Anda di halaman 1dari 2

NAMA : FEBRI AWALI KUSWARA

KELAS : X IPA 1

CACING KREMI (ENTEROBIUS VERMICULARIS)

A.  Klasifikasi Ilmiah
o   Kerajaan        : Animalia
o   Filum              : Nematoda
o   Kelas              : Secementea
o   Ordo               : Oxyurida
o   Famili             : Oxyuidae

o   Genus             : Enterobius                                     


            Enterobius vermicularis menyebabkan infeksi cacing kremi yang disebut juga enterobiasis atau
oksiuriasis. Penyakit ini kosmopolit tetapi lebih banyak di daerah dingin dan kurang didaerah tropis. Manusia
merupakan satu-satunya natural host.

B.  Morfologi
                 1.  Cacing Dewasa
ü  Ukuran jantan : 2-5 mm x 0,1-0,2 mm, betina : 8-13 mm x 0,3-0,5 mm.
ü  Mulut simple 3 bibir yang mengelilinginya.
ü  Ujung anterior dan posterior runcing.
ü  Pada ujung posterior jantan : melingkar tajam ke ventral.
ü  Pada betina ujung posteriornya berbentuk sebagai ekor, lurus, dan runcing.

                  2.Telur
ü  Bentuk asimetris, salah satu sisi datar.
ü  Ukuran 50-60 mikron x 20-32 mikron.
ü  Kulit terdiri dari dua lapisan, yaitu lapisan albuminous bersifat mechanical protection, lapisan dalam berupa
membran yang berupa lemak berfungsi sebagai chemical protection.
ü  Didalam telur selalu terdapat bentuk larvanya.
ü  Dalam keadaan lembab telur dapat hidup sampai 13 hari.

C.  Infeksi Cacing Enterobius vermicularis


Telur cacing pindah dari daerah sekitar anus penderita ke pakaian, seprei atau mainan. Kemudian
melalui jari-jari tangan, telur cacing pindah ke mulut anak yang lainnya dan akhirnya tertelan. Telur cacing juga
dapat terhirup dari udara kemudian tertelan. Setelah telur cacing tertelan, lalu larvanya menetas didalam usus
kecil dan tumbuh menjadi cacing dewasa didalam usus besar (proses pematangan ini memakan waktu 2-6
minggu).
Cacing dewasa betina bergerak ke daerah di sekitar anus (biasanya pada malam hari) untuk menyimpan
telurnya di dalam lipatan kulit anus penderita. Telur tersimpan dalam suatu bahan yang lengket. Bahan ini dan
gerakan dari cacing betina inilah yang menyebabkan gatal-gatal. Telur dapat bertahan hidup diluar tubuh
manusia selama 3 minggu pada suhu ruangan yang normal. Tetapi telur bisa menetas lebih cepat dan cacing
muda dapat masuk kembali ke dalam rektum dan usus bagian bawah.

D.  Gejala
1.    Rasa gatal hebat disekitar anus.
2.    Rewel (karena rasa gatal dan tidurnya pada malam hari terganggu).
3.    Kurang tidur (biasanya karena rasa gatal yang timbul pada malam hari ketika cacing betina dewasa bergerak ke
daerah anus dan menyimpan telurnya disana).
4.    Nafsu makan berkurang, berat badan menurun (jarang terjadi, tetapi bisa terjadi pada infeksi yang berat).
5.    Rasa gatal atau iritasi vagina (padaanak perempuan, jika cacing dewasa masuk ke dalam vagina).
6.    Kulit disekitar anus menjadi lecet, kasar, atau terjadi infeksi (akibat penggarukan).

E.  Komplikasi
1.    Salpingitis (peradangan saluran indung telur).
2.    Vaginitis (peradangan vagina).
3.    Infeksi ulang.

F.  Diagnosis
Cacing kremi dapat dilihat dengan mata telanjang pada anus penderita, terutama dalam waktu 1-2 jam
setelah anak tertidur pada malam hari. Cacing kremi berwarna putih dan setipis rambut, aktif bergerak.
Telur maupun cacingnya bisa didapat dengan cara menempelkan selotip dilipatan kulit di sekitar anus,
pada pagi hari sebelum anak terbangun. Kemudian selotip tersebut ditempelkan pada kaca objek dan diperiksa
dengan mikroskop.
Bisa juga dengan menggunakan bawang putih. Bawang putih dioleskan disekitar anus, maka cacing
kremi akan keluar karena aroma bau bawang putih yang menyengat.

G.  Epidemiologi
ü  Kejadian tinggi di negara-negara barat terutama USA.
ü  Merupakan penyakit keluarga.
ü  Paling sering diserang anak-anak berusia 5-14 tahun.
ü  Pada daerah tropis kejadian lebih sedikit oleh karena cukup sinar matahari.

H.  Pengobatan dan Pencegahan


·         Cacing kremi dapat disembuhkan melalui pemberian dosis tunggal mebendazole, albendazole, pirantel
pamoat.
·         Mencuci tangan dengan sabun sebelum makan dan setelah buang air besar.
·         Memotong kuku dan menjaga kebersihan kuku.
·         Mencuci seprei minimal 2 kali/minggu
·         Menghindari penggarukan daerah anus karena bisa mencemari jari-jari tangan dan setiap benda yang dipegang
/ disentuhnya.
·         Menjauhkan tangan dan jari dari hidung dan mulut.
·         Mutlak pada kebersihan perorangan karena penyakit ini mudah menular dan termasuk penyakit keluarga

Anda mungkin juga menyukai