Anda di halaman 1dari 14

Nata de

Dragon Skin

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Tumbuhan Buah Naga
01 Karakteristik umum tumbuhan buah naga,
kandungan buah naga, kandungan kulit buah naga.

Bakteri Acetobacter xylinum


02 Klasifikasi, karakteristik morfolgi, fase
pertumbuhan, mekanisme fermentasi

Nata
03 .
Pengertian, Nata de Dragon Skin

Daftar
Cara Pembuatan
Isi 04 .
Alat dan Bahan, Prosedur pembuatan Nata de
Dragon Skin
Karakteristik Umum
Tanaman Buah Naga
(Hylocerus undatus L.)
Buah naga (Hylocerus undatus L.) berasal dari Meksiko, Amerika
Tengah, dan Amerika Selatan.
Akar tumbuhan buah naga tidak hanya tumbuh di pangkal batang
di dalam tanah tetapi juga pada celah-celah batang, yang
berfungsi sebagai alat pelekat. KLASIFIKASI
Batang tumbuhan buah naga berbentuk segitiga, tumbuh Divisi :Spermatophyta
memanjang dan melengkung dilengkapi dengan duri pendek. Subdivisi :Angiospermae
Bunga tanaman buah naga berbentuk seperti terompet, mahkota Kelas :Dicotyledonae
bunga bagian luar berwarna krem dan mahkota bunga bagian Ordo :Cactales
Famili :Cactaceae
dalam berwarna putih. Termasuk bunga hermaprodit.
Subfamili : Hylocereanea
Buah naga berbentuk bulat lonjong mirip buah nanas, namun
Genus : Hylocereus
memiliki sirip. warna kulitnya merah jambu, dihiasi sulur atau
Spesies : Hylocereus undatus
sisik berwarna hijau seperti sisik naga.
(berdaging putih)
Buah naga tergolong buah batu yang berdaging dan berair.
Hylocereus costaricensis
Daging buah ada yang berwarna merah, dan putih.
(berdagingmerah)
(Kristanto, 2008).

Kristanto. (2008). Buah Naga Pembudidayaan di Pot dan di Kebun. Penebar Swadaya. Jakarata.
Kandungan Kulit Buah Naga

Kulit buah naga merah memiliki kandungan nutrisi seperti: karbohidrat,


lemak, protein dan serat pangan. Kandungan serat pangan yang terdapat
dalam kulit buah naga merah sekitar 46,7% (Saneto, 2005).

Menurut Santoso (2011) serat pangan memiliki manfaat bagi kesehatan yaitu
mengontrol berat badan atau kegemukan, menanggulangi penyakit diabetes,
mencegah gangguan gastrointestinal, kanker kolon (usus besar) serta
mengurangi tingkat kolestrol darah.

Sumber:
Saneto, B. 2005.”Karakterisasi kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus.)”. Jurnal Agarika. Vol 2: 143149.
Santoso, A. 2011.”Serat pangan (Dietary fiber) dan manfaatnya bagi kesehatan”. Jurnal Magistra. Vol 2: 35-40.
Kandungan Kulit Buah Naga

Antosianin
Tanin
Antosianin adalah senyawa fenolik yang termasuk flavanoid,
bersifat larut dalam air. Antosianin ini mengakibatkan warna
merah-ungu pada bunga dan buah-buahan.

Alkaloid
Vitamin C
Alkaloid adalah senyawa basa bernitrogen yang dihasilkan
tumbuhan atau bahan tumbuhan yang mengandung
nitrogen dan larut dalam air. berfungsi untuk untuk memacu
sistem saraf, menaikkan atau menurunkan tekanan darah,
dan melawan infeksi mikrobia

Saponin
Steroid Saponin adalah jenis glikosida yang banyak ditemukan
Steroid merupakan penyusun antosianin yang berfungsi pada tumbuhan. Saponin ini memiliki manfaat untuk
sebagai zat warna alami. menstimulasi jaringan tertentu seperti epitel hidung,
bronkus, dan ginjal .
Kandungan Buah Naga
(Pareira 2010)
Buah naga memiliki kandungan zat yang baik untuk tubuh,
khususnya zat yang berperan untuk menurunkan kadar
kolesterol total darah, seperti senyawa antioksidan (fenol, 01
flavonoid, vitamin C dan betasianin), vitamin B3 (niasin), serat,
MUFA (monounsaturated fatty acid), dan PUFA
(polyunsaturated fatty acid)

(Mahattanatawee et al. 2006) 02


Buah naga merah memiliki kandungan vitamin C, vitamin B3
(niasin), serat dan betasianin yang lebih tinggi dibandingkan
buah naga putih

(Ariffin et al. 2009) 03


Buah naga putih memiliki kandungan fenol dan asam lemak
tidak jenuh (MUFA dan PUFA) yang lebih tinggi dibandingkan
buah naga merah

Sumber:
• Ariffin AA, Bakar J, Tan CP, Rahman RA, Karim R, Loi CC. 2009. ”Essential fatty acids of pitaya (dragon fruit) seed oil”. Food Chemistry. 114(2):561-564.
• Mahattanatawee K, Manthey JA, Luzio G, Talcott ST, Goodner K, Baldwin EA. 2006. “Total antioxidant activity and fiber content of select Florida-gown tropical fruits”. Journal of Agicultural
and Food Chemistry. 54(19):7355-7363.
• Pareira FMM. 2010. “Pengaruh Pemberian Jus Buah Naga Putih (Hylocereus undatus H.) Terhadap Kadar Kolesterol Total Tikus Putih (Rattus norvegicus)”.[Skripsi]. Surakarta : Universitas Sebelas
Maret.
Karakteristik Morfologi
Bakteri Acetobacter xylinum

Menurut (Harianingsih,2018: 42)


 Bentuk morfologi Acetobacter xylinum
yaitu batang dengan panjang sekitar 2
mikron.
 Acetobacter membentuk rantai pendek
yang terdiri dari 6-8 sel dan termasuk KLASIFIKASI
golongan bakteri gram negative. Menurut Buchanan dan Gibbons
 Acetobacter membutuhkan nutrient (1974:277)
yaitu karbon dan nitrogen sebagai klasifikasi Acetobacter xylinum yaitu:
sumber energi dan perbanyakan sel.
 Asam asetat digunakan Acetobacter Filum : Proteobacteria
xylinum sebagai substrat untuk Kelas : Alphaproteobacteria
menciptakan kondisi asam yang Ordo : Rhodospirillales
optimum sehingga terbentuk CO2 dan Famili : Acetobacteraceae
H2O. Genus : Acetobacter
 pH optimum pada rentang 3-5. Spesies : Acetobacter xylinum

Kristanto. (2008). Buah Naga Pembudidayaan di Pot dan di Kebun. Penebar Swadaya. Jakarata.
Fase Pertumbuhan Bakteri Acetobacter xylinum

01 02 03 04 05

Fase Pertumbuhan Fase menuju


Fase Adaptasi Fase Eksponensial Fase Kematian
Lambat kematian

0-24 jam sejak


Hari ke 2 sampai 5 Hari ke 6 dan 7 Hari ke 8
inokulasi
Fase pertumbuhan Pada fase eksponesial Pada fase ini terjadi Terjadi saat nutrisi Nutrisi sudah habis
awal berlangsung Acetobacter xylinum Saat nutrisi sudah dalam media dan sel dengan cepat
mengeluarkan enzim mulai berkurang dan fermentasi hampir mengalami kematian.
selama 1-2 jam pada
ekstraseluler polimerase usia sel sudah mulai habis.
saat ini terjadi untuk menyusun polimer tua, bahkan ada yang
pembelahan sel glukosa. Polimer glukosa mati tetapi jumlah sel
dengan laju reaksi yang tersusun berubah hidup lebih banyak.
yang rendah. menjadi matriks selulosa.
Fermentasi oleh Bakteri Acetobacter xylinum

Proses fermentasi
bakteri Acetobacter
xylinum
membutuhkan suhu
yang stabil dan Acetobacter xylinum
berlangsung selama dapat mudah tumbuh
7 hari. Acetobacter dalam media sari
xylinum memiliki buah. Acetobacter
suhu optimal pada xylinum melakukan
28-32 oC proses fermentasi
yang menghasilkan
sumber selulosa.
Nata
Nata merupakan produk olahan hasil dari fermentasi yang
memanfaatkan mikroba yaitu bakteri A. xylinum. Nata
sesungguhnya adalah lapisan yang dibentuk oleh mikroba
pembentuk kapsul, dan lapisan tersebut ialah lapisan
polisakarida ekstraseluler atau selulosa. Nata memiliki bentuk
yang padat, bertekstur kenyal, berwarna putih transparan,
terapung pada permukaan cairan dan biasanya menyerupai
gel (Hamad, dkk., 2014: 45). Nata dibuat dengan bahan baku
berupa air kelapa, limbah industri nanas, dan limbah cairan
tahu.

Sumber: Hamad, A., Handayani, N.A., dan Puspawiningtyas, E. 2014. Pengaruh Umur Starter
Acetobacter xylinum Terhadap Produksi Nata de Coco. Techno. 15(1): 37-49.
Nata de Dragon Skin
Nata de Dragon Skin merupakan produk olahan pangan hasil fermentasi yang
dibuat dengan memanfaatkan air hasil penyaringan dari kulit buah naga untuk
difermentasikan dengan menggunakan bantuan bakteri A. xylinum. Nata de
Dragon Skin sama seperti nata pada umumnya yang merupakan makanan
rendah kalori namun tinggi serat, sehingga cocok dikonsumsi untuk menjaga
berat badan. Selain itu, nata juga sangat sering disajikan dengan berbagai jenis
minuman.
Cara Pembuatan
Nata de Dragon Skin

ALAT BAHAN
• Autoklaf • Kompor listrik • Kulit buah naga
• Inkubator • Kompor • Acetobacter xylinum
• Blender • Spatula • Gula pasir
• Panci • Timbangan • Cuka makan
• Saringan • Kotak plastik • ZA
• Tabung reaksi • Beaker glass • Aquades
• Cawan petri • Pisau • Kertas koran
• Pipet tetes • Gelas ukur • kertas label
• Tabung • Penggaris • karet gelang
Erlenmeyer • aluminium foil
• air
Prosedur Pembuatan

1 Seluruh alat dan bahan yang 2 Peremajaan A. xylinum 3 Mencuci bersih kulit buah
akan digunakan disterilisasi diawali dengan naga kemudian kukus.
terlebih dahulu. Sterilisasi ini pembuatan media Kulit buah yang sudah
bertujuan agar peralatan, bahan, Nutrient Agar (NA). dikukus dihaluskan
dan lingkungan terhindar dari Kemudian peremajaan dengan cara diblender
berbagai jenis kontaminan. dilakukan dengan dan ditambahkan
Sterilisasi alat berbahan kaca menggoreskan 1 ose aquades dengan
atau tahan panas, kultur ke dalam media perbandingan antara
disterilisasikan dalam autoklaf agar miring yang sudah kulit buah dan air yaitu
dengan suhu 121oC dan tekanan disiapkan. Kultur pada 1:3, setelah itu dilakukan
15 lbs selama 15 menit. media agar miring penyaringan
Sedangkan alat-alat yang diinkubasi selama 2-3 menggunakan saringan.
berbahan plastik disterilisasi hari pada suhu kamar. Kemudian filtrat kuit
dengan cara merendam di dalam buah naga direbus
air panas selama 15 menit. selama 15 menit.
4 Filtrat kulit buah naga yang telah 5 Pemanenan diawali dengan
direbus sebanyak 5000 ml mengangkat lembaran nata yang
ditambahkan dengan gula sebanyak terbentuk dari wadah, kemudian
500 g, cuka makan sebanyak 150 ml, dibersihkan. Setelah itu nata dipotong
dan tambahkan ZA sebanyak 25 g menjadi kotak-kotak kecil dengan
kemudian direbus kembali selama 10 ukuran 1,5 cm x 1,5 cm. potongan nata
menit hingga mendidih. Setelah dimasak selama 15 menit dengan suhu
mendidih, angkat kemudian dinginkan. 100 oC untuk menghentikan aktivitas
Filtrat yang telah dingin dimasukkan ke dari A. xylinum. Kemudian direndam
dalam wadah plastik sebanyak 200 ml selama 2 hari (air diganti setiap 6 jam
kemudian dimasukkan A. xylinum sekali) untuk menghilangkan asam
dengan konsentrasi yang telah yang melekat pada potongan nata.
ditentukan lalu wadah ditutup Potongan nata kemudian direbus
menggunakan kertas koran dan diikat selama 15 menit dan ditambahkan gula
dengan karet gelang. Fermentasi dengan perbandingan gula : nata : air
dilakukan selama 14 hari. adalah (250 : 500 : 1500 ) ml.

Anda mungkin juga menyukai