Anda di halaman 1dari 25

MATERI I

SISTEM KARDIOVASKULER

1. IDENTITAS MATA KULIAH

PROGRAM STUDI : GIZI


M.K / BLOK M.K : FISIOLOGI
KODE MK :
BOBOT SKS : 2 SKS (T), 2SKS (P).
SEMESTER : GENAP ( II )
M.K. PRASYARAT : -
STANDAR KOMPETENSI : Mampu memahami tentang dasar system
Kardiovaskuler,mengetahui bagaimana tubuh
memompa darah untuk memenuhi sel, jaringan dan
organ.

2. JANTUNG

Jantung terletak dalam rongga mediastinum rongga dada, yaitu diantara paru-paru.
Posisi jantung miring sehingga bagian ujungnya yang runcing (apex) menunjuk ke
arah bawah ke pelvis kiri, sedangkan ujungnya yang lebar yaitu bagian dasarnya,
menghadap ke atas bahu kanan. Jantung terdiri dari dua lapisan yaitu; (1) lapisan
dalam atau perikardium viseral, dan (2) lapisan luar (perikardium parietal). Kedua
lapisan ini dipisahkan oleh sedikit cairan pelumas, yang mengurangi gesekan akibat
gerakan pemompaan jantung. Perikardium juga melindungi terhadap penyebaran
infeksi atau neoplasma dari organ-organ sekitarnya ke jantung.

Secara fungsional jantung dibagi menjadi pompa sisi kanan dan sisi kiri, yang
memompa darah vena ke sirkulasi paru, dan darah bersih ke sirkulasi sistemik.
Pembagian fungsi ini mempermudah konseptualisasi urutan aliran darah secara
anatomi: vena kava, atrium kanan, ventrikel kanan, arteri pulmonalis, vena
pulmonalis, atrium kiri, aorta arteri, arteriola, kapiler, venula, vena, dan vena kava
(gambar 1).

1
Gambar 1. Anatomi jantung

A. RUANG JANTUNG
Jantung terdiri atas 4 ruang, yaitu 2 ruang yang berdinding tipis disebut atrium (bilik) dan 2
ruang yang berdinding tebal disebut ventrikel (serambi) (gambar 1).

Tabel 1.
Ruang jantung dan fungsinya

Ruang Jantung Fungsi

Atrium kanan Sebagai penampung (reservoir) darah yang rendah oksigen dari seluruh
tubuh melalui vena kava superior dan inferior dan dari jantung melalui sinus
koronari. Tekanan di atrium kanan 2 sampai 6 mmHg dengan saturasi
oksigen 75%. Kemudian darah dipompakan ke ventrikel kanan dan
selanjutnya ke paru.

Atrium kiri Menerima darah yang kaya oksigen dari kedua paru melalui empat buah
vena pulmonalis. Tekanan atrium kiri 4 sampai 12 mmHg dengan saturasi
oksigen 95% sampai 98%.

Ventrikel kanan Menerima darah dari atrium kanan dan dipompakan ke paru-paru melalui
arteri pulmonalis. Tebal dinding kanan biasanya 0,5 cm dan tekanan
sistoliknya 15-39 mmHg dan diastolik 0-5 mmHg dengan saturasi oksigen
75%

2
Ventrikel kiri Menerima darah dari atrium kiri dan dipompakan keseluruh tubuh melalui
aorta. Tebal dari dinding ventrikel kiri normalnya adalah 120 mmHg dan
diastolik 0-10 mmHg dengan saturasi oksigen sebesar 9598%.

B. KATUB JANTUNG
Katup jantung adalah jaringan khusus di dalam ruang jantung yang mengatur urutan aliran
darah dari satu bagian ke bagian lain. Tabel 2; gambar 2 di bawah ini merupakan katup yang
berada di dalam jantung beserta letak dan fungsinya.

Tabel 2.
Lokasi, struktur dan fungsi katup jantung

Katup Lokasi Struktur dan Fungsi

Katup trikuspid Antara atrium kanan dan Terdiri dari tiga daun katup yang
ventrikel kanan mencegah aliran balik darah dari
ventrikel kanan ke atrium kanan
selama
kontraksi ventrikel

Katup Lokasi Struktur dan Fungsi

Katup semilunar paru Antara ventrikel kanan dan Terdiri dari tiga flaps-bulan
batang paru berbentuk setengah.
Mencegah aliran balik darah
dari trunkus paru ke ventrikel
kanan selama ventrikel
relaksasi

Katup bicuspid (mitral) Antara atrium kiri dan ventrikel Terdiri dari dua katup yang
kiri mencegah aliran balik darah dari
ventrikel kiri ke atrium kiri
selama kontraksi
ventrikel

Katup semilunar aorta Antara ventrikel kiri dan aorta Terdiri dari tiga flaps-bulan
menaik berbentuk setengah.
Mencegah aliran balik darah
dari aorta ke ventrikel kiri
selama kontraksi ventrikel.

3
Gambar 2. Katup-katup jantung

3. TUJUAN

Tujuan dari praktikum ini adalah :


 Mahasiswa Mampu menunjukan bagian Jantung dan fungsinya
 Mahasiswa mampu memeriksa fisik perkusi letak jantung dan palpasi keadaan
jantung
 Mahasiswa mampu pemeriksaan fisik dengan mendengar suara jantung dan
mendengar suara kelainan jantung

4. Alat dan Bahan

1. Pantom Jantung dan peredaran darah manusia dari jantung ke seluruh tubuh
2. Tensimeter + Stetoskop 2) Jam dengan jarum detik
3. Kapas Alkohol (bila perlu)
4. Tissue
5. Dua penggaris
6. Lampu senter (pen light)
7. Sarung tangan bersih (bila perlu)
8. Kelambu (bila perlu)

5. Prosedur Kerja

a. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam praktikum kimia.
b. Memeriksa dan memastikan alat dan bahan yang akan digunakan dalam
keadaan baik.

d. Asisten praktikum menjelaskan mengenai nama organ, dan fungsi. Selanjutnya


praktikan mencatat penjelasan – penjelasan yang disampaikan asisten.
4
e. Praktikan menggambar organ dan fungsi jantung dalam tabel lembar kerja
yang telah disediakan.

6. HASIL PRAKTIKUM

Tuliskan Bagian Organ Jantung dan fungsinya!

NO NAMA ORGAN FUNGSI

5
7. PEMERIKSAAN FISIK JANTUNG
Pemeriksaan fisik pada system kardiovaskular merupakan langkah lanjut untuk
mengkonfirmasi data dari wawancara dan melihat manifestasinya. Pemeriksaan fisik
system kardiovaskular ditujukan untuk mengetahui, diantaranya (Smeltzer & Bare,
1996):
1. Fungsi pompa jantung, dapat dinilai dari nadi dan suara jantung.
2. Volume dan tekanan, dinilai JVP, edema, dan tekanan darah postural.
3. Curah jantung, dinilai nadi, urin, system saraf.
4. Kompensai yang terjadi, dinilai edema, nadi, oksigenasi.
Pemeriksaan dapat dilakukan dengan inspeksi, palpasi, auskultasi, dan
perkusi dari kepala ke kaki. Pemeriksaan dapat dilakukan dengan melihat
keadaan umum, tanda vital dan system tubuh.
A. Persiapan Pasien
1. Identifikasi identitas pasien
2. Jaga privasi pasien
3. Jelaskan pada pasien untuk melepas perhiasan atau aksesories, baju
Akan dibuka, prosedur yang akan dilakukan kurang lebih 15 menit,
tidak terasa sakit.
4. Atur posisi pasien untuk senyamannya dan beritahu pasien untuk
rileks
5. Tulis nama, usia, jenis kelamin, keluhan, tekanan darah

B. Pelaksanaan
1. Observasi keadaan umum, khususnya kesadaran dan emosi pasien.
2. Bila perlu ganti baju pasien dengan baju tindakan atau buka pakaian
Bagian atas
3. Mulai dengan pemeriksaan tanda vital a Pemeriksaan tekanan darah
Lakukan pengukuran tekanan darah di tangan kanan dan kiri, serta pada
posisi berbaring dan duduk.

(a) Posisikan pasien terlentang dan motifasi untuk relaksasi kurang


lebih 2- 10 menit kemudian ukur tekanan darahnya pada lengan

6
kanan dan lengan kiri. Berdasarkan hasil pengukuran ini, lakukan
pengukuran ulang pada lengan yang tekanan darahnya lebih tinggi
dan biarkan manset tetap dalam posisi lengan tersebut kemuadian
minta pasien duduk.
(b) Posisikan pasien duduk, bila perlu tunggu 1- 3 menit, kemudian
ukur tekanan darahnya. Biarkan manset tetap dalam posisi lengan
tersebut kemuadian minta pasien berdiri.
(c) Posisikan pasien berdiri, bila perlu tunggu 1- 3 menit, kemudian
ukur tekanan darahnya. Disetiap perubahan tersebut secara normal
sistolik menurun tidak lebih dari 15 mmHg dan diastolic meningkat
antara 5 sampai 10 mmHg.
b Pemeriksaan nadi

Lakukan pemerriksaan nadi di tangan salah satu tangan pada posisi


berbaring, duduk, dan berdiri. Pemeriksaan pada setiap posisi perlu
motifasi untuk relaksasi kurang lebih 1- 3 menit kemudian ukur
nadinya. Bila perlu lakukan penghitungan frekwensi dengan
membandingkan antara frekwensi nadi dengan palpasi dan frensi nadi
dengan auskultasi di apek, yang dihitung selama satu menit penuh.

(a) Hitung frekwensi nadi disetiap posisi tersebut.


(b) Rasakan iramanya teratur atau tidak.
(c) Rasakan kualitas nadi apakah kuat atau lemah dan apakah kecil atau
besar.
4. Pemeriksaan pada system tubuh.
a Kepala dan leher

(a) Raut muka: perhatikan apakah ada ekspresi nyeri, sesak, moon face/
tanda bengkak di muka.
(b) Mata: konjungtiva ada tanda ikterus/ ptechiae; sclera ada tanda
ikterus; kornea ada tanda arkus senilis; kelainan saraf mata lainnya.
(c) Bibir: adanya tanda anemia, sianosis, kekeringan.
(d) Tekanan vena jugularis: ukur dengan menggunakan dua
penggaris dan pen light sebagai penerang. Posisikan pasien supine
dengan daerah kepala dinaikkan 30o- 45o. palingkan kepala ke satu
sisi kebalikan dari daerah yang akan diperiksa. Tentukan denyut
vena jugular eksternal. Gunakan penggaris A dengan meletakkan di

7
sudut sternal tegak lurus, kemudian letakkan penggaris B untuk
mensejajarkan antara puncak denyutan dengan penggaris A.
Catatlah angka yang ditunjukkan antara sudut sternum dengan
penggaris B (lihat gambar 1.1).

Gambar 1.1 Cara pengukuran JVP (Sitorus, 2011)

(e) Arteri karotis: palpasi di arteri karotis kanan dan kiri, rasakan
kualitasnya kemudian auskultasi arteri tersebut adanya bunyi bruit.
(f) Trachea: rasakan gerakan ke bawah dari trachea pada saat denyutan
nadi, yang menandakan kelainan aneurisma aorta.
b Tangan dan kaki
Pemeriksaan yang penting dilihat adalah adanya sianosis perifer yang
terlihat di ujung jari tangan atau kaki, adanya pucat, adanya clubbing
finger, adanya edema, adanya kelembapan dan temperature kulit, dan
waktu pengisian kapiler/ Capilar Refill Time (CRT). Pengukuran CRT
dengan cara tekan ujung jari sekuatnya kemudian lepaskan dengan
cepat, secara normal ujung jari akan berubah memerah secepatnya
kurang lebih kurang dari 2 detik.

c System respirasi/ Paru a Palpasi daerah dada adanya gerakan dada yang
tidak simetris.
b Inspeksi gerakan dada yang simetris dan tanda sesak nafas seperti:
adanya takipnea, adanya hemoptisis, batuk, serta adanya nyeri dada
saat inspirasi.
c Perkusi daerah paru secara normal terddengar sonor.

8
d Auskultasi paru secara normal terdengar vesikular.
d Pemeriksaan toraks/ Jantung
(a) Inspeksi bentuk toraks yang cekung/ cembung, dan gerakan dada
yang simetris, serta adanya ictus cordis (mudah dilihat pada orang
yang kurus/ tua di intercosta 4-5 mid clavicular).
(b) Palpasi daerah dada, adanya nyeri tekan, dan juga ictus cordis
disekitar interkosta 4-5 mid clavicular dan adanya thrill. Untuk
mengetahu adanya getaran di palpasi juga di antara tulang iga ke4
di samping garis sternalis kiri untuk merasakan getaran akibat VSD.
Getaran di antara tulang iga ke2 di samping garis sternalis kiri
akibat stenosis katup pulmonalis. Getaran di antara tulang iga ke2
di samping garis sternalis kanan akibat stenosis katup Aorta.
(c) Perkusi secara normal didaerah kiri yang mudah di deteksi yaitu
terdengar redup antara interkosta 3- 5 mid clavicula sampai sternum
sisi kiri.
e Abdomen
Pemeriksaan untuk menilai refluk hepatojugular dengan menekan
daerah hepar selama 30- 60 detik, dan akan terlihat vena jugular naik 1
cm. palpasi daerah supra pubik untuk mengetahui penumpukan urin atau
produksi urin pasien.

8. HASIL PRAKTIKUM
1. Berapa Nilai Normal Frekwensi Nadi?
2. Berapa Nilai Normal Tekanan Darah (Sistolik dan Diastolik)?

3. Berapa mmHg perbedaan tekanan darah lengan kana dan lengan kiri secara
normal?
4. Berapa perbedaan frekuensi nadi di setiap perubahan posisi seperti dari tidur,
duduk, dan berdiri?
5. Berapa nilai normal JVP?

9. MENDENGARKAN SUARA JANTUNG


9
1. Pendahuluan
Mendengarkan suara jantung merupakan salah satu pengkajian pada system
kardiovaskuler. Pengkajian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui gangguan
yang terjadi dan mengidentifikasi kemungkinan penyebab yang terjadi.

2. Prosedur A. Persiapan Alat


a. Stetoskop yang mempunyai sisi diafragma dan bel. (Kalau perlu mempunyai
dua selang penghantar).
b. Senter/ lampu meja (bila perlu)

3. Persiapan pasien
a. Identifikasi identitas pasien dan keluhan pasien
b. Jaga privasi pasien dan usahakan ruangan untuk pemeriksaan tenang.
c. Minta pasien untuk melepas baju bagian atas berganti dengan baju
pemeriksaan.
d. Jelaskan pada pasien untuk rileks selama pemeriksaan.

4. Pelaksanaan
a. Cuci tangan dan bila perlu gunakan sarung tangan bersih.
b. Atur posisi pasien supinasi, dan gunakan stetoskop DIAFRAGMA untuk
mendengarkan suara jantung diseluruh area jantung.
c. Konsentrasi dan fokuskan pada suara jantung.
d. Letakkan stetoskop di antar tulang iga ke lima lurus dengan pertengahan
tulang klavikula kiri/ pada laki- laki dibawah putting kiri (apex jantung) untuk
mendengar suara jantung dari katup mitral.
e. Letakkan stetoskop di antara tulang iga ke empat di samping garis sternalis
kiri untuk mendengarkan suara jantung dari katup trikuspidalis.
f. Letakkan stetoskop di antara tulang iga ke dua di samping garis sternalis kiri
untuk mendengarkan suara jantung dari katup pulmonalis.
g. Letakkan stetoskop di antara tulang iga ke dua di samping garis sternalis
kanan untuk mendengarkan suara jantung dari katup Aorta.

10
Gambar 3.1. Tempat mendengarkan suara jantung (Younes, 2011)

1) Saat mendengarkan suara jantung amati


a) Frekwensi dan irama jantung. Hitung frekwensi jantung berdasarkan suara
jantung apakah antara 60- 100x/mnt. Perhatikan irama jantung apakah
regular bila ditemukan meningkat pada saat inspirasi dan menurun pada
saat ekspirasi, kondisi ini normal.
b) Identifikasi suara jantung S1 dan S2. Bunyi S1/ bunyi saat sistolik dan S2/
bunyi saat diastolik merupakan bunyi jantung yang normal.
Bunyi jatung S1 merupakn bunyi yang bersamaan dengan denyut karotis.

Bunyi S1 terdengar lebih keras dari pada S2 di Apek.

Bunyi S2 terdengar lebih keras dari pada S1 di base.

c) Identifikasi suara jantung S1 dan S2 apakah tunggal atau dobel (Split).


Normal suara jantung tunggal tetapi bila S2 terdengar split di katup
pulmonal normal pada saat inspirasi dalam.

d) Identifikasi suara jantung ekstra seperti murmur, S3, dan S4. Bila
ditemukan suara murmur, catat kapan terdengarnya (saat sistolik atau

11
diastolic), grade berapa murmur terdengar, nadanya rendah atau meninggi,
suaranya menyebar atau tidak (lihat di file Video mendengarkan suara
jantung).

2. Atur posisi pasien semi fowler, dan gunakan stetoskop area BELL untuk
mendengarkan suara jantung kembali dengan urutan seperti nomer 2.
Disini akan mudah terdengar adanya kelainan pada daerah katup Aorta.
3. Atur posisi pasien miring kekir dan gunakan stetoskop area BELL untuk
mendengarkan suara jantung kembali dengan urutan seperti diatas. Disini
akan mudah terdengar adanya kelainan pada daerah apex.

10. TUGAS
1. Fungsi sisi diafragma dan bell pada stetoskop?
2. Pengertian bunyi jantung 1?
3. Pengertian bunyi jantung 2?
4. Pengertian bunyi jantung 3?
5. Pengertian bunyi jantung 4?

MATERI II
SISTEM RESPIRASI
12
1. IDENTITAS MATA KULIAH

PROGRAM STUDI : GIZI


M.K / BLOK M.K : ANATOMI FISIOLOGI
KODE MK :
BOBOT SKS : 2 SKS (T), 2SKS (P).
SEMESTER : GENAP ( II )
M.K. PRASYARAT : -
STANDAR KOMPETENSI: Mampu memahami bagian fungsi pada organ respirasi

2. DASAR TEORI
Respirasi atau pernapasan merupakan suatu mekanisme pertukaran gas oksigen (O²) yang
dibutuhkan tubuh untuk metabolisme sel dengan karbondioksida (CO²) yang dihasilkan
dari metabolisme. Sistem respirasi terdiri dari dua bagian yaitu 1) saluran nafas bagian
atas, udara yang masuk pada bagian ini dihangatkan, disaring dan dilembabkan, dan 2)
saluran nafas bagian bawah (paru), merupakan tempat pertukaran gas. Pertukaran gas
terjadi di paru. Alveoli merupakan tempat terjadinya pertukaran gas antara O2 dan CO2
di paru. Pompa muskuloskeletal yang mengatur pertukaran gas dalam proses respirasi
terdapat pada rongga pleura dan dinding dada. Rongga pleura terbentuk dari dua selaput
serosa, yang meliputi dinding dalam rongga dada yang disebut pleura parietalis, dan yang
meliputi paru atau pleura veseralis (Brunner’s & Suddarth, 2008)

Pernapasan (respirasi) adalah peristiwa menghirup udara dari luar yang mengandung
oksigen serta menghembuskan udara yang banyak mengandung karbondioksida sebagai
sisa dari oksidasi keluar dari tubuh. Penghirupan udara ini disebut inspirasi dan
penghembusannya disebut ekspirasi. Jadi, dalam paru-paru terjadi pertukaran zat antara
oksigen yang masuk kedalam darah dan CO2 dikeluarkan dari darah secara osmosis. CO2
dikeluarkan melalui traktus respiratorius (jalan pernapasan) dan masuk kedalam tubuh
melalui kapiler-kapiler vena pulmonalis kemudian masuk ke serambi kiri jantung (atrium
sinistra) menuju ke aorta kemudian ke seluruh tubuh (jaringan-jaringan dan sel-sel), di
sini terjadi oksidasi (pembakaran). Sebagai sisa dari pembakaran adalah CO2 dan
dikeluarkan melalui peredaran darah vena masuk ke jantung (serambi kanan atau atrium
dekstra) menuju ke bilik kanan (ventrikel dekstra) dan dari sini keluar melalui arteri
pulmonalis ke jaringan paru-paru.

3. TUJUAN
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui bagian dan fungsi organ pernapasan
13
4. BAHAN DAN ALAT
Bahan : -
Alat : Pantom Organ Pernapasan

5. CARA KERJA
1. Disiapkan Pantom Organ Pernapasan
2. Catat nama organ dan fungsinya

6. HASIL PRAKTIKUM

NO NAMA ORGAN FUNGSI


14
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

MATERI III
SITEM PENCERNAAN

1. IDENTITAS MATA KULIAH

PROGRAM STUDI : GIZI


15
M.K / BLOK M.K : FISIOLOGI
KODE MK :
BOBOT SKS : 2 SKS (T), 2 SKS (P).
SEMESTER : GENAP ( II )
M.K. PRASYARAT : -
STANDAR KOMPETENSI :

2. DASAR TEORI
Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal (mulai dari mulut sampai anus) adalah
sistem organ dalam manusia yang berfungsi untuk menerima makanan, mencernanya
menjadi zat-zat gizi dan energi, menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah serta
membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna atau merupakan sisa proses tersebut
dari tubuh. Saluran pencernaan terdiri dari mulut, tenggorokan (faring), kerongkongan,
lambung, usus halus, usus besar, rektum dan anus. Sistem pencernaan juga meliputi
organ-organ yang terletak diluar saluran pencernaan, yaitu pankreas, hati dan kandung
empedu.Berikut urutan sistem pencernaan manusia yang dijelaskan mulai dari sistem
pencernaan dan fungsinya, penjelasannya serta sistem pencernaan manusia beserta
gambarnya secara berurutan mulai dari mulut hingga anus.

1. Tujuan Praktikum

1. Mahasiswa mampu mengetahui organ pencernaan manusia


2. Mahasiswa mampu menjelaskan fungsi organ pencernaan manusi

2. Alat dan Bahan


Bahan :
-
Alat :
Pantom organ pencernaan manusia

3. Prosedur Kerja
1. Sediakan pantom organ pencernaan manusi
2. Sebutkan organ-organ pencernaan dan fungsinya

4. HASIL PRAKTIKUM

16
NO NAMA ORGAN FUNGSI

3. PEMABAHSAN& KESIMPULAN :
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
17
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

18
MATERI IV
SISTEM URINARI

1. IDENTITAS MATA KULIAH

PROGRAM STUDI : GIZI


M.K / BLOK M.K : FISIOLOGI
KODE MK :
BOBOT SKS : 2 SKS (T), 2SKS (P).
SEMESTER : GENAP ( II )
M.K. PRASYARAT : -
STANDAR KOMPETENSI :

2. DASAR TEORI
Sistem perkemihan atau sistem urinaria adalah suatu sistem tempat terjadinya
proses penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak
dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih dipergunakan oleh
tubuh. Zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh larut dalam air dan
dikeluarkan berupa urin (air kemih). Sistem perkemihan atau biasa juga disebut
Urinary System adalah suatu sistem kerjasama tubuh yang memiliki tujuan
utama mempertahankan keseimbangan internal atau homeostatis. Fungsi lainnya
adalah untuk membuang produkproduk yang tidak dibutuhkan oleh tubuh dan
banyak fungsi lainnya yang akan dijelaskan kemudian

Setelah Anda memahami tentang pengertian sistem perkemihan, selanjutnya


mari kita pelajari susunan sistem perkemihan untuk memperjelas kedudukan
anatominya serta mempelajari fungsinya. Susunan anatomi sistem perkemihan
dapat Anda lihat pada Gambar berikut ini.

19
Gambar 1. Anatomi Sistem Perkemihan
(Sumber: Lewis, 1999)

Sistem perkemihan melibatkan organ ginjal, ureter, kandung kemih dan


uretra, beserta komponen-komponen pendukungnya yaitu sistem peredaran
darah dan sistem persarafan

3. TUJUAN PRAKTIKUM
Untuk mengetahui organ-organ system perkemihan dan fungsinya

4. ALAT DAN BAHAN

Alat :
Pantom Sistem Perkemihan

Bahan :
-

20
5. PROSEDUR KERJA
1. Siapkan pantom organ perkemihan
2. Catan nama organ dan fungsinya

6. HASIL

NO NAMA ORGAN FUNGSI

21
MATERI V
SISTEM REPRODUKSI

1. IDENTITAS MATA KULIAH


PROGRAM STUDI : GIZI
M.K / BLOK M.K : FISIOLOGI
KODE MK :
BOBOT SKS : 2 SKS (T), 2 SKS (P).
SEMESTER : GENAP ( II )
M.K. PRASYARAT : -
STANDAR KOMPETENSI : Mampu memahami organ system reproduksi dan
fungsinya

2. DASAR TEORI
organ reproduksi wanita terdiri dari organ genetalia dalam (interna) yang
terletak didalam rongga panggul, dan organ genetalia luar(eksterna). Organ-
organ wanita ini berkembang dan matang (matur) akibat rangsangan hormon
estrogen dan progesteron. Seiring peningkatan usia atau bila produksi hormon
ovarium menurun, struktur reproduksi ini akan mengalami atropi (ukuran
mengecil). Struktur organ reproduksi ini selain didukung oleh persyarafan yang
kompleks dan luas juga didukung oleh suplai darah yang banyak. Pada
kenyataannya, penampilan genetalia eksterna sangat bervariasi dan berbeda pada
setiap wanita. Hal ini dipengaruhi oleh keturunan, usia, ras dan jumlah anak
yang dilahirkan seorang wanita dan ini akan menentukan ukuran, bentuk dan
warna genetalia eksterna. Organ genetalia eksterna ini terdiri atas Vulva
danPerineum.

22
Gambar 3. Organ genetalia bagian dalam
(Sumber: Farrer, 2001)

Organ reproduksi priajuga terdiri atas organ genetalia dalam(interna) dan


organ genetalia luar(eksterna). Organ genetalia eksterna ini terdiri atas penis
dan skrotum (kantung zakar).

Gambar 8. Organ reproduksi pria


(Sumber: Pearce, 2007)

23
3. TUJUAN
Tujuan dari praktikum ini adalah :
1. Untuk mengetahui bagian organ reproduksi wanita dan pria
2. Untuk mengetahui fungsi bagian organ reproduksi wanita dan pria

4. BAHAN DAN ALAT


Bahan
-
Alat:
 Pantom reproduksi wanita dan pria

5. CARA KERJA
1. Siapkan pantom reproduksi wanita dan pria
2. Jelaskan fungsi bagian reproduksi wanita dan pria

6. HASIL PRAKTIKUM
a. Organ reproduksi wanita

NO NAMA ORGAN FUNGSI

24
b. Organ reproduksi Pria
NO NAMA ORGAN FUNGSI

25

Anda mungkin juga menyukai