ABSTRACT
Introduction : General anesthesia is an act of pain relief compilation makes surgery and
various other procedures that cause pain to the body. General anesthesia is unconscious
without reversible pain from the administration of drugs, and central body pain relief.
Case Summary: Patient enter hospital with complaints of a lump in the left neck. This
complaint was received since 3 years ago, starting from a small lump and then getting bigger.
Conclusion : Based on the history, physical examination and supporting examination of the
patient diagnosed with thyroid nodules measuring 5.5 x 5 x 3.3 cm. Patient status
classification is classified in ASA II PS
Keywords: Thyroid Nodule, Anesthesia Management
ABSTRAK
Latar Belakang : Anestesi secara umum adalah suatu tindakan menghilangkan rasa sakit
ketika melakukan pembedahan dan berbagai prosedur lainnya yang menimbulkan rasa sakit
pada tubuh. Anestesi umum adalah keadaan tidak sadar tanpa nyeri yang reversibel akibat
pemberian obat-obatan, serta menghilangkan rasa sakit seluruh tubuh secara sentral.
Ringkasan Kasus : Pasien masuk rumah sakit dengan keluhan benjolan di leher sebelah kiri.
Keluhan ini dirasakan sejak 3 tahun yang lalu, berawal dari benjolan kecil kemudian semakin
membesar.
Kesimpulan : Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang pasien
didiagnosis nodul thyroid sinistra ukuran 5,5 x 5 x 3,3 cm. Klasifikasi status penderita
digolongkan dalam PS ASA II pasien penyakit bedah disertai penyakit sistemik.
Secara garis besar anestesi dibagi menjadi dua kelompok yaitu anestesi umum dan
anestesi regional. Anestesi umum merupakan keadaan tidak sadar tanpa nyeri yang
reversibel akibat pemberian obat – obatan, serta menghilangkan rasa sakit pada seluruh
tubuh secara sentral. Perbedaan dengan anestesi regional adalah anestesi pada sebagian
tubuh, keadaan bebas nyeri tanpa kehilangan kesadaran. Masing-masing anestesi memiliki
bentuk dan kegunaan. Seorang ahli anestesi akan menentukan jenis anestesi yang
menurutnya terbaik dengan mempertimbangkan keuntungan dan kerugian dari masing-
masing tindakannya tersebut. [2]
Anestesi umum adalah keadaan tidak sadar tanpa nyeri yang reversibel akibat
pemberian obat-obatan, serta menghilangkan rasa sakit seluruh tubuh secara sentral .
Anestesi memungkinkan pasien untuk mentolelir tindakan pembedahan yang dapat
menimbulkan rasa sakit tak tertahankan yang berpotensi meyebabkan perubahan fisiologis
tubuh yang ekstrim, dan menghasilkan perasaan yang tidak meyenangkan. [2]
Metabolisme energi di dalam tubuh manusia diatur oleh berbagai faktor, salah satunya
hormon tiroid. Hormon tiroid adalah hormon yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid yang
berfungsi untuk mensintesis hormon tiroksin (T4) dan triodothironine (T3). Kelenjar tiroid
berfungsi sebagai regulator utama keseimbangan energi dan mempengaruhi perkembangan
otak yang diatur oleh tiroid stimulating hormon (TSH), yaitu suatu glikoprotein yang
diproduksi dan disekresi oleh kelenjar hipofisis anterior. [3]
Anatomi
Anatomi dari kelenjar tiroid adalah suatu organ yang berbentuk kupu-kupu, terletak di
depan trakea tepatnya pada cincin trakea kedua dan ketiga. Terdiri dari dua lobus yang
dihubungkan oleh ismus pada garis tengah. Kelenjar tiroid meluas dari vertebrae servikal
tujuh sampai vertebrae torakal satu. Setiap lobus memiliki panjang 3 – 4 cm, lebar 2 cm
dan berat 30 gram.[4] Kelenjar tiroid dikelilingi oleh fasia pretrakea yang disebut juga
sebagai pelindung peritiroid. Pada bagian posterior, fasia ini menebal, melekatkan kelenjar
tiroid ke kartilago krikoid. Fasia ini merupakan ligamentum lateral tiroid (ligamentum
Berry).[4
Faktor Penyebab
Faktor pencegahan
Midazolam 2 mg
Fentanyl 100 mcg
10.05 120/80 70 100 %
General Anestesi
Propofol 50 mg
10. 10 121/78 71 100 % Rocuronium 30 mg
Intubasi
Operasi sedang
6 x 55 = 330 cc
III. DISKUSI
Sebelum dilakukan tindakan operasi, dilakukan pemeriksaan pre-op yang meliputi
anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang untuk menentukan status fisik
ASA serta ditentukan rencana jenis anestesi yang dilakukan, yaitu general anestesi dengan
intubasi endotracheal (GETA).
Berdasarkan hasil pre operatif tersebut, maka dapat disimpilkan status fisik pasien
pra anestesi American Society of Anestesiology (ASA) membuat klasifikasi status fisik
pra anestesi menjadi 5 kelas yaitu:
ASA 1 : pasien penyakit bedah tanpa disertai penyakit sistemik
ASA 2 : pasien penyakit bedah disertai dengan penyakit sistemik berat yang
disebabkan oleh berbagai penyebab tetapi tidak mengancam jiwa
ASA 3 : pasien penyakit bedah disertai dengan penyakit sistemik berat yang
disebabkan oleh berbagai penyebab tetapi tidak mengancam jiwa
ASA 4 : pasien penyakit bedah yang disertai dengan penyakit sistemik berat yang
secara langsung mengancam kehidupan
ASA 5 : pasien penyakit bedah yang disertai dengan penyakit sistemik berat yang
tidak mungkin di tolong lagi di operasi ataupun tidak selama 24 jam pasien akan
meninggal.
Pada pasien ini juga dilakukan persiapan sebelum operasi berupa pemberian
informasi kepada pasien dan keluarganya tentang tindakan yang akan dilakukan, yaitu
anestesi umum, komplikasi dan resikonya (informed consent), pemasangan infus RL.
Pada persiapan periopeatif, dilakukan juga puasa sebelum operasi. Puasa
preoperatif pada pasien pembedahan elektif bertujuan untuk mengurangi volume lambung
tanpa menyebabkan rasa haus apalagi dehidrasi. Puasa preoperatif yang disarankan
menurut ASA adalah 6 jam untuk makanan padat dan 2 jam untuk air putih. Puasa
preoperatif yang lebih lama akan berdampak pada kondisi pasien preoperatif serta
pascaoperatif. Pada Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Anestesiologi disebutkan
bahwa anjuran puasa untuk dewasa adalah selama 6-8 jam untuk makanan padat dan 2 jam
untuk cairan. Pada pasien ini juga diminta untuk berpuasa selama 8 jam sebelum operasi.
Hal ini sudah sesuai teori dimana anjuran puasa perioperative adalah selama 6-8 jam
sebelum operasi.
Teknik anestesi umum dapat dilakukan dengan teknik inhalasi, anestesi intravena,
ataupun kombinasi kedua teknik tersebut. Saat memilih teknik dan obat yang akan
digunakan dalam anestesi umum perlu dipertimbangkan berbagai hal, antara lain
keamanan dan kemudahan dalam melakukan teknik tersebut, kecepatan induksi dan
pemulihan, stabilitas hemodinamik, efek samping yang ditimbulkan serta biaya yang
diperlukan. [5]
Jenis pembedahan yang dilakukan berupa tiroidektomi. Tiroidektomi adalah salah
satu prosedur bedah elektif yang paling umum di seluruh dunia. Setelah tiroidektomi,
insiden mual dan muntah pasca operasi (PONV), yang kurang dari 30% dalam intervensi
bedah lainnya adalah 70-80% ketika tidak ada terapi antiemetik profilaksis yang
diberikan.[14] Mual dan Muntah Pasca Operasi (PONV) dianggap sebagai komplikasi yang
menyulitkan dan menantang pasca operasi dan anestesi. Ini adalah masalah yang lebih
besar daripada rasa sakit pasca operasi, untuk pasien bedah. PONV dapat menyebabkan
komplikasi bedah serius seperti dehiscence luka atau perdarahan di lokasi bedah,
hematoma, kemungkinan aspirasi dan tersedak, gangguan air dan elektrolit yang
mengakibatkan peningkatan biaya perawatan kesehatan karena kepuasan pasien yang lebih
rendah dan keterlambatan keluarnya rumah sakit.[11,12,13,14]
Obat anestesia intravena adalah obat anestesia yang diberikan melalui jalur intravena,
baik obat yang berkhasiat hipnotik atau analgetik maupun pelumpuh otot. Propofol adalah
obat hipnotik intravena yang digunakan untuk induksi dan pemeliharaan sedasi dan
anestesi umum. Ini memberikan efeknya melalui potensiasi dari neurotransmitter
penghambat asam c-aminobutyric (GABA) penghambat pada reseptor GABAA, dan telah
menyebar luas digunakan untuk profil profil efek obat yang menguntungkan.[7,8,9,10]
Berdasarkan hasil penelitian, operasi thyroid merupakan operasi yang aman, dan
sekarang memiliki morbiditas yang lebih rendah dan hasil pasca operasi yang memuaskan.
Tiroidektomi adalah operasi yang banyak dilakukan dalam praktik bedah umum dan
memiliki tingkat komplikasi lebih rendah dari 5%. Paling sering, hipokalsemia pasca
operasi telah diamati. Berdasarkan ulasan literatur, hipokalsemia sementara, dan permanen
[15]
terlihat pada 1,6-50%, dan 1,5-4% kasus, masing-masing. Upaya intubasi pertama
harus selalu menjadi yang terbaik dan semuanya harus dioptimalkan sebelum
memasukkan laringoskop. Terlalu sering intubasi dicoba sebelum agen induksi intravena
telah sepenuhnya melewati sawar darah otak dan blokade neuromuskuler mengambil efek
yang lengkap. Hasilnya adalah pasien yang menutup pita suara selama upaya intubasi.
[16,17,18,19,20]
IV. KESIMPULAN
Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang pasien
didiagnosis nodul thyroid sinistra ukuran 5,5 x 5 x 3,3 cm. Klasifikasi status penderita
digolongkan dalam PS ASA II pasien penyakit bedah disertai penyakit sistemik. Pada
pasien digunakan obat anestesi golongan alkyphenols yaitu propofol. Resusitasi dan terapi
cairan perioperatif kurang lebih telah memenuhi kebutuhan cairan perioperatif pada pasien
ini, terbukti dengan stabilnya hemodinamik durante dan post operatif.
VI. REFERENSI
Anesthesia Target Controlled Infusion terhadap Waktu Pulih Sadar dan Pemulangan
Pasien pada Ekstirpasi Fibroadenoma Payudara." Jurnal Anestesi Perioperatif 5.1
(2017): 24-31.
6. Wang, Wen, et al. "Is propofol injection pain really important to
7.
"Clinical
Sahinovic, Marko M., Michel MRF Struys, and Anthony R. Absalom.
Clonidine efficacy for prevention of postoperative pain, nausea and vomiting after
orthognathic surgeries: A triple blind randomized controlled trial." Medicina oral,
patologia oral y cirugia bucal 23.6 (2018): e767.
14. Li, Bo, and Huixia Wang. "Dexamethasone reduces nausea and
vomiting but not pain after thyroid surgery: a meta-analysis of randomized controlled
trials." Medical science monitor: international medical journal of experimental and
clinical research 20 (2014): 2837.
15.
hypocalcemia
Ozemir, Ibrahim Ali, et al. "Factors affecting postoperative
16. Bohringer, Christian, James Duca, and Hong Liu. "A Synopsis
17. Xu, Rui, Ying Lian, and Wen Xian Li. "Airway complications
during and after general anesthesia: a comparison, systematic review and meta-
analysis of using flexible laryngeal mask airways and endotracheal tubes." PloS
one 11.7 (2016).
18.
primary
Kutlutürk, Koray, et al. "Thyroid pathologies accompanying
19.
parathyroid
Oran, Ebru, et al. "The risk of hypocalcemia in patients with
20.
hospital Rescuer
Le Parc, Joanna M., et al. "A Randomized Comparison of In-