Anda di halaman 1dari 5

I.

Sel Prokariotik dan Eukariotik


1. Sel Prokariotik

Prokariotik berasal dari kata pro yang artinya primitive


dankaryon yang artinya inti.Jadi sel prokariotik adalah sel yang intinya
primitive tidak jelas terbungkus suatu membran atau sel yang tidak memiliki
selaput inti. (Mikrobiologi & Parasitologi, Indan Entjang, 2003)

Prokariotik merupakan organisme uniseluler yang tidak berkembang


atau berdiferensiasi menjadi bentuk multiseluler.Beberapa bakteri tumbuh
dalam filamen atau kumpulan sel,tetapi kumpulan sel tersebut dalam koloni
tersebut identik dan mampu memiliki eksistensi independen.Sel-sel dapat
berdekatan satu sama lain , sebab mereka tidak terpisah setelah pembelahan
sel.Mereka tetap terbungkus didalam membran dengan cairan yang
diekskresikan sel.Namun ,tidak terdapat hubungan dan komunikasi antar
sel.Prokariot dapat ditemukan hampir di seluruh penjuru bumi,mulai dari laut
dalam hingga ke tepian air panas,bahkan diseluruh permukaan tubuh
kita(Samtoso,2016).
a. Struktur dan fungsi sel prokariotik

Struktur sel prokariotik secara umum dapat dilihat pada gambar struktur sel
bakteria di atas. Struktur umum sel prokariotik terdiri dari kapsul, dinding sel
(membran luar dan peptidoglikan merupakan anggota karbohidrat), membran
plasma, sitoplasma yang mengandung ribosom dan nukleoid.
Bagian luar sel bakteri terdiri dari kapsula, dinding sel, dan membran plasma.
Kapsula yaitu bagian yang paling luar berupa lendir. Beberapa bakteri mempunyai
kapsul polisakarida atau glikokaliks yang mengelilingi dinding selnya. Kapsul
tersebut dapat melindungi bakteri dari sel predator dan berfungsi sebagai tempat
melekatnya berbagai objek dan sesama bakteri. (Stansfield. 2006: 5) Bahan kimia
pembangun kapsula adalah polisakarida. Hampir semua bakteri mempunyai dinding
sel kaku yang mengelilingi membran plasmanya, tetapi strukturnya berbeda dari sel
tumbuhan, yaitu pada kandungan protein, lipid maupun polisakaridanya. Setiap
struktur pada sel bakteri tersebut memiliki fungsinya masing-masing. Dinding sel
memiliki fungsi sebagai pelindung, mengatur pertukaran zat dan reproduksi.
Membran plasma bakteri mengadung enzim oksida dan respirasi. Fungsinya serupa
dengan fungsi mitokondria pada sel eukariotik. Pada beberapa daerah membran
plasma membentuk lipatan ke arah dalam disebut mesosom. Fungsi mesosom yaitu
untuk respirasi dan sekresi dan menerima DNA pada saat konjugasi. (Stansfield.
2006: 6)
Ada susunan lamellar dari membran di sitoplasma bakteri mengandung ribosom
lebih banyak, sebagian besar bebas dalam sitosol, beberapa mungkin menambat
pada permukaan membran plasma. Ribosom berfungsi sebagai tempat sintesa
protein. Lamela sitoplasmik, terutama terdapat pada bakteria autotropik yang
membantu pertumbuhan melalui proses fotosintesis. (Yoni. 2004: 6-7)
b. Cara gerak organisme prokariotik

Beberapa bakteri memiliki alat gerak berupa flagel. Beberapa bakteri lainnya
mengandung villi yang berfungsi untuk melekatkan diri. Bakteri motil biasanya
didorong oleh satu atau lebih embelan serupa rambut yang disebut flagela. Flagela
berasal dari membran plasma dan berputar seperti baling-baling. Filamen ini
tersusun atas protein flagelin. Beberapa jenis bakteri lainnya mempunyai rambut
panjang yang disebut pili atau fimbriae yang terdiri dari protein yang disebut pilin.
Struktur ini tidak berperan dalam motilitas, akan tetapi berperan dalam daya lekat
bakteri terhadap bakteri lain dan proses konjugasi. (Stansfield. 2006: 5).
2. Sel Eukariotik
Sel-sel eukuraiotik berukuran 10 kali lebih besar dari sel prokariotik dan
volumenya dapat 1000kali lipatnya.perbedaan dasarnya adalah kompartemen
dalam sel berlapis membrane,aktivitas metabolism terjadi.Hal yang paling
penting adalah DNA di dalam nucleus,Berdasarkan struktur inilah
nama eukariot diberikan(Santoso,2016)
Sel eukariotik biasanya merupakan penyusun struktur makhluk hidup
multiseluler kecuali sel ragi. Sel eukariotik tersusun atas membran sel,
sitoplasma, nukleus, sentriol, retikulum endoplasma,lososom, kompleks golgi,
lisosom, badan mikro, mitokondria, mikrotubulus, dan mikrofilamen.
Organel-organel di dalam sel memiliki peran yang sangat penting bagi
kelangsungan hidup sel tersebut (Novel, 2012). Sebagian besar sel eukariotik
mempunyai mitokondria, yang mengandung enzim dan mekanisme untuk
resprasi aerob dan fosforilasi oksidatif. Dengan demikian, fungsi utama
mitokondria adalah menghasilkan adenosine trifosfat (ATP), satuan utama
pertukaran energy yang terjadi didalam sel. Organel ini dikelilingi oleh
membrane ganda. Membrane dalamnya, yang mengandung rantai transport
electron dan enzim yang dibutuhkan untuk menghasilkan ATP, terdiri dari
lipatan – lipatan yang disebut krista (cristae). Krista tersebut menonjol ke
dalam matriks atau rongga sentral. Mitokondria mempunyai DNA dan
ribosom sendiri, akan tetapi sebagian proteinnya diimpor dari sitoplasma.
(Stansfield. 2006: 2).
3. Perbedaan Prokariotik dan Eukariotik
Prokariota adalah organisme sederhana, uniseluler yang tidak memiliki
nukleus sel yang dibatasi membran. Eukariota bisa uniseluler atau
multiseluler, sel-sel mereka mengandung inti yang berbeda, serta struktur
fungsional yang disebut organel.(Venna 2016)

NO PROKARIOTIK EUKARIOTIK
1 Tidak memiliki inti yang sebenarnya, Memiliki nukleus yang sebenarnya
materi inti tersebar dalam sitoplasma karena materi inti dilingkupi oleh
karena tidak mempunyai membran inti membran inti

2 Memiliki DNA yang lebih sederhana, Memiliki DNA yang lebih kompleks,
lebih sedikit mengandung pasangan lebih banyak mengandung pasangan basa
basa nukleotida, berbentuk sirkuler nukleotida, sehingga harus digulung pada
protein histon (ada histonnya)

3 Hanya memiliki kromosom Memiliki kromosom lebih dari 1

4 Tidak memiliki intron, hanya ekson Memiliki intron dan ekson

5 Memilliki operon Tidak memiliki operon

6 Proses transkipsi dan translasi dapat Transkipsi terjadi di inti, dan translasi
terjadi secara simultan terjadi di sitoplasma. Keduanya tidak
dapat berjalan secara bersamaan

7 Proses transkipsi terjadi lebih sederhana Transkipsi lebih rumit terjadi,


dikarenakan akses RNA polymerase
terhadap DNA lebih lama akibat DNA
dikemas secara kompak dengan protein
histon

(Venna 2016)
4. Inisiasi Transkripsi

Elemen Promotor adalah urutan DNA pendek yang mengikat faktor


inisiasi transkripsi sel. Prokariota memiliki tiga elemen promotor. Eukariota
memiliki satu set jauh lebih besar dari elemen promotor, yang utama adalah
kotak TATA. Faktor inisiasi transkripsi eukariotik merakit sebuah kompleks
inisiasi, yang memisahkan pada akhir inisiasi. Faktor inisiasi transkripsi
prokariotik tidak merakit sebuah kompleks inisiasi.(Venna 2016)

II. VIRUS
1. Pengertian
Meskipun sel-sel merupakan unit fungsional terkecil dari organisme hidup, unit yang
lebih sederhana dapat menyerbu sel-sel dan menumbangkan mesin sintetiknya. Ini adalah
virus yang dalam keadaan bebas, bentuk menginfeksi terdiri lebih kecil daripada selubung
protein mengelilingi satu atau lebih molekul asam nukleat, semuanya terpusat pada suatu
struktur yang pada sebagian besar kejadian adalah lebih kecil daripada ribosom. Asam
nukleat virus, bila masuk ke dalam sel inang dapat mengubah inangnya menjadi suatu pabrik
perakitan dan membebaskan virus-virus dari jenis yang sama. Virus adalah penting bagi
dirinya sendiri sebagai pembawa penyakit pada manusia, hewan dan tumbuhan. Virus juga
mempunyai nilai yang besar sebagai subjek penelitian karena pola dari reflek infeksi kerja
bagian dalam sel-sel inangnya. (Yoni. 2004: 11-12)

2. Ciri ciri virus


Virus merupakan mikroorganisme yang belum dapat dikategorikan sebagai benda
mati dan hidup karena virus memiliki ciri keduanya, sehingga virus dikatakan sebagai
mikroorganisme yang berada dalam peralihan antara benda mati dan hidup.

Ciri hidup

- Virus dapat bereproduksi dengan cepat, tetapi hanya terjadi pada sel inang yang
hidup
- Virus dapat bermutasi
Ciri mati

- Virus adalah aseluler yang tidak memiliki sitoplasma dan organel lainnya
- Virus tidak melakukan metabolisme sendiri, sehingga untuk memperbanyak diri,
virus menggunakan metabolisme sel inangnya (Subandi. 2010: 126).

Anda mungkin juga menyukai