Mentor:
Erna Rochmawati, SKp.,MNSc.,M.Med.Ed.,PhD
Oleh :
Puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan
rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas 1 pada blok 3 dengan
judul sejarah pendidikan keperawatan. Makalah ini disusun sebagai uraian tugas dan
penilaian pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Tidak lupa saya ucapkan terima
kasih kepada pembimbing blok 3 yait, Ibu Erna Rochmawati,
SKp.,MNSc.,M.Med.Ed.,PhD. Terimakasih atas bimbingan dan arahan nya, serta
panduan yang sudah diberikan.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini, baik dari bahasa maupun teknik penyajiannya. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun sangat penulis harapkan agar makalah ini dapat lebih
baik lagi. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih, semoga makalah ini dapat
bermanfaat.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Keperawatan merupakan suatu bentuk layanan kesehatan professional yang
merupakan bagian integral dari layanan kesehatan yang berdasarkan pada ilmu dan
etika keperawatan. Keperawatan sebagai bagian intergral dari pelayanan kesehatan,
ikut menentukan mutu dari pelayanan kesehatan.Tenaga keperawatan secara
keseluruhan jumlahnya mendominasi tenaga kesehatan yang ada, dimana
keperawatan memberikan konstribusi yang unik terhadap bentuk pelayanan kesehatan
sebagai satu kesatuan yang relatif, berkelanjutan, koordinatif dan
advokatif.Keperawatan sebagai suatu profesi menekankan kepada bentuk pelayanan
professional yang sesuai dengan standart dengan memperhatikan kaidah etik dan
moral sehingga pelayanan yang diberikan dapat diterima oleh masyarakat dengan
baik lanjut.
Dalam UU No. 20 Tahun 2003 Tentang SISDIKNAS, pendidikan adalah
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara.Sedangkan keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang
merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat
keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual yang komprehensif,
ditujukan kepada individu, keluarga kelompok dan masyarakat, baik sehat maupun
sakit yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia.
Pendidikan dalam keperawatan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya sesuai dengan ilmu dan kiat keperawatan yang
dimilikinya sehingga dapat diaplikasikan dalam bentuk pelayanan professional yang
berbentuk bio-psiko-sosio-spiritual yang komprehensif, ditujukan kepada individu,
keluarga kelompok dan masyarakat, baik sehat maupun sakit yang mencakup seluruh
proses kehidupan manusia. Pendidikan keperawatan merupakan bagian dari
pendidikan kesehatan sebagaimana halnya pendidikan kedokteran, kesehatan
masyarakat, farmasi, kedokteran gigi dan lain-lain.Pendidikan keperawatan
merupakan pendidikan profesi dimana polanya harus dikembangkan sesuai dengan
kaidah ilmu dan profesi yang dilandaskan oleh akademik dan keprofesian. Hal ini
sesuai dengan kurikulum pendidikan keperawatan,pendidikan keperawatan
berkembang seiring dengan pendidikan kedokteran mengingat ilmu dasar yang
dipelajari di pendidikan keperawatan merupakan bagian ilmu dasar kedokteran,
orientasi pendidikan keperawatan dilakukan dalam upaya meningkatan kualitas
tenaga perawat yang professional melalui jenjang pendidikan, oleh karena itu maka
pendidikan keperawatan meliputi pendidikan akademik dan profesi.
Hal ini sesuai dengan kurikulum pendidikan keperawatan, pendidikan
keperawatan berkembang seiring dengan pendidikan kedokteran mengingat ilmu
dasar yang dipelajari di pendidikan keperawatan bagian ilmu dasar kedokteran,
orientasi pendidikan keperawatan dilakukan dalam upaya meningkatan kualitas
tenaga perawat yang profesional melalui jenjang pendidikan, oleh karena itu maka
pendidikan keperawatan meliputi pendidikan akademik dan profesi. Sebenarnya
pengembangan sistem pendidikan tinggi sangat berperan dalam pengembngan
pelayanan keperawatan secara professional, teknologi keperawatan serta pembinaan
keprofesiaan, karena pendidikan keperawatan sebagai sarana mencapai
profesionalisme keperawatan. Disamping itu masih ada masalah-masalah lain seperti
jumlah peserta didik dan tenaga edukatif tidakseimbang, masih sedikitnya spesialisasi
bidang mata ajaran, sarana dan prasarana masih kurang.
Selain itu sebagai institusi pendidikan tinggi, keperawatan harus mampu
membina dan menumbuhkan sikap dan tingkah laku professional sesuai dengan
tuntutan profesi, memberi landasan pengetahuan yang kokoh baik kelompok ilmu
keperawatan atau ilmu dasar atau penunjang asuhan keperawatan, membina
keterampilan profesional yang mencakup keterampilan intelektual, teknikal dan
interpersonal serta membina landasan etik keperawatan sebagai dasar dalam
kehidupan keprofesian.
2. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu agar mahasiswa dapat menambah dan
meningkatkan pengetahuan tentang perkembangan pendidikan keperawatan.
BAB II
PEMBAHASAN
Sejak januari tahun 1983 pada lokakarya nasional tentang keperawatan yang
melibatkan komponen keperawatan dengan dimulainya kelompok kerja keperawatan
konsorsium ilmu kesehatan dinyatakan keperawatan adalah suatu profesi dengan
segala arti dan maknanya, dan saat itu langkah nyata dalam mengupayakan
keperawatan sebagi suatu profesi dilakukan secara terencana yang diawali dengan
langkah pengembangan yang khususnya diarahkan pada pengembangan pendidikan
keperawatan pada jenjang pendidikan tinggi, orientasi pelayanan khususnya dalam
asuhan keperawatan dilaksanakan secara professional serta upaya pembinaan
rangkaian upaya perbaikan dunia keperawatan (Husin, M, 1999).
1. Fungsi pendidikan
2. Fungsi penelitian
Pendidikan tinggi keperawatan dapat melakukan penelitian, pengumpulan
dan pengolahan informasi yang sesuai dengan keahlian di bidang keperawatan dan
dapat berperan sebagai pusat informasi ilmiah keperawatan maupun pusat sumber
daya keperawatan
3. Fungsi pengabdian masyarakat
Pada tahun 1985 Program Studi Ilmu Keperawatan (PSIK) didirikan, ini
merupakan momentum kebangkitan profesi keperawatan di Indonesia. Sebagai
embrio dari Fakultas Ilmu Keperawatan, institusi ini dipelopori oleh tokoh-tokoh
keperawatan di Indonesia yaitu, Achir Yani S, Hamid, DN. Sc., Dra. Christin S
Ibrahim, MN, Phd., Tien Gartinah, MN, dan Dewi Irawaty, MA., dan dibantu
beberapa pakar dari Konsorsium Ilmu Kesehatan dan sembilan pakar Keperawatan
dari Badan Kesehatan Dunia (WHO). Tujuan dari pendiriannya yaitu menghasilkan
sarjana keperawatan sebagai perawat profesional. Secara konseptual pendirian
Program Studi Ilmu keperawatan mempunyai tujuan menghasilkan sarjana
keperawatan sebagai perawat profesional memantapkan peran dan fungsi perawat
sebagai pendidik, pelaksana, pengelola, peneliti di bidang keperawatan profesional
yang dapat mengimbangi kemajuan dan ilmu pengetahuan terutama iptek di bidang
kedokteran. Pendidikan program Studi Ilmu Keperawatan (PSIK) tidak dapat
dipisahkan dari peran Konsorsium Ilmu Kesehatan (CHS) di samping tokoh-tokoh
keperawatan diatas. Dalam hal ini peran Prof. Dr. Marifin Husein selaku Ketua
Konsorsium Ilmu Kesehatan. Meskipun beliau berprofesi sebagai dokter, beliau
sangat gigih membantu pendirian PSIK sebagai cikal bakal Fakultas Ilmu
Keperawatan (FIK-UI) yang merupakan institusi pendidikan tinggi keperawatan
profesional pertama di Indonesia, setingkat sajana.
Saat ini melalui surat keputusan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan RI tahun
1995, PSIK-FKUI telah berubah status sebagai fakultas mandiri menjadi Fakultas
Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK-UI). Melengkapi Fakultas Ilmu
Keperawatan – UI, pada Universitas Pajajaran Bandung di tahun 1994 didirikan pula
Program Studi Ilmu Keperawatan dan telah berubah status menjadi Fakultas Ilmu
Keperawatan (FIK-UNPAD).
Program Pendidikan DIII Keperawatan Sebagai Pendidikan Profesionalisme
Pemula
1. Pendidikan Vokasional
adalah jenis pendidikan diploma sesuai dengan jenjangnya untuk memiliki
keahlian ilmu terapan keperawatan yang diakui oleh pemerintah Republik
Indonesia.
2. Pendidikan Akademik
adalah pendidikan tinggi program sarjana dan pasca sarjana yang diarahkan
terutama pada penguasaan disiplin ilmu pengetahuan tertentu
3. Pendidikan Profesi
adalah pendidikan tinggi setelah program sarjana yang mempersiapkan
peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan persyaratan keahlian khusus.
Lulusan pendidikan tinggi keperawatan sesuai dengan level KKNI, adalah sebagai
berikut:
b. Teori kurikulum
Ini sangat berpengaruh pada pengembangan kurikulum keperawatan dengan
adanya pendekatan teori tentang model proses yang mengarahkan pada kriteria, nilai,
instruksional dari mata ajaran yang akan dipelajari.
Kerjasama yang terjalin dengan baik antara institusi pendidikan dan pelayanan
memungkinkan terjadinya transformasi IPTEK, termasuk teridentifikasinya masalah
kesehatan khususnya yang terkait dengan masalah keperawatan untuk penelitian.
Tujuan penelitian adalah:
Malaysia pada awal kemerdekaan masih di awasi oleh kerajaan Inggris, hingga
dalam keperawatan juga begitu. Malaysia masih menganut paham perawat lama di
Inggris dimana perawat masih di pimpin oleh dokter umum. Dalam bidang
pendidikan Malaysia mempunyai 2 sistem diantaranya, dikelola oleh Kementrian
Perguruan Tinggi dan lainnya dikelola oleh Kementrian Kesehatan. Di Malaysia
untuk dapat menjadi perawat professional harus memenuhi standart yang diberikan
oleh Nursing Board of malaysia and National Accreditation Board (LAN), LAN ini
mendesain 4tahun proses menjadi sarjana keperawatan yang ter bagi atas :
Malaysia direncanakan pada tahun 2018 akan ditiadakan sekolah bagi ahli madya
atau DIII keperawatan, ini dilakukan dalam rangka meningkatkan standart perawat
dengan profesi kesehatan lainnya (Junaiti, 2016).
2. Thailand
Thailand memiliki sejarah yang panjang dan baik dalam perkembangan ilmu
keperawatan. Negara yang tidak pernah dijajah oleh bangsa asing ini mendapatkan
bantuan oleh Inggris dan Amerika dalam mengembangkan ilmu keperawatannya.
Pada tahun 1860 kelompok perawat pertama Thailand kembali dari Amerika dan
menawarkan perawatan maternitas untuk golongan/kaum borju Thailand. Pada 1896
sekolah perawatan pertama Thailand di buka dan dikembangkan oleh Ratu
Sripatcharintra yang bernama sekolah bidan dan perawat untuk perempuan.
Budiono & Pertami, Sumira Budi. (2015). Konsep Dasar Keperawatan. Bumi
Medika: Jakarta