Anda di halaman 1dari 33

Minggu, 5 Agustus 2018

“ AKU MAU BERBAGI”

Tahun Gerajawi :
Bacaan Alkitab Bulan Pembangunan GKJW
Kisah Para Rasul 2 : 41-47 Tema : Gereja

Ayat Hafalan :
Kisah Para Rasul 2 : 45
“dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-
bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing”
Lagu Tema :
Kidung Jemaat 433 “Aku Suka Membagi”
Kidung Sekolah Minggu 278 “Hai Kawan Jangan Bosan”

PENJELASAN TEKS
Kisah Para Rasul merupakan lanjutan tulisan dari Injil Lukas. Memang di dalam Injil
Lukas dan Kisah Para Rasul tidak disebutkan secara eksplisit nama penulisnya, namun
beberapa tradisi kuno mencatat bahwa yang menulis kedua tulisan ini bernama Lukas,
seorang pendamping Paulus yang adalah tabib (bdk. Kol 4 : 14, Flm 1 : 24, dan 2 Tim 4 : 11).
Diduga ditulis sekitar tahun 90 M.

Dalam bagian ini ( Kis 2 : 41-47), penulis menceritakan bagaimana gereja mula-mula
terbentuk. Untuk dapat lebih memahaminya, baik jika kita mulai melihatnya dari janji
Yesus kepada para rasul bahwa mereka akan menerima kuasa untuk menjadi saksi-Nya
(Kis 1 : 8). Janji ini kemudian digenapi dengan peristiwa Pentakosta. Dalam ayat-ayat
selanjutnya diperlihatkan betapa para rasul menerima kuasa yang dijanjikan Yesus. Dan
benar bahwa kuasa itu diberikan kepada mereka untuk menjadi saksi Kristus, sebab
setelah itu ditunjukkan bahwa banyak orang menerima kesaksian mereka dan dibaptis,
lalu hidup di dalam persekutuan (Kis 2 : 41-42). Demikian gereja terbentuk karena
kesaksian para pengikut Kristus yang telah menerima kuasa Roh Kudus.
Selanjutnya, penulis menceritakan bagaimana cara hidup para orang percaya ini.
Disaksikan bahwa mereka adalah orang-orang yang tidak memikirkan diri sendiri dan
suka berbagi. Mereka rela berbagi demi mencukupi keperluan orang lain dan kebutuhan
persekutuan. Sebagai penduduk Yerusalem, sebuah kota besar, cara hidup mereka yang
seperti ini tentulah tidak biasa. Sebab, lumrahnya kota besar dipenuhi cara hidup yang
sarat dengan persaingan dan keegoisan. Dengan demikian, cara hidup dan kebaikan-
kebaikan mereka inilah yang membuat mereka disukai oleh orang (ay. 47). Dan melalui
kebaikan itu jugalah, mereka menjadi saksi Kristus bagi orang-orang lain, sehingga
semakin banyak orang tergerak untuk dibaptis dan menjadi persekutuan tersebut. Atau
dengan kata lain, tiap-tiap hari, Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang-orang
yang diselamatkan.

Dalam kehidupan kita masa sekarang, berbagi telah menjadi sebuah tindakan yang
langka. Tuntutan hidup jaman sekarang yang dirasa semakin sulit, biasanya dijadikan
sebagai alasan untuk tidak berbagi. Keinginan untuk berhemat kadang kebablasan menjadi
pelit. Tetapi berkaca dari pengalaman jemaat mula-mula, seharusnya kita melihat
kesulitan dan keadaan hidup jaman sekarang, bukan sebagai kendala yang menghambat,
namun sebagai peluang yang membakar semangat untuk menyaksikan kasih Kristus.
Kebaikan serta kepekaan yang diwujudkan dalam tindakan berbagi, nyatanya sangat
efektif untuk menolong dunia ini melihat dan merasakan kasih Kristus.

JENJANG BALITA

TUJUAN :
1. Anak dapat menceritakan kembali tentang kisah terbentuknya jemaat mula-
mula.
2. Melalui kegiatan makan dan bermain bersama, anak dapat belajar untuk
membangun kebersamaan dalam sebuah kelompok.

ALAT PERAGA
 Untuk cerita :
Pamong menyiapkan gambar jemaat mula-mula yang sedang berkumpul dan makan
bersama. Gambar terdapat di CD
 Untuk aktivitas dalam bagian penerapan :
Pamong menyiapkan konsumsi berupa makanan kecil atau jika memungkinkan
masakan yang disukai anak (mie goreng, bihun goreng, dll) untuk dimakan bersama-sama
di akhir ibadah.
Catatan : Makanan kecil yang disediakan adalah makanan yang cara memakannya dengan
dibagi-bagi, misal : roti kasur, coklat batang, roti sisir, wafer.

PENDAHULUAN
Selamat pagi! Apa kabar anak-anak hari ini?
Kakak punya gambar. Kira-kira ada yang tau tidak yaaaa...
Ini gambar orang sedang apa?

Betul! Ini gambar orang sedang makan bersama. Apakah


kalian pernah makan bersama? Pernah makan bersama
dengan siapa? Di mana? (misal : bersama orang tua – di rumah,
bersama teman – di sekolah, bersama teman –di gereja, bersama
warga jemaat – di kebaktian . Anak boleh mengungkapkan pengalaman pribadi. Misal : bersama
orang tua – di pantai, dll)
Kalau makan bersama-sama, anak-anak biasanya sambil melakukan apa ya? Sambil
ngobrol nggak? Apa sambil nonton tv bersama? Ada yang pernah rebutan makanan nggak
yaaa kalau sedang makan bersama? Baik apa tidak yaa rebutan makanan ? Biasanya kalau
habis rebutan terus berantem, terus ada yang nangis. Senang apa tidak yaa kalau sudah
begitu?

INTI PENYAMPAIAN
Nah, gambar ini menceritakan orang Kristen pada jaman dahulu. Ternyata yang makan
bersama bukan hanya anak-anak saja lo. Sejak dahulu kala, ternyata orang Kristen juga
sudah biasa untuk makan bersama-sama. Tapi coba lihat mereka makan dengan muka
yang bagaimana? SENYUM. Mereka ini makan dengan bahagia sebab tidak ada yang
berebut makanan. Malah, orang-orang ini saling BERBAGI. Kalau punya roti kemudian
melihat temannya tidak punya, mereka membagi, memberi sebagian rotinya kepada
temannya. Jadi, semua orang yang berkumpul bisa makan. Semua kenyang. Semua
senang.

Sama seperti jemaat mula-mula yang ketika berkumpul tadi suka berbagi makanan. Hari
ini, kita juga akan belajar BERBAGI MAKANAN.
Sebelum makan kita harus apa yaaa? BERDOA! Yuk, kita berdoa dulu sebelum makan
bersama. (Catatan : pamong memimpin doa, ditirukan anak-anak. Doa memakai kata-kata yang
singkat dan sederhana)

PENERAPAN
Nah sekarang, mari kita makan bersama-sama.
Alternatif 1 : BERBAGI makanan ‘ringan’ (dalam kesempatan ini, ajak anak-anak untuk
belajar berbagi makanan. Misalnya, pamong memberikan coklat kepada salah satu anak, lalu
diajak membagikannya kepada teman lain. Selanjutnya, pamong memberikan roti kepada anak
yang lain, kemudian diajak untuk membagikan kepada teman yang lain, dst sampai semua punya
kesempatan untuk membagikan makanannya.)
Alternatif 2 : BERBAGI makanan ‘berat’ (pamong menyiapkan masakan tertentu yang disukai
anak entah mie goreng atau bihun. Kemudian anak diajak untuk membagi-bagi ke dalam piring
yang telah disediakan. Diamati kira-kira sudah sama banyaknya atau belum? Yang kurang
ditambah, yang terlalu banyak dikurangi. Setelah semua sama rata, anak-anak diminta untuk
membagi-bagikan kepada temannya)

JENJANG PRATAMA

TUJUAN :
1. Anak dapat mencirikan kehidupan jemaat mula-mula
2. Anak dapat belajar dari jemaat mula-mula tentang berbagi dengan teman
ALAT PERAGA
 Untuk cerita :
Pamong menyiapkan TTS yang terdapat di CD sesuai dengan jumlah anak.
 Untuk aktivitas dalam bagian penerapan :
Pamong menyiapkan gambar gereja
sesuai dengan jumlah anak (gambar
terdapat di CD)
 Pamong menyiapkan alat pewarna (pensil
warna/crayon/spidol)

PENDAHULUAN
Selamat pagii.. Apa kabar pagi ini??
Yuk.....kita membuka Alkitab kita dari Kisah Para Rasul 2 : 41-47
(membaca Alkitab secara bergantian)
Anak-anak ada yang suka main TTS?
Hari ini, saya mengajak anak-anak main TTS. Tapi kali ini bukan TTS biasa. Kan kalau
biasanya, TTS itu pertanyaannya banyak. Nah, TTS ini pertanyaannya hanya 1.
Jawabannya yang banyak..

Mau tau nggak pertanyaannya apa??


“Apa saja ciri-ciri kehidupan jemaat mula-mula?”
(bagikanlah TTS kepada anak-anak dan beri batasan waktu untuk mengerjakan)

Temukanlah ciri-ciri kehidupan jemaat mula-mula dari ayat yang tertera dalam TTS!

INTI PENYAMPAIAN
Gimana tadi mengisi TTSnya? Seru nggak? Bisa terisi semua?
Tadi ada berapa ciri-ciri kehidupan jemaat mula-mula? Coba dihitung lagi yuk! Iya, 10!
Wah banyak yaaa.. Apa saja ya tadi ciri-cirinya? Coba kita sebutkan satu-persatu..
Dari 10 ciri-ciri itu, hari ini kita akan belajar salah satunya. Ada yang tahu nggak kira-kira
kita belajar yang mana? “BERBAGI!”
Anak-anak ada yang pernah berbagi nggak? Coba saya pingin dengar ceritanya! (beri waktu
anak-anak untuk membagikan cerita mereka tentang berbagi. Pamong dapat menstimulasi anak
untuk bercerita dengan pertanyaan kapan, berbagi apa, dengan siapa, bagaimana perasaan anak,
bagaimana respon orang yang mereka bagi sesuatu, atau pertanyaan stimulus lainnya)

Berbagi memang tidak mudah, sebab bagian kita jadi berkurang. Kita punya 2 jadi hanya
1. Tapi dengan berbagi, kita bisa menolong. Seperti Tuhan Yesus yang datang ke dunia
untuk menolong, melalui berbagi, kita bisa menolong teman-teman, orang tua, saudara
kita, dan semua seperti yang sudah anak-anak ceritakan tadi.
Sekarang saya bertanya, Siapa yang mau menjadi seperti TUHAN YESUS?
Kalau mau, yuk kita belajar untuk berbagi. Maaauuuuu kaaaan??

PENERAPAN
Sekarang, kita akan MEWARNAI, tapi kali ini juga bukan mewarnai biasa loh anak-anak.
Hari ini kita akan mewarnai sambil belajar melakukan firman Tuhan yang baru saja kita
dengarkan. Tadi kita berjanji mau belajar apa ya? “BERBAGI!”
Nah, sekarang kita akan belajar berbagi yaaa.. kita akan berbagi pensil warna. [Pamong
membagikan gambar gereja dan pensil warna. Masing-masing anak diberi (1 atau 2 atau lebih ,
tergantung banyaknya anak) pensil warna dengan warna yang berbeda-beda. Sehingga ketika
mewarnai gambar, mereka akan saling pinjam dan meminjamkan pensil warna mereka]
Selamat mewarnai. Selamat belajar berbagi..

JENJANG MADYA

TUJUAN : ALAT
1. Anak dapat mencirikan kehidupan jemaat mula-mula
2. Anak dapat belajar dari jemaat mula-mula tentang berbagi dengan teman yang
membutuhkan.

PERAGA
 Untuk cerita :
Pamong menyiapkan kata-kata dalam kotak (terdapat di CD) sesuai dengan jumlah
anak.
 Untuk aktivitas dalam bagian penerapan :
Pamong menyiapkan kertas gambar/hvs berwarna/kertas lipat, pensil, spidol dan
gunting

PENDAHULUAN
Selamat pagii.. Apakabar pagi ini??
Yuk anak-anak, kita membuka Alkitab kita dari Kisah Para Rasul 2 : 41-47. Kita membaca
Alkitab dengan cermat ya. Karena setelah ini, kakak punya permainan yang berhubungan
dengan bacaan kita hari ini.

Seperti yang sudah kakak sampaikan di awal, kakak punya sebuah permainan. Ada yang
pernah main petak umpet? Sekarang siapa yang masih sering main petak umpet? Hari ini
kita akan main petak umpet! Anak-anak yang mencari yaaa.. Tapi, yang sembunyi bukan
kakak atau pamong lainnya. Lalu siapa ya kira-kira?
Yang sembunyi ini spesial. Sebab yang sembunyi adalah kata-kata. (bagikan lembaran
kotak-kotak kepada anak-anak)
Nah, tugas anak-anak adalah menemukan 10 kata yang menggambarkan ciri jemaat
mula-mula. Kata-kata yang sembunyi ini bisa garis lurus vertikal dan horizontal. Bisa juga
dibaca dari kiri ke kanan, bisa juga sebaliknya dari kanan ke kiri. Bisa juga silang. Bisa
juga kombinasi lurus dan silang. Wah pintar yaaa kata-katanya sembunyi. Tapi kita
jangan kalah. Kalau dicari dengan cermat pasti ketemu.
Selamat mencari. 

INTI PENYAMPAIAN
Berhasil menemukan berapa ciri jemaat mula-mula, anak-anak? Ada yang bisa
menemukan semuanya? Hebat! Apa saja? Kita sebutkan satu persatu yuk. (disebutkan satu-
persatu)
Nah, itu tadi ciri-ciri jemaat mula-mula. Tapi hari ini kita tidak belajar semuanya. Kita
belajar 1 saja. Ada yang tahu kira-kira kita mau belajar yang mana? “BERBAGI”

Anak-anak pasti pernah kan berbagi? Coba kakak mau dengar cerita kalian dulu. Ada yang
mau cerita, pernah berbagi apa ke siapa? (beri waktu anak-anak untuk membagikan cerita
mereka tentang berbagi. Pamong dapat menstimulasi anak untuk bercerita dengan pertanyaan
kapan, berbagi apa, dengan siapa, bagaimana perasaan anak, bagaimana respon orang yang mereka
bagi sesuatu, atau pertanyaan stimulus lainnya)

Berbagi itu sulit atau tidak? Anak-anak tau nggak kenapa kok kita belajar untuk berbagi?
Supaya makin paham, kita lihat lagi cerita dalam bacaan kita tadi. Jemaat mula-mula tadi
kan digambarkan suka berbagi. Apa saja tadi yang mereka bagikan? Makanan, harta
mereka juga dijual untuk orang yang membutuhkan. Dan dalam ayat 47 tadi digambarkan
kalau cara hidup mereka ini membuat banyak orang menyukai mereka. Jadi dengan
berbagi, tentu teman kita juga semakin banyak. Tapi lebih daripada itu, karena cara hidup
jemaat mula-mula yang suka berbagi itu lah yang membuat banyak orang menjadi percaya
kepada Yesus. Banyak orang yang merasakan kasih dan pertolongan Tuhan. Berarti,
ketika kita berbagi khususnya pada orang yang membutuhkan, kita ini dipakai oleh Tuhan
supaya orang itu merasakan kasih Tuhan melalui pertolongan kita. Keren kaaann?? Jadi
walaupun sulit, ayo kita terus belajar berbagi supaya kita selalu dipakai Tuhan untuk
membuat orang-orang yang membutuhkan kasih Tuhan, benar-benar dapat
merasakannya melalui pertolongan kita.

PENERAPAN
Jadi, siapa yang mau dipakai Tuhan untuk membagikan kasih dan pertolongan Tuhan???
Kalau mau, yuk sebagai simbol, kita membuat aktivitas. Kita akan menggunting kertas
dengan bentuk tangan dan hati. Kemudian nanti anak-anak pikirkan : anak-anak mau
belajar berbagi apa.. kepada siapa.. Nanti kita tuliskan di telapak-telapak tangan itu.
Misalnya begini : EVIN MAU BERBAGI KUE KEPADA FANI
Cara membuat :
1. Siapkan gunting, spidol/pensil dan kertas lipat/hvs berwarna. Kertas lipat menjadi
dua (gambar 1)
2. Gambar tangan pada kertas yang telah dilipat menjadi dua. Ketika menggambar,
perhatikan posisi ibu jari dan telunjuk, buatlah bentuk setengah hati pada lipatan
seperti pada gambar (gambar 2)
3. Guntinglah sesuai pola yang telah digambar. Setelah diberi tulisan, dapat dihias
sesuai dengan kreativitas masing-masing.(gambar 3)
4. Setelah diberi tulisan, dapat dihias sesuai dengan kreativitas masing-masing (gambar
4)

Gambar 1 Gambar 2 Gambar 3 Gambar 4


Minggu, 12 Agustus 2018
“AKU MAU MELAYANI TUHAN”

Tahun Gerajawi :
Bacaan Alkitab Bulan Pembangunan GKJW
Roma 16 : 17-20 Tema : Pelayanan Gereja

Ayat Hafalan :
Roma 16 : 18a
Sebab orang-orang demikian tidak melayani Kristus, Tuhan kita, tetapi
melayani perut mereka sendiri
Lagu Tema :
Kidung Ria 156 “Melayani Lebih Sungguh”
Kidung Kontekstual 171 “Aku Mau Melayani”

PENJELASAN TEKS
Perjalanan pertumbuhan Kekristenan tidaklah mudah. Pada awal-awal Kekristenan
tumbuh, telah ada permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh jemaat-jemaat awal,
para Rasul dan orang-orang yang terpanggil dalam karya pemberitaan Injil. Salah satu
permasalahan umum yang terjadi pada masa Kekristenan awal, tersirat dalam perikop ini.
Ketika itu, terlihat bahwa ada penyesat-penyesat di dalam jemaat-jemaat. Kekristenan
yang bersinggungan dengan Gnostisisme1) menimbulkan kebingungan dan perpecahan
dalam jemaat. Oleh sebab itu, dalam pasal 16 : 17-20 ini Paulus menyampaikan peringatan
untuk menjadi perhatian warga jemaat, sehingga mereka berhati-hati dan tidak terjatuh
kepada pemahaman sesat yang berkembang di tengah-tengah jemaat.

Dalam bagian ini memang tidak dijelaskan secara ekspisit penyesatan ajaran yang mana.
Akan tetapi dari cara penulisan surat yang demikian, diduga bahwa ada orang-orang yang
masuk dalam jemaat, yang nampaknya melayani Tuhan, tetapi sebenarnya hanya untuk
kepentingan dirinya sendiri (ay 18). Menggunakan bahasa-bahasa yang manis dan tutur
kata yang muluk untuk menipu. Kemungkinan besar mereka ini berkotbah dan
memberikan pengajaran-pengajaran namun digunakan sedemikian rupa hanya untuk
memperoleh untung bagi dirinya sendiri, bahkan membawa jemaat pada ajaran yang
sesat. Ajaran mereka ini nampak masuk akal sepintas lalu, namun bertentangan dengan
ajaran iman Kristen. Jika tidak hati-hati, jemaat Roma bisa meninggalkan iman dan
kepercayaan yang telah dimilikinya di dalam Kristus.

1)
Secara singkat, gnostisisme adalah paham yang terpengaruh dari percampuran pengetahuan yang
berkembang (khususnya filsafat) pada saat itu. Sehingga melahirkan beberapa pokok pemikiran dan
paham yang menyimpang dari Kekristenan. Gnostik berkembang pesat sebab mereka menyusun
sistematisasi pemikirannya menurut logika-logika yang menarik dan dianggap masuk akal.
Keadaan yang terjadi pada masa Kekristenan awal ini tidak selesai sampai di sana.
Nyatanya jika kita renungkan keadaan persekutuan dan pelayanan kita sekarang,
mungkin kita juga mendapati yang demikian. Ada orang-orang yang dengan tutur kata
manisnya, nampak seolah-olah melayani Tuhan, tetapi justru menyesatkan, bahkan
mengambil keuntungan untuk dirinya sendiri. Jaman sekarang juga makin berkembang
ilmu pengetahuan dan teknologi. Akses internet membuat orang mudah menerima
informasi apapun juga, dari manapun juga. Tidak jarang, perkembangan pengetahuan dan
kemudahan akses informasi ini justru membuat orang meninggalkan ikrar percaya dan
imannya kepada Yesus. Menurut saran Paulus, kita harus hati-hati dengan orang (serta
informasi) semacam ini. Bahkan dengan keras Paulus meminta jemaat Roma untuk
waspada, bahkan menghindari mereka (ay 17).

Jaman sekarang, kita sungguh-sungguh dituntut untuk memiliki filter sebagai penyaring
segala informasi yang kita terima. Sehingga setiap informasi, hasil perkembangan
pengetahuan justru membuat kita memuaskan nafsu kesenangan kita sendiri dan lupa
untuk melayani Tuhan. Kiranya segala relasi kita dengan siapapun, serta segala informasi
apapun yang kita terima, dapat kita gunakan untuk memupuk iman kita kepada Kristus
supaya semakin subur dan berbuah dalam tindakan dan kehidupan kita. Selain itu, kita
juga perlu memeriksa kemurnian motivasi pelayanan kita. Apakah pelayanan yang kita
lakukan ini sudah benar-benar tulus untuk melayani Tuhan dan demi kemuliaan Tuhan,
bukan sebagai topeng dalam rangka mengincar sesuatu untuk diri kita sendiri.

JENJANG BALITA

TUJUAN : ALAT
Anak dapat menceritakan kembali nasihat Paulus kepada jemaat Roma PERAGA

 Untuk cerita :
Pamong menyiapkan kata R-O-M-A, jika ada papan tulis bisa dituliskan, jika tidak bisa
diprint atau ditulis pada kertas HVS
 Untuk aktivitas dalam bagian penerapan (Gambar terdapat di CD):
Pamong menyiapkan gambar-gambar perilaku yang baik dan buruk (Perilaku baik
misalnya : berdoa, membaca Alkitab, menyanyi. Perilaku buruk misalnya : memukul teman,
marah, tantrum)
Pamong juga menyiapkan gambar jari jempol ke atas (simbol baik) dan jari jempol ke
bawah (simbol buruk)
Sumber gambar :
a. https://topmetro.news/tahukah-mengapa-tak-ada-jempol-fb/
b. https://catatanbujangan.wordpress.com/2013/08/01/menguak-tabir-jempol/
c. http://www.danielnugroho.com/faith/tuhan-ajarilah-aku-berdoa/
d. https://rebanas.com/gambar/images/efek-pspa-seni-berbagi-melawan-marita-
palace-ilustrasi-anak-bertengkar
e. http://harian.analisadaily.com/taman-riang/news/berbagi-kepada-orang-lain-
perbuatan-terpuji/167871/2015/09/06
f. http://www.senyumanak.com/2013/02/konsistensi-mendidik-anak-tantrum.html
g. http://www.k-game.net/2016/02/lagu-anak-sekolah-minggu-jilid-3.html
h. https://pixabay.com/en/child-candy-eating-kid-sugar-575527/

PENDAHULUAN
Selamat pagi anak-anak!
Ada yang tahu lagu kepala-pundak-lutut-kaki tidak yaaaa??
Kalau gerakannya ada yang tahu? Kepala mana? Pundak? Lutut? Kaki? (pastikan anak-
anak paham mana kepala,pundak,lutut dan kaki)
Sekarang kita nyanyikan bersama-sama dengan gerakan yang benar yaa..
(Ketika menyanyi, pamong mencontohkan gerakan yang salah. Jika banyak yang terpengaruh,
jelaskan kembali kepada anak-anak bahwa mereka harus bergerak sesuai dengan yang seharusnya.)

INTI PENYAMPAIAN
Tadi ketika bernyanyi dan bergerak, ada yang masih salah-salah ya? Kenapa kok bisa
begitu? (berikan waktu anak untuk menjawab)
Bingung ya melihat saya? Karena saya mencontohkan gerakan yang salah ya?
Nah demikian juga anak-anak, ada sebuah jemaat yang terletak di ROMA. Ada yang tahu
tidak ya ROMA itu terdiri dari huruf apa saja? R-O-M-A (pamong sambil menunjukkan
hurufnya, bisa di papan atau di print. Belajar mengeja dan melafalkan kata ROMA bisa diulangi
beberapa kali)

Di jemaat ini, ada orang-orang yang juga bingung karena ada orang yang seperti saya tadi
memberikan contoh yang salah, sehingga orang-orang atau jemaat di sana menjadi
bingung dan ada beberapa yang ikut-ikutan salah.
Rasul Paulus memberi nasihat supaya mereka tetap setia kepada Tuhan dan menghindari
perbuatan-perbuatan yang buruk. Juga menghindari orang-orang yang mengajak
melakukan hal-hal buruk, supaya mereka tidak ikut berbuat buruk.

Anak-anak, siapa yang mau belajar untuk melakukan hal-hal baik? Nah, sebelum kita
melakukan hal baik itu, kita harus tahu lebih dahulu dan bisa membedakan mana yang
baik dan tidak. Jadi, kalau ada yang mengajak kita, kita tahu itu hal baik atau tidak. Yang
diikuti yang baik apa yang buruk ya? Iya betul, yang diikuti yang BA-IK. Yang ditolak
yang BU-RUK.

PENERAPAN
Nah, sekarang coba kita buktikan. Anak-anak sudah tahu mana yang baik dan buruk apa
tidak yaa?
Kakak punya dua gambar jempol. Yang begini, ini tandanya baik atau tidak? Kalau yang
ini? (tunjukkan kedua gambar jempol)
Oke.. sekarang kita mulai yaa..
Kalau suatu hari, ada orang yang mengajak begini? Ini apa ya? Baik atau buruk?
Jempolnya bagaimana? (bahaslah seperti itu satu-persatu, ajaklah anak mengacungkan
jempolnya sesuai yang baik atau yang buruk)
(gambar-gambar dapat diperlengkapi oleh pamong. Gambar dibawah hanya sebagai contoh)
Wah semua sudah pandai-pandai yaa.. Tau yang baik dan buruk. Pastinya tidak mudah
disesatkan. Dan jangan mau kalau ada orang mengajak untuk melakukan hal-hal yang
buruk. Sebab Tuhan tidak suka dengan hal-hal yang buruk. Ia ingin kita melakukan hal
yang BA-IK ! (sambil bersama-sama mengangkat jempol baik ke atas)

JENJANG PRATAMA

TUJUAN :
1. Anak dapat menceritakan kembali nasihat Paulus kepada jemaat Roma
2. Melalui memimpin doa atau membaca kitab Suci di kelas Sekolah Minggu,
anak dapat terlibat dalam pelayanan gereja secara tulus

ALAT PERAGA
 Untuk cerita :
Pamong mempersiapkan games “mencari jalan yang benar”, dengan memperbanyak
gambar sesuai dengan jumlah anak-anak.
 Untuk aktivitas pada bagian penerapan :
Pamong mempersiapkan kertas lipat, gunting, penggaris, pensil, spidol, lem dan batang
untuk membuat kincir angin.

PENDAHULUAN
Selamat pagi anak-anak!
Siapa yang tahu lagu “Marina menari di Menara”? (bisa juga diganti dengan lagu lain yang
memiliki gerakan yang sudah diketahui anak-anak)
Ayo kita menyanyikannya dengan gerakan. (nyanyikanlah dua kali, pertama dengan gerakan
yang benar, lalu setelah itu pamong mencontohkan gerakan yang salah)
Loh, tadi waktu bernyanyi ada yang gerakannya salah ya? Kenapa kok bisa salah? (biarkan
anak menjawab) Oh iya.. karena melihat gerakan saya yang salah, jadi banyak yang ikutan
salah ya! Jadi bingung ya?

Nah, saya juga punya teman yang bingung nih. Kalian mau membantu supaya dia bisa
menemukan jalan yang benar atau tidak? (membagikan gambar) Dia bingung mau kemana.
Kira-kira kita arahkan kemana yaa?? Yuk kita cari jalannya!

INTI PENYAMPAIAN
Anak-anak mari kita bersama membaca dari Roma 16:17-20 (membaca Alkitab)
Ternyata, yang bingung bukan saja anak-anak ketika bernyanyi tadi dan teman kakak di
gambar ya. Ternyata jemaat di Roma juga bingung. Karena pada waktu itu ada orang-
orang yang menyesatkan mereka. Mereka yang seharusnya melayani Tuhan, malah
melayani kesenangan dirinya sendiri. Kalau anak-anak di sini kira-kira siapa ya yang mau
melayani Tuhan? Melayani Tuhan itu contohnya apa saja sih? Biasanya apa yang
membuat anak-anak tidak melayani Tuhan? Malas? Malu? Ada teman yang mengajak
main? Lebih memilih untuk melakukan hal yang disukai? (bahaslah ini bersama anak-anak
dengan menggunakan contoh-contoh konkrit dari jawaban anak-anak)

PENERAPAN
Kalau di gereja, salah satu bentuk melayani Tuhan itu adalah melayani ibadah. Melayani
ibadah itu bisa apa saja ya? Memimpin berdoa, memimpin bernyanyi, memimpin
membaca Alkitab! Tadi kan semuanya mau melayani Tuhan, maka sekarang kita akan
membagi pelayanan untuk hari ini dan minggu depan. (lalu tawarilah anak-anak, siapa yang
mau memimpin bernyanyi, berdoa untuk hari ini dan juga membaca Alkitab untuk minggu depan)

Setelah itu ajak anak-anak untuk membuat kincir angin dari kertas lipat. Di 4 bagian kincir
itu tuliskanlah “AKU-MAU-MELAYANI-TUHAN”
Langkah-langkah membuat kincir angin dapat dilihat di:
http://sarungpreneur.com/cara-membuat-kincir-angin/

Oke, walaupun mungkin ada yang takut atau malu, jangan sampai itu menghentikan
pelayanan kita untuk Tuhan. Jangan mau disesatkan oleh rasa malu, takut dan malas!
Seperti kincir angin ini, hendaklah kemanapun arah kita pergi itu untuk melayani Tuhan.
Selamat melayani! Tuhan memberkati!

JENJANG MADYA

TUJUAN :
1. Anak dapat menceritakan kembali nasihat Paulus kepada jemaat Roma
2. Melalui memimpin doa, memimpin pujian atau membaca kitab Suci di kelas
Sekolah Minggu, anak dapat terlibat dalam pelayanan gereja secara tulus

ALAT PERAGA
 Untuk cerita :
Pamong menyiapkan bahan-bahan untuk permainan. Di antaranya adalah : penutup
mata (hasduk atau kain lain), kursi-kursi atau benda-benda lain untuk membuat halang
rintang.
 Untuk aktivitas dalam bagian penerapan :
Pamong menyiapkan kertas karton manila, kertas-kertas untuk hiasan, lem, spidol,
crayon dan hiasan lain untuk membuat mading.

PENDAHULUAN
Selamat pagi!
Sebelum bersama-sama membaca dan merenungkan firman Tuhan, saya mau mengajak
kita belajar dari sebuah permainan? Siapa yang mau bermain?? Permainannya adalah :
ada 2 orang pamong yang berdiri berjauh-jauhan. Yang satu berbicara tentang hal-hal yang disukai
anak-anak, misalnya : main game, instagram, facebook, tidur, mencontek.
Yang satunya berbicara tentang melayani, misal : memimpin berdoa, memimpin bernyanyi,
beribadah.
Anak ditanya mau memilih yang mana?
Setelah memilih, anak ditutup matanya, halang rintang dipasang, dan anak harus mendengarkan
arahan dari pamong yang tadi dipilihnya untuk memberi aba-aba dengan selamat, tanpa menabrak
halang rintang. Sedangkan pamong yang satu, yang tidak memilih dapat mengecoh dengan
memberi aba-aba palsu. Ini bisa dilakukan secara berkelompok, atau sendiri-sendiri jika anak hanya
sedikit. (jika ruangan sempit, permainan ini bisa dilakukan di luar ruangan)

INTI PENYAMPAIAN
Bagaimana tadi, mainnya seru? Belajar apa dari permainan tadi? (dibahas sedikit mengenai
tersesat)
Nah, ternyata yang tersesat bukan hanya anak-anak saja, tapi juga jemaat Roma. Mari
kita baca ceritanya di Roma 16 : 17-20.
Ternyata,di jemaat Roma ada penyesat-penyesat yang menyesatkan jemaat di sana.
Dengan kata-kata yang indah, mereka nampaknya melayani Tuhan, tetapi ternyata malah
melayani kesenangannya sendiri. Untuk mendapatkan hal-hal yang disenanginya sendiri
dan bukan untuk kemuliaan nama Tuhan. Paulus tadi menasihati jemaat Roma supaya
mereka tetap setia kepada Tuhan dan teguh sehingga tidak mudah tersesat dan
dibelokkan, tidak mudah ikut-ikutan orang yang mengajak untuk melakukan hal yang
tidak baik. Tidak ikut-ikutan untuk tidak mau melayani Tuhan.

Biasanya alasannya kita malas melayani itu apa ya? Malu? Takut? Malas? Lebih enak
melakukan hal lain? Nah, itu semua harus dilawan. Sama seperti jemaat Roma yang
berjuang untuk melawan penyesat-penyesat di dalam jemaatnya. Mau tidak anak-anak
melayani Tuhan?

PENERAPAN
Sekarang, kita akan bersama-sama membuat jadwal melayani secara kreatif. Nanti kita
buat semenarik mungkin seperti mading. Setelah selesai, dapat ditempel di kelas atau di
mading jemaat. (Pelayanan yang dapat dilakukan : Memimpin bernyanyi, doa, membaca kitab,
dan juga ditambah dengan memimpin permainan. Jadwal yang dibuat bisa jadwal sebulan, dua
bulan, tiga bulan atau enam bulan tergantung keadaan masing-masing.)
Minggu, 19 Agustus 2018
“MERDEKA!”

Tahun Gerajawi :
Bulan Pembangunan GKJW
Bacaan Alkitab
Keluaran 14 : 15-31 Tema :
Allah Memberi Kemerdekaan /
Nasionalisme
Ayat Hafalan :
Keluaran 14 : 30a
Demikianlah pada hari itu TUHAN menyelamatkan orang Israel dari tangan
orang Mesir.
Lagu Tema :
Kidung Anak-Anak no 143 “Cara Musa dan Daud”
Kidung Jemaat no 336 “Indonesia, Negaraku”

PENJELASAN TEKS
Kitab Keluaran adalah kitab kedua dari lima kitab Pertama (Kejadian, Keluaran, Imamat,
Bilangan dan Ulangan) dalam Perjanjian Lama, yang disebut Taurat. Kitab Keluaran ini
secara khusus menceritakan perjalanan kehidupan Israel sebagai sebuah bangsa. Mulai
dari penindasan dari penjajahan Firaun di Mesir sampai pada pertolongan Tuhan yang
memberikan kelepasan dan kemerdekaan.
Pertolongan Tuhan untuk melepaskan bangsa Israel ini nampak dalam sebuah proses
panjang yang telah dipersiapkan dengan sangat matang. Dimulai dari pemilihan dan
pemanggilan Musa dalam Kel 3 (dengan penyelamatan yang dilakukan Allah terlebih
dahulu kepada Musa dalam Kel 2), penolakan pembebasan oleh Firaun, tulah-tulah luar
biasa yang ditimpakan Tuhan kepada bangsa Mesir sehingga akhirnya Firaun menyerah
dan membiarkan bangsa Israel untuk bebas. Namun, ternyata bangsa Firaun tidak rela
dengan kebebasan Israel dan kembali mengejar bangsa Israel dengan membawa 600 kereta
yang terpilih diperlengkapi dengan perwira dan prajurit-prajuritnya. Saat itu, Bangsa
Israel terjebak di Baal-Zefon. Di depan mereka Laut Teberau, di belakang mereka bangsa
Mesir membawa pasukan yang menakutkan. Di dalam keterjepitan itu, bangsa Israel
putus asa dan marah kepada Musa dan Tuhan.

Pernahkah kita merasa terjepit seperti ini? Nampaknya tidak ada jalan keluar sama sekali.
Maju mundur sama-sama matinya. Apa yang kita lakukan dalam keadaan yang demikian?
Apakah sama seperti bangsa Israel yang marah dan menyalahkan Tuhan di dalam
keputusasaan dan keterjepitan? Jika iya, tentulah kita patut memperhatikan lanjutan cerita
ini. Tuhan membelah Laut Teberau, menyediakan jalan untuk dilewati Bangsa Israel.
Tuhan menyediakan jalan dari sesuatu yang bagi kita merupakan jalan buntu. Supaya
makin jelaslah bahwa Ia adalah Allah yang penuh kuasa, yang mampu melakukan segala
sesuatu. Dan makin yakinlah bangsa Israel bahwa “Dengan kekuatan tangan-Nya, Tuhan
membawa kita keluar dari Mesir” (Kel 12:16). Itulah yang menjadi pokok pengakuan
umat Israel, yang dijaga dan diturunkan dari generasi ke generasi.

Melalui cerita ini, tahulah kita ternyata tidak ada ‘jalan buntu’ bagi Tuhan. Bila suatu saat
kita tiba dalam keadaan yang membuat kita merasa terjepit dan terpojok, Tuhan pasti
akan membukakan jalan supaya kita dapat tetap melanjutkan kehendak Tuhan di dalam
kehidupan kita. Kita hanya harus meneladani Musa: meminta kepada Tuhan, percaya dan
melakukan kehendak Tuhan. Maka, terbukalah jalan sehingga kita dapat lewat dan
berjalan di atasnya.

JENJANG BALITA

TUJUAN :
1. Anak dapat menceritakan kembali kisah pembebasan bangsa Israel dari Mesir
2. Anak dapat menyanyikan lagu Indonesia Raya dan mengenal bendera Indonesia

ALAT PERAGA
 Untuk cerita :
Pamong menyiapkan gambar-gambar untuk bercerita yang terdapat di CD.

Gambar 1 Gambar 2 Gambar 3


Gambar 4 Gambar 5 Gambar 6

Gambar 7 Gambar 8 Gambar 9

Gambar 10 Gambar 11 Gambar 12

 Untuk aktivitas dalam bagian penerapan:


Pamong menyiapkan bahan-bahan untuk membuat bendera. Kertas minyak/karton
merah putih, lem dan sedotan

PENDAHULUAN
Selamat pagi anak-anak!
MERDEKA! MERDEKA! MERDEKA! (pamong memberi contoh pekik merdeka dengan
mengepalkan tangan kanan ke udara)
Kita baru saja merayakan kemerdekaan Indonesia. Ada yang tahu tidak ya, kapan
indonesia merdeka? 17 AGUSTUS 1945!
Kemarin ada yang ikut lomba-lomba atau tidak? Ikut lomba apa saja?
INTI PENYAMPAIAN
Bukan hanya Indonesia saja yang diberi kebebasan kemerdekaan oleh Tuhan tetapi juga
bangsa Israel juga mengalami kemederkaan.
Ini kisah bangsa Israel dibebaskan dari penjajahan bangsa Mesir
(Pamong menunjukkan gambar 1)
Bangsa Israel dijajah oleh Bangsa Mesir. Tuhan menolong bangsa Israel untuk keluar dari
Mesir. Musa ditemani oleh Harun yang diutus Tuhan untuk meminta kebebasan dari Raja
Mesir
(Pamong menunjukkan gambar 2)
Raja mengijinkan mereka meninggalkan Mesir, karena sebelumnya Tuhan memberikan
bencana kepada orang-orang Mesir dan membuat mereka takut. Bangsa Israel bersiap
untuk pergi.
(Pamong menunjukkan gambar 3)
Bangsa Israel memulai perjalanan panjangnya melewati padang gurun dan bukit-bukit.
Mereka bersiap untuk menempuh perjalanan yang jauh.
(Pamong menunjukkan gambar 4)
Tapi, ternyata orang-orang Mesir berubah pikiran. Mereka tidak rela melepaskan bangsa
Israel. Mereka berniat untuk mengejar bangsa Israel dengan menggunakan 600 kereta
berperang yang cepat dan menakutkan
(Pamong menunjukkan gambar 5)
Orang-orang Israel sampai di Baal Zephon. Mereka tidak bisa lagi berjalan sebab di depan
mereka adalah laut Teberau.
(Pamong menunjukkan gambar 6)
Bangsa Israel ketakutan lalu marah-marah kepada Musa dan Tuhan.
Kira-kira adik-adik tahu atau tidak bagaimana Tuhan menyelamatkan mereka?
(Pamong menunjukkan gambar 7)
Tuhan menyuruh Musa untuk mengangkat tongkatnya dan mengulurkan tangannya ke
laut, lalu terbelahlah lautan.
(Pamong menunjukkan gambar 8)
Karena air laut terbelah, bangsa Israel dapat berjalan di tengah-tengahnya yang kering.
Pamong kemudian mengajak anak menyanyi “Bagaimana Cara Musa”
(Pamong menunjukkan gambar 9)
Bangsa Israel tidak mau kalah, mereka mengejar bangsa Israel juga melewati laut yang
terbelah
(Pamong menunjukkan gambar 10 dan 11)
Tapi, Tuhan kembali menyuruh Musa mengulurkan tangannya ke laut sehingga air laut
itu kembali seperti semula dan menenggelamkan orang-orang Mesir
(Pamong menunjukkan gambar 12)
Bangsa Israel melihat karya Tuhan dan mengucap syukur untuk kebebasan, kemerdekaan
yang diberikan Tuhan kepada mereka

Sama seperti bangsa Israel yang diberi kemerdekaan oleh Tuhan, demikian juga kita
bangsa INDONESIA, diberi kemerdekaan juga oleh Tuhan. Oleh sebab itu kita harus
mengucap syukur kepada Tuhan untuk kemerdekaan kita. MERDEKA! MERDEKA!
MERDEKA!

PENERAPAN
Sekarang, kita bersama-sama menyanyi lagu Indonesia Raya, yuk anak-anak. Ada yang
hafal lagunya? Ada yang tahu kalau bernyanyi Indonesia Raya harus dengan posisi yang
bagaimana? (ajak anak-anak bernyanyi Indonesia Raya dengan postur yang benar. Dinyanyikan
dengan penuh semangat danpostur tubuh yang tegap.)
Sebelum kita pulang, saya mau mengajak anak-anak untuk membuat bendera Indonesia.
Ada yang tahu bendera kita terdiri dari warna apa? (Ajaklah anak-anak untuk membuat
bendera. Tugas anak-anak menempel bendera ke sedotan yang telah disediakan. Sedotan sebagai
tiang ini bisa diganti dengan benda yang lain, asalkan tidak berbahaya bagi anak-anak)

JENJANG PRATAMA
ALAT
TUJUAN :
1. Anak dapat menceritakan kembali kisah pembebasan bangsa Israel dari Mesir
2. Anak dapat menyebutkan nama-nama pahlawan yang ikut berjuang dalam
kemerdekaan bangsa Indonesia
3. Anak dapat mengetahui bahwa kemerdekaan bangsa Indonesia adalah
pemberian Allah melalui perjuangan para pahlawan

PERAGA
 Untuk cerita :
Pamong menyediakan gambar-gambar dalam kisah Keluaran yang akan diceritakan,
atau video yang akan ditayangkan :
https://www.youtube.com/watch?v=ks_GuUqn7Pw
 Untuk aktivitas dalam bagian penerapan :
Pamong menyediakan uang kertas 1000, 2000, 5000, 10.000, 20.000, 50.000 dan
100.000 bisa yang lama atau yang baru, atau keduanya.

PENDAHULUAN
Selamat pagi anak-anak! Mari kita pekikkan MERDEKA 3 kali! MERDEKA!
MERDEKA! MERDEKA! (dengan penuh semangat sambil mengepalkan tangan ke udara)
Dua hari yang lalu kita memperingati apa? Ada yang tahu? Betul, kemerdekaan Indonesia.
Merdeka dari siapa? Penjajahan Belanda. Tanggal berapa kita merdeka? 17 Agustus!
Kemarin siapa yang ikut upacara? Hebat! Ada yang ikut lomba? Apa saja?

INTI PENYAMPAIAN
Ternyata, bukan Indonesia saja yang ditolong Tuhan untuk memperoleh kemerdekaan.
Bangsa Israel juga demikian.
(pamong bercerita dengan gambar, bisa dilihat pada bagian inti penyampaian balita. Atau bisa
menyiapkan video dengan alamat :
https://www.youtube.com/watch?v=ks_GuUqn7Pw)
(Pamong menunjukkan gambar 1)
Bangsa Israel dijajah oleh Bangsa Mesir. Tuhan menolong bangsa Israel untuk keluar dari
Mesir. Musa ditemani oleh Harun yang diutus Tuhan untuk meminta kebebasan dari Raja
Mesir
(Pamong menunjukkan gambar 2)
Raja mengijinkan mereka meninggalkan Mesir, karena sebelumnya Tuhan memberikan
bencana kepada orang-orang Mesir dan membuat mereka takut. Bangsa Israel bersiap
untuk pergi.
(Pamong menunjukkan gambar 3)
Bangsa Israel memulai perjalanan panjangnya melewati padang gurun dan bukit-bukit.
Mereka bersiap untuk menempuh perjalanan yang jauh.
(Pamong menunjukkan gambar 4)
Tapi, ternyata orang-orang Mesir berubah pikiran. Mereka tidak rela melepaskan bangsa
Israel. Mereka berniat untuk mengejar bangsa Israel dengan menggunakan 600 kereta
berperang yang cepat dan menakutkan
(Pamong menunjukkan gambar 5)
Orang-orang Israel sampai di Baal Zephon. Mereka tidak bisa lagi berjalan sebab di depan
mereka adalah laut Teberau.
(Pamong menunjukkan gambar 6)
Bangsa Israel ketakutan lalu marah-marah kepada Musa dan Tuhan.
Kira-kira adik-adik tahu atau tidak bagaimana Tuhan menyelamatkan mereka?
(Pamong menunjukkan gambar 7)
Tuhan menyuruh Musa untuk mengangkat tongkatnya dan mengulurkan tangannya ke
laut, lalu terbelahlah lautan.
(Pamong menunjukkan gambar 8)
Karena air laut terbelah, bangsa Israel dapat berjalan di tengah-tengahnya yang kering.
Pamong kemudian mengajak anak menyanyi “Bagaimana Cara Musa”
(Pamong menunjukkan gambar 9)
Bangsa Israel tidak mau kalah, mereka mengejar bangsa Israel juga melewati laut yang
terbelah
(Pamong menunjukkan gambar 10 dan 11)
Tapi, Tuhan kembali menyuruh Musa mengulurkan tangannya ke laut sehingga air laut
itu kembali seperti semula dan menenggelamkan orang-orang Mesir
(Pamong menunjukkan gambar 12)
Bangsa Israel melihat karya Tuhan dan mengucap syukur untuk kebebasan, kemerdekaan
yang diberikan Tuhan kepada mereka

PENERAPAN
Kalau bangsa Israel tadi ditolong Tuhan melalui perantaraan Musa, kalau Indonesia
mendapat kemerdekaan dari Tuhan melalui siapa? PAHLAWAN!
Pahlawan kita mempertaruhkan nyawanya, berperang untuk kemerdekaan bangsa kita.
Anak-anak ada yang tahu siapa saja nama pahlawan kita? Di mana saja kita bisa melihat
pahlawan kita? di Museum, di buku, di Internet dan di UANG!

Ayo kita lihat uang kertas kita. Ada yang membawa 1.000? 2.000? Dan seterusnya..
(bahaslah nama pahlawan ini bersama dengan anak-anak. Di akhir pembahasan, pamong dapat
memberikan pertanyaan tebak-tebakan dengan uang, untuk melihat, apakah anak ingat nama-
nama pahlawan tersebut)
JENJANG MADYA

TUJUAN : ALAT
4. Anak dapat menceritakan kembali kisah pembebasan bangsa Israel dari Mesir
5. Anak dapat menyebutkan nama-nama pahlawan yang ikut berjuang dalam
kemerdekaan bangsa Indonesia
6. Anak dapat mengetahui bahwa kemerdekaan bangsa Indonesia adalah
pemberian Allah melalui perjuangan para pahlawan

PERAGA
 Untuk cerita :
Pamong menyiapkan video “Menyeberangi Laut Teberau” dari :
https://www.youtube.com/watch?v=ks_GuUqn7Pw)
 Untuk aktivitas dalam bagian penerapan :
Pamong menyiapkan gambar-gambar pahlawan Indonesia dengan mengakses di
alamat berikut ini :
https://www.jatikom.com/2016/02/gambar-keterangan-pahlawan-nasional.html

PENDAHULUAN
Selamat pagi! Mari kita pekik Merdeka 3x! MERDEKA! MERDEKA! MERDEKA!
(dengan semangat sambil tangan mengepal ke udara)
Kita baru saja memperingati kemerdekaan Indonesia ya, 2 hari yang lalu. Anak-anak
memperingati dengan cara apa? (biarkan anak-anak menjawab)

INTI PENYAMPAIAN
Hari ini kita juga akan belajar mengenai kemerdekaan sebuah bangsa. Kira-kira ada yang
mau menebak, bangsa mana yang akan kita pelajari?
ISRAEL! Mari kita membaca dari Keluaran 14: 15-31
(setelah membaca, putarlah video “MENYEBERANGI LAUT TEBERAU”, lalu ajaklah anak-
anak untuk menyanyi “Bagaimana cara Musa”)
Tuhan memakai perantaraan Musa untuk memberikan kebebasan dan kemerdekaan bagi
bangsa Israel. Kalau di Negara kita, Tuhan memberikan kemerdekaan kepada kita melalui
apa?
Betul! Perjuangan dan pengorbanan para pahlawan. Siapa yang hafal beberapa nama
pahlawan yang berjuang demi kemerdekaan Indonesia? Siapa saja, coba sebutkan!

PENERAPAN
Supaya kita semakin hafal dan kenal dengan para pahlawan yang telah berkorban bagi
kemerdekaan bangsa kita. Kita akan memainkan sebuah permainan.
Anak-anak akan dibagi di dalam kelompok dan diberi nama dan gambar pahlawan secara
acak. Tugas kalian adalah mencocokkan gambar dengan namanya.
Gambar-gambar dapat diakses di :
https://www.jatikom.com/2016/02/gambar-keterangan-pahlawan-nasional.html
Nah ini tadi beberapa pahlawan kita yang perjuangan dan pengorbanannya dipakai Tuhan
sebagai sarana untuk memberikan kemerdekaan kepada kita. Semoga kita selalu
bersyukur kepada Tuhan atas kemerdekaan Indonesia, dan meneladani perjuangan para
pahlawan untuk menjadikan Indonesia ini semakin baik lagi. Maukah anak-anak dipakai
Tuhan untuk menjadikan Indonesia lebih baik? Mau berkorban?
MERDEKA! MERDEKA!
MERDEKA!
Minggu, 26 Agustus 2018
“GKJW Grejaku!”

Tahun Gerajawi :
Bulan Pembangunan GKJW
Bacaan Alkitab
Roma 12 : 1-8
Tema :
Sayalah GKJW
Ayat Hafalan :
Roma 12:1
Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan
kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang
hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu
yang sejati
Lagu Tema :
Kidung Ria no 1 “ Aku Anak GKJW”

PENJELASAN TEKS
Persembahan adalah salah satu tema tertua yang ada dalam Kekristenan. Bahkan sebelum
Kekristenan itu sendiri muncul, tema persembahan telah terlebih dahulu ada. Dalam kitab
Kejadian, (kitab pertama dalam Perjanjian Lama dan salah satu bagian Taurat) cerita
tentang Kain dan Habel memuat konsep mengenai persembahan. Jadi, tema tentang
persembahan bukanlah tema yang baru, tetapi telah ada dan terpelihara melalui tradisi
dari generasi ke generasi. Namun bukan hanya orang Yahudi dan orang Kristen saja yang
memiliki konsep persembahan.

Konsep persembahan juga dimiliki oleh aliran-aliran kepercayaan yang lain. Sejak jaman
bangsa Israel, kita telah disuguhi cerita mengenai dewa-dewa dan allah-allah lain yang
menuntut persembahan. Demikian juga dalam masa Kekristenan awal, kita banyak
melihat hal yang sama terjadi, melalui surat-surat yang ditulis Paulus. Di dalam I Korintus
8 misalnya, ditunjukkan bahwa orang-orang kafir juga memiliki konsep persembahan.
Oleh sebab itu, dalam bagian ini, Rasul Paulus seolah-olah ingin memberikan sebuah
pengajaran yang benar mengenai persembahan, sebab di sekitar merekapun banyak
berkembang ajaran, kebiasaan serta praktek persembahan kepada dewa dan ilah lain.

Di dalam tradisi Yahudi, persembahan tidak bisa dilakukan begitu saja dan seenaknya.
Persembahan menjadi salah satu bagian ritual yang harus dilakukan dengan seksama,
cermat dan sungguh-sungguh. Kita dapat membaca betapa banyak hukum dan peraturan
mengenai persembahan (paling tidak dalam Taurat) yang dipegang dan dijaga oleh bangsa
Israel.
Rasul Paulus tidak memberikan peraturan-peraturan tertentu mengenai persembahan. Dia
hanya menyarikan ajarannya melalai 1 ayat (Roma 12:1). Mempersembahkan tubuh
sebagai persembahan yang hidup, kudus dan berkenan, sebagai ibadah yang sejati.
Mempersembahkan tubuh sebagai persembahan yang hidup. Pernyataan ini
mengkonfrontasi kebiasaan beberapa aliran yang meminta persembahan badan,
menumbalkan sesuatu atau seseorang. Mempersembahkan dalam kematian. Bagi Paulus
tidak demikian. Tubuh hendaknya dipersembahkan sebagai persembahan yang hidup. Hal
ini menolong orang Kristen untuk sadar bahwa tubuh dan hidupnyalah yang seharusnya
dipersembahkan. Waktu, harta, talenta, segala sesuatu yang ada dalam tubuh kita yang
hidup inilah yang seharusnya dipersembahkan. Itu sebabnya mengapa dalam penjelasan
selanjutnya, Paulus menjelaskan betapa setiap orang harus melakukan pelayanannya
melalui talentanya masing-masing. Tubuh dan hidup kita ini adalah persembahan.

“Yang kudus dan berkenan, sebagai ibadah yang sejati”. Frasa ini dekat dengan kebiasaan
bangsa Yahudi dalam mempersembahkan persembahan kepada Tuhan. Bangsa Yahudi
terbiasa untuk menganggap persembahan sebagai sesuatu yang harus dilakukan dengan
sungguh-sungguh, dan memang demikian seharusnya. Sehingga, jika kita menyadari
hidup kita sebagai persembahan, seharusnya juga sekaligus mengingatkan betapa kita
harus menjaga tubuh dan hidup kita sehingga kita tetap kudus dan berkenan sebagai
persembahan di hadapan Tuhan.

Dalam kehidupan perjalanan GKJW, persembahan juga merupakan sebuah tema yang
tidak terelakkan. Banyak cerita yang mengisahkan betapa gereja dan persekutuan kita ini
terbentuk dari orang-orang yang benar-benar memper-sembahkan tubuh dan hidupnya
bagi kemuliaan Tuhan. Dengan demikian, seharusnya GKJW ini tetap dibangun atas
kesadaran yang demikian. Setiap warga sadar bahwa tubuh dan hidup mereka adalah
persembahan di hadapan Tuhan. Demikian juga gereja sebagai sebuah persekutuan
adalah persembahan di hadapan Tuhan sehingga tugas masing-masing anggotanya adalah
menjaga hidup persekutuan ini tetap kudus dan berkenan sebagai persembahan kepada
Tuhan.
JENJANG BALITA

TUJUAN :
Anak dapat menunjukkan lambang GKJW dan menyanyikan lagu “Aku
Anak GKJW”
ALAT PERAGA
 Untuk Cerita
Pamong menyiapkan gambar logo GKJW dan
tulisan G-K-J-W
 Untuk aktivitas dalam bagian penerapan
Pamong menyiapkan logo gkjw yang diprint kecil-
kecil, karton, lem, pensil warna, spidol, gunting
Catatan : jika memungkinkan, pamong dapat memakai baju
yang memiliki gambar logo GKJW

PENDAHULUAN
Selamat Pagi! Apa kabar anak-anak?
Ada yang tahu tidak ini gambar apa? (sambil mengeluarkan gambar logo GKJW). Ini adalah
gambar logo gereja kita. Nama gereja kita apa ya? Ada yang tahu? G-K-J-W! (Pamong
dapat mengulangi pengejaan ini beberapa kali sampai anak-anak mengerti dan hafal)
Nah sekarang kalau kepanjangannya, siapa yang tahu? G.. Greja! K..Kristen! J..Jawi!
W..Wetan! (Pamong dapat mengulangi pengejaan ini beberapa kali sampai anak-anak mengerti
dan hafal)

INTI PENYAMPAIAN
Itu tadi gambar gereja kita. Sekali lagi apa? G-K-J-W! Greja Kristen Jawi Wetan!
Papa dan Mamamu juga tumbuh di gereja GKJW. Di GKJW inilah say dan kalian belajar
memuji Tuhan. Belajar berdoa dan belajar memberi persembahan yang terbaik kepada
Tuhan.
Ayo...kita bersama-sama menyanyikan lagu : AKU ANAK GKJW dengan penuh
semangat.
PENERAPAN
Anak-anak, sekarang kita akan bersama-sama membuat pembatas Alkitab dengan logo
GKJW (dibuat sekreatif mungkin) !

JENJANG PRATAMA

TUJUAN :
1. Anak dapat menceritakan pesan Paulus tentang mempersembahkan
hidup
2. Anak dapat menunjukkan lambang GKJW dan menyanyikan lagu Aku
Anak GKJW
ALAT PERAGA
 Untuk aktivitas dalam bagian penerapan
Pamong menyiapkan potongan-potongan bagian dari gambar logo GKJW, kertas dan
lem.

PENDAHULUAN
Selamat pagi! Apa kabar anak-anak?
Pagi ini kita akan bermain terlebih dahulu. Siapa yang mau bermain? (pamong membagi
anak dalam kelompok)
Peraturan permainan hari ini adalah : Melalui segala sesuatu yang dimiliki anggota
kelompok, tiap kelompok harus membentuk garis sepanjang mungkin!
(Pamong dapat mengamati usaha setiap kelompok untuk membuat garis panjang. Kemudian
bahaslah sedikit mengenai permainan tersebut. Apa yang dipelajari anak dari permainan itu?)

INTI PENYAMPAIAN
Kita baca yuk bersama-sama dari Roma 12 : 1-8 !
Anak-anak, kalau setiap ibadah, kita kan selalu ada persembahan. Biasanya kalau di
gereja kita, apa saja yang anak-anak persembahkan? Nah, kalau pada waktu undhuh-
undhuh, apa saja?
Hari ini kita belajar dari bacaan kita, ternyata persembahan itu tidak hanya uang,
makanan, buah ( dan lainnya yang dipersembahkan ketika unduh-unduh) saja tetapi juga apa
tadi? TUBUH dan HIDUP!
Maksudnya apa ya?
Kalau kita mempersembahkan tubuh dan hidup kita, berarti kita mempersembahkan
semua yang kita miliki ini untuk kemuliaan Tuhan. (pamong menanyai beberapa anak) Rika,
hobinya apa? Menyanyi, berarti bagaimana caranya mempersembahkan kepada Tuhan?
Iya, bisa dengan menyanyi dalam ibadah, atau memimpin menyanyi di sekolah minggu.
Nah Gereja kita, GKJW ini juga terbentuk karena banyak orang yang mau
mempersembahkan hidupnya untuk kemuliaaan nama Tuhan. Bukan hanya hartanya saja
yang dipersembahkan tetapi juga waktunya, talentanya. TUBUH dan HIDUPnya untuk
Tuhan melalui GKJW. Apa anak-anak juga mau mempersembahkan TUBUH dan
HIDUPmu untuk kemuliaan nama Tuhan atau tidak? Kalau dipersembahkan, berarti juga
dijaga sungguh-sungguh ya? Supaya menjadi persembahan yang kudus dan berkenan
kepada Allah.

PENERAPAN
Yuk bersama-sama kita nyanyikan Kidung Ria no 1, ayat 1 dan 2. AKU ANAK GKJW!
Kita nyanyikan dengan semangat dan dengan gerakan ya!
Sekarang saya punya permainan untuk anak-anak! Menyusun puzzle! Kira-kira menjadi
gambar apa ya? Supaya tahu, harus diselesaikan terlebih dahulu.
(ketika sudah selesai, ajak anak-anak untuk membuat yel-yel singkat, misalnya : AKU ANAK
GKJW! GKJW PANCEN OKE! Sesuai kreatifitas masing-masing dan teriakkan yel-yel dengan
semangat)

JENJANG MADYA

TUJUAN :
1. Anak dapat menceritakan pesan Paulus tentang mempersembahkan hidup
2. Anak dapat menjelaskan lambang GKJW dan menyanyikan lagu Aku
Anak GKJW

ALAT PERAGA
 Untuk aktivitas pada bagian penerapan
Pamong menyediakan lambang GKJW yang telah diberi angka pada bagian-
bagiannya.

PENDAHULUAN
Selamat pagi! Apa kabar anak-anak?
Pagi ini kita akan bermain terlebih dahulu. Siapa yang mau bermain? (pamong membagi
anak dalam kelompok)
Peraturan permainan hari ini adalah : Melalui segala sesuatu yang dimiliki anggota
kelompok, tiap kelompok harus membentuk garis sepanjang mungkin!
(Pamong dapat mengamati usaha setiap kelompok untuk membuat garis panjang. Kemudian
bahaslah sedikit mengenai permainan tersebut. Apa yang dipelajari anak dari permainan itu?)
INTI PENYAMPAIAN
Kita baca yuk bersama-sama dari Roma 12 : 1-8 !
Anak-anak, kalau setiap ibadah, kita kan selalu ada persembahan. Biasanya kalau di
gereja kita, apa saja yang anak-anak persembahkan? Nah, kalau pada waktu undhuh-
undhuh, apa saja?
Hari ini kita belajar dari bacaan kita, ternyata persembahan itu tidak hanya uang,
makanan, buah ( dan lainnya yang dipersembahkan ketika unduh-unduh) saja tetapi juga apa
tadi? TUBUH dan HIDUP!
Maksudnya apa ya?
Kalau kita mempersembahkan tubuh dan hidup kita, berarti kita mempersembahkan
semua yang kita miliki ini untuk kemuliaan Tuhan. (pamong menanyai beberapa anak) Rika,
hobinya apa? Menyanyi, berarti bagaimana caranya mempersembahkan kepada Tuhan?
Iya, bisa dengan menyanyi dalam ibadah, atau memimpin menyanyi di sekolah minggu.

Nah Gereja kita, GKJW ini juga terbentuk karena banyak orang yang mau
mempersembahkan hidupnya untuk kemuliaaan nama Tuhan. Bukan hanya hartanya saja
yang dipersembahkan tetapi juga waktunya, talentanya. TUBUH dan HIDUPnya untuk
Tuhan melalui GKJW. Apa anak-anak juga mau mempersembahkan TUBUH dan
HIDUPmu untuk kemuliaan nama Tuhan atau tidak? Kalau dipersembahkan, berarti juga
dijaga sungguh-sungguh ya? Supaya menjadi persembahan yang kudus dan berkenan
kepada Allah.
PENERAPAN
Anak-anak ada yang pernah tahu gambar simbol GKJW? Ada yang tahu terdiri dari apa
simbol GKJW itu? (pamong menjelaskan dengan gambar)
(ajak anak-anak untuk membuat yel-yel singkat, misalnya : AKU ANAK GKJW! GKJW
PANCEN OKE! Sesuai kreatifitas masing-masing dan teriakkan yel-yel dengan semangat)

Anak-anak, GKJW juga punya lagu tema lo. Tau kan lagunya? Hafal ayat 1 dan 2? Yuk
kita nyanyikan bersama-sama dengan gerakan dan penuh semangat!
Nah sekarang kakak punya gambar, seperti peta buta. Kita lengkapi bersama-sama yuk.
Masih ingat tidak penjelasan kakak tadi? (dalam bagian ini, teknis menyesuaikan keadaan
masing-masing. Jika dipandang mampu, anak-anak dapat diberikan lembaran masing-masing,
atau dibagi dalam kelompok)
PENJELASAN UNTUK KEGIATAN BULAN SEPTEMBER

Bulan September adalah bulan Kitab Suci maka Tema bacaan maupun materi
kegiatan selama bulan September berkaitan dengan Kitab Suci Untuk mendukung hal
tersebut disarankan untuk :
1. Mempersiapkan ruang ibadah anak dengan mendekorasi sesuai dengan tema Kitab
Suci. Misalnya menyiapkan beberapa versi Alkitab dengan berbagai ukuran.
2. Menyiapkan/membuat “daftar hadir” dengan tema Kitab Suci ;
a. Buat kolom–kolom/kotak untuk Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru (Buat
dengan menggunakan karton besar dan hias semenarik mungkin). Tempelkan di
tembok atau papan.
b. Potong kertas warna-warni (ukuran disesuaikan dengan kolom yang dibuat pada
point a) dan ditulis nama-nama kitab. Masukkan dalam sebuah kotak/keranjang.
c. Siapkan kotak tersebut di depan kelas. Anak-anak yang datang akan mengambil
kertas/kartu yang bertuliskan nama kitab tersebut.
d. Selanjutnya anak-anak menempelkan kartu tersebut pada kolom yang sudah
disediakan sesuai dengan urutan kitab. (kegiatan ini dilanjutkan pada minggu
berikutnya sampai semua kolom terisi/lengkap semua kitab PL dan PB). Apabila
jumlah anak cukup banyak, sehingga sebelum minggu ke-5 semua kolom/kotak
sudah terisi bisa dilanjutkan dengan membuat kartu lagi yang bertuliskan
kisah/cerita Alkitab. Misalnya : Bahtera Nuh, Daniel di kandang singa, dsb. Anak-
anak bisa menempelkannya di nama Kitab yang memuat cerita tersebut. (cerita
nabi Nuh ditempelkan di bawah / samping tulisan kitab Kejadian.
3. Membukukan cerita–cerita Alkitab selama bulan September (5 cerita) dalam buku “
Aku dan Firman Tuhan”. Untuk itu pamong diharapkan bisa menyiapkan buku
tersebut (gambar dan materi /isi buku ada dalam CD).

Kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan untuk semua jenjang. (untuk buku, isinya ada
beberapa perbedaan untuk tiap jenjangnya. Disesuaikan dengan usia anak. Karena
kondisi tiap jemaat berbeda (ruangan, jumlah anak, dsb ) maka kegiatan-kegiatan
tersebut di atas bisa dilakukan dengan menyesuaikan kondisi jemaat setempat dan
sesuai dengan kreativitas masing-masing pamong.

Anda mungkin juga menyukai