Anda di halaman 1dari 6

A.

Sejarah Asal Usul Kambing kacang

Kambing kacang merupakan bangsa kambing asli dari Indonesia. Di Jawa,

kambing ini disebut juga kambing Jawa. Kambing kacang tidak memiliki garis

keturunan (asal-usul) yang khusus karena sebagian besar sistem perkawinannya

terjadi di tanah lapang. Devendra dan Burn (1994) menyatakan bahwa kambing

Kacang merupakan kambing asli Indonesia dan Malaysia. Hal ini diperkuat oleh

Natasasmita (1980) yang mengemukakan bahwa kambing Kacang adalah kambing

asli Indonesia. Dengan demikian dapat menghilangkan keraguan yang dikemukakan

oleh Samad (1973) dan Soedjai (1975), bahwa asal-usul kambing Kacang yang

terdapat di Indonesia belum diketahui asal-usulnya secara pasti. Karena menurut Isa

(1953), kambing Kacang yang ada di Indonesia diduga berasal dari India Muka yang

dibawa oleh orang Hindu ke Indonesia beratus tahun yang lalu.

B. Ciri – Ciri Kambing Kacang

Ciri-ciri dari kambing kacang adalah sebagai berikut:

1. Badan kecil dan relatif pendek.


2. Panjang tanduk jantan kurang lebih 10 cm sedangkan pada betina kurang lebih

8 cm.
3. Garis profil kepala lurus atau cekung.
4. Telinga pendek dan tegak berdiri ke depan dengan panjang kurang lebih 15

cm.
5. Hidung lurus.
6. Janggut selalu terdapat pada jantan, sementara pada betina jarang ditemukan.
7. Rambut pada kambing betina pendek kecuali bagian ekor dan kambing jantan

rambutnya lebih panjang pada dagu (jenggot), tengkuk, pundak, punggung

sampai ekor dan pada badan bagian belakang.


8. Leher pendek dan punggung meninggi.
9. Presentase karkas 44-51%.
10. Total bobot sapih (umur 90 hari) sekitar 10,12 kg.
11. Kambing betina pertama kali beranak umur 12-13 bulan.
12. Kambing kacang jantan muda mencapai dewasa kelamin umur 19-25 minggu

atau 135-173 hari, sementara betina pada umur 153-454 hari atau rata-rata

pada umur 307,72 hari.


13. Kemampuan hidup saat lahir 100% dan kemampuan hidup dari lahir sampai

sapih 79,4%.
14. Kemungkinan induk melahirkan anak kembar dua sekitar 52,2%, kembar tiga

2,6%, dan tunggal 44,9%.


15. Warna bulu sangat bervariasi. Ada yang warna hitam, cokelat, merah atau

belang putih-hitam
16. Tinggi badan jantan dewasa rata-rata 60-65 cm, sedangkan kambing betina

dewasa sekitar 56 cm
17. Bobot badan hidup jantan dewasa sekitar 25 kg dan bobot betina dewasa

antara 15-20 kg
18. Produktivitas tinggi.
19. Daya tahan terhadap serangan penyakit bagus.
20. Tipe kambing ini sebagai penghasil daging.
C. Karakteristik Kambing Kacang

Karakteristik dari kambing kacang merupakan kambing asli Indonesia yang

mempunyai bobot hidup lebih kecil dibanding kambing jenis lainnya. Kambing

Kacang memiliki keunggulan, sifatnya lincah, mudah beradaptasi dengan lingkungan

setempat dan angka reproduksinya cukup baik. Ambing kacang sangat cepat

berkembang biak karena pada umur 15-18 bulan sudah bisa menghasilkan keturunan.

Jenis kambing ini cocok untuk penghasil daging karena sangat prolifik (sering

melahirkan anak kembar dua). Terkadang dalam satu kelahiran menghasilkan

keturunan kembar tiga setiap induknya. Kambing kacang berkembang biak sepanjang

tahun. Kambing kacang dapat hidup dengan perawatan yang seadanya, bahkan

hampir tidak memerlukan pemeliharaan sama sekali. Hewan ini sering dibiarkan

mencari pakan sendiri, kawin, dan beranak tanpa bantuan pemilik ternak. Produk

yang dihasilkan terutama dimanfaatkan dalam bentuk daging dan kulit.

A. CIRI-CIRI KAMBING PERANAKAN ETAWA (PE)\


Kambing Peranakan Etawa (PE) merupakan kambing yang berasal dari

Purworejo, tepatnya di daerah Kaligesing. Kambing ini hasil dari persilangan antara

kambing lokal di Kaligesing dengan kambing keturunan Etawa yang dibawa oleh

penjajah. Hasil persilangan tersebut saat ini dikenal sebagai ras kambing Peranakan

Etawa asli Kaligesing, Purworejo. Namun dibeberapa daerah Kambing PE juga

disebut dengan kambing Jawa Randu.

Ciri khas dari Kambing Peranakan Etawa atau PE adalah pada bentuk mukanya

yang cembung, bertelinga panjang yang mengglambir, postur tubuh tinggi.

Kambing PE sangat terkenal dengan kwalitas susu dan yang baik. Namun

kambing ini cenderung banyak dternakan guna diambil susunya. Karena kambing ini

memiliki kwalitas susu yang diyakini dapat menyembuhkan beberapa penyakit.

Kambing ini dapat menghasilkan susu mencapai 235 kg/ms laktasi.

Kambing Peranakan Etawa (PE) berkembang dengan baik di daerah yang

berhawa dingin.

B. Ciri-ciri Kambing Peranakan Ettawa (PE) Adalah :

1. Warna bulu beragam mulai dari merah coklat, belang putih, bercak hitam atau

kombinasi dari ketiga warna.


2. Bagian belakang terdapat bulu yang lebat dan panjang.
3. Kepala terliahat tegak
4. Memiliki tanduk yang melengkung ke belakang
5. Telingan melebar dan menggantung
6. Tinggi gumba jantan sekitar 90-100 cm, sedangkan betina 70-90 cm
7. Panjang badan sekitar 85-105 cm untuk jantan dan 65-85 untuk betina
8. Bobot dewasa jantan mencapai 90 Kg, sedangkan betina dewasa mencapai 70

Kg.

A. KAMBING JAWA RANDU DAN CIRI-CIRINYA

Kambing Jawa Randu merupakan kambing hasil persilangan antara kambing

Etawa dengan kambing Kacang. Kambing ini memliki ciri khas yaitu separuh mirip

kambing Etawa dan separuh lagi mirip kambing Kacang.

Kambing Jawa Randu memiliki nama lain Bligon, Gumbolo, Koplo dan

Kacukan. Merupakan hasil persilangan antara kambing peranakan etawa dengan

kambing kacang, sifat fisik kambing kacang lebih dominan.


Kambing Jawa Randu terkenal dengan makannya yang rakus. Kambing ini di

ternakan guna dimanfaatkan susu dan dagingnya. Kambing ini dapat menghasilkan

susu sebanyak 1,5 liter per hari. Namun lebih banyak dimanfaatkan dagingnya.

B. Ciri-Ciri Kambing Jawa Randu :


1. Warna bulu hitam, putih, coklat atau kombinasi dari ketiga warna
2. Punggungnya melengkung kebawah
3. Kepala terliaht besar dan lancap
4. Bertanduk,
5. Cuping atau telinga lebar dan menggantung
6. Bobot jantan dewasa dapat mencapai lebih dari 40 Kg, sedangkan bobot

dewasa betina di bawah 40 Kg.

Anda mungkin juga menyukai