Anda di halaman 1dari 3

ANALISIS CERPEN “JANGAN BILANG TIDAK”

No. Unsur Pengertian Bukti peristiwa


Intrinsik
1. Nilai Sosial nilai yang berkaitan dengan Gena memeluk adiknya yang menangis
norma-norma yang terdapat sedih dan berusaha menghiburnya.
dalam masyarakat.
2. Nilai Moral nilai yang berkaitan dengan Perbuatan korupsi yang dilakukan oleh
akhlak/budi pekerti/susila atau atasan Pak Arung, ayah Gena.
baik buruk tingkah laku.
3. Nilai nilai yang berkaitan dengan Ayah Gena yg selalu mengajarkan
Pendidikan pendidikan/pelajaran hidup kejujuran, dan lebih mementingkan
menjaga harga diri.
4. Nilai Religius nilai yang berkaitan dengan Gena merasa bersalah dan durhaka
ajaran agama karena tanpa disadari, tindakannya ikut
menghakimi ayahnya.
5. Nilai Budaya nilai yang berkaitan dengan Petuah masyarakat Bugis yang
kebudayaan (adat istiadat). mengajarkan bahwa ucapan harus selaras
dengan perbuatan.
6. Plot/Alur a.Tahap Pengenalan a.: Diperkenalkna dg sosok Gena yang
b. Konflik pulang sekolah dalam keadaan
c. Klimaks menahan amarah.
d. Tahap Penyelesaian b.ayah ditahan karena diduga ikut terlibat
c. Ibu meminta Gena mengangkat telepon
dari ayahnya, jangan menghakimi
ayahnya
d. Penyelesaian: Ayah dinyatakan tak
bersalah
7. Setting/Latar setting merupakan gambaran Sekolah dan rumah (kamar)
tentang peristiwa-peristiwa yang
ada di dalam cerita
Latar waktu, tempat, sosial
budaya, keadaan lingkungan,
dan suasana.
8. Tema Ide/gagasan utama/ Ucapan harus sesuai dg perbuatan
gambaran luas tentang kisah
yang akan diangkat sebagai
cerita dalam cerpen,
9. Penokohan Tokoh protagonis merupakan Gena digambarkan sebagai anak yang
tokoh sentral cerita, baik, bertanggung jawab, santun, hormat
digambarkan sebagai sosok yang pada orang tua
baik.
Tokoh antagonis adalah tokoh
yang selalu bertolak belakang
dengan tokoh protagonis. Tokoh
ini digambarkan sebagai sosok
yang tidak bersahabat dan selalu
membuat konflik.
10. Sudut Sudut pandang merupakan cara
pandang pengarang menempatkan dirinya
dalam sebuah cerita.
1. Orang Ketiga serba tahu
2. Orang ketiga sebagai
pengamat
3. Orang pertama, tokoh utama
4. Orang pertama, tokoh
sampingan

11. Gaya Bahasa Gaya bahasa dapat dikatakan Bahasa yang digunakan cukup santun,
sebagai senjata utama lugas, tidak banyak menggunakan bahasa
pengarang untuk menghidupkan daerah atau pun bahasa asing.
cerita.
12. Amanat pesan tertentu yang ingin
disampaikan oleh pengarang.
Pesan ini bisa disampaikan
secara tersurat, bisa juga
tersirat.

No. Unsur Ekstrinsik Pengertian Contoh

1. Biografi Pengarang Riwayat hidup pengarang akan Novel “Negeri 5 Menara”


memengaruhi corak karya sastra yang yang mengisahkan
ditulisnya. kehidupan pendidikan di
pesantren Gontor karena
pengarang memang
bersekolah di sana.
2. Kondisi Masyarakat: Sangat besar pengaruhnya terhadap Roman Siti Nurbaya,
Dikaitkan dengan sebuah karya sastra karena sangat Layar Terkembang, Cha
politik, ekonomi, memengaruhi gaya penulisan Bau Kan, dll.
sosial, budaya. pengarang

UNSUR KEBAHASAAN

No. Kebahasaan Pengertian Contoh

1. Gaya Bahasa/majas Bahasa kiasan, perumpamaan yang Wajahnya bagai bulan


digunakan untuk membuat karya sastra kesiangan (simile)Angin
semakin hidup/indah. bercakap-cakap bersama
daun, bunga,kabut.
(personifikasi)
2. Peribahasa Kiasan untuk menggambarkan maksud Air susu dibalas dengan
tertentu: prinsip hidup, aturan air tuba
berperilaku, nasihat. Bagai api dalam sekam
Besar pasak daripada
tiang
Daripada hidup berputih
mata, lebih baik mati
berkalang tanah.
3. Idiom/Ungkapan Ungkapan khas yang tidak dapat Gulung tikar (bangkrut)
dijelaskan secara logis dan gramatis, kepala batu (susah
tetapi menambah keindahan dan diatur)
menjadi daya tarik suatu bahasa. gigit jari (kecewa)
angkat tangan
(menyerah)
makan asam garam
( berpengalaman)
buah tangan (oleh-oleh)
buka suara (berbicara)

Anda mungkin juga menyukai