Anda di halaman 1dari 7

TUGAS I

ESSAI DAN KRITIK


PEMENTASAN KULINO DAN ABU

Disusun Oleh :
Nama : M. Dalaeka Idris
Kelas : XII IPA-7
No. Absen : 22

SMA Negeri 1 Brebes


Jln. SetiaBudi No.11 Brebes
Tahun Ajaran 2019/2020
A. IDENTIFIKASI CERITA
1. TEATER AURA
JUDUL : KULINO

 Sinopsis
Menceritakan tentang sepasang kekasih yang menjaga kekuatan cinta
ditengah mitos persimpangan budaya, Kulin pria Bali yang mendamba
Kuni wanita berdarah Jawa mereka bersikukuh untuk melanjutkan
perjalanan cinta mereka yang tidak direstui kedua orang tua masing-
masing.
Waktu demi waktu mereka jalani berhadapan dengan kutukan mitos
yang menyelimuti mereka. Perlahan namun pasti satu persatu hal yang
menjadi mitos pun terealisasi. Terpaan dan ujian hidup dalam rumah
tangga mereka semakin menjadi, hingga tak jarang sering kali akan
memisahkan mereka, terutama ketika mereka tidak dikaruniai anak.
Perjalanan hidup mereka lewati dengan berbagai perdebatan, hampir
sudah tidak ada solusi, tidak ada jalan keluar, waktulah yang
menyelesaikan semuanya, entah selesai atau hanya terendap oleh waktu,
namun mereka sadar bahwa hidup mereka tidak membutuhkan solusi,
hanya membutuhkan kebiasaan untuk menjalani tanpa solusi.
Semuanya mereka bisa lewati hanya dengan biasa, biasa berdebat,
biasa menangis, biasa diselimuti amarah dan biasa diselimuti suka duka.
Bukan solusi, hanya “KULINO” yang selalu menyelamatkan mereka dari
perpisahan hingga maut yang memisahkan mereka ditengah kutukan
mitos.Satu yang perlu diketahui bersama adalah tidak ada penyelesaian
diantara mereka, mereka justru bangga dan asik menikmati keterbiasaan
hidup dalam kutukan, mereka juga memaknai sejatinya cinta dalam
dedikasi yang sejati untuk hidup ke-fanaan dunia maupun keabadian kelak.

 Penulis Naskah : Septio Erostian


 Sutradara : RD Putra Sofana
 Asisten Sutradara : Nur Rama Data Kapentas
 Pemain : 1. M. Luki Irfan M = Kulin
2. Mutiara Wikant S = Kuni
3. Irwan Riyanto = Bapak Kulin
4. Dewi Ayu Pranesti = Ibu Kuni
5. Ulim Ruslia = Adik Kuni
6. Arsita Dewi Fatasya = Citra
7. Dewi Maesyaroh = Artist
8. Bahkroen = Artist
9. Halida Audya Sufa = Artist
 Latar : a. Tempat = Rumah
b. Waktu = Pagi, siang, dan malam
c. Suasana = Sedih, bahagia
 Genre : Romantis
 Tokoh dan Penokohan : 1. Kulin : Keras kepala, Setia

2. Kuni : Rapuh, Setia


3. Bapak Kulin : Bijaksana
4. Ibu Kuni : Lemah lembut
5. Adik Kuni : Penyayang
6. Citra : Pengertian

 Amanat : Jangan melawan perkataan dan nasihat orang tua dan


setia terhadap pasangan kekasih walaupun terdapat
kekurangan dan jalani hidup bersama sampai akhir
hayat pun menjemput.

2. TEATER KEMBANG
JUDUL : ABU

 Sinopsis
Menceritakan tentang seorang pejabat yang gila karena dibayangi
kesalahannya dimasa lalu sebagai seorang agen penyalur ionanfu (wanita
pemuas nafsu tentara jepang). Hantu salah satu ionanfuberulangkali
mendatanginya, hingga akhirnya ia dibawa kerumah sakit jiwa.
Keadaan seperti itu dimanfaatkan oleh istrinya yang jauh lebih muda
untuk menguasai harta sang pejabat. Sayang, hal tersebut tidak berlangsung
lama karena sang pejabat berhasil melarikan diri dari rumah sakit jiwa dan
mengetahui kelicikan istrinya. Akhirnya sang pejabat membunuh istrinya lalu
bunuh diri.

 Penulis Naskah : Bambang Soelarto


 Sutradara : Irfan Saiful Samin
 Asisten Sutradara : Billy Joe & Sahrun Rojikin
 Pemain : 1. Muhammad Al Farizie = Tuan
2. Adinda Lidia = Nyonya ( malam )
3. Hani Uli Zahro = Dokter ( sore )
4. Mutiara Dyah P = Dokter ( malam )
5. Ni’matul Maola = Nyonya ( sore )
6. Ihda Mutiara = Pelayan
7. Shafitri Salma R = Ruh Ionanfu

 Latar : a. Tempat = Rumah


b. Waktu = Malam
c. Suasana = Tragis, Menegangkan

 Genre : Horor
 Penokohan : 1. Tuan (pejabat) : serakah, kejam, egois
2. Nyonya : licik, serakah
3. Dokter : jujur, konsisten
4. Pelayan : patuh, penakut
5. Ruh Ionanfu : menyedihkan

 Amanat : Janganlah kita serakah terhadap apapun apalagi milik orang


lain, dan setiap apapun yang kita lakukan kelak akan ada
pembalasan dan pertanggung jawaban.

B. PERBEDAAN

Perbedaan Kulino Abu

Genre Romantis Horor


Dialog dilakukan
Dialog dengan cara Dialog antar tokoh
dinyanyikan
Berfungsi untuk
memberikan efek
Berfungsi untuk suara, dengan
Musik
mengiringi nyanyian menggunakan gitar,
triangle, dan benda
lainnya.
Maju namun terdapat
Maju tanpa ada alur
Alur alur mundur pada
mundur
cerita
Menggunakan pemain
Menggunakan
peraga sebagai benda
properti benda tanpa
Properti sehingga tidak
menggunakan pemain
memerlukan properti
peraga sebagai benda.
tambahan.
Kategori pementasan Seni Drama Musikal Seni Drama Teater

C. KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN

1. KULINO
 Keunggulan : a. Lagu yang dibawakan sebagai pengiring dan dialog
pemain sangat menarik`
b. Menggunakan pemain peraga sebagai benda
c. Para pemain menjiwai peran yang dibawakan.
d. Lightingnya tepat penempatannya di setiap adegan pemain
dan kejadian.

 Kelemahan : a. Microphone pemain sering tidak berfungsi


b. Nasib tokoh mudah ditebak sehingga membuat penonton
kurang menarik.
c. Suara musik pengiring terlalu besar daripada suara pemain
membuat dialog pemain susah untuk didengar.

2. ABU
 Keunggulan : a. Ceritanya menarik karena menceritakan pada saat
penjajahan Jepang di Indonesia.
b. Para pemain menjiwai peran yang dibawakan.
c. Pengiring musik sesuai dengan cerita yang dibawakan dan
sangat menyatu dengan kejadian.
d. Lighting sesuai dengan situasi dan kondisi cerita

 Kelemahan : a. Microphone pemain beberapa kali tidak berfungsi


b. Latar hanya dirumah membuat pementasan terlihat
monoton.
c. Properti untuk menggambarkan pemain yang mempunyai
banyak harta sangat kurang.

D. KRITIK

 KULINO
Pementasan Kulino yang dibawakan oleh Teater Aura dengan drama musikal
membuat penonton terkejut pada saat pembukaan dengan lagu dan pertunjukan
penari yang menunjukan kejadian cerita yang akan dialami pemain. Musik
pengiring dan dialog nya yang dijadikan menjadi satu membuat cerita terlihat
monoton dilihat orang. Namun sayangnya, dikarenakan suara pemain tidak jelas
karena microphone tidak bisa berjalan dengan baik pada saat pementasan
berlangsung dan musik pengiring pada saat pemain berdialog terlalu besar
suaranya sehingga membuat dialog pemain semakin tidak jelas untuk para
penonton.

 ABU
Pementasan Abu yang dibawakan oleh Teater Kembang yang membawakan
dengan cerita yang tidak biasa yaitu cerita pada zaman penjajahan Jepang terhadap
Indonesia. Pembawaan tokoh utama “Tuan” sangat menjiwai membuat cerita nya
semakin terlihat nyata. Ceritanya bergenre horor awalnya membuat para penonton
ada yang ketakutan dan ada juga yang penasaran dengan kelanjutan ceritanya.
Akan tetapi, dikarenakan microphone yang kadang-kadang tidak berfungsi
membuat dialog pemain tidak terdengar apalagi seringnya terjadi pada saat
momen-momen penting suara dialog tidak terdengar membuat penonton tidak
tertarik.
E. SARAN
 KULINO
Sebaiknya cerita dibuat lebih menarik dan membuat penonton semakin
penasaran dan tidak mudah untuk menebak akhir cerita pemain. Selain itu,
kedepannya diperbaiki masalah microphone untuk pemain agar dicek apakah
berjalan atau tidak sebelum pementasan.

 ABU
Sebaiknya latar tempat jangan hanya satu tempat melainkan lebih dari satu tempat
agar tidak terlihat monoton. Lalu, konflik yang terjadi di cerita lebih dibuat tidak
terlihat monoton dan dibuat-buat. Selain itu, sebelum pementasan dicek kembali
microphone pemain agar pada saat pementasan dapat berjalan dengan baik.

F. DOKUMENTASI (BUKTI MENGIKUTI PEMENTASAN TEATER)

 KULINO

 ABU

Anda mungkin juga menyukai