Anda di halaman 1dari 6

Evaluasi Asuhan Keperawatan pada Lansia

Satri Andani Zendrato/181101103


zendarosatri@gmail.com

Abstrak

Latar Belakang, Proses penuaan adalah  proses yang  tersembunyi, dan permulaannya berbeda-beda
antara tiap individu, demikian pula kecepatan  penurunannya. Perubahan  ini meliputi perubahan
kekuatan jantung, penurunan sekresi cairan pencernaan ,penurunan aktivitas endokrin. Pada tingkatan
psikologis, proses penuaan  ini ditandai dengan  melambatnya waktu  beraksi, melambatnya  proses
belajar, serta penurunan daya ingat dan efisiensi  intelektual. Tujuan, Menilai atau membandingkan
apakah tujuan yang ingin dicapai dalam rencana keperawatan tercapai atau tidak, setelah dilakukan
tindakan keperawatan. Melakukan pengkajian ulang apabila ternyata rencana keperawatan yang telah
ditetapkan belum atau sudah tercapai sehingga hasil evaluasi dapat dipergunakan untuk perbaikan
perencanaan selanjutnya. Menilai keterlibatan secara aktif sasaran, tenaga pelaksanaan, serta tim
kesehatan lainnya. Menemukan faktor penghambat maupun penunjang dalam pelaksanaan pemberian
pelayanan keperawatan. Metode, Penulisan ini menggunakan metode literature review dengan
pendekatan jurnal atau artike, buku dan e-book yang relevan dan akurat. Hasil, Proses penuaan dapat
ditinjau dari aspek biologis, sosial dan psikologik. Teori-teori biologis sosial dan fungsional telah
ditemukan  untuk menjelaskan dan mendukung berbagai definisi mengenai proses penuaan.
Pembahasan, Dalam evaluasi memiliki tahap untuk menerapkannya, yaitu : Kriteria, Teknik evaluasi,
Langkah-langkah evaluasi, Beberapa hal yang ada dalam evaluasi, Evaluasi pencapaian tujuan,
Evaluasi pencapaian tujuan.

Kata Kunci : Evaluasi, Asuhan Keperawatan, Lansia

Latar Belakang usang dibanding organ yang lain,


perubahan penampilan, perubahan panca
Penuaan adalah suatu proses alami
indra, perubahan seksual (Hurlock, 1999).
yang tidak dapat dihindari, terus-menerus,
Bertambahnya usia selalu
dan berkesinambungan. Selanjutnya akan
meninggalkan  bekas pada setiap  makhluk
menyebabkan perubahan anatomis,
hidup.,dan prinsip ini berlaku bagi semua
fisiologis, dan biokimia pada tubuh,
tingkat oragnisasi(molekul,sel, organ,
sehingga akan mempengaruhi fungsi dan
danorganism). Rentang hidup manusia
kemampuan tubuh secara keseluruhan
menunjukkan periode perkembangan
(Maryam, 2008). Secara umum kondisi
secara bertahap dengan  meningkatnya
fisik seseorang yang telah memasuki usia
efisiensi tubuh pada  masa anak-anak dan
lanjut mengalami perubahan, dan sebagian
remaja sampa mencapai tingkat
besar perubahan itu terjadi ke arah yang
kematangan. Setelah melalui periode yang
memburuk/ mengalami penurunan,
panjang dengan perubahan yang kecil,
misalnya, organ reproduksi lebih cepat
terjadilah penurunan bertahap dalam Evaluasi keperawatan didefefenisikan
kekuatan ,khususnya kekuatan fisik. Ini sebagai keputusan dari afektivitas asuhan
biasa disebut periode menua. (Zarb keperawatan antara dasar tujuan
G.A,2002). keperawatan klien yang telah ditetapkan
Proses penuaan adalah  proses yang dengan respons perilaku klien yang tampil.
tersembunyi, dan permulaannya berbeda-
Tujuan
beda antara tiap individu, demikian pula
kecepatan  penurunannya. Perubahan  ini Menilai atau membandingkan apakah
meliputi perubahan kekuatan jantung, tujuan yang ingin dicapai dalam rencana
penurunan sekresi cairan keperawatan tercapai atau tidak, setelah
pencernaan ,penurunan aktivitas endokrin. dilakukan tindakan keperawatan.
Pada tingkatan psikologis, proses penuaan Melakukan pengkajian ulang apabila
ini ditandai dengan  melambatnya waktu ternyata rencana keperawatan yang telah
beraksi, melambatnya  proses belajar, serta ditetapkan belum atau sudah tercapai
penurunan daya ingat dan efisiensi sehingga hasil evaluasi dapat dipergunakan
intelektual. (G.A, 2000). untuk perbaikan perencanaan selanjutnya.
Lansia adalah mereka yang telah berusia Menilai keterlibatan secara aktif sasaran,
65 tahun ke atas. Masalah yang biasa tenaga pelaksanaan, serta tim kesehatan
dialami lansia adalah hidup sendiri, lainnya. Menemukan faktor penghambat
depresi, fungsi organ tubuh menurun dan maupun penunjang dalam pelaksanaan
mengalami menopause. Status kesehatan pemberian pelayanan keperawatan.
lansia tidak boleh terlupakan karena
berpengaruh dalam penilaian akan zat gizi. Metode
Ada lansia yang tergolong sehat, dan ada Penulisan ini menggunakan metode
pula yang mengidap penyakit kronis. literature review dengan pendekatan jurnal
Sebagian lansia masih mampu mengurus atau artike, buku dan e-book yang relevan
diri sendiri, sementara sebagian lansia dan akurat. Adapun jurnal atau artikel dan
sangat bergantung pada “belas kasihan” e-book yang digunakan pada literature
orang lain. Kebutuhan zat gizi mereka review adalah jurnal atau artikel dan e-
yang tergolong aktif biasanya tidak book yang didapatkan dengan
berbeda dengan orang dewasa sehat. menggunakan Google Scholar.
Namun penuaan sangat berpengaruh
terhadap kesehatan jika asupan gizi tidak Hasil
dijaga.
Proses menua adalah suatu proses ditetapkan, baik tujuan jangka pendek
menghilangnya secara perlahan-lahan maupun jangka panjang.
kemampuan jaringan untuk memperbaiki
Evaluasi merupakan rangkaian dari
diri/mengganti dan mempertahankan
proses keperawatan sehingga untuk dapat
fungsi normalnya sehingga tidak dapat
melakukan evaluasi perlu melihat langkah-
bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki
langkah proses keperawatan sejak
kerusakan yang diderita (Nugroho, 2000).
pengkajian, perumusan diagnosa,
Proses penuaan dapat ditinjau dari
perencanaan, dan implementasi.
aspek biologis, sosial dan psikologik.
Selanjutnya, pada tahap akhir perawatan
Teori-teori biologis sosial dan fungsional
mengevaluasi kemajuan klien terhadap
telah ditemukan  untuk menjelaskan dan
tindakan, maka perlu melakukan revisi
mendukung berbagai definisi mengenai
data dasar serta memperbarui diagnosa
proses penuaan. pendekatan  multi disiplin
keperawatan maupun perencanaan. Secara
mengenai teori penuaan, perawat harus
singkat, dapat dikatakan bahwa evaluasi
memiliki kemampuan untuk mensintesa
adalah penilaian terhadap tindakan
berbagai teori tersebut dan menerapkannya
keperawatan yang diberikan atau
secara total pada lingkungan perawatan
dilakukan dan mengetahui apakah tujuan
klien usia lanjut termasuk aspek fisik,
asuhan keperawatan dapat tercapai sesuai
mental/emosional dan aspek-aspek sosial.
yang telah ditetapkan. Evaluasi dilakukan
Dengan demikian  pendekatan eklektik
terhadap tujuan asuhan keperawatan,
akan menghasilkan dasar yang baik saat
apakah hal-hal yang telah dilakukan sudah
merencanakan suatu asuhan  keperawatan
terlaksana sesuai kriteria tujuan yang telah
berkualitas pada klien lansia.
ditetapkan.
Evaluasi asuhan keperawatan pada
lanisa pada dasarnya tidak berbeda dengan Pembahasan
evaluasi asuhan keperawatan pada anak,
Dalam evaluasi memiliki tahap untuk
keperawatan martenitas, keperawatan
menerapkannya, yaitu :
komunitas, keperawatan keluarga,
keperawatan jiwa, dan keperawatan  Kriteria
medikal bedah,. Untuk dapat mengevaluasi Ada dua kriteria dalam kita
asuhan keperawatan, maka perlu melakukan evaluasi, menurut
dibandingkan apakah tindakan Basfort Lynn dan Oliver Slevin
keperawatan yang diberikan menghasilkan (2006), yaitu kriteria proses dan
perubahan pada klien sesuai tujuan yang
kriteria keberhasilan. Pertama, Langkah-langkah evaluasi yang
kriteria proses (evaluasi proces) bisa dilakukan dalam evaluasi
adalah menilai jalannya proses adalah menentukan kriteria hasil,
keperawatan sesuai dengan situasi, standar dan pertanyaan evaluasi;
kondisi, dan kebutuhan klien. mengumpulkan data baru tentang
Evaluasi proses harus dilaksanakan klien; menafsirkan data baru;
segera setelah perencanaan membandingkan data baru dengan
keperawatan dilaksanakan untuk standar yang berlaku; merangkum
membantu keefektifan terhadap hasil data membuat kesimpulan
tindakan. Kedua, kriteria serta melaksanakan tindakan yang
keberhasilan (evaluasi hasil atau sesuai berdasarkan kesimpulan.
sumatif) adalah menilai hasil  Beberapa hal yang ada dalam
asuhan keperawatan yang evaluasi
diperlihatkan dengan perubahan Dalam melakukan evaluasi ada
tingkah laku klien. Evaluasi ini beberapa hala yang perlu
dilakukan pada akhir tindakan diperhatian. Menurut Basford Lynn
keperawatan secara paripurna. dan Oliver Slevin (2006), hal-hal
 Teknik evaluasi tersebut adalah kecukupan
Ada beberapa teknik yang dapat informasi, relevansi faktor-faktor
dilakukan untuk melakukan yang berkaitan, prioritas masalah
evaluasi, yaitu wawancara, yang disusun, kesesuaian rencana
pengamatan (observasi), dan studi dengan masalah, pertimbangan
dokumentasi. Teknik wawancara faktor-faktor yang unik, perhatian
adalah pengumpulan data melalui terhadap rencana medis untuk
tanya jawab dengan klien. terapi, logika hasil yang
Kemudian pengamatan (observasi) diharapkan, penjelasan dari
adalah teknik pengumpulan data tindakan keperawatan yang
dengan mengamati perilaku atau dilakukan, keberhasilan rencana
respons klien. Sedangkan studi yang telah disusu, kualitas
dokumentasi adalah teknik penyususnan rencana, dan
pengumpulan data yang berasal timbulnnya masalah baru.
dari catatan klien.  Evaluasi pencapaian tujuan
 Langkah-langkah evaluasi Sebagaimana kita ketahui bahwa
evaluasi merupakan langkah
terakhir dalam proses keperawatan. Proses menua adalah suatu proses
Sedangkan tujuan utama dari menghilangnya secara perlahan-lahan
evaluasi pencapaian tujuan asuhan kemampuan jaringan untuk memperbaiki
keperawatan adalah untuk menilai diri/mengganti dan mempertahankan
apakah tujuan dalam rencana fungsi normalnya sehingga tidak dapat
keperawatan tercapai atau tidak, bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki
dan untuk melakukan pengkajian kerusakan yang diderita (Nugroho, 2000).
ulang. Proses penuaan dapat ditinjau dari
 Mengukur pencapaian tujuan aspek biologis, sosial dan psikologik.
Mengukur pencapaian tujuan Teori-teori biologis sosial dan fungsional
sebagaimana dikemukakan oleh telah ditemukan  untuk menjelaskan dan
Nursalam (2001), dapat dilakukan mendukung berbagai definisi mengenai
dengan berbagai hal. Pertama proses penuaan. pendekatan  multi disiplin
secara kognitif meliputi mengenai teori penuaan, perawat harus
pengetahuan klien terhadap memiliki kemampuan untuk mensintesa
penyakitnya, mengontrol gejala, berbagai teori tersebut dan menerapkannya
pengobatan, diet, aktivitasi, secara total pada lingkungan perawatan
persediaan alat, risiko komplikasi, klien usia lanjut termasuk aspek fisik,
gejala yang harus dilaporkan, mental/emosional dan aspek-aspek sosial.
pencegahan, pengukuran, dan Dengan demikian  pendekatan eklektik
lainnya. Cara menggali data akan menghasilkan dasar yang baik saat
dengan interview : recall merencanakan suatu asuhan  keperawatan
knowledge (mengingat), berkualitas pada klien lansia.
komperhensif (menyatakan
Refrensi
informasi dengan kata-kata klien
sendiri), dan aplikasi fakta Azizah. Lilik, M. (2011). Keperawatan Lanjut
(menyatakan tindakan apa yang
akan klien ambil terkait dengan Usia. Yogyakarta : Graha Ilmu

status kesehatannya). Kedua,


Bandiyah, S. (2009). Lanjut Usia dan
secara afektif
keperawatan Gerontik. Yogyakarta

: Salemba Medika
Penutup
Fatimah, (2010). Merawat manusia Lanjut Simamora, R.H. (2008). Peran Manajer
dalam Pembinaan Etika
Usia Suatu Pendekatan Proses Perawat Pelaksanaan Dalam
Keperawatan Gerontik. Jakarta : Peningkatan Kualitas Pelayanan
Tim Asuhan Keperawatan. Jurnal :
Green, Wendy. (2009). 50 Hal yang bisa IKESMA
Anda lakukan hari ini untuk
Simamora, R.H. (2010). Komunikasi
mengatasi Insomnia. Jakarta:
dalam Keperawatan. Jember
Gramedia
Universitiy Press
Kemenkes RI. (2012). Modul Pelatihan
Keperawatan Kesehatan Jiwa
Masyarakat. Jakarta : Kemenkes
RI
Maas, M.L. Buckwalter, Kathleen C.
Hardy, Marry D. (2011). Asuhan
Keperawatan Geriatrik. Jakarta :
EGC
Maryam, R. Siti & dkk. (2008).
Mengenaal Usia Lanjut dan
Perawatannya. Jakarta : Salemba
Medika
Notoatmodjo, S. (2002). Metode
Penelitian Kesehatan. Jakarta :
Rineka Cipta
Notoatmodjo, S. (2005). Promosi
Kesehatan dan Ilmu Prilaku.
Jakarta : Rineka Cipta
Simamora, R.H. (2009). Dokumentasi
Proses Kperetawatan. Jember
University Press

Anda mungkin juga menyukai