Anda di halaman 1dari 10

1

SKENARIO SIMULASI
KEGIATAN LABORATORIUM LAPANGAN

Casting :
Enumerator : 4 orang
Nakes : 3 orang
Exnum : 4 orang
Penghubung : 1 orang
Director / Narator : PJ Biomedis

Kegiatan Alat dan Bahan Uraian Kegiatan (Narasi)


Persiapan Thermalfreeze • Pada hari pertama sebelum memulai puldat di BS biomedis, Enumerator bersama Exnum
Blok Sensus berkoordinasi dengan PJT, PJO dan puskesmas untuk memastikan lokasi lab lapangan, nakes, dan
Biomedis ekspedisi untuk pengiriman spesimen
• Enumerator juga melakukan pembekuan thermalfreeze di puskesmas atau tempat lain yang telah
disepakati. Makin lama waktu pembekuan maka es yang terbentuk lebih matang dan tahan lama.
• Penyiapan thermalfreeze :
- Potong thermafreeze menjadi beberapa bagian sesuai kebutuhan
- Masukkan ke wadah berisi air dan rendam selama 10 menit sampai mengembang
- Masukkan thermalfreeze yang sudah mengembang ke freezer selama minimal 3 hari
- Thermalfreeze siap digunakan untuk pengiriman dan untuk penyimpanan sementara di lab lapangan
Persiapan Naskah penjelasan,  Sebelum melakukan kunjungan ke rumah tangga, selain perlengkapan untuk wawancaraa dan
kunjungan RT PSP, Form BM.01, pengukuran, enumerator juga menyiapkan kelengkapan untuk kegiatan biomedis seperti Naskah
di BS stiker barcode penjelasan biomedis, PSP biomedis, Form BM.01 dan stiker Barcode
Biomedis
Kegiatan Kues RKD18.RT,  Enumerator membacakan Naskah Penjelasan biomedis kepada ART dan meminta ART
Biomedis di Form BM.01, stiker menandatangani informed consent untuk kesediaan datang ke lab lapangan guna pemeriksaan darah
RT barcode serta kesehatan gigi dan mulut. 1 rangkap informed consent diberikan kepada ART dan 1 rangkap
dipegang enumerator.
 Enumerator mengisi Form BM.01 kolom 1 sampai 5 dengan menyalin Blok I. Pengenalan Tempat dan
Blok IV. Keterangan Anggota Rumah Tangga pada RKD18.RT ke Form BM.01 dan menempelkan stiker
barcode pada semua daftar ART sebanyak 2 rangkap sesuai dengan stiker barcode yang ditempel pada
Kues RKD18.IND Blok L No. L09.
2

 Enumerator menyampaikan jadwal puasa dan pengambilan darah kepada ART serta lab lapangan untuk
pengambilan darah. Enumerator juga memotivasi ART usia 15 tahun ke atas kecuali wanita hamil untuk
berpuasa selama 8-12 jam sesuai jadwal pengambilan darah.
 Enumerator memberikan stiker barcode kepada Exnum utk kegiatan pemeriksaan kesehatan gigi mulut.
 Exnum menyalin Form BM.01 ke dalam Form BG.01 dan menempelkan stiker barcode pada setiap ART
sebanyak 2 rangkap
 Pada 1 hari sebelum waktu pengambilan darah Petugas Penghubung mengingatkan jadwal puasa dan
jadwal kedatangan ART ke lab lapangan sesuai dengan jadwal sudah yang disampaikan kepada ART
Persiapan Semua alat dan  Memastikan thermalfreeze yang akan dipakai sudah dibekukan
Laboratorium bahan untuk lab  Enumerator memeriksa kelengkapan seluruh alat dan bahan serta form BM.01, BM.02, BM.03, BM 04,
Lapangan lapangan
Informed Consent yang telah ditanda tangani ART, dan berkas administrasi bahan kontak ART.
 Enumerator menyiapkan laboratorium lapangan berupa ruangan tertutup yang dilengkapi ventilasi dan
penerangan yang cukup untuk proses pengambilan darah.
 Menyiapkan meja dan kursi untuk petugas dan ART
 Meletakkan alas underpad pada meja pengambilan dan pemeriksaan darah untuk meminimalkan
kontaminasi pada pekerja dan lingkungan
 Menyiapkan dan mengatur alat dan bahan yang akan digunakan untuk pengambilan dan pemeriksaan
spesimen darah
 Menyiapkan tempat pembuangan limbah medis berupa safety box dan plastik biohazard serta tempat
pembuangan limbah non medis.
 Melengkapi identitas pengenalan tempat yang memungkinkan diisin pada semua formulir.
 Tenaga penghubung mengingatkan ART untuk berpuasa sesuai jadwal kedatangan ke lab lapangan
Pendaftaran Kartu Hasil Kesmas,  ART datang ke laboratorium lapangan sesuai dengan jadwal yang telah disepakati.
ART Form BM.01  Enumerator pendaftaran memanggil ART secara bergantian sesuai urutan kedatangan dan meminta
PSP yang telah kartu hasil pemeriksaan kesmas dan duplikat lembar informed consent yang berwarna hijau
ditandatangani ART  Enumerator pendaftaran mencocokan nama ART dengan nama yang tercantum pada Form BM.01
Form BM.02, Form  Melengkapi Form Bm.02 pada bagian pengenalan tempat yang belum diisi dan keterangan ART rincian
BM.03 A1, A2 dan menempelkan stiker barcode pada rincian A3
Stiker barcode,
 Menyerahkan Form BM.02, Kartu Hasil pemeriksaan darah dan Kartu Kontrol kepada ART ATAU
Kartu hasil
diserahkan kepada Dokter bila terjangkau (berdekatan)
pemeriksaan darah,
 Melakukan paraf pada kartu kontrol.
Bahan kontak,
3

Tanda terima bahan


kontak, alat tulis
Anamnesa Alat tulis  Dokter meminta Form BM.02, Kartu Hasil pemeriksaan darah dan Kartu Kontrol kepada ART
 Dokter melakukan anamnesa untuk penentuan kriteria inklusi dengan mengisi Form BM.02 bagian A4,
C2, C3, D1, D2, D3
 Menyerahkan kembali Form BM.02, Kartu Hasil pemeriksaan darah dan Kartu Kontrol kepada ART
ATAU diserahkan kepada petugas pengambil darah bila terjangkau (berdekatan)
Pengambilan Alat dan bahan  Petugas pengambil darah menerima Form BM.02, Kartu Hasil pemeriksaan darah dan Kartu Kontrol dari
darah vena pengambilan ART ATAU dari Dokter, selanjutnya langsung menyerahkan Form BM.02 dan Kartu Hasil pemeriksaan
darah : alcohol darah kepada petugas pemeriksaan darah, sedangkan kartu control tidak.
swab, plester luka,
syringe 10 cc,  Petugas pengambil memastikan usia ART yang akan diambil darah.
syringe 5 cc, wing  Petugas lain di sampingnya membantu menyiapkan tabung vacutainer sesuai dengan umur ART yang
needle 25 G, akan diambil darah, menempelkan stiker barcode sesuai pada form BM.01, menuliskan kode L untuk
tourniquet, masker, ART laki-laki dan kode P untuk ART perempuan serta umur ART pada tabung vacutainer.
sarung tangan,  Petugas pengambil darah menyiapkan tourniquet, syringe atau wing needle yang sesuai dengan usia
plastik biohazard,
ART yang akan diambil darah.
sharps safety
container  Petugas lain di sampingnya menyiapkan parafilm.
 Petugas melakukan pengambilan darah sesuai prosedur.
 Setelah mengambil darah, petugas pengambil darah menutup kembali jarum spuit dengan tutupnya
menggunakan satu tangan.
 Spuit berisi darah diserahkan kepada petugas yang berada disamping pengambil darah. Petugas
disamping pengambil darah bisa nakes lain atau enumerator.
 Petugas disamping pengambil darah segera melepaskan jarum untuk menghindari terjadinya hemolisis,
dan dibuang dalam sharp safety box.
 Petugas disamping pengambil darah meneteskan sebanyak 1-2 tetes darah pada kertas parafilm untuk
pemeriksaan deteksi cepat glukosa darah, hemoglobin, dan malaria. Bagi ART yang menderita demam
dalam dua hari terakhir dibuatkan sediaan darah apus tebal malaria duplo pada dua slide.
 Petugas disamping pengambil darah membuka tutup tabung vacutainer dan darah vena yang tersisa
dimasukkan dalam tabung melalui dinding tabung untuk proses pembuatan serum.
 Melakukan paraf pada kartu control dan menyerahkan kembali kepada ART.
 ART puasa diarahkan menuju ke meja pembebanan sedangkan ART tidak puasa menuju ke meja
4

pendaftaran pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut.


Pemeriksaan Form BM.02, Kartu  Sentuhkan lengkung strip ke darah yang berada diatas parafilm dan biarkan darah terserap sampai strip
Glukosa Hasil pemeriksaan penuh.
Darah Puasa darah, lembar  Tunggu beberapa saat untuk melihat hasilnya. Angka yang muncul dilayar alat adalah konsentrasi gula
rekap, bahan
atau sewaktu darah yang terukur.
pemeriksaan :
parafilm dengan  Menuliskan hasil pemeriksaan glukosa puasa atau sewaktu pada Form BM.02 (D4 atau D5) dan Kartu
sampel darah, strip Hasil pemeriksaan darah. Penulisan hasil dapat juga pada lembar rekap hasil pemeriksaan darah.
accu check  Buang strip ke dalam plastik biohazard.
 Untuk ART puasa, petugas pemeriksa menginformasikan kepada petugas pembebanan hasil
pemeriksaan glukosa puasanya untuk menentukan jenis pembebanan yang diberikan
Pemeriksaan Form BM.02, Kartu  Sentuhkan ujung cuvette ke darah yang sudah diletakkan diatas parafilm, biarkan darah terserap dan
Hemoglobin Hasil pemeriksaan terisi sampai penuh.
darah, lembar  Sisa darah yang tertingal di permukaan cuvette dibersihkan dengan tissue.
rekap, bahan
pemeriksaan :  Masukkan cuvette yang sudah berisi darah ketempat cuvette dan tutup mesinnya. Ditunggu hasilnya
parafilm dengan dalam kurun waktu beberapa detik.
sampel darah,  Angka yang muncul di layar adalah konsentrasi hemoglobin yang diperiksa.
microcuvet  Tuliskan hasil pemeriksaan hemoglobin pada Form BM.02 (B1) dan Kartu Hasil pemeriksaan darah.
hemoque, tisu Penulisan hasil dapat juga pada lembar rekap hasil pemeriksaan darah.
 Cuvette yang sudah terpakai dibuang ke dalam sharp safety box.
Pemeriksaan Form BM.02, Kartu  Petugas pemeriksa membuka sachet RDT dan letakkan kaset RDT di atas permukaan yang rata,
Malaria Hasil pemeriksaan kemudian tempelkan stiker barcode pada bagian ujung kaset RDT.
dengan Rapid darah, lembar  Ambil satu loop atau kira-kira 4 µl darah yang ada diatas parafilm dan pindahkan ke sumur segiempat
rekap, bahan
Diagnostic yang terletak di sebelah dalam kaset RDT dengan cara menempelkan ujung loop.
pemeriksaan :
Test (RDT) parafilm dengan  Buka tutup botol cairan buffer dan teteskan 3 tetes cairan buffer pada sumur segiempat yang terletak di
sampel darah, ujung kaset RDT.
kaset RDT malaria,  Setelah meneteskan cairan buffer, tuliskan jam 20 menit kemudian dari saat meneteskan cairan buffer
buffer, marker tersebut menggunakan cryopen permanen sebagai waktu pembacaan.
permanent, stiker
 Jam penetesan dan pembacaan ditulis pada Form BM.02 (C1).
barcode, arloji
pribadi atau Hp  Setelah 20-30 menit, baca hasilnya dan tuliskan pada pada Form BM.02 (C4).
 Penulisan waktu penetesan, pembacaan dan hasil juga bisa pada lembar rekap hasil pemeriksaan
5

darah.
Pembacaan hasil RDT
 Malaria negatif, jika hanya muncul 1 garis di daerah kontrol (C) berdekatan dengan tulisan malaria.
 Malaria P. falciparum, jika muncul 2 garis di wilayah pengamatan, yaitu satu garis di C dan satu garis di
Pf.
 Malaria non falciparum (PAN), jika muncul 2 garis di wilayah pengamatan, yaitu satu garis di c dan satu
garis di PAN.
 Malaria P. falciparum dan PAN (mixed/ campuran), jika muncul 3 garis di wilayah pengamatan yaitu
satu garis di c, satu garis di f, dan satu garis di PAN.
 Hasil dinyatakan tidak valid/ sahih, jika garis c tidak muncul, meskipun garis yang lain (f dan PAN)
muncul. Oleh karena itu pemeriksaan RDT harus diulang sekali lagi. Pemeriksaan RDT ulangan dapat
dilakukan pada ART usia ≥ 15 tahun saat pengambilan darah kapiler untuk pemeriksaan glukosa
setelah pembebanan, sedangkan pada ART lainnya dapat menggunakan stok darah yang ada pada
tube.
Pembuatan Form BM.02, Kartu  Petugas mencermati Form BM.02 pada rincian C2, kalau jawaban 1. Ya, maka petugas menyiapkan
Sediaan Hasil pemeriksaan pembuatan sediaan darah apus tebal.
Darah Apus darah, lembar  Petugas menempelkan stiker barcode pada ujung slide bagian yang kasar.
rekap, bahan
Tebal Malaria  Ambil 3 loop darah atau kira-kira 10 µl dari tetesan darah yang telah diteteskan pada parafilm.
pemeriksaan :
parafilm dengan Tempelkan darah tersebut pada bagian tengah kaca sediaan.
sampel darah, kaset  Gunakan salah satu ujung kaca sediaan baru sebagai pengaduk untuk membuat sediaan darah apus
RDT malaria, buffer, tebal. Aduk dan lebarkan hingga terbentuk satu apusan darah tebal dengan diameter sekitar 1 sampai
marker permanent 1,5 cm. Setelah kaca sediaan pengaduk tersebut dibersihkan dengan kertas tissue, maka dapat
Stiker ART
digunakan kembali untuk membuat sediaan darah ART berikutnya.
Arloji pribadi atau
Hp  Ketebalan sediaan yang baik adalah apabila koran atau arloji dapat terbaca di bawah sediaan darah.
Kaca sediaan Sediaan darah yang terlalu tebal atau tipis tidak terwarnai dengan baik.
 Letakkan sediaan di atas permukaan yang rata dan kering.
 Biarkan sediaan mengering di udara terbuka dan lindungi dari lalat dan debu.
 Sediaan darah apus tebal yang sudah kering siap diwarnai.
 Bahan-bahan bekas pakai dimasukkan ke dalam plastik bahan berbahaya.
Pembebanan Alat dan bahan  Pembebanan glukosa monohidrat 82,5 gram diberikan jika kadar glukosa darah puasa ≤110 mg/dl
untuk sedangkan pembebanan makanan cair 300 kalori (4,5 sendok takar) jika kadar glukosa darah puasa
pembebanan : >110 mg/dl.
6

glukosa monohidrat,  Pembuatan pembebanan dilakukan dengan cara melarutkan ke dalam 300 ml air hangat dan aduk
suplemen makanan sampai terlarut semua.
penderita DM, air  Pembebanan harus diminum dalam waktu 5 menit.
untuk pelarut,  Tuliskan waktu 2 jam dari ART memulai minum pembebanan sebagai waktu utk dilakukan pengambilan darah
sendok pengaduk, kapiler untuk pemeriksaan glukosa darah 2 jam setelah pembebanan.
gelas plastik dan  Setelah diberikan pembebanan, sampai dengan waktunya diambil darah kapiler, ART diarahkan ke bagian
penutupnya, stiker Pemeriksaan Gigi dan Mulut.
waktu  Melakukan paraf pada kartu control dan menyerahkan kembali kepada ART.
Pendaftaran Form BG.01  Petugas pendaftaran mengecek kesesuaian ART dengan Form BG.01, kemudian mengarahkan ART ke
Pemeriksaan bagian pemeriksaan gigi dan mulut
Gilut  Melakukan paraf pada kartu control dan menyerahkan kembali kepada ART.
Pemeriksaan Form hasil  Dokter Gigi memeriksa kesehatan gigi dan mulut sesuai prosedur.
gilut pemeriksaan gigi,  Petugas pencatat membantu mencatat hasil pemeriksaan gigi dan mulut pada Formulir hasil
alat tulis, alat pemeriksaan gigi dan mulut.
periksa gigi  Setelah selesai, petugas menyerahkan formulir hasil pemeriksaan gigi dan mulut kepada ART untuk
diberikan kepada petugas edukasi kesehatan gigi dan mulut.
 Melakukan paraf pada kartu control dan menyerahkan kembali kepada ART.
Edukasi hasil Form hasil  Petugas menerima formulir pemeriksaan gigi dan mulut dari ART.
pemeriksaan pemeriksaan gigi  Petugas memberikan edukasi kepada ART sesuai hasil pemeriksaan.
gigi dan mulut  Melakukan paraf pada kartu control dan menyerahkan kembali kepada ART.
 Setelah edukasi, ART puasa yang masih menunggu 2 jam setelah pembebanan diminta kembali ke
ruang tunggu sedangkan ART tanpa puasa diarahkan ke meja bahan kontak yang ada di bagian
pendaftaran.
Pemeriksaan Form BM.02, Kartu  Petugas pembebanan memanggil kembali ART yang sudah saatnya diambil darah kapiler untuk
glukosa darah Hasil pemeriksaan pemeriksaan glukosa darah 2 jam setelah pembebanan dan diarahkan ke petugas pemeriksaan darah.
2 jam setelah darah, lembar  Petugas pemeriksa memegang ujung jari manis tangan kiri ART, bersihkan dengan menggunakan
rekap, ahan
pembebanan alkohol swab dan gosok sampai bersih kemudian tunggu sampai kering.
pemeriksaan : strip
accu check, accu  Buka penutup jarum dengan memutar sampai terlepas dan Tekan ujung lancet pada jari dan lalu tekan kokang
ceck, blood lancet, sampai terdengar bunyi ‘klik’
alcohol swab, tisu  Tetesan pertama dihapus dengan menggunakan tisu dan selanjutnya tempelkan lengkung strip pada
tetesan darah kedua sampai penuh.
 Tunggu beberapa saat untuk melihat hasilnya. Angka yang muncul dilayar alat adalah konsentrasi gula
darah yang terukur.
7

 Menuliskan hasil pemeriksaan glukosa puasa atau sewaktu pada Form BM.02 (D8) dan Kartu Hasil
pemeriksaan darah. Penulisan hasil dapat juga pada lembar rekap hasil pemeriksaan darah.
 Buang strip ke dalam plastik biohazard.
 Melakukan paraf pada kartu kontrol dan menyerahkan kembali kepada ART.
 Petugas pemeriksaan melengkapi kartu hasil dan menyerhakan kepada ART.
 Petugas mengecek kartu kontrol dan bila ART sudah melewati semua tahapan pemeriksaan maka
diminta ke meja bahan kontak yang ada di bagian pendaftaran.
Pemberian Bahan kontak,  Petugas mengecek kartu kontrol dan bila ART sudah melewati semua tahapan pemeriksaan.
bahan kontak tanda terima bahan  Meminta kartu hasil dari ART dan mengecek hasilnya. Bila ada hasil yang tidak normal maka dibuatkan
kontak, Form BM.03 Form BM.03 untuk rujukan dan dimintakan tanda tangan ke Dokter.
 Memberikan bahan kontak dan meminta ART menuliskan nama dan tanda tangan pada tanda terima
bahan kontak
Persiapan  Setelah ART yang datang ke lab lapangan mulai berkurang, enumerator membagi tugas untuk
pewarnaan melakukan pewarnaan dan pemisahan serum.
sediaan dan
pemisahan
serum
Pembuatan Giemza, pipet,  Konsentrasi pewarna Giemsa yang dipakai untuk mewarnai sediaan apus darah tebal adalah larutan
Larutan tabung 15 mL Giemsa 3% (3:97) dengan lama pewarnaan 45 menit – 1 jam.
Giemsa 3%  Contoh pembuatan larutan Giemsa 3% adalah sebaagai berikut :
campurkan 0,3 ml stok Giemsa ke dalam 9,7 ml air mineral atau 1 tetes Giemsa stock ditambahkan ke
dalam 32 tetes air mineral. Aduk dengan pipet hingga larutan tercampur merata.
Pewaarnaan Larutan giemza,  Petugas meletakkan satu persatu sediaan darah di rak pewarnaan dan pastikan rak berada di tempat
sediaan sediaan darah apus yang rata dan tidak miring, agar pewarnaan sempurna.
darah apus tebal, rak, nampan,  Teteskan larutan Giemsa 3% dengan pipet ke tiap sediaan darah hingga menutupi seluruh permukaan.
pipet, botol semprot
tebal  Pasang timer (dengan arloji atau Hp) untuk 45 menit atau 1 jam dan diamkan sediaan tergenang oleh
larutan Giemsa selama waktu tersebut.
 Setelah tiba waktunya atau timer berdering, bilas sediaan darah dengan air bersih (dari botol semprot)
dengan mengalirkan air keatas sediaan darah yang masih tergenangi larutan Giemsa secara hati-hati
dan perlahan-lahan sampai bersih. Pada saat memulai pembilasan, cairan Giemsa tidak boleh dibuang
dahulu dari permukaan sediaan darah.
 Penampilan warna sediaan darah yang diharapkan adalah biru keunguan. Apabila sediaan masih
8

berwarna kehijauan/biru pucat, waktu pewarnaan bisa diperpanjang dengan cara meneteskan sediaan
kembali dengan larutan Giemsa dengan lama pewarnaan sekitar 15 menit.
 Biarkan sediaan mengering dengan posisi berdiri pada temperatur kamar.
 Sediaan yang sudah kering bisa dibungkus dengan tisu.
Teknik Vacutainer isi  Sebaiknya darah didiamkan terlebih dahulu selama kurang lebih 30 menit sebelum disentrifuse
Menyiapkan darah, sentrifus,  Letakkan alat sentrifus di atas meja atau pada permukaan yang datar dan tidak diperbolehkan
Serum crybank, pipet
meletakkan sentrifus pada permukaan bergelombang

 Sambungkan dengan aliran listrik, kemudian hidupkan dengan cara menekan tombol ON (bila tersedia)

 Buka tutup sentrifus dan masukkan vacutainer berisi spesimen darah yang akan di putar.

 Pastikan sampel dalam kondisi seimbang sebelum di putar.

 Tutup kembali sentrifuse dan pastikan terkunci dan dilarang untuk membuka tutup selama alat bekerja.

 Atur kecepatan putaran 2000 rpm selama 10 menit.

 Setelah selesai, mbil sampel yang telah dicentifuge dan perhatikan kebersihan sentrifus dengan segera
membersihkan jika terdapat tumpahan.

 Matikan sentrifus dengan cara menekan tombol OFF (bila tersedia) setelah selesai digunakan.

 Serum yang diperoleh dimasukkan ke dalam cryobank 4,5 ml dan simpan di refrigerator pada suhu 2-
8OC sampai waktu pengiriman Jakarta.
Penanganan Alcohol 70%, tisu  Meja yang digunakan sebagai tempat pengambilan spesimen dibersihkan terlebih dahulu dengan
Limbah menggunakan alkohol swab, dibiarkan kering dengan menggunakan tissue dan tissue di buang ke
dalam plastik khusus Biohazard bag.
 Dilakukan pemisahan untuk limbah padat medis dan non medis
a. Limbah tajam seperti jarum suntik, jarum lancet, cuvette dimasukkan ke dalam sharp safety Box
b. Limbah lainnya seperti sarung tangan, masker, bekas tissue, kertas, label stiker, dan limbah lain
dapat dimasukkan ke dalam kantong Biohazard.
 Pemusnahann limbah dikoordinasikan dengan PJO dan nakes setempat.
Pemeriksaan Spesimen serum,  Pengecekan Stiker :
9

stiker sediaan darah apus Cek kesamaan stiker kode spesimen serum dan jumlahnya dengan Form BM.01.
kelengkapan tebal, Form BM.01, Cek kesamaan stiker barcode sediaan darah apus tebal malaria dan jumlahnya dengan Form BM.02.
pengisian BM.02, BM.03 dan  Pengecekan kondisi fisik pengemasan spesimen:
informed consent.
formulir Cek cara penutupan cryobank pada sampel serum apakah sudah tertutup dengan rapat. Sediaan darah
apus tebal malaria dicek kondisinya apakah pecah atau retak.
 Pengecekan Formulir :
Form BM.01 dicek stiker barcodenya dan disesuaikan dengan jumlah RT
Form BM 02 dicek stiker barcodenya dan disesuaikan dengan diambil darahnya
Form BM 03 dicek jumlahnya sesuai dengan ART yang diberikan rujukan
Lembar informed consent dicek jumlahnya sesuai dengan ART yang bersedia ikut pengambilan darah
 Pengisian Form BM.04
Form BM 04 berisi informasi tentang jumlah dan kondisi dari spesimen serum, sediaan darah apus
tebal, form BM.01, BM.02, BM.03 dan informed consent.
Pengepakan Form BM 01, BM  Masukkan semua form BM.01, BM.02, BM.03, BM.04, dan informed consent dalam map dengan 1
formulir- 02, BM 03, BM 04, mapa untuk 1 ART.
formulir dan informed  Semua map dimasukkan kedalam plastik dan dilakban.
consent
Pengepakan Sedian darah apus  Gulung sediaan darah apus tebal malaria dengan tisu dan masukkan dalam plastic.
sediaan tebal, plastik
darah apus
tebal malaria.

Pengepakan Alat dan bahan  Setiap sisi bagian dalam kotak styrofoam dilapisi terlebih dahulu menggunakan aluminium foil
spesimen pengepakan :  Diatas lapisan aluminium foil diletakkan lembaran Thermalfreeze yang sudah beku sempurna di sisi
serum ke kantong platik
bagian bawah sebagai alas.
ukuran folio,
Pusat
aluminium foil, kotak  Sebelum cryobank dimasukan, cryobank dipastikan terlebih dahulu kotak sudah terkunci sempurna.
Biomedis dan styrofoam, Cara mengunci kotak cryobank adalah sebagai berikut:
Teknologi cryobank, - Tarik kait bewarna biru di bagian dasar
Dasar thermalfreeze, - Tarik kaitan sampai posisi terbuka
Kesehatan. termometer, kardus - Tutup penutup cryobank dan kembalikan pengait pada posisi semula.
berlabel, lakban
 Masukkan cryobank 5 ml berisi serum ke dalam wadah pengiriman sekunder (maksimal sebanyak 48
cryobank). Pastikan permukaan cryobank tersusun rata dan tutup cryobank terkunci sempurna. Satu
10

wadah pengiriman sekunder digunakan untuk 1 BS.


 Sekeliling cryobank diisi thermalfreeze dan ruang-ruang sisa juga dipenuhi thermafreezer.
 Permukaan atas cryobank ditutup dengan Thermafreezer dan letakkan thermometer di atas
thermalfreeze paling atas
 Tutup rapat aluminium foil menutupi seluruh permukaan therrmalfreeze.
 Kotak styrofoam ditutup dan kemudian direkatkan dengan lakban.
 Paket formulir yang sudah diplastik dilipat 2 dan direkatkan di atas kotak Styrofoam.
 Paket sediaan darah apus tebal malaria yang sudah dimasukkan plastik diselipkan diantaran lipatan
formulir
 Masukkan kotak styrofoam ke dalam kotak kardus yang sudah diberi label alamat yang dituju pada sisi
luar kardus, kemudian tuliskan alamat pengirim pada tempat yang tersedia di salah satu sisi luar kardus.
Pengiriman -  Paket siap kirim diserahkan ke ekspedisi yang mempunyai fasilitas pengiriman spesimen dan one night
Spesimen service dengan paket palet.

Anda mungkin juga menyukai