Anda di halaman 1dari 41

[15/4 19.

08] Atih Utari Rizky_appskep Indonesia: Soal 1

Berikut yang bukan merupakan misi dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional
(BKKBN) adalah .. -

a. Mengarus-utamakan berwawasan Kependudukan.

b. Menyelenggarakan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi

c. Memfasilitasi Pembangunan Keluarga

d. Mengembangkan jejaring kemitraan dalam pengelolaan Kependudukan, Keluarga Berencana dan


Pembangunan Keluarga

e. Mewajibkan program keluarga berencana dengan 2 anak lebih baik

Jawaban benar *e*

MISI BKKBN :

1. Mengarus-utamakan pembangunan berwawasan Kependudukan.

2. Menyelenggarakan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi.

3. Memfasilitasi Pembangunan Keluarga.

4. Mengembangkan jejaring kemitraan dalam pengelolaan Kependudukan, Keluarga Berencana dan


Pembangunan Keluarga.

5. Membangun dan menerapkan budaya kerja organisasi secara konsisten.

[15/4 19.08] Atih Utari Rizky_appskep Indonesia: Soal 6

Seorang perempuan (27 tahun) post partum hari ke-20 datang ke RS untuk konsultasi kontrasepsi.
Klien menginginkan kontrasepsi yang efektif dan efisien karena pasien tidak disiplin. Pasien juga
tidak ingin terganggu untuk ASI-nya. Pasien berencana hamil lagi setelah anak pertamanya berusia 3
tahun. Pasien memiliki riwayat perdarahan post-partum pada persalinan pertama. Apakah
metode kontrasepsi yang tepat untuk pasien ?

a. Suntik 3 bulan

b. Pil

c. IUD

d. Implant

e. Tubektomi

Jawaban benar *d*


Data fokus : pasien post partum hari ke- 20, kontrasepsi yang efektif dan efisien karna pasien tidak
disiplin, kontrasepsi untuk menyusui dan punya riwayat perdarahan post partum.

Jawaban yang tepat adalah implant

*Keuntungan implan : bisa dipakai selama

3 tahun, tidak mengganggu ASI, tidak mempengaruhi tekanan darah.*

Efek samping : gangguan haid, perdarahan diluar haid, rasa pegal pada tempat pemasangan .

Untuk implant, kontraindikasinya adalah hipertensi, dm, kelainan jantung, kelainan fungsi hati,
perdarahan pervaginam, penderita keganasan, dan menyusui kurang dari 6 minggu

Tinjauan Opsi Lainnya :

- Opsi suntik 3 bulan dan pil tidak tepat, karena tidak efektif apabila pasien lupa meminum/
melakukan suntik

- Opsi IUD tidak tepat, karena IUD bersifat kontraindikasi pada pasien dengan riwayat perdarahan
post partum

- Opsi Tubektomi tidak tepat, karna tidak disarankan pada pasangan yang masih berencana untuk
memiliki momongan atau tidak memiliki indikasi tertentu yang mengharuskan tubektomi.

[15/4 19.08] Atih Utari Rizky_appskep Indonesia: 2. Menurut standar BKKBN, pasangan usia subur
adalah pasangan suami istri dengan rentang umur … -

a. 25-40 tahun

b. 20 - 40 tahun

c. 15-49 tahun

d. 20-50 tahun

e. 15-40 tahun

Jawaban benar *c*

Kepala BKKBN Pusat Surya Chandra Surapaty mengajak masyarakat untuk peduli dan menjadi
akseptor KB. Sebab dengan mengikuti program KB akan menciptakan keluarga sejahtera dan mandiri
secara ekonomi. *Pasangan usia subur adalah pasangan suami istri dengan rentang umur 15-49
tahun.*

[15/4 19.08] Atih Utari Rizky_appskep Indonesia: Soal 3


Pasien ibu postpartum bersusia 34 tahun dengan status obstetri P1A0 post partum normal 5 hari
lalu. Hasil pengkajian: pasien tidak merasakan nyeri lagi pada perineum, tekanan darah 110/80
mmHg, frekuensi nadi 80x/menit, frekuensi napas 21x/menit. Pasien mengatakan ingin
menggunakan kontrasepsi sementara masih menyusui, yang tidak mengganggu ASI nya nanti,
nyaman, tidak ribet, terjangkau dan ekonomis. Apakah metode kontrasepsi yang disarankan untuk
pasien?

a. KONTAP

b. Amenore Laktasi

c. PIL

d. Suntik

e. IUD

Jawaban yang tepat: *B*

Metode Amenorea Laktasi (MAL) atau disebut juga Lactational Amenorrhea Method (LAM) adalah
salah satu metode dalam merencanakan kehamilan (kontrasepsi) yang bersifat alamiah dan
sementara. Yaitu dengan cara ibu aktif menyusui

MAL diterapkan dengan mengandalkan pemberian ASI eksklusif kepada bayi di bawah enam
bulan.Semakin sering menyusui, maka kadar prolaktin meningkat dan hormon gonadotrophin
melepaskan hormon penghambat (inhibitor). Hormon penghambat akan mengurangi kadar
estrogen, sehingga tidak terjadi ovulasi.

Semua pilihan metode kontrasepsi yang bisa digunakan oleh ibu menyusui, baik dalam bentuk
suntik, implan, minum pil, atau IUD, prinsipnya adalah harus yang hanya mengandung progestin,
tanpa estrogen. Ini karena kontrasepsi yang hanya mengandung progestin diketahui aman
digunakan selama menyusui. Sebaliknya, kontrasepsi dengan kandungan kombinasi progesteron-
estrogen bukanlah pilihan yang baik bagi ibu menyusui, terutama dalam enam bulan pertama,
karena dapat menghambat produksi susu.

nb: MAL diterapkan dengan mengandalkan pemberian ASI eksklusif kepada bayi di bawah enam
bulan --> Lebih efektif di 6 bulan pertama

Namun kalau ibunya udah lebih dari 6 bulan menyusui, misal 1 tahun masih ngeASI, sebaiknya
disarankan IUD, Implan dan lainnya yang lebih aman

[15/4 19.08] Atih Utari Rizky_appskep Indonesia: Soal 4


Provinsi manakah yang akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan Hari Keluarga Nasional BKKBN
tahun 2020 ? -

a. Jawa Barat

b. Kalimantan Barat

c. DKI Jakarta

d. Nusa Tenggara Barat

e. Sumatera Barat

Jawaban benar *e*

[15/4 19.08] Atih Utari Rizky_appskep Indonesia: Soal 7

Seorang perempuan (28 tahun) datang ke puskemas untuk berkonsultasi tentang kontrasepsi Suntik
KB. Hasil pengkajian : pasien mengatakan sudah mencoba berbagai metoda kontrasepsi seperti pil
Kb, Implan dan kondom. Saat ini pasien ingin mengetahui tentang kontrasepsi suntik KB. Perawat
memberikan edukasi tentang metode kontrasepsi tersebut. Berikut yang merupakan pernyataan
terkait kontrasepsi suntik KB yang tepat, KECUALI......

a. Kontrasepsi suntik KB tersedia dari suntik 1 bulan dan 3 bulan

b. Tidak menggangu kelancaran ASI

c. Suntik 1 bulan mengandung hormon estrogen + progesteron

d. Suntik KB mengganggu kelancaran ASI

e. Dapat diberikan pada hari ke 3 – 5 pasca melahirkan

Jawaban benar *d*

Suntik KB merupakan salah satu kontrasepsi hormonal. Kontrasepsi ini tersedia untuk suntik 1 bulan
(estrogen + progesteron) dan 3 bulan (depot progesteron, tidak terjadi haid) ( Rosyidi, 2013).

Keuntungan suntik KB:

- Tidak mengganggu kelancaran ASI, kecuali Cyclofem

- Resiko kesehatan yang sangat kecil

- Peserta tidak perlu menyimpan obat suntik, tidak perlu mengingat setiap hari, kecuali hanya untuk
kembali melakukan suntikan berikutnya

- Kontrasepsi ini tidak menimbulkan ketergantungan, hanya saja peserta rutin kontrol stial 1 – 3
bulan.

- Reaksi suntikan berlangsung sangat cepat ( kurang dari 24 jam)

- Dapat digunakan oleh wanita tua di atas 35 tahun, kecuali Cyclofen.


Kerugian dan efek samping

- Gangguan haid

- Tidak dapat dihentikan sewaktu – waktu

- Permasalahan berat badan merupakan efek samping tersering

- Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian

- Terjadi perubahan pada lipid serum pada gangguan jangka panjang

- Pada penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan kekeringan pada vagina, menurunkan libido
dan jerawat

- Pada penggunaan jangka panjang dapat menurinkan densitas tulang.

Cara pemberian:

- Waktu pemberian:

 Postpartum : hari ke 3-5 pasca persalinan dan setelah ASI berproduksi

 Setelah keguguran : setelah dilakukan kuretase/ 30 hari setelah keguguran (asal ibu belum hamil
lagi)

 Dalam masa haid : hari ke 1 – 5 masa haid

- Lokasi penyuntikan : daerah bokong / pantat dan daerah otot lengan atas.

[15/4 19.08] Atih Utari Rizky_appskep Indonesia: Soal 8

Seorang TNI yang mengikuti program jaminan sosial kesehatan, termasuk dalam jenis kepesertaan…

a. PBI-JK

b. PPU-Penyelenggara Negara

c. PPU-Non Penyelenggara Negara

d. PBPU

e. BP

Jawaban benar *b*

Jenis kepesertaan BPJS dibagi sebagai berikut :

1. Penerima Bantuan Iuran-Jaminan Kesehatan (PBI-JK), merupakan program Jaminan Kesehatan


fakir miskin dan orang tidak mampu yang dibayar oleh Pemerintah Pusat melalui APBN dan
Pemerintah Daerah melalui APBD.

2. Bukan Penerima Bantuan Iuran (Non PBI) terdiri dari: a. Pekerja Penerima Upah (PPU) adalah
setiap orang yang bekerja pada pemberi kerja dengan menerima

gaji atau upah, yang terdiri dari PPU Penyelenggara


Negara dan PPU Non Penyelenggara Negara.

*1) PPU Penyelenggara Negara terdiri dari Pejabat Negara, Pegawai Negeri Sipil (PNS)
Pusat/Daerah, PNS yang dipekerjakan di BUMN/BUMD, TNI/PNS TNI, POLRI/PNS POLRI, DPRD dan
Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri (PPNPN).*

2) PPU Non Penyelenggara Negara terdiri dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha
Milik Daerah (BUMD) dan Swasta

b. Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) adalah setiap orang yang bekerja atau berusaha atas
risiko sendiri, yang terdiri dari: Notaris/Pengacara/ LSM, Dokter/Bidan Praktek Swasta, Pedangang/
Penyedia Jasa, Petani/Peternak, Nelayan, Supir, Ojek, Montir dan pekerja lain yang mampu
membayar iuran.

c. Bukan Pekerja (BP) adalah setiap orang yang bukan termasuk masyarakat yang didaftarkan dan
iurannya dibayar oleh Pemerintah Pusat/Daerah, PPU serta PBPU, yang terdiri dari: BP
Penyelenggara Negara dan BP Non Penyelenggara Negara.

1) BP Penyelenggara Negara terdiri dari Penerima Pensiun (PP) Pejabat Negara, PP PNS
Pusat/Daerah, PP TNI, PP POLRI, Veteran dan Perintis Kemerdekaan.

2) BP Non Penyelenggara Negara terdiri dari Investor, Pemberi Kerja dan BP lain yang mampu
membayar iuran.

[15/4 19.08] Atih Utari Rizky_appskep Indonesia: Soal 9

Jumlah masyarakat yang tercakup dalam skema Penerima Bantuan Iuran (PBI) JKN terus mengalami
peningkatan setiap tahunnya dan pada tahun 2019 telah mencapai angka … -

a. 96,5 juta jiwa

b. 100 juta jiwa

c. 85 juta jiwa

d. 92,5 juta jiwa

e. 75 juta jiwa

Jawaban *a*

Kepesertaan Program JKN saat ini telah mencapai 83% dari seluruh penduduk Indonesia atau
sejumlah 224 juta jiwa. Jumlah masyarakat yang tercakup dalam skema Penerima Bantuan Iuran
(PBI) terus mengalami peningkatan setiap tahunnya dan pada tahun 2019 telah mencapai 96,5 juta
jiwa PBI.

[15/4 19.08] Atih Utari Rizky_appskep Indonesia: Soal 5


Sejarah BKKBN dimulai dari pembentukkan Perkumpulan Keluarga Berencana yang diselenggarakan
pada tanggal -

a. 23 Desember 1960

b. 24 November 1957

c. 23 Desember 1957

d. 24 November 1960

e. 24 Oktober 1955

Jawaban benar *c*

Organisasi keluarga berencana dimulai dari pembentukan Perkumpulan Keluarga Berencana pada
tanggal 23 Desember 1957 di gedung Ikatan Dokter Indonesia. Nama perkumpulan itu sendiri
berkembang menjadi Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) atau Indonesia Planned
Parenthood Federation (IPPF). PKBI memperjuangkan terwujudnya keluarga- keluarga yang sejahtera
melalui 3 macam usaha pelayanan yaitu mengatur kehamilan atau menjarangkan kehamilan,
mengobati kemandulan serta memberi nasihat perkawinan.

Pada tahun 1967, PKBI diakui sebagai badan hukum oleh Departemen Kehakiman. Kelahiran Orde
Baru pada waktu itu menyebabkan perkembangan pesat usaha penerangan dan pelayanan KB di
seluruh wilayah tanah air.

Dengan lahirnya Orde Baru pada bulan maret 1966 masalah kependudukan menjadi fokus perhatian
pemerintah yang meninjaunya dari berbagai perspektif. Perubahan politik berupa kelahiran Orde
Baru tersebut berpengaruh pada perkembangan keluarga berencana di Indonesia. Setelah
simposium Kontrasepsi di Bandung pada bulan Januari 1967 dan Kongres Nasional I PKBI di Jakarta
pada tanggal 25 Februari 1967.

[15/4 19.08] Atih Utari Rizky_appskep Indonesia: Soal 20

Kapankah waktu ideal diberikannya imunisasi HPV ?

a. 6-8 tahun

b. 9-12 tahun

c. 13-15 tahun

d. 16-20 tahun

e. diatas 21 tahun

Jawaban benar *b*

Berdasarkan analisis terhadap beberapa penelitian, vaksin HPV idealnya diberikan kepada anak
perempuan dan laki-laki pada usia 9-12 tahun. Tujuannya adalah untuk memberikan kekebalan
terhadap infeksi HPV sebelum penerima vaksin aktif melakukan hubungan seksual. Vaksin HPV akan
bekerja lebih baik jika diberikan pada saat masih remaja, dibanding ketika diberikan sesudah
dewasa.

Namun, bila belum menerima atau belum lengkap menerima vaksin HPV saat usia 9-12 tahun, vaksin
HPV dapat diberikan kepada perempuan berusia 13-26 tahun. Vaksin HPV juga dapat diberikan
kepada perempuan yang sudah aktif melakukan hubungan seksual. Namun, perlu diingat bahwa
vaksin ini tidak dapat mengobati infeksi HPV yang sedang terjadi.

[15/4 19.08] Atih Utari Rizky_appskep Indonesia: Soal 19

Berikut adalah gejala umum yang sering terjadi pada anak pasca imunisasi, kecuali … -

a. rasa pegal sementara pada bagian yang disuntik

b. pingsan

c. ruam pada daerah suntikan

d. demam rendah

e. menggigil

Jawaban benar *b*

Biasanya, anak-anak tidak mendapatkan dampak serius dari imunisasi yang dilakukan. Efek samping
yang paling umum terjadi adalah rasa pegal sementara pada bagian yang disuntik. Selain itu dapat
juga terjadi dampak ringan lain seperti ruam pada daerah suntikan, demam rendah, menggigil, atau
pusing. Dampak imunisasi anak yang serius biasanya sangat jarang terjadi. Misalnya dari 1 juta anak
yang melakukan imunisasi, hanya 1 atau 2 anak yang mengalami dampak serius setelah imunisasi.
Hal ini biasanya terjadi karena alergi.

[15/4 19.08] Atih Utari Rizky_appskep Indonesia: Soal 18

Berdasarkan jenis penyelenggaraannya, Imunisasi dikelompokkan menjadi dua yaitu… -

a. Imunisasi Program dan Imunisasi Pilihan.

b. Imunisasi Program dan Imunisasi Lanjutan

c. Imunisasi Program dan Imunisasi Dasar

d. Imunisasi Program dan Imunisasi Tambahan

e. Imunisasi Program dan Imunisasi Khusus

Jawaban benar *A*

[15/4 19.08] Atih Utari Rizky_appskep Indonesia: Soal 20


Kapankah waktu ideal diberikannya imunisasi HPV ?

a. 6-8 tahun

b. 9-12 tahun

c. 13-15 tahun

d. 16-20 tahun

e. diatas 21 tahun

Jawaban benar *b*

Berdasarkan analisis terhadap beberapa penelitian, vaksin HPV idealnya diberikan kepada anak
perempuan dan laki-laki pada usia 9-12 tahun. Tujuannya adalah untuk memberikan kekebalan
terhadap infeksi HPV sebelum penerima vaksin aktif melakukan hubungan seksual. Vaksin HPV akan
bekerja lebih baik jika diberikan pada saat masih remaja, dibanding ketika diberikan sesudah
dewasa.

Namun, bila belum menerima atau belum lengkap menerima vaksin HPV saat usia 9-12 tahun, vaksin
HPV dapat diberikan kepada perempuan berusia 13-26 tahun. Vaksin HPV juga dapat diberikan
kepada perempuan yang sudah aktif melakukan hubungan seksual. Namun, perlu diingat bahwa
vaksin ini tidak dapat mengobati infeksi HPV yang sedang terjadi.

[15/4 19.08] Atih Utari Rizky_appskep Indonesia: Soal 23

Seorang bayi ( 2 bulan ) dibawa oleh ibunya ke Posyandu untuk mendapatkan imunisasi. Sebelumnya
bayi telah mendapatkan imunisasi BCG dan polio 1 Apakah imunisasi oral yang tepat diberikan
pada bayi saat ini ?

a. campak

b. DPT-Hb-Hib 1

c. DPT-HB-Hib 2

d. DPT-Hb-Hib 3

e. polio 2

Jawaban benar *e*

Data fokus;

*sebelumnya bayi sudah mendapatkan imunisasi BCG dan polio 1.*


Menurut MTBS, jadwal imunisasi pada bayi usia 2 bulan adalah DPT-HB-Hib 1 melalui injeksi
intramuscular 0,5 cc dan *polio 2 melalui oral sebanyak 2 tetes.*

Tinjauan opsi lain :

Opsi imunisasi campak tidak tepat, karena imunisasi didapatkan oleh bayi berusia 9 bulan.

Opsi imunisasi DPT-Hb-Hib 1 kurang tepat, karena imunisasi ini diberikan melalui injeksi.

Opsi imunisasi DPT-HB-Hib 2 tidak tepat, karena imunisasi didapatkan oleh bayi berusia 3 bulan.

Opsi imunisasi DPT-HB-Hib 3 tidak tepat, karena imunisasi didapatkan oleh bayi berusia 4 bulan

[15/4 19.08] Atih Utari Rizky_appskep Indonesia: Soal 10

Persentase angka kepesertaan program JKN saat ini telah mencapai angka … dari total 224 juta jiwa
populasi masyarakat Indonesia. -

a. 53%

b. 63%

c. 73%

d. 83%

e. 93%

Jawaban benar *d*

Kepesertaan Program JKN saat ini telah mencapai 83% dari seluruh penduduk Indonesia atau
sejumlah 224 juta jiwa. Jumlah masyarakat yang tercakup dalam skema Penerima Bantuan Iuran
(PBI) terus mengalami peningkatan setiap tahunnya dan pada tahun 2019 telah mencapai 96,5 juta
jiwa PBI.

[15/4 19.08] Atih Utari Rizky_appskep Indonesia: Soal 22

Seorang anak perempuan kelas 1 SD, ketika di sekolah ada pemberian imunisasi bulan November
Anak tersebut akan mendapat imunisasi ....

a. DPT-HB-Hib

b. TT

c. Campak
d. Hepatitis A

e DT

Jawaban benar *E*

Suspensi kolodial homogen berwarna putih susu mengandung toksoid tetanus dan toksoid difteri
murni yang terabsorpsi ke dalam alumunium fosfat. Pemberian kekebalan simultan terhadap difteri
dan tetanus pada anak-anak

[15/4 19.08] Atih Utari Rizky_appskep Indonesia: Soal 21

Seorang anak perempuan (4 bulan) dibawa ibunya untuk imunisasi. Ibu mengatakan pada saat lahir
anak sudah mendapatkan imunisasi HB0 di bidan. Anak sudah diimunisasi Polio 1 dan BCG saat
berusia 1 bulan, dan imunisasi DPT1, HB1, HiB1, Polio 2 pada saat berusia 3 bulan, namun belum
mendapat imunisasi lagi sesudahnya karena anak sering demam saat jadwal imunisasi. Apakah
imunisasi yang harus diberikan kepada anak saat ini?

a. DPT1, HB1, HiB1, Polio 1

b. DPT1, HB1, HiB1, Polio 2

c. DPT2, HB1, HiB2, Polio 3

d. DPT2, HB2, HiB2, Polio 3

e. DPT3, HB3, HiB3, Polio 4

Jawaban benar *d*

Berdasarkan MTBS (2015), imunisasi yang diberikan pada anak umur 4 bulan adalah DPT-HB-HiB 3,
Polio 4, dan IPV.

Namun, pada kasus, anak baru mendapatkan imunisasi BCG dan Polio 1 dan dilanjutkan dengan
DPT1, HB1, HiB1, Polio 2 saja. Oleh karena itu, anak harus melakukan Catch-up dan melanjutkan
imunisasi dengan DPT2, HB2, HiB2, Polio 3 meskipun anak sudah berusia 4 bulan. (Opsi D)

[15/4 19.08] Atih Utari Rizky_appskep Indonesia: Soal 26

Jenis spesimen yang dapat diambil untuk pemeriksaan COVID 19 adalah, kecuali.. -

a. Usap Nasofaring atau Orofaring

b. Sputum

c. Bronchoalveolar Lavage
d. Nasal Wash

e. Saliva

Jawaban benar *e*

Spesimen yang dapat digunakan adalah usapan naso atau orofaring, Sputum, bronchoalveolar lavay,
nasal wash, tracheal atau nasofaring aspirate, jaringan biopsi, dan serum.

[15/4 19.08] Atih Utari Rizky_appskep Indonesia: Soal 28

Angka kredit yang diperhitungkan untuk kenaikan pangkat berasal dari unsur dan sub unsur berikut,
kecuali...

a. Pendidikan

b. Pengembangan Profesi

c. Kegiatan Pelayanan Keperawatan

d. Penunjang Tugas Perawat

e. Satuan Kinerja Pegawai (SKP)

Jawaban benar *e*

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 35
tahun 2019 tentang Jabatan Fungsional Perawat dan Angka Kreditnya
Unsur dan Sub Unsur Kegiatan dalam penilaian angka kredit

a) Pendidikan yaitu pendidikan akademis, pendidikan dan pelatihan fungsional di bidang


keperawatan yang memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP) atau sertifikat,
dan pelatihan pra jabatan.

b) Pelayanan Keperawatan meliputi asuhan keperawatan (dari pengkajian sampai dengan


dokumentasi), pengelolaan keperawatan, dan pengabdian masyarakat.

c) Pengembangan Profesi meliputi pembuatan karya tulis ilmiah, penelitian, penyaduran buku,
pembuatan buku, dan pengembangan teknologi tepat guna di bidang keperawatan, dan

d) Unsur Penunjang meliputi pengajar/ pelatih di bidang pelayanan keperawatan, keikutsertaan


dalam seminar, keanggotaan organisasi profesi, keanggotaan dalam tim penilai jabfung, perolehan
gelar kesarjanaan lain, keanggotaan komite keperawatan, pembimbingan di kelas atau lahan praktik,
dan tugas tambahan yang sesuai dengan tugas pokok.

Satuan Kinerja Pegawai tidak termasuk dalam unsur ataupun sub unsur yang dapat diperhitungkan
angka kreditnya
Sasaran kinerja pegawai itu seperti perjanjian antara staf dan atasan tentang tahun ini staf mau
mengerjakan apa saja sesuai jabatan fungsionalnya. Jadi SKP ini adalah syarat untuk kenaikan
pangkat, tapi bukan butir untuk penilaian Angka Kredit

[15/4 19.08] Atih Utari Rizky_appskep Indonesia: Soal 24

Seorang bayi ( 4 bulan ) dibawa ibunya ke posyandu. Menurut ibunya, imunisasi yang didapatkan
bayi terakhir adalah DPT-Hb-Hib 1 dan polio 2, bayi beberapa minggu yang lalu mengalami batuk dan
demam sehingga tidak di imunisasi oleh perawat. Apakah jenis imunisasi yang tepat untuk
bayi saat ini ?

a. BCG, polio 1

b. CAMPAK

c. DPT-Hb-Hib 2 dan polio 3

d. DPT-Hb-Hib 3 dan polio 4

e. Hb0

Jawaban benar *c*

Diketahui; *bayi usia 4 bulan, mendapatkan imunisasi terakhir kali adalah DPT-Hb-Hib 1 dan polio 2.
Beberapa minggu lalu bayi tidak diimunisasi karena demam dan batuk*

Menurut MTBS, imunisasi setelah DPT-Hb-Hib 1 dan polio 2 adalah DPT-Hb-Hib 2 dan polio 3, pada
kasus walaupun bayi telah berusia 4 bulan, bayi harus mendapatkan imunisasi *DPT-Hb-Hib 2 dan
polio 3* untuk mengejar ketertinggalan.

Tinjauan opsi lain;

Opsi imunisasi campak tidak tepat, karena imunisasi didapatkan oleh bayi berusia 9 bulan.

Opsi imunisasi BCG dan polio 1 tidak tepat, karena imunisasi didapatkan oleh bayi berusia 1 bulan.

Opsi imunisasi DPT-HB-Hib 3 dan polio 4 kurang tepat, karena pada kasus bayi harus mengejar
ketertinggalan jadwal imunisasi dasarnya.

Opsi imunisasi Hb0 tidak tepat, karena imunisasi didapatkan oleh bayi berusia 0-7 hari

[15/4 19.08] Atih Utari Rizky_appskep Indonesia: Soal 57


Seorang anak diindikasikan untuk pemeriksaan tes kulit tuberkulin (PPD). Setelah 48 jam dilakukan
tes kulit, area penyuntikan terlihat indurasi dengan diameter 3 mm. Apa interpretasi dari hasil
tersebut?

a. mungkin positif

b. positif

c. negatif

d. tidak dapat dianalisa

e. positif palsu

Jawaban benar *C*

Pembahasan

Tes Kulit Tuberculin (PPD) Hasil Normal: tidak adanya warna merah pada kulit atau endurasi
(penebalan/ pengerasan), hal ini menunjukkan tes kulit negatif. Abnormal: indurasi pada kulit,
kemerahan, udema dan nekrosis sentral. Semakin besar diameter bengkak maka semakin positif
hasil ;

a) hasil negatif jika diameter < 5 mm,

b) tidak pasti atau mungkin 5-9 mm,

c) positif ≥ 10 mm.

Tes kulit positif menujukkan pernah terpapar basil tuberculosa (TB) atau pernah divaksin BCG
(Baccile Calmette Guerin).

[15/4 19.08] Atih Utari Rizky_appskep Indonesia: Soal 29

Di Puskesmas suka warna sedang diadakan sedang diadakan kegiatan perkumpulan untuk ibu-ibu
yang sedang hamil. Dalam acara tersebut perawat mengajarkan senam hamil dan perawatan bayi.
Para peserta sangat antusias dalam acara tersebut. Apakah peran perawat puskesmas diatas?

a. Pemodifikasi lingkungan

b. Pemberi Pelayanan

c. Penghubung

d. Pendidik

e. Advocat

Jawaban benar *d*


Peran perawat yang ada dalam kegiatan perkumpulan di Puskesmas Sukawarna yaitu peran
pendidik. Peran pendidik merupakan suatu peran perawat yang bertugas berbagi ilmu kepada
masyarakat.

[15/4 19.08] Atih Utari Rizky_appskep Indonesia: Soal 52

Seorang laki-laki (35 tahun) post operasi apendektomi hari ke-7. Perawat shift pagi melakukan
perawatan luka pada pasien. Hasil pengkajian : luka tampak bersih dan utuh serta tampak jaringan
granulasi berwarna merah terang. Apakah fase proses penyembuhan luka pada pasien
tersebut ?

a. Bleeding

b. Inflamation

c Proliferation

d. Remodeling

e. Maturation

Jawaban benar *c*

Pembahasan:

Data Focus:

- pasien post operasi apendektomi hari ke 7

- Luka pasien bersih dan utuh, terdapat jaringan granulasi berwarna merah terang

*Proses penyembuhan luka pada pasien berlangsung pada fase proliferasi.* Fase ini disebut juga
fase fibroblastik atau jaringan ikat. fase proliferasi berlangsung selama 5-20 hari.

Pada fase ini terjadi pembentukan kolagen, terbentuknya jaringan granulasi dengan kekuatan
regangan luka mencapai 25% jaringan normal.

Tinjauan opsi lainnya :

- opsi A tidak tepat, karena fase bleeding ini merupakan fase awal saat pertama terjadinya luka
sampai proses perdarahan berhenti.

- opsi B tidak tepat, karena fase inflamasi terjadi pada hari pertama sampai hari ke empat. Pada fase
ini terbentuk adanya bekuan darah dan adanya tanda-tanda inflamasi seperti rubor, kalor, dolor,
tumor dan functiolesa. Pada fase ini belum terbentuk jaringan granulasi.

- opsi D dan E tidak tepat, karena fase remodeling atau disebut juga fase maturasi merupakan fase
akhir penyembuhan luka. Berlangsung pada hari ke 21 sampai berbulan atau bahkan bertahun-tahun
tergantung kondisi luka dan faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka pada pasien. Pada fase
ini terbentuk jaringan parut yang pucat, tipis, dan mudah digerakkan dari dasar. terlihat pengerutan
maksimal pada luka.
[15/4 19.08] Atih Utari Rizky_appskep Indonesia: Soal 56

Nilai albumin yang tinggi dapat mengindikasikan adanya gangguan…

a. dehidrasi

b. malnutrisi

c. hipertiroid

d. gangguan fungsi hati

e. nefrotik sindrom

Jawaban benar *a*

Albumin di sintesa oleh hati dan mempertahankan keseimbangan distribusi air dalam tubuh
(tekanan onkotik koloid). Albumin membantu transport beberapa komponen darah, seperti: ion,
bilirubin, hormon, enzim, obat. Implikasi Klinis:

• Nilai meningkat pada keadaan dehidrasi

• Nilai menurun pada keadaan: malnutrisi, sindroma absorpsi, hipertiroid, kehamilan, gangguan
fungsi hati, infeksi kronik, luka bakar, edema, asites, sirosis, nefrotik sindrom, SIADH, dan
perdarahan.

[15/4 19.08] Atih Utari Rizky_appskep Indonesia: Soal 58

Seorang laki-laki (56 tahun) dirawat dengan keluhan nyeri dada. Hasil pengkajian: nyeri retrosternal
seperti tertekan benda berat selama 20 menit, skala nyeri 9, diaphoresis, wajah pucat, edema pada
kedua tungkai. Tekanan darah 170/100 mmHg, frekuensi nadi 115x/mnt, akral dingin. Riwayat
hipertensi dan DM tipe II sejak 5 tahun yang lalu. Apakah pemeriksaan penunjang yang
pertama dilakukan oleh perawat ?

a. Ekokardiografi

b. Elektrokardiografi

c. Elektroensefalografi

d. Pemeriksaan CKMB

e. Foto rongent dada posterior anterior

Jawaban benar *b*

DATA FOKUS

- Pasien mengeluh nyeri retrosternal seperti tertekan benda berat selama 20 menit, skala nyeri 9.

Pada kasus dapat diketahui dari data yang ada bahwa pasien mengalami Angina Pectoris (nyeri dada
yang disebabkan karena masalah pada jantung). Untuk mengetahui penyebab dan diagnosa lebih
lanjut dari masalah yang ditimbulkan oleh organ jantung tersebut, dapat dilakukan pemeriksaan
penunjang pertama yaitu *elektrokardiografi.*

*Elektrokardiografi (EKG) merupakan suatu jenis pemeriksaan terhadap jantung, terutama untuk
mengetahui aktivitas listrik jantung apakah ada kelainan irama jantung, penyempitan pembuluh
darah koroner (di dinding jantung), infark miokard, dan serangan jantung.*

Tinjauan opsi lainnya

Opsi ekokardiografi (tidak tepat) karena merupakan tes ultrasound noninvasive yang digunakan
untuk memeriksa ukuran, bentuk, dan pergerakan struktur jantung. Tindakan ini tidak menjadi
utama karena membutuhkan beberapa waktu dan prosedur yang sedikit lama untuk dilakukan.
Sehingga tindakan ini bukan menjadi pemeriksaan penunjang pertama yang dilakukan.

Opsi elektroensefalografi (tidak tepat) karena merupakan salah satu tes yang dilakukan untuk
mengukur aktivitas kelistrikan dari otak untuk mendeteksi adanya kelainan dari otak. Tindakan ini
tidak sesuai dengan kasus karena dilakukan dengan indikasi penyakit epilepsy, demensia, Norkolepsi,
Abnormalitas sistem saraf, Abnormalitas pada otak atau tulang belakang, dan Kelainan mental.

Opsi pemeriksaan CKMB (tidak tepat) karena merupakan pemeriksaan biokimia enzim jantung.
Kegunaan pemeriksaan CKMB adalah untuk diagnosis AMI. Sedangkan untuk mendiagnosis AMI
dapat ditegakkan jika terdapat minimal dua dari tiga kriteria yang harus dipenuhi, yaitu: anamnesis,
abnormalitas EKG, dan peningkatan aktivitas enzim jantung. Sehingga tindakan ini bukan menjadi
pemeriksaan penunjang pertama yang dilakukan.

Opsi foto rongent dada posterior anterior (tidak tepat) karena merupakan prosedur pemeriksaan
dengan menggunakan radiasi gelombang elektromagnetik guna menampilkan gambaran bagian
thorax tubuh dengan proyeksi posterior anterior. Tindakan ini berguna untuk melihat
keabnormalitasan jantung. Tindakan ini dapat dilakukan jika membutuhkan penegak diagnosa yang
lebih lanjut.

[15/4 19.08] Atih Utari Rizky_appskep Indonesia: Soal 59

Seorang pasien (18 tahun) datang ke pelayanan kesehatan dengan keluhan demam tinggi yang tidak
turun sejak dua hari yang lalu. Perawat melakukan rumple leed test untuk memastikan penyebab
demam yang dialami pasien. Perawat mendapatkan data tekanan darah pasien 120/60 mmHg.
Pada angka berapakah tensi meter dikunci untuk melakukan pemeriksaan tersebut ?

a. 100

b. 90

c. 80

d. 70

e. 60

Jawaban benar *b*

Pembahasan :
Data Focus:

- Pasien mengeluh demam.

- perawat melakukan rumple leed test

- tekanan darah pasien 120/60 mmHg.

*Untuk melakukan pemeriksaan rumple leed test pada pasien tersebut perawat harus mengunci
tensi meter pada angka 90 mmHg.*

Rumple leed test dilakukan untuk mengetahui tanda dan gejala awal peteki pada penderita DBD.
Rumus penghitungan rumple leed test adalah dengan menjumlahkan tekanan sistol dan diastol
kemudian dibagi dua. Pada kasus diketahui tekanan darah pasien adalah 120/60. sehingga 120 + 60 =
180 : 2 = 90. Maka tensi meter harus dikunci pada angka 90 untuk melakukan rumple leed tes pada
pasien tersebut.

Rumusnya kak

Sistol + diastol : 2 =

Map = sistol + 2diastol : 3

Tinjauan opsi lainyya:

opsi A, C, D, E tidak tepat, karena bukan hasil yang tepat dari penjumlahan tekanan sistol dengan
diastol dan di bagi dua, pada pasien tersebut.

[16/4 14.09] Tutor Uchi: Soal 46

Seorang laki-laki (30 tahun) tersiram air panas. Hasil pengkajian: mengeluh nyeri, frekuensi nadi
95x/menit, frekuensi napas 24x/menit, suhu 38 C, berat badan 64 kg, tinggi badan 172 cm, terdapat
luka bakar pada dada, perut dan kaki kanan pasien.

Berapakah jumlah kebutuhan cairan selama 24 jam yang diberikan kepada pasien?

a. 9216 ml

b. 8192 ml

c. 7680 ml

d. 4608 ml

e. 2304 ml

Jawaban: a. 9216 ml

Pembahasan:
DS :

- Pasien mengeluh nyeri

DO :

- Pasien mengalami luka bakar pada dada hingga perut dan kaki kanan.

- berat badan 64 kg

Luas luka bakar yang dialami pasien berdasarkan Rule of nine yaitu Dada hingga perut (18%) + Kaki
kanan (18%) = 36%

Kebutuhan cairan pasien dalam 24 jam dihitung berdasarkan rumus Baxter, yaitu

= 4 x BB x Luas Luka Bakar (%)

= 4 x 64 x 36%

*= 9216 ml*

Jadi, *jumlah kebuhan cairan pasien dalam 24 jam yaitu 9216 ml.*

[16/4 14.09] Tutor Uchi: Soal 51

Seorang laki-laki (35 tahun) dirawat sejak 8 jam yang lalu setelah kejadian tersiram air panas. Hasil
pengkajian : GCS E4V5M6 luka bakar Derajat I pada seluruh tungkai kanan, tekanan darah 130/80
mmHg, frekuensi nadi 89x/menit, frekuensi napas 24x/menit, suhu 39 C. BB 60 Kg, TB 157 cm.

Berapakah kebutuhan cairan yang diberikan 16 jam berikutnya ?

a. 540 cc

b. 1080 cc

c. 2100 cc

d. 2160 cc

e. 2610 cc

Jawaban: d. 2160 cc

Pembahasan:

DATA FOKUS
- Pasien luka bakar derajat dua pada seluruh *tungkai kanan* sehingga perhitungan Luas luka bakar
= *18%.*

Perhitungan resusitasi cairan luka bakar yang dapat diberikan 16 jam berikutnya pada kasus dengan
perhitungan rumus Baxter atau formula Parkland untuk dewasa yaitu:

Cairan yang diberikan 16 jam berikutnya = ½ x (4 cc x Kg BB x % luas luka bakar)

X = ½ (4 cc x 60 kg x 18%)

X = ½ x 4320 cc

X = *2160 cc*

[16/4 14.09] Tutor Uchi: Soal 49

Seorang laki-laki (35 tahun) dengan Efusi Pleura dirawat di bangsal RS sejak 3 hari yang lalu. Pasien
mengeluh sesak nafas. Hasil pengkajian: tekanan darah 110/60 mmHg, frekuensi nadi 105x/menit,
frekuensi nafas 24x/menit, retraksi intercostae, batuk, vocal fremitus menurun pada region medial
paru, perkusi redup, auskultasi pleural friction rub dan diaphoresis.

Apakah kriteria hasil perkusi paru yang diharapkan pada kasus tersebut ?

a. Hipersonor

b. Sonor

c. Pekak

d. Shifting Dullness

e. Tympany

Jawaban: b. Sonor

Pembahasan:

Pada kasus didapatkan pasien dengan efusi pleura dan hasil perkusi terdengar pekak, sehingga suara
perkusi paru normal yang diharapkan pada kasus yaitu sonor. Sonor adalah suara perkusi yang
dihasilkan pada jaringan paru-paru yang normal, umumnya bergaung dan bernada rendah (Somantri,
2007).

Tinjauan opsi lainnya:

- Opsi hipersonor (tidak tepat) karena merupakan perkusi abnormal yang dihasilkan karena terlalu
banyak udara pada rongga paru.
- Opsi pekak (tidak tepat) karena merupakan perkusi abnormal yang dihasilkan karena berisi jaringan
padat. Suara abnormal ini didapatkan karena adanya konsolidasi paru.

- Opsi shifting dullness (tidak tepat) karena merupakan nama lain dari redup beralih yaitu perkusi
abnormal yang dihasilkan karena terdapat cairan bebas dalam rongga paru (pleura).

- Opsi tympani (tidak tepat) karena merupakan bunyi normal dari abdomen karena berisi gas pada
lambung.

Somantri, Irman. 2007. Keperawatan Medikal Bedah: Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan
Gangguan Pernapasan. Jakarta: Salemba Medika.

[16/4 14.09] Tutor Uchi: Soal 48

Seorang laki-laki (34 tahun) dirawat dengan keluhan sesak nafas dan kelelahan saat beraktivitas.
Hasil pengkajian: badan lemas, palpitasi, diaphoresis, wajah pucat, pernapasan cuping hidung,
edema pada kedua tungkai. Tekanan darah 160/90 mmHg, frekuensi nadi 110x/menit, frekuensi
nafas 30x/menit, JVP 9 cmH2O, ictus cordis teraba pada ICS VI sinistra.

Apakah data fokus utama yang perlu dikaji lebih lanjut pada kasus ?

a. Berat badan

b. Pembesaran hepar

c. Pembesaran ginjal

d. Pembesaran jantung

e. Lingkar perut

Jawaban: d. Pembesaran jantung

Pembahasan:

DATA FOKUS

- Pasien mengeluh sesak nafas dan kelelahan saat beraktivitas.

- Hasil pengkajian: badan lemas, *palpitasi,* diaphoresis, *wajah pucat, pernapasan cuping hidung,
edema pada kedua tungkai.* Tekanan darah 160/90 mmHg, frekuensi nadi 110x/menit, frekuensi
nafas 30x/menit, suhu 36,6 C, JVP 9 cmH2O, *ictus cordis teraba pada ICS VI sinistra.*

*Pada kasus, letak ictus cordis tidak sesuai anatomisnya. Letak ictus cordis yang normal terletak
pada ICS ke V pada linea medio claviculaus sinistra selebar 1 cm. Oleh karena itu, dapat dicurigai
bahwa posisi ictus cordis yang abnormal dapat disebabkan karena adanya kardiomegali.*

Sehingga data fokus utama yang perlu dikaji lebih lanjut pada kasus yaitu *pembesaran jantung.*
Tinjauan opsi lainnya

- Opsi berat badan (kurang tepat) karena bukan menjadi data fokus permasalahan utama yang
terjadi pada kasus. Penurunan atau peningkatan berat badan dapat menjadi indikator adanya
perubahan status nutrisi dan kelebihan volume cairan tubuh.

- Opsi pembesaran hepar dan opsi pembesaran ginjal (tidak tepat) karena pada kasus tidak terdapat
data mengenai tanda gejala permasalahan pada system organ hepar dan ginjal.

- Opsi lingkar perut (tidak tepat) karena data ini dapat menjadi indikator penilaian dalam perubahan
status nutrisi tubuh.

[16/4 14.09] Tutor Uchi: Soal 47

Seorang laki-laki (32 tahun) dilarikan ke IGD post kecelakaan lalu lintas. Hasil pengkajian pasien
mengalami penurunan kesadaran, GCS E3M5V3, terdapat jejas pelipis kanan, keluar darah dari
telinga kanan, luka robek pada lengan kanan, akral teraba dingin. Pasien muntah menyemprot 2x,
tekanan darah 150/85 mmHg dan frekuensi nadi 90x/menit.

Apakah gejala peningkatan TIK yang ditemukan pada pasien ?

a. Keluar darah dari telinga kanan

b. Jejas pada pelipis kanan

c. Peningkatan frekuensi nadi

d. Muntah proyektil

e. Akral dingin

Jawaban: d. Muntah proyektil

Pembahasan:

Gejala klinis tekanan tinggi intrakranial

1. Nyeri kepala

Nyeri kepala terjadi karena dilatasi vena, sehingga terjadi traksi dan renggangan struktur-sensitif-
nyeri, dan renggangan arteru basalis otak. Nyeri kepala dirasakan berdenyut terutama pagi hari saat
bangun tidur. Kadangkala penderita merasa ada rasa penuh di kepala. Nyeri kepala bertambah jika
penderita bersin, mengejan, dan batuk.

2. Muntah

Muntah terjadi karena adanya distorsi batang otak. Biasanya tidak disertai mual dan sering proyektil.

3. Kejang
Kecurigaan tumor otak disertai TTIK adalah jika penderita mengalami kejang umum dan pertama kali
muncul pada usia lebih dari 25 tahun.

4. Perubahan status mental dan penurunan kesadaran

Pasien dengan penningkatan tekanan intrakranial ulit memusatkan pikiran, tampak lebih banyak
mengantuk, dan apatis.

Tanda-tanda fisik yang dapat ditemukan adalah papil edema, bradikardi, peningatan progresif
tekanan darah, perubahan tipe pernapasan, timbulnya kelainan neurologis, gangguan endokrin, dan
gangguan tingkat kesadaran. Pada anak-anak dapat terjadi pembesaran lingkar kepala dengan
pelebaran sutura tengkorak. Kelainan neurologis yang sering adalah kelumpuhan nervus VI dan
nervus III serta tanda babinski positif di kedua sisi.

Hasil pengkajian : pasien post kecelakaan lalu lintas mengalami penurunan kesadaran, GCS E3M5V3,
terdapat jejas pelipis kanan, luka robek pada lengan kanan, akral teraba dingin. Pasien muntah
menyemprot 2x, tekanan darah 150/85 mmHg, frekuensi nadi 90x/menit, frekuensi napas
26x/menit. Gejala peningkatan tekanan intrakranial yang ditemukan pada pasien adalah adanya
muntah proyektil (opsi jawaban d)

Opsi jawaban lainnya :

- Opsi jawaban “keluar darah dari telinga kanan” tidak tepat. Perdarahan dari telinga dapat dicurigai
adanya fraktur basis cranii

- Opsi jawaban “Jejas pada pelipis kanan” tidak tepat. Jejas pada pelipis kanan dapat dicurigai adanya
benturan pada kepala

- Opsi jawaban “Penigkatan frekuensi nadi” tidak tepat. Pada peningkatan tekanan intrakranial dapat
terjadi frekuensi nadi yang menurun (bradikardia)

- Opsi jawaban “akral dingin” tidak tepat. Akral dingin dapat dicurigai adanya penuruna perfusi
jaringan perifer akibat hipovolemia.

[16/4 14.09] Tutor Uchi: Soal 86

Seorang anak laki-laki (6 bulan) dirawat dengan diagnosis tuberculosis. Hasil pengkajian: anak
tampak lemah, batuk berdahak, malas menetek, badan tampak kurus dan penurunan berat badan
sejak 2 bulan yang lalu. Hasil pemeriksaan: suhu 36,2 C, frekuensi napas 42x/menit, frekuensi nadi
98x/menit. BB: 4 kg, PB: 57 cm. Grafik BB/PB: -3 SD, LILA 12 cm

Apakah status gizi pada bayi tersebut?

a. Gizi baik

b. Gizi kurang

c. Gizi buruk dengan komplikasi


d. Gizi buruk tanpa komplikasi

e. Obesitas

Jawaban yang tepat adalah B. gizi kurang.

Pembahasan:

DS:

- i/ mengatakan bayi lemah

- i/ mengatakan bayi batuk berdahak

- i/ mengatakan bayi malas menetek

- i/ mengatakan bayi tampak kurus

- i/ mengatakan bayi mengalami penurunan berat badan

DO:

- suhu 36,2 C

- frekuensi napas 42x/menit

- frekuensi nadi 98x/menit.

- BB: 4 kg, PB: 57 cm.

- Grafik BB/PB: -3 SD.

- LILA 12 cm

Status gizi sesuai pada kasus diatas yaitu gizi kurang. Menurut (MTBS, 2015) gizi kurang pada anak
ditandai dengan BB/PB: ≥ - 3 SD - < - 2 SD,* LILA antara 11,5 cm < 12,5 cm*.

[16/4 14.09] Tutor Uchi: Soal 50

Seorang laki-laki (35 tahun) dirawat di RS dengan luka bakar karena kompor meledak. Hasil
pengkajian: BB = 50 kg, luka bakar mengenai semua area dada hingga kedua kaki bagian depan.
Perawat telah memasang infus dan memberikan ketorolac 30 mg IV.

Berapa jumlah cairan yang diberikan selama 8 jam pertama?

a. 11000 ml

b. 7400 ml

c. 5500 ml
d. 3700 ml

e. 1850 ml

Jawaban: d. 3700 ml

Pembahasan:

DO :

- Luka bakar mengenai semua area dada hingga kedua kaki bagian depan.

- berat badan 50 kg

Luas luka bakar yang dialami pasien berdasarkan rule of nine yaitu : Dada (9%) + perut (9%) +
kemaluan (1%) + kedua kaki bagian depan (18%) = 37%

Jumlah cairan yang diberikan dalam 24 jam menurut rumus Baxter, yaitu

= 4 x BB x Luas Luka Bakar (%)

= 4 x 50 x 37%

= 7400 ml

Kebutuhan cairan tersebut dibagi menjadi:

- 8 jam pertama : 1/2 dari total kebutuhan cairan 24 jam

- 8 jam ke dua : 1/4 dari total kebutuhan cairan

- 8 jam ke tiga sisanya

Jadi jumlah cairan pasien selama 8 jam pertama adalah setengah dari 7400 ml yaitu 3700 ml.

[16/4 14.09] Tutor Uchi: Soal 82

Apakah slogan Gerakan Nusantara Tekan Angka Obesitas (GENTAS) tahun 2015-2019 ?

a. Cek Kesehatan Secara Rutin

b. Enyahkan asap rokok

c. Diet Seimbang

d. Rajin Aktifitas Fisik

e. Atur pola makan dan aktif bergerak


Jawaban: e. Atur pola makan dan aktif bergerak

Pembahasan:

Slogan GENTAS 2014-2019 adalah *Atur pola makan dan aktif bergerak*

[16/4 14.09] Tutor Uchi: Soal 53

Obat yang termasuk pada golongan analgesik narkotik adalah….

a. Diazepam

b. Kodein

c. Fenitoin

d. Ibuprofen

e. Simvastatin

Jawaban: b. Kodein

Pembahasan:

*Yang termasuk kedalam golongan obat analgesik narkotik adalah Fentanil, kodein, morfin*

Diazepam : antiepilepsi – antikonvulsi

Fenitoin : antiepilepsi – antikonvulsi

Ibuprofen : anlgesik non narkotik

Simvastatin : antiliperhipedimia

[16/4 14.09] Tutor Uchi: Soal 73

Seorang perempuan (26 tahun) dengan CHF dirawat di bangsal bedah RS. Hasil pengkajian: lemas,
nyeri dada, edema anasarka, pitting edema +3, urin output 50 ml/jam. Pasien mendapatkan terapi
furosemide 40 mg via IV. Keluarga mengatakan kateter urin pasien lepas. Perawat sedang memasang
kembali selang kateter. Saat ini perawat telah memasukkan selang kateter dan mengisi balon
dengan aquabides.

Apakah tindakan selanjutnya yang tepat dilakukan oleh perawat ?

a. Merekatkan selang kateter dengan plester


b. Mengangkat duk bolong

c. Memasang selang kateter ke urin bag

d. Menarik selang kateter secara perlahan

e. Mengganti handscoon steril ke bersih

Jawaban: d. Menarik selang kateter secara perlahan

Prosedur Pemasangan Kateter Wanita

1. Cuci tangan

2. Pasang sampiran

3. Gantung urin bag di sisi tempat tidur pasien

4. Buka pakaian bawah pasien (celana/kain sarung)

5. Atur posisi pasien (dorsal recumbent) dan pasang perlak pengalas. Dekatkan nierbeken di antara
kedua paha

6. Pasang handscoon dan lakukan vulva hygiene

7. Dekatkan nierbeken yang kedua untuk menampung urin

8. Ganti handscoon bersih dengan steril, pasang duk bolong

9. Olesi ujung kateter dengan kassa jelly

10. Masukkan kateter yang sudah diberi jelly ke uretra sekitar 2,5 – 5 cm, sampai urin mengalir,
sambil pasien menarik napas dalam ketika kateter dimasukkan

11. Tampung urin dengan menggunakan nierbeken

12. Perhatikan respon pasien

*13. Isi balon kateter dengan cairan aquades sesuai dengan kebutuhan dan tarik selang kateter
secara perlahan sampai ada tahanan*

14. Angkat duk bolong, sambungkan kateter ke urin bag, fiksasi ke salah satu paha pasien

15. Bersihkan alat-alat, lepaskan handscoon, dan cuci tangan

16. Dokumentasi tindakan yang telah dilakukan

Pada kasus, saat ini perawat telah memasukkan selang kateter dan mengisi balon dengan aquabides,
sehingga tindakan selanjutnya yaitu *menarik selang kateter secara perlahan.*

[16/4 14.09] Tutor Uchi: Soal 63


Berdasarkan Permenkes 64 Tahun 2015 tentang organisasi dan tata kerja Kementerian Kesehatan.

Berikut adalah jajaran direktorat dibawah pimpinan Menteri Kesehatan, kecuali …

a. Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarat

b. Direktorat Jenderal Pelayanan Kedokteran dan Keperawatan

c. Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

d. Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan

e. Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan

Jawaban: b. Direktorat Jenderal Pelayanan Kedokteran dan Keperawatan

Pembahasan:

Berdasarkan Permenkes 64 Tahun 2015 tentang organisasi dan tata kerja Kementerian Kesehatan.
Berikut adalah jajaran direktorat dibawah pimpinan Menteri Kesehatan :

1. Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarat

2. Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

3. Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan

4. Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan

[16/4 14.09] Tutor Uchi: Soal 72

Seorang anak (8 tahun) dibawa keluarga ke IGD dengan keluhan sesak napas. Hasil pengkajian anak
sudah 3 hari batuk pilek, demam, dan tidak nafsu makan. Anak mendapatkan terapi ventolin nebu 1
ml. Saat ini perawat telah memasukkan obat dan cairan normal salin ke dalam nebulizer.

Apakah tindakan yang tepat dilakukan perawat selanjutnya ?

a. Mengatur posisi pasien

b. Menghidupkan mesin nebulizer

c. Menyambungkan selang dan kompresor

d. Memasang sungkup pada wajah pasien

e. Menilai tanda-tanda vital pasien

Jawaban: c. Menyambungkan selang dan kompresor

Pembahasan:
Prosedur Terapi nebulizer;

1. Identifikasi pasien dan periksa instruksi dokter dan rencana asuhan keperawatan.

2. Pantau denyut jantung sebelum dan sesuadah terapi pada pasien yang memakai obat
bronkodilator.

3. Jelaskan prosedur tindakan kepada pasien. Terapi ini bergantung usaha pasien.

4. Posisikan pasien pada posisi duduk yang nyaman atau posisi semi fowler.

*5. Tambahkan obat dan NaCl atau air steril sesuai dosis yang diresepkan kedalam nebulizer.*

*6. Sambungkan selang ke compressor.*

7. Hidupkan mesin nebulizer.

8. Pasang sungkup pada wajah pasien untuk menutup mulut dan hidung serta instruksikan pasien
untuk menarik napas dalam dan perlahan keluarkan lewat ulut. Tahan napas kemudian hembuskan
beberapa kali.

9. Amati pengembangan dada untuk memastikan pasien menarik napas dalam.

10. Instruksikan pasien untuk bernapas perlahan dan dalam sampau semua obat habis dinebulisasi.

11. Setelah selesai terapi, anjurkan pasien untuk batuk setelah beberapa tarikan napas dalam.

12. Kaji respon pasien saat dan setelah tindakan dilakukan

13. Buat catatan dokumentassi keperawatan

[16/4 14.09] Tutor Uchi: Soal 54

Seorang anak (6 tahun) dirawat dengan Demam Thypoid. Hasil pengkajian: anak demam hilang
timbul, anak merasa mual, badan lemah dan tidak mau makan. Anak mendapatkan terapi
ceftriaxone 500mg/12 jam dengan sediaan obat ceftriaxone berisi 1 gram/vial yang diencerkan
dengan aquades hingga 10 cc.

Berapakah dosis obat yang diinjeksikan pada anak ?

a. 0,05 cc

b. 2,5 cc

c. 5 cc

d. 20 cc

e. 50 cc

Jawaban: c. 5 cc

Pembahasan:
Jawaban yang tepat: c. 5 cc

Data fokus:

- Anak mendapatkan terapi ceftriaxone 500 mg/12 jam,

- sediaan obat ceftriaxone berisi 1 gram (1000 mg) dengan pelarut aquades 10 cc.

- jumlah sediaan = 10 cc

Rumus dosis obat;

dosis order

= ------------------- x jumlah sediaan

Dosis sediaan

500 mg

= ------------- x 10 cc = 5 cc

1000 mg

Jadi, *obat yang diinjeksikan kepada anak adalah sebanyak 5 cc*

[16/4 14.09] Tutor Uchi: Soal 83

Berikut adalah penyakit tidak menular (Non Communicable Disease) yang menjadi perhatian
pemerintah dalam target SDGs, kecuali ..

a. Hipertensi

b. Diabetes Mellitus

c. Stroke

d. Tuberkulosis

e. Gagal Jantung

Jawaban: d. Tuberkulosis

Pembahasan:
Penyakit tuberkulosis merupakan penyakit menular yang diakibatkan oleh infeksi mycobacterium
tuberculosa

[16/4 14.09] Tutor Uchi: Soal 75

Seorang laki-laki (37 tahun) datang ke Poliklinik dengan keluhan gatal-gatal setelah makan seafood.
Hasil pengkajian: eritema pada seluruh tubuh, angioedema area bibir bawah, tangan dan kaki
kesemutan. Tekanan darah 110/80 mmHg, frekuensi nadi 88x/menit, frekuensi napas 20x/menit,
suhu 36,5 C. Perawat akan memberikan terapi Diphen 10 mg via I.M pada area ventrogluteal.

Berapakah sudut jarum yang akan ditusukkan pada area tersebut?

a. 10 derajat

b. 15 derajat

c. 30 derajat

d. 45 derajat

e. 90 derajat

Jawaban: e. 90 derajat

Pembahasan:

DATA FOKUS

- Perawat akan memberikan *terapi diphen 10 mg via I.M pada area ventrogluteal.*

I.M atau intramuscular merupakan pemberian terapi injeksi ke dalam otot tubuh dengan *sudut 90
derajat.* Beberapa lokasi tubuh untuk melakukan injeksi intramuskular yaitu Ventrogluteal, Vestus
Lateralis, Dorsogluteal, dan Deltoid.

Sehingga sudut jarum yang tepat untuk ditusukkan pada area tersebut adalah *90 derajat.*

Tinjauan opsi lainnya:

Opsi 10 derajat, 15 derajat, 30 derajat, dan opsi 45 derajat (tidak tepat) karena bukan merupakan
sudut jarum yang tepat pada prosedur terapi injeksi via intramuscular.

[16/4 14.09] Tutor Uchi: Soal 74

Seorang laki-laki (28 tahun) dengan Post Kolostomi hari ke-5 dirawat di bangsal bedah. Perawat akan
melakukan perawatan kolostomi. Perawat sedang melepaskan kantong kolostomi dengan air hangat.
Saat perawat membersihkan area stoma, tampak stoma kemerahan, tidak terdapat pus, agak basah,
tidak ada pembengkakan. Pasien juga tidak merasakan rasa gatal pada area stoma.

Apakah tindakan yang tepat dilakukan selanjutnya ?

a. Mengoleskan zink oksida sesuai order dokter

b. Mendokumentasikan respon pasien

c. Mendokumentasikan kondisi kulit di sekitar stoma

d. Mengukur lubang stoma

e. Menutup stoma dengan kasa

Jawaban: a. Mengoleskan zink oksida sesuai order dokter

Pembahasan:

Prosedur Perawatan Kolostomi:

1. Jelaskan prosedur pada pasien

2. Ambil semua peralatan yang diperlukan dan letakkan di dekat perawat

3. Cuci tangan dan pakai handscoon

4. Berikan privasi dan bantu pasien pada posisi yang nyaman (fowler, semifowler,berdiri atau duduk
di kamar mandi)

5. Kosongkan kantong yang sudah terisi sebagian ke dalam pispot bila kantung tersebut mempunyai
saluran pembuangan

6. Lepaskan kantong secara perlahan mulai dari bagian atas sambil mengencangkan kulit perut. Jika
ada tahanan, gunakan air hangat atau zat anti perekat untuk memudahkan pelepasan

7. Gunakan kertas tissue untuk mengangkat sisa feses dari stoma. Tutup stoma dengan kassa

8. Bersihkan dan keringkan kulit di sekitar stoma secara perlahan. Sabun dan zat pembersih ringan
dapat digunakan sesuai peraturan institusi

*9. Periksa tampilan kulit di sekitar stoma dan stoma itu sendiri. Stoma berwarna pink kemerahan
dan agak basah dianggap normal*

*10. Oleskan pelindung kulit jenis pasta (Zink oksida) jika diperlukan dan biarkan pasta mengering
selama 1 – 2 menit*

11. Tempelkan pelindung kulit dan kantung secara bersamaan

a. Pilih ukuran lubang stoma dengan memakai panduan ukuran stoma

b. Samakan dengan ukuran lingkaran pada bagian belakang tengah pelapis kulit

c. Gunakan gunting untuk memotong lubang 6 mm atau 3 mm lebih besar dari stoma
d. Lepaskan bagian belakang pelapis kulit untuk memaparkan bagian yang lengket

e. Angkat kasa yang menutupi stoma

f. Rekatkan pelapis kulit dan kantung stoma dan tekan ke kulit secara perlahan sambil meratakan
kerutan. Tahan kantung pada tempatnya selama 5 menit.

12. Masukkan pengharum ke dalam kantong jika perlu

13. Tutup kantung bila ada saluran pembuangnya dengan cara melipat ujungnya ke atas dan
gunakan klem atau penjepit sesuai petunjuk

14. Buang pada tempatnya peralatan yang sudah dipakai, buang handscoon, dan cuci tangan

15. Dokumentasikan penampakan stoma, kondisi kulit di sekitar stoma, dan respon pasien terhadap
prosedur.

Pada kasus perawat sedang membersihkan stoma dan melakukan mengkaji penampakan stoma, dan
kondisi stoma.

*Sehingga tindakan selanjutnya yang tepat adalah mengoleskan zink oksida sesuai order dokter.*

[16/4 14.09] Tutor Uchi: Soal 84

Berikut ini yang termasuk dalam prinsip pelaksanaan Sustainable Development Goals (SDGs), yaitu …

a. Solidity

b. Integration

c. Competition

d. Collaboration

e. Unity

Jawaban: b. Integration

Pembahasan:

Prinsip pelaksanaan SDGs :

1. Universality – SDGs dilaksanakan oleh negera maju maupun negara berkembang.

2. Integration – SDGs dilaksanakan secara terintegrasi dan saling terkait pada semua dimensi sosial,
ekonomi dan lingkungan.

3. No One Left Behind harus memberi manfaat bagi semua terutama bagi yang rentan, dan
pelaksanaan yang melibatkan semua pemangku kepentingan

[16/4 14.09] Tutor Uchi: Soal 64


Berdasarkan Permenkes 64 Tahun 2016 pasal 3, dalam melaksanakan tugas, Kementerian Kesehatan
RI menyelenggarakan fungsi berikut., kecuali ..

a. Perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang kesehatan masyarakat,


pencegahan dan pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan, dan kefarmasian dan alat kesehatan

b. Koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi kepada


seluruh unsur organsisasi di lingkungan Kementerian Kesehatan

c. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang kesehatan

d. Pelaksanaan pengembangan dan pemberdayaan sumber daya manusia di bidang kesehatan


serta pengelolaan tenaga kesehatan

e. Pelaksanaan kebijakan kerja sama kesehatan dengan negara tetangga untuk berperan aktif
dalam kesehatan dunia

Jawaban: e. pelaksanaan kebijakan kerja sama kesehatan dengan negara tetangga untuk berperan
aktif dalam kesehatan dunia

Pembahasan:

Kementerian Kesehatan RI mempunyai tugas membantu Presiden dalam menyelenggarakan


sebagian urusan pemerintahan di bidang kesehatan.

Berdasarkan Permenkes 64 Tahun 2016 pasal 3, dalam melaksanakan tugas, Kementerian Kesehatan
RI menyelenggarakan fungsi :

1. perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang kesehatan masyarakat, pencegahan


dan pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan, dan kefarmasian dan alat kesehatan;

2. koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh
unsur organsisasi di lingkungan Kementerian Kesehatan;

3. pengelolaan barang milik negara yang menjadi tanggung jawab Kementerian Kesehatan;

4. pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang kesehatan;

5. pelaksanaan pengembangan dan pemberdayaan sumber daya manusia di bidang kesehatan serta
pengelolaan tenaga kesehatan;

6. pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan urusan Kementerian Kesehatan di
daerah;

7. pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Kesehatan;

8. pelaksanaan dukungan substansif kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan Kementerian


Kesehatan;

[16/4 14.09] Tutor Uchi: Soal 65


Berikut adalah nilai-nilai yang ditanamkan dalam visi misi Kementerian Kesehatan Indonesia, kecuali

a. Pro Rakyat

b. Inklusif

c. Responsif

d. Efektif

e. Cermat

Jawaban: e.Cermat

Berikut adalah nilai-nilai yang ditanamkan dalam visi misi Kementerian Kesehatan Indonesia,
diantaranya :

1. Pro Rakyat

Dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, Kementerian Kesehatan selalu mendahulukan


kepentingan rakyat dan harus menghasilkan yang terbaik untuk rakyat. Diperolehnya derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya bagi setiap orang adalah salah satu hak asasi manusia tanpa
membedakan suku, golongan, agama dan status sosial ekonomi.

2. Inklusif

Semua program pembangunan kesehatan harus melibatkan semua pihak, karena pembangunan
kesehatan tidak mungkin hanya dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan saja. Dengan demikian,
seluruh komponen masyarakat harus berpartisipasi aktif, yang meliputi lintas sektor, organisasi
profesi, organisasi masyarakat pengusaha, masyarakat madani dan masyarakat akar rumput.

3. Responsif

Program kesehatan harus sesuai dengan kebutuhan dan keinginan rakyat, serta tanggap dalam
mengatasi permasalahan di daerah, situasi kondisi setempat, sosial budaya dan kondisi geografis.
Faktor-faktor ini menjadi dasar dalam mengatasi permasalahan kesehatan yang berbeda-beda,
sehingga diperlukan penangnganan yang berbeda pula.

4. Efektif

Program kesehatan harus mencapai hasil yang signifikan sesuai target yang telah ditetapkan dan
bersifat efisien.

5. Bersih

Penyelenggaraan pembangunan kesehatan harus bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN),
transparan, dan akuntabel.

*Cermat bukanlah Nilai dalam visi misi Kementerian Kesehatan*


[16/4 14.09] Tutor Uchi: Soal 85

Pemantauan berat badan orang dewasa dapat dilihat melalui......

a. Indek Masa Tubuh

b. Kartu Menuju Sehat

c. Status Gizi

d. DDST

e. Angka Kecukupan Gizi

Jawaban: a. Indek Masa Tubuh

Pembahasan:

Pemantauan berat badan orang dewasa dapat dilihat melalui IMT ( Indek Masa tubuh). IMT
merupakan alat sederhana yang dapat digunakan untuk memantau status gizi orang dewasa,
khususnya yang berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan berat badan.

Tinjauan opsi lain:

- Kartu Menuju Sehat ( KMS) untuk balita adalah alat sederhana yang murah, dapat digunakan
untuk memantau kesehatan dan pertumbuhan anak.

- Status Gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat –
zat gizi.

- DDST adalah salah satu dari metode skrining terhadap kelainan perkembangan anak, tes ini
bukanlah tes diagnosa atau tes IQ. Tes ini mudah dan cepat (15 – 20 menit)

- Angka Kecukupan Gizi (AKG) adalah kebutuhan tubuh secara umum untuk rata – rata orang
Indonesia

[16/4 14.09] Tutor Uchi: Soal 95

Pada pasal 131 UU No. 36 tahun 2009, upaya pemeliharaan kesehatan anak dilakukan sejak anak
masih dalam kandungan, dilahirkan, setelah dilahirkan sampai berusia :

a. 21 tahun

b. 18 tahun
c. 17 tahun

d. 14 tahun

e. 5 tahun

Jawaban: 18 tahun

Pembahasan:

Jawaban yang tepat adalah B. 18 tahun ..

Sesuai dengan pasal 131 ayat 2 UU No.36 tahun 2009 tentang kesehatan adalah :

*Upaya pemeliharaan kesehatan anak dilakukan sejak anak masih dalam kandungan, dilahirkan,
setelah dilahirkan, dan sampai berusia 18 (delapan belas) tahun.*

[16/4 14.09] Tutor Uchi: Soal 97

Pasal 75 UU No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, setiap orang dilarang melakukan aborsi, namun
larangan dapat dikecualikan berdasarkan :

a. kehamilan akibat perkosaan

b. janin menderita penyakit genetik berat

c. janin mempunyai cacat bawaan yang menyulitkan untuk hidup

d. indikasi medis yang mengancam nyawa ibu/janin

e. betul semua

Jawaban: e. betul semua

Pembahasan :

Pasal 75 UU No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan :

(1) Setiap orang dilarang melakukan aborsi.

(2) Larangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dikecualikan berdasarkan :
a. indikasi kedaruratan medis yang dideteksi sejak usia dini kehamilan, baik yang mengancam nyawa
ibu

dan/atau janin, yang menderita penyakit genetik berat dan/atau cacat bawaan, maupun yang tidak

dapat diperbaiki sehingga menyulitkan bayi tersebut hidup di luar kandungan; atau

b. kehamilan akibat perkosaan yang dapat menyebabkan trauma psikologis bagi korban perkosaan.

[16/4 14.09] Tutor Uchi: Soal 96

Pasal 63 - 65 UU No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan mengatur perihal Transplantasi organ


dan/atau jaringan tubuh, transplantasi organ dilakukan hanya untuk kecuali ..

a. tujuan kemanusiaan

b. membantu kesulitan ekonomi pendonor

c. penyembuhan suatu penyakit

d. pemulihan kesehatan

e. mengembalikan fungsi tubuh

Jawaban: b. membantu kesulitan ekonomi pendonor

Pembahasan:

Berdasarkan pasal 64 ayat (2) dan (3) UU No. 36 tahun 2009 Kesehatan tentang Penyembuhan
Penyakit dan Pemulihan Kesehatan menyatakan bahwa :

(2) Transplantasi organ dan/atau jaringan tubuh sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
hanya untuk tujuan kemanusiaan dan dilarang untuk dikomersialkan.

(3) Organ dan/atau jaringan tubuh dilarang diperjualbelikan dengan dalih apapun.

[16/4 14.09] Tutor Uchi: Soal 87

Seorang laki-laki (35 tahun) dirawat di bangsal penyakit dalam RS dengan diagnosis medis
Gastroenteritis Akut. Hasil pengkajian: pasien mengeluh tidak ada nafsu makan, masih merasakan
mual dan muntah. Saat dilakukan pengukuran antroprometri harian, berat badan pasien turun 3 kg.
Saat ini BB pasien 40 kg dan TB 167 cm.

Berapakah nilai indeks massa tubuh pasien tersebut?


a. 0,23

b. 0,14

c. 12

d. 14,3

e. 23,9

Jawaban; d. 14,3

Pembahasan:

Nilai IMT pasien di atas adalah BB/TB dikuadratkan dalam meter. Maka didapatkan hasil

IMT = 40/(1.67x1.67) = *14.3*

[16/4 14.10] Tutor Uchi: Soal 55

Seorang laki-laki (21 tahun) dirawat di RSJ sejak 3 hari yang lalu dikarenakan marah-marah dan
mengamuk di rumah. Hasil pengkajian: klien mengeluh tubuhnya kaku, tremor, lesu, dan selalu
mengantuk. Klien juga terlihat selalu gelisah. Klien mengatakan hal ini ia rasakan setiap setelah
minum obat.

Efek samping dari obat apakah yang dirasakan oleh klien?

a. Chlorpromazine

b. Trihexiphenidyl

c. Haloperidol

d. Clozapine

e. Risperidone

Jawaban: b. Trihexiphenidyl

Pembahasan:

Data fokus pada kasus: klien mengeluh tubuhnya tremor, lesu, dan selalu mengantuk. Klien juga
terlihat selalu gelisah. Klien mengatakan hal ini ia rasakan setiap setelah minum obat.

Dari pilihan jawaban:

(a) tidak tepat, walaupun ada beberapa efek samping dari obat CPZ yang muncul pada klien tetapi
pada obat ini efek samping yang terjadi lebih kepada hipotensi,
*(b) tepat, karena terlihat efek samping dari obat ini pada klien yaitu tremor, lesu, dan gelisah.
dimana efek samping tersebut merupakan efek ekstrapiramidal*

(c) Tidak tepat, tidak terdapat efek samping obat iniyang ditunjukkan oleh klien,

(d) Tidak tepat, tidak terdapat efek samping obat iniyang ditunjukkan oleh klien,

(e) Tidak tepat, tidak terdapat efek samping obat iniyang ditunjukkan oleh klien,

[16/4 14.43] Tutor Uchi: Untuk menghitung kebutuhan cairan 24 jam pada pasien dengan luka bakar,
kita pakai rumus Baxter atau dikenal juga dengan formula Parkland

Rumusnya yaitu:

*4cc x BB x luas luka bakar*

[16/4 14.44] Tutor Uchi: Formula Baxter diatas itu dipakai *untuk menghitung kebutuhan 24 jam*

Nah untuk *PEMBERIAN CAIRAN* perhatikan prinsipnya:

Bisa 2 cara menghitung penggunaan cairan yang diberikan pad pasien luka bakar:

*Pertama*

8 jam pertama 50% atau ½ dari keb.24 jam

8 jam kedua 25 % atau ¼ dari keb.24 jam

8 jam ketiga 25 % atau ¼ dari keb.24 jam

*Kedua*

8 jam pertama 50% atau ½ dari keb.24 jam

16 jam berikutnya 50% atau ½ dari keb.24 jam


Pada dasarnya sama saja. Silahkan kuasai kedua2nya

Anda mungkin juga menyukai