Anda di halaman 1dari 1

Halo effect merupakan salah satu bias kognitif yang pada umumnya

akan terjadi pada saat pertemuan pertama, di mana orang cenderung


menggeneralisasi sifat-sifat dari seseorang yang baru ditemuinya hanya
dengan melihat penampilan atau cara bicaranya saja. Biasanya orang
yang dianggap menarik cenderung dinilai lebih tinggi pada sifat positif
lainnya.
Contoh halo effect banyak terjadi di kehidupan sehari-hari, misalnya
ketika seseorang menunjukan senyuman saat pertama kali bertemu,
maka akan dinilai berkepribadian hangat dan ramah. Bisa juga ketika
seseorang berpakaian rapi maka dianggap memiliki kehidupan yang
teratur.
Contoh lainnya misalnya saja saat sedang bekerja, dan atasan Anda
menanyakan pendapat Anda tentang apakah rekan kerja Anda, X, akan
menjadi pemimpin tim yang baik untuk proyek yang akan datang. Anda
tidak terlalu mengenal X, tetapi Anda menganggap X sebagai orang yang
menarik . Jadi, Anda otomatis mengatakan ya.

Ini karena pikiran positif Anda tentang penampilan X memengaruhi cara


Anda memikirkannya dalam istilah positif lainnya. Ini termasuk
kepemimpinan dan kecerdasan. Anda secara tidak sadar membentuk
opini-opini ini meskipun Anda benar-benar tidak tahu apakah X benar-
benar akan menjadi pemimpin tim yang baik.

Anda mungkin juga menyukai