Anda di halaman 1dari 2

Gereja Menjangkau Generasi Digital

Anak-anak dan para remaja kelahiran tahun 2000 ke atas adalah generasi digital. Mereka muncul ke dunia ketika
Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam bentuk gadget begitu tersedia. Generasi sekarang ini dapat dikatakan akrab
dengan teknologi IT. Tak heran jika cara berkomunikasi, bersosialisasi, dan berkolaborasi sangat berbeda dari generasi
sebelumnya. Generasi inilah yang akan menjadi anggota dan pemimpin jemaat masa depan. Sementara itu perhatian dan
upaya gereja untuk menjangkau mereka sangat minim.

Gereja Perlu Menyusun Strategi dan Membuat Langkah Awal


Sebenarnya banyak yang bisa dilakukan gereja dengan memanfaatkan
Teknologi Informasi dan Komunikasi. Amanat Agung Tuhan Yesus Kristus
agar gereja “pergi” dan “menjadikan semua bangsa muridKu” justru
menjadi sangat mungkin karena tersedianya teknologi ini. Gereja perlu
membantu saudara-saudara seiman nun jauh di sana dengan bantuan
teknologi. Namun tentu saja gereja perlu menyusun rencana strategis dan
menggalang pemahaman dan ke-sehati-an sebelum memutuskan untuk
memanfaatkan teknologi dalam mendukung upaya menjangkau saudara-
saudara seiman di berbagai pelosok tanah air.

 Program-program kerja gereja perlu dikaji ulang dengan melihat


peluang sekaligus tantangan yang ada. Berbasis rencana strategis
yang telah disusun, gereja kemudian perlu segera membuat langkah
awal. Mungkin saja pada tahap awal akan banyak tantangan dan
bahkan mungkin kegagalan, namun dengan pantang berputus asa
serta dengan tetap mengandalkan pertolongan Tuhan, niscaya gereja
akan mampu menjawab kebutuhan yang ada.*
 Gereja tidak dapat membatasi mobilitas dan gerak anggota
jemaatnya, melainkan harus bisa memberikan layanan kepada
mereka, sehingga mereka selalu merasakan sapaan Allah. Gereja
harus peka dan cerdas untuk memanfaatkan teknologi. Tuhan Yesus
pun cepat berinisiatif naik ke perahu Simon untuk memberikan
ceramah di pantai (bdk. Lukas 5:1-11). Dengan demikian, proses
pengudusan umat Allah dapat berjalan dengan baik tanpa
ketegangan.
 Sebenarnya, sebagian besar gereja di Indonesia sekarang ini sudah
memiliki fasilitas perangkat TI, seperti komputer dan internet. Selain
itu, umat yang memiliki ponsel jumlahnya terus bertambah dari waktu
ke waktu.
 Akan tetapi, fasilitas ini tampaknya belum digunakan secara optimal,
baik untuk keperluan administrasi organisasi, pendidikan, misi, dan
pengembangan iman. Padahal, perangkat-perangkat itu dapat
didayagunakan untuk mengolah data administrasi kerumahtanggaan
gereja, sekolah, atau rumah sakit yang dikelolanya. Dapat pula
digunakan untuk berkomunikasi, baik secara pribadi maupun secara
masal, sehingga dapat menjalankan tugas perutusan sebagai saksi
Kristus (bdk. Lukas 4:43; Lukas 24:48; Kisah Para Rasul 1:8).
 Sarana-sarana teknologi informasi ini dapat digunakan untuk
meneguhkan umat dalam menghadapi kehidupannya. Gereja dapat
memberikan renungan, menyajikan kesaksian-kesaksian yang
meneguhkan umat. Umat yang tersapa tentu akan mendapatkan
semangat yang menyala-nyala dan harapan baru untuk melangkah
maju ke depan.

Anda mungkin juga menyukai