Oleh:
Illah Sailah
Apa itu GUM?
Bagaimana sifat fisiknya?
Ada berapa golongan?
Sumbernya darimana saja?
Apa peran dalam industri?
Gum
Polisakarida alami yang dapat meningkatkan viskositas pada
sebuah larutan, bahkan pada konsentrasi yang cukup rendah.
Sifat fisiko-kimia:
• Jauh lebih mudah larut dalam air dibanding hidrokoloid lainnya
• Stabil dalam larutan asam. pH alami gum dari Acasia Senegal berkisar 3,9-4,9
• Emulsifikasi dari gum arab berhubungan dengan kandungan nitrogennya
• Dapat meningkatkan stabilitas dengan peningkatan viskositas.
• Tahan panas
Komposisi kimia gum arab berdasar basis kering
Galaktosa 36 ,2 ± 2, 3
Arabinosa 30 ,5 ± 3, 5
Rhamnosa 13 ,0 ± 1, 1
Asam glukoronik 19 ,5 ± 0, 2
Protein 2 ,24 ± 0, 15
Pengikatan flavor, bahan pengental, pembentuk lapisan tipis dan pemantap emulsi.
Gum arab akan membentuk larutan yang tidak begitu kental dan tidak membentuk gel
pada kepekatan yang biasa digunakan (paling tinggi 50%).
Mampu melindungi koloid dan sering digunakan pada pembuatan roti.
Gum arab memiliki keunikan karena kelarutannya yang tinggi dan viskositasnya rendah.
Gum tragacanth
Dihasilkan dari getah tanaman semak spesies legum Timur Tengah dari genus Astragalus,
termasuk A. adsendens, A. gummifer, A. brachycalyx dan A. tragacantha
Damar adalah getah hasil sekresi dari pohon Shorea sp., Vatica sp.,
Dryobalanops sp., dan lain-lain dari suku meranti-merantian atau
Dipterocarpaceae.
Jenis-jenis damar:
1. Damar Batu
o Damar batu adalah getah yang telah menjadi fosil.
o Getah ini diperoleh dari dalam tanah. Damar batu mengalami proses
pengerasan alami
o Secara umum damar batu memiliki warna agak kekuningan, tetapi ada juga
yang berwarna coklat, putih, bahkan keemasan.
o Teksturnya jauh lebih keras dari kopal maupun damar mata kucing.
o Diperoleh dari pohon dengan spesies dipterocarpaceae
2.Damar Kopal
o Damar kopal adalah hasil olahan getah yang disadap dari batang damar (Agathis
dammara dan
Agathis lainnya) serta batang dari suku Burseraceae (Bursera, Protium).
o Kopal merupakan bahan dasar bagi cairan pelapis kertas supaya tinta tidak menyebar.
o Bahan ini juga dipakai sebagai campuran lak dan vernis.
o Kandungan kopal adalah asam-asam resinol, resin, dan minyak atsiri.
o Minyak kopal diperoleh dari penyulingan dan digunakan sebagai campuran parfum.
o Penggunaannya adalah sebagai bahan perekat pada penambal gigi dan plester.
• Contoh sumber pektin: kulit jeruk, kulit pisang, kulit manga dll.
Sumber Gum (lanjutan…)
Daun, Akar dan Biji-bijian
Tanaman serealia
• Gum serealia bersumber dari biji tanaman serealia
Contohnya : Beta glucan dari bekatul oat dan barley
jagung, jawawut, oat
• Merupakan polisakarida bukan pati (tersusun dari glukosa, xylosa,
arabinosa)
• Bersifat larut dalam air
• Baik digunakan untuk menjaga stabiltas koloid dan memegang peranan
penting dalam proses malting, brewing, baking dan cereal food
Tanaman lichen
• Simbiosis antara gangang dan cendawan
• Gum yang dihasilkan : gum lichen
• Tersusun dari unit-unit manosa, galaktosa dan glukosa
• Unit mannosa dan galaktosa dari ganggang
Unit glukosa dari cendawan (fungi)
• Dihasilkan oleh Cetraria islandica, Umbilicaria pustulata, U.
hirsuta, Rocella montagnei
LICHEN DI KAMPUS IPB DARMAGA
Sumber Gum (lanjutan…)
Rumput Laut
• Agar
• Karaginan
• Alginat dan Sodium alginat
• Laminarin, fukoidin
• Gum gellan
Fermentasi karbohidrat oleh Pseudomonas elodea
Sifat elektrolitnya : bermuatan
(polielektrolit)
• Gum xanthan
Fermentasi karbohidrat oleh Xanthomonas campestris
Sifat elektrolitnya : Tidak bermuatan
Sumber Gum (lanjutan…)
Gum sintetis
1. Alami Termodifikasi
Diperoleh dengan cara memodifikasi bahan alam, sehingga diperoleh sifat-sifat yang
diinginkan.
Contoh: -Turunan pati seperti dekstrin
- Turunan selulosa seperti selulosa eter
2. Sintetik
Diperoleh dari sitesis kimiawi, tetapi jenis ini tidak mampu menyaingi yang alami baik
segi keamanan, sifat fungsionalnya dan biaya.
Contoh: polivinil pirolidin (PVP), polimer karboksivinil (karbopol) dan polietilen oksida
(Polyox)
Peranan Gum dalam Industri
Industri Pangan
o Bahan pengikat air (water binder) o Bahan Pengemulsi (emulsifier)
Contoh : Gum arab Contoh : xanthan gum, agar
o Bahan pengental (thickener) o Penstabil emulsi (emulsion stabilizer)
Contoh: Locust Bean Gum (LBG), pectin, Contoh : xanthan gum, LBG, galaktomanan,
xanthan gum, dekstran, alginat dekstran, agar, carragenan
o Memperbaiki water holding capacity o Penjernih minuman
terigu bergluten rendah.
Contoh: Locust Bean Gum (LBG), Contoh : carrageenan
o Pengendapan protein pada susu kental o Mencegah syneresis pada keju serta
manis. memperbaiki sifat adonan roti
o Contoh : karragenan
Contoh aplikasi pada industri pangan
Gum arab sebagai deffloculant dalam carbon black (filler in tires and
other rubber products; color pigment in plastics, paints, and inks)
Campuran gum arab dan tragacanth dengan terpineol berfungsi
sebagai plasticizer
Untuk mensuspensikan tepung yang tidak larut dalam air
Plasticizer dalam tanah liat yang digunakan dalam pembuatan keramik
Gum tragacanth untuk mengemulsi obat pembunuh serangga (insect
repellent)
Sebagai emulsifier dalam kosmetik
Gum arab untuk menyetabilkan sistem emulsi kerosene
Gum locust bean menjaga kestabilan emulsi lateks
CMC digunakan sebagai pembuatan keramik, deflocculating agent
dalam serat-serat selulosa dan sebagai soil suspending agent
GUM XANTHAN
DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
GUM XANTHAN
• Gum xanthan merupakan bahan pengental dan penstabil emulsi dengan
bobot molekul tinggi yang diperoleh dari fermentasi karbohidrat oleh
Xanthomonas campestris.
• Bahan ini mempunyai karakteristik berwarna putih kecoklatan.
• Gum xanthan dapat dimanfaatkan di industri cat, minyak, farmasi, kosmetik,
kertas dan tekstil. Salah satu produk yang dalam formulasinya menggunakan
gum xanthan adalah deodoran roll-on.
• Deodoran merupakan sediaan kosmetika yang mengandung zat-zat yang dapat
mengurangi atau menghilangkan bau keringat serta mencegah terjadinya bau
keringat.
• Deodoran bekerja sebagai absorben, dimana dapat mengikat bau secara
absorpsi kimia yang disebabkan penguraian keringat oleh bakteri.
• Deodorant roll-on merupakan salah satu contoh bentuk sistem emulsi minyak
dalam air (O/W) seperti lotion yang mempunyai kekentalan tertentu.
• Gum Xanthan dalam deodoran bersifat sebagai bahan pengental sehingga
deodoran memiliki keekntalan tertentu.
• Gum xanthan memiliki kemampuan untuk menghasilkan peningkatan
dalam viskositas cairan dengan menambahkan jumlah yang sangat kecil yang
jarang dimiliki jenis gum lainnya. Kemampuan inilah yang menyebabkan
penggunaan gum xanthan sebagai bahan pengental dalam pembuatan deodoran.
Gum xanthan adalah polisakarida dengan bobot molekul tinggi hasil fermentasi karbohidrat
oleh Xanthomonas campestris yang dimurnikan, dikeringkan dan digiling untuk
pemanfaatannya lebih lanjut.
Setiap molekul gum xanthan mengandung 5 unit yang terdiri dari :
2 unit glukosa
Glukosa merupakan bahan baku dalam fermentasi gum xanthan oleh bakteri Xanthomonas
campestris.
Gum xanthan digunakan sebagai bahan tambahan yang aman pada makanan dalam industri
makanan misal produksi susu, kuah salad, minuman buah-buahan, pengental dalam susu dan
sirup (Maulina 2014).
Karakteristik Gum Xanthan
• Gum Xanthan sangat mudah larut (highly soluble) baik dalam air panas maupun
air dingin.
• Karakteristik ini terkait dengan sifat polielektrolit molekul xanthan.
• Larutan xanthan sangat kental (highly viscous) walaupun pada konsentrasi polimer
yang rendah.
Karakteristik ini sangat berguna dalam berbagai aplikasi industri terutama pada
industri pangan, dimana xanthan digunakan sebagai pengental dan penstabil
emulsi serta suspensi.
Karakteristik gum xanthan
(Pettitt, 1979) dan (Teague et al. 1982)
(a) kekentalannya seragam pada selang suhu 0-100oC,
(b) kekentalannya tinggi pada konsentrasi yang rendah,
(c) tingkat pseudoplastisnya tinggi pada selang konsentrasi yang luas,
(d) kelarutan dan stabilitasnya sangat baik pada kondisi asam maupun basa,
(e) membentuk gel yang reversible terhadap perubahan suhu karena pemanasan atau pendinginan,
(f) sesuai dan stabil dengan garam-garam logam, dan
(g) bila dipergunakan bersama gum guar, viskositasnya meningkat karena pengaruh sinergis. Sifat
lainnya adalah tidak terdegradasi oleh oleh enzim-enzim protease, selulase, hemiselulase,
pektinase ataupun amilase, tetapi terdegradasi oleh senyawa oksidator kuat seperti peroksida,
persulfat dan hipokhlorit (Pettitt 1982).
Gum xanthan mempunyai kestabilan yang baik terhadap
pengaruh suhu, pH, dan penambahan garam-garam elektrolit
maupun enzim-enzim. (Kennedy, 1982)
Kennedy J.F., P.Jones, S.A Barker dan G.T. Banks. 1982. Factor effecting microbial growth and polysaccharide production during the fermentation
Xanthomonas campestris studies. Enzyme Microb. Technol. 4 : 39-43.
Maulina A. 2014. Studi Pembuatan Gum Xanthan dari Ampas Tahu Menggunakan Xanthomonas campestris (Kajian Konsentrasi
Kultur dan Penambahan Gula). [Skripsi]. Surabaya(ID): Universitas Pembangunan Nasional VETERAN.
Pettitt D.J. 1979. Xanthan Gum. Di dalam M. Glicksman (ed.). Food Hydrocolloids Vol. I. CRC Press, Boca Raton, Florida.
Pettitt J.M. 1982. By-product of the Cane Sugar Industry. CRC Press, Boca Raton, Florida.
Winarno FG dan Rahayu TS. 1994. Bahan Makanan Tambahan untuk Makanan dan Kontaminan. Jakarta (ID): Pustaka Sinar Harapan.
Zatz JL, Berry JJ, Alderman DA. 2008. Viscosity-Imparting agents in disperse systems; 2nd ed. Informa Healthcare USA, Inc.Vol. 1. pp. 287–313.
Latihan
Apa itu GUM?
Bagaimana sifat fisiknya?
Ada berapa golongan?
Sumbernya darimana saja?
Apa peran dalam industri?
MERINGKAS PAPER
Thank you for your attention.
Selamat belajar dan berkarya