Anda di halaman 1dari 1

III.

METODOLOGI PRAKTIKUM
Praktikum Pengendalian Hayati Bagian Penyakit Tumbuhan acara I, II, III yang berjudul
Pengendalian Hayati Ralstonia solanacearum dengan PGPR yang dilaksanakan pada Senin, 4
maret 2019 sampai 21 april 2019, di Sub Laboratorium Klinik Tumbuhan, Departemen Hama
dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada. Alat yang digunakan
yaitu L-glass, Pipet, Tabung Eppendorf, Timbangan, Tabung Erlnmeyer, Lampu UV (254nm),
Oven Pengering, Jarum Ose. Sedangkan bahan yang dibutuhkan diantarnya Media King’s B,
Media YPG, Biakan Murni Pseudomonas fluorescens, Biakan Murni R. solanacearum, Tanaman
Tomat Sehat, 0,1 M Buffer Fosfat pH 7,0, Kloroform, Agar Air 0,6%, Medium Air Pepton 0,5%
Pada praktikum Pengendalian Hayati Ralstonia Solanacearum dengan PGPR hal yang
pertama dilakukan yaitu isolasi bakteri agensia hayati Pseudomonas fluorescens dengan cara
mencabut tanaman dengan hati-hati, akar dikibaskan sehingga tinggal tanah halus yang melekat
pada permukaan akar yang akan digunakan. Tanah dikumpulkan sampai mencapai berat 2 gram.
Kemudian tanah rizosfer sebanyak 1 gram dimasukkan kedalam 250- 300 ml tabung Erlenmeyer
berisi 99 ml air steril dan digojok selama 10 menit kemudian didiamkan selama 5 menit.
Pegenceran dibuat per sepuluh kali dengan menggunakan buffer fosfat sampai pada pengenceran
yang ke 10-5. Selanjutnya diambil suspensi sebanyak 10 µl dengan pipet pada pengenceran ke 10-
1
dan 10-5 dan dituangkan pada permukaan medium King’s B, dibuat dua petri per pengenceran.
Susepensi pada permukaan King’s B kemudian diratakan dengan menggunakan L-glass dan
diinkubasikan pada suhu kamar selama 48 jam. Disiapkan lampu UV gelombang pendek (254
nm) dan cawan petri berisi biakan hasil isolasi diletakkan dibawah lampu UV tersebut. Terakhir
koloni bakteri berwarna hijau kekuningan dengan pigmen yang berdifusi kedalam medium
diamati, sebanyak 15 koloni tunggal yang terpisah dipilih kemudian ditumbuhkan pada medium
King’s B dan diinkubasikan lagi selama 48 jam.
Lalu selanjutnya dilakukan uji antagonisme in vitro yang dilakukan dengan cara, pertama
Pseudomonas fluorescens ditumbuhkan pada permukaan medium King’s B dan medium YPG,
tiap medium ditumbuhkan sebanyak 5 isolat secara simetris. Lalu diinkubasikan pada suhu
kamar selama 48 jam dan setelah itu cawan petri diposisikan terbalik dengan tutup disebelah
bawah. Kemudian 1 ml kloroform dituangkan pada setiap tutup petri secara aseptis di laminar
airflow. Tunggu sampai kloroform menguap habis. Sambil menunggu, agar air 0,6% dicairkan
dan ditunggu sampai temperatur turun kira-kira 500C . Suspensi R. solanacearum dibuat dalam
air steril. Setelah kloroform menguap habis (kurang lebih 1,5 jam), diambil 200 µl suspensi R.
solanacearum kemudian dituangkan dalam

Anda mungkin juga menyukai