Adisi Halogen Pada Alkena Dan Alkuna
Adisi Halogen Pada Alkena Dan Alkuna
Brom dan klor dapat mengadisi dengan ikatan rangkap 2 ataupun rangkap 3.
Br Br
Br Br
F2 dan I2 bukan reagen untuk adisi alkena, karena tidak cocok F2 akan meledak dan I2
produknya tidak stabil sehingga yang cocok hanya Brom dan klor.
Alkena yang lebih tersubtitusi akan lebih reaktif terhadap X2 dari pada yang kurang tersubtitusi.
H2C CH2 RHC CH2 R2C CH2 R2C CHR R2C CR2
H H terpolarisasi
oleh elektron phi
H H
Maka ikatan X-X akan semakin terpolarisasi, ikatan itu semakin lama semakin lemah dan
akhirnya patah. Hasilnya sebuah ion halide dan ion organohalogen yang bermuatan positif yang
disebut ion halonium.
Ion halonium bukanlah sebuah karbokatian sederhana, melainkan bertitian, persis sama dengan
zat antara dalam oksimerkuri.
Adisi X2 pada etilena (alkena simetris lainnya), ion halonium bertitian tidak simetris, dengan X
terikat sama kuat pada masing2 karbon
Br Br
Br Br
- Br- bukannya
H2C CH2 H2C CH2 H2C CH2
Jika alkena tak simetris, sebagian besar muatan teremban oleh C yang lebih tersubtitusi
Dan berlaku kestabilan karbokation.
Br
Br Br
H3CHC CH2 - Br-
H3CHC CH2
propena
sebuah ion bromonium tak bertitian
B. Serangan-Anti dari X
Mekanisme Umum:
Tahap 1 (lambat):
X
Tahap 2 (cepat):
X X
Reaksi Brominasi alkena dan alkuna adalah stereo-selektif yaitu secara melimpah
menghasilkan satu produk stereoisomer dimana reaksi-reaksi sebetulnya diharapkan
menghasilkan praduk dua atau lebih.
Misalnya : sikloheksana dibrominasi produknya adalah 1,2 dibromo sikloheksana,
Jika zat antaranya karbokation biasa (sederhana), maka terbentuk produk baik cis maupun
trans 1,2 dibromosikloheksana.
titian di sisi atas
Br
+ Br2 H
H
Br-
Br
H
H
Br
trans-1,2-dibromosikloheksana
(95%)
dan bukan
serangan Br- disini
akan menghasilkan isomer cis
Br
H
serangan Br- disini
akan menghasilkan isomer trans
H
Suatu hasil serupa dijumpai pada reaksi asam asetilenadikarboksilat dibrominasi dengan satu
ekuivalen brom, maka hanya terbentuk produk asam (E)-2,3-dibromobutenadioat. Seandainya
karbokation sederhana (zat antara) maka produknya akan dalam bentuk (E) maupun (Z)
isomer.
HO2C Br
HO2C C C CO2H + 1 Br2
asam butunadioat
(asam asetilenadikarnoksilat) Br CO2H
asam (E)-2,3-dibromobutenadioat
(70%)
D. Adisi Campuran.
Reaksi brominasi alkena lewat sebuah zat antara ion brominium yang disusul dengan
serangan ion bromide dan menghasilkan dibromida.
Dapatkah nukleofil lain bersaing dengan ion bromide dalan tahap kedua untuk
menghasilkan produk lain?
Perhatikan : Reaksi brominasi (Br2) dalam larutan yang mengandung Cl- (NaCl). Berarti
dalam reaksi ini ada dua nukleofil (Br- dan Cl-), maka klalau kasusnya seperti ini memang
dijumpai produk dihalida campuran yaitu dibromoalkana juga ada bromokloroalkana.
Br
Br
Cl-
H2C CH2Cl
1-bromo-2-kloroeatana
X
X2, H2O
H2C CH2 R2 C CH2
alkena
OH
suatu 1,2-halohidrin
Tahap 1:
Br
Tahap 2:
Br Br
Br
-
-H
(CH3)2CH CH2 + H2O (H3C)2C CH2 (H3C)2C CH2
OH2 OH
1-bromo-2-metil-2-propanol
(73%)
Adisi Karbena kepada alkena
Struktur senyawa CH2 dalam spektroskopi ada yang disebut metilen, dan termasuk adalam zat
antara yang sangat reaktif yang disebut karbena (R2C:).
H C H
3
orbital sp terisi
Metilen singlet dapat dibuat dengan fotolisis (pemaksapisahan oleh cahaya), diazometana (CH 2N2) suatu
senyawa reaktif dan tidak biasa.
hv
CH2 + N N
Karbon dalam :CH2 dengan hanya 6 elektron valensi, bersifat elektrofilik dan mengadisi ikatan rangkap
(alkena) untuk menghasilkan suatu siklo propana tersubtitusi.
Reaksi bersifat sin-adisi yang stereospesifik. Jadi cis –alkena menghasilkan cis siklopropana dan trans
alkena menghasilkan trans siklopopana.
R R R R
C C + CH2
H H
metilena H H
cis singlet
suatu cis-dialkilsiklopropana
(meso)
H R R H H R
C C + CH2 +
R H
metilena H R R H
trans singlet
suatu trans-dialkilsiklopropana
(rasemat)
Dikloropropana dapat dibuat dengan diklorokarbena (Cl 2C:) yang terbentuk oleh reaksi antara basa kuat
dan kloroform. Pengubahan CHCl3 menjadi Cl2C: dihubungkan dengan reaksi eliminasi alkil halide (basa
menyerahkan HCl dari dala molekul itu. Reaksi eliminasi CHCl3 adalah alfa eliminasi bukan beta
eliminasi ( molekul yang mempunyai beta hydrogen akan lebih menyukai melepaskan beta hidrogennya,
tetapi CHCl3 tidak mempunyai beta hydrogen)
Tahap 1: Cl
Cl
(CH3)3CO + H C Cl (CH3)3COH HC Cl
Cl Cl
t-butoksida kloroform
Tahap 2:
Cl
HC Cl CCl2 + Cl
Cl diklorokarbena