Anda di halaman 1dari 10

MODUL PRAKTIKUM

MINERAL OPTIK DAN PETROGRAFI (GL-3141)


( Bagian I  –  Mineral
 Mineral Optik )

Oleh :
 Nurcahyo Indro Basuki
I G.B. Eddy Sucipta
Arif Susanto

LABORATORIUM PETROGRAFI
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2017
 LABORATORIUM PETROGRAFI
PETROGRAFI
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI, FITB - ITB

TATA TERTIB PRAKTIKUM


MINERAL OPTIK DAN PETROGRAFI (GL-3141)
SEMESTER I - 2017/2018

1. Praktikan wajib hadir tepat pada waktunya.


2. Praktikan yang hadir terlambat lebih dari 15 menit tidak diperkenankan mengikuti tes awal.
Bila terlambat lebih dari 30 menit dianggap absen pada hari tersebut, namun diperbolehkan
mengikuti praktikum pada saat itu.
3. Praktikan tidak diizinkan pindah hari praktikum  (susulan).
4. Praktikan hanya dapat absen maksimum 2 kali, lebih dari itu dianggap mengundurkan
diri.
5. Praktikan tidak diperkenankan meninggalkan laboratorium sebelum praktikum berakhir
tanpa seizin asisten yang bertugas.
6. Setiap praktikan akan mendapat sebuah mikroskop yang tetap selama 1 semester praktikum.
Praktikan bertanggungjawab atas pemeliharaan mikroskop dan atas setiap kerusakan yang
diakibatkan oleh kelalaiannya.
7. Setiap kerusakan barang milik laboratorium yang diakibatkan oleh kelalaian
kelalaia n praktikan harus
diganti dengan barang yang sejenis. Sayatan yang pecah/retak yang diakibatkan oleh
kelalaian praktikan harus diganti dengan 2 kali sayatan yang pecah/retak. Kerusakan yang
tidak dapat dipertanggungjawabkan akan menjadi tanggungan seluruh praktikan dalam
kelompok tersebut.
8. Praktikan diharuskan membuat deskripsi sayatan batuan (minimum 2 deskripsi) pada tiap
hari praktikum.
9. Petugas penghitung sayatan bertugas menghitung sayatan sebelum dan sesudah praktikum.
Praktikum berakhir setelah petugas penghitung sayatan selesai mengerjakan tugasnya di
akhir praktikum.
10. Pada beberapa materi praktikum akan ada tugas yang harus dikumpulkan sebelum materi
 praktikum berikutnya berlangsung.
berlangsung. Keterlambatan akan dikenai potongan
potongan nilai 10% per hari
dengan batas maksimun keterlambatan adalah 5 hari. Praktikan yang terlambat menyerahkan
tugas lebih dari 5 hari dianggap tidak mengerjakan tugas.
11. Praktikan wajib memakai pakaian yang sopan dan mengenakan sepatu. Jika ini dilanggar
Asisten berhak dan wajib mengeluarkan praktikan.
12. Mikroskop/buku/chart petrografi yang telah digunakan wajib dimasukan dan dirapikan
kembali ke dalam lemari mikroskop dan kuncilah lemari dengan benar.
13. Meja dan kursi yang telah digunakan wajib dirapikan kembali.
14. Praktikan wajib menjaga kebersihan, kerapian dan keamanan laboratorium.
15. Praktikan dilarang merokok/makan di dalam laboratorium.
16. Praktikan dilarang membuat kegaduhan/kebisingan di dalam laboratorium.

Bandung, September 2017

Dosen
 LABORATORIUM PETROGRAFI
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI, FITB - ITB

SILABUS PRAKTIKUM
MINERAL OPTIK DAN PETROGRAFI (GL-3141)
SEMESTER I - 2017/2018

MINGGU TANGGAL MATERI TUGAS PENGUMPULAN


I Pengenalan mikroskop, mineral Tugas 1
optik 1 (sifat-sifat optik mineral
11 - 15 : bentuk & belahan, warna,
September  pleokroisme, indeks bias, relief,
 bias rangkap, orientasi,
 pemadaman)
II 18 - 22 Mineral optik 2 (jenis Tugas 2
September  plagioklas, tanda optik 1)
III 25 - 29 Mineral optik 3 (tanda optik 2) Tugas 3 Tugas 1
September
IV 2-6 Batuan Kelompok Peridotit dan Tugas 2
Oktober Batuan Kelompok Gabro
V 9 - 13 Batuan Kelompok Diorit - Tugas 3
Oktober Monzonit -Syenit
VI 16 - 20 Batuan Kelompok Granodiorit - Tugas 4
Oktober Adamelit - Granit
VII 23 - 27 Batuan Piroklastik Tugas 5 Tugas 4
Oktober
VIII 30 Oktober - Batuan Sedimen Klastik Tugas 6 Tugas 5
3 November
IX 6 - 10 Batuan Sedimen Karbonat Tugas 7 Tugas 6
 November
X 13 - 17 Batuan Metamorf Non Foliasi Tugas 8 Tugas 7
 November
XI 20 - 24 Batuan Metamorf Foliasi Tugas 9 Tugas 8
 November
XII 27 November Ujian Praktikum Tugas 9
- 1 Desember (materi petrografi)
 LABORATORIUM PETROGRAFI
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI, FITB - ITB

DAFTAR TUGAS PRAKTIKUM


MINERAL OPTIK DAN PETROGRAFI (GL-3141)

 Deskripsi secara singkat mineral-mineral Kelompok Olivin (Olivin, Forsterit, Fayalit),


Kelompok Piroksen (Ortopiroksen : Enstantit, Hipersten; Klinopiroksen : Diopsid,
Augit, Pigeonit, Hadenbergit, Aegirin, Jadeit, Wolastonit), Kelompok Amfibol
(Tremolit-Aktinolit, Hornblenda, Glaukofan, Antofilit, Nefrit), Kelompok Mika
(Muskovit, Biotit, Phlogopit, Lepidolit), Kelompok Silika (Kuarsa, Opal, Tridimit,
Kristobalit), Kelompok Alkali Felspar (Ortoklas, Anortoklas, Mikroklin, Sanidin,
Adularia), Kelompok Plagioklas (Albit, Oligoklas, Andesin, Labradorit, Bitonit,
Anortit), Kelompok Felspatoid (Leusit, Nefelin, Sodalit, Melilit), Kelompok Zeolit
TUGAS (Natrolit, Analcim, Stilbit, Laumontit, Heulandit, Thomsonit), Kelompok Scapolit
1 (Scapolit), Kelompok Karbonat (Kalsit, Dolomit, Siderit, Aragonit, Magnesit),
Kelompok Oksida (Koroundum, Hematit, Rutil, Spinel), Kelompok Sulfat (Anhidrit,
Gipsum, Barit, Alunit, Jarosit), Kelompok Fosfat (Apatit, Monasit), Kelompok Garnet
(Pyrop, Almandin, Grosularit, Andradit), Keluarga Silimanit (Andalusit, Silimanit,
Kianit, Topaz), Kelompok Epidot (Epidot, Lawsonit, Pumpeliit, Zoisit, Piedmontit),
Kelompok Klorit (Proklorit, Klinoklor), Kelompok Mineral Lempung (Kaolinit,
Monmorilonit, Ilit, Dickit, Halloysit), Kelompok Serpentin (Antigorit, Chrysotil),
Kelompok Mika “Brittle” (Stilpnomelane, Kloritoid), Mineral-mineral Turmalin,
Kordierit, Staurolit, Sfen, Zirkon, Idingsit, Talk, Pirofilit. Prehnit, Glaukonit, Gelas
Volkanik
 Gambarkan dan buat resume tentang tekstur : poikilitik, intergranular, intersertal,
TUGAS hyaloofitik, porfiritik, vitrofirik, ofitik, subofitik, trakhitik, pilotaksitik, hyalopilitik,
2 kelyfitik rim, grafik, granofirik, mirmekitik, pertit, antipertit, embayment.
TUGAS  Buatlah resume tentang ciri khas dari Kel. Ultrabasa, Kel. Gabro, Kel. Diorit Monsonit
3 Syenit, Kel. Granodiorit Adamelit Granit.
 Jelaskan apa persamaan dan perbedaan secara mineralogi dan tekstur antara Gabro
TUGAS dengan Basalt, Gabro dengan Diorit, Diorit dengan Andesit, Basalt dengan Andesit,
4 Diorit dengan Syenit, Granodiorit dengan Granit, Andesit dengan Trakhit, Andesit
dengan Dasit, Dasit dengan Trakhit.
TUGAS  Gambarkan dan buat resume tentang genesa pembentukan batuan piroklastik dan ciri-
5 ciri mikroskopis dari Tuf.
 Jelaskan apa yang dimaksud dari batupasir bersifat arenit dan batupasir bersifat wacke.
TUGAS  Jelaskan dan gambarkan klasifikasi batupasir.
6
 Jelaskan dan gambarkan klasifikasi batuan karbonat.
TUGAS  Buatlah resume tentang proses diagenesis dari batupasir yang anda deskripsi pada
7 minggu lalu.
 Buatlah resume tentang proses diagenesis dan fasies dari batuan karbonat yang anda
deskripsi pada minggu lalu.
TUGAS  Buatlah resume tentang ciri khas secara mikroskopis dari batuan hornfels, marmer,
8 kuarsit, amfibolit, slate, filit, sekishijau, sekisbiru, gneis, eklogit, granit kataklastik,
milonit, filonit.
 Buatlah resume tentang proses metamorfosa (fasies, temperatur dan tekanan) dari
 batuan yang anda deskripsi pada minggu lalu.
TUGAS  Buatlah resume tentang persamaan dan perbedaan secara mikroskopis batuan beku,
9  batuan piroklastik, batuan sedimen klastik (batupasir), batugamping, dan batuan
metamorf.

Catatan : Tugas dibuat dengan tulisan tangan, pemotongan nilai akan dilakukan untuk setiap tugas
yang sama dengan praktikan lainnya.
 LABORATORIUM PETROGRAFI
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI, FITB - ITB

I. PENGENALAN ALAT

Mikroskop Polarisasi

Bagian-bagian dari mikroskop polarisasi dan fungsinya

Gambar 1. Bagian-bagian mikroskop polarisasi

Bagian-bagian mikroskop polarisasi

1. Tempat tangan 21. Pengatur intensitas cahaya


2. Tempat lampu 22. Pengunci kondensor
3. Skala fokus mikro 23. Pengatur fokus kondensor
4. Pengunci pengatur fokus 24. Kabel
5. Pengunci tempat lensa 25. Pengatur fokus mikro
6. Pengunci intermediate tube 26. Pengatur fokus makro
7. Analisator (upper polarizer ) 27. Skala analisator
8. Alat centring lensa Bertrand 28. Lingkaran pemutar analisator
9. Pengunci eyepiece tube 29. Pengunci analisator
10. Binocular eyepiece tube 30. Alat centring  lensa bertrand
11. Intermediate tube 31. Lensa okuler
12. Tempat alat centring  lensa objektif 32. Pengatur fokus lensa okuler
13. Pemutar pengganti lensa objektif 33. Alat pemakai lensa Bertrand
14. Lensa objektif 34. Pengatur fokus lensa Bertrand
15. Penjepit sayatan 35. Gypsum plate/quartz wedge
16. Meja putar 36. Pengunci meja putar
17. Alat centring kondensor 37. Alat pemakai kondensor
18. Pengontrol diafragma kondensor 38. Kondensor achromat
19. Pengatur diafragma sinar polarisasi 39. Dia-polarizer (lower polarizer )
20. Saklar lampu 40. Filter
 LABORATORIUM PETROGRAFI
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI, FITB - ITB

IX. ORIENTASI

Orientasi mineral tujuannya untuk menentukan arah indikatriks di dalam suatu mineral.
Pengamatan orientasi mineral harus dibantu dengan komparator. Komparator adalah
 perlengkapan dari suatu mikroskop polarisasi, ada 3 jenis komparator yaitu :
 Komparator gipsum 530 nm
 Komparator mika ¼ 
 Komparator baji kuarsa

Macam-macam orientasi :
A. Length Slow Orientation
Orientasi suatu mineral length slow artinya sumbu panjang indikatriks (arah getar sinar lambat)
sejajar atau hampir sejajar dengan arah memanjang kristal/sumbu panjang kristal (sumbu c),
(gambar 9).

B. Length Fast Orientation


Orientasi suatu mineral length fast   artinya sumbu pendek indikatriks (arah getar sinar cepat)
sejajar atau hampir sejajar dengan arah kristal/sumbu panjang kristal (sumbu c), (gambar 10).

Gambar 9. Length Slow Orietation Gambar 10. Length Fast Orientation

Cara menentukan orientasi


Pengamatan ortoskopik nikol bersilang.
a. Letakan mineral pada posisi sumbu panjang tegak lurus arah getar polarisator.
 b. Putar meja mikroskop sedemikian rupa sehingga mineral mencapai kedudukan maksimum
terang, catat warna interferensi yang ditimbulkan (warna apa, order berapa).
c. Pada kedudukan b, setelah dicatat warnanya, masukan gypsum plate  maka akan terjadi
 perubahan warna interferensi. Catat warna order pada kedudukan ini, kemudian
 bandingkan keadaan b, sebelum dan sesudah diberi gypsum plate
 Apabila terjadi kenaikan order -------- menunjukkan gejala addisi.
Berarti sumbu panjang indikatriks // sumbu  gypsum plate (gambar 11).
 Apabila terjadi penurunan order -------- menunjukkan gejala subtraksi.
Berarti sumbu panjang indikatriks  sumbu  gypsum plate (gambar 12).
 LABORATORIUM PETROGRAFI
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI, FITB - ITB

Gambar 11. Gejala addisi Gambar 12. Gejala subtraksi

d. Keadaan pada gambar 11 menunjukan bahwa orientasi mineral adalah length slow,
sedangkan gambar 12 menunjukan bahwa orientasi mineral adalah length fast.

Catatan: - gejala addisi tidak selalu berarti orientasi mineral adalah length slow
- gejala substraksi tidak selalu berarti orientasi mineral adalah length fast

X. PEMADAMAN

Pemadaman terjadi apabila sumbu-sumbu indikatriks mineral sejajar atau tegak lurus terhadap
arah getar polarisator dan analisator.

Macam-macam pemadaman (gambar 13) :


a. Pemadaman Paralel
Pemadaman paralel terjadi pada posisi sumbu panjang mineral (belahan yang // sumbu c)
sejajar dengan polarisator atau analisator.
 b. Pemadaman Miring
Pemadaman miring terjadi pada posisi sumbu panjang mineral (belahan yang // sumbu c)
membentuk sudut dengan arah gerak polarisator atau analisator.
c. Pemadaman Simetri
Pemadaman simetri terjadi pada posisi dimana diagonal bentuk rhombik sejajar dengan
 polarisator atau analisator, pemadaman ini khusus untuk mineral dengan sistem belahan
 berpola rhombik atau sayatan rhombik.

a b c

Maksimum gelap Maksimum gelap Maksimum gelap

Gambar 13. Macam-macam pemadaman : a. paralel, b. miring, c. simetri

Cara menentukan sudut pemadaman (untuk pemadaman miring)


a. Letakan mineral pada posisi (sumbu panjang tegak lurus polarisator, sejajar dengan benang
 LABORATORIUM PETROGRAFI
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI, FITB - ITB

Sumbu c
Indikator  Sumbu c

Sumbu c

Sumbu c

Maksimum terang Maksimum gelap

Gambar14. Gambar 15. Gambar 16. Gambar 17.

 b. Putar meja sayatan sedemikian rupa (misalnya diputar ke kanan) sehingga mineral pada
 posisi terang maksimum (Gambar 15).
c. Catat warna interferensinya (misal: warna …. order ….).
d. Masukan gypsum plate  pada posisi seperti Gambar 15. Perhatikan gejala yang terjadi,
apakah addisi atau subtraksi (dari perubahan warna interferensinya), tentukan kedudukan
sumbu panjang indikatriks mineral.
e. Kalau ternyata gejala addisi, berarti sumbu  gypsum plate // sumbu panjang indikatriks
(gambar 16). Pada kondisi seperti Gambar 16, maka untuk menentukan sudut pemadaman
meja sayatan diputar ke kiri sampai mineral menunjukkan gelap maksimum. Catat posisi
ini (lihat angka pada meja sayatan; misal: Y) -- gambar 17.
f. Sudut pemadaman adalah selisih antara X dan Y = …….0

XI. PENENTUAN JENIS PLAGIOKLAS

Plagioklas mempunyai bidang-bidang kembar, maka dari itu dalam menentukan sudut
 pemadamannya berbeda dari mineral-mineral lainnya.
Plagioklas adalah kelompok mineral yang dihasilkan dari solid-solution antara Anorthit (An)
dan Albit (Ab), sehingga plagioklas bervariasi komposisinya dari An 0Ab100 hingga An100Ab0
(dari Albit hingga Anorthit). Dengan demikian perlu ditentukan jenis plagioklas pada tiap
 batuan beku. Macam-macam kembaran adalah Albit, Carlsbad, Carlsbad-Albit, dan lain-
lainnya (Gambar 18 dan 19)

.
Gambar 18. Macam-macam kembaran plagioklas
 LABORATORIUM PETROGRAFI
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI, FITB - ITB

17. Zirkon
Warna : colorless
Bentuk :  prismatik, dalam batuan umumnya euhedral
Relief : sangat tinggi
Pemadaman :  paralel
Bias rangkap : sangat kuat, bahkan ekstrem
Tanda optik : I (+)
Ciri lain : memperlihatkan pleochroic haloes
18. Apatit
Warna : colorless
Bentuk : segi enam
Pemadaman :  paralel
Bias rangkap : abu-abu putih, order I
Tanda optik : I (-)
19. Kalsit
Warna : colorless
Relief :  bergelombang
Belahan : sempurna, rhombohedral
Pemadaman : simetri
Bias rangkap : sangat kuat, bahkan ekstrem
Tanda optik : I (-)
20. Gelas volkanik (mineraloid)
Warna : colorless/agak abu-abu/agak kemerahan
Bentuk : amorf, kadang-kadang vesikuler, perlitik, dsb.
Relief : rendah, indeks bias < balsam kanada
Bias rangkap : tidak ada (isotrop)-sangat lemah
Ciri lain : seringkali mengalami devitrifikasi menjadi felspar, silika, lempung,
atau palagonit
21. Klorit
Warna : hijau/agak kehijauan
Bentuk :  berupa agregat berserabut atau flaky
Bias rangkap : tidak ada-lemah
22. Stilpnomelane
Warna : coklat/kuning-hijau
Pleokroik : ada (seperti biotit)
Bentuk :  berupa masa seperti mica (micaceous masses), halus
Bias rangkap : sedang-kuat
Ciri lain : merupakan mineral sekunder hasil ubahan hirotermal
23. Hidromuskovit (Illite)
Warna : colorless/ kuning agak kecoklatan
Bentuk :  berserabut
Relief : rendah
Ciri lain : seringkali merupakan mineral hasil ubahan dari gelas
LEMBAR DEKSRIPSI MINERAL OPTIK
PRAKTIKUM MINERAL OPTIK DAN PETROGRAFI (GL-3141)
LABORATORIUM PETROGRAFI
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN  –  ITB

 Nama : Shift :
 NIM : Asisten :

 No. sayatan :

 Nama mineral :

Crystal habit  :

Crystal shape :

Belahan :

Warna :

Pleokroik :

Relief :
Pengamatan : //-nikol
Perbesaran : Indeks bias :
D:

Biasrangkap :

Orientasi :

Pemadaman :

Pengamatan : X-nikol
Jenis sayatan :

Tanda optik :

Anda mungkin juga menyukai