Anda di halaman 1dari 31

PROBLEMATIKA PENDIDIKAN MATEMATIKA

NAMA : NUR FITRIYAH INDRASWARI


NIM : 157785009
KELAS : 2015-B
FAKTORISASI BENTUK ALJABAR MENGGUNAKAN ALAT PERAGA BLOK
ALJABAR DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY-
TWO STRAY

I. Masalah
Kesulitan siswa dalam menyelesaikan permasalahan berkaitan dengan faktorisasi
bentuk aljabar
II. Analisis Masalah
Pokok bahasan Faktorisasi bentuk aljabar merupakan materi yang abstrak bagi
siswa kelas VIII SMP. Jika dilihat berdasarkan teori perkembangan kognitif Piaget,
siswa di tingkat SMP memasuki fase operasi konkret dan berkembang ke fase
operasi formal yang berarti siswa mulai mampu memecahkan persoalan dalam
pikirannya, namun pada dasarnya mereka masih belum mampu memecahkan
permasalahan yang belum pernah dihadapinya. Mereka belum mampu melihat
kemungkinan-kemungkinan alternatif untuk memecahkan masalah. Dalam
mengajarkan konsep-konsep pokok, penting sekali membantu anak berpikir secara
bertahap dan berpikir konkret menuju ke arah berpikir secara abstrak.
Kesulitan yang ditemui siswa dalam memahami materi faktorisasi bentuk aljabar
yaitu menentukan dua bilangan yang memenuhi syarat sehingga bentuk tersebut
dapat difaktorkan. Yang sering terjadi adalah siswa sering melakukan teknik coba-
coba dalam menentukan bilangan  dan  dengan mencocokkannya sesuai syarat yang
diberikan. Padahal cara ini sangat menyita banyak waktu dan tak terarah.
Nuraini (2013: 1) dalam penelitiannya mengungkapkan bahwa kesulitan-
kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal pemfaktoran bentuk aljabar, meliputi:
kesulitan menerapkan konsep distributif ke dalam bentuk pemfaktoran, dan kesulitan
menyatakan sebuah bilangan sebagai bentuk pengurangan atau bentuk penjumlahan
bilangan.

1
Dari penjelasan yang telah di uraikan, dapat terlihat dari bukti pengerjaan siswa
yang mengalami kesulitan berikut ini:

Gambar 1 Gambar 2

Berdasarkan kedua gambar tersebut terlihat bahwa siswa belum menguasai konsep
faktorisasi bentuk aljabar. Pada gambar 1, siswa mengalami kesulitan menyelesaikan soal
faktorisasi aljabar bentuk I dan bentuk II. Siswa hanya mengeluarkan FPB dari
koefisiennya saja sedangkan untuk FPB dari variabelnya tidak berpengaruh. Pada soal no 2
siswa kebingungan meletakkan tanda positif dan negatifnya. Pada gambar II, siswa
mengalami kesulitan menyelesaikan soal faktorisasi aljabar bentuk III dan V. Di soal no 3
siswa belum menguasai konsep bahwa a 2−b2= ( a+b ) ( a−b ) ,siswa menjabarkan 25 x 2
menjadi 25x dikali x. Pada soal no 5, siswa salah meletakkna tanda positif dan negatifnya.
Untuk mengatasi kesulitan siswa, penulis menggunakan alat peraga berupa blok
aljabar. Dalam memahami konsep matematika yang abstrak, anak memerlukan alat peraga
seperti benda-benda konkrit (riil) sebagai perantara atau visualisasinya. Dalam
pembelajaran matematika, penggunaan alat peraga juga dapat meningkatkan motivasi
belajar siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat Erman Suherman (dalam Annisah, 2015: 3)
yang mengungkapkan bahwa dalam pembelajaran matematika kita sering menggunakan
alat peraga, dengan menggunakan alat peraga, maka:
1. Proses belajar mengajar termotivasi. Baik siswa maupun guru, dan terutama siswa,
minatnya akan timbul. Ia akan senang, terangsang, tertarik, dan karena itu akan
bersikap positif terhadap pembelajaran matematika.
2. Konsep abstrak matematika tersajikan dalam bentuk konkret dan karena itu lebih dapat
dipahami dan dimengerti, dan dapat ditanamkan pada tingkat-tingkat yang lebih
rendah.

2
3. Hubungan antara konsep abstrak matematika dengan benda benda di alam sekitar akan
lebih dapat dipahami.
4. Konsep-konsep abstrak yang tersajikan dalam bentuk konkrit yaitu dalam bentuk
model matematik yang dapat dipakai sebagai objek penelitian maupun sebagai alat
untuk meneliti ide-ide baru dan relasi baru menjadi bertambah banyak.
Selain menggunakan alat peraga, penulis juga menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe Two Stay-Two Stray dimana dalam pembelajaran tersebut, siswa dilatih
untuk bekerjasama dalam menemukan suatu konsep. Penggunaan model pembelajaran ini
akan mengarahkan siswa untuk aktif, baik dalam berdiskusi, tanya jawab, mencari
jawaban, menjelaskan dan juga menyimak materi yang dijelaskan oleh teman. Selain itu,
alasan menggunakan model pembelajaran Two Stay Two Stray ini karena terdapat
pembagian kerja kelompok yang jelas tiap anggota kelompok, siswa dapat bekerjasama
dengan temannya, dapat mengatasi kondisi siswa yang ramai dan sulit diatur saat proses
belajar mengajar. Dalam pengaplikasian model tersebut dalam pembelajaran, penulis juga
memadukan alat peraga dan lembar kerja untuk membangun konsep faktorisasi bentuk
aljabar.

III. Alternatif Penyelesaian Masalah


1) Alat Peraga Blok Aljabar
Alat peraga ini diberi nama Blok Aljabar. Alat peraga ini dapat
mengkonkretkan bentuk aljabar yang abstrak. Blok aljabar ini merupakan model
geometri karena alat ini berupa blok yang berbentuk bangun geometri, yaitu:
persegi dan persegi panjang, dan penggunaan alat ini juga mengacu pada prinsip-
prinsip yang ada dalam geometri, yaitu konsep panjang, lebar dan luas (Harmiati,
2005: 4)
Alat peraga ini satu setnya terdiri dari 3 jenis blok, yaitu blok satuan, blok x
dan blok x2.
1. Blok satuan berupa persegi dengan sisinya satu satuan.

2. Blok x berupa persegi panjang dengan panjang x satuan dan lebar satu satuan.

3
3. Blok x2 berupa persegi dengan sisinya x satuan.

Masing-masing jenis blok diberi warna yang berbeda, supaya lebih jelas dan
menarik. Sebagaimana bilangan bulat yang terdiri dari bilangan positif dan
negatif, Blok Aljabar ini pun demikian. Ada yang bermakna positif, ada pula
yang bermakna negatif. Pasangan positif dan negatif blok ini disebut sebagai
pasangan nol blok.

1 dan 1

x dan −x

x2 dan −x 2
 Cara Kerja Alat
Alat peraga ini digunakan dengan cara menyusunnya sesuai dengan simbol
pada aljabar, kemudian diotak-atik dan dipindah-pindah untuk memahami
simbol-simbol dan mencari penyelesaian pada pelajaran faktorisasi bentuk
aljabar bentuk ax 2 +bx +c dengan a , b , c ≠0 , a , b , c ∈ R

Menyusun Blok-Blok Sesuai Simbol dalam Aljabar


Contoh:
Diberikan bentuk aljabar sebagai berikut: 2x2 + 3x + 5. Kemudian dapat disusun
blok-blok yang sesuai, misalnya sebagai berikut:

4
Atau sebaliknya misalkan diberikan suatu susunan blok-blok, kemudian dicari
bentuk aljabar yang dapat diwakili atau dimodelkannya.
Memfaktorkan
Dalam aljabar memfaktorkan berarti menyatakan suatu bentuk aljabar ke dalam
perkalian dua bentuk aljabar. Dalam geometri luas daerah suatu persegi panjang
merupakan hasilkali panjang dan lebar yang dapat dikatakan juga merupakan
perkalian dari dua bilangan, sehingga dapat dikatakan memfaktorkan adalah
menguraikan luas persegi panjang ke dalam panjang dan lebarnya (Harmiati,
2005: 6).
Contoh :
 Bentuk a x 2+ bx+ c dengan a , b , c >0
Faktorkanlah bentuk aljabar x2 + 3x + 2.
Diberikan bentuk aljabar x2 + 3x + 2 . Susunan blok yang sesuai adalah
sebagai berikut:

x2 3x 2
Untuk mencari faktor dari bentuk aljabar (bentuk kuadrat) di atas adalah
dengan cara menyusun blok-blok tersebut menjadi sebuah bangun datar
(persegi atau persegi panjang). Dari blok-blok dalam susunan di atas dapat
diperoleh bentuk geometri sebagai berikut:

5
X+1

X+2
Berdasarkan susunan bentuk ini dapat diperoleh faktor dari x2 + 3x + 2
dengan cara mencari panjang dan lebar persegi panjang yang terbentuk. Dari
persegi panjang di atas terlihat panjangnya adalah x ditambah 2 satuan,
ditulis (x + 2) dan lebarnya adalah x ditambah 1 satuan, ditulis (x + 1).
Jadi faktor dari bentuk x2 + 3x + 2 adalah (x + 2) (x + 1).
 Bentuk a x 2+ bx+ c dengan a , b> 0 dan c ≤0
Faktorkanlah bentuk aljabar x2 + 3x – 4
Susunan blok yang sesuai adalah sebagai berikut:

x2 3x −4
Dari susunan blok yang terpisah kemudian digabungkan membentuk bangun
persegi panjang

Kotak satuan kemudian menutupi sisi atas atau sisi bawah dari kotak x.

6
Harus menambah 1 keping bernilai nol

X-1

X+4
Jadi, faktor dari x2 + 3x – 4 adalah ( x−1 ) (x +4 )
 Bentuk a x 2+ bx+ c dengan a , c >0 dan b ≤ 0
Faktorkanlah bentuk aljabar x2 - 2x + 1
Susunan blok yang sesuai adalah sebagai berikut:

x2 −2 x 1
Dari susunan blok yang terpisah kemudian digabungkan membentuk bangun
persegi panjang

X-1

Jadi, faktor dari x2 - 2x + 1 adalahx (–x−1


1 ) (x−1)

 Bentuk a x 2+ bx+ c dengan a ≤−1


Faktorkanlah bentuk aljabar -2x2 + x + 3
Susunan blok yang sesuai adalah sebagai berikut:

−2 x2 x 3
7
Dari susunan blok yang terpisah kemudian digabungkan membentuk bangun
persegi panjang

Dibutuhkan 2 pasang blok x bernilai nol

X+1

-2X + 3

2) Model Pembelajaran Kooperatif tipe Two Stay-Two Stray


Model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TS-TS) dikembangkan
oleh Spencer Kagan (1990). Model ini bisa digunakan dalam semua mata pelajaran
dan untuk semua mata pelajaran dan untuk semua tingkatan usia peserta didik. Model
TS-TS merupakan sistem pembelajaran kelompok dengan tujuan agar siswa dapat
saling bekerja sama, bertanggung jawab, saling membantu memecahkan masalah,

8
dan saling mendorongsatu sama lain untuk berprestasi. Model ini juga melatih siswa
untuk bersosialisasi dengan baik (Huda, 2013: 207).
Sintak metode TS-TS dapat dilihat pada rincian tahap-tahap berikut ini.
Tahap I :
Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok yang setiap kelompoknya terdiri
dari empat siswa.
Tahap II:
Guru memberikan subpokok bahasan pada tiap-tiap kelompok untuk dibahas
bersama-sama dengan anggota kelompok masing-masing.
Tahap III:
Bekerjasama dalam kelompok
Tahap IV:
Bertamu
Tahap V:
Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan
informasi mereka kepada tamu dari kelompok lain.
Tahap VI:
Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri untuk melaporkan
temuan mereka dari kelompok lain.
Tahap VII:
Kelompok mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja mereka.
Tahap VIII:
Kelompok mempresentasikan hasil kerja mereka

Implementasi dalam Proses Pembelajaran


 Pendahuluan:
1. Guru menyampaikan SK dan KD yang akan dipelajari
Standar Kompetensi :
1. Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi, dan persamaan garis lurus
Kompetensi Dasar :
1.2 Menguraikan bentuk aljabar ke dalam faktor-faktornya

9
2. Guru melakukan apersepsi
Guru melakukan apersepsi dengan cara tanya jawab dengan siswanya tentang
materi sebelumnya yang telah dipelajari yaitu perkalian suku dua. Setelah
melakukan tanya jawab, kemudian guru mengaitkan antara materi sebelumnya
dengan materi yang akan dipelajari pada hari itu yaitu faktorisasi bentuk aljabar.
 Inti
3. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok yang setiap kelompoknya terdiri
dari empat siswa. (Tahap I TS-TS)
Aktivitas Guru:
Guru membentuk siswa dalam suatu kelas menjadi kelompok kecil yang
beranggotakan 4 orang. Kelompok yang dibentuk pun merupakan kelompok
heterogen, misalnya satu kelompok terdiri dari 1 siswa berkemampuan tinggi, 2
siswa berkemampuan sedang, dan 1 siswa berkemampuan rendah. Tinggi
rendahnya kemampuan siswa dilihat dari nilai-nilai siswa sebelumnya.
Pembelajaran kooperatif tipe TS-TS bertujuan untuk saling membelajarkan (Peer
Tutoring) dan saling mendukung.
Aktivitas Siswa:
Siswa berkumpul dengan teman sekelompoknya sesuai dengan yang telah
ditentukan oleh guru.
4. Guru memberikan subpokok bahasan pada tiap-tiap kelompok untuk dibahas
bersama-sama dengan anggota kelompok masing-masing. (Tahap II TS-TS)
Aktivitas Guru:
Guru memberikan subpokok bahasan yang akan dibahas pada pertemuan tersebut
berupa lembar kerja yang di dalamnya terdapat uraian materi, contoh soal dan
latihan yang harus diselesaikan. Subpokok bahasannya adalah faktorisasi bentuk
aljabar yang terdiri dari 5 bentuk, yaitu: (i) bentuk ax + ay; (ii) bentuk
a 2+2 ab+ b2 ; (iii) bentuk selisih kuadrat a 2−b2; (iv) bentuk ax 2 +bx +c , dengan
a=1 dan b , c ≠ 0, a , b , c ∈ R ,dan; (v) bentuk
ax 2 +bx +c dengan a ≠0 dan a ,b ,c ∈ R .
Aktivitas Siswa:
Setiap anggota dalam kelompok tersebut mendapatkan subpokok bahasan yang
nantinya akan didiskusikan. Siswa mulai memperhatikan dan memahami apa
yang tertera di lembar kerja tersebut.

10
5. Bekerjasama dalam kelompok. (Tahap III TS-TS)
Aktivitas Guru:
Guru memberikan batasan waktu untuk berdiskusi dalamkelompok. Guru
mengamati jalannya proses diskusi dari tiap kelompok dan mengecek tiap
kelompok. Jika ada kelompok yang belum mengerti prosedur pengerjaannya,
guru bisa menjelaskannya kembali.
Aktivitas Siswa:
Siswa bekerja sama dalam kelompok yang beranggotakan empat orang. Mereka
saling berdiskusi dan saling bertukar pikiran terkait permasalahan yang diberikan
oleh guru untuk dipecahkan bersama. Hal ini bertujuan untuk memberikan
kesempatan kepada siswa untuk dapat terlibat secara aktif dalam proses berpikir.
6. Bertamu. (Tahap IV TS-TS)
Aktivitas Guru:
Guru memberitahukan kepada siswa bahwa waktu diskusi telah selesai dan
menginstruksikan kepada siswa bahwa dua orang dari masing-masing kelompok
meninggalkan kelompoknya untuk bertamu ke kelomppok lain. Misalkan 2 orang
kelompok I bertamu ke kelompok II, kelompok II ke kelompok III, dan
begitupun seterusnya.
Aktivitas Siswa:
Berunding untuk menentukan siapa yang bertamu dan siapa yang tetap tinggal,
kemudian langsung mengikuti instruksi guru dengan membawa hasil diskusi
kelompoknya.
7. Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan
informasi mereka kepada tamu dari kelompok lain. (Tahap V TS-TS)
Aktivitas Guru:
Mengamati jalannya diskusi.
Aktivitas Siswa:
Kelompok tamu memperhatikan dan mencatat apa yang dijelaskan oleh
kelompok yang mereka datangi.
8. Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri untuk melaporkan
temuan mereka dari kelopok lain. (Tahap VI TS-TS)
Aktivitas Guru:
Memberikan batas waktu untuk bertamu

11
Aktivitas Siswa:
Kelompok yang bertamu kembali ke kelompoknya masing-masing dengan
membawa apa yang mereka peroleh dari kelompok yang mereka datangi.
9. Kelompok mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja mereka. (Tahap VII
TS-TS)
Aktivitas Guru:
Mengamati jalannya diskusi dan mengecek kinerja siswa.
Aktivitas Siswa:
Tiap kelompok berdiskusi tentang apa yang mereka peroleh saat bertamu dan
mencocokkan dengan hasil pekerjaan kelompok mereka sendiri.
10. Kelompok mempresentasikan hasil kerja mereka. (Tahap VIII TS-TS)
Aktivitas Guru:
Guru menunjuk satu atau dua kelompok untuk mempresentasikan hasil
diskusinya. Jika ada yang memiliki pendapat berbeda, guru meminta kelompopk
tersebut menjelaskan apa perbedaannya.
Aktivitas Siswa:
Mengikuti instruksi guru dan memperhatikan kelompok yang maju serta
berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.
 Penutup
11. Guru menunjuk beberapa siswa untuk menyampaikan kesimpulan dari
pembelajaran yang telah dilakukan
Aktivitas Guru:
Meminta beberapa siswa untuk menyampaikan kesimpulan dari pembelajaran
yang telah dilakukan dan guru meluruskan jika ada pemahaman yang salah.
Aktivitas Siswa:
Menyampaikan kesimpulan tentang hasil pembelajaran yang telah dilakukan
dengan bimbingan guru.
12. Guru menutup pembelajaran
Aktivitas Guru:
Menutup pembelajaran dan meminta siswa untuk belajar materi selanjutnya yang
akan dipelajari pada pertemuan berikutnya.

12
DAFTAR PUSTAKA

Annisah, Siti. 2015. Alat Peraga Pembelajaran Matematika. Lampung: STAIN Jurai Siwo
Metro
Hermiati, Erni. 2005. Pemahaman Konsep Persamaan Kuadrat dengan Bantuan Alat
Peraga Blok Aljabar. Yogyakarta: SMA Sang Timur
Huda, Miftahul. 2013. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar Offset
Nuraini, dkk. 2013. Remediasi Kesulitan Siswa melalui Wawancara Klinis Berbantuan
LKS Materi Pemfaktoran Bentuk Aljabar. Pontianak: Untan

13
LEMBAR KERJA

Sekolah : SMP NEGERI 4 PAMEKASAN

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas /Semester : VIII/ I

Pokok Bahasan : Faktorisasi bentuk aljabar

Nama :

Kelas/No :

Kelompok :

A. Standar Kompetensi :
1. Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi, dan persamaan garis lurus
B. Kompetensi Dasar :
1.2 Menguraikan bentuk aljabar ke dalam faktor-faktornya
C. Indikator :
1. Kognitif
a. Memfaktorkan bentuk aljabar sampai dengan suku tiga
2. Afektif
a. Karakter
1. Berpikir kritis
2. Peduli
3. Tanggung Jawab
4. Menghargai
5. Solidaritas
b. Keterampilan Sosial
1. Bertanya
2. Menyampaikan pendapat
3. Menjadi pendengar yang baik
4. Kerja sama

14
D. Petunjuk Kerja
 Lengkapilah titik-titik di bawah ini!
 Bacalah soal dengan cermat dan teliti
 Kerjakan tiap langkah dengan teliti
 Diskusikan dengan teman kelompokmu.

PEMFAKTORAN BENTUK ALJABAR


I. Bentuk ax +ay
Bentuk ini mengingatkan kita pada sifat distributif ab + ac = a (... + c), untuk
setiap a, b, dan c ∈ R. Dengan demikian kita dapat menarik kesimpulan bahwa

1) ax +… y=… ( x +… )
2) … . x−ay=a(… .− y)
Contoh:
Faktorkanlah bentuk aljabar berikut:
a. 2 x+ 8 y
b. a b 2 c +abc 2 +a2 bc
Penyelesaian:
a. FPB dari 2 dan 8 adalah 2 maka:
2 x+ 8 y =2( x+ 4 y )
b. FPB dari ab 2 c , abc 2 , dan a2 bc adalah abc, maka:
a b 2 c +abc 2 +a2 bc=abc (b+ c−a)
Latihan:
Faktorkanlah!
1. 2 pq− p q 2=… . ( … .−… . )
2. −6 ax +2 x 2=… . ( … .+ … . )
3. abc−bcd=¿ … . ( … .−… . )

II. Bentuk a 2+2 ab+ b2


Untuk memfaktorkan bentuk aljabar a 2+2 ab+ b2 dan a 2−2 ab+b2 perhatikan
uraian berikut:
a. a 2+2 ab+ b2=a2+ ab+ab+ b2

15
¿ ( a 2+ ab ) + ( ab+b2 )
¿ a ( a+ b ) +b ( a+ b )
¿ ( a+ b ) ( a+b )
¿ ( a+ b )2
b. a 2−2 ab+b2 =a2−ab+…+b 2
¿ ( a 2−… ) −( … .+… . )
¿ … ( a−… ) −b ( … .−b )
¿ ( a−… ) ( …−b )
¿ ( … .−b )2
Berdasarkanuraiandi atas, dapat disimpulkan sebagai berikut.

2 2 2
a −2 ab+b =( a−… ) ( …..−b ) =( … .−… . )

a 2+2 ab+ b2=( … .+b )( a+… . )=( ….+ …. )2

Contoh:
Faktorkanlah bentuk x 2−4 x+ 4 .
Penyelesaian:
x 2−4 x+ 4=x 2−2 x −2 x +4
¿ ( x 2−2 x )−( 2 x−4 )
¿ x ( x−2 )−2 ( x −2 )
¿ ( x−2 ) ( x−2 )
¿ ( x−2 )2
Latihan:
Faktorkanlah bentuk-bentuk berikut!
1. x 2+ 16 x +64
2. y 2−14 y+ 49

III. Bentuk selisih dua kuadrat a 2−b2


Memotong persegi untuk pembuktian a 2−b2= ( a+b ) (a−b)
Bahan:
Kertas (karton) berbentuk persegi dan gunting

16
Petunjuk:
1. Ambil kertas berbentuk persegi dengan panjang sisi a. Potong kertas berbentuk
persegi kecil dengan panjang sisi b pada salah satu sudut persegi kecil dengan
panjang sisi bpada salah satu sudut persegi yang panjang sisinya a (gambar 1)
2. Potong sisa nomor satu di tengah (gambar 2).
3. Susun kedua potongan nomor dua untuk membentuk sebuah persegi panjang
(gambar 3).

Gambarkan hasil pekerjaan kalian di sini!

Gambar I Gambar II Gambar III


Kertas persegi dengan panjang sisi a di salah satu sudutnya dipotong sebuah persegi
kecil dengan pannjang sisi b (gambar 1), maka luas yang tersisa adalah ................
persegipanjang yang terbentuk dari potongan kertas sisanya (gambar 3) mempunyai
luas (.............)(...............). Karena itu maka dapat disimpulkan bahwa

a 2−b2= ( … … … … ) ( … … … … . )
Contoh:
Faktorkanlah bentuk 9 x 2−4 .
Penyelesaian:
2 2 2
9 x −4= (3 x ) −2
¿ ( 3 x+ 2 )(3 x −2)
Latihan:
Faktorkanlah bentuk-bentuk berikut!
1. 81−64 x 2
2. 25 x 2−144

IV. Bentuk ax 2 +bx +c ,dengan a=1 dan b , c ≠ 0


Faktorkanlah dengan menggunakan blok aljabar, bentuk aljabar berikut:

17
x 2+ 5 x + 4=…

5x 4
x2

Blok-blok aljabar di atas dapat dibentuk menjadi bentuk persegi panjang sebagai
berikut:

x +4

Jadi, x 2+ 5 x + 4= ( x + 4 ) ( x+ 1 )

x +1

Latihan:
Faktorkanlah dengan menggunakan blok-blok aljabar, bentuk aljabar berikut:
1. x 2+ 8 x+12=… … …
Gambar

2. x 2+ 6 x+ 8=… … …
Gambar

Untuk memfaktorkan bentuk ax 2 +bx +c ,dengan a=1 dan b , c ≠ 0 dapat menggunakan


skema berikut:

Jumlah dari bilangan-bilangan ini sama dengan b

x 2+ bx+ c=( x+ ∎ )( x +∎ )

Hasil kali dari


18bilangan-bilangan ini sama dengan c
Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa:

x 2+ bx+ c=( x+ … ) ( x +n)

Dimana m dan n adalah faktor dari c

m x n=…

m+n=…

Contoh:
Faktorkanlah bentuk x 2−6 x +5.
Penyelesaian:
Karena koefisien x 2 sama dengan 1, maka:
Cari dua bilangan faktor dari5 jika dijumlahkan menghasilkan -6, bilangan tersebut
adalah -5 dan -1, karena (-5) x (-1) = 5 dan (-5) +(-1) = -6.
Dengan demikian diperoleh:
x 2−6 x +5=( x−5 )( x−1 )
Latihan:
Faktorkanlah dengan menggunakan skema, bentuk aljabar berikut:
1. x 2+ 7 x +12=…
2. x 2−9 x−36=…
V. Bentuk ax 2 +bx +c ,dengan a ≠ 1 dan a ,b , c ∈ R
Faktorkanlah dengan menggunakan blok aljabar, bentuk aljabar berikut:
2 x2 −3 x +1=…

2 x2 −3 x

Blok-blok di atas dapat dibentuk menjadi persegi panjang sebagai berikut:

x−1

19
Jadi, 2 x 2−3 x +1=( 2 x−1 ) ( x−1)
Latihan:
Faktorkanlah dengan menggunakan blok aljabar, bentuk aljabar 2 x2 +3 x +1=…
Gambar:

Bentuk ax 2 +bx +c dengan a ≠ 1 , a≠ 0 dapat difaktorkan dengan cara berikut.


ax 2 +bx +c=ax2 + px+ qx+ c
Dengan p x q=a x c
p+q=b
Selain dengan menggunakan sifat distributif, terdapat rumus yang dapat
digunakan untuk memfaktorkan bentuk aljabar ax 2 +bx +c dengan a ≠ 1. Perhatikan
uraian berikut.
2 1
Misalkan ax +bx +c= ( ax+ m ) ( ax+ n)
a
( ax +… ) ( …+n)
ax 2 +bx +c=
a
⟺ a ( ax 2 +…+ … )=a2 x 2 +…+ anx+ …

⟺ a2 x 2+ …+ac=a 2 x 2+ a ( m+ … ) x+ mn

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa m x …=... x c dan m+…=b.


Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa ada dua cara untuk memfaktorkan
bentuk aljabar ax 2 +bx +c dengan a ≠ 1 sebagai berikut.
a. Menggunakan sifat distributif

20
b. Menggunakan rumus

Contoh:
Faktorkanlah bentuk aljabar 3 x 2+14 x+15
Penyelesaian:
Memfaktorkan 3 x 2+14 x+15
Langkah-langkah pemfaktoran ax 2 +bx +c , a ≠ 1 untuk c positif sebagai berikut.
 Jabarkan a x c menjadi perkalian faktor-faktornya
 Tentukan pasangan bilangan yang berjumlah b.
3 x 2+14 x+15 ; a=3 ; b=14 ; c=15
Cara 1: Dengan menggunakan sifat distributif
Dua bilangan yang hasil kalinya ac = 3 x 15 = 45 dan jumlahnya 14 adalah 5 dan 9,
sehingga
3 x 2+14 x+15=3 x2 +5 x +9 x+15
¿ x ( 3 x +5 ) +3 ( 3 x+5 )
¿( x +3) ( 3 x +5 )
Cara 2 : Dengan menggunakan rumus
1
3 x 2+14 x+15= ( 3 x+5 )( 3 x+ 9 )
3
1
¿ ( 3 x+5 ) x 3 x ( x+3 )
3
¿ ( 3 x+5 )( x +3 )
Jadi, 3 x 2+14 x+15=( 3 x+5 )( x +3 )
Latihan:
Faktorkan bentuk-bentuk aljabar berikut menggunakan sifat distributif dan rumus.

21
1. 12 x2−8 x +1=…
2. 15−7 x −2 x 2=.. .

PEMBAHASAN LEMBAR KERJA

PEMFAKTORAN BENTUK ALJABAR


VI. Bentuk ax +ay
Bentuk ini mengingatkan kita pada sifat distributif ab + ac = a (b + c), untuk
setiap a, b, dan c ∈ R. Dengan demikian kita dapat menarik kesimpulan bahwa

3) ax +ay =a ( x+ y )
4) ax−ay=a ( x− y)
Contoh:
Faktorkanlah bentuk aljabar berikut:
c. 2 x+ 8 y
d. a b 2 c +abc 2 +a2 bc
Penyelesaian:
c. FPB dari 2 dan 8 adalah 2 maka:
2 x+ 8 y =2( x+ 4 y )
d. FPB dari ab 2 c , abc 2 , dan a2 bc adalah abc, maka:
a b 2 c +abc 2 +a2 bc=abc (b+ c−a)
Latihan:
Faktorkanlah!
4. 2 pq− p q 2=… . ( … .−… . )
FPB dari 2 pqdan pq2 adalah pq maka:
2 pq− p q 2=pq (2−q )
5. −6 ax +2 x 2=… . ( … .+ … . )
FPB dari −6 axdan 2 x2 adalah 2 x maka:
−6 ax +2 x 2=2 x (−3 a+ x )
6. abc−bcd=¿ … . ( … .−… . )
FPB dari abcdan bcd adalah bc maka:
abc−bcd=¿ bc ( a−d )

22
VII. Bentuk a 2+2 ab+ b2
Untuk memfaktorkan bentuk aljabar a 2+2 ab+ b2 dan a 2−2 ab+b2 perhatikan
uraian berikut:
c. a 2+2 ab+ b2=a2+ ab+ab+ b2
¿ ( a 2+ ab ) + ( ab+b2 )
¿ a ( a+ b ) +b ( a+ b )
¿ ( a+ b ) ( a+b )
2
¿ ( a+ b )
d. a 2−2 ab+b2 =a2−ab+(−ab)+ b2

¿ ( a 2−ab ) −¿
¿ a ( a−b ) −b ( a−b )
¿ ( a−b ) ( a−b )
¿ ( a−b )2
Berdasarkanuraiandi atas, dapat disimpulkan sebagai berikut.

2 2 2
a −2 ab+b =( a−b ) ( a−b )=( a−b )

a 2+2 ab+ b2=( a+ b ) ( a+b )=( a+ b )2

Contoh:
Faktorkanlah bentuk x 2−4 x+ 4 .
Penyelesaian:
x 2−4 x+ 4=x 2−2 x −2 x +4
¿ ( x 2−2 x )−( 2 x−4 )
¿ x ( x−2 )−2 ( x −2 )
¿ ( x−2 ) ( x−2 )
¿ ( x−2 )2
Latihan:
Faktorkanlah bentuk-bentuk berikut!
3. x 2+ 16 x +64=x 2 +8 x+ 8 x +64
¿ ( x 2+ 8 x ) + ( 8 x +64 )

23
¿ x ( x +8 ) +8 ( x +8 )
¿ ( x+ 8 ) ( x+8 )
¿ ( x+ 8 )2
4. y 2−14 y+ 49= y 2−7 y−7 y + 49
¿ ( y 2−7 y ) −( 7 y−49 )
¿ y ( y−7 ) −7 ( y−7 )
¿ ( y−7 )( y −7 )
¿ ( y−7 )2
VIII. Bentuk selisih dua kuadrat a 2−b2
Memotong persegi untuk pembuktian a 2−b2= ( a+b ) (a−b)
Bahan:
Kertas (karton) berbentuk persegi dan gunting
Petunjuk:
4. Ambil kertas berbentuk persegi dengan panjang sisi a. Potong kertas berbentuk
persegi kecil dengan panjang sisi b pada salah satu sudut persegi kecil dengan
panjang sisi b pada salah satu sudut persegi yang panjang sisinya a (gambar 1)
5. Potong sisa nomor satu di tengah (gambar 2).
6. Susun kedua potongan nomor dua untuk membentuk sebuah persegi panjang
(gambar 3).
Gambarkan hasil pekerjaan kalian di sini!

Gambar I Gambar II Gambar III


Kertas persegi dengan panjang sisi a di salah satu sudutnya dipotong sebuah persegi
kecil dengan pannjang sisi b (gambar 1), maka luas yang tersisa adalah a 2−b2.
persegipanjang yang terbentuk dari potongan kertas sisanya (gambar 3) mempunyai
luas (a + b)(a – b). Karena itu maka dapat disimpulkan bahwa

a 2−b2= ( a+b ) ( a−b )

24
Contoh:
Faktorkanlah bentuk 9 x 2−4 .
Penyelesaian:
2 2 2
9 x −4= (3 x ) −2
¿ ( 3 x+ 2 )(3 x −2)

Latihan:
Faktorkanlah bentuk-bentuk berikut!
3. 81−64 x 2=92− ( 8 x )2
¿ ( 9+8 x ) ( 9−8 x )
4. 25 x 2−144=( 5 x )2−122
¿ ( 5 x+12 ) ( 5 x−12 )
IX. Bentuk ax 2 +bx +c ,dengan a=1 dan b , c ≠ 0
Faktorkanlah dengan menggunakan blok aljabar, bentuk aljabar berikut:
x 2+ 5 x + 4=…

5x 4
x2

Blok-blok aljabar di atas dapat dibentuk menjadi bentuk persegi panjang sebagai
berikut:

x +4

Jadi, x 2+ 5 x + 4= ( x + 4 ) ( x+ 1 )

x +1

Latihan:
Faktorkanlah dengan menggunakan blok-blok aljabar, bentuk aljabar berikut:
3. x 2+ 8 x+12=… … …
Gambar

25
Blok aljabar dapat disusun sebagai berikut:

Jadi, x 2+ 8 x+12=( x+6 )( x +2 )

x +6

x +2

4. x 2+ 6 x+ 8=… … …
Gambar

Blok aljabar dapat disusun sebagai berikut:

Jadi, x 2+ 6 x+ 8=( x +2 )( x + 4 )

x +2

x +4

26
Untuk memfaktorkan bentuk ax 2 +bx +c ,dengan a=1 dan b , c ≠ 0 dapat menggunakan
skema berikut:
Jumlah dari bilangan-bilangan ini sama dengan b

x 2+ bx+ c=( x+ ∎ )( x +∎ )

Hasil kali dari bilangan-bilangan ini sama dengan c

Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa:

x 2+ bx+ c=( x+ … ) ( x +n)

Dimana m dan n adalah faktor dari c

m x n=…

m+n=…

Contoh:
Faktorkanlah bentuk x 2−6 x +5.
Penyelesaian:
Karena koefisien x 2 sama dengan 1, maka:
Cari dua bilangan faktor dari5 jika dijumlahkan menghasilkan -6, bilangan tersebut
adalah -5 dan -1, karena (-5) x (-1) = 5 dan (-5) +(-1) = -6.
Dengan demikian diperoleh:
x 2−6 x +5=( x−5 )( x−1 )
Latihan:
Faktorkanlah dengan menggunakan skema, bentuk aljabar berikut:
3. x 2+ 7 x +12=…
koefisien x 2 sama dengan 1, maka:
Cari dua bilangan faktor dari 12 jika dijumlahkan menghasilkan 7, bilangan
tersebut adalah 4 dan 3, karena 4 x 3 = 5 dan 4 + 3= 7
Dengan demikian diperoleh:
x 2+ 7 x +12=( x+ 4 ) ( x+ 3 )
4. x 2−9 x−36=…

27
koefisien x 2 sama dengan 1, maka:
Cari dua bilangan faktor dari -36 jika dijumlahkan menghasilkan -9, bilangan
tersebut adalah (-12) dan 3, karena (-12) x 3 = -36 dan (-12) + 3= -9
Dengan demikian diperoleh:
x 2−9 x−36=( x−12 ) ( x +3 )

X. Bentuk ax 2 +bx +c ,dengan a ≠ 1 dan a ,b , c ∈ R


Faktorkanlah dengan menggunakan blok aljabar, bentuk aljabar berikut:
2 x2 −3 x +1=…

2 x2 −3 x

Blok-blok di atas dapat dibentuk menjadi persegi panjang sebagai berikut:

x−1

Jadi, 2 x 2−3 x +1=( 2 x−1 ) ( x−1)


Latihan:
Faktorkanlah dengan menggunakan blok aljabar, bentuk aljabar 2 x2 +3 x +1
Gambar:

Blok aljabar dapat disusun sebagai berikut:

Jadi, 2 x2 +3 x +1=( 2 x+1 )( x +1 )


x +1
28
2 x+1
Bentuk ax 2 +bx +c dengan a ≠ 1 , a≠ 0 dapat difaktorkan dengan cara berikut.
ax 2 +bx +c=ax2 + px+ qx+ c
Dengan p x q=a x c
p+q=b
Selain dengan menggunakan sifat distributif, terdapat rumus yang dapat
digunakan untuk memfaktorkan bentuk aljabar ax 2 +bx +c dengan a ≠ 1. Perhatikan
uraian berikut.
2 1
Misalkan ax +bx +c= ( ax+ m ) ( ax+ n)
a
( ax +m ) (ax +n)
ax 2 +bx +c=
a
⟺ a ( ax 2 +bx +c )=a2 x 2 +amx+ anx+ mn

⟺ a2 x 2+ abx+ ac=a2 x 2+ a ( m+n ) x +mn

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa m xn=a x c dan m+n=b.


Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa ada dua cara untuk memfaktorkan
bentuk aljabar ax 2 +b x +c dengan a ≠ 1 sebagai berikut.
c. Menggunakan sifat distributif

ax 2 +bx +c=ax2 + px+ qx+ c


Dengan p x q=a x c
p+q=b

d. Menggunakan rumus

( ax +m ) (ax +n)
ax 2 +bx +c=
a
Dengan m x n=a x c
m+n=b

29
Contoh:
Faktorkanlah bentuk aljabar 3 x 2+14 x+15
Penyelesaian:
Memfaktorkan 3 x 2+14 x+15
Langkah-langkah pemfaktoran ax 2 +bx +c , a ≠ 1 untuk c positif sebagai berikut.
 Jabarkan a x c menjadi perkalian faktor-faktornya
 Tentukan pasangan bilangan yang berjumlah b.
3 x 2+14 x+15 ; a=3 ; b=14 ; c=15
Cara 1: Dengan menggunakan sifat distributif
Dua bilangan yang hasil kalinya ac = 3 x 15 = 45 dan jumlahnya 14 adalah 5 dan 9,
sehingga
3 x 2+14 x+15=3 x2 +5 x +9 x+15
¿ x ( 3 x +5 ) +3 ( 3 x+5 )
¿( x +3) ( 3 x +5 )
Cara 2 : Dengan menggunakan rumus
1
3 x 2+14 x+15= ( 3 x+5 )( 3 x+ 9 )
3
1
¿ ( 3 x+5 ) x 3 x ( x+3 )
3
¿ ( 3 x+5 )( x +3 )
Jadi, 3 x 2+14 x+15=( 3 x+5 )( x +3 )
Latihan:
Faktorkan bentuk-bentuk aljabar berikut menggunakan sifat distributif dan rumus.
3. 12 x2−8 x +1=…
12 x2−8 x +1 ; a=12; b=−8 ; c =1
Cara 1: Dengan menggunakan sifat distributif
Dua bilangan yang hasil kalinya ac = 12 x 1 = 12 dan jumlahnya -8 adalah (-6) dan
(-2), sehingga
12 x2−8 x +1=12 x 2−6 x−2 x+ 1
¿ 6 x ( 2 x−1 )−( 2 x−1 )
¿( 2 x−1) ( 6 x−1 )
Cara 2 : Dengan menggunakan rumus

30
1
12 x2−8 x +1= ( 12 x−6 ) ( 12 x −2 )
12
1
¿ .6 ( 2 x−1 ) .2 ( 6 x−1 )
12
¿ ( 2 x−1 )( 6 x−1 )
Jadi, 12 x2−8 x +1=( 2 x−1 ) ( 6 x−1 )
4. 15−7 x −2 x 2=.. .
15−7 x −2 x 2 ; a=−2; b=−7 ; c=15
Cara 1: Dengan menggunakan sifat distributif
Dua bilangan yang hasil kalinya ac = -2 x 15 = -30 dan jumlahnya -7 adalah (-10)
dan 3, sehingga
15−7 x −2 x 2=15−10 x+3 x−2 x 2
¿ 5 ( 3−2 x )+ x ( 3−2 x )
¿(5+ x) ( 3−2 x )
Cara 2 : Dengan menggunakan rumus
−1
15−7 x −2 x 2= (−2 x−10 ) (−2 x +3 )
2
1
¿− .−2 ( x+5 )( 3−2 x )
2
¿ ( 5+ x )( 3−2 x )
Jadi, 15−7 x −2 x 2=( 5+ x ) ( 3−2 x )

31

Anda mungkin juga menyukai