Anda di halaman 1dari 10

ISSN : 1693-9883

Majalah Ilmu Kefarmasian, Vol. II, No.2, Agustus 2005, 100 - 109

KARAKTERISIK GRANUL DAN


TABLET PROPRANOLOL HIDROKLORIDA
DENGAN METODE GRANULASI
PELEBURAN
Ilma Nugrahani**, Hasan Rahmat*, Joshita Djajadisastra*
* Departemen Farmasi FMIPA-UI, ** UP

ABSTRACT
The effect of carnauba wax consentration to pharmacotechnical characteristics
on the granules and tablets that made by hot melt granulation method have been
studied.
Fomula I? V with composition : 10, 20, 30, 40, and 50% w/w carnauba wax,
propranolol hydrochloride 60 mg/tablet, and lactose to the 340 mg was mixed and
melted, and than sieved to the mesh 16 siever. The granules were evaluated and lubri-
cated by 1% magnesium stearat and 2% talcum. Then it were compressed into tablet
which each weight was 350 mg and the tablets were evaluated. The results showed
that hot melt granulatin form granules and tablets that acceptable pharmacotechnical
properties.
Keywords : carnauba wax, hot melt granulation, matrix, pharmacotechnical.

I. PENDAHULUAN dispersi padat berbentuk granulat


Granulasi adalah pembentukan dengan bahan pengikat yang mele-
partikel-partikel besar dengan bur di atas suhu kamar. Granulasi
mekanisme pengikatan tertentu. peleburan ini dapat digunakan untuk
Granul dapat diproses lebih lanjut membentuk granul dengan bahan
menjadi bentuk sediaan granul pengikat hidrofob seperti lemak dan
terbagi, kapsul, maupun tablet. wax dengan tujuan penyalutan dan/
Berbagai proses granulasi telah atau pembentukan matriks sediaan
dikembangkan, dari metode konven- pelepasan dimodifikasi (modified re-
sional seperti slugging dan granulasi lease drug). Keunggulan dari granulasi
dengan bahan pengikat musilago peleburan ini adalah : tidak mem-
amili hingga pembentukan granul butuhkan bahan pelarut, tidak me-
dengan peralatan terkini seperti spray merlukan proses pengeringan, dan
dry dan freeze dry. Granulasi pele- prosesnya berlangsung cepat serta
buran atau hot melt granulation bersih (Parikh, 1997; Reza, 2003, Liu
merupakan metode pembentukan 2001; Sohi, 2004).

Corresponding author : E-mail : ilma_nugrahani@yahoo.com

100 MAJALAH ILMU KEFARMASIAN


Tablet adalah bentuk sediaan II. METODE
yang paling banyak beredar karena
secara fisik stabil, mudah dibuat, BAHAN
lebih menjamin kestabilan bahan aktif Propranolol hidroklorida (dari
dibandingkan bentuk cair, mudah Indofarma, Jakarta), Propranolol
dikemas, praktis, mudah digunakan, Hidroklorida Baku Pembanding
homogen, dan reprodusibel. Massa Farmakope Indonesia (dari Badan
tablet harus mengalir dengan lancar POM, Jakarta), laktosa (dari Brataco,
agar dapat menjamin homogenitas Bogor), carnauba wax, magnesium
dan reprodusibilitas sediaan dan stearat (dari Waris, Jakarta), talk
harus dapat terkompresi dengan baik (Takehara Kagaku Co., Japan),
agar diperoleh tablet yang kuat, natrium klorida, asam klorida pekat,
kompak, dan stabil selama penyim- metanol, kalium dihidrogen fosfat,
panan dan distribusi. Metode gra- natrium hidroksida, bahan kimia
nulasi banyak dipilih dengan tujuan untuk pemeriksaan bahan baku, air
memperbaiki sifat alir dan kompre- suling.
sibilitas massa tablet.
Berikut ini dilakukan penelitian ALAT
untuk mengevaluasi sifat alir dan Timbangan digital analitik (Sar-
kompresibilitas granul dengan bahan torius), penangas air, mortir dan alu,
aktif propranolol hidroklorida dan pengayak mesh 16, seperangkat peng-
bahan pengikat carnauba wax yang ayak untuk penentuan distribusi
diformulasi dengan laktosa sebagai ukuran granul/partikel, sieve shaker
bahan pengisi. Carnauba wax ber- machine (BBS Product BCL-601, Ja-
bentuk padat pada suhu kamar dan pan), corong uji sifat alir, stopwatch,
berjarak lebur 80–850C (Neil, et.al., bulk density tester (USP 315-2E, USA),
2001). Kibbe (2000) menyatakan mesin cetak tablet 8 lubang (Rimek,
bahwa carnauba wax digunakan India), jangka sorong, alat penentu
dalam pembuatan sediaan sustained kekerasan tablet, alat uji kerapuhan
release pada kadar 10 – 50%. Propra- tablet (Omron H3BA), alat disolusi
nolol hidroklorida memiliki kelarutan keranjang 6 tabung (Erweka DT60,
1:20 dan berjarak lebur 162-166 0C Germany), spektrofotometer sinar
dipilih sebagai model bahan aktif lembayung-sinar tampak (Shimadzu
(Neil, et.al., 2001). Diamati pengaruh –1601, Japan), pH meter (Metrohm
konsentrasi carnauba wax terhadap type 620), peralatan-peralatan gelas
karakteristik granul dan tablet pro- untuk analisis.
pranolol hidroklorida dengan ha-
rapan dapat menjadi informasi bagi PEMBUATAN GRANUL DAN
pengembangan pembuatan tablet TABLET
melalui tahapan proses granulasi Formula
peleburan. (lihat tabel I)

Vol. II, No.2, Agustus 2005 101


Tabel 1 : Formula tablet propranolol HCl dengan matriks carnauba wax

Komposisi Komposisi (mg)


TABLET 350 MG
I II III IV V
Granul :
Propranolol HCl 60 60 60 60 60
Carnauba Wax 34 68 102 136 170
(10%b/b) (20%b/b) (30%b/b) (40%b/b) (50%b/b)
Laktosa 246 212 178 144 110

Pelicin :
Mg Stearat 3,5 (1%b/b) 3,5 (1%b/b) 3,5 (1%b/b) 3,5 (1%b/b) 3,5 (1%b/b)
Talk 7,0 (2%b/b) 7,0 (2%b/b) 7,0 (2%b/b) 7,0 (2%b/b) 7,0 (2%b/b)

PROSES PEMBUATAN sama. Ditimbang saksama setara


Propranolol hidroklorida dicam- dengan 20 mg propranolol hidro-
pur homogen dengan carnauba wax klorida, dimasukkan ke dalam labu
dan laktosa di dalam mortir, dipanas- tentukur 100,0 mL lalu dilarutkan
kan dengan tangas air hingga cam- dengan metanol hingga 100,0 mL.
puran melebur di atas suhu lebur Pipet larutan sebanyak 5,0 mL
carnauba wax, digerus agar homogen dimasukkan ke dalam labu tentukur
selama + 5 menit. Leburan didingin- 50,0 mL dan diencerkan dengan
kan pada suhu kamar kemudian metanol hingga 50,0 mL. Buat larutan
dilewatkan pada pengayak 16 mesh. baku pembanding propranolol
Granul dievaluasi kemudian dilubri- hidroklorida dengan menimbang
kasi dengan magnesium stearat dan saksama 20 mg Propranolol HCl baku
talk untuk dicetak menjadi tablet. pembanding, masukkan ke dalam
Tablet dievaluasi. labu tentukur 100,0 mL, larutkan
dengan metanol hingga 100,0 mL.
EVALUASI GRANUL Pipet larutan sebanyak 5,0 mL
Parameter yang diamati adalah : masukkan ke dalam labu tentukur
uji homogenitas, uji sifat alir, uji 50,0 mL lalu encerkan dengan meta-
kompresibilitas granul, dan uji nol hingga 50,0 mL. Ukur serapan
distribusi ukuran granul. pada panjang gelombang maksimum,
kadar dihitung dengan rumus :
Uji Homogenitas (FI I,1995)
Granul matriks ditempatkan A sampel C BP
pada cawan petri, diratakan dan Kadar (%) = x x 100%
ABP C sampel
dibagi menjadi empat bagian yang

102 MAJALAH ILMU KEFARMASIAN


Uji Sifat Alir (Aulton, 1988; Pengamatan Penampilan Tablet
Liebermann & Lachman, 1986) Dilakukan pengamatan terhadap
Granul dimasukkan ke dalam penampilan fisik : bentuk, ketebalan,
corong uji waktu alir. Penutup tekstur permukaan, warna tablet.
corong dibuka sehingga granul ke-
luar dan ditampung pada bidang Keseragaman Ukuran
datar. Waktu alir granul dicatat dan Dilakukan pengukuran terhadap
sudut diamnya dihitung dengan 20 tablet : diameter dan tebal tablet
mengukur diameter dan tinggi menggunakan jangka sorong.
tumpukan granul yang keluar dari
mulut corong. Waktu alir dipersya- Uji Kekerasan Tablet (FI IV,1995,
ratkan dengan sudut diam tidak lebih Parrot, 1971)
dari 30o. Masing-masing 10 tablet dari tiap
batch diukur kekerasannya dengan
Uji Kompresibilitas (Aulton, 1988, alat pengukur kekerasan tablet.
FI IV 1995) Persyaratan untuk tablet lepas ter-
Timbang 100 g granul masukkan kendali non swellable adalah 10-20 kg/
ke dalam gelas ukur dan dicatat cm2.
volumenya, kemudian granul di-
mampatkan sebanyak 500 kali ke- Uji Keregasan Tablet (Liebermann,
tukan dengan alat uji, catat volume 1986)
uji sebelum dimampatkan (Vo) dan Duapuluh tablet dibersihkan dari
volume setelah dimampatkan dengan debu, ditimbang, kemudian dima-
pengetukan 500 kali (V). sukkan ke dalam alat uji keregasan.
Alat diputar pada kecepatan 25 rpm
Perhitungan : selama 4 menit dan alat tersebut akan
V0 –V menjatuhkan tablet sejauh 6 inci
I= x 100% setiap putaran. Seluruh tablet di-
V0
keluarkan, dibersihkan dari debu
Keterangan : I = indeks kompre- dan ditimbang kembali. Dihitung
sibilitas (%); Vo = volume granul kehilangan bobot dalam persentase.
sebelum dimampatkan (mL); V = Syarat : lebih kecil dari 1 (%).
volume granul setelah dimampatkan
(mL). Syarat : tidak lebih dari 20%. Uji Penetapan Kadar (FI IV, 1995)
Tablet digerus halus, ditimbang
EVALUASI TABLET saksama setara dengan 20 mg pro-
Evaluasi terhadap sediaan tablet pranolol hidroklorida, masukkan ke
meliputi : penampilan fisik, kese- dalam labu tentukur 100,0 mL lalu
ragaman ukuran, kekerasan tablet, dilarutkan dengan metanol hingga
keregasan, keragaman bobot, kan- 100,0 mL. Pipet larutan sebanyak
dungan bahan aktif, dan uji disolusi. 5,0 mL dimasukkan ke dalam labu

Vol. II, No.2, Agustus 2005 103


tentukur 50,0 mL dan diencerkan HASIL DAN PEMBAHASAN
dengan metanol hingga 50,0 mL. Buat Parikh (1997) menguraikan
larutan baku pembanding propra- bahwa granulasi peleburan dapat
nolol hidroklorida dengan menim- dilakukan dengan dua cara : yang
bang saksama 20 mg propranolol pertama meleburkan dahulu bahan
hidroklorida baku pembanding, pengikat hidrofob baru kemudian
masukkan ke dalam labu tentukur menambahkan bahan aktif dan bahan
100,0 mL, larutkan dengan metanol pengisi, yang ke dua mencampurkan
hingga 100,0 mL. Pipet larutan sekaligus seluruh komponen granul
sebanyak 5,0 mL masukkan ke dalam dan bahan pengikat dan mencampur-
labu tentukur 50,0 mL lalu encerkan kannya sedikit di atas suhu lebur
dengan metanol hingga 50,0 mL. bahan pengikat. Di dalam praktek,
Ukur serapan pada panjang gelom- granulasi peleburan cara ke dua
bang maksimum, kadar dihitung ternyata lebih dapat menghasilkan
dengan rumus : rendemen dan homogenitas granul
yang lebih baik daripada cara per-
A sampel C BP tama dengan proses yang lebih
Kadar (%) = x x 100%
ABP C sampel sederhana dan cepat. Oleh karena itu,
cara ke dua dipilih untuk pembuatan
Syarat penetapan kadar menurut tablet matriks propranolol hidro-
FI edisi IV, 1995 : tidak kurang dari klorida ini. Campuran bahan di-
98 % dan tidak lebih dari 101,5 % dari homogenkan di dalam mortir
jumlah yang tertera pada etiket. kemudian dipanaskan hingga car-
nauba wax melebur dan dengan
penggerusan kontinyu menghasilkan
Uji Keragaman Bobot (FI IV,1995) granulat, selanjutnya dibiarkan men-
Pemeriksaan dilakukan terhadap dingin pada suhu kamar. Granulat
10 tablet yang diambil secara acak diayak dengan pengayak mesh 16
dari tiap formula lalu ditimbang selanjutnya dievaluasi karakteristik
bobotnya satu per satu. Dihitung fisiknya.
bobot rata-rata untuk satu tablet. Proses granulasi peleburan di-
Dari hasil penetapan kadar yang lakukan sama untuk semua formula,
diperoleh hitung jumlah bahan aktif namun menghasilkan ukuran dan
dari masing-masing tablet dengan warna granul yang tidak sama.
anggapan terdistribusi secara homo- Semakin tinggi kadar carnauba
gen. Persyaratan keseragaman bobot wax, proses granulasi semakin cepat,
atau keseragaman kandungan ter- Tabel 2 mencantumkan keseluruhan
letak antara 85,0 hingga 115,0 % dari hasil evaluasi granul. Hasil uji
yang tertera pada etiket, dan sim- penetapan kadar bahan aktif dan
pangan baku relatif kurang dari atau homogenitas menunjukkan bahwa
sama dengan 6,0% (FI IV,1995). kandungan bahan aktif di dalam

104 MAJALAH ILMU KEFARMASIAN


Tabel 2 : Hasil evaluasi granul (data adalah rerata 3x pengulangan)
JENIS Formula
EVALUASI I II III IV V
1. Waktu alir (g/det)
i. 3,8 5,4 5,6 6,0 6,6
ii. 4,2 5,7 6,0 6,3 6,0
iii. 3,9 5,3 5,6 6,0 6,3
Rerata 4,0 5,5 5,7 6,1 6,3
SD 0,16 0,16 0,06 0,13 0,2
2. Sudut diam (0)
i. 29,52 26,03 24,22 20,48 17,90
ii. 27,53 25,24 23,38 20,48 17,90
iii. 28,09 26,03 24,22 21,84 19,61
Rerata 28,38 25,77 23,94 20,93 18,47
3. Homogenitas (%)
i. 108,65 110,50 106,62 102,40 106,95
ii. 109,43 108,50 105,41 102,16 104,69
iii. 110,20 111,40 105,41 101,92 105,53
iv. 111,12 108,00 106,60 102,22 106,02
Rerata 109,85 109,60 106,01 102,18 105,8
SD 1,057 1,614 0,693 0,198 0,944
4. Kompresi (% v/v)
i. 18,2 16,4 14,8 14,5 13,5
ii. 18,5 16,8 15,4 14,6 12,4
iii. 18,8 16,8 15,2 14,3 13,8
Rerata 18,5 16,7 15,1 14,5 13,7
SD 0,3 0,23 0,3 0,15 0,74
5. Distribusi
Formula I Formula II Formula III Formula IV Formula V
Ukuran Partikel
Ukuran Bobot Fraksi Bobot Fraksi Bobot Fraksi Bobot Fraksi Bobot Fraksi
Partikel (µm) (g) (%) (g) (%) (g) (%) (g) (%) (g) (%)
> 850 1,2 2,9 1,5 3,6 12 29 16 39,5 17,2 41,3
849 – 425 4,0 9,8 4,4 10,8 19,4 47 15,4 38 15,6 37,5
424 – 180 13,9 33,9 15,6 38 5,3 13,9 6,4 15,8 5,2 12,5
179 – 120 5,7 13,9 8,0 19,8 2,1 5 1,2 3 1,4 3,4
119– 75 5,9 14,3 7,0 17,2 1,3 3 1 2,5 1,2 2,9
< 75 10,3 25,1 4,3 10,6 1,0 2,4 0,5 1,2 1,0 2,4
Jumlah 41 100 40,8 100 41,1 100 40,5 100 41,6 100
6. Ukuran pd
10 – 900 10 – 1100 20 – 1400 10 – 1400 10 – 1500
mikroskop (µm)

Vol. II, No.2, Agustus 2005 105


granul memenuhi persyaratan homo- rentang distribusi ukurannya yang
genitas, dengan pola homogenitas semakin sempit. Dari keseluruhan
yang meningkat dengan bertambah- formula, distribusi ukuran granul
nya kadar carnauba wax. Ketidak- cukup memadai untuk pencetakan
seragaman ukuran granul pada tablet, kecuali formula I dan II
formula dengan kadar carnauba wax dengan fraksi partikel ukuran kecil/
rendah kemungkinan menyebabkan fines (<75 mikron) sebanyak 25 dan
kurangnya homogenitas kandungan 10,6% b/b. Idealnya, untuk meng-
propranolol hidroklorida. hasilkan tablet yang kuat dan kom-
Hasil uji sifat alir dan kompre- pak fraksi fines tidak lebih dari 10%
sibilitas menunjukkan bahwa seluruh b/b (Aulton, 1988).
formula memenuhi persyaratan Setelah dilubrikasi dengan mag-
untuk dikempa menjadi tablet. Pada nesium stearat dan talk, granul
konsentrasi carnauba wax 10 – 50%, dikempa menjadi tablet. Secara
semakin tinggi kadar carnauba wax, organoleptis, semakin tinggi kadar
semakin bagus sifat alir dan kompre- carnauba wax semakin kuning warna
sibilitasnya, kemungkinan terkait tablet yang dihasilkan. Untuk se-
dengan bentuk dan ukuran granul. lanjutnya, disarankan untuk melaku-
Semakin tinggi kadar carnauba wax, kan uji rasa karena diperkirakan
semakin sferis bentuknya dan semakin tinggi kadar carnauba wax
semakin besar ukurannya, sehingga rasa pahit semakin bisa disamarkan.
granul semakin mudah mengalir. Hasil uji kekerasan tablet ditun-
Semakin tinggi kadar carnauba wax jukkan pada Tabel III yang meng-
semakin besar sudut kontak granul, gambarkan bahwa kekerasan tablet
maka adesivitas terhadap alat pengu- meningkat dengan peningkatan
kur sifat alir dan kohesivitas semakin kadar carnauba wax. Uji kekerasan
rendah. Dengan data sifat alir dan tablet bertujuan untuk mengamati
kompresibilitas diperkirakan tablet kekuatan tablet. Kekerasan tablet
yang dihasilkan akan semakin sera- berkaitan dengan kekuatan fisiknya
gam dan semakin kompak dengan terhadap gangguan mekanis saat
meningkatnya kadar carnauba wax pengemasan, penyimpanan, dan
pada Formula I - V. distribusi. Kekerasan tablet juga
Hasil pengamatan terhadap dapat menggambarkan kemampuan-
ukuran partikel granul menunjukkan nya terdisintegrasi di dalam medium
bahwa semakin tinggi kadar car- disolusi. Untuk sediaan lepas ter-
nauba wax, ukuran granul semakin kendali non swellable Parrot men-
besar. Selanjutnya, pada pengamatan cantumkan persyaratan kekerasan
terhadap distribusi ukuran granul tablet harus lebih besar atau sama
ditunjukkan bahwa semakin tinggi dengan 10 kg/cm 3, karena tablet
kadar carnauba wax fraksi granul tersebut diharapkan tidak pecah
ukuran besar semakin tinggi dan selama jangka waktu relatif lama.

106 MAJALAH ILMU KEFARMASIAN


Keseluruhan formula menunjukkan Dari hasil uji kerapuhan tablet
kekerasan tablet lebih dari 10 kg/ yang dicantumkan pada Tabel 3,
cm 3 , yaitu 13 hingga 20 kg/cm 3 formula I menunjukkan kerapuhan
sehingga memenuhi syarat fisik paling tinggi, hal ini sesuai dengan
untuk sediaan lepas terkendali non hasil evaluasi ukuran partikel granul
swellable (Parrot,1971). dan hasil uji kekerasan tablet.
Hasil uji keseragaman ukuran Semakin tinggi carnauba wax, ukuran
menunjukkan bahwa keseluruhan granul semakin besar, kompresi-
formula tablet memenuhi persya- bilitas semakin baik, sehingga di-
ratan keseragaman ukuran (FI III, hasilkan tablet yang keras dan tidak
1979) seperti ditabelkan pada Tabel rapuh. Dengan begitu dibuktikan
3. Keseragaman ukuran meng- bahwa carnauba wax menjadi unsur
gambarkan reprodusibilitas dan pengikat tablet yang menentukan
terkait selanjutnya dengan kese- kekuatan matriks yang terbentuk.
ragaman kandungan dan juga terkait Hasil uji penetapan kadar pada
dengan faktor estetika. Ukuran tab- Tabel 3 menunjukkan bahwa kese-
let, khususnya ketebalan tablet luruhan formula tablet mengandung
dipengaruhi oleh kompresibilitas dan bahan aktif antara : 103,72 – 110,36%
sifat alir dari granul. dan uji keragaman bobot tablet

Tabel 3 : Evaluasi Tablet

JENIS FORMULA
EVALUASI
I II III IV V
1. Kekerasan 12.8 13.9 15.75 17.15 18.9
tablet (kg/cm2)
2. Keseragaman D t d t D T d T D T
ukuran tablet
(mm) 10.1 4.36 10.1 4.39 10.1 4.4 10.1 4.49 10.1 4.53

SD 0.06 0.05 0.04 0.06 0.05 0.07 0.04 0.07 0.06 0.08
3. Kerenyahan
tablet (%b/b) 0.42 0.36 0.23 0.16 0.12

SD 0.01 0.015 0.02 0.006 0.0153


5. Keseragaman
kandungan 110.36 108.8 109.8 104.83 103.72

SD 1.106 1.572 2.17 0.794 0.7905


6. Keragaman
bobot 111.5 108.6 110.0 106.9 103.5

SD 0.425 0.32 0.975 0.974 0.612

Vol. II, No.2, Agustus 2005 107


memberikan hasil 103,5 – 111,5 % b/ setika dan farmakokinetika lebih
b, dengan simpangan baku relatif lanjut.
0,320 – 0,970. Persyaratan Farmakope
Indonesia IV menyatakan bahwa DAFTAR ACUAN
sepuluh tablet pertama yang dipilih - Aulton, M.E. 1988. Pharmaceutics :
secara acak harus mengandung bahan The Science of Dosage Form De-
aktif pada rentang 85 - 115% b/b sign. Churchill Living Stone.
dengan simpangan baku relatif lebih London : 1988 : 204-6.
kecil dari 6%. Dengan demikian, - Cartensen J.T. 1993. Pharmaceutical
keseluruhan formula memenuhi Principle of Solid Dosage Form.
persyaratan keseragaman sediaan. Technomic Publishing Co., Inc.
Kandungan bahan aktif yang cende- Lancester Basal : 20 –9.
rung melebihi kadar yang ditetapkan - Departemen Kesehatan Republik
saat formulasi kemungkinan Indonesia. 1979. Farmakope In-
disebabkan oleh kehilangan bahan- donesia. Edisi III. Dirjen POM.
bahan pembantu dan kehilangan Jakarta : 510, 729.
kandungan air selama proses pem- - Departemen Kesehatan Republik
buatan tablet yang menyebabkan Indonesia. 1995. Farmakope In-
meningkatnya fraksi bahan aktif. donesia. Edisi IV. Dirjen POM.
Hasil uji keragaman bobot menun- Jakarta : 488 – 9, 515 – 6, 709 –
jukkan ditabelkan pada Tabel 3. 10, 771 –2, 1083 – 5.
- Kibbe, A.H., PhD. 2000. Handbook
KESIMPULAN of Pharmaceutical Excipients, 3th
Hasil keseluruhan dari evaluasi ed. The Pharmaceutical Press.
terhadap karakteristik fisik granul London : 252-5, 587-8.
dan tablet yang tertera pada Tabel 2 - Liebermann, H.A., and Lachman,
dan Tabel 3 memberi gambaran L. 1986. The Theory and Practice
bahwa kelima formula tablet lepas of Industrial Pharmacy. 3th ed.
terkendali propranolol hidroklorida Marcel Decker Inc. New York.
dengan bahan pengikat granul car- Diterjemahkan oleh Suyatmi S.
nauba wax masing-masing 10, 20, 30, 1994. UI Press. Jakarta: 645-6,
40, dan 50% dan bahan pengisi 697-703, 777, 929, 934 –7.
laktosa, yang dibuat secara granulasi - Liebermann, H.A., and Lachman,
peleburan dapat menghasilkan tab- L. 1990. The Pharmaceutical Dos-
let dengan karakteristik fisik yang age Form Tablets. 2nd ed. Marcel
baik dan memenuhi persyaratan Decker Inc. New York : 149 –
standar. Dengan demikian, secara 50.
teknis formula dan metode yang - Liu J., 2001. Properties of Lipophilic
dilakukan di dalam percobaan ini Matrix Tablet Containing Phe-
layak untuk dikembangkan untuk nylpropanolamine Hydrochlo-
kemudian perlu diteliti aspek farma- ride Prepared by Hot-Melt Ex-

108 MAJALAH ILMU KEFARMASIAN


trusion. Eur. J. Pharm. Biopharm. - Sohi, H., Sultana, Y., and Khar, R.K.
52 : 181-190. 2004. Taste Masking Technolo-
- Moffat A.C. 1986. Clarke’s Isolation gies in Oral Pharmaceuticals :
and Identification of Drug’s. 2nd Recent Development and Ap-
ed. The Pharmaceutical Press . proaches. Drug Development and
London : 936 – 8. Industrial Pharmacy 30 (5) : 429-
- Neil, M.J.O. Smith, A., Heckelman, 448.
P.E., Budavari, S., and Kin- - Tiwari, S.P. S.P., Murthy, T.K., Pai,
neary, J.F. 2001. The Merck In- M.R., Mehta, P.R., and Chow-
dex. 13th ed. Merck & Co. New dary, P.B. 2003. Controlled
Jersey : 7932 – 7933. Release Formulation of Trama-
- Parikh, D.M. 1997. Handbook of Phar- dol Hydrochloride Using Hy-
maceutical Granulation Technol- drophilic and Hydrophobic
ogy. Marcel Dekker Inc. New Matrix System. Pharm.Sci.Tech
York: 156, 194 – 198. 4 (3) .
- Parrot E. 1971. Pharmaceutical Tech- - Voight, R. Buku Pelajaran Teknologi
nology Fundamental Pharmaceu- Farmasi. Edisi V. Diterjemah-
tics. Burgess Publishing Co. kan oleh Nurono, S. 1994.
Minneapolis : 100-3. Gadjah Mada University Press.
- Reza M.S., Quadir, M.A., and Yogyakarta. : 51, 860-2, 870-81.
Haider, S.S. 2003. Comparative - Walpole, R.E., and Myers, R.H.
Evaluation of Plastic, Hydro- 1986. Ilmu Peluang dan Statistika
phobic, and Hydrophilic Poly- untuk Insinyur dan Ilmuwan.
mers as Matrices for Con- Edisi II. Diterjemahkan oleh :
trolled Release Drug Delivery. Dr. R.K. Sembiring. Penerbit
J. Pharm. Sci. 6 (2) : 274-291. ITB. Bandung.

Vol. II, No.2, Agustus 2005 109

Anda mungkin juga menyukai