BAB I
PENDAHULUAN
keunggulan komparatif karena tersedia dalam jumlah yang besar dan beraneka
ragam serta dapat dimanfaatkan dengan biaya eksploitasi yang relatif murah
2009).
Rumput laut merupakan salah satu jenis tanaman tingkat rendah dalam
golongan ganggang yang hidup di air laut. Rumput laut merupakan salah satu
komoditas laut yang memiliki nilai ekonomis cukup tinggi. Indonesia memiliki
luas area untuk kegiatan budidaya rumput laut seluas 1.110.900 ha, tetapi
(20% dari luas areal potensial) (Diskanlut Sulteng dan LP3L TALINTI, 2007
Salah satu jenis rumput laut yang dibudidayakan oleh masyarakat adalah
karena teknologi produksinya relatif murah dan mudah serta penanganan pasca
panen relatif mudah dan sederhana. Selain sebagai bahan baku industri, rumput
laut jenis ini juga dapat diolah menjadi makanan yang dapat dikonsumsi langsung.
adalah spesies, bagian thallus (bibit) dan umur dan faktor eksternal yang berkaitan
2
dengan lingkungan, jarak tanaman, berat bibit awal, pemilihan bibit, perawatan
tanaman. Metode yang sering digunakan dalam budidaya rumput laut adalah
metode lepas dasar (Mubarak, 1990 dalam Hamid, 2009). Hal ini yang
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui cara budidaya
rumput laut dengan metode lepas dasar. Sedangkan manfaat dari pembuatan
makalah ini adalah untuk memeberi informasi mengenai cara budidaya rumput
BAB II
PEMBAHASAN
dibedakan antara bagian akar, batang, dan daun. Semua bagian tumbuhannya
Departemen Kelautan dan Perikanan selain kerapu, nila dan udang windu. Hal itu
yang sangat sederhana dan biayanya relatif rendah, namun daya serap pasarnya
Rumput laut dari jenis alga merah yang mempunyai nilai ekonomis penting adalah
Jenis alga coklat adalah Eucheuma Cottonii dan Turbinaria sp. adalah jenis
yang telah banyak dibudidayakan termasuk jenis Eucheuma sp. dan G. verrucosa .
adalah Gelidium sp. dan kelas dari algae coklat yaitu Eucheuma Cottonii dan
Turbinaria sp. G. verrucosa banyak diminati dalam budidaya rumput laut karena
pada kondisi ekologis yang luas dan mempunyai produktivitas yang tinggi (Kadi,
2014). Perkembangbiakan secara vegetatif rumput laut yaitu dengan cara setek.
Potongan dari seluruh bagian thallus akan membentuk percabangan baru dan
4
tumbuh berkembang menjadi tanaman biasa. Setiap bagian rumput laut yang
dipotong akan tumbuh menjadi rumput muda yang mempunyai sifat seperti
induknya. Syarat potongan rumput laut memiliki thallus muda, segar, berwarna
cerah dan mempunyai percabangan yang banyak, bebas dari lumut atau kotoran,
dan bebas dari penyakit. Reproduksi secara stek (vegetatif) sering disebut pula
reproduksi fragmentasi (Aslan, 2006). Rumput laut dan alga sebagai tanaman
berklorofil memerlukan unsur hara sebagai bahan baku untuk proses fotosintesis.
Ketersediaan unsur hara yang tekandung dalam perairan, diperlukan material atau
unsur hara yang masuk di dalam jaringan tubuh rumput laut secara difusi atau
Rumput laut merupakan ganggang yang hidup di laut dan tergolong dalam
merupakan batang yang Keseluruhan dari tanaman ini merupakan batang yang
dikenal dengan sebutan dikenal dengan sebutan thallus, thallus, bentuk bentuk
thallus thallus rumput laut ada bermacam-macam rumput laut ada bermacam-
macam ada yang bulat seperti tabung, pipih, gepeng, bulat seperti kantong, rambut
dan ada yang bulat seperti tabung, pipih, gepeng, bulat seperti kantong, rambut
dan lain sebagainya. lain sebagainya. Thallus Thallus ini ada yang tersusun hanya
oleh satu sel (uniseluler) atau ini ada yang tersusun hanya oleh satu sel
Percabangan thallus thallus ada yang ada yang thallus dichotomus thallus
pecti pectinate nate (berderet searah pada satu sisi thallus utama) dan ada juga
yang (berderet searah pada satu sisi thallus utama) dan ada juga yang sederhana
tidak bercabang. Sifat substansi sederhana tidak bercabang. Sifat substansi thallus
thallus juga beraneka ragam ada juga beraneka ragam ada yang yang lunak
seperti gelatin lunak seperti gelatin (gelatinous), (gelatinous), keras diliputi atau
mengandung zat kapur keras diliputi atau mengandung zat kapur (calcareous},
Metode ini merupakan perbaikan dari metode dasar, dimana pada daerah
disisi yang berlawanan juga dipasang patok dengan jarak yang sama. Patok
dihubungkan dengan patok yang lainnya dengan tali yang berisi rumput laut
tersebut. Metode ini digunakan pada dasar perairan pasir atau berlumpur pasir
(Ibadurrohmah, 2019).
Metode lepas dasar adalah metode penanaman rumput laut yang dilakukan
di badan air. Metode ini telah banyak dilakukan oleh pembudidaya rumput laut,
hal ini karena motede ini dapat digunakan pada perairan dengan kedalaman 0,5-2
meter, seghingga metode ini dapat digfunakan pada budidaya rumput laut yang
dilakukan di laut maupun di tambak. Metode lepas dasar biasa digunakan pada
perairan lepas yang memiliki kedalaman lebih dari 60 meter pada saat surut
terendah dengan dasar perairan sedikit berlumpur ataupun pasir brerbatu, yang
6
berarus sedang. Penggunaaan metode lepas dasar untuk penanaman rumput laut
Metode ini merupakan perbaikan dari metode dasar, dimana pada daerah yang
telah diitetapkan dipasang patok-patok yang terbuat dari kayu atau bamboo secara
teratur dan berjarak. Pada sisi yang berlawanan juga dipasang patok dengan jarak
yang sama. Patok dihubungkan dengan patok yang lainnya dengan tali yang berisi
bibit rumput laut tersebut. Metode ini digunakan pada dasar perairan pasir atau
berlumpur pasir.
diikatkan pada patok yang tingginya kurang lebih 1 meter. Bibit rumput laut
seberat kurang lebih 100 gram diikatkan dengan menggunkan tali raffia dengan
jarak 20-30 cm pada setiap talinya. Pemasangan tali tunggal harus menyesuaikan
dengan arah arus air, pemasangan unit sebaiknya tidak melawan arus air hal ini
agar unit penanaman tidak mudah rusak atau terbawa arus, namun bibit masih
mendapat suplai oksigen dan nutrient yang tebawaoleh arus air. Pengikatan tali
tunggal dengan tiang pancang pun sebaiknya tidak terlalu kencang atau longgar.
Pemasangan unit tali tunggal atau lepas dasar sebaiknya juga berjarak 30-50 cm
dibawah permukaan air pada saat pasang, hal ini karena pada jarak tersebut sinar
matahari masih dapat menembus perairan sehingga rumput laut masih dapat
rumput laut.
7
Metode jaring merupakan pengembangan dari metode tali tunggal. Metode ini
Sehingga dibuat jaring yang memeliki konstruksi lebih kuat terhadap hempasan
ombak/arus air. Metode jaring lepas dasar adalah metode penanaman rumput laut
dengan meggunakan jaring net berukuran 2,5 x 5 m2 denganlebar mata jaring 20-
25 cm. Benih rumput laut diikat pada setiap simpul mata jaring sebanyak 100-150
gram.
jaring. Bibit rumpu laut yang tanam dimasukan kedalam kantong untuk
menghindari bibit yang teikat rusak dan terbawa arus. Dengan metode kantong
bibit yang tanam juga terhindar dari hama ataupun predator. Kantong yang dibuat
dari jaring diikatkan pada tali yang telah dibberi jangkar sebagai penahan terhadap
benih rumput laut dimasukan kedalam jaring tersebut yang ukuran mata jaringnya
0,5 cm dengan diameter tabung 5-10 cm. ukuran mata jaring juga harus
menyesuaikan ukuran bibit runput laut yang ditanam. Semakin besar ukuran bibit
maka kantong jaring yang digunakan semakin lebar. Tiang pancang yang
digunakan harus mampu menahan bobot bibit yang ditanam dalam kantong jaring.
Jarak tiap pancang adalah 3-5 m sedangkan jarak tiap kantong 25-30 cm.
8
dibudidayakan dapat mencapai 3-6 cm, relative aman dari hama atau predator.
Dengan metode lepas dasar ini, bibit diikatkan di batu-batu karang yang
penanaman untuk menggunakan metode ini yaitu dasar perairan yang rata, tidak
ditumbuhi karang dan tidak berpasir. Metode ini tergolong mudah untuk
diterapkan serta dan tidak memerlukan peralatan yang rumit. Oleh karena
beberapa persyaratan topografi daerah seperti areal yang terbuka terhadap ombak
sebagai substrant yang kokoh dan tidak terbawa oleh arus, maka metode ini jarang
diterapkan (Bisnis Rumput Laut, 2014). Lebih lanjut dijelaskan bahwa kelemahan
lain dari metode ini adalah mudahnya bibit terbawa ombak, metode ini tidak bisa
Selatan, Sulawesi Tengah, dan Bali (Valderrama, et. al., 2015). Konstruksi sarana
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
dibedakan antara bagian akar, batang, dan daun. Dimana dalam budidayanya
terdapat 3 metode yang salah satunya adalah metode lepas dasar. Metode lepas
dasar adalah metode penanaman rumput laut yang dilakukan di badan air. Metode
ini telah banyak dilakukan oleh pembudidaya rumput laut, hal ini karena motede
ini dapat digunakan pada perairan dengan kedalaman 0,5-2 meter, seghingga
metode ini dapat digfunakan pada budidaya rumput laut yang dilakukan di laut
maupun di tambak. Metode lepas dasar biasa digunakan pada perairan lepas yang
memiliki kedalaman lebih dari 60 meter pada saat surut terendah dengan dasar
DAFTAR PUSTAKA
Hamid, A. 2009. Pengaruh berat bibit awal dengan metode apung (floating
method) terhadap persentase pertumbuhan harian rumput laut (Eucheuma
cottonii). [Skripsi]. Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam
Negeri Maulana Malik Ibrahim. Malang.
Kadi, Achmad. 2014. Rumput Laut Sebagai Produk Alam Dari Perairan
Indonesia. Oseana. Vol.XXXIX. ISSN 0216. Jakarta