DOI: https://doi.org/10.33859/dksm.v10i1.388
Abstrak
Latar belakang: Implementasi Model Praktik Keperawatan Profesional (MPKP) di Rumah Sakit
bertujuan untuk meningkatkan dan mewujudkan mutu pelayanan keperawatan.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan menguraikan bagaimana implementasi kebijakan MPKP di ruang
rawat inap RSUD Kota Baubau.
Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan Studi
Kasus.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan dari sisi struktur model praktik keperawatan profesional
(MPKP) dari semua tahapan-tahapan model praktik keperawatan profesional (MPKP) yang terlaksana
dengan baik hanya pembentukan tim dan Hand Over, sedangkan pre conference, post conference dan
ronde keperawatan tidak terlaksana dengan baik. Dari sisi proses implementasi model praktik
keperawatan profesional di RSUD Kota Baubau menggunakan metode keperawatan primer modifikasi
tim tetapi belum sesuai dengan standar sebab masih terbatasnya sumber daya manusia baik ketua tim
maupun anggota yang mempunyai pendidikan Ners yang masih kurang. Dari sisi penerapan nilai-nilai
profesional telah dilaksanakan dengan baik seperti memperlakukan pasien dengan baik, keluarga
pasien sebagai mitra dan menghargai otonomi pasien
Kata kunci : Implementasi kebijakan, Model Praktik Keperawatan Profesional.
Abstract
Background: The implementation of the Professional Nursing Practice Model (MPKP) at the
Hospital
aims: to improve and realize the quality of nursing services. This study aims to describe how the
implementation of the MPKP policy in the inpatient ward of Baubau City Hospital.
Method: The research design used was qualitative research with a Case Study approach.
Result: The results showed that in terms of the structure of the professional nursing practice model
(MPKP) of all the stages of the professional nursing practice model (MPKP) that were carried out
well only team formation and Hand Over, while the pre-conference, post conference and nursing
rounds were not well implemented. In terms of the process of implementing the professional nursing
practice model in Baubau City Hospital using the team's primary nursing method but not yet in
accordance with the standard because there are still limited human resources both team leaders and
members who have less Ners education. In terms of the application of professional values, it has been
well implemented such as treating patients well, the patient's family as partners and respecting patient
autonomy
171
Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 10 No. 1 Juli 2019 (ISSN: 2086-3454 EISSN: 2549-4058)
url: http://ojs.dinamikakesehatan.unism.ac.id DOI : https://doi.org/10.33859/dksm.v10i1
Implementasi Model Praktik Keperawatan Profesional Di RSUD Kota Baubau
saat ini terjadi begitu pesat, persaingan terjadi Di berbagai tempat pengembangan MPKP
disemua tatanan kesehatan terutama rumah telah terbukti memberikan dampak yang positif
sakit. Dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun bagi pemberian asuhan keperawatan. Hal
2009 tentang kesehatan menyatakan bahwa tersebut sudah dikembangkan di RSUPN Cipto
setiap peningkatan mutu pelayanan kesehatan Mangunkusumo Jakarta sejak 1996, dimana
harus disertai dengan peningkatan mutu dapat meningkatkan mutu asuhan keperawatan
pelayanan keperawatan. Salah satu kebijakan dan meningkatan kepatuhan perawat terhadap
kesehatan yang merupakan bagian dari standar. Model praktik keperawatan profesional
Keperawatan Profesional (Hoffart et al, 1996). juga telah dilaksanakan mulai Tahun 1999 dan
Model Praktik Keperawatan Profesional telah dilakukan evaluasi dan diperoleh hasil
(MPKP) di Rumah Sakit bertujuan untuk dimana hasil kepuasan pasien sebelum
yang sudah ada dan akan dikembangkan dimasa diimplementasikan sejak 4 Mei 2015 melalui
depan dalam menghadapi tren pelayanan surat keputusan direktur tentang penetapan tim
Profesional sendiri adalah sistem yang terdiri tersebut diterbitkan karena keluhan masyarakat
dari struktur, proses, dan nilai profesional yang terhadap pelayanan keperawatan yang tidak
memungkinkan perawat profesional mengatur efektif lagi sebab perawat tidak mempunyai
172
Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 10 No. 1 Juli 2019 (ISSN: 2086-3454 EISSN: 2549-4058)
url: http://ojs.dinamikakesehatan.unism.ac.id DOI : https://doi.org/10.33859/dksm.v10i1
Implementasi Model Praktik Keperawatan Profesional Di RSUD Kota Baubau
tim kesehatan lainnya sehingga kurang dalam diperoleh dari dua sumber yaitu observasi, dan
harus diakui bahwa RSUD Kota Baubau selama dengan jajaran manajemen yang terlibat dalam
menerapkan MPKP belum pernah melakukan implementasi MPKP RSUD Kota Baubau.
evaluasi terhadap implementasi MPKP. Informan ini adalah mereka yang bekerja
Kondisi seperti ini bukan hanya terjadi di lingkungan institusi yang menjadi obyek
RSUD Baubau saja namun di beberapa rumah penelitian. Pengamatan partisipatif (observasi)
sakit di Indonesia juga belum dievaluasi apakah juga dilakukan dengan pengamatan secara
implementasi MPKP telah sesuai standar langsung aktivitas perawat di RSUD Kota
MPKP atau tidak, dengan demikian penting Baubau dalam implementasi kebijakan model
dikaji bagaimana model penerapan MPKP praktik keperawatan profesional (MPKP) untuk
adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan sekunder tertulis yang bisa menjelaskan lebih
studi kasus. Penelitian ini berfokus pada rinci terhadap hasil wawancara dan pengamatan
dimana implementasi kebijakan MPKP sebagai RSUD Kota Baubau. Teknik analisis data yang
aktivitas (activity) dari Direktur, Kabid digunakan dalam penelitian kualitatif ini adalah
Keperawatan, Supervisor dan Kepala ruangan mengacu pada konsep Milles & Huberman
serta Perawat sebagai pelaku (actor), pasien dalam Moleong (2010) yaitu interactive model
sebagai penerima pelayanan (konsumen) dan yang mengklasifikasikan analisis data dalam
RSUD Kota Baubau sebagai tempat (place). tiga langkah, yaitu reduksi data, penyajian data
173
Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 10 No. 1 Juli 2019 (ISSN: 2086-3454 EISSN: 2549-4058)
url: http://ojs.dinamikakesehatan.unism.ac.id DOI : https://doi.org/10.33859/dksm.v10i1
Implementasi Model Praktik Keperawatan Profesional Di RSUD Kota Baubau
Januari 2019 dengan informan sebanyak 7 (MPKP) sebagai suatu sistem yang meliputi
orang. Teknik menentukan informan dalam struktur, proses dan nilai profesional sangat
penelitian ini adalah dengan teknik purposive menekankan pada kualitas kinerja tenaga
sampling. Informan dalam penelitian ini ada 2 keperawatan yang berfokus pada
perawat dalam penelitian ini adalah semua yang melalui penetapan dan fungsi setiap jenjang
praktik keperawatan profesional mulai dari keputusan, sistem penugasan dan sistem
yaitu : kepala ruangan, perawat pelaksana, Struktur dalam model praktik keperawatan
dengan kriteria perawat dengan masa kerja profesional (MPKP) di RSUD Kota Baubau
lebih dari 1 tahun berada di ruangan yang tetap, meliputi penetapan jumlah tenaga keperawatan.
bersedia di wawancara, tidak sedang dalam Jumlah tenaga disini disesuaikan dengan
masa cuti dan tidak sedang dalam keadaan jumlah tempat tidur, berdasarkan permenkes
sakit. Informan dalam penelitian ini selain Nomor 129 Tahun 2008 atau berdasarkan
petugas kesehatan juga pasien sebagai informan tingkat ketergantungan pasien dihitung dengan
yang menerima hasil layanan keperawatan, menggunakan rumus Douglas, penetapan jenis
dengan kriteria pasien yang telah dirawat ≥3 tenaga keperawatan bervariasi dimana standar
hari, pasien yang mampu berkomunikasi jenis tenaga kepala ruangan diutamakan Ners,
dengan baik dan bersedia untuk diwawancarai. perawat primer juga diutamakan Ners dan
174
Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 10 No. 1 Juli 2019 (ISSN: 2086-3454 EISSN: 2549-4058)
url: http://ojs.dinamikakesehatan.unism.ac.id DOI : https://doi.org/10.33859/dksm.v10i1
Implementasi Model Praktik Keperawatan Profesional Di RSUD Kota Baubau
hal tersebut tertuang dalam Permenkes Nomor (MPKP) di Ruang rawat inap, sehingga
40 Tahun 2017 dan penetapan standar rencana merekomendasikan kepada Direktur RSUD
asuhan keperawatan berpedoman pada standar Kota Baubau untuk menetapkan kebijakan
asuhan keperawatan yang disusun oleh tim model praktik keperawatan profesional
penyusun yang terdiri dari bidang keperawatan, (MPKP) di ruang rawat inap. Sebelum
Hasil wawancara dengan beberapa ruang rawat inap telah dilakukan berbagai
kebijakan model praktik keperawatan sosialisasi dan pendampingan oleh tenaga ahli
profesional (MPKP) telah ditetapkan sejak Mei agar semua pihak yang terlibat dalam
rawat inap telah dilaksanakan walaupun masih melaksanakan model praktik keperawatan
perawat yang kurang, baik dari segi jumlah Dalam praktik keperawatan profesional
memenuhi syarat untuk model praktik asuhan keperawatan profesional metode yang
keperawatan profesional (MPKP) tetapi karena menggunakan keperawatan primer namun tidak
pelayanan keperawatan maka bidang metode tim dan metode manajemen kasus atau
175
Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 10 No. 1 Juli 2019 (ISSN: 2086-3454 EISSN: 2549-4058)
url: http://ojs.dinamikakesehatan.unism.ac.id DOI : https://doi.org/10.33859/dksm.v10i1
Implementasi Model Praktik Keperawatan Profesional Di RSUD Kota Baubau
bisa di modifikasi sesuai dengan kondisi modifikasi tim yang diterapkan di RSUD Kota
Rumah Sakit. Baubau ini sesuai pula dengan teori dan telah
informan menunjukkan bahwa proses dalam Indonesia. Pada model modifikasi ini
profesional di RSUD Kota Baubau (SDM), yaitu ada garis koordinasi yang jelas
menggunakan metode keperawatan primer antara perawat primer (PP) dan perawat
modifikasi tim. Pemilihan metode ini assosiate (PA). Performa perawat assosiate
disesuaikan dengan kondisi tenaga di RSUD (PA) dalam satu tim menjadi tanggung jawab
Kota Baubau, dimana jumlah tenaga PNS yang perawat primer (PP), dengan demikian perawat
kurang dan kualifikasi tenaga yang bervariasi primer (PP) adalah seorang manajer asuhan
yaitu S2, S1, D3 dan SPK. Di RSUD Kota keperawatan. Sebagai seorang manajer perawat
Baubau metode keperawatan primer modifikasi primer (PP) harus dibekali dengan kemampuan
tim dibagi atas dua tim sesuai dengan jumlah manajemen dan kepemimpinan sehingga
tempat tidur yang ada di ruang rawat inap perawat primer (PP) harus memiliki kualifikasi
RSUD Kota Baubau, masing-masing tim pendidikan S1 Ners dan dapat menjadi manajer
dipimpin oleh seorang perawat primer dan dan pemimpin yang efektif di ruang rawat inap
perawat assosiate sebagai pelaksana dan untuk kesembuhan dan kepuasan pasien
Hal tersebut di atas sesuai dengan standar nilai profesional dalam memberikan pelayanan
model praktik keperawatan profesional kesehatan kepada pasien sebab pasien yang
(MPKP) dan metode keperawatan primer datang ke rumah sakit selain sakit fisik juga ada
176
Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 10 No. 1 Juli 2019 (ISSN: 2086-3454 EISSN: 2549-4058)
url: http://ojs.dinamikakesehatan.unism.ac.id DOI : https://doi.org/10.33859/dksm.v10i1
Implementasi Model Praktik Keperawatan Profesional Di RSUD Kota Baubau
berbagai masalah yang dialami seperti masalah RSUD Kota Baubau melalui bidang
psikologis, finansial dan lain-lain yang dapat keperawatan telah melaksanakan pelatihan
mempengaruhi kondisi fisiknya sehingga pada komunikasi efektif dan excellent service tetapi
saat berkomunikasi terhadap pasien dan pada pelatihan tersebut yang dilatih baru
keluarganya harus menerapkan nilai-nilai sebagian kecil dengan harapan yang sudah
nilai-nilai profesional seperti : nilai-nilai rawat inap telah dilakukan oleh supervisor
menghargai klien, melakukan yang terbaik bagi ruangan untuk menyediakan data tingkat
klien dan tidak merugikan klien, nilai ketergantungan pasien yang sebelumnya telah
intelektual, komitmen moral, otonomi, kendali disosialisasikan kepada semua kepala ruangan
dan tanggung gugat telah dilaksanakan oleh dengan cara menganalisa tingkat
perawat di ruang rawat inap RSUD Kota ketergantungan pasien berdasarkan pedoman
Baubau. Walaupun kadangkala masih ada pada buku standar tenaga perawat di rumah
keluhan masyarakat terkait penerapan nilai- sakit dan cara menghitung kebutuhan tenaga.
nilai profesional ini akibat komunikasi yang Setelah dilakukan perhitungan kebutuhan
tidak baik dari tenaga perawat sehingga dapat tenaga berdasarkan kriteria yang telah
terjadi konflik antara perawat, pasien dan ditentukan sesuai kondisi RSUD Kota Baubau
keluarganya. Untuk meminimalkan bahkan maka didapatkan hasil jika tenaga sukarela
177
Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 10 No. 1 Juli 2019 (ISSN: 2086-3454 EISSN: 2549-4058)
url: http://ojs.dinamikakesehatan.unism.ac.id DOI : https://doi.org/10.33859/dksm.v10i1
Implementasi Model Praktik Keperawatan Profesional Di RSUD Kota Baubau
masuk perhitungan, kebutuhan tenaga sudah Nursing Job yang dilakukan oleh tenaga
kualifikasi pendidikan yaitu : S2 Keperawatan pembayaran pasien dan kegiatan lainnya diluar
sebanyak 1 orang, S1 Ners sebanyak 26 orang, kegiatan keperawatan. Penetapan jenis tenaga
D3 Keperawatan 68 orang, dan SPK 4 orang. keperawatan bervariasi dimana standar jenis
Jumlah tenaga perawat berdasarkan status tenaga Kepala Ruangan diutamakan Ners,
kepegawaian yaitu : PNS 44 orang dan tenaga Perawat Primer juga diutamakan Ners dan
keperawatan dan keteknisian medik direktorat hal tersebut tertuang dalam Permenkes Nomor
kesehatan Republik Indonesia tentang pedoman Kota Baubau masih ada beberapa kepala
standar tenaga keperawatan di Rumah Sakit ruangan dengan latar belakang pendidikan D III
karateristik pasien, model penugasan dan pendidikan D III Keperawatan hal tersebut
mencapai tujuan pelayanan keperawatan dan sehingga dalam pelaksanaan model praktik
kompetensi yang dipersyaratkan untuk kadang terdapat kendala sebab tugas kepala
mencapai tujuan pelayanan keperawatan. ruangan dan perawat primer/ketua tim tersebut
Penentuan jumlah tenaga di RSUD Kota bukanlah tugas yang mudah tetapi
pasien dengan menggunakan rumus Douglas dan analisa yang baik pula dalam menyusun
kombinasi Depkes sebab masih banyak Non asuhan keperawatan pasien mulai dari
178
Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 10 No. 1 Juli 2019 (ISSN: 2086-3454 EISSN: 2549-4058)
url: http://ojs.dinamikakesehatan.unism.ac.id DOI : https://doi.org/10.33859/dksm.v10i1
Implementasi Model Praktik Keperawatan Profesional Di RSUD Kota Baubau
terkait status kesehatan pasien yang menjadi Menurut pengamatan peneliti, jumlah
Standar asuhan keperawatan (SAK) telah yang membantu. Perhitungan kebutuhan tenaga
disusun oleh tim berdasarkan 10 penyakit di RSUD Kota Baubau berdasarkan tingkat
terbesar dan sudah ada format asuhan ketergantungan pasien dengan menggunakan
memudahkan perawat untuk menulis dan tidak kualifikasi pendidikan yang berfariasi yang
banyak menyita waktu, sebelum implementasi didominasi oleh pendidikan D III Keperawatan
model praktik keperawatan profesional serta masih ada pendidikan SPK. Walaupun
(MPKP) di RSUD Kota Baubau semua perawat menurut perhitungan jumlah tenaga cukup
menulis asuhan keperawatan dan belum ada tetapi baik tenaga sukarela maupun tenaga PNS
format asuhan keperawatan yang terstandar tidak disiplin terhadap waktu bekerja, tenaga
sehingga banyak waktu tersita untuk menulis, sukarela yang bekerja di dua tempat sehingga
tetapi setelah implementasi MPKP telah jika masih bekerja ditempat yang lain maka
keperawatan bertujuan mengurangi waktu ada tenaga yang tidak maksimal dalam bekerja
perawat untuk menulis, sehingga waktu yang disebabkan karena sakit, dan Non Nursing Job
tersedia lebih banyak dilakukan untuk yang membebani perawat sehingga dalam
perawat primer/ketua tim dan dibahas bersama disebabkan oleh keadaan tenaga perawat
179
Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 10 No. 1 Juli 2019 (ISSN: 2086-3454 EISSN: 2549-4058)
url: http://ojs.dinamikakesehatan.unism.ac.id DOI : https://doi.org/10.33859/dksm.v10i1
Implementasi Model Praktik Keperawatan Profesional Di RSUD Kota Baubau
(MPKP) tetap tidak terlaksana dengan baik, model praktik keperawatan profesional
keperawatan profesional (MPKP) yang modifikasi tim ini didasarkan pada beberapa
dan Hand Over, sedangkan pre conference, post a) Keperawatan primer tidak digunakan
conference dan ronde keperawatan tidak secara murni, karena perawat primer harus
terlaksana dengan baik, selain tidak disiplinnya mempunyai latar belakang pendidikan S1
keperawatan profesional (MPKP) sebab yang murni, karena tanggung jawab asuhan
dilatih hanya terbatas kepala ruangan dan ketua keperawatan pasien terfragmentasi pada
RSUD Kota Baubau dalam memberikan akuntabilitas asuhan keperawatan terdapat pada
pelayanan keperawatan memilih metode perawat primer (PP), karena saat ini perawat
keperawatan primer modifikasi tim sesuai yang ada di RSUD Kota Baubau sebagian besar
dengan kondisi RSUD Kota Buabau saat ini. adalah lulusan DIII Keperawatan bahkan masih
Hal ini mengacu pada standar praktik ada tenaga perawat dengan pendidikan SPK.
keperawatan tahun 2005 dimana standar praktik Bimbingan tentang asuhan keperawatan
keperawatan merupakan ekspektasi atau diberikan oleh perawat primer atau ketua tim
harapan-harapan minimal dalam memberikan kepada perawat associate, perawat primer juga
asuhan keperawatan yang aman, efektif dan yang merencanakan untuk semua asuhan
180
Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 10 No. 1 Juli 2019 (ISSN: 2086-3454 EISSN: 2549-4058)
url: http://ojs.dinamikakesehatan.unism.ac.id DOI : https://doi.org/10.33859/dksm.v10i1
Implementasi Model Praktik Keperawatan Profesional Di RSUD Kota Baubau
perawat assosiate tidak banyak waktu tersita kesesuaian antara ketenagaan, sarana dan
untuk menulis tetapi lebih fokus pada prasarana serta kebijakan rumah sakit.
perawatan terhadap pasien dan divalidasi oleh Berdasarkan hasil pengamatan peneliti
perawat primer yang nantinya akan bahwa metode keperawatan yang ditetapkan di
keputusan terhadap perawatan pasien yang tim tetapi belum sesuai dengan standar sebab
efektif dan berkualitas. Metode keperawatan masih ada kepala ruangan dengan pendidikan D
primer modifikasi tim ini sebenarnya sudah III Keperawatan yaitu ruang perawatan bedah
dikembangkan di RSUPN Cipto kelas 1 dan 2 begitupun dengan ketua tim masih
Mangunkusumo Jakarta Tahun 1996, manfaat ada yang mempunyai pendidikan D III
model praktik keperawatan (MPKP) di RSUPN Keperawatan yaitu ruang perawatan interna
Cipto Mangunkusumo yang dikembangkan kelas 3, Ruang perawatan bedah kelas 1 dan 2,
adalah diharapkan dapat meningkatkan mutu ruang perawatan bedah kelas 3. Ketua tim
standar, penurunan angka infeksi nosokomial, dokumentasi asuhan keperawatan. Hal tersebut
dan lama hari rawat lebih pendek. dilakukan sebab yang mempunyai pendidikan
Dari beberapa metode yang ada, institusi Ners masih kurang dan ada yang berpendidikan
kesesuaian model tersebut untuk diterapkan. kerja belum ada, jenjang karir masih PK 1
Tetapi, setiap unit keperawatan mempunyai (Perawat Klinis 1), sedangkan yang
upaya untuk menyeleksi model untuk dipersyaratkan sebagai ketua tim adalah PK 3
mengelola asuhan keperawatan berdasarkan (Perawat Klinis 3) dengan masa kerja di atas 10
181
Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 10 No. 1 Juli 2019 (ISSN: 2086-3454 EISSN: 2549-4058)
url: http://ojs.dinamikakesehatan.unism.ac.id DOI : https://doi.org/10.33859/dksm.v10i1
Implementasi Model Praktik Keperawatan Profesional Di RSUD Kota Baubau
Tahun untuk D III Keperawatan dan diatas 7 pasien, keluarga pasien, seprofesi maupun
rawat inap sudah disesuaikan dengan dapat pula diperoleh dari kode etik, pengalaman
pasien, namun jika hanya tenaga PNS perawat. Untuk mengasah nilai-nilai
dinyatakan masih kurang tetapi jika ada tenaga profesional tersebut tenaga perawat harus
sukarela yang membantu melaksanakan proses sering mendapatkan pendidikan dan pelatihan
keperawatan maka tenaga yang ada sudah walaupun hanya dari kepala ruangan atau
cukup. Proses keperawatan yang dilakukan perawat primer yang bertanggung jawab
mulai dari pengkajian sampai dengan evaluasi terhadap terlaksananya asuhan keperawatan di
masih ada beberapa ruangan yang belum sesuai ruang rawat inap. Kepala ruangan harus
pengetahuan dan beban kerja yang berlebihan keperawatan begitupun dengan perawat primer
dimana perawat masih mengerjakan tugas- juga harus melakukan supervisi terhadap
tugas administrasi dan tugas lainnya (Non perawat assosiate sebagai pelaksana perawatan
Nursing Job). Dengan semakin meningkatnya terhadap pasien di ruang rawat inap. Hal
keperawatan dan tuntutan perkembangan tetap terjaga, harus saling mengingatkan antara
IPTEK, maka metode sistem pemberian asuhan kepala ruangan dengan perawat primer maupun
keperawatan harus efektif dan efisien. perawat primer dengan perawat assosiate
182
Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 10 No. 1 Juli 2019 (ISSN: 2086-3454 EISSN: 2549-4058)
url: http://ojs.dinamikakesehatan.unism.ac.id DOI : https://doi.org/10.33859/dksm.v10i1
Implementasi Model Praktik Keperawatan Profesional Di RSUD Kota Baubau
pasien sangat dipengaruhi oleh kualitas Menurut hasil pengamatan peneliti bahwa
memperhatikan hal ini, hubungan perawat dilaksanakan dengan baik, semua perawat
pasien tersebut bukanlah hubungan yang selalu mengetuk pintu, memberi salam jika
memberi dampak terapeutik yang mempercepat masuk ke ruangan pasien, perawat selalu
kesembuhan pasien, tetapi hubungan sosial tersenyum jika bertemu dengan pasien dan
Di RSUD Kota Baubau nilai-nilai sebagai mitra dan menghargai otonomi pasien
profesional ini sangat diperhatikan oleh sehingga pada saat pelaksanaan tindakan
keperawatan kepada pasien, walau dengan keluarganya. Hal tersebut dilakukan agar
berbagai keterbatasan tetap pasien lebih pasien merasa dihargai terhadap setiap
diutamakan dalam pelayanan. Sumjatun (2010) keputusan yang diambil untuk kesembuhannya,
menyatakan kode etik perawat adalah suatu dalam hal ini perawat hanya memberikan
pernyataan atau keyakinan yang penjelasan dan pasien yang akan memutuskan
mengungkapkan kepedulian moral, nilai dan tindakan mana yang harus dilakukan untuk
tujuan model ini, perawat primer dan perawat kesembuhannya. Setiap tindakan keperawatan
klien/keluarga yang merupakan awal dari pasien dan menjelaskan kepada pasien tujuan
penghargaan atas harkat dan martabat manusia. dari tindakan yang diberikan. Selanjutnya
Hubungan tim akan terus dibina selama klien adalah menghargai klien, di RSUD Kota
183
Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 10 No. 1 Juli 2019 (ISSN: 2086-3454 EISSN: 2549-4058)
url: http://ojs.dinamikakesehatan.unism.ac.id DOI : https://doi.org/10.33859/dksm.v10i1
Implementasi Model Praktik Keperawatan Profesional Di RSUD Kota Baubau
pasien lansia dan pasien anak begitupun pada masyarakat memerlukan integritas, komitmen
saat melakukan tindakan, semunya butuh moral dan tanggung jawab etik. Hal tersebut
keterampilan khusus dan pengalaman dalam telah dilaksanakan di RSUD Kota Baubau.
merawat pasien. Nilai-nilai profesional lainnya Otonomi disini merupakan kebebasan dan
adalah melakukan yang terbaik bagi pasien dan kewenangan untuk melakukan tindakan secara
tidak merugikan pasien baik dari segi finansial mandiri, hal tersebut tertuang dalam rincian
maupun kerugian fisik. Di RSUD Kota Baubau kewenangan klinis masing-masing tenaga
pasien dirawat dengan sebaik mungkin sesuai keperawatan sesuai dengan kompetensinya.
dengan panduan yang ada dalam clinikal Hak otonomi merujuk kepada pengendalian
pathway bahwa setiap pasien sudah ada target kehidupan diri sendiri yang berarti bahwa
dalam perawatannya selama berapa hari perawat memiliki kendali terhadap fungsi
dilakukan perawatan dan pengobatan dan sudah mereka. Otonomi melibatkan kemandirian,
ada standar prosedur operasional (SOP) untuk kesediaan mengambil resiko dan tanggung
setiap tindakan keperawatan yang dilakukan jawab serta tanggung gugat terhadap
sehingga hal tersebut dapat meminimalkan tindakannya sendiri. Setiap perawat yang
kerugian finansial maupun fisik terhadap bekerja dilayanan keperawatan RSUD Kota
Nilai-nilai profesional lainnya yang telah (STR) dan surat izin praktek (SIP), kedua surat
dilakukan di RSUD Kota Baubau adalah tersebut merupakan pegangan yang harus
komitmen moral, otonomi, kendali dan dimiliki oleh seorang perawat padaa saat
orang lain) dan memperhatikan kode etik tehnik komunikasi yang kurang baik dari
184
Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 10 No. 1 Juli 2019 (ISSN: 2086-3454 EISSN: 2549-4058)
url: http://ojs.dinamikakesehatan.unism.ac.id DOI : https://doi.org/10.33859/dksm.v10i1
Implementasi Model Praktik Keperawatan Profesional Di RSUD Kota Baubau
atau keluarganya. Hal tersebut dapat terjadi profesional di RSUD Kota Baubau
sebab pasien yang dirawat di rumah sakit menggunakan metode keperawatan primer
sebagain besar selain sakit fisik juga sakit modifikasi tim tetapi belum sesuai dengan
secara psikologis dan keuangan begitupun standar sebab masih terbatasnya sumberdaya
dengan perawat dengan beban kerja yang besar manusia baik ketua tim maupun anggota yang
sehingga komunikasi yang diberikan sudah kurang. Dari sisi penerapan nilai-nilai
tidak sesuai dengan standar yang seharusnya profesional telah dilaksanakan dengan baik
kepada pasien dan keluarganya. Solusi dari seperti memperlakukan pasien dengan baik,
keadaan tersebut adalah dengan melakukan keluarga pasien sebagai mitra dan menghargai
sosialisasi bagi tenaga perawat yang belum otonomi pasien. Nilai-nilai profesional yang
dilatih oleh tenaga perawat yang telah dilatih belum dilaksanakan di RSUD Kota Baubau
dimasing-masing ruang rawat inap dan adalah tehnik komunikasi yang kurang baik dari
185
Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 10 No. 1 Juli 2019 (ISSN: 2086-3454 EISSN: 2549-4058)
url: http://ojs.dinamikakesehatan.unism.ac.id DOI : https://doi.org/10.33859/dksm.v10i1
Implementasi Model Praktik Keperawatan Profesional Di RSUD Kota Baubau
186