Anda di halaman 1dari 18

PENGKAJIAN

GERONTIK
PENDEKATAN PERAWATAN
LANSIA
 KOMPONEN PENDEKATAN FISIK
 Pernafasan, nutrisi, eliminasi, tidur, menjaga sikap
tubuh waktu berjalan , tidur, menjaga sikap,
duduk, merubah posisi tiduran , beristirahat,
personal hygiene, memakai dan
menukar pakaian, mempertahankan suhu badan,
melindungi kulit dan kecelakaan
2. Pendekatan psikis
memegang prinsip " Triple S", yaitu sabar, simpatik dan
service.
3. Pendekatan social
diskusi, tukar pikiran, dan bercerita
4. Pendekatan spiritual
ketenagan dan kepuasan batin dalam hubungannya
dengan Tuhan atau agama yang dianutnya dalam
keadaan sakit atau mendeteksi kematian.
Aspek pengkajian fisik

Wawancara
 Ø  Pandangan lanjut usia tentang kesehatan.

 Ø  Kegiatan yang mampu di lakukan lanjut usia.

 Ø  Kebiasaan lanjut usia merawat diri sendiri.

 Ø  Kekuatan fisik lanjut usia : otot, sendi, penglihatan, dan pndengaran.

 Ø  Kebiasaan makan, minum, istirahat/tidur, BAB/BAK.

 Ø  Kebiasaan gerak badan / olahraga /senam lanjut usia.

 Ø  Perubahan-perubahan fungsi tubuh yang sangat bermakna dirasakan.

 Ø  Kebiasaan lanjut usia dalam memelihara kesehatan dan kebiasaan


dalam minum obat.
 Ø  Masalah-masalah seksual yang telah di rasakan.
Pemeriksaan fisik
Ø  Pemeriksanaan di lakukan dengan cara inspeksi,
palpasi, perkusi, dan auskultasi untuk mengetahui
perubahan sistem tubuh.
Ø  Pendekatan yang di gunakan dalam
pemeriksanaan fisik,yaitu :
a)      Head to tea
b)      Sistem tubuh
Psikologis
 Ø  Bagaimana sikapnya terhadap proses penuaan.
 Ø  Apakah dirinya merasa di butuhkan atau tidak.
 Ø  Apakah optimis dalam memandang suatu
kehidupan.
 Ø  Bagaimana mengatasi stress yang di alami.
 Ø  Apakah mudah dalam menyesuaikan diri.
 Ø  Apakah lanjut usia sering mengalami kegagalan.
 Ø  Apakah harapan pada saat ini dan akan datang.
 Ø  Perlu di kaji juga mengenai fungsi kognitif: daya
ingat, proses pikir, alam perasaan, orientasi, dan
kemampuan dalam penyelesaikan masalah.
Sosial ekonomi
 Ø  Darimana sumber keuangan lanjut usia
 Ø  Apa saja kesibukan lanjut usia dalam mengisi waktu luang.
 Ø  Dengan siapa dia tinggal.
 Ø  Kegiatan organisasi apa yang di ikuti lanjut usia.
 Ø  Bagaimana pandangan lanjut usia terhadap lingkungannya.
 Ø  Berapa sering lanjut usia berhubungan dengan orang lain di luar
rumah.
 Ø  Siapa saja yang bisa mengunjungi.
 Ø  Seberapa besar ketergantungannya.
 Ø  Apakah dapat menyalurkan hoby atau keinginannya dengan
fasilitas yang ada.
Spiritual
 Ø  Apakah secara teratur malakukan ibadah sesuai
dengan keyakinan agamanya.
 Ø  Apakah secara teratur mengikuti atau terlibat
aktif dalam kegiatan keagamaan, misalnya
pengajian dan penyantunan anak yatim atau fakir
miskin.
 Ø  Bagaimana cara lanjut usia menyelesaikan
masalah apakah dengan berdoa.
 Ø  Apakah lanjut usia terlihat tabah dan tawakal.
Pengkajian

 Pengkajian fungsional
 Indeks KATZ
 Pengkajian social
 Pengkajian status kognitif /afektif 
 Short Portable Mental Status Questionnaire
(SPMSQ)
 Mini-Mental State Exam (MMSE)
 Inventaris Depresi Beck, Bentuk Singkat
1.Pengkajian Fungsional, Kognitif/Afektif & Sosial

 Pengkajian tradisional, meliputi riwayat,


pemeriksaan fisik, dan data dasar laboratorium,
tidak dengan sendirinya memberi perawat data
yang pentinguntuk perencanaan asuhan
keperawatan.
 Pengkajian ini meliputi observasi kemampuanklien
untuk melakukan aktivitas kehidupan sehari – hari
dan fungsi kognitif,afektif dan social.
Pengkajian Status Fungsional
 Merupakan pengukuran kemampuan seseorang
untuk melakukanaktivitas sehari – hari secara
mandiri. Penentuan kemandirian fungsionaldapat
mengidentifikasi kemampuan dan keterbatasan
klien,menimbulkan pemilihan intervensi yang
tepat.
KATZ Index
 Indeks kemandirian pada aktivitas kehidupan sehari
– hari berdasarkan pada evaluasi fungsi mandiri
atau tergantung dari klien dalam
mandi, berpakaian, pergi kekamar mandi,
berpindah, kontinen, dan makan.Definisi khusus
dari kemandirian fungsional dan tergantung
tampak  pada indeks.
Pengkajian Status Kognitif/Afektif 
 Penyebab-penyebab fisiologis, psikologis, dan
multiple dari kerusakankognitif pada lansia,
disertai dengan pandangan bahwa kerusakan
mentaladalah normal, proses berhubungan dengan
usia, sering menimbulkan pengkajian tak lengkap
terhadap masalah ini.
 SPMSQ (Short portable mental status questionnaire
)
Mini-Mental State Exam (MMSE)
 Mini-mental state exam(MMSE) menguji aspek
kognitif dari fungsi mental:orientasi,regristrasi,
perhatian dan kalkulasi, mengingat kembali,
dan bahasa. Nilai kemungkinan adalah 30, dengan
nilai 21 atau kurang biasanya indikasi adanya
kerusakan kognitif yang memerlukan penyelidikan
lanjut
Depresi back
Barthel indeks

Anda mungkin juga menyukai