Anda di halaman 1dari 12

BAB.

SHALAT SUNAH

SK/ KD

Stretegi

Peta Konsep

Materi
Sholat Sunat

Munfarid Berjamaah

1. Shalat Witir 1. Shalat Idul Fitri


2. Shalat Dhuha
2. Shalat Idul adha
3. Shalat tahiyatul masjid
3. Shalat gerhana bulan
4. Shalat syukril wudhu
4. Shalat gerhana matahari
5. Shalat istikhoroh
5. Shalat Istisqo’
6. Shalat tahajjud
6. Shalat tarowih
Materi:
Shalat sunat sama dengan shalat nafl atau nafilah yang berarti tambahan,
maksudnya adalah tambahan dari shalat fardhu 5 waktu.

Shalat sunat adalah shalat yang apabila dikerjakan mendapatkan pahala


dan apabila ditinggalkan tidak mendapatkan dosa.

Pelaksanaan shalat sunat (nafilah) ada yang dikerjakan secara munfarid


dan ada pula yang dikerjakan secara berjamaah.

Shalat sunat munfarid adalah shalat sunat yang dikerjakan sendirian

Shalat sunat berjamaah adalah shalat sunat yang dikerjakan lebih dari satu
orang secara bersama-sama, salah satunya bertindak sebagai imam dan yang
lainnya sebagai makmum

1
A. Shalat sunat Munfarid
1. Shalat Witir
Yaitu shalat sunat malam setelah shalat isya” sebelum fajar dengan rakaat ganjil. (Witir =
ganjil)
Hukumnya sunat muakkad dan kesunatannya lebih kokoh dibanding shalat-shalat sunat yang
lain serta tidak terbatas pada bulan ramadhan saja.
Sabda Nabi Saw :

Artinya : “Sesungguhnya Allah itu gasal senang bilangan gasal karena itu lakukanlah shalat
witir hai pecinta Al Qur’an.” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi)
Jumlah rakaatnya paling sedikit 1 rakaat paling banyak 11 rakaat.

2
2. Shalat Dhuha

Shalat Dhuha berkaitan erat dengan masalah ekonomi/rizki, artinya, dalam memohon rizki,
lakukanlah shalat dhuha. Jumlah rakaatnya paling sedikit dua rakaat, paling banyak dua
belas rakaat dan yang lebih utama delapan rekaat.

Waktu shalat dhuha


Waktunya sejak matahari naik (± jam 07.00) sampai matahari tergelincir.

Niat shalat dhuha :

Surat yang dibaca.


Rakaat awal setelah fatihah membaca QS. Was Syamsi wadhuhaahaa dst. Rakaat kedua
setelah fatihah membaca QS. Ad Dhuha. Apabila lebih dari dua rakaat, maka rakaat awal
QS. Al kafirun, rakaat kedua QS. Al Ikhlas

3
Doa usai shalat dhuha:

Artinya : “Ya Allah sesungguhnya waktu dhuha adalah dhuhaMu, keagungan adalah
keangunganMu, kebaikan adalan kebaikanMu, kekuatan adalah kekuatanMu, kekuasaan
adalah kekuasaan-MU dan pemerliharaan adalah pemeliharaanMu. Ya Allah apabila
rizkiku berada di langit, mohon turunkan. Apabila bila dibumi, mohon dikeluarkan. Apabila
rizkiku sulit mohon dipermudahkan. Apabila jauh, mohon didekatkan. Apabila rizkiku
sedikit, mohon diperbanyak dan apabila riskiku haram, mohohn disucikan …… dengan
hak/ kebenaran dhuhaMu, keagunganMu, KebaikanMu, kekuatanMu dan kekuasaanMu …
berila aku …… sesuatu yang telah Engkau berikan kepada hamba-hambaMu yang salek-
saleh.”

4
3. Shalat sunat tahiyatul masjid
Yaitu shalat sunat dua rakaat bagi orang yang masuk kedalam masjid sebelum duduk.
Sabda Nabi Saw:

Artinya : “Apabila salah satu darimu datang masuk masjid, janganlah duduk sebelum ia shalat
dua rakaat”. (HR. Bukhori & Muslim).

4. Shalat sunat syukril wudhu”


Adalah shalat sunat dua rakaat usai wudhu
Sabda Nabi Saw :

Artinya : “Orang islam siapa saja yang berwudhu dengan baik dan sempurna wudhunya
kemudian melakukan shalat sunat dua rakaat dengan betul-betul menghadap kepada
Allah serta khusyu’, kelak orang tersebut wajib diberi pahala surga”.

5
5. Shalat sunat Istikhoroh
Yaitu shalat dua rakaat ketika menghentikan sesuatu dari beberapa hal yang meragukan,
agar Allah memberi petunjuk pilihan atau kemantapan hati.
Biasanya keputusan yang diambil dari hasil istikhoroh akan membuahkan kemaslahatan.
Dasar untuk melakukan shalat istikhoroh adalah perintah dan pengajaran Nabi Saw.
kepada sahabat Jabir ra dan sahabat-sahabat lainnya.

6. Shalat sunat Tahajjud


Tahajjud berasal dari kata hajada ( ) artnya tidur. Tahajjud berarti bangun tidur.
Shalat Tahajjud yaitu : Shalat sunat malam setelah isya’ sebelum fajar setelah tidur.
Hukumnya sunat muakkad, dan kesunatannya lebih kokoh dibanding shalat-shalat sunat
lain selain shalat witir. Waktu yang afdhol adalah akhir malam.
Jumlah rakaatnya paling sedikit dua rakaat dan banyaknya tidak terbatas.
Firman Allah Swt :

Artinya : “Dan pada sebagian malam hari, shalat tahajjud kamu sebagai suatu ibadah
tambahan bagimu mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ketempat yang terpuji”
(QS. Al Israa” : 79)

6
B. Shalat sunat berjamaah

1. Shalat Idul Fitri


2. Shalat Idul Adha
Kedua-duanya hukumnya adalah sunat muakkad.
Waktunya sejak terbit matahari sampai tergelincir, dan diutamakan ketika matahari naik kira-
kira sepenggalah.
Caranya :
Niat bersama dengan takbirotul ihram, diteruskan membaca takbir tujuh kali sambil
mengangkat tangan pada rakaat pertama, membaca takbir lima kali sambil mengangkat
tangan pada rakaat kedua
Antara takbir dengan takbir berikutnya membaca :

Gerakan dan bacaan lainnya sebagaimana shalat-shalat biasa


Sebagai ganti adzan dan iqamat disunatkan mengucapkan

Artinya : “Marilah shalat berjamaah”.

7
3. Shalat Gerhana Bulan (Khusuf)
4. Shalat Gerhana Matahari (Kusuf)
Hukum kedua-duanya adalah sunat muakkad
Cara Shalat Gerhana:
Shalat gerhana berbeda dalam hal gerakannya, tetapi sama bacaannya dengan shalat-
shalat lain.
Yaitu :
Niat :

Artinya : “Sengaja aku shalat sunat gerhana matahari dua rakaat karena Allah Ta’ala”.

Artinya : “Sengaja aku shalat sunat gerhana bulan dua rakaat karena Allah ta’ala”.
Membaca iftitah, Fatihah, Surat, Ruku’, I’tidal (berdiri) Fatihah, Surat, Ruku’lagi, I’tidal,
Sujud, duduk, Sujud terus berdiri untuk rakaat kedua.
Rekaat kedua Fatihah, Surat dan seterusnya seperti rakaat pertama, tahiyat terus salam
Setiap satu rekaat, dua kali berdiri, dua kali bacaan, dua kali ruku’ dan dua kali sujud.
Disunatkan khutbah setelah shalat gerhana sebagaimana khutbah Jum’ah.
Waktunya sejak permulaan gerhana sampai pulih kembali.

8
5. Shalat Istisqo”
Adalah shalat sebagai permohonan kepada Allah
agar diturunkan hujan. Hukumnya adalah sunat.
Gerakan dan bacaannya sama dengan shalat Iain
dengan khutbah setelahnya. Hanya saja dalam
shalat Istisqo’ dianjurkan agar manampakkan
kesahajaan.

9
6. Shalat Tarowih
Yaitu shalat sunat malam di bulan Ramadhan. Hukumnya sunat muakkad.
Waktunya setelah shalat isya’ sampai terbit fajar.
Sabda Nabi Saw :

Artinya : “Barang siapa berdiri shalat (malam) dibulan ramadhan, di ampuni dosa yang
telah lalu”. (HR. Bukhari Muslim)

Jumlah rakaatnya 23 rakaat termasuk witirnya, atau 11 rakaat termasuk witirnya

Cara melakukan shalat tarowih


Boleh sendirian (munfarid) tetapi disunatkan berjamaah
Bacaan dan gerakannya sama dengan shalat-shalat biasa
Niat shalat tarawih :

Artinya : “Sengaja aku shalat sunat tarawih dua rakaat sebagai makmum karena Allah
Ta’ala

10

Anda mungkin juga menyukai