Anda di halaman 1dari 6

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Kelas :X
Semester :1
Waktu : 2 Jam Pelajaran
Hari/tanggal :

Nama :Stheyenvi

Kelas :X IIS 2

Nomor absen :

A. Kompetensi Dasar
3.4 Menganalisis struktur dan kebahasaan teks eksposisi

B. Indikator
3.4.2 Menelaah kebahasaan teks eksposisi yang dibaca

C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapatmenelaah
kebahasaan teks eksposisi yang dibaca

D. Langkah-Langkah Kegiatan
1. Bacalah teks eksposisi berikut dengan seksama “Upaya Melestarikan Lingkungan
Hidup”!
2. Datalah 5 istilah yang terdapat dalam teks tersebut dan carilah maknanya dalam
KBBI serta tulislah pada tabel yang disediakan!
3. Temukanlah 5 kata adjektiva (kata sifat) dalam teks tersebut dan carilah maknanya
dalam KBBI serta tulislah pada tabel yang disediakan!
4. Tuliskanlah 5 kata turunan dan afiksasi yang terdapat pada teks tersebut!
5. Tuliskanlah 5 kalimat verba (aktif transitif dan kalimat aktif intransitif) yang terdapat
pada teks tersebut!

Upaya Melestarikan Lingkungan Hidup

Permasalahan seputar lingkungan hidup selalu terdengar mengemuka. Kejadian demi


kejadian yang dialami di dalam negeri telah memberi dampak yang sangat besar. Tidak
sedikit kerugian yang dialami, termasuk nyawa manusia. Namun, hal yang perlu
dipertanyakan, apakah pengalaman tersebut sudah cukup menyadarkan manusia untuk
melihat kesalahan dalam dirinya? Ataukah manusia justru merasa lebih nyaman dengan sikap
menghindar dan menyelamatkan diri dengan tidak memberikan solusi yang lebih baik dan
lebih tepat lagi?
Banyak usaha yang seharusnya dilakukan oleh manusia dalam upaya pelestarian
lingkungan hidup. Upaya yang dimaksud adalah upaya rekonsiliasi, perubahan konsep atau
pemahaman tentang alam, dan menanamkan budaya pelestari.
Upaya Rekonsiliasi
Kerusakan lingkungan hidup dan efeknya terus berlangsung dan terjadi. Manusia
cenderung untuk menangisi nasibnya. Lama-kelamaan tangisan terhadap nasib itu terlupakan
dan dianggap sebagai embusan angin yang berlalu. Bekas tangisan karena efek dari
kerusakan lingkungan yang dialaminya hanya tinggal menjadi suatu memori untuk
dikisahkan. Namun, perlu diingat bahwa tidaklah cukup jika manusia hanya sebatas
menangisi nasibnya, tetapi pada kenyataannya tidak pernah sadar bahwa semua kejadian
tersebut adalah hasil dari perilaku dan tindakan yang patut diperbaiki dan diubah.
Setiap peristiwa dan kejadian alam yang diakibatkan oleh kerusakan lingkungan hidup
merupakan suatu pertanda bahwa manusia mesti sadar dan berubah. Upaya rekonsiliasi
menjadi suatu sumbangan positif yang perlu disadari. Tanpa sikap rekonsiliasi, kejadian-
kejadian alam sebagai akibat kerusakan lingkungan hidup hanya akan menjadi langganan
yang terus-menerus dialami.
Lalu, usaha manusia untuk selalu menghindarkan diri dari akibat kerusakan lingkungan
hidup tersebut hendaknya bukan dipahami sebagai suatu kenyamanan saja. Akan tetapi, justru
kesempatan itu menjadi titik tolak untuk memulai suatu perubahan. Perubahan untuk dapat
mencegah dan meminimalisasi efek yang lebih besar. Jadi, sikap rekonsiliasi dari pihak
manusia dapat memungkinkannya melakukan perubahan demi kenyamanan di tengah-tengah
lingkungan hidupnya.
Perubahan Konsep atau Pemahaman Manusia tentang Alam
Salah satu akar permasalahan seputar kerusakan lingkungan hidup adalah terjadinya
pergeseran pemahaman manusia tentang alam. Berbagai fakta kerusakan lingkungan hidup
yang terjadi di tanah air adalah hasil dari suatu pergeseran pemahaman manusia tentang alam.
Cara pandang tersebut melahirkan tindakan yang salah dan membahayakan. Misalnya,
konsep tentang alam sebagai objek. Konsep ini memberi indikasi bahwa manusia cenderung
untuk mempergunakan alam seenaknya Tindakan dan perilaku manusia dalam
mengeksplorasi alam terus terjadi tanpa disertai suatu pertanggungjawaban bahwa alam perlu
dijaga keutuhan dan kelestariannya.
Banyak binatang yang seharusnya dilindungi justru menjadi korban perburuan manusia
yang tidak bertanggung jawab. Pembalakan liar yang terjadi pun tak dapat dibendung lagi.
Pencemaran tanah dan air sudah menjadi kebiasaan yang terus dilakukan. Polusi udara sudah
tidak disadari bahwa di dalamnya terdapat kandungan toksin yang membahayakan. Jadi, alam
merupakan objek yang terus menerus dieksploitasi dan dipergunakan manusia.
Berdasarkan kenyatan demikian, diperlukan suatu perubahan konsep baru. Konsep yang
dimaksud adalah melihat alam sebagai subjek. Konsep alam sebagai subjek berarti manusia
dalam mempergunakan alam membutuhkan kesadaran dan rasa tanggung jawab. Di sini
seharusnya manusia dalam hidupnya dapat menghargai dan mempergunakan alam secara
efektif dan bijaksana. Misalnya, orang Papua memahami alam sebagai ibu yang memberi
kehidupan. Artinya, alam dilihat sebagai ibu yang darinya manusia dapat memperoleh
kehidupan. Oleh karena itu, tindakan merusak lingkungan secara tidak langsung telah
merusak kehidupan itu sendiri.

Tugas 1

No. Istilah Makna


1.
Rekonsiliasi
-Perbuatan memulihkan hubungan
persahabatan pada keadaan semula;
perbuatan menyelesaikan perbedaan

 -Penetapan pos-pos yang diperlukan


untuk mencocokkan saldo masing-masing dari
dua akun atau lebih yang mempunyai
hubungan satu dengan lain 
 -Ikhtisar yang memuat rincian
perbedaan antara dua akun atau lebih

2.

Efek  -akibat, pengaruh


 -kesan yang timbul pada pikiran
penonton, pendengar, pembaca, dan
sebagainya (sesudah mendengar atau melihat
sesuatu)

3.

Konsep  -arti
 -maksud pembicara atau penulis;
pengertian yang diberikan kepada suatu
bentuk kebahasaan

4.
hal (keadaan, peristiwa) yang merupakan
Fakta kenyataan; sesuatu yang benar-benar ada
atau terjadi

5.
Eksplorasi
 -Penjelajahan lapangan dengan tujuan
memperoleh pengetahuan lebih banyak
(tentang keadaan), terutama sumber-sumber
alam yang terdapat di tempat itu; penyelidikan;
penjajakan
 -Kegiatan untuk memperoleh
pengalaman baru dari situasi yang baru
 -Penyelidikan dan penjajakan daerah
yang diperkirakan mengandung mineral
berharga dengan jalan survei geologi, survei
geofisika, atau pengeboran untuk menemukan
deposit dan mengetahui luas wilayahnya

Tugas 2

No. Adjektiva Makna Leksikal/Kamus


1. 1 lebih dari ukuran sedang; lawan dari kecil
besar (paragraf 1 2 tinggi dan gemuk
kalimat 2) 3 luas; tidak sempit
4 lebar
5 ki hebat; mulia; berkuasa
6 banyak; tidak sedikit (tentang jumlah)
7 menjadi dewasa
8 lebih dewasa daripada sebelumnya
9 penting (berguna) sekali
2. 1 tidak banyak
sedikit (paragraf 1 2 tidak seberapa; agak
kalimat 3)
3. Nyaman (paragraf 1 segar; sehat
1 kalimat 5) 2 sedap; sejuk; enak
4. Baik (paragraf 1 1 elok; patut; teratur (apik, rapi, tidak ada
kalimat 5) celanya, dan sebagainya)
2 a mujur; beruntung (tentang nasib);
menguntungkan (tentang kedudukan dan
sebagainya)
3 a berguna; manjur (tentang obat dan
sebagainya)
4 a tidak jahat (tentang kelakuan, budi pekerti,
keturunan, dan sebagainya); jujur
5. Tepat 1 betul atau lurus (arah, jurusan); berbetulan
benar
2 kena benar (pada sasaran, tujuan, maksud,
dan sebagainya)
3 tidak ada selisih sedikit pun; tidak kurang
dan tidak lebih; persis
4 betul atau cocok (tentang dugaan, ramalan,
dan sebagainya)
5 jitu (tentang tindakan, aturan, kritik, dan
sebagainya)
6 betul atau mengena tentang perkataan,
jawaban, dan sebagainya

Tugas 3

No. Kata Bentukan Jenis Imbuhan Kata Dasar Jenis


1. penipisan nomina pe(N)-an tipis adjektiva
2. kepunahan nomina ke-an punah punah
3. kerusakan nomina ke-an rusak adjektiva
4. kemiskinan nomina ke-an miskin adjektiva
5. kelestarian nomina ke-an lestari adjektiva.

Tugas 4

No. Kalimat Aktif Transitif Kalimat Aktif Intransitif


1. Kejadian demi kejadian yang Kerusakan lingkungan hidup
dialami di dalam negeri telah dan efeknya terus berlangsung
memberi dampak yang sangat dan terjadi.
besar.
2. Bekas tangisan karena efek dari
Namun, hal yang perlu kerusakan lingkungan yang
dipertanyakan, apakah dialaminya hanya tinggal
pengalaman tersebut sudah menjadi suatu memori untuk
dikisahkan.
cukup menyadarkan manusia
untuk melihat kesalahan dalam
dirinya?

3. Setiap peristiwa dan kejadian


Ataukah manusia justru merasa alam yang diakibatkan oleh
lebih nyaman dengan sikap kerusakan lingkungan hidup
menghindar dan merupakan suatu pertanda
menyelamatkan diri dengan bahwa manusia mesti sadar dan
tidak memberikan solusi yang berubah.
lebih baik dan lebih tepat lagi?
4. Misalnya, orang Papua
Upaya yang dimaksud adalah memahami alam sebagai ibu
upaya rekonsiliasi, perubahan yang memberi kehidupan.
konsep atau pemahaman
tentang alam dan menanamkan
budaya pelestari.
5. Oleh karena itu, tindakan
Namun, perlu diingat bahwa
merusak lingkungan secara
tidaklah cukup jika manusia
hanya sebatas menangisi tidak langsung telah merusak
nasibnya, tetapi pada kehidupan itu sendiri.
kenyataannya tidak pernah
sadar bahwa semua kejadian
tersebut adalah hasil dari suatu
perilaku dan tindakan yang
patut diperbaiki dan diubah.

Anda mungkin juga menyukai