Inisiasi 3 Logika
Inisiasi 3 Logika
Sebagai lanjutan dari pembahasan Dasar-dasar penalaran logis, dalam Inisiasi 3 materi ini
yang dibahas adalah Analisa dan Definisi. Materi ini mengkaji tentang, sebagai berikut:
1. Analisa atau Pembagian
2. Klasifikasi atau Penggolongan
3. Definisi atau Penjelasan
Dari praksis Analisa itu, tampak bahwa Analisa dilakukan atas aturan-aturan tertentu
yang disebut "hukum Analisa", yaitu:
1. Analisa harus dilakukan menurut asas tunggal atau prinsip yang sama.
2. Analisa harus lengkap dan tuntas.
3. Analisa harus jelas terpisah antar-bagiannya.
Analisa bersifat rasional dan deduktif.
Ada 3 macam Definisi: Definisi nominal, Definisi realis dan Definisi praktis.
"Definisi nominal" dirumuskan atas dasar kata-kata, yang terbagi 6 macam: Definisi
sinonim (persamaan kata), Definisi simbolik (persamaan kata berbentuk simbol), Definisi
etimologi (asal usul kata), Definisi stipulatif (kesepakatan bersama), dan Definisi
denotatif (menunjukkan) yang terbagi 2: Definisi ostensif (menunjuk langsung) dan
Definisi enumeratif (menunjuk secara terperinci dan lengkap).
"Definisi realis" dirumuskan atas dasar realitas (sesungguhnya), yang terbagi 2 macam:
Definisi esensial (hakikat atau esensi dari realitas), yang dibedakan menjadi 2: Definisi
analitik (esensial fisik) dan Definisi konotatif (esensial metafisik); dan Definisi deskriptif
(sifat yang melekat pada realitas), yang dibedakan menjadi 2: Definisi aksidental (sifat
khusus dari realitas) dan Definisi kausal (sebab realitas terjadi) atau Definisi genetik.
"Definisi Praktis" dirumuskan atas dasar kegunaan atau tujuan, yang terbagi 3: Definisi
operasional (menegaskan langkah-langkah tujuan dicapai), yang dibedakan menjadi 2:
operasional kualitatif (isi dan kekuatan) dan operasional kuantitatif (banyak atau jumlah);
Definisi fungsional (menunjukkan kegunaan atau tujuannya); dan Definisi persuasif
(untuk mempengaruhi orang lain).
Definisi dilakukan harus didasarkan pada syarat-syaratnya atau hukum Definisi, yaitu:
1. Definisi harus menyatakan ciri-ciri hakikat.
2. Definisi harus setara antara definiendum dan definiens.
3. Definis harus menghindari definiendum masuk ke dalam definiens.
4. Definisi harus dirumuskan secara afirmatif (positif), tidak boleh negatif.
5. Definisi harus dinyatakan secara singkat dan jelas, bukan rumusan kabur.
Dengan demikian, definisi merupakan bagian dari ilmu pengetahuan yang ilmiah. Definisi
harus mampu memperlihatkan perbedaan antara konsep yang dijelaskan dengan konsep
yang lainnya, sehingga jelas batas ilmu yang satu dengan ilmu yang lain. Inilah
penjelasan dari Analisa, Klasifikasi dan Definisi untuk mengungkapkan Konsep secara
logis.
DISKUSI 3
1. Apa pendapat Anda mengenai Inisiasi 3 itu?
2. Jelaskan Analisa, Klasifikasi dan Definisi dengan contoh-contohnya!
TUGAS 1
1. Jelaskan, apa Ide, Konsep dan Term yang digunakan di dalam artikel "Opini, Rakyat
dan Demokrasi" karya Donny Gahral Adian!
2. Jelaskan, kenapa Prinsip dasar dan Sesatpikir dapat terjadi di dalam artikel tersebut!
Artikel terlampir.