05-HO Penerapan Spesifikasi Teknik
05-HO Penerapan Spesifikasi Teknik
UNTUK
PELAKSANAAN PERKERASAN JALAN BETON
Perkerasan jalan beton terdiri dari plat beton semen (slab) yang
bersambungan (tidak menerus) dengan atau tanpa tulangan, atau
plat beton menerus dengan tulangan, yang terletak di atas lapis
pondasi bawah, tanpa atau dengan lapisan aspal beton (AC) sebagai
lapis permukaan.
Lapis pondasi bawah dalam struktur perkerasan jalan beton tidak selalu
dipasang, tergantung dari kondisi tanah dasarnya, dan pada umumnya
didesain untuk tidak ikut menahan beban (non struktural).
4.2.1.1 Air
• Air yang dipergunakan untuk beton harus diuji sesuai dengan SNI 03-
6817-2002 (AASHTO T26).
• Jika dapat diminum, maka air tersebut dapat dipakai untuk pembuatan
perkerasan jalan beton tanpa melalui pengujian laboratorium.
4.2.1.2 Semen
• Semen yang digunakan memenuhi SNI 15-2049-1994 (AASHTO M85)
kecuali jenis IA, IIA, IIIA dan IV. Terkecuali diperkenankan oleh
Konsultan Pengawas, bahan tambahan (aditiv) yang dapat
menghasilkan gelembung udara dalam campuran tidak boleh
digunakan.
• Hanya satu merk semen portland yang dapat digunakan di dalam
proyek.
• Admixture (Bahan Tambah / Aditiv) tidak boleh digunakan tanpa
persetujuan tertulis dari Konsultan Pengawas.
4.2.1.3 Agregat
• Gradasi agregat kasar dan halus harus memenuhi ketentuan yang
diberikan dalam Tabel 4.1.1.1.(1). :
• Agregat harus bebas dari bahan organik seperti yang ditunjukkan oleh
pengujian SNI 03-2816-1992 tentang Metode Pengujian Kotoran Organik
dalam Pasir untuk Campuran Mortar dan Beton dan harus memenuhi
sifat-sifat lainnya yang diberikan dalam Tabel 4.1.1.1.(2)
Berkaitan dengan
workability
campuran
beton
4.4. PENERAPAN KETENTUAN SAMBUNGAN-
SAMBUNGAN (JOINTS)
• Jenis Pekerjaan
• Nomor Mata Pembayaran
• Nama Mata Pembayaran
• Volume / Kuantitas Pekerjaan Lokasi Pekerjaan
• Gambar Rencana / Gambar kerja yang terkait
• Jenis dan Jumlah personil yang akan ditugaskan
• Jenis dan kuantitas peralatan yang akan digunakan
• Jenis dan kuantitas material yang akan dipakai.
Pembuatan catatan pelaksanaan pekerjaan harus dilakukan
mengikuti formulir-formulir standar yang disetujui dan ditetapkan
Pemberi Tugas, yang biasanya berisi informasi mengenai:
• Jenis Pekerjaan
• Nomor Mata Pembayaran
• Nama Mata Pembayaran
• Tanggal pelaksanaan pekerjaan
• Lokasi pekerjaan
• Jenis Bagian / Komponen Pekerjaan
• Tanggal dan jam kedatangan material
• Tanggal dan jam penggunaan
• Rincian hasil pengukuran (panjang, lebar, tinggi dan volume)
• Keterangan lainnya (besi tulangan, dsb.).
• Masalah yang timbul dan pemecahannya