarna Diagram alir pembuatan Brylcream W/O dan Brylcream

Pewangi serta pewarna ditambahkan


Hasil produk brylcreem O/W setelah
secukupnya untuk menambah daya Tarik
pengadukan, dan dituangkan ke
produk, campuraan diaduk terus hingga
wadah kemasan produk
terbentuk emulsi.

O/W

Campuran 1 Campuran 2

Pemanasan Pemanasan

Pewangi

Mixing

b. Rincian biaya kebutuhan bahan pembuatan brylcream W/O dan O/W


Brylcream W/O Brylcream O/W
Parafin Liquid Rp. 1.980 Paraffin liquid Rp. 1.980
Bee wax Rp.950 Asam stearate Rp. 585
Borax Rp.180 TEA Rp. 2.375
aquadest Rp.500 aquades Rp. 500
Pewangi dan Rp.400 Pewangi dan Rp. 400
pewarna Pewarna
TOTAL Rp. 4.010 Rp. 5.940

c. Biaya Produksi untuk 1 botol brylcream O/W dan W/O serta Harga jualnya

Brylcream W/O Brylcream O/W


Bahan baku Rp. 4.010 Bahan baku Rp. 5.940
Wadah Rp. 1.000 Wadah Rp. 1000
label Rp. 500 label Rp. 500
TOTAL Rp. 5.510 Rp. 7.440
Harga Jual Rp. 7000 Harga Jual Rp. 9.500

EVALUASI

1. Sebutkan ada berapa macam brylcream


Jawab: Brylcream terdiri dari dua macam, yairu Brylcream W/O dan Brylcream
O/W
2. Dibuat dari apa saja tiap jenis brylcream ?
Jawab:
 Brylcream W/O
Dibuat dengan campuran paarafin liquid, bee wax, borax dan aquadest
 Brylcream O/W
Dibuat dari campuran paraffin liquid, asam stearate, TEA dan aquadest

3. Cara Membedakan brylcream W/O dan Brylcream O/W

Jawab:

 Dengan lampu neon 1000 whatt

Padam = tipe w/o


Nyala = tipe o/w

 Dengan kelarutan terhadap air


Jika emulsi masih bagus sama dengan tipe w/o. Dapat dicontohkan cat
tembok, namun Jika emulsi pecah sama dengan tipe o/w. Dapat dicontohkan
mentega.

 Dicampur dengan zat warna

Jika warna larut dalam air = tipe o/w

Anda mungkin juga menyukai