Anda di halaman 1dari 12

Perilaku Komunikasi Antara Mahasiswa Rantau dengan Orangtua

Vinny Avilla Barus, Tandiyo Pradekso

Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Diponegoro
Email: vinnybarus.01@gmail.com

ABSTRAK
Komunikasi antara mahasiswa dengan orangtua mengalami perubahan setelah mahasiswa
tidak tinggal bersama dengan orangtua. Perubahan tersebut terjadi pada pola komunikasi
mahasiswa dengan orangtua yang tidak lagi sama seperti saat mahasiswa masih tinggal bersama
orangtua. Selain mengalami perubahan dalam pola komunikasi, mahasiswa juga sering mengalami
hambatan atau gangguan dalam berkomunikasi dengan orangtua, seperti gangguan sinyal dan juga
kesibukan mahasiswa. Sehingga hal tersebut membuat hubungan antara mahasiswa dengan
orangtua menjadi tidak harmonis dan sering mengalami konflik.
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan perilaku komunikasi antara mahasiswa rantau
dengan orangtua. Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma interpretif.
Metode penelitian ini adalah kualitatif dengan pendeketan studi kasus. Analisis data yang
digunakan adalah analisis data penjodohan pola. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa rantau
yang berasal dari Sumatera Utara yang berjumlah enam orang. Teori yang digunakan adalah Pola
Interkasi Hubungan, Teori Dialektika Relasional dan Teori Skema Hubungan Keluarga.
Hasil penelitian ini menemukan bahwa setelah merantau mahasiswa mengalami perubahan
perilaku komunikasi dengan orangtua. Perubahan tersebut dikarenakan mahasiswa yang semakin
sibuk dengan kegiatan dikampus dan organisasi. Sehingga mahasiswa semakin memiliki sedikit
waktu untuk berkomunikasi dengan orangtua. Dalam penelitian ini semua subjek mengalami
perubahan pola komunikasi dengan orangtua seperti perubahan pada intensitas komunikasi, cara
berkomunikasi dan juga topik komunikasi. Perubahan tersebut berdampak pada hubungan
mahasiswa yang mengalami konflik dengan orangtua. Konflik yang terjadi menyebabkan beberapa
mahasiswa menjadi tertutup dengan orangtua. Mahasiswa yang pernah mengalami konflik dengan
orangtua, melakukan pengelolaan konflik dengan cara melakukan dialog dengan dan meminta
maaf kepada orangtua. Dalam melakukan komunikasi, hambatan-hambatan yang dialami oleh
mahasiswa ketika melakukan komunikasi dengan orangtua adalah sinyal yang tidak stabil, jarak
antara mahasiswa dengan orangtua, kesibukan mahasiswa dan cara pandang yang berbeda.

Kata kunci: Perilaku Komunikasi, Mahasiswa Rantau, Orangtua


PENDAHULUAN adalah perguruan yang paling banyak diserbu
oleh calon-calon mahasiswa saat ini. PTN di
Komunikasi merupakan aktivitas pulau Jawa adalah PTN yang paling banyak
yang tidak pernah terlepas dari kehidupan dimintai oleh mereka yang ingin masuk
manusia. Melalui komunikasi kita dapat kuliah. Siswa-siswi dari Sumtera Utara
membangun hubungan yang lebih baik contohnya, mereka lebih tertarik untuk
dengan sesama, mengembangkan kosep diri, melanjutkan pendidikannya ke PTN yang ada
mendapatkan pengetahuan yang lebih dan di pulau Jawa daripada PTN yang ada di Kota
masih banyak lagi yang lain. Pada Medan. Alasannya adalah, karena kualitas
hakikatnya, komunikasi (communication) PTN di Medan tidak sebaik kualitas PTN
adalah proses sosial dimana individu- yang ada di Jawa, sehingga mahasiswa harus
individu menggunkan simbol-simbol untuk menjalani komunikasi dengan menggunakan
menciptakan dan menginterpretasikan makna media dengan orangtua. Dalam menjalin
dalam lingkungan mereka (West & Turner, hubungan jarak jauh tersebut antara
2009: 5. Dalam melakukan interaksi sehari- mahasiswa dengan oraangtua tentunya tak
hari setiap individu memerlukan komunikasi selama nya akan berjalan dengan lancar.
untuk membangun hubungan dan Kehidupan anak sebagai mahasiswa yang
menciptakan makna baik dengan orangtua semakin sibuk di lingkungan kampus
ataupun dengan teman-teman. Komunikasi membuat mahasiswa dengan orangtua akan
antara teman, tentunya memiliki perbedaan jarang melakukan komunikasi.
dengan komunikasi dengan orangtua.
Mahasiswa umumnya melakukan
Komunikasi antara orangtua dengan komunikasi jarak jauh dengan orangtua untuk
anak adalah komunikasi yang sangat intim saling bertanya kabar antara anak dengan
dan intens. Keluarga merupakan tempat orangtua. Selain itu, aktivitas mahasiswa
pertama seorang individu melakukan yang tidak dapat lagi dipantau langsung oleh
kegiatan komunikasi. Sejak lahir, seorang orangtua mereka, sehingga dalam
individu akan diajari untuk berkomunikasi komunikasi tersebut antara mahasiswa dan
oleh orangtua mereka baik secara verbal orangtua juga akan membicarakan terkait
maupun secara nonverbal. Hubungan yang aktivitas sehari-hari mahasiswa di tempat
sangat dekat antara anak dengan orangtua rantau. Masalah tentang perkuliahan tentunya
membuat komunikasi yang terjalin juga menjadi topik utama ketika mahasiswa
sangat intim. Dalam melakukan komunikasi, dengan orangtua melakukan komunikasi
antara anak dengan orangtua lebih sering jarak jauh. Pola komunikasi yang mengalami
melakukan komunikasi secara tatap muka. perubahan dari komunikasi tatap muka
Hal ini karena mereka lebih banyak menjadi komunikasi jarak jauh seringkali
menghabiskan waktu bersama dalam satu membuat mahasiswa dan orangtua tidak
lingkungan yang sama. seintens saat mahasiswa masih tinggal satu
rumah dengan orangtua.
Seiring bertambahnya usia anak
menjadi lebih dewasa, menyebabkan terjadi Penelitian yang dilakukan oleh
perubahan pola komunikasi yang terjadi Permatasari (2017) yang berjudul Pola
antara anak dengan keluarga. Perubahan Komunikasi Jarak Jauh Antara Orangtua dan
tersebut juga terjadi karena anak yang harus Anak Dalam Meningkatkan Tali Silaturahmi
melanjutkan pendidikannya ke perguruan Di Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam
tinggi di kota yang berbeda dengan orangtua Angkatan 2013 mengatakan bahwa
mereka. Perguruan Tinggi Negeri (PTN) hambatan-hambatan yang mempengaruhi
pola komunikasi antara anak dan orangtua seperti free call, dan video call. Sehingga
adalah waktu, ekonomi, ketidak fokusan, aplikasi ini dianggap mampu memenuhi
jaringan signal nonverbal yang tidak kebutuhan semua kalangn dalam melakukan
konsisten, pengaruh emosi, kesibukan dan komunikasi, terutama ketika melakukan
profesi masing-masing dan lain-lain. Hasil komunikasi jarak jauh. Berikut adalah tabel
penelitian ini juga menunjukkan bahwa yang menunjukkan 10 aplikasi smartphone
komunikasi jarak jauh yang dilakukan oleh yang paling banyak diminati oleh masyarakat
anak dan orangtua sangat mempengaruhi Indonesia:
bagaimana hubungan yang terjalin antara
anak dan orangtua. Intensitas komunikasi Gambar 1.2 Artikel: Laporan comScore:
sangat berpengaruh dalam membentuk pola WhatsApp Adalah
komunikasi yang terjalin antara anak dan Aplikasi Mobile Terpopuler di Indonesia
orangtua. Dimana komunikasi dengan
intensitas yang banyak akan menciptakan
pola komunikasi yang konsensual, yang
harmonis, terbuka dan intensitas komunikasi
yang rendah akan menciptakan pola
komunikasi laissez faire, yang tidak ada
mendorong perbedaan pendapat ataupun
menjalin hubungan harmonis dan merupakan
pola komunikasi yang tidak baik.
Kehadiran media baru saat ini telah
memberikan pengaruh yang besar dalam
bidang komunikasi. Hal ini juga didukung (Sumber :
dengan semakin canggihnya media https://id.techinasia.com/comscore-
komunikasi yang hadir dengan beragam whatsapp-adalah-aplikasi-terpopuler-di-
aplikasi yang memudahkan setiap orang indonesia. Diakses pada 15 Mei 2018)
untuk melakukan komunikasi. Sebelum
Berdasarkan table tersebut, aplikasi
adanya internet, dalam melakukan
chatting yang paling banyak digunakan oleh
komunikasi setiap individu akan
masyarakat Indonesia adalah aplikasi
menggunkan telepon dan Short Messages
whatsapp messenger dengan jumlah
Services (SMS) khususnya dalam melakukan
pengguna 35,799 yang berasal dari berbagai
komunikasi jarak jauh. Namun seiring
kalangan. Penggunaan aplikasi chatting yang
dengan perkembangan zaman dan hadirnya
hanya mengandalkan internet tersebut hadir
internet telah mengubah cara komunikasi
dengan beragam fitur mulai dari chatting¸
tersebut dimana masa sekarang telah banyak
free call, video call, voice note hingga fitur
aplikasi-aplikasi pesan atau chatting yang
berbagi dokumen.
semakin memudahkan individu dalam
berinterkasi. Aplikasi seperti line, whatsapp, Namun, penyebaran internet yang
bbm, wechat dan lain-lain merupakan belum merata ke seluruh daerah yang ada di
beberapa aplikasi chatting yang hadir dengan Sumatera Utara membuat aplikasi chatting
munculnya internet. tersebut tidak dapat digunakan secara
maksimal dalam melakukan komunikasi
Aplikasi tersebut tidak hanya untuk
jarak jauh antara mahasiswa dengan
saling berkirim pesan melalui chat, namun
orangtua. Hal ini tentunya kan menjadi
aplikasi ini juga hadir dengan beragam fitur
kendala, dimana antara anak dengan orangtua
harus menggunakan telepon dan SMS Hubungan yang harmonis antara anak
sebagai saran komunikasi mereka dengan dengan orangtua dilihat dari bagaimana
tariff yang lebih mahal tentunya. Selain itu, perilaku komunikasi yang antara anak dan
mahasiswa juga tidak dapat menggunakan orangtuanya tanpa melihat jarak dan juga
fitur video call ketika berinterkasi dengan kesibukan yang dihadapi. Kehadiran
orangtua mereka di kampung. Dilansir dari teknologi yang semakin canggih seharusnya
https://statistik.kominfo.go.id/site/data?idtre akan semakin mempermudah anak dalam
e=424&iddoc=1289, menunjukkan melakukan komunikasi dengaan orangtua
persebaran pembangunan MPLIK (Mobile mereka. Sehingga hubungan harmonis yang
Pusat Layanan Internet Kecamatan) di dibangun dari lama dapat tetap berlangsung
Wilayah Indonesia Barat per Oktober Tahun meskipun dilakukan dengan hubungan
2013. komunikasi jarak jauh. Namun, penyebaran
jaringan internet yang belum merata di
Gambar 1.3 Persebaran seluruh daerah Sumatera Utara menjadi
pembangunan MPLIK (Mobile Pusat masalah yang menyebabkan komunikasi
Layanan Internet Kecamatan) di Wilayah jarak jauh antara mahasiswa dengan orangtua
Indonesia Barat per Oktober Tahun 201 hanya bias dilakukan dengan telepon dan
SMS. Selain itu, mahasiswa yang hidup di era
komunikasi yang serba menggunakan
internet, menjadikan mahasiswa malas untuk
menelepon dan SMS orangtua mereka
dengan tarif yang mahal.

RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah dari penelitian ini adalah
bagaimana perilaku komunikasi antara
mahasiswa rantau dengan orangtua?

TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
menjelaskan bagaimana perilaku komunikasi
(Sumber: antara mahasiswa rantau dengan orangtua.
https://statistik.kominfo.go.id/site/data?idtre
e=424&iddoc=1289. Diakses pada 8 KERANGKA TEORI
Agustus 2018)
KOMUNIKASI DALAM KELUARGA
Tabel diatas menunjukkan bahwa
internet di daerah Sumatera Utara belum Keluarga merupakan kelompok kecil yang
tersebar secara merata. Hal ini dapat dilihat memiliki peranan yang sangat penting dalam
dari jumlah pembangunan MPLIK (Mobile kehidupan individu. Beebe (2005: 315)
Pusat Layanan Internet Kecamatan) yang dalam buku Interpersonal Communication
berjumlah 96, ini jauh dibawah jumlah menyebutkan ada beberapa tipe keluarga
kecamatan di Sumatera Utara yang berjumlah yaitu natural family, blended family, single
444 kecamatan. parent family, extended family dan family of
origin. Secara umum, istilah keluarga lebih
mengarah pada natural family, dimana
keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan anak tanggapan dengan arah yang berbeda atau
kandung mereka. Keluarga merupakan unit berlawanan
terkecil yang memiliki pengaruh dalam
pembentukan sikap dan kepribadian anak. TEORI DIALEKTIKA RELASIONAL
Komunikasi dalam keluarga adalah
Teori Dialektika Relasional (Relational
komunikasi antara orangtua dan anak yang
Dialectics Theory, RDT) menyatakan bahwa
tidak dapat terhindarkan. Komunikasi yang
hidup berhubungan dicirikan oleh
baik antara anak dengan orangtua juga akan
ketegangan-ketegangan yang berkelanjutan
membentuk suatu hubungan yang baik antara
antara impuls-impuls yang kontradiktif.
keduanya. Hubungan antara orangtua dengan
Selama beberapa tahun, Leslie Baxter dan
anak dapat dikategorikan sebagai hubungan
beberapa orang rekannya mempelajari cara-
komplementer. Hubungan komplementer
cara yang kompleks mengenai bagaimana
adalah hubungan dimana salah satu pihak
orang menggunakan komunikasi untuk
mendominasi dan pihak lainnya mengikuti
mengelola atau mengatur kekuatan-kekuatan
atau tunduk (Beebe, 2005: 268).
yang saling berlawanan yang berpotensi
LePoire (2006: 16-17) dalam Family mengganggu hubungan dengan orang lain
Communication menjelaskan bahwa pada waktu tertentu.
komunikasi dalam keluarga berperan penting
Terdapat pula elemen-elemen yang
dalam berbagai hal, salah satunya adalah
sangat mendasar dalam pesrpektif dialektis
dalam pengasuhan dan pengawasan orangtua
yaitu Totalitas, Kontradiksi, Pedekatan,
terhadap anak. Komunikasi tersebut
Praksis.
mendorong perkembangan emosi, sosial dan
intelektual anak. TEORI SKEMA HUBUNGAN
KELUARGA
POLA INTERKASI HUBUNGAN
Teori Skema Hubungan Keluarga di pelopori
Dipelopori oleh Gregory Batseon dan Paula
oleh Mary Ane Fitzpatrick dan koleganya.
Watzlawick, kedua teoritis dikenal juga
Skema keluarga mencakup bentuk orientasi
dengan Paolo Alto Group. Gagasan mereka
atau komunikasi tertentu. Terdapat dua tipe
telah memberikan pengaruh besar dalam
yang paling menonjol, pertama, orientasi
pemikiran tentang hubungn dalam ilmu
percakapan (convertation orientation), dan
komunikasi khususnya tentang komunikasi
yang kedua adalah orientasi kesesuaian
interpersonal. Dalam pandangan kelompok
(conformity orientation). Keluarga yang
Paolo Alto, ketika dua orang saling
memiliki skema percakapan yang tinggi
berkomunikasi maka mereka mendefiniskan
biasanya memiliki tingkat kesenangan
hubungan mereka berdasarkan bagaimana
bebicara yang tinggi, sebaliknya, keluarga
cara mereka berinteraksi (Morrisan, 2013:
dengan skema percakapan yang rendah tidak
285). terlalu sering berbicara. Sama hal nya dengan
Paolo Alto menyatakan ada dua jenis skema percakapan, keluarga dengan skema
pola dalam hubungan yang penting, yaitu kesesuian yang tinggi cenderung dapat
hubugan simetris (symmetrical relationship) berjalan berdampingan dengan pimpinan
yaitu terjadi jika dua orang saling keluarga seperti keluarga, sedangkan
memberikan tanggapan dengan cara yang keluarga dengan skema kesesuaian yang
sama. Dan yang kedua adalah hubungan rendah cenderung memiliki sifat yang
komplementer (complementary relationship) individualitsik.
yaitu terjadi jika komunikator memberikan
Terdapat empat tipe keluarga komunikasi tidak dapat dilakukan secara
menurut Fitzpatrick dan koleganya, yaitu rutin.
(Litteljohn, 2014: 293) yaitu tipe konsensual,
tipe pluralistis, tipe protektif, dan tipe laissez- Komunikasi dalam keluarga berperan
faire. penting dalam berbagai hal, salah satunya
adalah dalam pengasuhan dan pengawasan
METODOLOGI PENELITIAN orangtua terhadap anak. Komunikasi tersebut
mendorong perkembangan emosi, sosial dan
Tipe penelitian ini adalah penelitan kulaitatif intelektual anak. Melalui komunikasi yang
deskriptif dengan pendekatan studi kasus. bersifat mengasuh ini dapat menjadi sumber
Yin (2009) dalam Creswell (2015: 135) keharmonisan dan kenyamanan dalam
mengatakan bahwa pendekatan studi kasus keluarga, karena mengedepankan perasaan
adalah pendekatan yang mencakup studi cinta dan kasih sayang. Sedangkan
tentang suatu kasus dalam kehidupan nyata, komunikasi yang bersifat kontrol berfungsi
dalam konteks kontemporer. Adapun subjek untuk mengawasi atau membatasi perilaku
dari penelitian ini adalah mahasiswa anggota keluarga, dalam hal ini adalah anak
Universitas Diponegoro yang berasal dari (Bab 1, hal 15). Pada penelitian ini
Sumatera Utara. Analisis data yang mahasiswa yang merantau dari orangtua
digunakan dalam penelitian ini adalah tentunya sangat penting untuk mendapatkan
analisis penjodohan pola. Dimana analisis pengawasan dari orangtua. Hal ini agar
perjodohan pola adalah membandingkan informan tidak salah pergaulan di tempat
suatu pola yang didasarkan pada temuan di rantau karena merasa bebas melakukan
lapangan dengan pola yang diprediksikan semua kegiatan tanpa kontrol orangtua.
oleh peneliti. Jika kedua pola tersebut ada
persamaan, hasilnya dapat menguatkan Namun, pada penelitian ini tidak
validitas internal studi kasus yang semua mahasiswa mendapatkan kontrol dari
bersangkutan. Jika studi kasus deskriptif, orangtua setelah merantau. Mahasiswa yang
maka perjodohan pola relevan dengan tidak mendapatkan kontrol dari orangtua
variabel-variabel spesifik yang diprediksi telah mendapatkan kebebasan dari orangtua
dan ditentukan sebelum pengumpulan data mereka. Orangtua beranggapan bahwa
(Yin, 2014: 140). sebagai anak yang telah berani merantau,
tentunya sudah lebih dewasa dan akan lebih
HASIL DAN PEMBAHASAN bijak dalam bertindak meskipun tanpa
kontrol dari orangtua. Dalam penelitian ini
POLA KOMUNIKASI
hanya informan 3 dan 6 yang mendapatkan
Setelah melakukan wawancara kontrol dari orangtua setelah merantau.
terdapat perebedaan pola komunikasi antara Informan 3 dan 6 mengungkapkan bahwa
mahasiswa rantau dengan orangtua dari segi orangtua selalu ingin tahu apa aja yang akan
intensitas komunikasi, topik komunikasi, dilakukan oleh informan setiap kali
tuntutan orangtua, dan juga konflik. berkomunikasi.
Intensitas komunikasi mengalami perubahan
Selain mendapatkan kontrol dari
dari komunikasi setiap hari dan dilakukan
orangtua, ada pula tuntutan yang diberikan
dengan tatap muka menjadi komunikasi
oleh orangtua kepada informan ketika masih
melalui media dan hanya dilakukan dalam
tinggal bersama dan setelah merantau.
seminggu sekali bahkan sekali dalam dua
Seperti pola yang diprediksi sebelumnya
minggu. Kesibukan masing-masing informan
bahwa ketika SMA orangtua lebih banyak
dengan kegiatan dikampus menyebabkan
menuntut mahasiswa dibandingkan lancar dan dilakukan setiap hari sehingga
mendengarkan apa yang menjadi keinginan konflik juga jarang terjadi. Namun, informan
mahasiswa. Dan setelah merantau mahasiswa yang merantau, menyebabkan komunikasi
akan mendapatkan kebebasan dari orangtua dengan orangtua pun semakin jarang
dalam bertindak. Penelitian ini menemukan dilakukan, sehingga konflik semakin sering
ketika masih SMA tidak semua informan terjadi. Dalam penelitian ini ditemukan
mendapatkan tuntutan dari orangtua mereka. bahwa setelah merantau untuk melajutkan
Informan 5 dan 6 adalah informan yang tidak pendidikannya, informan 1, 3, dan 5 pernah
pernah mendapatkan tuntutan dari orangtua mengalami konflik dengan orangtua.
ketika masih tinggal bersama dengan Sedangkan informan 2, 4 dan 6
orangtua. Kedua informan tersebut mengungkapkan bahwa tidak pernah terlibat
mendapatkan kebebasan dari orangtua dalam konflik dengan orangtua. Konflik jarang
melakukan apa yang mereka inginkan. Hal terjadi, karena mahasiswa tersebut baru
ini karena informan 5 yang ketika masih setahun jauh dari orangtua dan melakukan
SMA sudah tinggal bersama orangtua, apa yang orangtua mereka sampaiakan.
sehingga orangtua telah memberikan
kepercayaan kepadanya. Sedangkan Perubahan pada pola komunikasi
informan 6 yang merupakan anak bungsu sejalan dengan dengan asumsi teori
dalam keluarganya, sehingga orangtua tidak dialektika relasional yang mengatakan bahwa
terlalu memberikan tuntutan karena hidup berhubunan ditandai dengan adanya
menganggap bahwa informan 6 sudah bisa perubahan. Perubahan terjadi karena
melakukan tanpa harus dituntut. Hal yang hubungan mengalami pergerakan kuantitaif
berbeda pada 4 informan dalam penelitian ini dan kualitatif sejalan dengan waktu dan
yang mendapatkan tuntutan dari orangtua kontradiksi-kontradiksi yang terjadi (West &
ketka masih SMA. Informan tersebut Turner, 2009: 236). Dalam hubungan antara
mengungkapkan bahwa orangtua sealu mahasiswa rantau dan orangtua, perubahan
menuntut apa yang menjadi kemauan oleh pada pola komunikasi mereka, bersamaan
orangtua kepada mereka. Hal ini karena dengan hadirnya kontradiksi-kontradiksi
mereka masih tinggal bersama dengan yang menyebabkan hubungan mengalami
orangtua dan masih berada dibawah kontrol pergerakan kearah negatif dan juga ke positif.
orangtua. Karena perubahan pada pola komunikasi
membuat mahasiswa menjadi semakin jarang
Setelah merantau seperti pola yang berkomunikasi dengan orangtua dan
diprediksi sebelumnya bahwa informan akan mengalami konflik dengan orangtua.
bebas dari tuntutan orangtua dan memberikan
kebebasan kepada informan untuk PENGELOLAAN PERBEDAAN
melakukan apa yang mereka inginkan. (KONFLIK)
Namun, pada penelitian ini ditemukan bahwa
Konflik yang terjadi pada mahasiswa
semua informan tetap mendapatkan tuntutan
dalam penelitian ini memiliki keterkaitan
dari orangtua mereka. Bahkan informan yang
dengan asumsi ketiga dari teori dialektika
ketika SMA tidak mendapatkan tuntutan dari
relasional yang mengatakan bahwa
orangtua, setelah merantau informan menjadi
kontradiksi merupakan fakta fundamental
mendapatkan tuntutan dari orangtua.
dalam hidup berhubungan (Bab 1, hal 22).
Pola komunikasi yang berubah akan Kontradiksi dalam hal ini merupakan
berdampak pada hubungan yang akan sering ketegangan-ketegangan yang tedapat dalam
terjadi konflik. Komunikasi yang awalnya sebuah hubungan yang memicu terjadi nya
konflik. Biasanya konflik terjadi karena Penyelesaian konflik dilakukan untuk
adanya ketidakcocokan dalam sebuah memperbaiki hubungan yang sempat
hubungan. Ketidakcocokan tersebut bisa renggang pasca terjadi konflik. Sehingga
berupa perebedaan pendapat atau keinginan, agar hubungan tetap berjalan harmonis, dan
komunikasi yang tidak lancar dan juga tidak terjadi konflik kembali, penting untuk
adanya salah paham yang berujung pada melakukan pencegahan terhadap konflik.
konflik. Ketika konflik terjadi akan Dalam penelitian ini ditemukan mahasiswa
berdampak pada hubungan yang akan melakukan pencegahan konflik agar
semakin renggang dan komunikasi menjadi terhindar dari perdebatan dengan orangtua.
tidak lancar. Pola yang diprediksi bahwa dalam mencegah
konflik dengan orangtua mahasiswa akan
Pada penelitian ini ditemukan bahwa sering melakukan komunikasi dengan
kontradiksi juga terjadi dalam hubungan orangtua, lebih terbuka kepada orangtua dan
antara mahasiswa rantau dengan orangtua. saling memahami satu dengan lain.
Kontradiksi tersebut menyebabkan hubungan Penelitian ini menemukan bahwa terdapat
mereka menjadi tidak baik. Sehingga untuk kesamaan dalam cara mahasiswa mencegah
memperbaiki hubungan tersebut, mahasiswa konflik dengan orangtua dengan pola yang
melakukan penyelesaian konflik. Pola yang diprediksi. Persamaan tersebut dikarenakan
diprediksi sebelumnya bahwa dalam masing-masing mahasiswa merasa bahwa
penyelesaian konflik dengan orangtua, pentingnya melakukan komunikasi dengan
mahasiswa akan melakukan dialog dengan orangtua dan bersikap lebih terbuka kepada
orangtua dan meminta maaf kepada orangtua. orangtua sehingga konflik dapat
Sejalan dengan asumsi ke empat dari teori diminimalisir. Saling memahami satu sama
dialektika relasional yaitu, komunikasi lain juga merupakan hal yang penting dalam
sangat penting dalam mengelola dan mencegah konflik dengan orangtua.
menegosiasikan kontradiksi-kontradiski Mahasiswa mengatakan bahwa sebagai anak
dalam hubungan (Bab 1, hal 23). Dalam harus bisa memahami orangtua dan apa yang
penelitian mahasiswa akan menyelesaikan menjadi kemauan orangtua dari dirinya.
konflik dengan cara menghubungi orangtua,
meminta maaf kepada orangtua dan semakin Hal ini berbading terbalik dengan
memperlancar komunikasi dengan orangtua. informan 3 yang dalam mencegah konflik
Selain itu informan akan memberi penjelasan dengan orangtua yang menutup diri dengan
kepada orangtua tentang permasalahan yang berusaha untuk lebih menjaga privasi dari
menjadi pemicu konflik antara informan orangtua dan tidak tidak terlalu banyak
dengan orangtua. Namun ada juga informan bercerita kepada orangtua tentang privasinya.
yang menyelesaikan konflik dengan diam Sedangkan pada informan 4 dan 5 ditemukan
saja menunggu orangtua terlebih dahulu bahwa dalam mencegah konflik dengan
menelepon dan mencairkan suasana. Cara orangtua adalah dengan tidak mengulangi
tersebut disampaikan oleh informan 3 yang kesalahan yang sama yang bertentangan
akan mendiamkan orangtuanya pasca terjadi dengan orangtua dan lebih mendengarkan
konflik dengan orangtua. Sifat egosi yang apa yang menjadi kemauan orangtua.
dimiliki oleh informan tersebut, membuatnya
akan menghindari komunikasi dengan Selain mencegah konflik, dalam
orangtua dan menenangkan diri. Informan menjaga hubungan agar tetap harmonis pada
akan menunggu orangtau duluan yang penelitian ini juga ditemukan bagaimana
mengajaknya berdialog dan menyelesaikan informan menjaga komunikasi dengan
konflik. orangtua. Hal ini juga digambarkan melalui
komunikasi dan pembukaan diri yang membuat mereka tidak dapat lagi melakukan
dilakukan oleh keenam informan dengan komunikasi secara tatap muka dan intens.
orangtua mereka. Mahasiswa memiliki cara Kesibukan dengan kegiatan kampus dan
masing-masing dalam menjaga komunikasi organisasi juga menjadi salah hambatan yang
dengan orangtua agar tetap akrab dan intim. dialami oleh mahasiswa ketika melakukan
Informan 1, 3, 4, 5, dan 6 dalam menjaga komunikasi. Kesibukan tersebut membuat
komunikasi dengan orangtua adalah dengan mereka harus sering menunda untuk
selalu melakukan komunikasi dengan menghubungi orangtua dan mengabaikan
orangtua yaitu dengan menyapa orangtua panggilan dan pesan dari orangtua.
terlebih dahulu baik melalui jaringan telepon
ataupun dari chat. Sedangkan informan 2 Hambatan komunikasi yang dialami oleh
dalam menjaga komunikasi dengan orangtua mahasiswa yang berbeda dengan pola yang
selalu berusaha untuk tetap terbuka dengan diprediksi adalah sinyal yang stabil, sehingga
orangtua. ketika komunikasi sedang berlangsung
membuat komunikasi terputus-putus. Selain
Pengelolaan konflik yang dilakukan itu, penelitian ini juga menemukan bahwa
oleh mahasiswa sejalan dengan asumsi ke- ego adalah menjadi hambatan mahasiswa
empat dari teori fialektika relasional yaitu, dalam berkomunikasi dengan orangtua. Hal
komunikasi sangat penting dalam mengelola ini dialami oleh informan 3 yang mengatakan
dan menegosiasikan kontradiksi-kontradiksi bahwa, ketika sedang jengkel dengan
dalam hubungan. Bahwa dalam penyelesaian orangtua, informan tersebut menjadi malas
kontradiksi yang terdapat pada hubungan, untuk melakukan komunikasi dengan
diperlukan komunikasi untuk mengelola orangtua dan enggan untuk menghubungi
kontradiksi yang ada. Sikap terbuka, orangtua terlebih dahulu. Cara pandang
mengajak orangtua berkomunikasi dan antara mahasiswa dengan orangtua yang
meminta maaf kepada orangtua adalah salah telah berbeda setelah mahasiswa merantau
satu bentuk komunikasi yang dilakukan oleh juga menjadi salah satu penghambat
mahasiswa dalam mengelola konflik pada komuniksi bagi informan dalam penelitian
hubungan mereka. ini. Hal ini dialami oleh informan 4 yang
setelah merantau yang tidak lagi memiliki
HAMBATAN KOMUNIKASI cara pandang yang sama dengan orangtua,
sehingga ketika komunikasi berlangsung,
Pada penelitian ini ditemukan bahwa
mereka tak jarang mengalami perbedaan
terdapat hambatan komunikasi yang dialami
pendapat.
oleh mahasiswa dengan orangtua. Hambatan
komunikasi bisa terjadi karena berbagai KESIMPULAN
macam faktor. Pola yang diprediksi
sebelumnya yang menjadi gangguan atau a) Hasil penelitian ini menunjukkan
hambatan mahasiswa dalam melakukan bahwa pola komunikasi mengalami
komunikasi dengan orangtua setelah perubahan setelah mahasiswa
merantau adalah kesibukan informan di merantau. Namun, ada sebagain
perkuliahan dan jarak yang memisahkan mahasiswa yang tetap memiliki pola
antara informan dengan orangtua. Penelitian komunikasi yang sama meskipun
ini juga mememukan bahwa hambatan yang tidak tinggal bersama dengan
dialami oleh mahasiswa dalam orangtua. Hal ini dikarenakan
berkomunikasi dengan orangtua adalah jarak mahasiswa yang selalu berusaha
yang semakin jauh dengan orangtua yang untuk tetap menjaga komunikasi
dengan orangtua dan tidak pernah Baxter yang merupakan pelopor Teori
mengalami konflik Sehingga terdapat Dialektika Relasional mengatakan bahwa
perbedaan pola komunikasi saat hubungan memiliki sifat yang dinamis, dan
masih tinggal bersama dengan komunikasi pada dasarnya adalah upaya
orangtua dan setelah merantau. bagaimana orang mengelola persamaan dan
b) Saat mengelola konflik mahasiswa perbedaan. Komunikasi juga menuntut kita
lebih banyak melakukan dialog untuk bersama-sama menuju kesamaan
dengan orangtua dan bersikap lebih (similarity), namun komunikasi juga
terbuka dengan orangtua. Sehingga menciptakan, mempertahankan, dan
menunjukkan bahwa terdapat mengelola berbagai perbedaan. Setiap
persamaan antara pola yang mahasiswa rantau dalam penelitian ini
diprediksi dengan temuan menggunakan komunikasi dalam mengelola
dilapangan. Namun, penelitian ini kontradiksi yang terjadi antara informan
juga menunjukkan pola yang berbeda dengan orangtua dan juga menjaga hubungan
dimana terdapat mahasiswa yang dengan orangtua.
dalam mengelola konflik dengan
orangtua semakin nutup diri dari Implikasi Praktis
orangtua dan semakin mengurangi Penelitian ini menunjukkan bahwa
intensitas komunikasi dengan terdapat perbedaan perilaku komunikasi yang
orangtua. terjadi ketika mahasiswa masih tinggal
c) Hasil temuan terkait hambatan bersama orangtua dan setelah mahasiswa
komunikasi yang dialami oleh merantau. Pengalaman mahasiswa dalam
mahasiswa rantau dengan orangtua penelitian ini dapat memberikan gambaran
menunjukkan persamaan dengan pola dan menjadi rujukan dalam melihat
yang diprediksi sebelumnya. Dimana bagaimana perilaku komunikasi mahasiswa
hambatan komunikasi yang paling yang merantau dengan orangtua.
banyak dialami oleh mahasiswa
Implikasi Sosial
adalah jarak yang semakin jauh
Penelitian ini menunjukkan bahwa
dengan orangtua dan kesibukan
perubahan pola komunikasi pada mahasiswa
mahasiswa di tempat rantau, baik di
rantau dengan orangtua merupakan
kampus maupun diorganisasi.
konsekuensi yang harus diterima oleh
Hambatan lain yang dialami oleh
mahasiswa setelah jauh dari orangtua. Pola
mahasiswa adalah sinyal yang tidak
komunikasi yang berubah menyebabkan
stabil, sikap ego dan cara pandang
mahasiswa pernah terlibat konflik dengan
yang berbeda dengan orangtua, yang
orangtua, sehingga membuat hubungan
menunjukkan perbedaan dengan pola
mahasiswa dengan orantua menjadin
yang diprediksi sebelumnya. renggang. Namun, konflik bukan menjadi
IMPLIKASI sesuatu yang menyebabkan komunikasi
mahasiswa rantau dengan orangtua menjadi
Implikasi Teoritis semakin tidak lancar. Mahasiswa menjaga
Penelitian ini menggunakan Teori komunikasi dengan orangtua, sehingga
Dialektika Relasional yang menjelaskan membuat hubungan dengan orangtua
tentang bahwa hidup berhubungan didirikan menjadi kembali harmonis.
oleh ketegangan-ketegangan yang
berkelanjutan antara impuls-impuls yang
kontradiktif (West & Turner, 2009: 234).
REKOMENDASI Tangerang Selatan: Karisma
Publishing Group.
a) Peneliti yang ingin melakukan
penelitian yang sejenis, dapat Eryanto. 2002. Analisis Framaing:
melakukan penelitian dengan subjek Konstruksi, Ideologi, dan Politik
yang berbeda seperti mahasiswa Media. Yogyakarta: PT Lkis
rantau dari daerah lain dengan jumlah Pelangi Aksara.
informan yang lebih banyak dan
menambahkan orangtua untuk Hamad, Ibnu. 2013. Komunikasi dan
mengetahui informasi lebih dalam Perilaku Manusia. Depok: PT.
bagaimana perilaku komunikasi Raja Grafindo Persada.
antara mahasiswa rantau dengan
Hardiasyah, Haris. 2010. Metodologi
orangtua.
Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu-
b) Penelitain selanjutnya dapat
Ilmu Sosial. Jakarta: Salemba
melakukan penelitian dengan melihat
Humanika
sisi perspektif gender dari subjek
yang diteliti. Hal ini untuk melihat Hidayat, Dasrun. 2012. Komunikasi
bagaimana perbedaan perilaku Antarpribadi dan Medianya:
komunikasi dari mahasiswa rantau Fakta Fenomenologi Orang Tua
diteliti dengan orangtua. Karir dan Anak Remaja.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
DAFTAR PUSTAKA
Kriyantono, Rachmat. 2010. Teknik
Buku: Praktis Riset Komunikasi.
Beebe, Steven A., Susan J. Beebe, Mark Jakarta: Kencana.
V. Rdmond. 2005. Interpersonal
LePiore, Beth A.. 2006. Family
Communication: Relating to
Communication: Nurturing and
Others, Fourth Edition. USA:
Control in a Changig World.
Pearson Education, Inc.
California: Sage Publications,
Bungin, Burhan. 2008. Penelitian Inc.
Kualitatif: Komunikasi,
Littlejohn, Stephen W.. 2014. Teori
Ekonomi, Kebijakan Publik, dan
Komunikasi: Theori of Human
Ilmu Sosial. Jakarta: Kencana.
Communication. Jakarta:
Creswell, John W..2010. Research Salemba Humanika.
Design: Pendekatan Kulaitatif,
Moleong, Lexy J.. 2007. Metodologi
Kuantitatif dan Mixed.
Penelitian Kualitatif. Bandung:
Yogyakarta: Pustaka Belajar
PT. Remaja Rosdakarya.
Creswell, John W.. 2015. Penelitian
Morrisan. 2013. Teori Komunikasi:
Kualitatif & Desain Riset:
Individu Hingga Massa. Jakarta:
Memilih Di Antara Lima
Kencana.
Pendekatan. Yogyakarta:
Pustaka Belajar. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D.
Devito, Joseph A.. 1997. Komunikasi
Bandung: Alfabeta.
Antarmanusia. Edisi Kelima.
Wahyuni, Hermin Indah. 2013. Ginting, Novia Sabrina. 2013.
Kebijakan Media Baru di KOMUNIKASI KELUARGA
Indonesia. Yogyakarta: Gadjah DALAM HUBUNGAN JARAK
Mada Universiti Press. JAUH (Studi Deskriptif
Kualitatif Peran Komunikasi
West, Richard & Lynn H.Turner. 2007. Keluarga Terhadap Mahasiswa
Pengantar Teori Komunikasi. yang Tinggal Terpisah dengan
Jakarta: Salemba Humanika. Orangtua dalam Hubungan
Harmonisasi di Kota Medan),
West, Richard & Lynn H. Turner. 2009.
Volume 2, No. 6 (2013).
Pengantar Teori Komunikasi:
https://jurnal.usu.ac.id/flow/artic
Analisis Dan Aplikasi. Jakarta:
le/view/11375. Diakses pada 30
Salemba Humanika.
Agustus 2018.
Wiryanto. 2004. Pengantar Ilmu
Rorimpandey, Paramitha Amanda. 2016.
Komunikasi. Jakarta. PT.
PERILAKU KOMUNIKASI
Gramedia.
MAHASISWA PENGGUNA
Yin, Robert K.. 2014. Studi Kasus: SOSIAL MEDIA PATH (STUDI
Desain & Metode. Jakarta: PT. PADA MAHASISWA ILMU
Raja Grafindo Persada. KOMUNIKASI FISIP
UNIVERSITAS SAM
Skripsi: RATULANGI), Volume V, No. 3
(2016).
Permatasari, Endah Mita Ayu. https://media.neliti.com/media/p
2017. POLA KOMUNIKASI ublications/94529-ID-perilaku-
JARAK JAUH ANTARA ORANG komunikasi-mahasiswa-
TUA DAN ANAK DALAM pengguna-s.pdf. Diakses pada 28
MENINGKATKAN TALI Juli 2018.
SILATURAHMI DI JURUSAN
KOMUNIKASI DAN Internet:
PENYIARAN ISLAM
ANGKATAN 2013. Universitas https://id.techinasia.com/comscore-
Islam Negeri (UIN) Raden Intan whatsapp-adalah-aplikasi-
Lampung. terpopuler-di-indonesia. Diakses
pada 15 Mei 2018.
Jurnal:
http://medan.tribunnews.com/2017/02/0
Batubara, Juliana. 2017. Paradigma 7/ogah-melirik-usu-inilah-
Penelitian Kualitatif dan Filsafat alasan-mendasar-para-siswa-
Ilmu Pengetahuan dalam berprestasi-menghindar-masuk-
Konseling, Volume 3, No. 2 usu?page=2. Diakses pada 8
(2017), 95-107. Agustus 2018.
https://media.neliti.com/media/p
ublications/178034-ID- https://statistik.kominfo.go.id/site/data?i
paradigma-penelitian-kualitatif- dtree=424&iddoc=1289. Diakses
dan-fils.pdf. Diakses pada 15 pada 8 Agustus 2018.
Mei 2018.

Anda mungkin juga menyukai