Anda di halaman 1dari 1

 pengelolaan modal kerja berisi uraian tentang pengelolaan aset lancar dan pendanaan aset lancar.

Secara keseluruhan, kebijakan dan pengaturan hal-hal tersebut disebut sebagai manajemen modal
kerja. Kebijakan modal kerja menyangkut dua pertanyaan penting, yaitu (1) berapa jumlah aset lancar -
secara keseluruhan dan masing-masing komponen – yang tepat, dan (2) bagaimana membiayai (atau
mendanai) aset lancar tersebut. Aset lancar, yaitu aset yang untuk berubah menjadi kas memerlukan
waktu yang singkat (umumnya kurang dari satu tahun), terdiri dari 3 komponen utama, yaitu kas (dan
efek), piutang, dan persediaan. Sedangkan pendanaan aset lancar bisa dilakukan dengan beberapa
pilihan. Beberapa perusahaan mengandalkan pendanaan jangka pendek untuk membiayai aset lancar,
beberapa memilih menggunakan hutang jangka panjang dan ekuitas.

Pengelolaan modal kerja harus dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan nilai perusahaan.

(sumber ekma4213 manajemen keuangan modul 3)

Modal kerja sangat penting bagi perusahaan, perusahaan yang tidak memiliki kecukupan modal kerja
akan sulit untuk menjalankan kegiatannya atau akan macet operasinya. Tanpa modal kerja yang cukup,
suatu perusahaan akan kehilangan kesempatan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas produk yang
dihasilkan. Jika hal itu terjadi, ia akan ditinggalkan pelanggannya dan menderita kerugian.

 Khususnya bagi perusahaan kecil, manajemen modal kerja sangat penting karena mereka sulit
memperoleh sumber pembiayaan dari pasar modal dan pasar uang. Ia harus membiayai kegiatan bisnis
dari modal sendiri karena belum memperoleh kepercayaan dari pihak lain atau sulitnya masuk ke pasar
modal. Perusahaan kecil sulit akan lambat berkembang karena ia hanya didukung oleh modal sendiri,
khususnya dari laba ditahan. 

Perkembangan pertumbuhan penjualan berkaitan erat dengan kebutuhan modal kerja. Perusahaan yang
sedang tumbuh ia banyak melakukan kegiatan terutama kegiatan produksi dan pemasaran. Kedua jenis
kegiatan ini memerlukan modal kerja yang cukup. Perusahaan yang tumbuh berkembang tanpa
didukung oleh modal kerja yang kuat, ia akan kembali layu dan akhirnya mati. Oleh sebab itu, dapat
dikatakan bahwa modal kerja adalah “ruh” atau energi internal yang menggerakkan seluruh kegiatan
perusahaan. Hampir semua perusahaan dalam berbagai bidang kegiatan bisnis. 

Anda mungkin juga menyukai