Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KASUS

Disusun Oleh :

-Alvan Ardiansyah D.A (1019031015)


-Fahmi Ardiansyah (1019031051)
-Ijah (1019031063)
-Indri Ambarruni (1019031066)
-Nabila Andarista Kahirunisa (1019031093)
-Nindi Khoiru Amalia (1019031096)
-Novi Erma Savitri (1019031099)
-Omri Hidayat (1019031105)
-Rifki Fitrotul Mutaqin (1019031117)
-Rizky Qurrotaayuni Haryanti (1019031123)
-Siti Rokmah ( 1019031138)
-Sulis Agestia (1019031141)

Kelas : 1 C

Program Studi Ilmu Keperawatan

Universitas Faletehan

Jl. Raya Cilegon No.Km.06, Pelamunan, Kec. Kramatwatu, Serang, Banten

Tahun ajaran 2019/2020


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini.Tidak lupa kami ucapkan kepada dosen
pembimbing dan teman-teman yang telah memberikan fukungan dalam menyelesaikan makalah
ini.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini jauh dari kata sempurna dan masih
banyak kekurangan.Oleh sebab itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca.

Pada kesempatan ini juga tak lupa mengucapkan terimakasih dan semoga dengan
selesainya masalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Serang, 10 Juni 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Cover..........................................................................................................................

Kata Pengantar.........................................................................................................ii

Daftar Isi.................................................................................................................iii

Bab I.........................................................................................................................4

A. Pendahuluan ...................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...........................................................................................4
C. Tujuan.............................................................................................................4
D. Manfaat...........................................................................................................5
Bab II........................................................................................................................6
A. Pengertian Fraktur Femur Dextra...................................................................6
B. Penyebab Fraktur Femur Dextra....................................................................7
C. Gejala Fraktur Femur Dextra..........................................................................7
D. Upaya Pencegahan Dan Pengobatan ............................................................8

Bab III.........................................................................................................................

Analisa Data....................................................................................................10

Tabel Analisa Data..........................................................................................10

Tabel Intervensi...............................................................................................12

Tabell Implementasi Dan Evaluasi.................................................................13

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Fraktur merupakan suatu kondisi dimana terjadi diintegritas tulang. Penyebab
terbanyak fraktur adalah kecelakaan, baik itu kecelakaan kerja atau kecelakaan lalu
lintas dan sebagainya. Tetapi fraktur juga bisa terjadi akibat faktor lain seperti proses
degenerative dan patologi ( Depkes RI, 2005).
Fraktur femur didefinisikan sebagai hilangnya kontiunitas tulang paha, kondisi
fraktur femur secara klinis bisa berupa fraktur femur terbuka yang disertai adanya
kerusakan jaringan lunak ( otot, kulit, jaringan saraf, dan pembuluh darah ) dan
fraktur femur tertutup tang dapat disebabkan oleh trauma langsung pada paha ( zairin,
2012 : 508 ).
Badan kesehatan dunia ( WHO ) mencatat pada tahun 2011-2012 terdapat 1,3 juta
orang menderita fraktur akibat kecelakaan lalu lintas. Di Indonesia, kejadian fraktur
akibat kecelakaan lalu lintas mencapai 1,3 juta setiap tahun dengan jumlah penduduk
238 juta (depkes 2007). Menurut Depkes Ri 2011, dari sekian banyak kasus fraktur di
indonesia, fraktur ekstremitas bawah akibat kecelakaan memiliki prevalensi yang
paling tinggi diantara fraktur lainnya .
Pencegahan dini yang dapat dilakukan oleh masyarakat untuk mencegah
terjadinya fraktur adalah menggunakan alat pengaman keselamatan yang lengkap
selama berkendara, mematuhi peraturan lalu lintas, menyimpan benda tajam dengan
baik dan selalu berhati-hati. Perawat yang juga termasuk dalam memberikan
pelayanan kesehatan harus mampu memberikan asuhan keperawatan pada pasien
yang mengalami fraktur serta memberkan pendidikan kesehatan untuk mencegah
komplikasi.
Berdasarkan paparan diatas maka dalam makalah ini akan membahas asuhan
keperawatan yang diberikan kepada pasien fraktur femur dextra.

B.Rumusan Masalah
Melihat dari kasus yang sudah diberikan yaitu seorang pasien yang mengalami faktur
femur dextra karena kecelakaan dan. Maka dari itu kami merumuuskan suatu masalah
yaitu bagaimana memberikan asuhan keperawatan pada pasien tersebut.

C.Tujuan
Tujuan dari dibuatnya makalah ini adalah penulis mampu memahami kasus yang
sedang dipelajari agar mampu memahami dan berfikir secara logis dan ilmiah sesuai
dengan kenyataan masalah yang sedang ditanganinya.

4
5

D.Manfaat
1. Manfaat bagi perawat
Memberikan pengalaman yang nyata tentang asuhan keperawatan pada
kasus fraktur femur dextra dan perawat dapat menentukan diagnose dan intervensi
keperawatan dengan tepat.
2. Manfaat bagi pembaca
Dapat dijadikan referensi dan menambah informasi bagi orang yang
membaca agar lebih mengetahui dan lebih memahami fraktur femur dextra.
BAB II

DESKRIPSI KASUS

KASUS PEMICU

Seorang laki-laki berusia 35 tahunditabrak oleh motor sehingga terpental. Saat ini sedang berada
di IGD saat dilakukan pemeriksaan pasien mengalami cedera kepala. Pasien gelisah dan
bergumam tidak jelas. Terdapat fraktur femur dextra dan mengeluarkan banyak darah. Saat
dikaji, wajah pasien pucat, terdapat memar di kepala dan dada. CRT 4 detik delay di kaki yang
mengalami fraktur, Tekanan Darah 90/60, nadi 110 x/menit. Akral teraba dingin, capillary refill
time>3 detik. Konjungtiva anemis. Mukosa bibir kering, turgor kulit menurun. Hb 11 gr/dl, Ht 70
%.

A. Pengertian Fraktur Femur Dextra


Fraktur adalah suatu patahan pada hubungan kontinuitas struktur tulang.Femur
adalah tulang paha. Dextra adalah sisi tubuh bagian kanan. Femur adalah tulang yang
paling panjang dan besar. Fraktur femur adalah terputusnya kontinuitas batang femur
yang bisa terjadi akibat trauma langsung (kecelakaan lalu lintas, jatuh dari ketinggian).
Patah pada tulang femur dapat menimbulkan perdarahan cukup banyak serta
mengakibatkan penderita mengalami syok.
Rerata panjang femur laki-laki adalah 48cm dan rerata diameter 2,84cm pada
pertengahan femur serta dapat menahan 30 kali berat tubuh manusia dewasa. Fraktur
dapat terjadi jika tekanan yang ditempatkan pada tulang lebih besar dari yang dapat
diabsorbsi tulang, tekanan dapat berupa mekanik (trauma) atau berhubungan dengan
proses penyakit (patologis).
Bilamana tidak ada luka yang menghubungkan fraktur dengan udara luar atau
permukaan kulit diatasnya masih utuh disebut fraktur tertutup (atau sederhana),
sedangkan bila terdapat luka yang menghubungkan tulang yang fraktur dengan udara luar
atau permukaan kulit yang cenderung untuk mengalami kontaminasi dan infeksi ini
disebut fraktur terbuka.

Dapat disimpulkan bahwa fraktur adalah hilangnya atau terputusnya kontinuitas


jaringan tulang baik total maupun parsial yang disebabkan oleh tekanan yang berupa
mekaknik (trauma), maupun proses penyakit (patologis).

6
7

B. Penyebab Fraktur Femur Dextra


Penyebab paling umum dari fraktur femur adalah:
1. Trauma kecepatan tinggi, seperti kecelakaan kendaraan bermotor atau sepeda motor,
jatuh dari tempat tinggi, atau cedera selama olahraga ekstrim atau olahraga       
kontak.
2. Penyakit tulang yang sudah ada sebelumnya yang melemahkan tulang, seperti tumor,
kista tulang, atau osteoporosis.
Namun adapula penyebab lainnya :
1. Etiologi
Penyebab fraktur secara fisiologis merupakan suatu kerusakan jaringan tulang
yang diakibatkan dari kecelakaan, tenaga fisik, olahraga dan trauma dapat
disebabkan oleh: cedera langsung berarti pukulan langsung terhadap tulang
sehingga tulang patah secara spontan dan cedera tidak langsung berarti pukulan
langsung berada jauh dari lokasi benturan. Secara patologis merupakan suatu
kerusakan tulang yang terjadi akibat proses penyakit dimana dengan trauma dapat
mengakibatkan fraktur, hal ini dapat terjadi pada berbagai keadaan diantaranya:
tumor tulang, osteomielitis, scurvy (penyakit gusi berdarah) serta rakhitis
(Mansjoer, 2003).
2. Patofisiologi
Tulang bersifat rapuh, namun cukup mempunyai kekuatan dan gaya pegas untuk
menahan tekanan. Tetapi apabila tekanan eksternal datang lebih besar dari pada
tekanan yang diserap tulang, maka terjadilah trauma pada tulang yang dapat
mengakibatkan rusaknya atauterputusnya kontinuitas tulang (fraktur).
Setelah terjadi fraktur, periosteum dan pembuluh darah serta saraf dalam korteks
marrow dan jaringan lunak yang membungkus tulang menjadi rusak sehingga
menyebabkan terjadinya perdarahan. Pada saat perdarahan terjadi terbentuklah
hematoma di rongga medulla tulang, sehingga jaringan tulang segera berdekatan
kebagian tulang yang patah. Jaringan yang mengalami nekrosis akan menstimulasi
terjadinya respon inflamasi yang di tandai dengan vasodilatasi, eksudasi plasma dan
leukosit serta infiltrasi sel darah putih. Kejadian inilah yang merupakan dasar dari
proses penyembuhan tulang nantinya.

C. Gejala Fraktur Femur Dextra


Fraktur femur menyebabkan nyeri yang ekstrem di area kaki bagian atas. Pasien dapat
mengalami:
1. Ketidakmampuan untuk menggerakkan kaki atau berdiri
2. Bengkak di daerah pinggul
3. Perdarahan dari luka terbuka jika tulang menembus kulit
4. Perubahan bentuk (deformitas) dari daerah tulang paha
5. Hematoma (kumpulan darah yang terlokalisasi menyebabkan perubahan warna) atau
memar parah di daerah fraktur
6. Otot kejang di paha
8

7. Mati rasa atau kesemutandi paha atau tungkai


Adapula tanda – tanda dalam Gejala Fraktur Femur Dextra yakni, Tanda-tanda
tidak pasti diantaranya adalah: rasa nyeri dan tegang, nyeri hebat bila bergerak, hilangnya
fungsi akibat nyeri atau tak mampu melakukan gerakan dan deformitas karena
pembengkakan atau akibat perdarahan dan posisi fragmen berubah. Tanda-tanda pasti
diantaranya adalah: gerakan abnormalitas (false movement), gesekan dari kedua ujung
fragmen tulang yang patah (krepitasi) serta deformitas akibat fraktur (umumnya
deformitas berupa rotasi, angulasi dan pemendekan).

D. Upaya Pengobatan dan Pencegahan Fraktur Femur Dextra]


1. Fraktur femur dapat dicegah dengan menghindari faktor-faktor risiko seperti berikut:
a. Mengemudi saat berada di bawah pengaruh alkohol atau obat-obatan
b. Tidak mengenakan sabuk pengaman saat berada di mobil
c. Mengendarai sepeda motor secara agresif atau dalam cuaca buruk
terjadinya osteoporosis
d. Berpartisipasi dalam olahraga ekstrim tanpa mengikuti protokol keselamatan atau
menggunakan peralatan keselamatan.
e. Singkirkan barang-barang yang meningkatkan risiko jatuh, seperti perabot
pendek, karpet, kabel listrik. Tingkatkan penerangan di dalam rumah agar semua
benda terlihat. Hindari menyimpan barang di tempat tinggi
f. Gunakan sepatu yang kuat dan pas saat dipakai. Hindari berjalan tanpa sepatu,
kaos kaki, atau alas kaki yang licin
g. Tetap aktif dan lakukan olahraga ringan yang dapat meningkatkan kekuatan dan
keseimbangan seperti berenang atau berjalan kaki
h. Gunakan tongkat atau walker bila disarankan oleh dokter, dan pastikan alat yang
digunakan berukuran sesuai dan pasien mengerti cara memakainya.

Bila pasien jatuh, sebaiknya periksa ke dokter meskipun tak ada keluhan. Akan
dilakukan pemeriksaan untuk mencari penyebab jatuh, menilai risiko jatuh kemudian
diberikan saran cara-cara untuk menghindari jatuh lagi.

2. Upaya Pengobatan Fraktur Femur

Pasien segera dibawa ke rumah sakit lalu dilakukan prosedur


operasi/pembedahan, serta perawatan ekstensif di rumah sakit atau fasilitas
rehabilitasi. Mayoritas orang yang menderita patah tulang paha menerima perawatan
khusus dalam fasilitas perawatan atau rehabilitasi jangka panjang.
Pengobatan untuk patah tulang paha hanya dengan tindakan operasi, dan dengan
prosedur yang khusus karena merupakan kondisi serius dan darurat.

Masa pemulihan setelah operasi ini memakan waktu antara 3 sampai 9 bulan,
dikarenakan besarnya tulang paha, banyaknya pembuluh darah, syaraf yang melalui
tulang paha, dan lokasi patahnya tulang.Bila tulang paha patah didaerah yang
9

terdekat dengan sendi lutut atau sendi coxae, karena  sifatnya sebagai rotasi untuk
pergerakan maka masa penyembuhan di daerah sendi dapat menjadi lebih lama.

Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk memeprcepat proses penyembuhan


adalah :

1. Konsumsi Suplemen Kalsium,


Dapat diperoleh dari susu dan produk susu, atau dari Suplemen Kalsium yang
dapat diperoleh  dengan persetujuan Dokter yang merawat.
2. Latihan secara bertahap.
Untuk jenis latihan dapat terlebih dulu di konsultasikan dengan Fisiotherapys
yang ahli dalam hal ini.
3. Berhenti Merokok
Racun dalam Nikotin terbukti dapat menghambat penyembuhan akibat patah
tulang.
4. Hindari infeksi
Infeksi dapat menghambat terjadinya penyembuhan bahkan menyebabkan
komplikasi yang berbahaya.
10

BAB III
ANALISA DATA

KASUS PEMICU

Seorang laki-laki berusia 35 tahunditabrak oleh motor sehingga terpental. Saat ini sedang berada
di IGD saat dilakukan pemeriksaan pasien mengalami cedera kepala. Pasien gelisah dan
bergumam tidak jelas. Terdapat fraktur femur dextra dan mengeluarkan banyak darah. Saat
dikaji, wajah pasien pucat, terdapat memar di kepala dan dada. CRT 4 detik delay di kaki yang
mengalami fraktur, Tekanan Darah 90/60, nadi 110 x/menit. Akral teraba dingin, capillary refill
time>3 detik. Konjungtiva anemis. Mukosa bibir kering, turgor kulit menurun. Hb 11 gr/dl, Ht 70
%.

Pada kasus tersebut, diperoleh table analisa data :

TABEL ANALISA DATA

SYMPTOM ETIOLOGI PROBLEM

Ds : - Fraktur femur dextra Hipovolemia


Do : ↓

 Cedera kepala Terputusnya jaringan tulang


femur / diskontinuitas
 Pasien tampak gelisah

dan bergumam tidak
Perubahan jaringan sekitar
jelas

 Wajah pasien memucat Laserasi kulit
 Terdapat konjungtiva ↓
anemis Putusnya pembuluh darah vena /

 Turgor kulit menurun arteri



 CRT 4 detik delay pada
Pendarahan
kaki kanan ( Fraktur)

 Akral teraba dingin
Kehilangan volume cairan
 CRT > 3 detik ↓
 Terdapat memar hipovolemia
dikepala
 Mukosa bibir kering
 Terdapat fraktur fremur
dextra dan
mengeluarkan banayak
darah

 TD : 90/60 mmHg
11

 Nadi : 110x/menit
 Hb : 11 gr/dl
 Ht : 70%

Prioritas masalah

Hipovelemia b.d kehilangan cairan aktif d.d frekuensi ndi meningkat, tekanan darah menurun,
turgor kulit menurun, membran mukosa kering, status mental berubah.
12

TABEL INTERVENSI

Nama Pasien : Diagnosa Medis:

No Rekam Medis : Ruang :

Tanggal Diagnosa Tujuan dan kriteria hasil Intervensi Paraf


Keperawatan
Rencana intervensi : Observasi
Hipovolemia b.d Tujuan :
kehilangan cairan  monitor intake dan output cairan
aktif Dalam waktu 1x24 jam  Pemeriksa tanda dan gejala
(Hb 11 gr/dl, Ht 70 status cairan meningkat hipovolemia (mis frekuensi nadi
% ) d.d meningkat, nadi teraba lemah,
frekuensi nadi tekanan darah menurun, tekanan
meningkat Kriteria Hasil : nadi menyempit, tugor kulit kering,
(110x/menit), membran mukosa kering, )
tekanan darah  kekuatan nadi menurun  Terapetik :
menurun(90/60  Tugor kulit menurun -hitung kebutuhan caian
mmhg), CRT >3  Tekanan darah - memberikan asupan cairan oral
detik, membaik  Edukasi
tugor kulit menurun,  Membran - anjurkan memperbanyak asupan
membran mukosa mukosa cairan oral
kering, membaik -anjurkan menghindari perubahan
status mental  Kadar Hb membaik posisi mendadak
berubah.  Kadar Ht membaik  Kolaborasi
 Intake cairan membaik - kolaborasi pemberian cairan iv
 Status mental membaik isotonis ( mis NaCl, RL)
-kolaborasi pemberian darah
13

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

HARI / PENANGGUNG
TANGGAL IMPLEMENTASI EVALUASI JAWAB

Kamis, 1. Mengkaji Keadaan Umum (KU) dan S:-


10 Juni 2020 keluhan pada pasien : Pasien O:
mengalami cedera kepala. Pasien - Frekuensi nadi normal
gelisah dan bergumam tidak jelas. - Tekanan Darah normal
Lalu terdapat fraktur femur dextra - CRT < 3 detik
dan mengeluarkan banyak darah. - Konjungtiva tidak anemis
2. Pemantauan TTV = Nadi, Suhu, - Turgor kulit normal
Respirasi, Tekanan Darah pada posisi - Pasien tidak gelisah
duduk ataupun terbaring. - Mukosa bibir normal
3. Memposisikan pasien untuk - Wajah pasien tidak pucat
memaksimalkan ventilasi dan
kenyamanan A:
4. Mengatur dan memberikan intake atau - Masalah keperawatan teratasi
output cairan untuk keseimbangan - Kebutuhan cairan Aktif
cairan. terpenuhi
5. Menganjurkan memperbanyak asupan
cairan P:
6. Memberikan cairan IV, obat - Intervensi dihentikan
(dopamine) dan elektrolit sesuai - Pasien dianjurkan untuk tidak
intruksi terlalu banyak
7. Menganjurkan perubahan posisi bergerak/melakukan aktivitas
secara mendadak yang berat
8. Memantau status Kardiovaskuler - Dianjurkan untuk memakan
setiap 15-30 menit. makanan yang tinggi protein,
9. Mengkaji semua data Lab. (HB, contoh : telur, ikan lele, belut
Trombosit dll) dll.
14

DAFTAR PUSTAKA

http://eprints.ums.ac.id/22045/21/NASKAH_PUBLIKASI.pdf

https://www.alomedika.com/penyakit/ortopedi/fraktur-leher-femur/edukasi-dan-promosi-
kesehatan

https://www.sehatq.com/forum/fraktur-femur-atau-patah-tulang-paha

https://www.guesehat.com/patah-tulang-paha-fraktur-femur

http://eprints.ums.ac.id/31103/2/BAB_I.pdf

Anda mungkin juga menyukai