Anda di halaman 1dari 11

Nindyta Arih Kinanti, ST, MT

BAR CHART
Apa itu Bar Chart?

Bar Chart adalah diagram alur


pelaksanaan pekerjaan yang dibuat
untuk menentukan waktu
penyelesaian pekerjaan yang
dibutuhkan.
Bar Chart (bagan balok) diperkenalkan
pertama kali oleh Henry L. Gantt pada
tahun 1917 semasa Perang Dunia I.

Oleh karena itu, Bar Chart sering disebut juga dengan


nama Gantt Chart sesuai dengan nama penemunya.

Gantt menciptakan teknik ini untuk


memeriksa perkiraan durasi tugas versus
durasi aktual.
Sehingga dengan melihat sekilas, pemimpin proyek
dapat melihat kemajuan pelaksanaan proyek.
Digunakan untuk mengidentifikasi unsur
waktu dan urutan untuk merencanakan suatu
kegiatan, yang terdiri dari waktu mulai, waktu
selesai dan waktu pelaporan

Metode bagan balok masih digunakan secara


luas dan merupakan metode yang umum
digunakan sebagian besar penjadwalan dan
pengendalian di industri konstruksi, terutama
untuk menyusun jadwal induk suatu proyek,
baik dari mulai kontraktor kecil sampai
dengan kontraktor besar, dari sektor swasta
sampai dengan BUMN.
Penyusunan Bar Chart
Format penyajian bar chart yang lengkap berisi
perkiraan urutan pekerjaan, skala waktu dan
analisis kemajuan pekerjaan pada saat pelaporan.

Tentukan waktu peleksanaan setiap pekerjaan,


sehingga dapat diketahui item pekerjaan yang
selanjutnya dapat dikerjakan bersamaan atau
harus menunggu pekerjaan sebelumnya selesai
dikerjakan.
Format Penyusunan Bar Chart

Format penyajian bar chart


yang lengkap berisi perkiraan
urutan pekerjaan, skala waktu
dan analisis kemajuan
pekerjaan pada saat pelaporan.
Keunggulan Bar Chart

1. Mudah dibuat dan dipahami.

2. Sangat berfaedah sebagai alat


perencanaan dan komunikasi

3. Bila digabungkan dengan metode


lain misalnya kurva S dapat dipakai
untuk aspek yang lebih luas.
Kelemahan Bar Chart
Tidak menunjukan secara spesifik hubungan
ketergantungan antara satu kegiatan dengan kegiatan lain,
sehingga sulit untuk mengetahui dampak yang diakibatkan
oleh keterlambatan satu kegiatan terhadap jadwal
keseluruhan proyek.

Sukar mengadakan perbaikan atau pembaharuan, karena


umumnya harus dilakukan dengan membuat bar chart baru,
padahal tanpa adanya pembaharuan segera menjadi kuno
dan menurun daya gunanya.

Untuk proyek berukuran sedang dan besar, lebih-lebih


yang bersifat kompleks, penggunaan bar chart akan
menghadapi kesulitan menyusun sedemikian besar jumlah
kegiatan yang mecapai puluhan ribu dan memiliki kerkaitan
tersendiri di antara mereka, sehingga mengurangi
kemampuan penyajian secara sistematis.
Contoh Bar Chart
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai