Anda di halaman 1dari 1

Pembuatan Sodium Sulfat dengan Proses Hargreaves–Robinson

Garam yang berukuran 100 mesh dilarutkan dengan air di mixer M-01 dan dialirkan ke dalam
reaktor R-01. Dalam reaktor ini campuran garam-air dipanaskan hingga ± 85°C. Ditambahkan
gas SO2 ke dalam reaktor melalui sparger sampai tekanan operasi mencapai 100 psi
dan ditambahkan O2 sampai tekanan 350 psi. Reaksi pada reaktor akan menghasilkan gas HCl
yang akan terbawa keluar bersama gas SO2 dan O2. Hasil reaksi yang berupa cairan dikeluarkan
dari reaktor dan dialirkan ke dalam tangki T-02. Pada suhu kurang dari 70°C, hasil
reaksi dimatangkan dalam tangki berpengaduk T-02, kemudian dialirkan ke evaporator EV-01,
EV-02, dan EV-03 yang tersusun berupa multiple effect evaporator. Hasil dari multiple effect
evaporator ini adalah sodium sulfat pekat dengan kandungan air sekitar 20 %.

Sodium sulfat yang sudah pekat diumpankan ke dalam rotary dryer RD-01 untuk dikurangi kadar
airnya menjadi 1 %. Kemudian diumpankan ke ball mill BM-01 untuk menyeragamkan ukuran
sodium sulfat. Dari BM-01, sodium sulfat yang sudah diseragamkan ukurannya diayak di S-01
untuk mengambil produk yang ukurannya sudah seragam. Sodium sulfat yang tidak lolos ayakan
direcycle ke ball mill untuk diproses ulang. Produk yang berupa sodium sulfat padat dibawa
dengan belt conveyor ke bin B-01 dan dipacking.

Gas keluar dari reaktor R-01 berupa campuran gas SO 2 yang berlebih, gas O2, dan gas HCl.
Campuran gas tersebut dimasukkan ke kolom absorber AB-01 yang berisi Ca(OH)2 untuk
mengabsorbsi gas SO2 yang terkandung. Kemudian gas keluar dari AB-01 diumpankan ke
absorber AB-02 yang berisi air untuk mengabsorbsi gas HCl. Gas keluar dari AB-02 berupa gas
O2 yang cukup murni kemudian diumpankan lagi ke reaktor R-01 bersama gas SO 2 yang keluar
dari kolom stripper ST-01.

Larutan HCl yang didapatkan di absorber AB-02 dikeluarkan dan ditampung di tangki
pemyimpanan TP-02.
Reaksi yang terjadi di reaktor :

Anda mungkin juga menyukai