Anda di halaman 1dari 13

MODUL PERKULIAHAN

Dinamika
Struktur dan
Rekayasa Gempa
Percepatan Tanah dan
Response Spectra

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

05
Teknik Teknik Sipil - Ir. Pariatmono Sukamdo, MSc, DIC, PhD

Abstrak Kompetensi

1. Pendahuluan
Jika 𝑢(𝑡) adalah simpangan struktur akibat gempa dan 𝑢𝑔 (𝑡) adalah simpangan tanah pada
saat gempa, maka simpangan keseluruhan 𝑢𝑡 (𝑡) pada SDOF adalah (lihat Gambar 5.1)

𝑢𝑡 (𝑡) = 𝑢 (𝑡) + 𝑢𝑔 (𝑡) (5.1)

Gambar 5.1: Model SDOF terkena beban gempa1

Simpangan in akan mempengaruhi gaya inersia struktur, sehingga

𝑚𝑢̈ 𝑡 + 𝑐𝑢̇ + 𝑘𝑢 = 0

𝑚(𝑢̈ + 𝑢̈ 𝑔 ) + 𝑐𝑢̇ + 𝑘𝑢 = 0

𝑚𝑢̈ + 𝑐𝑢̇ + 𝑘𝑢 = −𝑚𝑢̈ 𝑔 (5.2)

Dengan demikian, untuk mengetahui respons struktur secara lengkap, diperlukan data 𝑢̈ 𝑔 (𝑡),
yaitu data percepatan tanah pada saat gempa.

2. Akselerometer
Percepatan tanah diukur dengan akselerometer (accelerometer). Karena gempa tidak terus-
menerus terjadi si suatu tempat, akselerometer mestinya hanya aktif mencatat data ketika
terjadi gempa, sedangkan jika tidak terjadi gempa, akselerometer hanya “tertidur” (dormant).
Karena itu, akselerometer perlu dirawat dan terus dijaga kemampuannya mencatat data pada
saat gempa.

1
Diambil dari Chopra, A.K., “Dynamics of Structures, Theory and Application to Earthquake
Engineering”, 4th edition, Prentice Hall, 2012, halaman 203

2019 Dinamika Struktur Lanjut Pusat Bahan Ajar dan eLearning


2 Ir. Pariatmono Sukamdo, MSc, DIC, PhD http://www.mercubuana.ac.id
Gambar 5.2 menunjukkan bagian-bagian inti dari akselerometer klasik. Namun dalam
perkembangan hingga saat ini, akselerometer kini sudah berbentuk chip yang kecil dan
ringkas, sehingga dapat dimasukkan dalam telepon genggam (lihat Gambar 5.3)

Gambar 5.2: Bagian-bagian dari Akselerometer Klasik

Gambar 5.3: Akselerometer untuk mendeteksi gerakan pada telepon genggam

2019 Dinamika Struktur Lanjut Pusat Bahan Ajar dan eLearning


3 Ir. Pariatmono Sukamdo, MSc, DIC, PhD http://www.mercubuana.ac.id
3. Hasil Pembacaan Percepatan Tanah

Gambar 5.4: Pergerakan tanah yang tercatat dari berbagai gempa 2

2
Diambil dari Chopra, A.K., “Dynamics of Structures, Theory and Application to Earthquake
Engineering”, 4th edition, Prentice Hall, 2012, halaman 201

2019 Dinamika Struktur Lanjut Pusat Bahan Ajar dan eLearning


4 Ir. Pariatmono Sukamdo, MSc, DIC, PhD http://www.mercubuana.ac.id
4. Gempa El-Centro (1940)

Gambar 5.5: Komponen Utara-Selatan dari percepatan tanah yang tercatat di Imperial
Valley Irrigation District Substation, El-Centro, California, ketika terjadi gempa
Imperial Valley, 18 Mei 1940. Gempa ini dikenal dengan nama Gempa El
Centro. Kecepatan tanah dan simpangannya dihitung dengan cara melakukan
integrasi terhadap percepatan tanah.3

3
Diambil dari Chopra, A.K., “Dynamics of Structures, Theory and Application to Earthquake
Engineering”, 4th edition, Prentice Hall, 2012, halaman 202

2019 Dinamika Struktur Lanjut Pusat Bahan Ajar dan eLearning


5 Ir. Pariatmono Sukamdo, MSc, DIC, PhD http://www.mercubuana.ac.id
Gambar 5.6: Respons SDOF terhadap Gempa El Centro. Sebelah kiri (a) untuk struktur
dengan berbagai nilai perioda alami 𝑇𝑛 mulai dari yang lentur (flexible) dengan
𝑇𝑛 = 0,5 detik hingga yang lebih kaku (stiff) dengan 𝑇𝑛 = 2 detik. Untuk melihat
pengaruh redaman, pada sebelah kanan (b) dilakukan pengukuran terhadap
struktur tanpa redaman (𝜁 = 0) hingga struktur dengan redaman 5% (𝜁 = 0,05).
Pada kajian sebelah kanan (b) ini, perubahan redaman dilakukan untuk
struktur yang lebih kaku dengan 𝑇𝑛 = 2 detik.

2019 Dinamika Struktur Lanjut Pusat Bahan Ajar dan eLearning


6 Ir. Pariatmono Sukamdo, MSc, DIC, PhD http://www.mercubuana.ac.id
Gambar 5.7: Ringkasan cara membuat response spectra. (a) Percepatan tanah. (b)
Simpangan pada struktur (yang mempunyai redaman 2% atau 𝜁 = 0,02)
sebagai respons terhadap percepatan tanah. (c) Response Spectra simpangan
untuk 𝜁 = 0,02

2019 Dinamika Struktur Lanjut Pusat Bahan Ajar dan eLearning


7 Ir. Pariatmono Sukamdo, MSc, DIC, PhD http://www.mercubuana.ac.id
Gambar 5.8: Response spectra (untuk struktur dengan redaman 𝜁 = 0,02) pada Gempa El
Centro (a) Response spectra simpangan. (b) Response spectra kecepatan
pseudo. (c) Response spectra percepatan pseudo.

2019 Dinamika Struktur Lanjut Pusat Bahan Ajar dan eLearning


8 Ir. Pariatmono Sukamdo, MSc, DIC, PhD http://www.mercubuana.ac.id
Gambar 5.9: Response spectra kombinasi antara simpangan – kecepatan – percepatan
(𝐷 − 𝑉 − 𝐴) untuk struktur dengan redaman 𝜁 = 0,02 pada Gempa El Centro

2019 Dinamika Struktur Lanjut Pusat Bahan Ajar dan eLearning


9 Ir. Pariatmono Sukamdo, MSc, DIC, PhD http://www.mercubuana.ac.id
Gambar 5.10: Response spectra kombinasi antara simpangan – kecepatan – percepatan
(𝐷 − 𝑉 − 𝐴) pada Gempa El Centro untuk struktur dengan redaman 𝜁 =
0; 2%, 5%, 10% dan 20%.

5. Contoh Penggunaan Response Spectra


Contoh Soal 5.14

Sebuah kantilever yang panjangnya 12 kaki (1 kaki = 12 inci = 30,48 cm) terbuat dari baja
berbentuk pipa dengan garis tengah 4 inci (1 inci = 2,54 cm). Kantilever ini menyangga beban
seberat 5200 lb (1 lb = 0,454 kg) di ujungnya seperti terlihat pada gambar 5.11(a). Pipa
tersebut mempunyai diameter luar (𝑑𝑜 ) = 4,5 inci, diameter dalam (𝑑𝑖 ) = 4,026 inci, tebal (𝑡) =
0,237 inci, momen inersia (𝐼) = 0,237 inci4, modulus elastisitas (𝐸) = 29000 ksi (1 ksi = 1000

4
Diambil dari Chopra, A.K., “Dynamics of Structures, Theory and Application to Earthquake
Engineering”, 4th edition, Prentice Hall, 2012, halaman 218

2019 Dinamika Struktur Lanjut Pusat Bahan Ajar dan eLearning


10 Ir. Pariatmono Sukamdo, MSc, DIC, PhD http://www.mercubuana.ac.id
psi, 1 psi = 0,0704 kg/cm 2) dan berat = 10,79 lb/ft. Jika 𝜁 = 2%, tentukan simpangan
maksimum dan momen lentur maksimum pada kantilever tersebut terkena gempa El Centro.

Gambar 5.11: Gambar-gambar terkait dengan Contoh Soal 1.

Jawab:

Kekakuan lateral dari berderajat tunggal ini adalah

3𝐸𝐼 3 × 29000 × 7,23


𝑘= = = 0,211 kip/in
𝐿3 (12 × 12)3

2019 Dinamika Struktur Lanjut Pusat Bahan Ajar dan eLearning


11 Ir. Pariatmono Sukamdo, MSc, DIC, PhD http://www.mercubuana.ac.id
Berat total pipa = 10,79 × 12 = 129,5 lb. Berat ini jauh lebih kecil dari beban yang harus
disangga kantilever (5200 lb), sehingga berat total pipa dapat diabaikan. Jadi,

𝑤 5,20
𝑚= = = 0.01347 kip sec 2 / in
𝑔 386

Frekuensi alami sistem ini menjadi

𝑘 0,211
𝜔𝑛 = √ = √ = 3,958 rad / sec
𝑚 0,01347

Periode alaminya adalah

2𝜋 2 × 3,14
𝑇𝑛 = = = 1,59 detik
𝑤𝑛 3,958

Dari kurva respons spektra (lihat Gambar 5.11b), untuk 𝜁 = 2% dan 𝑇𝑛 = 1,59 detik, diperoleh
𝐷 = 5,0 inci dan 𝐴 = 0,20𝑔. Dengan demikian, simpangan maksimum

𝑢0 = 𝐷 = 5,0 inci

Nilai puncak atau maksimum dari beban statik ekivalen adalah (lihat Gambar 5.11c)

𝐴
𝑓𝑠0 = 𝑤 = 0,20 × 5,2 = 1,04 kips
𝑔

Besarnya momen lentur maksimum di dasar adalah (lihat Gambar 5.11d)

𝑀dasar = 𝑓𝑠0 𝐿 = 1,04 × 12 = 12,48 kip ∙ ft

Titik A dan titik B pada Gambar 5.11e letak tegangan lentur maksimum, yaitu

4,5
𝑀𝑐 (12,48 × 12) ( 2 )
𝜎max = = = 46,5 ksi
𝐼 7,23

Contoh Soal 5.25:

Tegangan yang dihitung pada Contoh Soal 1 ternyata lebih besar dari tegangan yang diijinkan.
Karena itu perlu digunakan pipa berukuran lebih besar. Dicoba dengan pipa baja berdiameter
nominal 8 inci dengan rincian 𝑑𝑜 = 8,625 inci, 𝑑𝑖 = 7,981 inci, 𝑡 = 0,322 inci dan 𝐼 = 72,5 inci4.
Periksa apakah pemilihan pipa yang lebih besar ini dapat memperkecil tegangan yang terjadi.

Jawab:

3 × (29 × 103 ) × 72,5


𝑘= = 2,112 kips / in
(12 × 12)3

5
Diambil dari Chopra, A.K., “Dynamics of Structures, Theory and Application to Earthquake
Engineering”, 4th edition, Prentice Hall, 2012, halaman 219

2019 Dinamika Struktur Lanjut Pusat Bahan Ajar dan eLearning


12 Ir. Pariatmono Sukamdo, MSc, DIC, PhD http://www.mercubuana.ac.id
2,112
𝜔𝑛 = √ = 12,52 rad / detik
0,01347

𝑇𝑛 = 0,502 detik

Dari response spectrum El Centro pada Gambar 5.11(b) diperoleh 𝐷 = 2,7 inci dan 𝐴 = 1,1𝑔.
Dengan demikian,

𝑢0 = 𝐷 = 2,7 inci

𝑓𝑠0 = 1,1 × 5,2 = 5,72 kips

𝑀dasar = 5,72 × 12 = 68,84 kip ∙ ft

8,625
(68,64 × 12) ( )
𝜎max = 2 = 49,0 ksi
72,5

Dibandingkan dengan perhitungan pada Contoh Soal 1, pembesaran pisa menjadi 8 inci telah
menurunkan simpangan dari 5,0 inci ke 2,7 inci. Namun demikian, tegangan yang terjadi
malah naik sedikit yaitu dari 46,5 ksi menjadi 49,0 ksi. Hal ini disebabkan, memperbesar
tegangan akan memperpendek waktu getar alami. Sedangkan waktu getar alami yang
mengecil dapat saja memperbesar percepatan, tergantung dari response spektrum gempa
yang terjadi. Pada gilirannya, percepatan yang lebih besar ini membuat tegangan yang lebih
besar.

Jadi, terdapat perbedaan penting antara analisis statik dengan analisis dinamik. Pada analisis
statik, tegangan akan berkurang seiring dengan dibesarkannya penampang struktur.
Sedangkan pada analisis dinamik, hal seperti itu tidak selalu terjadi karena memperbesar
penampang dapat saja malah sedikit memperbesar tegangan.

Rujukan
Chopra, A.K., “Dynamics of Structures, Theory and Application to Earthquake Engineering”,
4th edition, Prentice Hall, 2012
Paz, M., Leigh, W., “Structural Dynamics, Theory and Computation – Updated with SAP2000”,
5th edition, Kluwer Academic Publishers, 2004

2019 Dinamika Struktur Lanjut Pusat Bahan Ajar dan eLearning


13 Ir. Pariatmono Sukamdo, MSc, DIC, PhD http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai