Otomatis
Agus Sifa1), Tito Endramawan2), Badruzzaman3), M.Fikri Al-aziz4), Ahmad Rifa’i5),
Suhenda6)
ABSTRAK
Budidaya ikan di Indonesia khususnya di wilayah pesisir Indramyu dalam proses pemberian pakan
sampai sekarang lebih menganut budidaya konvensional dengan cara memberi pakan secara manual
dengan metode melontarkan pakan dengan tangan, ada beberapa kekurangan ketika memberikan
pakan secara manual diantaranya adalah ketidak tepatan waktu, hal ini sangat mempengaruhi dalam
pertumbuhan ikan, selain itu ketika memberikan pakan terlalu banyak ikan akan merasa
kekenyangan dan membuat pertumbuhan tidak baik bahkan sisa-sisa pakan yang tidak termakan
akan mempengaruhi kualitas air seperti PH, kadar amoniak, dan kesadahan air. Tujuan dari studi ini
untuk menguji performansi mesin pelontar pakan ikan yang dapat membantu untuk melontar pakan
dan terjadwal, sebelum melakukan penggujian perforansi mesin pelontar pakan ikan dilakukan
perhitungan terlebih dahulu jarak lontar, dan ketepatan waktu lontar, kemudian dilakukan pengujian
performansi kerja mesin pelontar pakan ikan tersebut terutama pada motor pelontar pakan ikan.
Hasil dari perhitungan jarak lontar dengan pengaruh sudut lontar 30o dengan jarak lontar 4,89 m
dan 45o dengan hasil jarak lontar 16,68 m, dan hasil uji dengan variasi ukuran pakan 1 mm, 2 mm
dan 3 mm dengan hasil uji pada ukuran pakan 1 mm jarak lontar 3 m dengan waktu 0,27 s, pada
ukuran pakan 2 mm diperoleh jarak lontar pakan 4,5 m dengan waktu 0,35 s dan pada ukuran pakan
3 mm diperoleh jarak lontar sebesar 7 m dengan waktu 0,41 s.
Kata Kunci
Pelontar Pakan, jarak lontar, sudut lontar, waktu lontar, otomatis
53
memakan ikan lainnya yang lemah menggabungkan sistem mekanis dan
ketika dia lapar sehingga hal ini akan sistem kelistrikan untuk membentuk
meningkatkan angka kematian pada suatu alat yang mengganti pemberian
ikan yang kita budidaya, selain itu makan ikan secara manual tangan [2],
ketika memberikan pakan terlalu Pemberian pakan ikan otomatis
banyak ikan akan merasa mampu menebar pakan ikan dengan
kekenyangan dan membuat jumlah yang terukur sehingga mampu
pertumbuhan tidak baik bahkan sisa meningkatkan efisiensi dan mampu
pakan yang tidak termakan akan mengembangkan budidaya ikan
mempengaruhi kualitas air seperti sesuai dengan target[3].
PH, kadar amoniak, dan kesadahan air Tujuan dari studi ini menguji
kolam, biaya keseluruhan proses performansi membuat mesin yang
pemberian makan biasanya dapat membantu untuk melontar
merupakan biaya operasi terbesar pakan dan terjadwal.
dalam industri akuakultur. Pada
proses pemberian pakan berlebih 2. METODE
akan menghasilkan sisa pakan yang 2.1 Desain
tersisa di kolam ikan dan hal ini
menyebabkan tidak hanya biaya Sebelum dilakukan pembuatan mesin
tambahan, tetapi juga kualitas air pelontar pakan ikan otomatis maka
yang buruk[1]. perlu dilakukan proses desain, Faktor
Saat musim hujan tiba ada kendala atau masalah yang mempengaruhi
pembudidaya saat pemberian pakan proses pemberian pakan juga telah
secara manual diantaranya jalan yang dipertimbangkan untuk memastikan
licin dan berlumpur membuat efisiensi mesin. Perangkat harus
pembudidaya sering terjatuh saat sederhana, praktis, dan efisien dalam
keliling kolam memberi pakan ikan, pengoperasian mesin pelontar pakan
jadwal pemberian pakan dan takaran ikan otomatis [4], agar memperoleh
pakan dengan jumlah ikan dalam informasi yang jelas sebagai
kolam yang harus tepat, karena informasi awal sebelum melakukan
berdampak langsung pada proses pembuatan, desain yang akan
pertumbuhan ikan, apabila telat atau dibuat dengan asumsi posisi mesin
kurang memberikan pakan ikan akan pelontar di letakkan di pinggir
berdampak pertumbuhan ikan akan empang dengan cara kerja memukul
lambat dan berdampak pada pakan yang jatuh dari corong/hopper
kanibalisme ikan untuk memakan dengan memanfaatkn gaya gravitasi
ikan lain, sedangkan sebaliknya
apabila akan berlebihan memberikan
pakan berdampak pada pengendapan
pakan ikan di dasar empang yang
menghasilkan racun/amoniak. Mesin
pelontar pakan otomatis adalah
perangkat yang memberi makan ikan
secara otomatis pada waktu yang
telah ditentukan. Di satu sisi, itu
adalah untuk mengontrol aktivitas
makan ikan dengan menggunakan
pengumpan ikan yang
54
[6], kemudian di pukul oleh sudu ukuran 1 mm, (b) ukuran 2 mm, dan (c)
lontar. ukuran 3 mm.
5
2
6 Gambar 1. Desain pelontar pakan
ikan
3 7
Keterangan:
4 8
1. Tabung Pakan
2. Corong
3. Sudu Pelontar Gambar. 2 Kontrol Pelontar Pakan Ikan
4. Rangka Penyangga Keterangan:
5. Box control
6. Selenoid Valve 1. Push Button (Tombol Manual)
7. Motor DC 2. Setting Alat
8. Housing Pelontar 3. Setting Waktu
2.2 Bahan dan Material 4. Setting Jadwal
Rancangan yang akan dibuat dipilih Sistem control yang akan dibuat berbasis
arduino, dengan output dua actuator yaitu
material untuk rangka dari galvanis,
solenoid valve dan motor pelontar
dan tabung dari material HDPE dan dengan menggunakan system switch
untuk corong dengan menggunakan relay, dibantu dengan keypad untuk
material fiberglass dengan sudut 45o, mengatur waktu penjadwalan pakan dan
sedangkan bahan sudu pelontar dari jumlah jadwal.
PLA dengan jumlah 2 sudu.
55
Setelah kecepatan diperoleh maka Pada tabel 1. Menunjukkan
selanjutnya dilakukan perhitungan tinggi perhitungan dan hasil pengujian
lontar pakan dengan persamaan [5] : motor pelontar tanpa beban dengan
𝑣2
variasi PWM antara 20%-100%,
ℎ= mesin pakan ikan otomatis pemilihan
2𝑔
(2) motor pelontar sebagai komponon
utama sebagai pertimbangan
ketinggian lontar pakan akan keunggulan dan kelemahan pada
berpengaruh pada waktu jatuhnya pakan,
mesin [8].
untuk mengetahui waktu jatuh pakan
pada aat proses lontar dapat di hitung Tabel 2.Perhitungan Jarak
dengan persamaan[5]:
lontar dengan sudut 30o dan
2ℎ 45o
𝑡 = ( )0,5
𝑔
(3) PWM Sudut Sudut
( %) RPM 1 x1 (m) 2 x2 (m)
Selanjutnya, dapat diperoleh estimasi 20 260,4 30 0,111 45 0,034
jarak kejauhan lontar pakan yang 40 1075,5 30 0,719 45 2,451
dipengaruhi oleh kecepatan, sudut dan
60 1537,6 30 2,103 45 7,161
tinggi lontar pakan dengan menggunakan
80 1655,6 30 2,625 45 8,939
persamaan[5]:
100 2038,5 30 4,899 45 16,686
𝑥 = 𝑉 cos 𝜃 ℎ
(4) 3.2 Pembuatan
3. HASIL DAN PEMBAHASAN Setelah dilakukan perancangan maka
3.1 Perancangan selanjutnya dilakukan pembuatan
mesin pelontar pakan otomatis
Dilakukan pemilihan motor lontar
dengan hasil pembuatan sebagai
dengan tegangan input sebesar 12
berikut:
Volt, dan memiliki daya sebesar 48
watt, dilakukan perhitungan
kemampuan motor DC dengan variasi
pulse width modulation (PWM)[7],
sehingga dapat diperoleh hasil
sebagai berikut:
Tabel 1. Perhitungan
kemampuan motor lontar
pakan
PWM
RPM RPS V(m/s) h (m) t (s)
( %)
20 260,4 4,3 1,090761 0,060702 0,111245
40 1075,5 17,9 4,505044 1,035481 0,459464
60 1537,6 25,6 6,440684 2,116449 0,656878 Gambar 3. Hasil pembuatan mesin
80 1655,6 27,6 6,934961 2,453759 0,707288
pelontar pakan
100 2038,5 34,0 8,538849 3,719997 0,870867 Pada gambar 3. Menunjukkan hasil
pembuatan mesin pelontar pakan ikan
56
dengan sesuai dengan desain pada 2 85830 1 4, 0,35
gambar 1. Dengan ketinggian secara 5
keseluruhan 1 m dan kapasitas 30 kg. 1 27930 1 3, 0,27
0 5
3.3 Pengujian Dari tabel 3, menunjukkan perbedaan
dari hasil uji lontar yang telah dilakukan,
Pengujian mesin pelontar pakan ikan dengan variasi ukuran pakan 1mm, 2mm
otomatis dilakukan dengan dan 3mm menunjukkan jarak yang
memberikan tegangan listrik berbeda, dengan hasil jarak maksimum 7
bertujuan untuk melihat kinerja mesin m pada pakan ukuran 3mm.
dari sistem sistem kontrol pemberi
4. Kesimpulan
pakan ikan otomatis beserta program
yang telah dimasukkan. Pengujian Pada studi ini dapat disimpulkan
dilakukan secara bertahap untuk bahwa pada kemampuan motor
menentukan parameter paramter dan dengan PWM 100% pada saat ada
indikator dari pengujian dari system pembebanan sudu lontar mengalami
[9]. penurunan rpm hampir sama dengan
jumlah rpm pada saat pwm 20% tanpa
pembebanan, Hasil dari perhitungan
jarak lontar dengan pengaruh sudut
lontar 30o dengan jarak lontar 4,89 m
dan 45o dengan hasil jarak lontar
16,68 m, dan hasil uji dengan variasi
ukuran pakan 1 mm, 2 mm dan 3 mm
dengan hasil uji pada ukuran pakan 1
mm jarak lontar 3 m dengan waktu
0,27 s, pada ukuran pakan 2 mm
diperoleh jarak lontar pakan 4,5 m
Gambar 4. Pengujian RPM motor dengan waktu 0,35 s dan pada ukuran
pelontar pakan 3 mm diperoleh jarak lontar
Pengujian jumlah putaran pada mesin sebesar 7 m dengan waktu 0,41 s.
pelontar dengan menggunaka 5. Daftar Pustaka
tachometer digital, dengan
menempelkan sensor pada poros [1]. Ayub, M.A., Kushaini, S. and Amir, A.,
pelontar dapat diketahui dengan 2015. A new mobile robotic system for
banyaknya putaran sebesar 273,4 intensive aquaculture industries. Journal
of Applied Science and
rpm, dengan daya 48 watt, tegangan Agriculture, 10(8), pp.1-7.
sebesar 12 volt dengan menggunakan
pwm 100%. [2]. Uddin, M.N., Rashid, M.M. and Mostafa,
M.G., 2016. Development of automatic
Tabel 3. Hasil pengujian jarak fish feeder. Global Journal of Research
lontar pakan In Engineering.
57
[4]. Yeoh, S.J., Taip, F.S., Endan, J., Talib, [7]. Saragih, A.R. and Pramana, R., 2016.
R.A. and Mazlina, M.S., 2010. Rancang Bangun Perangkat Pemberi
Development of automatic feeding Pakan Ikan Otomatis Pada Kolam
machine for aquaculture Pembenihan Ikan Berbasis
industry. Pertanika J. Sci. & Arduino. Universitas Maritim Raja Ali
Technol, 18(1), pp.105-110. Haji, Tanjung Pinang
[8]. Osueke, C.O., Olayanju, T.M.A.,
[5]. Eko, P., Wina, L dan Yani, K., (2017) Onokwai, A.O. and Uzendu, P., 2018.
Desain Alat Pengumpan Pakan Ikan DESIGN AND CONSTRUCTION OF
Otomatis bagi Industri Pembiakan Ikan AN AUTOMATIC FISH FEEDER
Air Tawar, Prosiding Seminar Nasional MACHINE. International Journal of
Rekayasa Material, Sistem Manufaktur Mechanical Engineering and
dan Energi Technology, 9(10), pp.1631-1645.
[6]. OGUNLELA, A.O., 2014. Development [9]. Ardiwijoyo, A. and Mappalotteng, A.M.,
and Performance Evaluation of an 2018. Rancang Bangun Alat Pemberi
Automatic Fish Feeder. In 2014 Pakan Ikan dengan Sistem Automatisasi
Montreal, Quebec Canada July 13–July Berbasis Arduino Uno R3 dengan Sistem
16, 2014 (p. 1). American Society of Kendali SMS. Jurnal Pendidikan
Agricultural and Biological Engineers. Teknologi Pertanian, 4, pp.12-20.
58