Anda di halaman 1dari 5

TIGA GENERASI TERBAIK YANG MENJADI PANUTAN

Ada 3 generasi terbaik yang menjadi panutan bagi kaum muslimin. Tiga generasi itu adalah:

1⃣Para Sahabat Nabi : murid Nabi Muhammad shollallahu alaihi wasallam

adalah orang-orang yang mengenal dan melihat langsung Nabi Muhammad, membantu
perjuangannya dan meninggal dalam keadaan Muslim. Para Sahabat yang utama mempunyai
hubungan yang sangat erat dengan Nabi Muhammad, sebab mereka merupakan penolongnya dan
juga merupakan murid dan penerusnya. Bagi dunia Islam saat ini, sahabat Nabi berperan amat
penting, yaitu sebagai jembatan penyampaian hadis dan sunnah Nabi Muhammad yang mereka
riwayatkan..

Kebanyakan ulama secara umum mendefinisikan sahabat Nabi sebagai orang-orang yang mengenal
Nabi Muhammad, mempercayai ajarannya, dan meninggal dalam keadaan Islam. Dalam bukunya “al-
Iṣābah fī Tamyīz al-Ṣaḥābah”, Ibnu Hajar al-Asqalani (w. 852 H/1449 M) menyampaikan bahwa:

“Sahabat (‫صحابي‬, ash-shahabi) adalah orang yang pernah berjumpa dengan Nabi dalam keadaan
beriman kepadanya dan meninggal dalam keadaan Islam.”[1][2][3]

Terdapat definisi yang lebih ketat yang menganggap bahwa hanya mereka yang berhubungan erat
dengan Nabi Muhammad saja yang layak disebut sebagai sahabat Nabi. Dalam kitab “Muqadimmah”
karya Ibnu ash-Shalah (w. 643 H/1245 M),

Dikatakan kepada Anas, “Engkau adalah sahabat Rasulullah dan yang paling terakhir yang masih
hidup.” Anas menjawab, “Kaum Arab (badui) masih tersisa, adapun dari sahabat beliau, maka saya
adalah orang yang paling akhir yang masih hidup.”[4][5]

Demikian pula ulama tabi’in Said bin al-Musayyib (w. 94 H/715 M) berpendapat bahwa: “Sahabat
Nabi adalah mereka yang pernah hidup bersama Nabi setidaknya selama setahun, dan turut serta
dalam beberapa peperangan bersamanya.”[3][4]

Sementara Imam an-Nawawi (w. 676 H /1277 M) juga menyatakan bahwa: “Beberapa ahli hadis
berpendapat kehormatan ini (sebagai Sahabat Nabi) terbatas bagi mereka yang hidup bersamanya
(Nabi Muhammad) dalam waktu yang lama, telah menyumbang (harta untuk perjuangannya), dan
mereka yang berhijrah (ke Madinah) dan aktif menolongnya; dan bukan mereka yang hanya
menjumpainya sewaktu-waktu, misalnya para utusan Arab badui; serta bukan mereka yang bersama
dengannya setelah Pembebasan Mekkah, ketika Islam telah menjadi kuat.”[4]

2⃣Tabiin : murid para Sahabat Nabi. Satu orang yang termasuk kelompok Tabiin disebut tabi’i.

Adalah orang Islam awal yang masa hidupnya setelah para Sahabat Nabi dan tidak mengalami masa
hidup Nabi Muhammad. Usianya tentu saja lebih muda dari sahabat nabi, bahkan ada yang masih
anak-anak atau remaja pada masa sahabat masih hidup. Tabiin merupakan murid sahabat nabi.
3⃣Atbaaut Taabiin : murid para Tabiin. Satu orang yang termasuk kelompok atbaaut Tabiin disebut
Tabiut Tabiin.

Adalah generasi setelah Tabi’in, artinya pengikut Tabi’in, adalah orang Islam teman sepergaulan
dengan para Tabi’in dan tidak mengalami masa hidup Sahabat Nabi. Tabi’ut Tabi’in adalah di antara
tiga kurun generasi terbaik dalam sejarah Islam, setelah Tabi’in dan Shahabat. Tabi’ut Tabi’in disebut
juga murid Tabi’in.

Menurut banyak literatur Hadis: Tabi’ut Tabi’in adalah orang Islam dewasa yang pernah bertemu
atau berguru pada Tabi’in dan sampai wafatnya beragama Islam. Dan ada juga yang menulis bahwa
Tabi’in yang ditemui harus masih dalam keadaan sehat ingatannya. Karena Tabi’in yang terahir wafat
sekitar 110-120 Hijriah[1].

Tabi’in sendiri serupa seperti definisi di atas hanya saja mereka bertemu dengan Sahabat. Sahabat
yang terakhir wafat sekitar 80-90 Hijriah.

- Sahabat Nabi adalah seorang yang pernah bertemu dengan Nabi dalam keadaan beriman dan
meninggal dalam keadaan beriman. Sedangkan

- Taabi’in adalah orang-orang yang pernah bertemu dengan paling tidak seorang Sahabat Nabi dalam
keadaan beriman dan meninggal dalam keadaan beriman.

- Para atbaaut Taabiin adalah orang-orang yang pernah bertemu dengan paling tidak satu orang
Tabiin dalam keadaan beriman dan meninggal dalam keadaan beriman.

Tentunya para Tabiin dan atbaut Tabiin yang dimaksud adalah orang-orang yang mengikuti para
Sahabat Nabi dengan baik. Bukannya orang-orang yang terjerumus dalam kebid’ahan-kebid’ahan
macam maulid nabi dan kesesatan lainnya.

✅PERIODE TIGA GENERASI TERSEBUT

- Masa Nabi dan para Sahabatnya : sejak Nabi diutus hingga 110 Hijriyah. Sahabat Nabi yang
terakhir meninggal dunia adalah Abut Thufail Aamir bin Waatsilah al-Laitsy (wafat 110
Hijriyah).

- Masa Taabiin : hingga 181 H (wafatnya Taabiin terakhir: Kholf bin Kholiifah)

‫قال البلقيني أول التابعين موتا ابو زيد معمر بن زيد قتل بخراسان وقيل بأذربيجان سنة ثالثين وآخرهم موتا خلف بن خليفة سنة ثمانين‬
)243-2( ‫ومائة (تدريب الراوي‬
Al-Bulqiiniy menyatakan: Tabiin pertama yang meninggal dunia adalah Abu Zaid Ma’mar bin Zaid
yang terbunuh di Khurosan, dan ada yang mengatakan: (meninggal) di Azerbaijan pada tahun 30 H.
Sedangkan Taabiin yang paling akhir meninggal dunia adalah Kholf bin Kholiifah pada tahun 180 H
(Tadriibur roowiy karya as-Suyuthiy (2/234)).

- Masa atbaaut Taabi’iin : hingga 220 H.

Al-Hafidz Ibnu Hajar al-Asqolaany menyatakan:

‫واتفقوا على أن آخر من كان من أتباع التابعين ممن يقبل قوله من عاش إلى حدود العشرين ومئتين‬

Para Ulama sepakat bahwa akhir Atbaaut Tabiin yang bisa diterima ucapannya adalah yang masa
kehidupannya hingga batasan tahun 220 (Hiriyah)(Fathul Baari karya Ibnu Hajar al-Asqolaany (7/6)).

🔻Catatan: penjelasan di atas hanyalah tentang periode pada tiap generasi dengan menyebutkan
akhir kematian orang-orang yang berada di generasi tersebut. Namun, untuk menentukan apakah
seseorang yang hidup di masa itu masuk di generasi tertentu, harus dilihat apakah ia pernah
bertemu dengan orang pada generasi tertentu.

Sebagai contoh, seorang yang hidup di masa Sahabat Nabi, belum tentu ia adalah Sahabat Nabi, jika
sepanjang hidupnya ia belum pernah bertemu dengan Nabi. Seperti Uwais bin ‘Aamir al-Qoroniy
yang tidak pernah bertemu dengan Nabi sepanjang hidupnya. Beliau hanya bertemu dengan
beberapa Sahabat Nabi, di antaranya Umar bin al-Khotthob. Maka Uwais al-Qoroniy dimasukkan
dalam kategori tabiin, sebagaimana Nabi dalam salah satu haditsnya menyatakan bahwa beliau
adalah sebaik-baik Tabiin. Beliau dikabarkan hilang saat perang Shiffin ikut bersama pasukan Ali bin
Abi Tholib, sekitar tahun 37 Hijriyah. Dari masa kehidupannya, beliau sebenarnya masuk dalam
periode kehidupan para Sahabat Nabi, namun karena beliau tidak pernah bertemu dengan Nabi
shollalahu alaihi wasallam, maka beliau bukanlah disebut Sahabat Nabi.

✅KEUTAMAAN TIGA GENERASI TERSEBUT

ٍ ‫طُوْ بَى لِ َم ْن َرآنِي َوآ َمنَ بِي َوطُوْ بَى لِ َم ْن َرأَى َم ْن َرآنِي َولِ َم ْن َرأَى َم ْن َرأَى َم ْن َرآنِي َوأَ َمنَ بِي طُوْ بَى لَهُ ْم َو ُح ْسنَ َمآ‬
‫ب‬

Beruntunglah bagi orang melihatku dan beriman kepadaku, dan beruntunglah bagi orang yang
melihat orang yang melihatku dan orang yang melihat orang yang melihat orang yang melihatku dan
beriman kepadaku. Beruntung bagi mereka dan tempat kembali yang baik (H.R atThobarony
dishahihkan Syaikh al-Albany dalam Shahihul Jami’)

ِ‫ َوهللا‬, ‫احبَنِي‬
َ ‫ص‬َ ‫ب َم ْن‬ َ ‫ َو‬, ‫ َما دَا َم فِي ُك ْم َم ْن َرأَى َم ْن َرآنِي‬, ‫ َوهللاِ الَ تَزَ الُونَ بِ َخي ٍْر‬, ‫صا َحبَنِي‬
َ ‫صا َح‬ َ ‫الَ تَزَالُونَ بِخَ ي ٍْر َما دَا َم فِي ُك ْم َم ْن َرآنِي َو‬
‫احبَنِي‬ َ ‫ب َم ْن‬
َ ‫ص‬ َ ‫ب َم ْن‬
َ ‫صا َح‬ َ ‫ َو‬, ‫ َما دَا َم فِي ُك ْم َم ْن َرأَى َم ْن َرأَى َم ْن َرآنِي‬, ‫الَ تَ َزالُونَ ِبخَ ي ٍْر‬
َ ‫صا َح‬

Kalian senantiasa dalam kebaikan selama di antara kalian ada orang yang melihatku dan menjadi
sahabatku. Demi Allah kalian senantiasa dalam kebaikan selama di antara kalian ada orang yang
melihat orang yang melihatku dan menjadi Sahabat dari Sahabatku. Demi Allah, kalian senantiasa
dalam kebaikan selama di antara kalian ada orang yang melihat orang yang melihat orang yang
melihatku dan menjadi Sahabat dari Sahabat para Sahabatku (H.R Ibnu Abi Syaibah dan al-Hafidz
Ibnu Hajar menyatakan sanadnya hasan dalam Fathul Bari).

ٌ ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم فَيُقَا ُل نَ َع ْم فَيُ ْفتَ ُح َعلَ ْي ِه ثُ َّم يَأْتِي َز َم‬
‫ان فَيُقَا ُل فِي ُك ْم َم ْن‬ َ ‫ي‬ َّ ِ‫ب النَّب‬
َ ‫ص ِح‬ َ ‫اس فَيُقَا ُل فِي ُك ْم َم ْن‬ ٌ ‫يَأْتِي زَ َم‬
ِ َّ‫ان يَ ْغ ُزو فِئَا ٌم ِمنَ الن‬
‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه‬ [ِ ‫ب أَصْ َحا‬
َ ‫ب النَّبِ ِّي‬ َ ‫صا ِح‬ َ ‫ب‬ َ ‫ص ِح‬ َ ‫ان فَيُقَا ُل فِي ُك ْم َم ْن‬ ْ
ٌ ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم فَيُقَا ُل نَ َع ْم فَيُ ْفتَ ُح ثُ َّم يَأتِي زَ َم‬ َ ‫ب أَصْ َح‬
َ ‫اب النَّبِ ِّي‬ َ ‫ص ِح‬ َ
ْ َ َ َ َّ
‫َو َسل َم فيُقا ُل نَ َع ْم فيُفتَ ُح‬

Akan datang suatu zaman ketika sekelompok manusia berperang. Dikatakan kepada mereka: Apakah
ada di antara kalian yang merupakan Sahabat Nabi shollallahu alaihi wasallam? Dikatakan: Ya. Maka
diberikan kemenangan kepada mereka. Kemudian datang suatu zaman, yang ditanyakan: Apakah
ada yang menjadi Sahabat bagi para Sahabat Nabi shollallahu alaihi wasallam? Dikatakan: Ya. Maka
diberikan kemenangan untuk mereka. Kemudian datang suatu zaman, dikatakan: Apakah ada di
antara kalian orang menjadi Sahabat dari Sahabat bagi para Sahabat Nabi. Dikatakan: Ya. Maka
diberikan kemenangan kepada mereka (H.R al-Bukhari dan Muslim dari Abu Said al-Khudry)

ُ‫ق َشهَا َدةُ أَ َح ِد ِه ْم يَ ِمينَهُ َويَ ِمينُهُ َشهَا َدتَه‬


ُ ِ‫اس قَرْ نِي ثُ َّم الَّ ِذينَ يَلُونَهُ ْم ثُ َّم الَّ ِذينَ يَلُونَهُ ْم ثُ َّم يَ ِجي ُء قَوْ ٌم تَ ْسب‬
ِ َّ‫َخ ْي ُر الن‬

Sebaik-baik manusia adalah generasiku (Nabi dan para Sahabatnya) kemudian yang setelahnya
(tabiin) kemudian yang setelahnya (Atbaut Tabiin) kemudian akan datang suatu kaum yang
persaksiannya mendahului sumpahnya dan sumpahnya mendahului persaksiannya (orang-orang
yang banyak berdusta dan tidak bisa dipercaya) (H.R al-Bukhari dan Muslim)

✅Contoh-contoh Manusia yang Termasuk Tiga Generasi Tersebut

- Para Sahabat Nabi seperti: Abu Bakr ash-Shiddiq, Umar bin al-Khoththob, Utsman bin Affan,
Ali bin Abi Tholib, Ibnu Abbas, Ibnu Umar, Ibnu Mas’ud, Jabir bin Abdillah, Hudzaifah bin al-
Yaman, Muadz bin Jabal, Abu Dzar al-Ghiffary, Abud Darda’, Anas bin Malik, Aisyah bintu Abi
Bakr ash-Shiddiq, Abu Hurairah, dan masih banyak lagi yang lain.
- Para Tabiin, di antaranya: Uwais al-Qorony, Said bin al-Musayyib, Mujahid, Qotadah, al-
Hasan al-Bashri, Abul ‘Aaliyah, Abu Qilabah, Said bin Jubair, dan masih banyak lagi yang lain.

- Para atbaut Tabiin, di antaranya: Malik bin Anas, Sufyan ats-Tsaury, Sufyan bin Uyainah, al-
Auza’i, Abdullah bin al-Mubarok (Ibnul Mubarok) dan masih banyak lagi yang lain.

Ketiga generasi inilah sebagai teladan dan panutan bagi umat Islam setelahnya dalam menjalankan
Dien ini. Mereka juga disebut sebagai para pendahulu yang sholih atau Salafus Sholih (disingkat
salafi), atau kadang disebut juga dengan para Ulama Salaf. Mengikuti manhaj mereka dalam
memahami dan mengamalkan Dien ini berarti mengikuti manhaj Salaf.

Anda mungkin juga menyukai