Anda di halaman 1dari 8

Faktor Pendukung Timbulnya Resiko Gestasional Diabetes Mellitus

Pada Ibu Hamil di BPS Kabupaten Malang

Sulistiyah1, Ismiatun2 Nunung Ernawati 3 Shella4

Politeknik RS dr. Soepraoen Jl. Sudanco Supriyadi no 22 Malang


lies.anggra@yahoo.co.id
nunungerna@gmail.com

ABSTRAK

Gestasional Diabetes Mellitus (GDM) menjadi masalah kesehatan masyarakat sebab penyakit ini
berdampak langsung pada kesehatan ibu dan janin. Angka GDM di Indonesia sangat sukar
ditemukan karena kurangnya kemampuan dalam melakukan deteksi dini pada ibu hamil. Kondisi
diatas biasanya mulai terjadi pada kehamilan 24 minggu dan pada sebagian penderita akan kembali
normal setelah melahirkan, namun hampir setengah angka kejadiannya, diabetes akan muncul
kembali.Tujuan penelitian ini adalah mengetahui adanya factor resiko gestasional diabetes
mellitus.pada Ibu hamil. Metode penelitian menggunakan deskriptif . Populasi pada penelitian ini
adalah seluruh ibu hamil yang control ke BPS A dan B Kabupaten Malang kurang lebih 50 orang,
sampel berjumlah 30 orang, diambil menggunakan purposive sampling. Instrument pengumpulan
data menggunakan lembar chek list berupa penilaian resiko GDM kemudian data yang diperoleh
diolah dengan prosentase dan diinterprestasikan ke dalam distribusi frekuensi.
Hasil penelitian menunjukan bahwa factor pendukung resiko gestasional diabetes mellitus pada
riwayat obstetric responden adalah pernah mengalami melahirkan bayi macrosomia (43%),
riwayat abortus berulang (25%), riwayat pre eclampsia (14%), Polihidramnion (11%) dan IUFD
(7%). sedangkan factor medis gestasional diabetes mellitus pada ibu hamil adalah riwayat
keluarga yang menderita DM (49%), peningkatan BB berlebihan (38%), riwayat menderita DM
sebelumnya (8%) dan usia >35 tahun (5%). Sedangkan rerata kadar glukosa acak responden adalah
173,5, glukosa puasa 117,57 dan TTGO 155,8. Berdasarkan hasil penelitian diatas untuk
meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan ibu dan janin selama fase kehamilan sampai
dengan persalinan, perlu adanya screening awal saat ANC untuk mengidentifikasikan adanya
gangguan metabolism glukosa seperti gestasional diabetes mellitus.

Keyword: factor pendukung, resiko gestasional diabetes mellitus, ibu hamil


Latar Belakang Metode Penelitian
Desain penelitian ini menggunakan
GDM merupakan intoleransi glukosa yang deskriptif. Populasi dalam penelitian adalah
dimulai atau diidentifikasikan pertama kali seluruh ibu hamil yang control ke BPM A dan
saat kehamilan berlangsung. GDM di B kabupaten Malang sejumlah 50. Sampel
Indonesia sebesar 1,9%-3,6% pada penelitian sejumlah 30 orang diambil
kehamilan umumnya (Soewardono dan menggunakan teknik purposif sampling.
Pramono, 2011), tetapi seringkali sukar Pengambilan data dilakukan pada bulan Mei
ditemukan karena rendahnya kemampuan – Juli 2017 di BPM A dan B Kabupaen
deteksi kasus (Nurrahmani, 2012). Malang. Pengumpulan data dengan
Berdasarkan wawancara dengan beberapa menggunakan checklist berupa form
bidan menyatakan bahwa skrining GDM penilaian resiko GDM dan wawancara. Data
jarang dilakukan jika tidak ada indikasi atau diolah menggunakan prosentase kemudian di
keluhan dari pasien, walaupun ada riwayat interpretasikan dalam distribusi frekuensi..
DM pada keluarga.
Kehamilan merupakan suatu kondisi Hasil Penelitan
diabetogenic karena plasenta mensekresi Hasil penelitian dibagi menjadi 2 bagian
hormone seperti progesterone, kortisol, yaitu data umum responden dan data khusus
laktogen, plasenta, prolaktin dan hormone hasil penelitian. Data umum yang diperoleh
pertumbuhan, yang menjadi penyumbang adalah data tentang demografi responden,
utama terjadinya resistensi insulin yang status paritas dan obstetric responden seperti
terlihat dalam kehamilan. Resistensi insulin dibawah ini:
biasanya dimulai pada trimester kedua dan
memaju ke seluruh sisa kehamilan. Wanita No. Karakteristik Umum Responden
∑ %
hamil yang mengalami DMG dapat 1. Kategori Usia (thn)
meningkatkan morbiditas janin yang akan Remaja (≤ 20) 3 10
Dewasa muda(21-30) 25 83,3
dilahirkan. Ibu hamil dengan kondisi Dewasa pertengahan (31-40) 2 6,7
hiperglikemia dapat menjadikan janin yang Total 30 100
2. Tingkat pendidikan
ada didalam kandungannya mengalami SMP 5 16,7
hiperinsulinemia sehingga bayi dapat SMA 17 56,7
mengalami hipoglikemia neonatal beberapa PT 8 26,6
Total 30 100
jam setelah kelahiran dan hal ini akan 3. Status Pekerjaan
berdampak dalam jangka panjang bayi IRT/tidak bekerja 20 66,7
PNS 5 20
mengalami peningkatan resiko intoleransi Swasta 2 13,4
glukosa. Untuk menekan angka morbiditas Total 30 100
4. Pendapatan/Bln
pada ibu dan janin perlu dilakukan upaya Tidak berpendapatan 19 63,3
penilaian resiko pada ibu hamil saat ibu 1-2 juta 3 10
melakukan antenatal care pertama kali, > 2 jt 8 26,7
Total 30 100
sehingga penemuan kasus secara dini dapat 5. Kepemilikan Jaminan
dikelola sebaik-baiknya sehingga Kesehatan
Punya 16 53,3
kesejahteraan ibu dan janin meningkat. Tidak Punya 14 46,7
Total 30 100
6. Riwayat Pemeriks. Kadar Gula
darah
Pernah 5 16,7
Tidak Pernah 25 83,3
Total 30 100

Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa Data khusus hasil penelitian adalah data hasil
sebagian besar responden pada kedua pengukuran variable yang diteliti sebagai
kelompok berada direntang usia 21-30 tahun berikut:
atau usia reproduktif, jumlah 25 (83,3%) Karakteristik Responden Berdasarkan
Tingkat pendidikan responden adalah SMA Faktor Pendukung Timbulnya Resiko
Gestasional Diabetes Mellitus Pada
yaitu 17(56,7%) hal ini memberikan makna Riwayat Obstetri Ibu Hamil di BPS
bahwa responden memiliki pendidikan Kabupaten Malang
menengah sehingga lebih mudah menyerap
rwyt melahirkan bayi
informasi. Status pekerjaan responden makrosomia
sehingga untuk status pendapatan per bulan rwyt pre/eklampsia pd
responden juga hampir keseluruhan tidak 11% kehamilan yll
7%
berpendapatan. Sebagian besar responden 43% rwyt abortus berulang
sudah memiliki jaminan kesehatan berupa 25% rwyt IUFD
BPJS sejumlah 16 (53,3%), riwayat
14%
pemeriksaan kadar gula darah hampir rwyt polihidramnion
keseluruhan tidak pernah melakukan cek
gula darah.
Berdasarkan diagram diatas
menunjukan bahwa factor pendukung resiko
Karakteristik Responden gestasional diabetes mellitus pada riwayat
Berdasarkan Paritas Pada Ibu Hamil
obstetric responden sebagian besar adalah
di BPS Kabupaten Malang
pernah mengalami melahirkan bayi
macrosomia (43%) dan riwayat abortus
berulang (25%).
27% primigravida
Karakteristik Responden Berdasarkan
multigravida Faktor Pendukung Timbulnya Resiko
Gestasional Diabetes Mellitus Pada
73% Riwayat Medis Ibu Hamil di BPS
Kabupaten Malang
Rwyt Keluarga
menderita DM

Rwyt Menderita
Berdasarkan diagaram diatas menunjukan DM
bahwa status paritas responden hampir 38%
49% Usia Responden
seluruhnya (73%) adalah multigravida.
>35 tahun

Peningkatan BB
5% 8% berlebih

Berdasarkan diagram diatas menunjukan


bahwa hampir sebagian factor pendukung
resiko gestasional diabetes mellitus
padariwayat medis ibu hamil adalah riwayat
keluarga yang menderita DM (49%) dan penyimpanan lemak, yang disebut sebagai
peningkatan BB berlebihan (38%). makrosomia. Sehingga bagi ibu hamil yang
Tabel Hasil Pemeriksaan Kadar Glukosa memiliki resiko gestasional diabetes
Darah Responden Kelompok Resiko dan mellitus diharapkan dapat mengendalikan
Kontrol ( tidak beresiko) di BPS Kabupaten kadar glukosa darahnya untuk menghindari
Malang munculnya kelahiran bayi macrosomia, yang
No. Hasil Kelompok Kelompok dapat meningkatkan resiko penyulit
Pemeriksaan Resiko (+) Resiko/kontr persalinan.
Laboratorium ol (-)
Hasil penelitian menunjukan bahwa
∑ ∑
Rerata kadar 218,9 128,06 resiko gestasional diabetes mellitus
glukosa darah didukung (25%) responden memiliki
acak riwayat abortus berulang.Hal ini dibuktikan
Rerata kadar 139,87 95,27 berdasarkan penelitian responden yang
glukosa puasa mengalami riwayat komplikasi abortus
Rerata kadar 155,4
TTGO
ternyata juga mengalami peningkatan GDA
>200 mg/dL (9.09%).
Pembahasan Diabetes melitus meningkatkan resiko
1. Hasil penelitian menunjukan bahwa terjadinya keguguran berhubungan dengan
factor pendukung resiko gestasional ketidak adekuatan control glikemik selama
diabetes mellitus pada riwayat obstetri fase embrionik (usia kehamilan 7 minggu
ibu hamil pertama) diindikasikan dengan peningkatan
Berdasarkan hasil penelitian HbA1c. Wanita hamil yang diabetes dengan
menunjukan bahwa factor pendukung resiko kontrol yang buruk mempunyai risiko
gestasional pada riwayat obstetric ibu hamil terjadinya abortus spontan 30% sampai 60%.
adalah; pernah mengalami melahirkan bayi Beberapa penelitian juga telah membuktikan
macrosomia (43%), riwayat abortus bahwa abortus spontan disebabkan oleh
berulang (25%), riwayat pre eclampsia control glikemik buruk selama trimester
(14%), Polihidramnion (11%) dan IUFD pertama. Obat terbaik untuk mengatasi
(7%). masalah ini adalah rajin dan kontrol secara
Sebagian besar ibu hamil memiliki teratur.(Maryunani, 2013)
riwayat melahirkan bayi macrosomia ( 43%) Teori diatas juga didukung dari 83,3%
hal ini didukung oleh 8% ibu sudah memiliki responden tidak pernah melakukan periksa
riwayat menderita diabetes mellitus dan kadar glukosa darah dan 63,3% responden
38% memiliki riwayat keluarga menderita tidak bekerja, kedua hal diatas saling terkait
DM. hal ini juga didukung dari teori dimana secara financial seseorang yang tidak
Irmansyah dan Maryunani, 2013 yang bekerja maka akan mengalami kesulitan
menyebutkan bahwa makrosomia yaitu berat pembiayaan hidup termasuk pembiayaan
badan bayi lebih dari 4000 gram dan bayi pemeliharaan kesehatan. Penderita Diabetes
yang dilahirkan oleh ibu dengan diabetes diwajibkan mematuhi 5 pilar penanganan
dalam kehamilan 40% akan terjadi diabetes mellitus salah satunya adalah
macrosomia. Peningkatan kadar glukosa ibu keteraturan kontrol glukosa dan obat. Hal ini
menyebabkan peningkatan kadar glukosa bertujuan untuk mencapai kontrol glikemik
janin. Hal ini menstimulasi produksi insulin yang diinginkan. Terlebih pada kondisi
pankreas janin, yang menyebabkan kehamilan monitoring dilakukan lebih ketat
hiperinsulinemia. Hipersulinemia demi terkontrolnya kadar glikemik. Kurang
meningkatkan pertumbuhan dan optimalnya ibu melakukan ANC dapat
berdampak terjadi komplikasi kehamilan yang menderita hipoglikemia, insufiensi
seperti abortus berulang. plasenta, polisitemia, hiperviskositas janin.
Factor pendukung resiko gestasional 2. Faktor Pendukung Resiko Gestasional
diabetes mellitus pada riwayat obstetric pre Diabetes Mellitus pada riwayat Medis
eclampsia berdasarkan hasil penelitian terjadi Ibu Hamil
(14%) pada ibu hamil. Factor medis gestasional diabetes
Pre eclampsia pada kehamilan dapat mellitus pada ibu hamil adalah riwayat
dipengaruhi oleh banyak factor salah satunya keluarga yang menderita DM (49%),
adalah kondisi gangguan pada vascular dan peningkatan BB berlebihan (38%), riwayat
ginjal. Pada penderita yang mengalami menderita DM sebelumnya (8%) dan usia
kenaikan kadar glukosa darah yang tidak >35 tahun (5%)
terkontrol dan dalam jangka waktu tertentu Berdasarkan hasil penelitian menunjukan
akan terjadi penurunan fungsi filtrasi pada bahwa factor pendukung dari riwayat medis
ginjal. Sedangkan pada kondisi vascular yang terbesar adalah riwayat keluarga
peningkatan kadar glukosa yang tidak menderita DM sejumlah (49%). riwayat
terkontrol mengakibatkan peningkatan keluarga dengan diabetes melitus tipe 2, akan
viskositas darah sehingga renal blood flow mempunyai peluang menderita diabetes
jugan akan mengalami penurunan. melitus sebesar 15% dan risiko mengalami
Mekanisme umpan balik ini dapat intoleransi glukosa yaitu ketidakmampuan
menimbulkan peningkatan tekanan darah. dalam memetabolisme karbohidrat secara
Riwayat polihidramnion pada responden normal sebesar 30%. Faktor genetik dapat
terjadi (11%). Polihidramnion, suatu langsung mempengaruhi sel beta dan
kelebihan cairan amniotic / ketuban sebesar mengubah kemampuannya untuk mengenali
2000 ml, Sekitar 18% dari seluruh ibu hamil dan menyebarkan rangsang sekretoris
diabetik mengalami polihidramnion selama insulin. Keadaan ini meningkatan kerentanan
kehamilannya. sehingga bisa dikatakan ibu individu tersebut terhadap faktor-faktoor
dengan polihidramnion akan terjadi lingkungan yang dapat mengubah integritas
Hidramnion bisa menyebabkan distensi dan fungsi sel beta pancreas. Secara genetik
uterus yang berlebihan, meningkatkan resiko risiko Diabetes Melitus tipe 2 meningkat
rupture membrane yang peamtur (ketuban pada saudara kembar monozigotik seorang
pecah dini/KPD), persalinan prematur, dan Diabetes Melitus tipe 2, ibu dari neonates
hemoragi/perdarahan pascapartum. yang beratnya lebih dari 4kg, individu
Riwayat kejadian kematian janin dengan gen obesitas, ras atau etnik tertentu
“tidak dapat dijelaskan”(intrauterinefetal yang memiliki insiden tinggi terhadap
death/IUFD) pada responden penelitian Diabetes Melitus (Damayanti, 2015).
menunjukan hasil (7%) dari seluruh Factor medis kedua yang mendukung resiko
responden. Terdapat risiko peningkatan gestasioanl DM adalah peningkatan BB
terjadinya bayi lahir mati tanpa sebab yang berlebihan sejumlah (38%) responden.
jelas pada ibu dengan diabetes. Memang lahir Riwayat overweight juga merupakan salah
mati tanpa sebab yang jelas yang jeals satu faktor yang dapat berkontribusi secara
merupakan suatu fenomena yang khas pada tidak langsung pada kejadian
kehamilan dengan diabetes overt (nyata). prediabetes/Diabetes Melitus gestasional.
Dengan kata lain : kematian janin yang Hasil uji statistik pada penelitian ini
mendadak di dalam kandungan ini penyebab menunjukkan bahwa ibu hamil yang
pastinya belum di ketahui. Penyebabnya di memiliki riwayat overweight berisiko 6,952
duga adalah beberapa keadaan seperti janin kali menderita prediabetes/Diabetes Melitus
gestasional dibandingkan dengan ibu hamil dilakukan untuk menentukan kehamilan
yang tidak memiliki riwayat overweight beresiko tinggi adalah dengan menghentikan
dimana nilai besar risiko tersebut bermakna obat-obatan penekan gula darah dan
secara statistik. Hasil penelitian ini sejalan menggantinya dengan insulin sesuai
dengan hasil penelitian oleh Hosler et al kebutuhan, menjalankan pola hidup sehat
(2011) dimana didapatkan hasil bahwa ibu dengan mengurangi makanan manis serta
yang memiliki riwayat overweight berisiko diet karbohidrat, selalu memantau ukuran
1,53 kali untuk menderita Diabetes Melitus janin, dan selalu control kehamilan ke
gestasional sedangkan ibu yang memiliki dokter. (Lalage, 2013)
risiko obesitas berisiko 2,59 kali untuk Berdasarkan hasil penelitian factor medis
menderita Diabetes Melitus gestasional pendukung resiko gestasional diabetes
dibandingkan dengan ibu yang tidak mellitus yang paling kecil prosentasenya
memiliki riwayat overweight. Penelitian lain adalah usia ibu > 35 tahun (5%) hal ini
yang berhubungan yaitu Chu et al (2007) didukung pula dari data demografi responden
didapatkan hasil bahwa ibu yang memiliki sebagian besar umur ibu berada pada rentang
riwayat obesitas memiliki risiko 3,56 kali usia reproduktif yaitu 25-30 tahun sejumlah
untuk menderita Diabetes Melitus (83,3%) responden. Umur ibu merupakan
gestasional dibandingkan dengan ibu yang salah satu faktor yang dapat berkontribusi
tidak memiliki riwayat obesitas. Menurut secara tidak langsung pada kejadian
Doshani dan Konje (2009), overweight prediabetes/ Diabetes Melitus gestasional.
merupakan faktor risiko pada gangguan Hasil uji statistik pada penelitian ini
toleransi glukosa (prediabetes) baik sebelum didapatkan nilai OR 3,476. Hal ini
atau dalam kehamilan. menunjukkan bahwa umur ibu hamil
Berdasarkan hasil penelitian menunjukan merupakan faktor risiko terhadap kejadian
bahwa factor pendukung dari riwayat medis prediabetes/ Diabetes Melitus gestasional.
yang lain adalah riwayat menderita DM Hasil peneltian ini sejalan dengan hasil yang
sebelumnya sejumlah (8%) responden. didapatkan oleh Hosler et al (2011),
Diabetes pregestasional merupakan wanita didapatkan hasil bahwa umur ibu hamil ≥ 35
dengan DM tipe 1 maupun tipe 2 yang hamil. tahun berisiko 4,05 kali untuk menderita
Berlainan dengan diabetes gestasional yang Diabetes Melitus gestasional dibandingkan
mengalami hiperglikemia pada separuh usia dengan umur ibu hamil < 35 tahun. Menurut
kehamilan, pasien diabetes pregestasional Park et al (2002) dalam Zahtamal dkk (2007),
mengalami hiperglikemia sejak konsepsi Diabetes Melitus merupakan penyakit yang
dan berlangsung selama kehamilan dan terjadi akibat penurunan fungsi organ tubuh
sesudahnya. Kendali glukosa yang buruk (degeneratif) terutama gangguan 5 organ
selama 7 minggu pertama pembentukan pangkreas dalam menghasilkan hormon
janin berakibat meningkatnya risiko insulin, sehingga DM akan meningkat
malformasi kongenital dan kematian janin. kasusnya sejalan dengan pertambahan usia.
Komplikasi maternal juga lebih serius 3. Faktor Pendukung Resiko Gestasional
misalnya retinopati atau nefropati Diabetes Mellitus Berdasarkan Hasil
(Jovanovic (2012) dalam buku Maryunani, Kadar Glukosa Darah Pada Ibu Hamil
2013). Pada dasarnya hasil pemeriksaan
Kondisi hamil dengan penyakit diabetes kadar glukosa darah digunakan sebagai salah
yang diderita harus dalam pengawasan ketat satu pemeriksaan penunjang untuk
agar bayi yang di lahirkan kelak tidak menegakan diagnosis gestasional diabetes
memiliki kadar gula darah dibawah 60 mellitus. Berdasaran hasil pemeriksaan
mg/dL. Salah satu penanganan yang harus
glukosa darah maka responden dibagi responden memiliki riwayat keluarga
menjadi 2 kelompok yaitu kelompok menderita DM. Pada kelompok resiko
beresiko jika hasil glukosa darah acak > 200 diharapkan lebih teratur melakukan ANC
mg/Dl, kemudian kelompok beresiko sehingga komplikasi GDM ( gesatsional
selanjutnya akan dilakukan pemeriksaan diabetes mellitus pada ibu hamil dan bayi
glukosa darah puasa dan TTGO. Sedangkan baru lahir bisa diminimalisir.
pada kelompok yang tidak beresiko adalah Simpulan Dan Saran
kelompok dengan hasil pemeriksaan glukosa Factor pendukung resiko gestasional
darah acak masih normal atau < 200mg/dL. diabetes mellitus pada riwayat obstetric pada ibu
Berdasarkan penelitian menunjukan bahwa hamil di BPS Kabupaten Malang adalah pernah
responden kelompok resiko memiliki rerata mengalami melahirkan bayi macrosomia
glukosa 218,9 mg/dL , glukosa puasa 139,87 (43%), riwayat abortus berulang (25%),
dan TTGO 155,4 sejumlah 15 responden riwayat pre eclampsia (14%),
(50%) . berdasarkan teori menyebutkan Polihidramnion (11%) dan IUFD (7%).
bahwa tanda yang sering muncul pada ibu Factor pendukung resiko gestasional
hamil GDM adalah kondisi hiperglikemia. diabetes mellitus pada riwayat medis ibu
Hiperglikemia pada kehamilan merupakan hamil di BPS Kabupaten Malang adalah
salah satu gangguan metabolik selama riwayat keluarga yang menderita DM (49%),
kehamilan dan ini dapat berkembang menjadi peningkatan BB berlebihan (38%), riwayat
resistensi insulin selama kehamilan (Diabetes menderita DM sebelumnya (8%) dan usia
Voice, IDF, Juni 2014). Pada kondisi hamil >35 tahun (5%)
pankreas dapat memproduksi insulin sekitar Hasil pemeriksaan glukosa darah
3 kali jumlah normal untuk mengatasi efek menunjukan 50% responden memiliki resiko
hormon kehamilan pada peningkatan kadar gestasional diabetes mellitus.
glukosa darah dan pembentukan sumber Berdasarkan hasil penelitian diatas maka
energi tubuh, namun pada beberapa wanita seyogyanya petugas kesehatan melakukan
tidak dapat meningkatkan produksi deteksi dini pada ibu hamil dengan hasil
insulinnya sehingga terjadi kondisi anamneses mengarah ke kejadian gestasional
hiperglikemia kehamilan atau DMG diabetes mellitus dan ibu hamil sendiri
(diabetes mellitus gestasional). Pada diharapkan memiliki kesadaran yang tinggi
trimester 2 dan selanjutnya peningkatan untuk melakukan ANC secara teratur dan
hubungan fetomaternal akan mengurangi bagi ibu hamil yang sudah mengetahui resiko
sensitivitas insulin maternal. Resistensi GDM pada dirinya diharapkan melakukan
insulin akan meningkat tiga kali lipat konsultasi dengan petugas kesehatan dalam
dibanding kondisi sebelum kehamilan terjadi. pengelolaan penyakitnya.
Hal ini akan ditandai dengan adanya defek
post receptor yang menurunkan kemampuan Daftar Rujukan
insulin untuk memobilisasi GLUT4 dari Dharma, K. K. (2011). Metodologi
dalam sel ke permukaan sel. Temuan baru Penelitian Keperawatan. Jakarta:
menunjukkan adanya defek post receptor Trans Info Media.
jalur pemberian sinyal pada plasenta wanita Diejomah, M. F., Gupta, M., Farhat, R., &
hamil yang mengalami diabetes dan obesitas. all, e. (2009). Intrapartum performance
Hasil penelitian dan teori diatas saling of Patients Presenting With Diabetes
mendukung terbukti bahwa 38% ibu hamil Mellitus in Pregnancy. Medical
mengalami peningkatan BB berlebihan, 8% Principles and Practice , 18:233-238.
memiliki riwayat menderita DM dan 49%
Gomella, T. (2004). Neonatology
Management, Procedur, On Call
Problem Disease and Drug.
Hadden, D., & McCance, D. (2014, March).
Hyperglicemia and Adverse Pregnancy
Outcome (HAPO) 2014: Fact,
Frustation and Need Future. Diabetes
Voice Global Perspective On Doabetes
, p. 56.
PERKENI. (2008). Pedoman Teknis dan
Tata Laksana penyakit Diabetes
Mellitus. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI.
Osgood, e. a. (2011). The Inter and Intra
Generation Impact of Gestasional
Diabetes On the Epidemic Of Type 2
Diabetes. American Journal Of Public
Health .
RI, P. D. (2013). InfoDatin. Jakarta:
Kementrian Kesehatan RI.
Safitri, I. (2012). Kepatuhan Penderita DM
Tipe 2 Ditinjau dari Locus Of Control.
Jurnal Psikologi Universitas
Muhamadiyah Malang I .
Saldah, I. P., Wahiduddin, & Sidik, D.
(2013). Faktor Resiko Kejadian
Prediabetes/Diabetes Mellitus
Gestasional Di RSIA Sitti Khadijah
Kota Makasar.
Tjokroprawiro. A. 2014. Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam Jilid II edisi VI. Hal
2336 - 2346. Jakarta: Interna
Publishing

Anda mungkin juga menyukai