Anda di halaman 1dari 27

perkara.pt-yogyakarta.go.

id, generated at 2017-12-13 03:03:14

PUTUSAN
Nomor 87/PDT/2017/PT YYK.

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA


Pengadilan Tinggi Yogyakarta yang memeriksa dan mengadili perkara-
perkara perdata pada peradilan tingkat banding, telah menjatuhkan putusan
sebagaimana tersebut dibawah ini dalam perkara antara :
Nama : Tn. AGUS SULARTO
Umur : 53 tahun
Agama : Kristen
Pekerjaan : P.N.S.
Alamat : Terban Gk.5/480 Rt.16 Rw.03, Kel.Terban, Kec.
Gondokusuman, Kota Yogyakarta ;
Dalam hal ini memberi kuasa kepada :
Nama 1. R.M.H.SETYOHARDJO, S.H.,
2. R.HERKUS WIJAYADI, S.H.,
3. SYAHDI SYAHRIBUAMONA, S.H.,
Pekerjaan : Kesemuanya Advokat / Konsultan Hukum
Alamat : Jl. Parangtritis Km.3,5 Perum Griya Perwita Regency
Kav.Manaquin No.1, Sewon, Bantul ;
Berdasarkan surat kuasa khusus tertanggal 7 Juli 2017 ;
Selanjutnya disebut sebagai PEMBANDING / Turut TERGUGAT ;

M e l a w a n
1. Nama : Tn. IMAM HAMBALI ;
Umur : 54 tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : P.N.S.
Alamat : Pabuaran Asri Blok C. IV No. 3 Rt. 04 Rw. 018, Kel.
Pabuaran, Kec. Cibinong, Kab. Bogor, Jawa Barat ;
Dalam tingkat banding memberi kuasa kepada Ari Setyawan, SH.
Advokat / Pengacara - Penasehat Hukum, alamat Jl. Godean Km.4,
Sleman, berdasarkan kuasa khusus tanggal 9 Agustus 2017;
Selanjutnya disebut sebagai : TERBANDING / PENGGUGAT ;
2. Nama : Ny. SINAR TERANG HAHYARI
Umur : 53 tahun
Agama : Kristen

Halaman 1 dari 27 Putusan Nomor 87/PDT/2017/PT YYK


Pekerjaan : Karyawan Swasta;
Alamat : Terban Gk.5/480 Rt.16 Rw.03, Kel.Terban, Kec.
Gondokusuman, Kota Yogyakarta ;
Selanjutnya disebut sebagai TERBANDING / TERGUGAT
PENGADILAN TINGGI tersebut ;
Telah membaca :
- Surat Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Yogyakarta, tentang penunjukan
Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini ditingkat banding
Nomor 87/Pen.Pdt/2017/PT YYK ;
- Berkas perkara dan surat - surat yang bersangkutan serta turunan resmi
putusan Pengadilan Negeri Yogyakarta tanggal 4 Juli 2017 Nomor
168/Pdt.G/2016/PN.Yyk;

TENTANG DUDUK PERKARANYA


Menimbang, bahwa pihak Penggugat dengan surat gugatannya
tertanggal 28 Nopember 2016 yang terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Negeri
Yogyakarta pada tanggal 29 Nopember 2016 dengan nomor : 168/Pdt.G/2016
/PN Yyk, yang pada pokoknya didasarkan atas dalil dalil sebagai berikut:
1. Bahwa, pada awalnya Penggugat dengan Tergugat (Ny. Sinar Terang
Hahyari) bertindak selaku diri sendiri dan telah mendapat persetujuan dari
suaminya (Turut Tergugat) bertempat di kantor dan dihadapan notaris NY.
Sri Peni Nugruhowati, S.H. Notaris beralamat kantor di Jalan Bantulan,
Sidoarum, Godean, Sleman. Pada tanggal 20 Juli 2013 telah membuat dan
menandatangani surat kuasa untuk menjual terhadap satu bidang tanah
pekarangan yang diatasnya berdiri bangunan rumah batu dan/atau rumah
tinggal sebagaimana ternyata dalam SHM No.990/Terban atas nama Ny.
Sinar Terang Hahyari dan juga sebagaimana ternyata dalam surat kuasa
untuk menjual dengan register No: 25 tanggal 20 Juli 2013.
2. Bahwa, selanjutnya berdasarkan pada surat kuasa menjual No:25 tanggal
20 Juli 2013 dan Akta Jual Beli No.485/2013 tanggal 22 November 2013
dibuat ditempat serta dihadapan PPAT Muhammad Firdaus Ibnu
Pamungkas, S.H. beralamat kantor di Jalan Tamansiswa No.108 C, Kota
Yogyakarta terhadap satu bidang tanah pekarangan yang diatasnya berdiri
bangunan rumah batu dan/atau rumah tinggal sebagaimana ternyata dalam
SHM No.990/Terban atas nama Ny. Sinar Terang Hahyari dengan tanda-
tanda batas diuraikan dalam Surat Ukur tanggal 10 Juni 1999
No.28/Trb/1999 luas 55 m2 nomor identifikasi bidang tanah (NIB)
13.01.03.05.00034 terletak di Kampung Terban, GK 5/480, RT 16 RW 03,
Kel. Terban, Kec. Gondokusuman, Kota Yogyakarta, Prov. DIY telah dibeli
dan sekarang sudah menjadi hak milik dan/atau atas nama Penggugat
(Tn. Imam Hambali).
Selanjutnya disebut sebagai Objek Sengketa.
3. Bahwa, Tn. Agus Sularto ditarik sebagai Turut Tergugat karena yang
bersangkutan adalah sebagai suami dari Tergugat yang mengakui dan
memberi izin dan/atau menyetujui secara sukarela bahwa satu bidang tanah
pekarangan yang diatasnya berdiri bangunan rumah batu dan/atau rumah
tinggal sebagaimana ternyata dalam SHM No.990/Terban atas nama
Ny. Sinar Terang Hahyari adalah benar milik istrinya (Tergugat) namun
sekarang sudah dijual. Selanjutnya berdasarkan posita nomor 3 ini, maka
Turut Tergugat secara sukarela menyatakan tunduk dan patuh dalam
melaksanakan isi putusan dalam perkara ini.
4. Bahwa, setelah ± 3 (tiga) bulan tanah pekarangan yang diatasnya berdiri
bangunan rumah batu dan/atau rumah tinggal sebagaimana ternyata dalam
SHM No.990/Terban atas nama Ny. Sinar Terang Hahyari sudah dibeli dan
sudah menjadi atas nama Penggugat (Tn. Imam Hambali).
Bahwa, Penggugat pun juga ingin menempati dan/atau mendiami dan/atau
mengontrakkan rumah tersebut namun oleh Tergugat selalu dihalang-
halangi dengan dalih dan/atau alasan yang selalu mengada-ada (misalnya:
rumah akan dibeli lagi oleh adiknya Tergugat……..minta waktu lagi untuk
mengosongkan rumah……..minta waktu lagi belum dapat rumah
kontrakan……minta waktu lagi belum dapat beli rumah baru…….) dan
masih banyak lagi alasan atau dalih yang tidak berdasarkan alasan hukum.
Kondisi dan atau keadaan seperti tersebut diatas sudah berlangsung
selama ± 3 (tiga) tahun terhitung mulai tahun 2013 sampai dengan
sekarang.
Hal terseb,ut diatas juga sudah ada Surat Perjanjian Pengosongan Rumah,
namun Tergugat MEMBANDEL tidak mau menyerahkan objek sengketa
kepada Penggugat.
5. Bahwa, Penggugat sampai saat ini pun masih menginginkan perkara ini
dapat diselesaikan secara musyawarah damai dan kekeluargaan, namun
bukan Ny. Sinar Terang Hahyari (Tergugat) kalau tidak pandai atau lihai
dalam beralasan atau berdalih walaupun sudah ada dan/atau dibuat Surat
Perjanjian Pengosongan Rumah No. 26 tanggal 22 Juli 2013 atas objek
sengketa, namun sampai tanggal jatuh tempo sampai sekarang pun
Tergugat tetap tidak mau menyerahkan objek sengketa.
6. Bahwa, karena objek sengketa sampai sekarang masih dikuasai dan didiami
oleh Tergugat sehingga Penggugat mengalami kerugian materiil sejumlah
Rp 350.000.000,00 dengan perincian sebagai berikut:
6.1. Harga beli tanah pekarangan dan rumah sejumlah Rp 80.000.000,00.
6.2. Denda keterlambatan batas waktu pengosongan rumah per hari
sejumlah Rp 250.000,00 x 30 hari = Rp 7.500.000,00. Jadi,
Rp 7.500.000 x 36 bulan (3 tahun) = Rp 270.000.000,00.
Keterangan:
Dari angka 6.2 ialah denda keterlambatan tersebut dalam kurun waktu
selama 3 tahun terhitung sejak bulan November tahun 2013 sampai
dengan bulan November tahun 2016. Hal tersebut diatas sudah sesuai
dalam Surat Perjanjian Pengosongan Rumah No.26 tanggal 22 Juli
2013 pada pasal 1 dan 2 atau dengan kata lain dan/atau dengan asumsi
apabila rumah/ objek sengketa tersebut disewakan oleh Penggugat
untuk setiap bulannya Rp 7.500.000,00 x 36 bulan (3 tahun) =
Rp 270.000.000,00.
7. Bahwa, Penggugat menuntut kepada Tergugat untuk menbayar kerugian
Penggugat sejumlah Rp 350.000.000,00 secara tunai sesuai dengan
perincian diatas (posita angka 6, 6.1, dan 6.2), 7 hari sejak putusan
pengadilan punya kekuatan hukum tetap.
8. Bahwa, dikarenakan Tergugat sampai saat ini masih menguasai dan
mendiami objek sengketa tanpa alas hak yang benar, maka berdasarkan
posita-posita tersebut diatas sudah sepatutnya dan beralasan bila Tergugat
dinyatakan telah melakukan perbuatan melawan hukum dan menghukum
Tergugat untuk menyerahkan objek sengketa dalam keadaan kosong, tanpa
syarat dan beban apapun juga kepada Penggugat bilamana perlu dengan
bantuan alat negara/Polisi.
9. Bahwa, juga berdasarkan pada posita-posita tersebut diatas sudah
sepatutnya untuk menyatakan secara hukum Surat Kuasa Menjual No.25
tanggal 20 Juli 2013 dan Surat Perjanjian Pengosongan Rumah No.26
tanggal 22 Juli 2013 dan Akta Jual Beli No.485/2013 tanggal 22 November
2013 adalah sah dengan segala akibat hukumnya dan menyatakan secara
hokum bahwa objek sengketa adalah milik Penggugat.
10. Menghukum Tergugat dan Turut Tergugat untuk tunduk dan patuh dalam
melaksanakan isi putusan perkara ini.
11. Bahwa, untuk menjamin gugatan Penggugat maka Penggugat mohon agar
Tergugat dikenakan uang paksa (dwangsong) sebesar Rp 500.000,00 per
hari jika lalai dalam melaksanakan putusan pengadilan.
12. Memerntahkan kepada Tergugat dan Turut Tergugat atau kepada siapa
saja yang mendapatkan hak kepadanya untuk segera menyerahkan objek
sengketa kepada Penggugat dalam keadaan kosong, tanpa syarat dan
beban apapun apbila perlu dengan bantuan alat negara/Polisi.
13. Bahwa, untuk segala biaya yang timbul dalam perkara ini, agar sepenuhnya
dibebankan kepada Pihak Tergugat.
14. Bahwa, gugatan ini diajukan berdasarkan bukti yang dapat
dipertanggungjawabkan secara yuridis formil dan berdasarkan satu
kenyataan yang feitelijk dan tidak terbantahkan, maka mohon Ketua
Pengadilan Negeri Yogyakarta untuk menetapkan putusan perkara ini untuk
dapat dilaksanakan secara serta merta (uitvoerbaar bij voraad) meskipun
ada upaya hukum Verzet, Banding maupun Kasasi.
15. Bahwa, Penggugat khawatir terhadap obyek sengketa hendak
dipindahtangankan lagi kepada pihak ketiga oleh Tergugat dan Turut
Tergugat, maka untuk menjamin gugatan ini Penggugat mohon ke hadapan
Yang Terhormat Bapak Ketua Pengadilan Negeri Yogyakarta agar obyek
sengketa diletakkan sita jaminan (conservatoir beslag).
16. Bahwa, Penggugat sudah berusaha untuk menyelesaikan perkara ini secara
musyawarah kekeluargaan akan tetapi Tergugat dan Turut Tergugat tidak
pernah merespon hal tersebut sehingga Penggugat merasa dilecehkan dan
tidak ada jalan lain bagi Penggugat kecuali mengajukan masalah ini di
Pengadilan, sebagaimana prinsip negara kita sebagai negara hukum.
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas dengan ini Penggugat mohon kepada
Yth Bpk. Ketua Pengadilan Negeri Yogyakarta, untuk berkenan memeriksa dan
memanggil kedua belah pihak yang berperkara dan selanjutnya menjatuhkan
putusan yang amarnya adalah sebagai berikut:
PRIMAIR
1. Menerima dan mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya.
2. Menyatakan secara hukum bahwa, Surat Perjanjian Pengosongan Rumah
No.26 tanggal 22 Juli 2013 dan Surat Kuasa Menjual No.25 tanggal 20 Juli
2013 dan Akta Jual Beli No.485/2013 tanggal 22 November 2013 yang
dibuat oleh Penggugat dan Tergugat adalah sah dengan segala akibat
hukumnya.
3. Menghukum Tergugat dan Turut Tergugat untuk tunduk dan patuh dalam
melaksanakan isi putusan perkara ini.
4. Menghukum Tergugat untuk membayar / mengembalikan uang hasil jual beli
atas objek sengketa kepada Penggugat sejumlah Rp 80.000.000,00.
5. Menghukum Tergugat untuk membayar uang ganti rugi dan/atau membayar
denda keterlambatan batas waktu pengosongan rumah kepada Penggugat
sejumlah Rp 270.000.000,00. Dengan perincian Rp 250.000,00 x 30 hari =
Rp 7.500.000,00. Jadi, Rp 7.500.000 x 36 bulan (3 tahun) = Rp
270.000.000,00, sebagaimana ternyata dalam isi Surat Perjanjian
Pengosongan Rumah No.26 tanggal 22 Juli 2013 pada pasal 1 dan 2.
6. Memerintahkan kepada Tergugat dan Turut Tergugat atau kepada siapa saja
yang mendapat hak dari padanya, untuk segera menyerahkan obyek
sengketa tersebut kepada Penggugat tanpa syarat dan beban apapun
apabila perlu dengan bantuan alat negara / Polisi.
7. Menghukum kepada Tergugat, untuk membayar uang paksa (dwangsong)
sejumlah Rp. 500.000,- (Lima ratus ribu rupiah) per hari kepada Penggugat
jika lalai dalam melaksanakan putusan pengadilan.
8. Menghukum kepada Tergugat untuk membayar segala biaya perkara yang
timbul dalam perkara ini menurut hukum.
9. Menetapkan dan menyatakan secara hukum bahwa Tergugat serta siapa
saja atas ijin Tergugat menguasai obyek sengketa tanpa alas hak yang
benar adalah perbuatan melawan hukum.
10. Menetapkan dan menyatakan secara hukum bahwa sita jaminan terhadap
obyek sengketa adalah sah dan berharga (conservatoir beslag).
11. Menetapkan dan menyatakan secara hukum bahwa putusan perkara ini
dapat dijalankan terlebih dahulu (uitvoerbaar bij vooraad) walaupun ada
upaya Verzet, Banding maupun Kasasi
12. Menyatakan secara hukum bahwa Tergugat telah melakukan perbuatan
melawan hukum yaitu telah mendiami objek sengketa milik Penggugat tanpa
alas hak yang benar.
13. Menyatakan secara hukum, bahwa objek sengketa adalah milik Penggugat.
SUBSIDAIR
Apabila Majelis Hakim, berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya.
Menimbang, bahwa terhadap gugatan yang diajukan oleh pihak
Penggugat tersebut, pihak Tergugat dan Turut Tergugat melalui kuasanya
telah mengajukan jawaban secara tertulis tertanggal 16 Februari 2017, yang
pada pokoknya sebagai berikut :
A. DALAM EKSEPSI
1. Bahwa TERGUGAT dan TURUT TERGUGAT menolak segala dalil-dalil
yang diajukan oleh PENGGUGAT dalam Surat Gugatannya tertanggal 29
November 2016 kecuali yang secara tegas diakui kebenarannya oleh
TERGUGAT.
2. EXCEPTIE PLURIUM LITIS CONSORTIUM (KURANG SUBJEK
HUKUM)
Bahwa sebagaimana dalil Gugatan PENGGUGAT pada posita 1 dan
2 dimana PENGGUGAT yang diwakili oleh Notaris Ny. Sri Peni
Nugrohowati, S.H. sesuai dengan surat kuasa menjual register No. 25
tertanggal 20 Juli 2013 di hadapan Notaris Ny. Sri Peni Nugrohowati,
S.H. yang bertindak sebagai kuasa PENGGUGAT yang kemudian pada
tanggal 22 Juli 2013 mendatangi TERGUGAT dan mengajaknya untuk
malakukan pembayaran pelunasan pinjaman kredit atas nama
PENGGUGAT yang pada waktu itu, dengan jaminannya berupa Sertifikat
Hak Milik (SHM) No. 990/ Terban atas nama Ny. Sinar Terang Hahyari
(TERGUGAT) di Kantor BUKP (Badan Usaha Kredit Pedesaan)
Kecamatan Gondokusuman, Yogyakarta yang selanjutnya Notaris Ny.
Sri Peni Nugrohowati, S.Hkemudian menyerahkan uang sebesar Rp.
45.000.000,- (empat puluh lima juta rupiah) dan pada saat pengambilan
Sertifikat tersebut kemudian dari Notaris Ny. Sri Peni Nugrohowati, S.H
menyodorkan 1 (satu) lembar kertas kosong berwarna putih untuk
meminta TERGUGAT menandatangani kertas kosong tersebut.
Disamping itu, kebiasaan TERGUGAT, biasanya selesai menandatangani
disamping tandatangannya selalu dibubuhi dengan mencantumkan
tanggal, bulan dan tahun.Oleh karena ituseharusnya Notaris Ny. Sri Peni
Nugrohowati, S.H ditarik sebagai TURUT TERGUGAT karena dirinya
terlibat langsung dan berperan aktif dalam perkara a quo serta oleh
PENGGUGAT namanya selalu disebut – sebut dalam surat gugatan ini,
dengan demikian tanpa melibatkan Notaris Ny. Sri Peni Nugruhowati,
S.H gugatannya menjadi kurang subjek hukum dan patut untuk tidak
dapat diterima (niet ontvankelijk verklaard.
Vide : Yurisprudensi MA. RI. No 621 K/Sip/1975 tertanggal 20 April
1975, menyatakan :

“Mensyaratkan, bahwa apabila ada pihak ketiga yang seharusnya


di tarik sebagai TERGUGAT, akan tetapi tidak ditarik sebagai
TERGUGAT, artinya TERGUGAT tidak lengkap dan atau ada
pihak ketiga yang menguasai dan memiliki hak, tidak ditarik
sebagai TERGUGAT, maka mengakibatkan Putusannya menjadi
Gugatan PENGGUGAT tidak dapat diterima”
Sehingga dengan demikian E k s e p s i TERGUGAT tentang Kurang
Subyek Hukum maka tepat (redelijk) dan benar apabila Majelis Hakim
Pemeriksa Perkara a quo untuk menyatakan Gugatannya Penggugat
tidak dapat Diterima (Niet ontvankelijk verklaard).
B. DALAM POKOK PERKARA (KONVENSI)
1. Bahwa TERGUGAT menolak segala dalil-dalil yang diajukan oleh
PENGGUGAT dalam Surat Gugatannya tertanggal 29 November
2016kecuali yang secara tegas diakui kebenarannya oleh TERGUGAT
dan TURUT TERGUGAT.
2. Bahwa PENGGUGAT mendalilkan dalam positanya poin 1 dan 2 telah
terjadi jual beli rumah yang dibuat dalam Surat Kuasa Menjual dengan
register No. 25 tertanggal 20 Juli 2013 di hadapan Notaris Ny. Sri Peni
Nugrohowati, S.H. dan Akta Jual Beli No. 485/2013 tertanggal 22
November 2013 yang dibuat dihadapan PPAT Muhammad Firdaus Ibnu
Pamungkas, S.H. bahwa atas dalil tersebut adalah tidak benar karena
TERGUGAT tidak pernah melakukan perbuatan sebagaimana yang
didalilkan, bahwa yang diketahui oleh TERGUGAT, adalah perbuatan
hutang piutang yang kemudian atas permintaan PENGGUGAT tiba-tiba
dibuatlah menjadi jual beli antara TERGUGAT dengan PENGGUGAT.
Bahwa terhadap Surat Kuasa Menjual dan Akta Jual Beli yang dibuat
pada saat itu, hanya disodorkan kepada TERGUGAT untuk
menandatangani tanpa dibacakan.Karena TERGUGAT adalah orang
yang awam hukum/buta hukum sehingga dalam keadaan terpaksa dan
tertekan TERGUGAT pun menandatanganinya.Begitu juga dengan
Sertifikat Hak Milik (SHM) No. 990/Terban atas nama Ny. Sinar Terang
Hahyari (TERGUGAT) pun pada saat dibuat Surat Kuasa Menjual dan
Akta Jual Beli, masih dalam jaminan di BUKP (Badan Usaha Kredit
Pedesaan) Kecamatan Gondokusuman Kota Yogyakarta.

Menurut Maria S.W. Sumardjono (2001: 119) untuk sahnya suatu jual
beli atas sebidang tanah dan atau bangunan harus memenuhi unsur-
unsur sebagai berikut :
a. Terang artinya di lakukan di hadapan Pejabat Umum yang
berwenang atau setidaknya kepala desa atau Rt/Rw setempat.
b. Tunai artinya harga tanah yang dibayar itu bisa seluruhnya dan juga
bisa sebagian tergantung kesepakatan antara kedua belah pihak.
c. Riil artinya dalam hal perbuatan jual beli maka hak atas tanah yang
menjadi objek perjanjian harus nyata-nyata sudah ada sehingga pada
saat itu juga sudah dapat diserahkan kepemilikannya kepada
pembeli. Bahwa mengenai unsur ini tidak terpenuhi. Dimana objek
sengketa sebagaimana Sertifikat Hak Milik (SHM) No. 990/Terban
atas nama Ny. Sinar Terang Hahyari (TERGUGAT) pada saat dibuat
Surat Kuasa Menjual maupun Akta Jual Beli, Sertifikat Hak Milik
(Objek Sengketa) tersebut, masih dalam jaminan di BUKP (Badan
Usaha Kredit Pedesaan).
Dengan demikian maka terlihat jelas bahwa unsur “Riil” dalam jual
beli atas sebidang tanah dan atau bangunantidak terpenuhi.Oleh
karena itu, sudah jelas terlihat bahwa PENGGUGAT tidak memiliki
itikad baik dan telah melanggar asas terang, tunai dan riil dalam
peralihan hak atas tanah tersebut.
Vide : Pasal 22 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 37
tahun 1998 tentang Peraturan Jabatan Pejabat Pembuat Akta
Tanah menyebutkan :
“Akta PPAT harus dibacakan/dijelaskan isinya kepada para
pihak dengan di hadiri oleh sekurang-kurangnya 2 (dua) orang
saksi sebelum ditandatangani seketika itu juga oleh para pihak,
saksi-saksi, dan PPAT”.
Vide : Yurisprudensi MA. No. 216 K/Sip/1973, tertanggal 25 Juni
1973 yang menyatakan :
“Suatu pembelian yang dilakukan oleh pembeli yang tidak
beritikad baik, maka pembelinya tidak perlu dilindungi oleh
hukum sehingga uang harga pembelian yang sudah dibayar oleh
pembeli yang tidak beritikad baik itupun tidak perlu
dikembalikan”.
3. Bahwa TURUT TERGUGAT menolak secara tegas posita poin 3.
Bahwa benar TURUT TERGUGAT merupakan suami dari TERGUGAT
akan tetapi TURUT TERGUGAT tidak pernah memberi izin atau
menyutujui secara sukarela terhadap sebidang tanah pekarangan
yang di atasnya berdiri bangunan rumah batu sebagaimana dalam
SHM No. 990/ Terban atas nama Ny. Sinar Terang Hahyari
(TERGUGAT) untuk di jual kepada PENGGUGAT.
4. Bahwa terhadap dalil PENGGUGAT pada posita poin 4 dan 5, menurut
TERGUGAT adalah tidak benar dikarenakan proses jual beli terhadap
sebidang tanah pekarangan yang di atasnya berdiri bangunan rumah
batu sebagaimana dalam SHM No. 990/Terban atas nama Ny. Sinar
Terang Hahyari (TERGUGAT) dilakukan secara tidak sah dan
melawan hukum karena telah memanfaatkan keadaan TERGUGAT
yang benar-benar tidak mampu dan tidak menguntungkan (Disability
And Disadvantage) diri TERGUGAT.
Bahwa terhadap surat perjanjian pengosongan rumah No. 26 tertanggal
22 Juli 2013 pada saat itu, melalui kuasa PENGGUGAT yaitu Notaris
Ny. Sri Peni Nugrohowati, S.H yang kemudian mengajak TERGUGAT
untuk malakukan pembayaran pelunasan pinjaman kredit atas nama
TERGUGAT yang pada waktu itu, dengan jaminannya berupa Sertifikat
Hak Milik (SHM) No. 990/Terban atas nama Ny. Sinar Terang Hahyari
(TERGUGAT) di Kantor BUKP (Badan Usaha Kredit Pedesaan)
Kecamatan Gondokusuman Kota Yogyakarta sebesar
Rp. 45.000.000,- (empat puluh lima juta rupiah) melalui Kepala
Kantor BUKP yaitu Ibu Indarti Widiasih, S.H. dan pada saat
pengambilan Sertifikat tersebut kemudian dari Notaris Ny. Sri Peni
Nugrohowati, S.H menyodorkan 1 (satu) lembar kertas kosong
berwarna putih untuk meminta TERGUGAT menandatangani kertas
kosong tersebut. disamping itu, kebiasaan TERGUGAT, biasanya
selesai menandatangni disamping tandatangannya selalu dibubuhi
dengan mencantumkan tanggal, bulan dan tahun.
Bahwa penanda tanganan kertas kosong tersebut masih disaksikan
oleh Kepala Kantor BUKP Kecamatan Gondokusuman Kota Yogyakarta
yaitu Ibu Indarti Widiasih, S.H yang didalam Surat Keterangan Ibu
Indarti Widiasih, S.H telah menerangkan bahwa benar pada saat itu, Ibu
Indarti Widiasih, S.H melihat TERGUGAT menandatangani kerta
kosong yang di sodorkan oleh Notaris Ny. Sri Peni Nugrohowati, S.H.
Bahwa kemudian kertas kosong yang disodorkan kepada TERGUGAT
untuk ditandatangani tersebut tiba-tiba dari PENGGUGAT melalui
Notaris Ny. Sri Peni Nugrohowati, S.H dijadikan sebagai Surat
Perjanjian Pengosongan Rumah yang dikirim kepada TERGUGAT
melalui somasi PENGGUGAT.
Vide :Pasal 1335 KUHPerdata yang berbunyi :
“Bahwa suatu perjanjian yang dibuat tanpa sebab atau dibuat
karena suatu sebab palsu atau terlarang adalah tidak mempunyai
kekuatan hukum”
Sehingga dengan demikian, Surat Perjanjian Pengosongan yang
dibuat oleh PENGGUGAT melalui Notaris Ny. Sri Peni
Nugrohowati, S.H dimana ada suatu sebab palsu atau terlarang,
maka perjanjian tersebut cacat hukum dan batal demi hukum.

5. Bahwa atas dalil PENGGUGAT pada posita poin 6 dan 7 yang


menyatakan permintaan ganti kerugian kepada TERGUGAT secara
Materiil sejumlah Rp. 350.000.000,- (tiga ratus lima puluh juta
rupiah), adalah tuntutan yang berlebihan dan tidak didasarkan atas
hukum yang jelas, bagaimana menimbulkan kerugian sedangkan
perjanjian pengosongan rumah yang dibuat dengan cara yang tidak
sah dan melawan hukum. Oleh karenanya sudah sepatutnya dinyatakan
tidak dapat diterima atau dinyatakan ditolak.

C. DALAM REKONVENSI
1. Bahwa dalam Rekonvensi ini mohon PENGGUGAT KONVENSI
disebut sebagai TERGUGAT REKONVENSI dan TERGUGAT
KONVENSIdisebut sebagai PENGGUGAT REKONVENSI;
2. Bahwa dalil - dalil PENGGUGAT REKONVENSI dalam Konvensi
diatas mohon tetap dijadikan bagian yang tidak terpisahkan dalam
Rekonvensiini;
3. Bahwa pada pokoknya kami menolak segala dalil - dalil yang diajukan
oleh TERGUGAT REKONVENSI dalam surat gugatannya tertanggal
28 November 2016 kecuali yang secara tegas - tegas diakui
kebenarannya oleh PENGGUGAT REKONVENSI;
4. Bahwa PENGGUGAT REKONVENSI adalah pemilik sah atas
sebidang tanah pekarangan yang diatasnya berdiri sebuah bangunan
batu dan/atau rumah tinggal sebagaimana dimaksud dalam Sertifikat
Hak Milik (SHM) No. 990/Terban atas nama Ny. Sinar Terang Hahyari
(PENGGUGAT REKONVENSI);
5. Bahwa pada saat itu PENGGUGAT REKONVENSI dan TERGUGAT
REKONVENSI memang benar adalah sama-sama korban
penipuanyang mana pada waktu itu, anak TERGUGAT REKONVENSI
ingin dimasukkan ke salah satu Universitas ternama di Yogyakarta
sehingga TERGUGAT REKONVENSI kemudian meminta bantuan
kepada PENGGUGAT REKONVENSI yang pada saat itu juga
kebetulan anak PENGGUGAT REKONVENSI juga mau dimasukan ke
Universitas tersebut, sehingga anak PENGGUGAT REKONVENSI
maupun TERGUGAT REKONVENSI kemudian dimasukanlah melalui
perantara dengan masing-masing dipatok biaya sebesar
Rp.150.000.000,00 (seratus lima puluh juta rupiah). Namun tiba-
tiba pada saat hasil pengumuman,anak mereka (PENGGUGAT
REKONVENSI maupun TERGUGAT REKONVENSI) dinyatakan tidak
lulus/tidak dapat diterima di Universitas tersebut;
6. Bahwa dari ketidak lulusan anak PENGGUGAT REKONVENSI
maupun TERGUGAT REKONVENSI tersebut, maka PENGGUGAT
REKONVENSI merasa tidak enak hati dengan TERGUGAT
REKONVENSIyang notabene mereka (PENGGUGAT REKONVENSI
dan TERGUGAT REKONVENSI) dahulu adalah teman baik semasa
sekolah sehingga demikianuang yang diberikan oleh TERGUGAT
REKONVENSI kepadaPENGGUGAT REKONVENSIuntuk memasukan
anaknya ke Universitas sebesar Rp. 150.000.000,00 (seratus lima
puluh juta rupiah) tersebut, dianggap sebagai hutang yang akan
digantikan oleh PENGGUGAT REKONVENSI meskipun mereka
(TERGUGAT REKONVENSI maupun PENGGUGAT REKONVENSI)
adalah sama-sama korban;
7. Bahwa kemudian karena PENGGUGAT REKONVENSI merasa
berhutang kepada TERGUGAT REKONVENSI sebesar Rp.
150.000.000,00 (seratus lima puluh juta rupiah) dan pada saat itu,
PENGGUGAT REKONVENSI juga belum mempunyai uang untuk bisa
mengembalikannya karena keadaan ekonomi, maka dimanfaatkanlah
keadaan tersebut oleh TERGUGAT REKONVENSI dengan dibuatlah
menjadi jual beli sebidang tanah sebagaimana dalam Sertifikat Hak
Milik (SHM) No. 990/Terban atas nama Ny. Sinar Terang Hahyari
(PENGGUGAT REKONVENSI) dengan TERGUGAT REKONVENSI.
Yang mana, PENGGUGAT REKONVENSI kemudian di ajak oleh
TERGUGAT REKONVENSI untuk membuat surat kuasa menjual di
depan Notaris Ny. Sri Peni Nugrohowati, S.H. pada tanggal 20 Juli
2013. Dimana surat kuasa menjual tersebut hanya di sodorkan kepada
PENGGUGAT REKONVENSI untuk ditanda tangani
tanpa dibacakan. Karena PENGGUGAT REKONVENSI adalah orang
yang awam hokum / buta hukum, sehingga dalam keadaan terpaksa
dan tertekan PENGGUGAT REKONVENSI pun menandatanganinya.
Kemudian pada tanggal 22 November 2013 PENGUGAT
REKONVENSI lagi-lagi diajak oleh TERGUGAT REKONVENSI untuk
menghadap PPAT Muhammad Firdaus Ibnu Pamungkas, S.H. dan
dibuatlah Akta Jual Beliyang juga hanya disodorkan kepada
PENGGUGAT REKONVENSI untuk ditandatangani tanpa dibacakan;
8. Bahwa dengan demikian, terlihat jelas terjadinya kesepakatan jual beli
tersebut dimana PENGGUGAT REKONVENSI tidak dalam posisi
kehendak bebas dalam menentukan sikapnya untuk menyerahkan
Sertifikat menjadi atas nama TERGUGAT REKONVENSI. Sangatlah
tidak seimbang, karena waktu itu PENGGUGAT REKONVENSI
dalam keadaan yang benar-benar tidak mampu dan tidak
menguntungkan (Disability And Disadvantage), lemah, terdesak atas
kondisi tersebut, sehingga TERGUGAT REKONVENSI yang
mengetahui kondisi PENGGUGAT REKONVENSI seperti itu,
kemudian Menyalahgunakan Keadaan (Misbruik Van
Omstandigheden), dalam penguasaan hak kepemilikan tanah
PENGGUGAT REKONVENSI tersebut;
Merujuk pada Kamus Hukum Belanda Penyalahgunaan Keadaan yaitu
“Keadaan darurat orang lain, ketergantungannya (ketidakbebasannya),
keadaan akalnya yang tidak sehat atau ketidakadaan pengalamannya,
untuk menggerakkannya mengerjakan perbuatan hukum yang
merugikan dirinya”. (N.E. Algra et.al. 1983, Kamus Istilah Hukum
Fockema Andreae Belanda-Indonesia, Bandung: Bina Cipta, hal. 301);
Prof. Mr. J.M Van Dunne menguraikan persyaratan untuk
Penyalahgunaan Keadaan (keunggulan ekonomis) yaitu: 1) satu pihak
harus mempunyai keunggulan ekonomis terhadap pihak yang lain, 2)
pihak lain terpaksa mengadakan perjanjian. (Haendry P. Panggabean,
Penyalahgunaan Keadaan Sebagai Alasan Baru Untuk
Pembatalan Perjanjian. Halaman 44);

Vide : Pasal 22 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 37


tahun 1998 tentang Peraturan Jabatan Pejabat Pembuat Akta
Tanah menyebutkan :
“Akta PPAT harus dibacakan/dijelaskan isinya kepada para
pihak dengan di hadiri oleh sekurang-kurangnya 2 (dua) orang
saksi sebelum ditandatangani seketika itu juga oleh para pihak,
saksi-saksi, dan PPAT”.
Vide : Yurisprudensi MA. RI. No. 3641K/Pdt/2001, tertanggal 11
September 2002yang menyatakan :
“Dalam asas kebebasan berkontrak, hakim berwenang untuk
mewakili dan menyatakan bahwa kedudukan para pihak
berbeda dalam yang tidak seimbang, sehingga sengketa pihak
dianggap tidak bebas menyatakan kehendak, dalam perjanjian
yang bersifat terbuka, nilai-nilai hukum yang hidup dalam
masyarakat sesuai dengan kepatutan keadilan, prikemanusiaan
dapat dipakai sebagai upaya perubahan terhadap ketentuan-
ketentuan yang disepakati dalam perjanjian”.
Vide : Yurisprudensi MA. No.2356 K/Pdt/2008, tertanggal 18 Februari
2009yang menyatakan :
“Perjanjian Jual Beli yang dibuat dibawah tekanan & keadaan
terpaksa adalah merupakan “Misbruik Van Omstandigheiden”
yang dapat mengakibatkan perjanjian dapat dibatalkan, karena
tidak lagi memenuhi unsur-unsur Pasal 1320 KUH-Perdata yaitu
tidak adanya kehedak yang bebas dari salah satu pihak”.
9. Bahwa terhadap surat kuasa menjual No. 25 tertanggal 20 Juli 2013
dan akta jual beli No. 485/2013 tertanggal 22 November 2013 yang
dibuat saat itu,dimana Sertifikat Hak Milik (SHM) No. 990/Terban atas
nama Ny. Sinar Terang Hahyari (PENGGUGAT REKONVENSI) masih
dijaminkan di Badan Usaha Kredit Pedesaan (BUKP) Kecamatan
Gondokusuman Kota Yogyakarta sehingga tidak sah menurut
ketentuan dan peraturan yang berlaku karena belum memenuhi unsur
terang, tunai dan riil;
Menurut Maria S.W. Sumardjono (2001: 119) untuk sahnya suatu jual
beli atas sebidang tanah dan atau bangunan harus memenuhi unsur-
unsur sebagai berikut:
a. Terang artinya di lakukan di hadapan Pejabat Umum yang
berwenang atau setidaknya kepala desa atau Rt/Rw setempat.
b. Tunai artinya harga tanah yang dibayar itu bisa seluruhnya dan
juga bisa sebagian tergantung kesepakatan antara kedua belah
pihak.
c. Riil artinya dalam hal perbuatan jual beli maka hak atas tanah
yang menjadi objek perjanjian harus nyata-nyata sudah ada
sehingga pada saat itu juga sudah dapat di serahkan
kepemilikannya kepada pembeli. Bahwa mengenai unsur ini tidak
terpenuhi. Dimana objek sengketa sebagaimana Sertifikat Hak
Milik (SHM) No. 990/Terban atas nama Ny. Sinar Terang Hahyari
(TERGUGAT) pada saat dibuat Surat Kuasa Menjual maupun Akta
Jual Beli, Sertifikat Hak Milik (Objek Sengketa) tersebut, masih
dalam jaminan di BUKP (Badan Usaha Kredit Pedesaan)
Kecamatan Gondokusuman Kota Yogyakarta.

Dengan demikian, maka unsur “Riil” dalam jual beli atas sebidang
tanah dan atau bangunan tidak terpenuhi. Olehnya itu, suda jelas
terlihat bahwa PENGGUGAT tidak memiliki itikad baik dan telah
melanggar asas terang, tunai dan riil dalam peralihan hak atas
tanah tersebut;
Vide : Yurisprudensi MA. No. 216 K/Sip/1973, tertanggal 25 Juni
1973 yang menyatakan :
“Suatu pembelian yang dilakukan oleh pembeli yang tidak
beritikad baik, maka pembelinya tidak perlu dilindungi oleh
hukum sehingga uang harga pembelian yang sudah dibayar
oleh pembeli yang tidak beritikad baik itupun tidak perlu
dikembalikan”.
10. Bahwa terhadap Surat Perjanjian Pengosongan Rumah No. 26
tertanggal 22 Juli 2013 pada saat itu, melalui kuasa TERGUGAT
REKONVENSI yaitu Notaris Ny. Sri Peni Nugrohowati, S.H
datang kerumah PENGGUGAT REKONVENSI yang kemudian
mengajak PENGGUGAT REKONVENSI untuk malakukan
pembayaran pelunasan pinjaman kredit atas nama PENGGUGAT
REKONVENSI yang pada waktu itu, dengan jaminannya berupa
Sertifikat Hak Milik (SHM) No. 990/ Terban atas nama Ny. Sinar
Terang Hahyari (PENGGUGAT REKONVENSI) di Kantor BUKP
(Badan Usaha Kredit Pedesaan) Kecamatan Gondokusuman,
Yogyakarta yang selanjutnya Notaris Ny. Sri Peni Nugrohowati,
S.H kemudian menyerahkan uang sebesar Rp. 45.000.000,-
(empat puluh lima juta rupiah) kepada Kepala Kantor BUKP
yaitu Ibu Indarti Widiasih, S.H. maka dibuatlah kwitansi tanda trima
pelunasan atas nama PENGGUGAT REKONVENSI sebesar
Rp. 45.000.000,- (empat puluh lima juta rupiah) oleh Ibu Indarti
Widiasih, S.H. Kwitansi tanda trima pelunasan tersebut dan
Sertifikat Hak Milik (SHM) No. 990/ Terban atas nama Ny. Sinar
Terang Hahyari (PENGGUGAT REKONVENSI), diterima oleh
Notaris Ny. Sri Peni Nugrohowati, S.H;
Bahwa dengan disaksikan oleh Kepala Kantor BUKP (Badan
Usaha Kredit Pedesaan) Kecamatan Gondokusuman, Yogyakarta
yaitu Ibu Indarti Widiasih, S.H., PENGGUGAT REKONVENSI
memohon kepada Notaris Ny. Sri Peni Nugrohowati, S.H agar
dibuatkan tanda terima Sertifikat Hak Milik (SHM) No. 990/ Terban
atas nama Ny. Sinar Terang Hahyari (PENGGUGAT
REKONVENSI) tersebut yang kemudian dari Notaris Ny. Sri Peni
Nugrohowati, S.H menyodorkan kepada PENGGUGAT
REKONVENSI 1 (satu) lembar kertas kosong berwarna putih,
meminta PENGGUGAT REKONVENSI untuk menandatangani
diatas kertas kosong tersebut. disamping itu, kebiasaan
TERGUGAT, biasanya selesai menandatangni disamping
tandatangannya selalu dibubuhi dengan mencantumkan tanggal,
bulan dan tahun;
Bahwa kemudian kertas kosong yang disodorkan kepada
PENGGUGAT REKONVENSI untuk menandatangani tersebut,
tiba-tiba dari TERGUGAT REKONVENSI melalui Notaris Ny. Sri
Peni Nugrohowati, S.H dijadikan sebagai Surat Perjanjian
Pengosongan Rumah yang dikirim kepada PENGGUGAT
REKONVENSI melalui somasi TERGUGAT REKONVENSI;
Bahwa didalam Surat Perjanjian Pengosongan Rumah yang dikirim
kepada PENGGUGAT REKONVENSI melalui somasi TERGUGAT
REKONVENSI yang awalnya hanya ditandatangani oleh
PENGGUGAT REKONVENSI namun tiba - tiba diakhir isi Surat
Perjanjian Pengosongan Rumah tersebut tercantum juga
tandatangan TERGUGAT REKONVENSI yang mana terlihat jelas
antara tandatangan PENGGUGAT REKONVENSI dengan
tandatang TERGUGAT REKONVENSI tidak sejajar sehingga
terlihat seakan-akan dipalsukan atau tidak semestinya;
Vide : Pasal 1335 KUHPerdata yang berbunyi :
“Bahwa suatu perjanjian yang dibuat tanpa sebab atau dibuat
karena suatu sebab palsu atau terlarang adalah tidak
mempunyai kekuatan hukum”
Dengan demikian, bahwa Surat Perjanjian Pengosongan yang dibuat
oleh TERGUGAT REKONVENSI melalui Notaris Ny. Sri Peni
Nugrohowati, S.H dimana ada suatu sebab palsu atau terlarang,
maka perjanjian tersebut tidak sah, mengandung cacat hukum
sehingga seharusnya batal demi hukum;
11. Bahwa atas terjadinya Perbuatan Melawan Hukum dan Penyalah
gunaan Keadaan (Misbruik Van Omstandigheden), yang dilakukan
oleh TERGUGAT REKONVENSI tersebut, secara hukum
TERGUGAT REKONVENSI berkewajiban menyerahkan kembali
kepada PENGGUGAT REKONVENSI Sertifikat Hak Milik (SHM)No.
990/ Terban atas nama Ny. Sinar Terang Hahyari (PENGGUGAT
REKONVENSI);

12. Bahwa akibat dari Perbuatan Melawan Hukum yang dilakukan oleh
TERGUGAT REKONVENSI menyebabkan PENGGUGAT
REKONVENSI mengalami Kerugian Materiil dan immateriil sebagai
berikut:
a. Kerugian Materiil
Kerugian yang dialami PENGGUGAT REKONVENSI akibat dari
Perbuatan Melawan Hukum yang dilakukan oleh TERGUGAT
REKONVENSI sehingga apabila diperhitungkan adalah sebesar
Rp.50.000.000,-
b. Kerugian Immateriil
Kerugian yang dialamiPENGGUGAT REKONVENSI berupa
tercemarnya nama baik, kehormatan, serta fitnah atas diri
PENGGUGAT REKONVENSI sehingga apabila diperhitungkan
adalah sebesar- Rp. 200.000.000,- +
Total Kerugian Materiil dan Immateriil sebesar Rp. 250.000.000,-
Terbilang :(Dua ratus lima puluh juta rupiah )
13. Bahwa guna memaksa TERGUGAT REKONVENSI menjalankan
putusan ini, serta agar tidak berulang – ulang maka kami memohon
agar TERGUGAT REKONVENSI dihukum membayar uang paksa
(dwangsom) sebesar Rp 1.000.000,- (satu juta rupiah) per hari atas
keterlambatannya dalam melaksanakan putusan perkara ini;
14. Menyatakan secara hukum putusan perkara ini dapat dilaksanakan
secara serta-merta (uitvoerbaar bij voorraad) meskipun ada upaya
hukum lain;
15. Bahwa Gugatan dalam Konvensi maupun Gugatan dalam Rekonvensi
sesungguhnya diakibatkan oleh TERGUGAT REKONVENSI, maka
cukup beralasan hukum bila Mejelis Hakim menghukum TERGUGAT
REKONVENSI untuk membayar seluruh biaya yang timbul akibat
perkara ini;

Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, maka dengan segala hormat dan


mohon kepada Majelis Hakim Pemeriksaan Perkara a quo untuk dapat
memeriksa dan memutus perkara ini dengan Amar Putusan sebagai berikut:

PRIMAIR:
DALAM EKSEPSI
1. Menerima dan mengabulkan Eksepsi TERGUGAT untuk seluruhnya;
2. Menyatakan secara hukum Gugatan PENGGUGAT ditolak atau setidak-
tidaknya tidak dapat diterima (niet ontvankelijk verklaard).
DALAM POKOK PERKARA (KONVENSI)
1. Menolak Gugatan PENGGUGAT untuk seluruhnya;
2. Menerima dan mengabulkan dalil-dalil Jawaban TERGUGAT dan
TURUT TERGUGAT untuk seluruhnya;
DALAM REKONVENSI :
1. Menerima dan mengabulkan Gugatan PENGGUGAT REKONVENSI
untuk seluruhnya;

2. Menyatakan TERGUGAT REKONVENSI telah melakukan


Perbuatan Melawan Hukum dan Penyalahgunaan Keadaan;

3. Membatalkan peralihan hak jual beli antara TERGUGAT


REKONVENSI dengan PENGGUGAT REKONVENSI mengenai
Objek Sengketa yaitu sebidang tanah pekarangan yang di atasnya
berdiri bangunan rumah batu sebagaimana dalam SHM No. 990/
Terban atas nama Ny. Sinar Terang Hahyari (PENGGUGAT
REKONVENSI);
4. Menyatakan tidak sah dan batal demi hukum Perjanjian
Pengosongan Rumah No. 26 tertanggal 22 Juli 2013;
5. Menghukum TERGUGAT REKONVENSI untuk mengembalikan
sebidang tanah pekarangan yang di atasnya berdiri bangunan
rumah batu sebagaimana dalam SHM No. 990/ Terban atas nama
Ny. Sinar Terang Hahyari (PENGGUGAT REKONVENSI),
dikembalikan kepada PENGGUGAT REKONVENSI;
6. Menghukum TERGUGAT REKONVENSI untuk membayar Kerugian
Materiil (Materiele Schade) dan Kerugian Immateriil (Immateriele
Schade)sebagai berikut;
a. Kerugian Materiil----------------------------Rp. 50.000.000,-
b. Kerugian Immateriil ------------------------Rp.200.000.000,- +

Total Kerugian Materiil dan Immateriil sebesar Rp. 250.000.000,-


Terbilang : (Dua ratus lima puluh juta rupiah);
7. Menyatakan secara hukum Gugatan PENGGUGAT
KONVENSI/TERGUGAT REKONVENSI tidak dapat diterima (Niet
Ontvankelijk Verklaard);

8. Menghukum TERGUGAT REKONVENSI membayar uang paksa


(dwangsom) sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) setiap hari
keterlambatan melaksanakan putusan ini;
9. Menyatakan secara hukum putusan perkara ini dapat dilaksanakan
secara serta-merta (uitvoerbaar bij voorraad) meskipun ada upaya
hukum lain;
DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI
- Menghukum PENGGUGAT KONVENSI/TERGUGAT REKONVENSI
untuk membayar biaya perkara yang timbul dalam perkara ini.
SUBSIDAIR
- Jika Majelis Hakim Pemeriksa Perkara berpendapat lain maka
mohon putusan yang seadil - adilnya (ex aequo et bono).

Mengutip serta memperhatikan uraian-uraian tentang hal yang


tercantum dalam turunan resmi putusan Pengadilan Negeri Yogyakarta, tanggal
4 Juli 2017 Nomor 168/Pdt.G/2016/PN Yyk yang amar selengkapnya berbunyi
sebagai berikut:
Dalam Konvensi :
I. Dalam Eksepsi :
- Menolak eksepsi Tergugat dan Turut Tergugat ;
II. Dalam Pokok Perkara ;
1. Menerima dan mengabulkan gugatan penggugat untuk sebagian;
2. Menyatakan surat kuasa untuk menjual sebagaimana tersebut
dalam akta No. 25 / 2013 tanggal 20 Juli 2013 dan akta Jual beli
No.485/ 2013 adalah sah secara hukum dengan segala akibatnya;
3. Menyatakan menurut hukum obyek sengketa milik Penggugat;
4. Menyatakan Tergugat serta siapa saja atas ijin Tergugat yang
menguasai obyek perkara tanpa alas hak yang benar merupakan
perbuatan melawan hukum;
5. Menghukum Tergugat dan Turut Tergugat atau siapa saja yang
mendapat hak dari padanya untuk segera menyerahkan obyek
perkara kepada Penggugat tanpa syarat dan beban apapun, bila
perlu dengan bantuan Polisi;
6. Menghukum Tergugat untuk mengganti kerugian kepada Penggugat
sejumlah Rp. 1.500.000,- ( satu juta lima ratus ribu rupiah);
7. Menghukum Tergugat untuk membayar uang paksa sebesar
Rp. 100.000,- (Seratus ribu rupiah) untuk setiap hari keterlambatan
melaksanakan putusan ini terhitung sejak putusan berkekuatan
hukum tetap sampai dengan putusan dilaksanakan;
8. Menghukum Tergugat dan Turut Tergugat untuk tunduk dan patuh
agar melaksanakan putusan perkara ini;
9. Menolak gugatan Penggugat untuk selain dan selebihnya :
B. Dalam Rekonvensi :
1. Menerima dan mengabulkan gugatan Penggugat Rekonvensi untuk
sebagian ;
2. Menyatakan bahwa surat perjanjian pengosongan rumah
sebagaimana tertuang dalam akta No. 26 / 2013 tertanggal 22 Juli
2013 yang dibuat dihadapan Notaris Sri Peny Nugrohowati, SH batal
demi hukum;
3. Menolak gugatan Penggugat rekonvensi untuk selain dan
selebihnya;
C. Dalam Konvensi dan Rekonvensi :
Menghukum Tergugat Konvensi atau Penggugat Rekonvensi untuk
membayar biaya perkara sejumlah Rp. 1.116.000.00 ( Satu juta seratus
enam belas ribu rupiah) ;
Membaca Akte permohonan banding yang dibuat oleh Panitera
Pengadilan Negeri Yogyakarta yang menyatakan bahwa kuasa dari
Pembanding / Turut Tergugat pada tanggal 10 Juli 2017 telah mengajukan
Banding terhadap putusan perkara Nomor 168/Pdt.G/2016/PN.Yyk tanggal 4
Juli 2017, dan permohonan banding tersebut diberitahukan kepada Terbanding /
Tergugat pada tanggal 21 Juli 2017 dan kepada Terbanding - Penggugat
tanggal 3 Agustus 2017;
Membaca memori banding dari Pembanding / Turut Tergugat tertanggal
21 Juli 2017 diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Yogyakarta pada tanggal
21 Juli 2017 dan telah diberitahukan kepada Terbanding / Tergugat pada tanggal
26 Juli 2017 dan Terbanding / Penggugat pada tanggal 21 Agustus 2017;
Membaca Kontra memori banding dari Kuasa Terbanding / Penggugat
tertanggal 4 September 2017 diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri
Yogyakarta pada tanggal 7 September 2017 dan telah diberitahukan kepada Kuasa
Pembanding / Turut Tergugat dan Terbanding / Tergugat masing-masing pada
tanggal 13 September 2017;
Membaca Pemberitahuan untuk Membaca dan Memeriksa berkas
perkara (inzage) kepada Kuasa Pembanding / Turut Tergugat, Terbanding /
Penggugat dan Terbanding / Tergugat masing-masing pada tanggal 18 Juli
2017, tanggal 24 Agustus 2017 dan tanggal 15 September 2017 sebelum dikirim
ke Pengadilan Tinggi Yogyakarta ;
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUMNYA :
Menimbang, bahwa permohonan banding dari Pembanding / Turut
Tergugat telah diajukan dalam tenggang waktu dan menurut tata cara serta
telah memenuhi syarat - syarat yang ditentukan oleh Undang-undang, maka
permohonan banding tersebut secara formil dapat diterima ;
Menimbang, bahwa dalam memori banding dari kuasa Pembanding /
Turut Tergugat yang diterimakan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Yogyakarta
tanggal 21 Juli 2017, bahwa pada intinya kuasa Pembanding tidak sependapat
dengan putusan Pengadilan Negeri Yogyakarta Nomor 168/Pdt.G/2016/ PN Yyk
tanggal 04 Juli 2017. Kuasa Pembanding / Turut Tergugat telah menyampaikan
alasan sebagaimana diuraikan dalam Memori banding pada akhirnya mohon
Ketua Pengadilan Tinggi Yogyakarta menjatuhkan putusan sebagai berikut :
1. Menerima dan mengabulkan permohonan Banding Pembanding/
Turut Tergugat untuk seluruhnya;
2. Membatalkan Putusan Pengadilan Negeri Yogyakarta Nomor
168/Pdt.G/2016/PN Yyk tanggal 04 Juli 2017.
Selanjutnya mengadili sendiri dengan amar putusan sebagai berikut:
I. PRIMAIR
DALAM EKSEPSI
1. Menerima dan mengabulkan eksepsi Tergugat untuk seluruhnya;
2. Menyatakan secara hukum Gugatan Penggugat di tolak atau setidak-
tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijk Verklaard).
DALAM POKOK PERKARA ( KONVENSI )
1. Menerima dalil-dalil jwaban Tergugat untuk seluruhnya;
2. Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya;
DALAM REKONVENSI.
1. Menerima dan mengabulkan Gugatan Penggugat Rekonvensi untuk
seluruhnya;
2. Menyatakan Tergugat Rekonvensi telah melakukan perbuatan
melawan dan menyalah gunakan keadaan;
3. Membatalkan peralian hak jual beli antara Tergugat Rekonvensi
dengan Penggugat Rekonvensi mengenai Obyek Sengketa yaitu
sebidang tanah pekarangan yang diatasnya berdiri bangunan rumah
batu sebaimana dalam SHM Nomor 990/Terban atas nama
Ny. SINAR TERANG HAHYARI (Penggugat Rekonvensi);
4. Menyatakan tidak sah dan batal demi hukum Perjanjian Pengosongan
Rumah No. 26 tertanggal 22 Juli 2013;
5. Menghukum TERGUGAT REKONVENSI untuk mengembalikan
sebidang tanah pekarangan yang di atasnya berdiri bangunan rumah
batu sebagaimana dalam SHM No. 990/ Terban atas nama Ny. Sinar
Terang Hahyari (PENGGUGAT REKONVENSI), dikembalikan kepada
PENGGUGAT REKONVENSI;
6. Menghukum TERGUGAT REKONVENSI untuk membayar Kerugian
Materiil (Materiele Schade) dan Kerugian Immateriil (Immateriele
Schade)sebagai berikut;
c. Kerugian Materiil----------------------------Rp. 50.000.000,-
d. Kerugian Immateriil ------------------------Rp.200.000.000,- +

Total Kerugian Materiil dan Immateriil sebesar Rp.250.000.000,-


Terbilang : (Dua ratus lima puluh juta rupiah);
7. Menyatakan secara hukum Gugatan PENGGUGAT
KONVENSI/TERGUGAT REKONVENSI tidak dapat diterima (Niet
Ontvankelijk Verklaard);
8. Menghukum TERGUGAT REKONVENSI membayar uang paksa
(dwangsom) sebesar Rp. 1.000.000,00 (satu juta rupiah) setiap hari
keterlambatan melaksanakan putusan ini;
9. Menyatakan secara hukum putusan perkara ini dapat dilaksanakan
secara serta-merta (uitvoerbaar bij voorraad) meskipun ada upaya
hukum lain;
DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI
- Menghukum PENGGUGAT KONVENSI/TERGUGAT REKONVENSI
untuk membayar biaya perkara yang timbul dalam perkara ini.
II. S U B S I D A I R
Apabila Majelis Hakim Pemeriksa Perkara berpendapat lain maka mohon
putusan yang seadil - adilnya (ex aequo et bono).
Menimbang, bahwa terhadap Memori Banding, Pembanding / Turut
Tergugat telah ditanggapi oleh Terbanding / Penggugat dengan Kontra Memori
banding yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Yogyakarta tanggal 7
September 2017, bahwa pada Intinya Terbanding / Penggugat menyatakan
sebagai berikut:
1. Bahwa Terbanding menyatakan Memori banding yang diajukan
Pembanding / Turut Tergugat hanyalah pendapat pribadi Pembanding
yang tidak berdasarkan fakta-fakta hukum yang sebenarnya baik
secara formil maupun materiel sebagaimana ternyata dan/atau
terungkap dalam persidangan;
2. Bahwa Terbanding menyatakan menolak dengan tegas Memori
Banding yang diajukan oleh Pemohon banding yang diterima oleh
Kepaniteraan Pengadila Negeri Yogyakarta pada tanggal 21 Juli 2017;
3. Bahwa Terbanding tidak keberatan dan tetap mempertahankan
putusan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Yogyakarta dalam perkara
perdata Nomor 168/Pdt.G/2016/PN Yyk;
Selanjutnya atas dasar uraian yang telah disampaikan dalam Kontra
Memori Bandingnya. Terbanding / Penggugat mohon kepada Ketua
Pengadilan Tinggi Yogyakarta agar berkenan memutus perkara ini dengan
amar putusan sebagai berikut:
1. Menolak Permohonan Banding dari Pembanding untuk seluruhnya;
2. Menguatkan putusan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Yogyakarta
dalam perkara perdata Nomor 168/Pdt.G/2016/PN Yyk tanggal 4 Juli
2017 yang dimohonkan banding tersebut;
Selanjutnya mengadili sendiri.
I. PRIMAIR
A. DALAM POKOK PERKARA
1. Menerima dan mengabulkan Kontra Memori Banding untuk
seluruhnya;
2. Menolak Permohonkan banding dari Permohonan Banding;
3. Menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Yogyakarta Nomor
168/Pdt.G/2016/PN Yyk;
4. Menghukum Permohonan banding untuk membayar biaya perkara
menurut hukum ;
B. DALAM KONVENSI Dan REKONVENSI
- Menghukum Turut Tergugat KONVENSI atau Turut Penggugat
Rekonvensi / Pembanding untuk membayar biaya perkara sejumlah
Rp. 1.116.000,00 ( Satu juta seratus enam belas ribu rupiah ).
II. SUBSIDAIR
Apabila Majelis Hakim Pemeriksa Perkara berpendapat mohon putusan
yang seadil-adilnya;
Menimbang, bahwa Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Yogyakarta
setelah memeriksa dan meneliti dengan cermat dan seksama berkas perkara
beserta turunan resmi putusan Pengadilan Negeri Yogyakarta Nomor
168/Pdt.G/2016/PN Yyk tanggal 4 Juli 2017 dan telah pula mempelajari memori
banding dan kontra memori banding yang diajukan oleh Para pihak, ternyata
tidak ada hal-hal yang baru yang perlu di pertimbangkan, dengan demikian
Majelis Hakim ditingkat banding dapat menyetujui dan membenarkan putusan
Majelis Hakim di tingkat pertama. Oleh karena pertimbangan-pertimbangan
Majelis Hakim Tingkat Pertama telah menguraikan dengan benar semua
keadaan serta alasan yang menjadi dasar dalam putusannya. Namun demikian
Majelis Hakim ditingkat banding akan memperbaiki Amar putusan Pengadilan
tingkat pertama sepanjang petitum angka 6 (enam), karena menurut Majelis
Hakim tingkat banding petitum angka 6 (enam) adalah tidak lengkap dan perlu
diperbaiki. Jika menurut Majelis Hakim Tingkat Pertama sejak dilakukan Somasi
ganti rugi sebesar Rp. 1.500.000,00 ( Satu juta lima ratus ribu rupiah). Maka
Majelis Hakim ditingkat banding berkesimpulan bahwa dirasa Adil dan Patut
ganti rugi sebesar Rp. 1.500.000,00 ( Satu juta lima ratus ribu rupiah) harus
dibayar oleh Pembanding / Turut Tergugat dihitung sejak gugatan Penggugat
Terbanding di daftarkan di Pengadilan Negeri Yogyakarta yaitu tanggal 29
Nopember 2016;
Menimbang, bahwa atas dasar pertimbangan-pertimbangan tersebut
putusan Pengadilan Negeri Yogyakarta Nomor 168/Pdt.G/2016/PN Yyk tanggal
4 Juli 2017 dapat dikuatkan dengan perbaikan redaksi putusan dalam Amar
Putusan Petitum angka 6 (enam) yang bunyinya sebagai berikut. Menghukum
Tergugat untuk membayar ganti kerugian kepada Penggugat sejumlah
Rp. 1.500.000,00 ( Satu juta lima ratus ribu rupiah) setiap bulan dihitung sejak
gugatan Penggugat didaftarkan di Pengadilan Negeri Yogyakarta tanggal
29 Nopember 2016;
Menimbang, bahwa oleh karena Pembanding / Turut Tergugat tetap di
dipihak yang dikalahkan baik dalam Pengadilan Tingkat Pertama maupun dalam
Pengadilan Tingkat Banding, maka semua biaya yang timbul dalam kedua
tingkat Pengadilan akan dibebankan kepada Pembanding / Turut Tergugat,
sedangkan biaya perkara untuk tingkat banding akan disebut dalam amar
putusan ini;
Mengingat, Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan
Kehaki man, Undang-Undang Nomor 49 Tahun 2009 tentang Peradilan Umum,
Pasal-pasal dalam Kitap Undang Undang Hukum Perdata, Ketentuan dalam HIR
( HERZINE INLAND REGLEMENT ) serta Peraturan Perundangan lain yang
terkait dalam perkara ini;

MENGADILI:

1. Menerima permohonan banding dari Pembanding / Turut Tergugat;


2. Menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Yogyakarta Nomor
168/Pdt.G/2016/PN Yyk tanggal 4 Juli 2017 yang dimohonkan banding
tersebut dengan perbaikan Petitum angka 6 (enam) sehingga amar putusan
selengkapnya berbunyi sebagai berikut ;
A. DALAM KONVENSI
I. Dalam Eksepsi :
- Menolak eksepsi Tergugat dan Turut Tergugat ;
II. Dalam Pokok Perkara ;
1. Menerima dan mengabulkan gugatan penggugat untuk sebagian;
2. Menyatakan surat kuasa untuk menjual sebagaimana tersebut
dalam akta No. 25 / 2013 tanggal 20 Juli 2013 dan akta Jual beli
No.485/ 2013 adalah sah secara hukum dengan segala akibatnya;
3. Menyatakan menurut hukum obyek sengketa milik Penggugat;
4. Menyatakan Tergugat serta siapa saja atas ijin Tergugat yang
menguasai obyek perkara tanpa alas hak yang benar merupakan
perbuatan melawan hukum;
5. Menghukum Tergugat dan Turut Tergugat atau siapa saja yang
mendapat hak dari padanya untuk segera menyerahkan obyek
perkara kepada Penggugat tanpa syarat dan beban apapun, bila
perlu dengan bantuan Polisi;
6. Menghukum Tergugat untuk mengganti kerugian kepada Penggugat
sejumlah Rp. 1.500.000,- ( Satu juta lima ratus ribu rupiah) setiap
bulan dihitung sejak gugatan Penggugat didaftarkan di Pengadilan
Negeri Yogyakarta tanggal 29 Nopember 2016;
7. Menghukum Tergugat untuk membayar uang paksa sebesar
Rp. 100.000,- (Seratus ribu rupiah) untuk setiap hari keterlambatan
melaksanakan putusan ini terhitung sejak putusan berkekuatan
hukum tetap sampai dengan putusan dilaksanakan;
8. Menghukum Tergugat dan Turut Tergugat untuk tunduk dan patuh
agar melaksanakan putusan perkara ini;
9. Menolak gugatan Penggugat untuk selain dan selebihnya :
B. Dalam Rekonvensi :
1. Menerima dan mengabulkan gugatan Penggugat Rekonvensi untuk
sebagian ;
2. Menyatakan bahwa surat perjanjian pengosongan rumah
sebagaimana tertuang dalam akta No. 26 / 2013 tertanggal 22 Juli
2013 yang dibuat dihadapan Notaris Sri Peny Nugrohowati, SH batal
demi hukum;
3. Menolak gugatan Penggugat rekonvensi untuk selain dan
selebihnya;
C. Dalam Konvensi dan Rekonvensi :
- Menghukum Tergugat Konvensi atau Penggugat Rekonvensi /
Pembanding / Turut Tergugat untuk membayar biaya perkara yang
timbul dalam dua tingkat Pengadilan, untuk tingkat banding sebesar
Rp. 150.000,- (Seratus lima puluh ribu rupiah) ;

Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim


Pengadilan Tinggi Yogyakarta pada hari Rabu, tanggal 6 Desember 2017 oleh
kami Budi Setiyono SH. MH. selaku Ketua Majelis, BW Charles Ndaumanu,
SH.MH. dan Suwisnu, SH MH sebagai Hakim Anggota, putusan tersebut
diucapkan dalam persidangan yang terbuka untuk umum pada hari Selasa
tanggal 12 Desember 2017 oleh Ketua Majelis tersebut dengan didampingi oleh
Mochamad Tafkir, SH. MH dan BW Charles Ndaumanu, SH.MH. serta dibantu
oleh Indaryati Panitera Pengganti, tanpa dihadiri oleh Para pihak dan kuasa
hukum Para pihak ;

Hakim Anggota Ketua Majelis,

Mochamad Tafkir, SH. MH. Budi Setiyono, SH. MH

BW Charles Ndaumanu, SH.MH

Panitera Pengganti,

Indaryati

Perincian Biaya Perkara :


1. Meterai Rp. 6.000,-
2. Redaksi Rp. 5.000,-
3. Biaya Pemberkasan Rp.139.000,-
Jumlah Rp.150.000,- (Seratus lima puluh ribu rupiah);

Anda mungkin juga menyukai