PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
seluruh anggota tubuh bagian ekstremitas. Seringkali masyarakat merasa takut dan
tidak mau untuk diamputasi karena masyarakat atau klien menggangap hal
ekstremitas. Namun pada beberapa kondisi, antara lain pada sarkoma jaringan
memeriksa rasa sakit atau proses penyebaran penyakit dalam kelenjar yang
dalam tubuh. Jadi, amputasi dilakukan sebagai pilihan terakhir jika segala
B. TUJUAN
1
amputasi dengan cara yang tepat dan dukungan yang perlu diberikan pada
C. RUMUSAN MASALAH
2
BAB II
KONSEP TEORI
A. Pengertian
kondisi pilihan terakhir manakala masalah organ yang terjadi pada ekstremitas
sudah tidak mungkin dapat diperbaiki dengan menggunakan teknik lain, atau
utuh atau merusak organtubuh yang lain seperti timbulnya komplikasi infeks”.
tidakan dari proses yang akut, seperti kejadian kecelakaan atau kondisi yang
Hal yang sama diungkapkan juga oleh Lukman dan Ningsih (2009), amputasi
bagi klien atau keluarga berupa penurunan citra diri dan penurunan produktifitas
3
Amputasi adalah hilangnya sebagian alat gerak yang menyebabkan ketidak
mampuan seseorang dalam derajat yang berfariasi (tergantung dari luas hilangnya
alat gerak, usia pasien, ketepatan oprasi dan menejemen paska operasi ) (Nurarif,
anggita gerak yang disebabkan oleh adanya trauma, gangguan peredaran darah,
dapat menjadi akibat proses akut, seperti kejadia traumatik, atau kondisi kronik,
seperti penyakit vaskular perifer atau diabetes militus (Priscilla, 2017, hal. 1647)
B. Penyebab
lainnya.
konservatif.
• Deformitas organ.
4
C. ANATOMI DAN FISIOLOGI
Tulang membentuk rangka penujnjang dan pelindung bagi tubuh dan tempat
kalsiumdan fosfat
proteoglikan. Matriks organik tulang disebut juga sebagai suatu osteoid. Sekitar
70% dari oeteoid adalah kolagen tipe I yang kaku dan memberikan
ketegarantinggi pada tulang. Materi organik lain yang juga menyusun tulang
ini akan diganti oleh tulang yang lebih dewasa yang berbentuk lamelar. Pada
bagian engah tulang yang berbentuk silinder. Bagian ini tersusun dari tulang
kortikal yang memiliki kekuatan besar. Metafisis adalah bagian tulang yang
melebar didekat ujung akhir batang. Daerah ini terutama disusun oleh ulang
5
trabekular atau tulang spongiosa yang mengandung sumsum merah. Sumsum
merah juga terdapat di bagian epifisis dan diafisis tulang. Pada anak-anak,
sumsum merah mengisi sebagia besa bagian dalam dari tulang panjang,teapi
anak. Bagian ini akan menghilang pada tulang dewasa. Bagian epifisis yang
Tulang adalah suau jaringan dinamis yang tersusun dari tiga jenis sel :
jaringan osteoid melalui suatu proses yang disebut osifikasi. Ketika sedang
kalsium dan fosfat ke dalam matriks tulang .Sebagian dari fosfatse alkali akan
Osteosit adalah sel-sel tulang dewasa yang bertindak sebagai suatu lintasa untuk
pertukaran kimiawi melalui tulang yang padat. Osteoklas adalah sel-sel besar
6
D. Patofisiologi
neuropati perifer terutama klien dengan diabetes melitus mempunyai resiko untuk
adanya luka dan infeksi. Tidak terawatnya luka dapat infeksi dapat menyebabkan
Insiden amputasi paling tinggi terjadi pada laki-laki usia muda. Biasanya
kecelakaan penggunaan mesin saat bekerja. Kejadian ini juga dapat terjadi pada
muda. Amputasi di indikasikan bagi klien dengan gangguan aliran darah baik akut
maupun kronis. Pada situasi trauma akut, dimana anggota tubuhnya terputus
jari, bagian tubuh yang kecil, atau seluruh anggota tubuh sukses. Pada proses
cedera dan penurunan sirkulasi. Ulkus yang ada menjadi berkembang karena
(LeMone, 2011).
7
Selain dari data diatas, penyebab atau faktor predisposisi terjadinya amputasi
diantaranya ialah terjadinya fraktur multiple organ tubuh yang yangt tidak
berat atau berisiko tinggi menyebar ke anggota tubuh lainnya, ada tumor pada
organ yang tidak mungkin diterapi secara konservatif, deformitas organ (Bararah
sebagai salah satu tindakan terakhir, sedangkan amputasi akibat trauma tidak
cepat, seperti pada trauma multiple dan kerusakan/kehilangan kulit yang luas.
Menurut jenisnya amputasi dibagi menjadi dua macam, yaitu amputasi jenis
terbuka dan tertutup. Amputasi terbuka dilakukan pada kondisi infeksi yang berat
dimana pemotongan tulang dan otot pada tingkat yang sama sedangkan amputasi
tertutup dilakukan dalam kondisi yang lebih memungkinkan dimana dibuat skaif
kulit untuk menutup luka yang dibuat dengan memotong kurang lebih 5
Amputasi dilakukan pada titik paling distal yang masih dapat mencapai
peredaran darah pada bagian itu dan kegunaan fungsional (sesuai kebutuhan
protesis).
8
Amputasi jari kaki dan sebagian kaki hanya menimbulkan perubahan minor
disartikulasi pergelangan kaki) dilakukan paling sering pada trauma kaki ekstensif
dan menghasilkan ekstremitas yang bebas nyeri dan kuat dan dapat menahan
beban berat badan penuh. Amputasi dibawah lutut lebih disukai dibanding
amputasi diatas lutut karena pentingnya sendi lutut dan kebutuhan energi untutk
berjalan. Dengan mempertahankan lutut bagi lansia antara ia bisa berjalan dengan
alat bantu dan atau bisa duduk di kursi roda. Diartikulasi sendi lutut paling
berhasil pada klien muda, aktif yang masih mampu mengembangkan kontrol yang
amputasi. Perdarahan dapat terjadi akibat pemotongan pembuluh darah besar dan
dapat menjadi massif. Infeksi dapat terjadi pada semua pembedahan, dengan
perdaran darah yang buruk atau adanya kontaminasi serta dapat terjadi kerusakan
kulit akibat penyembuhan luka yang buruk dan iritasi penggunaan prosthesis
9
E. Pathway
10
F. Metode Amputasi
Amputasi dilakukan sebagian kecil sampai dengan sebagian besar dari tubuh
dengan metode :
dipasang drainage agar luka bersih dan luka dapat ditutup setelah tidak
terinfeksi.
metode ini kulit tepi ditarik atau dibuat skalf untuk menutupi luka, pada
G. Jenis Amputasi
a) Amputasi guillotine
Amputasi ini dilakukan pada saat darurat jika penyembuhan primer luka
b) Amputasi definitive
Amputasi hanya dilakukan pada kasus anggota badan yang sudah hancur
1) Jari tangan
3) Lengan bawah
Bagian distal
11
1/3 proksimal
4) Lengan atas
Daerah suprakondiler
5) Bahu
1) Paha
2) Lutut
3) Kaki
H. Pencegahan
I. Komplikasi
a) Hematoma
- Gunakan drain
bacterial infection
12
- Jika hematoma disertai delayed wound healing dg atau tanpa infection,
harus di evakuasi di OK
J. Penatalaksanaan
a. Tingkatan Amputasi
Amputasi dilakukan pada titik paling distal yang masih dapat mencapai
peredaran darah pada bagian itu dan kegunaan fungsional (mis. Sesuai kebuuhan
protesis).
uji dan uji tertentu. Perfusi otot dan kulit sangat penting untuk penyembuhan.
lutut dan siku adalah pilihan yang diinginkan. Hampir pada semua tingkat
Maka pemantauan kardiovaskuler dan nutrisi yang keaet sangat penting sehingga
Amputasi jari kaki dan sebagaian kaki hanya menimbulkan perubahan minor
13
disartikulasi pergelangan kaki) dilakukan paling sering pada trauma kaki ekstensif
dan menghasilkan ekstremitas yang bebas nyeri dan kuat dan yang dapat menahan
beban berat badan penuh. Amputasi bawah luut lebih disukai daripada di atas lutut
karena peningnya sendi lutut dan kebutuhan energi untuk berjalan. Dengan
mempertahankan lutut sangat berarti bagi seorang lansia antara ia bisa berjalan
dengan alat bantu dan hanya bisa duduk di kursi roda. Disartikulasi sendi lutut
paling berhasil pada pasien muda, aktif yang masih mampu mengembangkan
kontrol yang tepat terhadap prostesis. Bila dilakukan amputasi atas lutut,
menghasilkan sisa tungkai (puntung) yang tidak nyeri tekan dengan kuli yang
penyembuhan luka karena nutrisi yang buruk dan masalah kesehatan lainnya.
pengontrolan edema sisa tungkai dengan balutan kompres lunak atau rigid dan
14
Balutan rigid adalah balutan yang menggunakan plaster of paris yang dipasang
waktu dikamar operasi. Pada waktu memasang balutan ini harus direncanakan
apakah penderita harus imobilisasi atau tidak dan pemasangan dilengkapi tempat
memasang ekstensi prosthesis sementara (pylon) dan kaki buatan. Balutan ini
lunak dan mengontrol nyeri dan mencegah kontraktur. Kaoskaki steril dipasang
pada sisi steril dan bantalan dipasang pada daerah peka tekanan. Sisa tungkai
(punting) kemudian dibalut dengan gips elastic yang ketika mengeras akan
darah. Gips diganti sekitar 10-14 hari. Bila terjadi peningkatan suhu tubuh, nyeri
Balutan lunak.
inspeksi berkala sisa tungkai (puntung) sesuai kebutuhan. Bidai imobilisasi dapat
dibalutkan pada balutan. Hematoma puntung dikontrol dengan alat drainase luka
Amputasi Bertahap
sepsis. Luka didebridemen dan dibiarkan mengering. Jika dalam beberapa hari
infeksi telah terkontrol dank lien telah stabil, dilakukan amputasi definitife dengan
penutupan kulit.
Protesis.
15
Kadang diberikan pada hari pertama pasca bedah sehingga latihan segera
diberikan setelah satu minggu luka sembuh. Pada amputasi, untuk penyakit
bertujuan untuk mengganti bagian ekstremitas yang hilang. Artinya defek system
musculoskeletal harus diatasi, temasuk defek faal. Pada ekstremitas bawah, tujuan
protesis ini sebagian besar dapat dicapai. Sebaliknya untuk ekstremitas atas tujuan
itu sulit dicapai, bahkan dengan tangan miolektrik canggih yang bekerja atas
ekstremitas berat atau manula dengan penyakit vaskuler perifer. Orang muda
rehabilitasi segera. Karena amputasi sering merupakan akibat dari cedera, pasien
panjang dan penyesuaiaan gaya hidup. Pasien ini memerlukan waktu untuk
untuk kondisi yang sudah berlangsung lama dapat membebaskan pasien dari
16
nyeri, disabilitas dan ketergantungan. Pasien ini biasanya sudah siap mengatasi
perasaannya dan siap menerima amputasi. Adapun pengaruh dari amputasi yaitu :
Kecepatan metabolisme
pada fungsi simpatik serta penurunan katekolamin dalam darah sehingga sehingga
System musculoskeletal
System integument
Tirah baring yang lama dapat mengakibatkan tubuh bagian bawah seperti
punggung dan bokong akan tertekan akibat tirah baring lama sehingga terjadi
penurunan suplai darah dan nutrisi kejaringan. Jika hal ini dibiarkan akan terjadi
ischemia, hyperemis, dekubitus dan akan normal kembali jika tekanan dihilangkan
17
BAB III
KONSEP ASKEP
1. Pengkajian
A. Identitas :
o Nama :
o Jenis kelamin :
o Umur :
o Agama :
o Status :
o Pekerjaan :
o Pendidikan :
o Alamat :
o No.Rm :
o Diagnosa Medis :
o Tgl masuk :
o Tanggal pengkajian :
- Penanggung Jawab :
o Nama :
o Umur :
o Pendidikan :
o Pekerjaan :
o Alamat :
18
o Hubungan dengan klien :
B. Riwayat kesehatan
- Keluhan utama
Keluhan Atau gejala apa yang menyebabkan pasien berobat atau keluhan
timbul
- Kebutuhan sehari-hari
- Pemeriksaan fisik
o Keadaan umum
o Tanda-tanda vital
Tekanan Darah:
Nadi:
Suhu:
19
Pernapasan:
1. Kepala
Rambut:
ketombe
Mata
Telinga
Hidung
Dada
Abdomen
20
-Palpasi: Ada nyeritekan dibagian kanan bawah, abdomen
Ekstrimitas
D. Diagnosa
E. Intervensi keperawatan
Diag
1 Setelah dilakukan tidakan - Observasi intensitas nyeri
terkontrol. dalam
nyeri
21
2 Setelah dilakukan tidakan - Observasi tingkat mobilitas pasien
menggerakkan badannya
bantuan
( 4,1 - 10,5)
berkurang
22
mampu menerima diri pada perawatan diri:
23
BAB IV
1. Kesimpulan
terakhir manakala masalah organ yang terjadi pada ekstremitas sudah tidak
kondisi organ dapat membahayakan keselamatan tubuh klien secara utuh atau
merusak organ tubuh yang lain seperti dapat menimbulkan komplikasi infeksi.
beberapa kondisi, antara lain pada sarkoma jaringan lunak yang sudah
2. Saran
Untuk mencegah amputasi maka kita harus mengobati luka yang ada dengan
tepat karena kalau tidak diobati akan terjadi gangguan vaskuler dan akan
24
DAFTAR PUSTAKA
NIC NOC.
Terjemahan Indonesia.
Singapore : El Sevier.
25