Anda di halaman 1dari 10

Program Magister Manajemen

Fakultas Ekonomika dan Bisnis


Immersion Program
Dosen Pengampu: Rika Fatimah P.L., S.T., M.Sc., Ph.D.

Oleh: Kelompok 15
Benedicta Fronti Whinarsi (17/421864/PEK/23441)
Melky Aliandri (17/421920/PEK/23497)
Nur Rachma Handayanie (17/421925/PEK/23502)
Vicky Ardian Muchtar (17/422827/PEK/23673)
Habibah Asma’ul Husna (18/432776/PEK/24042))

Eksekutif B Angkatan 35 C Jakarta


24 Agustus 2019

ANALISIS PENERAPAN “BUSINESS MODEL CANVAS” PADA


BISNIS WARUNK UPNORMAL
nongkrong dan bersosialisasi di kedai-kedai
INTRODUCTION sederhana, sedangkan yang memiliki tingkat
Sejak lima tahun lalu hingga tahun 2019 ini ini ekonomi lebih mapan dapat memilih nongkrong di
terjadi adanya fenomena eating out dan nongkrong kedai kopi ternama, seperti Starbucks, Caribou,
yang telah menjadi gaya hidup di masyarakat Excelso, atau di café-café modern lainnya.
Indonesia, tidak hanya masyarakat di kota besar
Berdasarkan fenomena yang terjadi, terdapat salah
maupun di pinggiran tapi hampir di seluruh
kalangan masyarakat. Hal ini terjadi hampir di satu perusahaan yang memiliki gebrakan baru,
dimana perusahaan tersebut menyajikan tempat
semua golongan masyarakat, baik yang
nongkrong dengan harga yang menengah dan
berpenghasilan menengah ke atas maupun ke
dapat dinikmati oleh semua golongan masyarakat.
bawah. Khususnya pada kalangan mahasiswa,
Perusahaan tersebut yang saat ini berkembang
minat dalam mengunjungi tempat makan
adalah PT. Citarasaprima Indonesia Berjaya (PT.
sangatlah besar karena selain sebagai tempat untuk
CIB) yang merupakan salah satu perusahaan dari
bersosialisasi, mereka juga menjadikan tempat
grup Citra Rasa Prima (CRP) yang berasal dari
makan sebagai tempat untuk mencari hiburan.
kota kembang Bandung, PT. CIB berhasil
Dengan kata lain, hal tersebut dipergunakan
menciptakan suatu alternatif baru yaitu
sebagai sarana dalam mengikuti gaya hidup yang
telah menjadi trend saat ini. mengembangkan tempat nongkrong maupun
tempat bersosialisasi yang dapat menaikkan
Makan di luar rumah bukan hanya sekedar untuk gengsi bagi setiap golongan masyarakat,
memenuhi hasrat untuk menghilangkan lapar dan khususnya mahasiswa atau generasi muda masa
dahaga, melainkan hal tersebut telah mengalami kini.
pergeseran makna yaitu menjadi salah satu cara
Dengan adanya pengembangan tempat nongkrong
untuk memenuhi kepuasan dan kesenangan.
tersebut, telah memberikan atmosfer yang tidak
Sehingga, makan di luar rumah dapat juga
kalah dari café-café modern, bahkan suasana yang
dijadikan sebagai ajang bersosialisasi yang telah
diciptakan lebih kekinian sehingga sangat menarik
menjadi bagian dari gaya hidup masa kini. Selain
untuk dikunjungi seluruh lapisan masyarakat
itu, dapat juga dijadikan sebagai alasan untuk
terutama kalangan muda dan keluarga. CRP
menunjukan simbol kehormatan, menaikkan
status, serta gengsi. Mahasiswa yang berkantung Group telah berhasil membuat tempat makan yang
saat ini telah memiliki nama dan tempat di
pas-pasan sudah cukup bahagia apabila dapat
masyarakat yaitu “Warunk UpNormal”. Warunk

Halaman 1 dari 10 Immersion Program – Kelompok 15 (Eksekutif B 35 C)


UpNormal telah berdiri sejak Juni 2014 dengan Beberapa permasalahan yang dihadapi oleh
outlet pertamanya yang berada di Jalan Suci di industri kreatif sektor kuliner di Warunk
kota Bandung. Saat ini Warunk UpNormal telah UpNormal adalah Intelligent Transformation,
memiliki ± 107 cabang yang tersebar di seluruh biaya operasional yang tinggi, dan juga penjualan
provinsi di Indonesia. yang cenderung stagnan. Selain itu ketatnya
persaingan dalam industri kuliner juga menjadi
Para founder yang membentuk Warunk
salah satu faktor naik turunnya bisnis Warunk
UpNormal, mereka mengusung dan menawarkan
UpNormal. Oleh karena itu, permasalahan
konsep yang berbeda dan unik dari tempat
tersebut cukup berpengaruh tinggi terhadap
nongkrong lainnya. Selain itu, juga memberikan
pendapatan yang diterima oleh perusahaan.
konsep tempat nongkrong yang nyaman dengan
Permasalahan ini menjadi menarik untuk diulas
fasilitas kekinian juga menyajikan berbagai kreasi
dan dianalisa lebih lanjut dengan menggunakan
dari pengolahan mie instan. Seperti yang telah
data primer dan sekunder yang diperoleh dari
diketahui sebelumnya bahwa Warunk UpNormal
wawancara, observasi di lapangan, dan
adalah warung nasi goring dan kopi biasa yang
penyebaran kuesioner untuk menggali
naik kelas dengan kreasi dari olahan mie instannya
pengalaman yang dialami olrh pelanggan, serta
baik dari varian maupun kualitasnya.
perbandingan data dengan industri sejenis.
Nirmal Rajaram yang merupakan CEO dari CRP
Tujuan penelitian ini secara umum adalah
Group telah mengembangkan konsep “Intelligent
melakukan analisa bisnis Warunk UpNormal
Transformation” dalam mengatasi banyaknya
dengan metode Analisa Business Model Canvas,
permasalahan dipasar / industri. Permasalahan
Blue Ocean Strategy, dan Four Action Framework
yang dihadapi oleh seluruh pemain dalam industri
adalah sebagai berikut:
kreatif sektor kuliner ini diantaranya biaya tinggi,
1. Menganalisis lebih mendetail terkait dengan
penjualan yang stagnan malah cenderung
permasalahan dalam industri yang dialami
menurun, dan yang utama adalah perebutan
oleh Warunk UpNormal.
pangsa pasar oleh seluruh pemain.
2. Menganalisis industri sejenis dan
Hal yang paling penting menurut Nirmal Rajaram membandingkannya dengan Warunk
adalah inovasi yang mana hal tersebut sangat UpNormal.
dibutuhkan agar bisnis tetap berkesinambungan 3. Membahas permasalahan yang dialami
dan sustainability. Dalam hal ini beberapa inovasi Warunk UpNormal sesuai dengan keilmuan
yang bisa dilakukan adalah inovasi operasional, yang telah diterima di bangku perkuliahan.
inovasi penciptaan kolaborasi antara perusahaan 4. Mengulas kegiatan operasional dan
dan mitra, serta inovasi pemasaran produk. pemasaran yang selama ini dilakukan oleh
“Intelligent Transformation” merupakan salah Warunk UpNormal
satu strategi yang diterapkan CRP Group dalam 5. Memformulasikan solusi yang didasarkan
menjawab tantangan kebutuhan alternatif tempat oleh keilmuan yang diterima di bangku
makan dan minum masa kini, dengan membuka perkuliahan, sehingga dapat memberi
usaha tempat makan di mal, tempat keramaian, masukan pada bisnis Warunk UpNormal
atau pusat perbelanjaan modern. Dengan adanya untuk menjadi lebih baik lagi.
hal tersebut, maka pemilik perusahaan akan
dibebankan biaya sewa tempat dan pelanggan juga Penulisan ini hanya melakukan analisa terhadap
dibebankan untuk membayar service charge, dan strategi model bisnis yang dilakukan oleh
biaya yang dibebankan tersebut relatif cukup manajemen CRP Group terutama pada bisnis
tinggi. “Warunk UpNormal”, baik dalam hal
operasional, pemasaran, ataupun kerjasama
dengan pihak-pihak lain atau pihak ketiga. Dengan

Halaman 2 dari 10 Immersion Program – Kelompok 15 (Eksekutif B 35 C)


menggunakan konsep pada Business Model menggambarkan berbagai jenis hubungan
Canvas, Blue Ocean Strategy, dan Four Action yang dibangun perusahaan bersama Segmen
Framework, kemudian implementasi yang telah Pelanggan yang spesifik.
dilakukan oleh Warunk UpNormal akan di e. Revenue Stream merupakan blok bangunan
klasifikasikan pada 9 (Sembilan) blok yang akan arus pendapatan menggambarkan uang tunai
disesuaikan dengan kategori serta aktifitasnya, dan yang dihasilkan perusahaan dari masing-
nantinya akan dianalisa untuk dikembangkan masing Segmen Pelanggan (biaya harus
dalam memberikan solusi dan rekomendasi mengurangi pendapatan untuk menghasilkan
kepada perusahaan. pemasukan).
f. Key Resources merupakan blok bangunan
LITERATURE REVIEW sumber daya utama menggambarkan asset-
1. Business Model Canvas aset terpenting yang diperlukan agar sebuah
Business Model Canvas merupakan sebuah model model bisnis dapat berfungsi.
bisnis menggambarkan dasar pemikiran tentang g. Key Activities merupakan blok bangunan
bagaimana organisasi menciptakan (creates), aktivitas kunci menggambarkan hal-hal
memberikan (delivers), dan menangkap (captures) terpenting yang harus dilakukan perusahaan
nilai, (Osterwalder & Pigneur, 2010). Model agar model bisnisnya dapat bekerja. Platform
bisnis dapat diibaratkan seperti blue print terkait / Jaringan
dengan strategi yang akan diterapkan melalui h. Key Partnership merupakan blok bangunan
struktur organisasi, proses, dan sistem. Kemitraan Utama menggambarkan jaringan
pemasok dan mitra yang membuat model
Konsep model bisnis ini akan dijelaskan dengan 9
bisnis dapat bekerja.
(Sembilan) blok bangunan dasar yang
i. Cost Structure merupakan struktur biaya
memperlihatkan cara berpikir tentang bagaimana
menggambarkan semua biaya yang
sebuah perusahaan menghasilkan uang.
dikeluarkan untuk mengoperasikan model
Kesembilan blok tersebut mencakup 4 (empat)
bisnis.
bidang utama dalam suatu bisnis diantaranya
adalah Pelanggan, Penawaran, Insfrastruktur, dan 2. Four Actions Framework
Dalam rangka mendobrak Value Trade Off antara
Kelangsungan Finansial, 9 (Sembilan) blok
difrensiasi dan biaya rendah untuk menciptakan
bangunan dasar ini, antara lain:
New Value Curve, maka diperlukan kerangka
a. Customer Segments merupakan blok
kerja empat langkah atau istilah lainnya Four
bangunan segmen pelanggan
Action Framework. Kerangka kerja ini akan
menggambarkan tentang sekelompok orang
membantu merekonstruksi elemen-elemen nilai
atau organisasi berbeda yang ingin dijangkau
customer dalam membuat new value curve. 4
atau dilayani oleh perusahaan.
(Empat) pertanyaan kunci yang mampu
b. Value Propositions merupakan blok
menantang strategi dan model bisnis dalam sebuah
bangunan proposisi nilai menggambarkan
industri, antara lain sebagai berikut:
gabungan antara produk dan layanan yang
1. Faktor apa saja yang harus dihapuskan?
menciptakan nilai untuk segmen pelanggan
2. Faktor apa saja yang harus dikurangi?
yang lebih spesifik.
3. Faktor apa saja yang harus ditingkatkan?
c. Channels merupakan blok bangunan saluran
4. Faktor apa saja yang harus diciptakan?
menggambarkan bagaimana sebuah
perusahaan berkomunikasi dengan segmen Berdasarkan 4 (Empat) pertanyaan diatas
pelanggannya dan menjangkau mereka untuk memungkinkan kita secara sistematis dapat
memberikan proposisi nilai. mengembangkan tata cara perusahaan untuk
d. Customer Relationships merupakan blok menata ulang elemen-elemen customer value
bangunan hubungan pelanggan diseluruh industri-industri alternatif guna

Halaman 3 dari 10 Immersion Program – Kelompok 15 (Eksekutif B 35 C)


memanjakan customer dengan suatu pengalaman terjadi volume penjualan yang tinggi karena
baru yang belum pernah mereka nikmati, dan keunggulan nilai yang diciptakan.
dalam waktu bersamaan perusahaan tetap fokus Strategi samudra biru yang efektif adalah dengan
mempertahankan struktur biaya pada level yang mengembangkan 3 (tiga) kualitas yang saling
rendah. melengkapi, yaitu Focus, Divergensi, dan
Compeling Tagline. Setiap bagian strategi yang
3. Blue Ocean Strategy
baik dan hebat harus memiliki focus dan kurva
Kompetisi bagi perusahaan adalah suatu tantangan
nilai dari perusahaan harus dengan jelas dan tegas
tersendiri untuk menjaga keberlangsungan usaha
menunjukan fokus tersebut. Divergensi akan
suatu perusahaan. Keterlibatan kompetisi
mendorong perusahaan untuk berkompetisi
langsung antara perusahaan dalam mengejar
dengan strategi menciptakan keunikan yang
keuntungan dan pertumbuhan yang abadi
memberikan nilai pembeli yang jauh lebih unggul
membuat perusahaan tersebut dapat melakukan
dari pesaing dalam industry. Kemudian compeling
segala macam cara dalam bertarung. Pertarungan
tagline atau moto yang baik dan bagus tidak hanya
mereka dalam berkompetisi demi mengejar
harus mampu menyampaikan pesan perusahaan
keunggulan kompetitif, bertarung merebut pangsa
secara jelas, tetapi juga harus menginformasikan
pasar dengan berusaha menciptakan differensiasi.
produk perusahaan secara jujur. Karena, jika tidak
Menurut W. Chan Kim & Renee Mauborgne
dilakukan akan mengakibatkan kehilangan
(2005), strategi bisnis yang mengandalkan
kepercayaan dan minat dari konsumen.
persaingan pada usaha yang sama dengan logika
bisnis lama dalam Blue Ocean Strategy disebut METHODS
Red Ocean, dimana seluruh pebisnis pada industri Metode penelitian dalam penelitian ini adalah
yang sama saling berlomba-lomba mencari menggunakan metode kualitatif atau yang biasa
pelanggan dengan melakukan segala cara, terjadi disebut dengan metode explanatory qualitative
gontok-gontokan dan saling membunuh hingga yang didapatkan dengan cara kombinasi antara
berdarah-darah sehingga warna merah ada
observasi dan wawancara langsung dengan
dimana-mana dan ini dianalogikan sebagai Red pemilik perusahaan serta pelaku usaha sejenis.
Ocean (Samudra merah). Sedangkan kemampuan Kemudian terkait dengan metode berikutnya yang
menciptakan pasar baru yang tidak diperebutkan dilakukan adalah metode penelitian kuantitatif
dan bermain sendiri dianalogikan sebagai Blue atau yang biasa disebut dengan metode
Ocean (Samudra biru). Langkah awal dalam Blue explanatory quantitative didapatkan dengan cara
Ocean Strategy adalah Value Innovation. melakukan penyebaran kuesioner melalui google
Penciptaan samudra biru tidak menggunakan form. Hasil dari kuesioner tersebut diolah
kompetisi sebagai rujukan, tetapi sebaliknya Kim menggunakan IBM SPSS Statistics dilakukan
& Renee mengikuti logika strategis yang disebut pengujian untuk dilakukan Uji Validitas dan Uji
Value Innovation. Value Innovation diciptakan Realibilitas. Pengolahan data primer dari interview
sebagai dasar tindakan perusahaan untuk
dengan founder Warunk UpNormal dan kuesioner
mempengaruhi struktur biaya dan tawaran nilai terhadap beberapa responden, serta observasi
bagi konsumen. Penghematan biaya dilakukan terhadap usaha sejenis dan data sekunder dari
dengan menghilangkan dan mengurangi faktor- internal Warunk UpNormal. Berdasarkan sumber
faktor yang menjadi titik persaingan dalam data yang didapatkan, maka diharapkan dapat
industri. Nilai pembeli dapat ditingkatkan dengan memperkaya analisa yang dilakukan.
menambahkan dan menciptakan elemen-elemen
yang belum pernah ditawarkan dalam industry, DISCUSSION
sehingga dalam prosesnya biaya akan berkurang Dari hasil wawancara dengan pihak Warunk
lebih banyak ketika skala ekonomi bekerja setelah UpNormal dan observasi dengan industri sejenis,
informasi tersebut dipergunakan sebagai acuan

Halaman 4 dari 10 Immersion Program – Kelompok 15 (Eksekutif B 35 C)


untuk pemetaan ke dalam konsep teori Business Industri
Roti
Model Canvas, maka didapatkan gambaran No. Komponen Warunk Mc Keterangan
Bakar
UpNormal Donalds
pemetaan sebagai berikut. Eddy
Board games
10. Games 9 N/A N/A yang
disediakan
Teknologi
11. Teknologi 9 N/A N/A yang
digunakan
Inovasi yang
12. Inovasi 9 N/A N/A
dilakukan

Sejalan dengan komponen pertanyaan yang


diberikan pada kuesioner, berikut ini adalah
penjelasan dari komponen dari tabel diatas, adalah
sebagai berikut:
1. Harga merupakan harga yang ditawarkan oleh
Warunk UpNormal dan akan dibandingkan
Terkait penerapan konsep teori Blue Ocean dengan industri kompetitor sejenisnya.
Strategy dan Four Action Framework dalam 2. Fasilitas Anak merupakan fasilitas permainan
penelitian ini, komponen yang digunakan antara yang diperuntukkan untuk anak-anak
lain Harga, Fasilitas Anak. Citarasa, Lokasi, (playground) dan tidak ada di Warunk
Promosi, Layanan, Waktu Penyajian, UpNormal kemudian akan dibandingkan
Kekinian, Suasana / Atmosfer, Games, dengan industri kompetitor sejenisnya.
Teknologi, dan Inovasi pada industri yang 3. Citarasa merupakan rasa menu makanan
menjadi kompetitornya yakni Mc Donalds dan maupun minuman yang ditawarkan oleh
Roti Bakar Eddy, dengan penilaian yang Warunk UpNormal dan akan dibandingkan
menggunakan Skala Likert 1 sampai dengan 10, dengan industri kompetitor sejenisnya.
seperti gambaran dibawah ini. 4. Lokasi merupakan lokasi yang dimiliki oleh
Industri Warunk UpNormal dan akan dibandingkan
Roti
No. Komponen Warunk Mc Keterangan dengan industri kompetitor sejenisnya.
Bakar
UpNormal Donalds
Eddy 5. Promosi merupakan promosi yang ditawarkan
Harga yang
1. Harga 7 8,5 5 oleh Warunk UpNormal dan akan
ditawarkan
Fasiitas dibandingkan dengan industri kompetitor
Fasilitas berman untuk
2.
Anak
N/A 7 N/A
anak sejenisnya.
(playground) 6. Layanan merupakan layanan yang diberikan
Citarasa
3. Citarasa 6,5 8 5
makanan oleh Warunk UpNormal dalam hal melayani
Bangunan pelanggan atau kesigapan dalam
4. Lokasi 7 8,5 5 yang
didirikan
membersihkan meja jika ada pergantian
5. Promosi 7,5 7,5 3
Promosi yang pelanggan dan akan dibandingkan dengan
ditawarkan
Layanan
industri kompetitor sejenisnya.
6. Layanan 8 7 2 yang 7. Waktu Penyajian merupakan kecepatan yang
diberikan
Kecepatan
diberikan dalam menyajikan makanan oleh
Waktu
7.
Penyajian
8,5 7,5 2 waktu Warunk UpNormal dan akan dibandingkan
penyajian
dengan industri kompetitor sejenisnya.
Kekinian
8. Kekinian 8,5 7 1 variasi yang 8. Kekinian merupakan variasi menu yang
ditawarkan
dimiliki oleh Warunk UpNormal dan akan
Suasana
Suasana / dibandingkan dengan industri kompetitor
9. 9 8 1 restoran yang
Atmosfer
dialami sejenisnya.

Halaman 5 dari 10 Immersion Program – Kelompok 15 (Eksekutif B 35 C)


9. Suasana / Atmosfer merupakan suasana kuesioner dapat dikatakan valid apabila Kaiser-
tempat yang diberikan oleh Warunk Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy
UpNormal dan akan dibandingkan dengan memiliki nilai ≥ 0,4.
industri kompetitor sejenisnya. Reliability Statistics
Cronbach's Cronbach's Alpha Based on Standardized N of
10. Games merupakan fasilitas permainan atau Alpha Items Items
board games maupun lainnya yang diberikan .855 .923 43

oleh Warunk UpNormal dan akan


Hal yang dilakukan dalam pengujian Uji
dibandingkan dengan industri kompetitor
Realibilitas adalah dalam rangka mengetahui
sejenisnya.
komponen pertanyaan pada kuesioner yang telah
11. Teknologi merupakan inovasi terkini dalam
disebarkan merupakan komponen pertanyaan
hal pemanfaatan teknologi yang dilakukan
yang dapat dipercaya. Hasil kuesioner dapat
Warunk UpNormal dan akan dibandingkan
dikatakan reliabel apabila Cronbach’s Alpha
dengan industri kompetitor sejenisnya.
memiliki nilai ≥ 0,6. Berikut ini adalah tabulasi
12. Inovasi merupakan inovasi dalam hal brand
dari hasil kuesioner pada yang dijawab oleh
image atau trademark yang dilakukan oleh
responden, antara lain:
Warunk UpNormal dan akan dibandingkan
No Komponen % Responden Pemilih
dengan industri kompetitor sejenisnya. Peremp Laki-
1. Jenis Kelamin uan laki
Berdasarkan komponen dan kompetitor tersebut, 58,7 41,3

maka didapatkan gambaran pemetaan dengan Lain Sarja SD/S


Tingkat SMU
2. nya na MP
strategy canvas adalah sebagai berikut: Pendidikan
5,6 92,2 1,7 0,6
Pega Pelaj
Wir Pegawa
Lain wai ar /
aswa i
3. Pekerjaan nya Neger Maha
sta Swasta
i siswa
17,9 48,6 8,9
Sud
ah
Baru
Lam Cuk
Akhir Baru
Mulai makan di a up Lainn
- Pertam
4. Warunk Seja Lam ya
Akhir a Kali
UpNormal k a
Ini
Dari hasil kuesioner yang diperoleh sebanyak 179 Buk
a
responden, pengolahan data yang dilakukan
25,7 45,8 16,8 8,4 3,4
menggunakan tools IBM SPSS Statistics dan Seri Cuku
setiap komponen pertanyaan akan dikonversikan Frekuensi makan ng Seri p
Jarang
5. di Warunk seka ng Serin
berdasarkan Skala Likert menjadi 5, 4, 3, 2, dan 1, li g
UpNormal
untuk dilakukan pengujian Uji Validitas dan Uji 0,6 2,2 16,8 70,4 10,1
Realibilitas, maka hasil Uji Validitas dan Uji Durasi waktu 1 2 3
4 Jam
>4
6. makan di Warunk Jam Jam Jam Jam
Realibilitas yang dihasilkan adalah sebagai
UpNormal 31,8 46,4 17,9 1,1 2,8
berikut.
KELEZATAN 1 2 3 4 5
KMO and Bartlett's Test
Cita Rasa
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .890
Makanan di
Approx. Chi-Square 4366.386 7. 0,6 3,4 45,8 46,4 3,9
Warunk
Bartlett's Test of Sphericity df 903
UpNormal
Sig. .000
Pilihan bumbu
yang digunakan
8. 1,7 55,3 40,2 2,8
Hal yang dilakukan dalam pengujian Uji Validitas untuk penyedap
masakan
adalah analisis faktor untuk membuktikan apakah
Bahan makanan
pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner dapat yang digunakan
9. 1,7 49,2 46,9 2,2
sebagai olahan
dipergunakan untuk mengkonfirmasikan sebuah makanan
komponen variabel pada kuesioner. Hasil

Halaman 6 dari 10 Immersion Program – Kelompok 15 (Eksekutif B 35 C)


No Komponen % Responden Pemilih No Komponen % Responden Pemilih
Ketersediaan 31. Pelayanan security 1,1 48,6 46,4 3,9
makanan yang ada
10. 2,8 44,1 49,7 3,4 Pelayanan dalam
di Warunk
UpNormal 32. melayani 1,7 38,5 55,9 3,9
pelanggan
11. Cara Penyajian 2,8 50,3 45,3 1,7
Pelayanan saat
12. Variasi Menu 2,2 36,9 53,1 7,8 pengunjung datang
33. dan meninggalkan 0,6 2,2 44,1 48,6 4,5
13. Hidangan penutup 3,4 55,9 36,9 3,9
Warunk
KECEPATAN 1 2 3 4 5 UpNormal
Waiters dalam HARGA 1 2 3 4 5
14. menerima 1,7 6,7 46,4 40,8 4,5 Keterjangkauan
kedatangan tamu 34. 8,4 24,0 62,0 5,6
harga
Waiters dalam
Harga cukup
melayani 35. 0,6 6,7 27,9 62,0 2,8
15. 0,6 11,7 43,6 41,3 2,8 bersaing
pemesanan
makanan Harga sebanding
36. 0,6 12,3 34,1 49,7 3,4
Kecepatan dalam dengan produk
16. penyajian 3,4 14,5 45,3 36,3 0,6 MINAT BELI
1 2 3 4 5
makanan KONSUMEN
Kesigapan Pelanggan
cleaning service 37. membeli 1,7 12,8 38,0 44,1 3,4
17. dalam 1,7 12,3 52,0 30,2 3,9 berkelanjutan
membersihkan Pelanggan
meja kotor setidaknya
38. 6,1 33,5 38,5 20,7 1,1
Kecepatan kasir membeli seminggu
18. saat melayani 1,1 5 38,5 51,4 3,9 sekali
pelanggan Pelanggan
Respon Terhadap bersedia
19. 1,1 5,6 58,7 33,5 1,1 39. menigkatkan 2,2 12,3 53,1 30,2 2,2
keluhan pelanggan
frekuensi
KENYAMANAN 1 2 3 4 5
pembelian
Tingkat kebersihan Pelanggan
20. Warunk 5,0 41,9 49,2 3,9 bersedia
UpNormal 40. merekomendasika 1,7 6,7 42,5 45,8 3,4
Meja makan dalam n kepada teman
keadaan rapi pada atau keluarga
21. 0,6 11,2 26,8 55,9 5,6
saat pengunjung Promosi yang
datang 41. diberikan menarik 10,1 49,2 35,8 5,0
Peralatan makan minat pelanggan
dalam keadaan Kerjasama dengan
22. 0,6 24,0 68,7 6,7
bersih setiap pihak ketiga
pengunjung datang 42. (Gojek, ovo) 1,7 20,7 57,0 20,7
Parkiran aman menarik minat
23. 3,9 41,9 47,5 6,7
bagi pengunjung pelanggan
24. Lokasi strategis 14,0 69,8 16,2
Dekorasi dan Berdasarkan hasil wawancara yang diperoleh dari
25. penataan ruang 2,8 29,1 60,3 7,8
sangat nyaman pihak Warunk UpNormal dan observasi dengan
Fasilitas sanitasi industri sejenis, didapatkan bahwa sebuah
(toilet, tempat cuci
26. tangan,dsb) 0,6 9,5 36,3 47,5 6,1 perusahaan dalam menjalankan kegiatan
sudahnyaman dan operasional yang efektif sebaiknya memiliki misi
memenuhi standar
KERAMAHAN 1 2 3 4 5
dan strategi. Sehingga, perusahaan dapat
Pelayanan di mengetahui tujuan dan strategi yang harus diambil
Warunk untuk menuju perusahaan agar sustainable.
27. 1,7 41,3 52,0 5,0
UpNormal sangat
memuaskan Disamping itu, sebuah perusahaan memiliki misi
Pelayanan pegawai yang merupakan alasan dari didirikannya suatu
28. 1,1 37,4 57,0 4,5
kasir saat transaksi
Pelayanan Waiters perusahaan. Mengacu pada misi yang dimiliki
29. saat mengantarkan 1,7 38,5 55,3 4,5 oleh perusahaan, dapat dikatakan bahwa misi
pesanan
Pelayanan harus memiliki kontribusi kepada masyarakat,
cleaning service memberikan batasan, dan fokus kepada tujuan
30. 1,7 48,0 44,7 5,6
terhadap
pengunjung perusahaan. Selain itu, perusahaan memiliki

Halaman 7 dari 10 Immersion Program – Kelompok 15 (Eksekutif B 35 C)


strategi yang mana strategi merupakan rencana menjadi 8 (delapan) jenis besaran, dengan
yang dibuat untuk mencapai misi tersebut. Strategi tambahan 4 (empat) jenis besaran antara lain
yang dimiliki harus dapat mengekploitasi peluang people, processes, programs, dan performance.
dan kekuatan, menetralisir ancaman, dan
menghindari kelemahan. CONCLUSION & RECOMENDATION
Sesuai pemaparan diatas, maka dapat disimpulkan
Dalam mengembangkan kegiatan operasionalnya, bahwa Warunk UpNormal telah menerapkan
perusahaan dapat mengacu pada 10 (sepuluh) komponen-komponen yang ada pada konsep teori
keputusan operasional, diantaranya Product Business Model Canvas, Blue Ocean Strategy, dan
Design, Quality Management, Process design, Four Action Framework, baik dalam hal
Location, Layout design, Human Resource, Supply operasional, pemasaran, ataupun kerjasama
Chain management, Inventory, Scheduling, dan dengan pihak-pihak lain atau pihak ketiga. Sejalan
Maintenance. Dari kesepuluh keputusan dengan wawancara dengan pihak Warunk
operasional tersebut dapat digunakan untuk UpNormal, observasi dengan industri sejenis, dan
menentukan strategi perusahaan, sehingga dari penyebaran kuesioner kepada 179 responden,
strategi yang dihasilkan dapat melahirkan maka beberapa hal yang dapat disampaikan dalam
keunggulan dalam persaingan pasar maupun penelitian ini adalah sebagai berikut:
industri atau biasa yang disebut dengan 1. Harga yang ditawarkan Warunk UpNormal
competitive advantage. Setelah dilakukan analisis cukup terjangkau dan dapat bersaing dengan
data berdasarkan kegiatan operasionalnya, pasar sejenis.
kemudian dilanjutkan dengan melakukan analisis 2. Citarasa dan varian menu cukup variatif,
dari sisi kegiatan pemasarannya. sehingga dari hal tersebut pelanggan merasa
terpuaskan.
Mengacu kepada McCarthy dalam melakukan
3. Lokasi yang dipilih oleh Warunk UpNormal
analisis terkait kegiatan pemasaran yang mana
sangat strategis dan tidak sulit untuk ditemui
telah diklasifikasikan berbagai kegiatan
oleh pelanggan.
pemasaran ke dalam marketing-mix tools dari 4
4. Promosi yang diberikan oleh Warunk
(empat) jenis besaran yang biasa disebut dengan
UpNormal telah memafaatkan platform
the four Ps of marketing: product, price, place,
online yang mana hal tersebut sangat
and promotion.
memudahkan pelanggan di era digital
MARKETING
MIX sekarang.
5. Warunk UpNormal mulai memanfaatkan
PRODUCT PRICE PROMOTION PLACE
perkembangan teknologi dan memiliki
PRODUCT VARIETY PACKAGING LIST PRICE SALES PROMOTION CHANNELS LOCATIONS

QUALITY SIZES DISCOUNTS ADVERTISING COVERAGE INVENTORY


teknologi terkini pada sistem pembayaran
DESIGN SERVICES ALLOWANCES SALES FORCE ASSORTMENTS TRANSPORT
yang sangat berbeda dan memudahkan
FEATURES WARRANTIES PAYMENT PERIOD PUBLIC RELATIONS

BRAND NAME RETURNS CREDIT TERMS DIRECT MARKETING


pelanggan yakni Pay at Table.

Dari kesimpulan didapatkan, dapat dikatakan


bahwa Warunk UpNormal telah melakukan
MODERN MARKETING inovasi khususnya dalam pemanfaatan teknologi
MANAGEMENT FOUR PS
terkini untuk menjawab tantangan era digitalisasi.
Inovasi tersebut dapat menjadi senjata bagi
PEOPLE PROCESSES PROGRAMS PERFORMANCE

Warunk UpNormal dalam hal brand image atau


trademark, sehingga hal tersebut layak untuk
Seiring berjalannya waktu dengan meluasnya diadu dan dibandingkan dengan industri
konsep pemasaran dan kompleksitasnya, maka 4 kompetitor sejenisnya. Disamping itu, bisnis yang
(empat) jenis besaran tersebut berkembang dijalankan oleh Warunk UpNormal telah mengacu

Halaman 8 dari 10 Immersion Program – Kelompok 15 (Eksekutif B 35 C)


pada prinsip makanan lokal yang merakyat Disamping itu, Warunk UpNormal juga
dengan harga warung tetapi memiliki kualitas dan melakukan promosi secara masif dengan
fasilitas yang tidak kalah jauh dengan café menggunakan platform online yang semakin
ternama. berkembang dalam rangka memperkenalkan
produknya, dan juga Warunk UpNormal memiliki
Rekomendasi yang dapat diberikan adalah
website pribadi yang memberikan informasi
peningkatan komponen-komponen yang memiliki
tentang produk dan lokasi mereka. Target
nilai hampir sama dengan industri komponen
pelanggan dari Warunk UpNormal adalah semua
sejenis, misalnya pada komponen Layanan, Waktu
kalangan, baik dari kalangan menengah ke atas
Penyajian, Kekinian, dan Suasana / Atmosfer.
hingga ke bawah, mayoritas pelanggan berasal
Warunk UpNormal perlu meningkatkan keempat
dari konsumsi pribadi, kalangan millennial, dan
komponen tersebut, karena sebagai warning,
eksekutif muda untuk kegiatan rapat atau acara
bahwa terdapat industri kompetitor yang hampir
lainnya. Agar Warunk UpNormal dapat terus
memiliki nilai sama dengan Warunk UpNormal
tumbuh dan mampu bersaing dari siklus
dan Warunk UpNormal harus memiliki inovasi
pemasaran yang ada sekarang ini, maka terdapat
serta gebrakan baru agar dapat mengungguli
beberapa strategi yang dapat dilakukan, antara
industri yang telah memiliki brand di masyarakat.
lain:
Mengacu pada hasil wawancara yang dilakukan
1. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia
dengan pemilik perusahaan Warunk UpNormal,
dalam rangka menjawab tantangan pasar
bahwa perusahaan ini memanfaatkan tren pasar
khususnya pasar internasional. Hal tersebut
kekinian kuliner saat ini dengan konsep café tetapi
dalam rangka mempersiapkan tawaran
harga masih terjangkau. Kehadiran Warunk
pembukaan gerai di luar negeri.
UpNormal yang menawarkan varian Indomie dan
2. Menambah produk lokal dan varian produk
roti bakar membawa hal yang baru di industri
lokal yang sifatnya otentik dan berbeda
kuliner saat ini. Karena Warunk UpNormal
dengan kompetitor lain, atau dapat juga
memberikan cita rasa yang pas dengan harga yang
memodifikasi produk yang sekarang sedang
terjangkau yang dilengkapi dengan pelayanan
berkembang. Karena patut disadari konsep
yang memuaskan para pelanggannya. Disamping
makanan kekinian akan membuat pelanggan
itu, Warunk UpNormal juga memberikan tawaran
jenuh, dan dewasa ini pelanggan mulai
franchise kepada masyarakat lain yang berminat.
mencari makanan yang bersifat tempo doeloe
Dengan adanya hal tersebut, Warunk UpNormal
atau otentik. Jika Warunk UpNormal tidak
dapat bersaing dengan brand terkemuka lainnya.
melakukan inovasi produk, hal tersebut dapat
Menurut hasil penelitian ini, Warunk UpNormal menyebabkan turunnya minat pelanggan
saat ini masih dalam proses pengenalan dan masih kedepannya.
berjuang meningkatkan brand awareness sembari 3. Mempertahankan keunikan produk dengan
bertahan menghadapi persaingan industri kuliner rasa yang berkualitas, enak, dan harga yang
yang saat ini semakin pesat, dimana industri terjangkau, serta produk yang dibuat dengan
kuliner lainnya menggunakan brand ambassador bahan-bahan yang halal tanpa pengawet,
atau jasa iklan di kalangan artis. Saat ini brand sebagai competitive advantage dengan
awareness yang terjadi adalah berdasarkan dari kompetitor lain. Disamping itu meningkatkan
ulasan pembeli atau word-of-mouth, dari review kualitas produksi, dimana produk agar dapat
tersebut secara otomatis dapat meningkatkan bertahan lama, namun tidak menggunakan
kesadaran pada masyarakat akan kehadiran dari bahan pengawet.
Warunk UpNormal, dan juga dibantu dengan 4. Meningkatkan cakupan distribusi dengan
adanya beberapa kerjasama franchise yang telah menambah gerai yang bersifat grab and go,
dilakukan. franchiser, atau memasarkan di swalayan,

Halaman 9 dari 10 Immersion Program – Kelompok 15 (Eksekutif B 35 C)


kantin-kantin perkantoran, koperasi Citarasaprima. (2019, July 27). CRP Group.
universitas dan sekolah, ataupun kegiatan Retrieved from Citarasaprima:
bazaar lainnya. https://www.citarasaprima.com/about-us
5. Membuat jumlah gerai lebih banyak dengan
membuat konsep mini café, less chair, tetapi Heizer, Jay; Render, Barry; Munson, Chuck;.
yang bersahabat dengan lokasi keramaian, (2017). Operations Management
jalur pejalan kaki, taman, serta area keluar Sustainability and Supply Chain
masuk transportasi umum. Management Twelfth Edition. England:
6. Menggunakan jasa transportasi pengiriman Pearson Education.
pribadi, untuk mengantisipasi keterlambatan Kotler, Philip; Keller, Kevin Lane;. (2016).
pengiriman apabila menggunakan Marketing Management (Vol. 15
transportasi online. EditioUnited States of America: Pearson
7. Menjaga stabilitas aplikasi platform online Education.
yang dimiliki oleh Warunk UpNormal,
sehingga saat melakukan pemesanan Osterwalder, Alexander; Pigneur, Yves;. (2017).
meminimalisasi adanya permasalahan teknis Business Model Generation. Jakarta: Elex
saat pemesanan, karena hal tersebut Media Komputindo.
menyangkut dana dari pelanggan.
Warunk UpNormal. (2019, July 27). Warunk
8. Memperbaiki fasilitas yang telah ada
UpNormal. Retrieved from Warunk
sekarang, misalnya kecepatan internet,
UpNormal:
ketersediaan kabel outlet, ketersediaan parkir,
https://www.warunkupnormal.com/
dan kebersihan sanitasi (toilet).
9. Meningkatkan komponen-komponen yang
APPENDIX
memiliki nilai hampir sama dengan industri
1. Laporan Analisis Penerapan “Business
komponen sejenis, misalnya pada komponen
Model Canvas” Pada Bisnis Warunk
Layanan, Waktu Penyajian, Kekinian, dan
UpNormal merupakan hasil penulisan dari
Suasana / Atmosfer.
penelitian yang telah dilakukan, sebagaimana
10. Melakukan rekayasa di area dapur untuk
terlampir pada paper ini.
memaksimalkan kecepatan penyajian
2. Rekaman Wawancara dan Video
makanan.
merupakan proses analisa data dalam
11. Mengoptimalkan kampanye self service,
penelitian ini, kegiatan yang dilakukan adalah
sehingga pelanggan tidak memiliki
melakukan wawancara dengan pihak Warunk
dependensi dengan pelayan
UpNormal, sebagaimana terlampir pada
12. Memaksimalkan implementasi central
Laporan ini.
procurement dan central warehouse dengan
3. Kuesioner merupakan media yang
konsep seperti distribusi minimarket.
dipergunakan dalam rangka survei adalah
menggunakan google form yang disebar
REFERENCES
melalui sosial media sebagaimana terlampir
Kim, W. C., & Mauborgne, R. (2009). Blue Ocean
pada Laporan ini.
Strategy. Jakarta Selatan: PT. Serambi
4. Log Book kegiatan yang dipergunakan dalam
Ilmu Semesta.
rangka pelaksanaan kegiatan immersion
Amalia, Dina;. (2018, February 17). 9 Elemen program yang dilakukan ± selama 12 sesi atau
yang Harus Ada Dalam Bisnis Model 30 jam sebagaimana terlampir pada Laporan
Kanvas. Retrieved from Jurnal: ini.
https://www.jurnal.id/id/blog/2018-
memahami-tentang-bisnis-model-kanvas/

Halaman 10 dari 10 Immersion Program – Kelompok 15 (Eksekutif B 35 C)

Anda mungkin juga menyukai