12b 161202060948 PDF
12b 161202060948 PDF
SHALAT SUNAH
SK/ KD
Stretegi
Peta Konsep
Materi
Sholat Sunat
Munfarid Berjamaah
Shalat sunat berjamaah adalah shalat sunat yang dikerjakan lebih dari satu
orang secara bersama-sama, salah satunya bertindak sebagai imam dan yang
lainnya sebagai makmum
1
A. Shalat sunat Munfarid
1. Shalat Witir
Yaitu shalat sunat malam setelah shalat isya” sebelum fajar dengan rakaat ganjil. (Witir =
ganjil)
Hukumnya sunat muakkad dan kesunatannya lebih kokoh dibanding shalat-shalat sunat yang
lain serta tidak terbatas pada bulan ramadhan saja.
Sabda Nabi Saw :
Artinya : “Sesungguhnya Allah itu gasal senang bilangan gasal karena itu lakukanlah shalat
witir hai pecinta Al Qur’an.” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi)
Jumlah rakaatnya paling sedikit 1 rakaat paling banyak 11 rakaat.
2
2. Shalat Dhuha
Shalat Dhuha berkaitan erat dengan masalah ekonomi/rizki, artinya, dalam memohon rizki,
lakukanlah shalat dhuha. Jumlah rakaatnya paling sedikit dua rakaat, paling banyak dua
belas rakaat dan yang lebih utama delapan rekaat.
3
Doa usai shalat dhuha:
Artinya : “Ya Allah sesungguhnya waktu dhuha adalah dhuhaMu, keagungan adalah
keangunganMu, kebaikan adalan kebaikanMu, kekuatan adalah kekuatanMu, kekuasaan
adalah kekuasaan-MU dan pemerliharaan adalah pemeliharaanMu. Ya Allah apabila
rizkiku berada di langit, mohon turunkan. Apabila bila dibumi, mohon dikeluarkan. Apabila
rizkiku sulit mohon dipermudahkan. Apabila jauh, mohon didekatkan. Apabila rizkiku
sedikit, mohon diperbanyak dan apabila riskiku haram, mohohn disucikan …… dengan
hak/ kebenaran dhuhaMu, keagunganMu, KebaikanMu, kekuatanMu dan kekuasaanMu …
berila aku …… sesuatu yang telah Engkau berikan kepada hamba-hambaMu yang salek-
saleh.”
4
3. Shalat sunat tahiyatul masjid
Yaitu shalat sunat dua rakaat bagi orang yang masuk kedalam masjid sebelum duduk.
Sabda Nabi Saw:
Artinya : “Apabila salah satu darimu datang masuk masjid, janganlah duduk sebelum ia shalat
dua rakaat”. (HR. Bukhori & Muslim).
Artinya : “Orang islam siapa saja yang berwudhu dengan baik dan sempurna wudhunya
kemudian melakukan shalat sunat dua rakaat dengan betul-betul menghadap kepada
Allah serta khusyu’, kelak orang tersebut wajib diberi pahala surga”.
5
5. Shalat sunat Istikhoroh
Yaitu shalat dua rakaat ketika menghentikan sesuatu dari beberapa hal yang meragukan,
agar Allah memberi petunjuk pilihan atau kemantapan hati.
Biasanya keputusan yang diambil dari hasil istikhoroh akan membuahkan kemaslahatan.
Dasar untuk melakukan shalat istikhoroh adalah perintah dan pengajaran Nabi Saw.
kepada sahabat Jabir ra dan sahabat-sahabat lainnya.
Artinya : “Dan pada sebagian malam hari, shalat tahajjud kamu sebagai suatu ibadah
tambahan bagimu mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ketempat yang terpuji”
(QS. Al Israa” : 79)
6
B. Shalat sunat berjamaah
7
3. Shalat Gerhana Bulan (Khusuf)
4. Shalat Gerhana Matahari (Kusuf)
Hukum kedua-duanya adalah sunat muakkad
Cara Shalat Gerhana:
Shalat gerhana berbeda dalam hal gerakannya, tetapi sama bacaannya dengan shalat-
shalat lain.
Yaitu :
Niat :
Artinya : “Sengaja aku shalat sunat gerhana matahari dua rakaat karena Allah Ta’ala”.
Artinya : “Sengaja aku shalat sunat gerhana bulan dua rakaat karena Allah ta’ala”.
Membaca iftitah, Fatihah, Surat, Ruku’, I’tidal (berdiri) Fatihah, Surat, Ruku’lagi, I’tidal,
Sujud, duduk, Sujud terus berdiri untuk rakaat kedua.
Rekaat kedua Fatihah, Surat dan seterusnya seperti rakaat pertama, tahiyat terus salam
Setiap satu rekaat, dua kali berdiri, dua kali bacaan, dua kali ruku’ dan dua kali sujud.
Disunatkan khutbah setelah shalat gerhana sebagaimana khutbah Jum’ah.
Waktunya sejak permulaan gerhana sampai pulih kembali.
8
5. Shalat Istisqo”
Adalah shalat sebagai permohonan kepada Allah
agar diturunkan hujan. Hukumnya adalah sunat.
Gerakan dan bacaannya sama dengan shalat Iain
dengan khutbah setelahnya. Hanya saja dalam
shalat Istisqo’ dianjurkan agar manampakkan
kesahajaan.
9
6. Shalat Tarowih
Yaitu shalat sunat malam di bulan Ramadhan. Hukumnya sunat muakkad.
Waktunya setelah shalat isya’ sampai terbit fajar.
Sabda Nabi Saw :
Artinya : “Barang siapa berdiri shalat (malam) dibulan ramadhan, di ampuni dosa yang
telah lalu”. (HR. Bukhari Muslim)
Artinya : “Sengaja aku shalat sunat tarawih dua rakaat sebagai makmum karena Allah
Ta’ala
10