Anda di halaman 1dari 5

JENIS TEKNIK DISPLAY BARANG DI TOKO/SUPERMARKET

1.FLOOR DISPLAY
Secara umum display dapat dibagi menjadi tiga yaitu. Shultz display consist of simulating custamers
attention and interest in a product or a store and desire to buy the product or patronize the store.
Pengertian floor display. 329 menyatakan bahwa display. Merchandising mix display cara display
untuk menawarkan produk lain kepada konsumen yang berhubungan dengan produk yang baru
dibelinyadisplay ini menggunakan dua atau lebih produk yang saling berhubungan. Floor diplay
sering kita lihat pada hypermarket karena disana memiliki area yang luas sehingga display barang di
lantai tidak mengganggu arus barangkonsumen.
Sedangkan pengertian display dapat dilihat sebagai berikut. Vertikal display cara display dengan
susunan barang tegak dalam rak. Display pemajangan barang merupakan salah satu aktivitas
terpenting dalam keseharian operasional pengelolaan sebuah toko output yang dihasilkan dari
aktivitas yang satu ini berpengaruh langsung pada tingkat keberhasilan penjualan di dalam toko
terlebih bagi toko toko ritel modern yang memiliki format layanan mandiri swalayan seperti
minimarket supermarket maupun hypermarket.
Floor display cara display dengan menggunakan lantai sebagai dasar tanpa terikat suatu rak tertentu.
Floor display cara display dengan menggunakan lantai sebagai dasar tanpa terikat suatu rak tertentu.
Vertikal display cara display dengan susunan barang tegak dalam rak.
Tata letak barang dengan memperhatikan unsur pengelompokan jenis dan kegunaan barang
kerapihan dan keindahan agar terkesan menarik dan mengarahkan konsumen untuk melihat
mendorong dan memutuskan untuk membeli. Floor display pemajangan barang dagangan yang
disusun langsung di lantai tanpa menggunakan rak apapun. Merchandising mix display cara display
untuk menawarkan produk lain kepada konsumen yang berhubungan dengan produk yang baru
dibelinya.
Penataan produk display adalah suatu cara penataan produk terutama produk barang yang diterapkan
oleh perusahaan tertentu dengan tujuan untuk menarik minat konsumen. Penataan produk dikenal
juga dengan istilah display. Pengertian display pemajangan barang dagangan display adalah penataan
barang dagangan di tempat tertentu dengan tujuan menarik minat konsumen untuk melihat dan
akhirnya membeli produk yang ditawarkan.
2.VERTIKAL DISPLAY

Vertikal display, cara display dengan susunan barang tegak dalam rak. 3. Merchandising


Mix display, cara display untuk menawarkan produk lain kepada konsumen yang berkaitan
dengan produk yang baru dibelinya. Display ini memakai dua atau lebih produk yang saling
berhubungan.
Transmart Maguwo Jogja by Sentra Rak
Pemajangan barang dagangan secara vertikal ke atas. Jenis display ini dapat dilakukan
dengan rak gondola wall/island.
Aturan display ini adalah:
a) barang yang disusun merupakan satu produk yang sama dengan ukuran kemasan berbeda;
b) produk dengan ukuran kemasan besar diletakkan di rak selving paling bawah, dan rak
selving diatasnya dengan ukuran kemasan lebih kecil;
c) perhatikan komposisi warna kemasan (letakkan produk dengan hadap yang sama)
3.Wall display

Wall display adalah etalase yang ditempel pada dinding interior. Tipe display ini bukan hanya
digunakan di toko retail, namun juga bisa diaplikasikan pada kebutuhan komersial lainnya
termasuk di antaranya museum dan institusi pendidikan.
Salah satu keuntungan dari memaksimalkan wall display adalah Anda bisa menampilkan produk
pada eye level, memastikan konsumen langsung melihatnya ketika mereka melihat-lihat produk.
Ingat, jika pengunjung tidak melihat apa yang Anda tawarkan, maka mereka tidak akan membeli
apapun.
Selanjutnya, wall display membukan ruang dan memudahkan konsumen untuk berjalan dengan
bebas di toko tanpa takut tersandung apapun. wall display juga bisa membuat konsumen
melihat semua produk di toko Anda tanpa gangguan
4.IMPULSE BUYING

Impulsive buying (Pembelian Impulsif) adalah sebuah keputusan tidak terencana untuk membeli
produk atau jasa. Keputusan membeli terjadi secara tiba-tiba dan seketika sebelum melakukan
pembelian. Setiap orang kayanya hampir pernah melakukan impulsive buying, contoh: Ketika
jalan-jalan lihat baju-baju bagus dipajang, kemudian masuk dan memborong baju. Ketika jalan-
jalan lihat ada warung bakso, tiba-tiba masuk dan membeli bakso, padahal tidak lapar (baca:
lapar mata).

Peneliti memiliki dugaan bahwa emosi dan feeling memiliki relatif mahal (perhiasan, kendaraan,
pekerjaan-pekerjaan seni). Apa dampaknya bagi keuangan? Ya betul kebiasaan impulsive
buying dapat menyebabkan permasalahan keuangan, seperti penolakan dari pasangan,
perasaan bersalah karena membeli barang yang tidak terlalu berguna dan lain-lain.peran dalam
keputusan pembelian. Seseorang diberi sebuah input dengan melihat produk atau pesan-pesan
promosi yang masuk ke otak (top of mind). Impulsive buying terjadi tidak hanya untuk produk-
produk yang relatif murah (cokelat, baju, majalah) tetapi juga pembelian produk-produk

5. Merchandise Mix Display


Merchandise adalah bentuk materi iklan yang menampilkan logo atau merek perusahaan yang umumnya
digunakan sebagai media periklanan untuk embel-embel, yang sering ditemukan dan digunakan oleh
banyak orang pada kesempatan yang berbeda.

Tujuan Merchandise
Berikut ini terdapat beberapa tujuan merchandise, antara lain:

 Penyebaran informasi produk ke pasar sasaran potensial


 Untuk mencapai penjualan dan peningkatan laba
 Untuk memenangkan pelanggan baru dan mempertahankan loyalitas pelanggan
 Mempertahankan stabilitas penjualan saat pasar melambat
 Bedakan dan pilih produk dibandingkan produk pesaing
 Desain gambar produk di mata konsumen sesuai keinginan.
 Ubah perilaku dan pendapat konsumen.
Fungsi Merchandise
Berikut ini terdapat beberapa fungsi merchandise, antara lain:

 Sebagai branding produk atau perusahaan. Contohnya adalah jam meja iklan, cangkir iklan
dengan logo perusahaan. Ketika pelanggan meletakkannya di atas meja atau menggunakannya
untuk minum, mereka dapat mengingatkan perusahaan yang menyediakan barang-barang
promosi. Agar lebih menarik daripada logo yang ditampilkan, moto perusahaan juga harus ditulis
agar konsumen selalu mengingat perusahaan.
 Sebagai tanda terima kasih telah hadir pada saat atau acara tertentu. Biasanya ini terjadi ketika
sebuah perusahaan mengadakan acara untuk mengesankan hati para tamu atau konsumen.
Barang-barang dalam bentuk topi, kotak tisu atau pena digunakan setiap hari.
 Sebagai daya tarik atau magnet, sehingga orang ingin berkumpul di stan pameran perdagangan
terbuka dan mampir. Ini biasanya terjadi di pusat keramaian seperti pusat perbelanjaan, seminar,
kedokteran, pameran dan lain-lain.
 Sebagai media diferensiasi untuk perusahaan lain. Untuk memperkuat kepercayaan konsumen,
perusahaan mencoba untuk menemukan merek melalui barang atau untuk membawa merek ke
dalam hati konsumen. Biasanya berupa suvenir iklan, yang disediakan gratis.
 Sebagai senjata pemasaran dari satu pelanggan ke pelanggan potensial baru. Seperti alat tulis
yang diimbangi atau diposkan, pelanggan biasanya menggunakannya saat menulis catatan. Ini
mengingatkan pelanggan akan produk atau layanan perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai