Resume “ Nafkah Rumah Tangga”

Oleh Ustadz Dr. Ahmad Jalaluddin, Lc., MA.

Masalah harta dan kekayaan biasanya dalam rumah tangga, keluarga itu merasa khawatir
dengan masa depan Anak-anaknya. Saking khawatirnya berupaya untuk menjamin masa depan mereka,
kita para orang tua mempercayakan masa depan mereka kepada orang lain (asuransi), padahal
seharusnya kita gantungkan kepada Allah SWT. Dalam hadist yang shohih “ Barang siapa yang sholat
shubuh dijamin oleh Allah SWT” , nafkah yang kita sediakan kepada mereka khwatir tidak bisa dinikmati
dalam jangka panjang.

Sebab keharusan nafkah ada 3 secara fiqih diwajibkan oleh tiga sebab: Sebab
kekerabatan, sebab menikah, sebab kepemilkan. Sebab kekerabatan wajib memberi nafkah
kepada orang tua saudara jika membutuhkan sampai anak cucu. Kewajiban zakat wajib
ditunaikan dan pemberian kepada kerabat Orang tua/ anak cucu. Orang tua boleh mengambil
harta anak dengan syarat: tidak menimbulkan mudharat bagi anak. Orang tua jika memberikan
hibah wajib adil kepada seluruh anak. Anak baligh biologis seharusnya baligh secara ekonomi
juga. Namun bila berhalangan seperti menuntut ilmu, sakit dll, maka ditanggung oleh orang
tuannya. Syarat Hibah yaitu serah terima ketika masih hidup dan semua anak dibagi, jika hanya
anak tertentu yang tidak dikasih harus ridho anaknya. Namun jika sudah meninggal orang tuanya
dan belum akad hibah maka tergolong warisan.

Sebab menikah, barang siapa menikah maka istri nafkahnya menjadi tanggung jawab
suaminya. . Tanggung jawab Istri adalah Taat kepada Allah SWT dan menjaga diri saat suami
tidak ada di rumah. Anak-anak dari istri juga menjadi tanggung jawab suami. Orang tua diberi
juga tidak mengapa. Namun jika suami istri cerai maka istri tidak wajib diberi nafkah, hanya
anak dari istrinya lah yang masih diberi nafkah. Nafkah dasar yaitu sandang, pangan, papan, dan
kendaraan.

Sebab kepemilikan yaitu barang siapa yang memiliki hewan/ pohon peliharaan maka
wajib memberi makan/ menyiraminya setiap hari karena itu bagian dari kepemilikan. Merawat
barang juga akan menjadi kewajiban.

Wallahua’lam