Anda di halaman 1dari 2

Nama : Tiya Setiyani

Nim : 51704094

Prodi : S1 Farmasi /6B

Dosen : Mayaranti Wilsya S,Farm Apt .M,Sc

Mk : Pharmaceitical Care

Rangkuman

A.Pelayanan Kefarmasian

adalah suatu pelayanan langsung dan bertanggung jawab kepada pasien yang berkaitan
dengan Sediaan Farmasi dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu
kehidupan pasien.

1.Pelayanan Kefarmasian Rs

Pelayanan Kefarmasian yang diselenggarakan di Rumah Sakit haruslah mampu menjamin


ketersediaan obat yang aman, bermutu dan berkhasiat dan sesuai dengan amanat Undang Undang
Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit diselenggarakan sesuai dengan Standar Pelayanan
Kefarmasian. Selanjutnya, Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 72 tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian di Rumah Sakit diterbitkan, meliputi pengelolaan sediaan obat dan Bahan Medis Habis
Pakai (BMHP), pelayanan farmasi klinik serta pengawasan obat dan BMHP.

2.Pelayanan Kefarmasian Puskesmas

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2015 Tentang Akreditasi
Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri Dokter, dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi,
dimana pelaksanaan pelayanan kesehatan harus dilaksanakan sesuai standar dan mendapat
pengakuan dari penyelenggara akreditasi yang ditetapkan oleh Menteri.

Dalam Peraturan Menteri Kesehatan nomor 74 tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian di Puskesmas, pelayanan kefarmasian terbagi dalam dua kegiatan yaitu pengelolaan
sediaan farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) serta pelayanan farmasi klinik. Pengelolaan
sediaan farmasi dan BMHP serta pelayanan farmasi klinik di puskesmas merupakan satu rangkaian
kegiatan yang saling terkait satu dengan yang lain.

3.Pelayanan Kefarmasian Apotek

Pelayanan Kefarmasian yang diselenggarakan di Apotek haruslah mampu


menjamin ketersediaan obat yang aman, bermutu dan berkhasiat dan sesuai dengan amanat
Undang Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan. Dalam rangka peningkatan penggunaan
obat rasional untuk mencapai keselamatan pasien, dilakukan pelayanan kefarmasian sesuai standar
di fasilitas kesehatan.

Terkait dengan hal tersebut, Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan Permenkes No 73


Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek. Permenkes Nomor 73 Tahun 2016
tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek telah memuat kebijakan pelayanan kefarmasian
termasuk pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) dan
pelayanan farmasi klinik yang harus dilaksanakan dan menjadi tanggung jawab seorang apoteker.
4.Pelayanan Kefarmasian klinik

  Pelayanan farmasi klinik merupakan pelayanan langsung yang diberikan Apoteker kepada


pasien dalam rangka meningkatkan outcometerapi dan meminimalkan risiko terjadinya efek
samping karena obat, untuk tujuan keselamatan pasien ( quality safety), sehingga kualitas hidup
pasien (quality of life) terjamin.

Daftar Pustaka

Anief M, 2001, Manajemen Farmasi, Edisi Ketiga, Gadjah Mada University Press Yogyakarta, 3-4.

Cipolle RJ, Strand LM, Morley PC, 1998, Pharmaceutical Care Practice, USA, The McGraw-Hill
Companies.Daris A, 2004, Pharmaceutical Care, (online), (http://www/Departemen Kesehatan.co.id)
diakses Maret 2012.

Handayani RS, Raharni, Gitawati R, 2009, Persepsi Konsumen Apotek Terhadap Pelayanan Apotek Di
Tiga Kota Di Indonesia, Makara Kesehatan Vol.13 No.1, 22-26.

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 193/Kab/B.VII/71. Keputusan Menteri


Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1027 Tahun 2004 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek, 2004, Jakarta.

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1027 Tahun 2004 tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian di Apotek, 2004, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai