884 2063 1 PB PDF
884 2063 1 PB PDF
ABSTRAK
176
Jurnal KELAUTAN, Volume 4, No.2 Oktober, 2011 ISSN : 1907-9931
rumput laut telah dibudidayakan di dari luas areal potensial yang diusahakan,
177
Jurnal KELAUTAN, Volume 4, No.2 Oktober, 2011 ISSN : 1907-9931
spinosum ini terbebas dari hama bulu rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4
babi, karena hama ini hidup pada dasar (empat) perlakuan kedalaman penanaman
perairan berlumpur berkarang. Eucheuma spinosum, sebagai berikut :A
dan
Metode rawai tepat diterapkan pada = kedalaman 25 cm; B = kedalaman 35
wilayah pantai yang ketika air surut cm; C = kedalaman 45 cm; D =
terendah, dasar perairannya masih kedalaman 55 cm. Masing-masing
terendam air. Saat ini hampir semua perlakuan dibuat dalam empat ulangan
perairan Indonesia cocok untuk budidaya dengan enam sisi, karena pengamatan
menggunakan metode rawai untuk dilakukan dengan cara destruktif
budidaya Eucheuma spinosum sebanyak enam kali pengamatan, maka
(Soegiarto, 2005). tiap ulangan dari masing-masing
perlakuan disiapkan sebanyak enam
Eucheuma spinosum biasanya
bibit. Dengan demikian total jumlah
ditemukan tumbuh pada kedalaman yang
tanaman rumput laut adalah 96 tanaman.
berkisar antara 10–50 m ( Noor, 2006).
Penelitian ini dilaksanakan di Perairan
Namun sejauh ini informasi tentang
sekitar BBL (Balai Budidaya Laut)
kedalaman yang optimal untuk
Lombok Desa Gerupuk Kecamatan Pujut
pertumbuhan Eucheuma spinosum yang
Kabupaten Lombok Tengah Provinsi
dibudidayakan menggunakan metode
Nusa Tenggara Barat dengan lama
rawai (long line method) masih terbatas.
pemeliharaan 42 hari.
Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh beberapa
kedalaman penanaman terhadap Berikut ini adalah desain konstruksi
pertumbuhan rumput laut (Eucheuma budidaya Eucheuma spinosum
178
Jurnal KELAUTAN, Volume 4, No.2 Oktober, 2011 ISSN : 1907-9931
Pelampung Induk
Pelampung botol plastik Tali Induk
25 45 cm
cm 35 cm 55 cm
Tali ris
Pemberat
50 m
Dasar perairan
179
Jurnal KELAUTAN, Volume 4, No.2 Oktober, 2011 ISSN : 1907-9931
pertumbuhan berat basah, berat komersil dan berat kering yang nyata lebih tinggi.
Berat Basah
perlakuan A
Berat (g)
perlakuan B
perlakuan C
perlakuan D
Minggu Ke
perlakuan A
Berat (g)
perlakuan B
perlakuan C
perlakuan D
Minggu Ke
180
Jurnal KELAUTAN, Volume 4, No.2 Oktober, 2011 ISSN : 1907-9931
181
Jurnal KELAUTAN, Volume 4, No.2 Oktober, 2011 ISSN : 1907-9931
182
Jurnal KELAUTAN, Volume 4, No.2 Oktober, 2011 ISSN : 1907-9931
183
Jurnal KELAUTAN, Volume 4, No.2 Oktober, 2011 ISSN : 1907-9931
184
Jurnal KELAUTAN, Volume 4, No.2 Oktober, 2011 ISSN : 1907-9931
185
Jurnal KELAUTAN, Volume 4, No.2 Oktober, 2011 ISSN : 1907-9931
186