Anda di halaman 1dari 3

Cara Nekropsi Pada Ayam

1. Sebelum hewan dieutanasi dipelajari terlebih dahulu diagnosis secara klinik (menurut
pemeriksaan sebelumnya/ keterangan dari pemilik ) dan dilakukan diagnosis sementara yang
paling sesuai.
2. Jika unggas masih dalam keadaan hidup diperiksa terlebih dahulu tubuh bagian luar dan
diamati gejala klinik tertentu. Diperiksa secara teliti adanya parasit eksternal pada bulu dan
kulit. Diamati warna pial dan cuping telinga. Diperhatikan pula terhadap kemungkinan
adanya diare, leleran dari paruh, nares dan mata serta kemungkinan adanya kebengkakan
dan perubahan warna daerah fasial.
3. Unggas yang masih dalam kondisi hidup, unggas tersebut dapat dibunuh (eutanasi) dengan
cara mematahkan leher pada persendian atlanto occipitalis atau emboli udara ke dalam
jantung. Bangkai hendaknya dibasahi terlebih dahulu (air biasa + desinfektan) untuk
menghindari bulu tidak beterbangan karena hal tersebut dapat menyebabkan adanya
pencemaran. Bangkai dibaringkan pada bagian dorsal dan dibuat suatu irisan pada kulit di
bagian paha dan abdomen pada kedua sisi tubuh. Paha ditarik kebagian lateral dan
diteruskan irisan dengan pisau sampai persendian coxo vemoralis. Iris kulit pada bagian
medial dari kaki/ paha dan periksa otot dan persendian pada daerah tersebut. Buat irisan
melintang pada kulit dari abdomen, lalu kulit ditarik kebagian anterior dan irisan tersebut
diteruskan ke daerah thorax sampai mandibula. Irisan pada kulit juga diteruskan kebagian
posterior di daerah mandibula.
4. Perhatikan warna, kualitas, dan derajad dehidrasi dari jaringan subcutaneus dan otot-otot
dada. Buat irisan pada otot di daerah brachialis ( kiri dan kanan ) untuk memisah nervus dan
plexus brachialis. Buat irisan melintang pada dinding peritonium, di daerah ujung sternum
( processus xiphoideus ) ke arah lateral. Dibuat juga suatu irisan longitudinal di daerah
abdomen melalui linea medianan ke arah posterior sampai daerah kloaka. Cara ini akan
membuka cavum abdominalis. Buat suatu irisan longitudinal melalui muskulus pectoralis
pada kedua sisi sternum sepanjang persendian costocondral semua costae dari posterior ke
anterior. Pada bagian anterior, irisan pada kedua sisi thorax harus bertemu pada daerah
rongga dada, setelah memotong tulang coracoid dan clavicula cara ini akan membuka
rongga dada
5. Periksa kantong udara di daerah abdominalis dan thoracalis. Periksa juga letak berbagai
organ di dalam cavum thorax dan abdominalis sesuai posisinya tanpa menyentuh organ-
organ tersebut. Jika akan mengambil sampel untuk isolasi bakteri, jamur, atau virus harus
dilakukan secara aseptis. Perhatikan kemungkinan adanya cairan, eksudat, transudat, atau
darah di dalam rongga perut dan rongga dada.
6. Saluran pencernaan dapat dikeluarkan dengan memotong oesophagus pada bagian proximal
proventriculus. Tarik seluruh saluran pencernaan ke arah posterior, dengan memotong
mesenterium sampai pada daerah kloaka. Periksa bursa fabricius terhadap abnormalitas
tertentu. Hepar, lien dikeluarkan dan dilakukan pemeriksaan. Buat irisan longitudinal pada
proventiculus, ventriculus, intestinum tenue, coecum, colon dan kloaka. Periksa terhadap
kemungkinan adanya lesi dan parasit.
7. Saluran reproduksi dikeluarkan dan oviduct diiris secara longitudinal kemudian periksa
ovarium yang meliputi stroma dan folikelnya. Periksa ureter dan ren pada posisinya. Organ
tersebut dikeluarkan untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
8. Nervus dan plexus ischiadicus diperiksa setelah otot abduktor pada bagian medial paha
dipisahkan. Bangkai dibalik hingga kepala menghadap operator.
9. Dibuat irisan pada sisi kiri sudut mulut, diteruskan ke pharinx, oesophagus, dan ingluvies.
Periksa terhadap adanya abnormalitas pada organ tersebut.
10. Periksa glandula tiroidea dan paratiroidea di daerah trachea. Iris secara longitudinal melalui
larinx, trachea, bronchus, sampai ke pulmo. Organ-organ tersebut dapat dikeluarkan secara
bersamaan setelah pulmo diangkat dari perlekatannya. Pemeriksaan pulmo terhadap ukuran,
warna, konsistensi, bidang irisan dan uji apung.
11. Pemeriksaan jantung terhadap keadaan pericardium, ukuran, warna, dan apex cordis.
Jantung diperiksa dengan membuat irisan longitudinal melalui atrium dan ventrikel kiri dan
kanan atau irisan melintang di daerah ventrikel.
12. Paruh dipotong pada bagian atas secara melintang di daerah dekat mata sehingga cavum nasi
dan sinus infra orbitalis dapat diperiksa terhadap adanya cairan. Semua persendian diperiksa
dengan membuat irisan pada kulit di antara caput dan sulcus persendian. Pemeriksaan tendo,
khususnya tendo gastroenemius dan tendo flexor digitalis.
13. Untuk memeriksa otak, kulit dan tulang leher di daerah persendian diiris sehingga foramen
magnum dan medulla oblongata kelihatan. Otak dapat dikeluarkan sebagai berikut: daerah
kepala dibuka, kemudian dibuat irisan dengan gunting dari foramen magnum ke arah os
frontalis yang membentuk sudut 40º pada kedua sisi tulang tengkorak. Selanjutnya dibuat
irisan melintang yang menghubungkan kedua sudut mata luar. Melalui irisan tersebut
tengkorak dibuka. Setelah tengkorak dibuka meninges diiris, kemudian bulbus olfactorius,
nervi cranialis dipotong sambil mengeluarkan seluruh bagian otak. Hipofisis cereberi yang
masih melekat pada tulang tengkorak dikeluarkan dengan mengiris durameter yang
mengelilingi sellatursica. Sinus paranasales dan sinus lainnya diperiksa dengan membuat
suatu potongan melalui garis median hidung.
Lesi Pada Unggas :
-

Anda mungkin juga menyukai