Peraturan Bem
Peraturan Bem
FAKULTAS TEKNIK
2019
BAB I
Pasal 1
Pasal 2
BAB II
Pasal 3
Pancasila
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Tri Dharma Perguruan Tinggi
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga DPM dan BEM
Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat.
BAB III
PROPOSAL KEGIATAN
Pasal 4
Pasal 5
Pasal 6
BAB IV
KEGIATAN
Pasal 7
(1) Kegiatan BEM FT ULM terdiri atas program kerja dan non-proker.
(2) Kegiatan BEM FT ULM diberitahukan kepada DPM FT ULM melalui
surat pemberitahuan selambat-lambatnya satu hari sebelum kegiatan
dilaksanakan.
Pasal 8
Pasal 9
Pasal 10
BAB V
Pasal 11
Standar Operasional Prosedur adalah sebuah acuan dari bentuk kegiatan
yang akan dilaksanakan.
Pasal 12
(1) Standar Operasional Prosedur diserahkan kepada DPM FT ULM
bersamaan dengan penyerahan proposal kegiatan.
(2) Standar Operasional Prosedur yang diserahkan kepada DPM FT ULM
adalah kegiatan yang memiliki SOP
BAB VI
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
Pasal 13
Pasal 14
BAB VII
PENGAWASAN
Pasal 15
BAB VIII
RAPAT EVALUASI
Pasal 16
(1) Rapat evaluasi BEM FT ULM adalah rapat evaluasi bersama DPM FT
ULM yang dilaksanakan per akhir semester dan per kegiatan yang
telah dilaksanakan
(2) Rapat evaluasi BEM FT ULM membahas kinerja dari kegiatan yang
dilaksanakan.
(3) Hasil dari rapat evaluasi kegiatan BEM FT ULM yang telah dikaji oleh
DPM FT ULM akan diserahkan ke BEM FT ULM.
BAB IX
RAPAT KOORDINASI
Pasal 17
Pasal 18
(1) Pemberitahuan ingin mengadakan rapat koordinasi diajukan dalam
bentuk surat permohonanan yang diserahkan kepada DPM FT ULM.
(2) Rapat koordinasi BEM FT ULM dilaksanakan 3 hari setelah surat
permohonan diterima DPM FT ULM.
(3) Apabila surat permohonan diserahkan kepada DPM FT ULM terhitung
3 hari sebelum kegiatan, maka rapat koordinasi tidak dapat disetujui
DPM FT ULM.
Pasal 19
BAB X
ASPIRASI MAHASISWA
Pasal 20
Pasal 21
BAB XI
SANKSI
Pasal 22
(1) Sanksi diputuskan oleh DPM FT ULM kepada BEM FT ULM dengan
koordinasi terlebih dahulu bersama pihak pimpinan Fakultas Teknik
ULM.
(2) Sebelum Sanksi ditetapkan, DPM FT ULM memberikan teguran secara
lisan terlebih dahulu.
(3) Kemudian sanksi ditetapkan secara tertulis.
(4) Bentuk sanksi berupa:
a. Surat Peringatan I
b. Surat Peringatan II
c. Surat Peringatan III atau Sidang Istimewa
Pasal 23
BAB XII
SIDANG ISTIMEWA
Pasal 24
Pasal 25
BAB XIII
ATURAN PERALIHAN
Pasal 26
Segala hal yang belum diatur dalam peraturan ini akan diatur lebih
lanjut dengan Peraturan lainnya yang bersifat kondisional dan
insidential