Anda di halaman 1dari 2

NAMA : ANITA WAHYU SETYANINGRUM

MPM : 19156093

MATA KULIAH : PEMBELAJARAN TERPADU

JAWABAN :

1. Berpusat pada anak

Pada dasarnya pembelajaran terpadu merupakan suatu sistem pembelajaran yang memberikan
keleluasaan pada siswa, baik secara individu maupun secara kelompok. Sehingga siswa dapat
aktif mencari, menggali, dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip dari suatu pengetahuan
yang harus dikuasainya dan dibutuhkannya sesuai dengan perkembangannya. Dalam
pembelajaran terpadu peran guru lebih banyak sebagai fasilitator dan siswa dituntut untuk
selalu  aktif dalam pembelajaran.

Contoh:

Guru melaksanakan tugasnya sebagai fasilitator, salah satunya menciptakan suasana kelas
yang menyenangkan. Sehingga kelas lebih terasa nyaman dan mengasyikan untuk belajar.
Selain itu, guru dapat berperan sebagai fasilitator dalam kegiatan praktikum. Guru hanya
memberi petunjuk dan mengarahkan proses pelaksanaan praktikum. Siswa melaksanaakan
praktikum sendiri sesuai dengan arahan dari guru. Siswa mencatat hasil praktikumnya. Guru
meluruskan konsep yang salah. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil praktikum.

2. Pembentukan pengalaman langsung pada anak :

Pembelajaran terpadu diprogramkan untuk melibatkan siswa secara otentik (langsung)  pada


konsep dan prisip yang dipelajari.   Kegiatan tersebut memungkinkan siswa belajar dengan
melakukan kegiatan secara langsung sehingga siswa akan memahami hasil belajarnya secara
langsung sesuai dengan fakta dan peristiwa yang mereka alami, bukan sekedar memperoleh
informasi dari gurunya. Dengan pengalaman langsung ini, siswa dihadapkan pada sesuatu
yang nyata (konkrit) sebagai dasar untuk memahami hal-hal yang lebih abstrak.
3. Pemisahan antar progam pengembangan tidak begitu jelas

Pembelajaran terpadu memusatkan perhatian pada pengamatan suatu peristiwa dari beberapa
mata pelajaran sekaligus. Pemisahan antara bidang studi tidak ditonjolkan.
Sehingga  memungkinkan siswa untuk memahami suatu fenomena pembelajaran dari segala
sisi. Fokus pembelajaran diarahkan kepada pembahasan tema-tema yang paling dekat
berkaitan dengan kehidupan siswa.

Contoh:

Guru bercerita “Menjenguk Teman yang Sakit”.  

“Jam 06.30, Andi pergi ke sekolah. Sebelum berangkat, tidak lupa Andi berpamitan kepada
kedua orang tuanya. Sesampainya disekolah, Andi dan teman-temannya dikejutkan dengan
berita bahwa Jery teman sekelasnya tidak masuk sekolah karena mengalami kecelakaan lalu
lintas. Jery melanggar peraturan lalu lintas karena ia mengendarai sepeda di sebelah kanan
jalan. Andi dan teman-temannya iuran untuk menjenguk Jery. Uang iuran terkumpul
Rp.100.000,00. Uang tersebut dibelikan 2 bungkus Roti tawar, masing-masing seharga Rp.
7.500,00. Selain itu membeli buah-buahan : 1 kilogram Apel seharga Rp.20.000,00 dan 2
kilogram jeruk seharga Rp. 30.000,00 dan sisanya ditaruh di dalam amplop untuk diberikan
kepada Jery.

4. Bersikap luwes

Pembelajaran terpadu bersifat luwes, sebab guru dapat mengaitkan bahan ajar dari satu bahan
ajar dengan mata pelajaran lainnya, bahkan dengan kehidupan siswa dan keadaan lingkungan
dimana sekolah dan siswa berada.

Contoh:

Guru dengan fleksibel dapat mengaitkan beberapa bahan ajar. Dalam mengaitkan beberapa
bahan ajar tersebut, guru menyesuaiakan dengan lingkungan sekitar siswa. Misalnya dalam
pelajaran olahraga, siswa sedang bermain bola. Kemudian dalam pembelajaran IPA materi
gravitasi bumi, guru membahas kembali kegiatan ketika olah raga. Guru menanyakan
mengapa bola dilempar akan jetuh ke tanah?

Anda mungkin juga menyukai