BISNIS WARUNK UPNORMAL nongkrong dan bersosialisasi di kedai-kedai INTRODUCTION sederhana, sedangkan yang memiliki tingkat Sejak lima tahun lalu hingga tahun 2019 ini ini ekonomi lebih mapan dapat memilih nongkrong di terjadi adanya fenomena eating out dan nongkrong kedai kopi ternama, seperti Starbucks, Caribou, yang telah menjadi gaya hidup di masyarakat Excelso, atau di café-café modern lainnya. Indonesia, tidak hanya masyarakat di kota besar Berdasarkan fenomena yang terjadi, terdapat salah maupun di pinggiran tapi hampir di seluruh kalangan masyarakat. Hal ini terjadi hampir di satu perusahaan yang memiliki gebrakan baru, dimana perusahaan tersebut menyajikan tempat semua golongan masyarakat, baik yang nongkrong dengan harga yang menengah dan berpenghasilan menengah ke atas maupun ke dapat dinikmati oleh semua golongan masyarakat. bawah. Khususnya pada kalangan mahasiswa, Perusahaan tersebut yang saat ini berkembang minat dalam mengunjungi tempat makan adalah PT. Citarasaprima Indonesia Berjaya (PT. sangatlah besar karena selain sebagai tempat untuk CIB) yang merupakan salah satu perusahaan dari bersosialisasi, mereka juga menjadikan tempat grup Citra Rasa Prima (CRP) yang berasal dari makan sebagai tempat untuk mencari hiburan. kota kembang Bandung, PT. CIB berhasil Dengan kata lain, hal tersebut dipergunakan menciptakan suatu alternatif baru yaitu sebagai sarana dalam mengikuti gaya hidup yang telah menjadi trend saat ini. mengembangkan tempat nongkrong maupun tempat bersosialisasi yang dapat menaikkan Makan di luar rumah bukan hanya sekedar untuk gengsi bagi setiap golongan masyarakat, memenuhi hasrat untuk menghilangkan lapar dan khususnya mahasiswa atau generasi muda masa dahaga, melainkan hal tersebut telah mengalami kini. pergeseran makna yaitu menjadi salah satu cara Dengan adanya pengembangan tempat nongkrong untuk memenuhi kepuasan dan kesenangan. tersebut, telah memberikan atmosfer yang tidak Sehingga, makan di luar rumah dapat juga kalah dari café-café modern, bahkan suasana yang dijadikan sebagai ajang bersosialisasi yang telah diciptakan lebih kekinian sehingga sangat menarik menjadi bagian dari gaya hidup masa kini. Selain untuk dikunjungi seluruh lapisan masyarakat itu, dapat juga dijadikan sebagai alasan untuk terutama kalangan muda dan keluarga. CRP menunjukan simbol kehormatan, menaikkan status, serta gengsi. Mahasiswa yang berkantung Group telah berhasil membuat tempat makan yang saat ini telah memiliki nama dan tempat di pas-pasan sudah cukup bahagia apabila dapat masyarakat yaitu “Warunk UpNormal”. Warunk
Halaman 1 dari 10 Immersion Program – Kelompok 15 (Eksekutif B 35 C)
UpNormal telah berdiri sejak Juni 2014 dengan Beberapa permasalahan yang dihadapi oleh outlet pertamanya yang berada di Jalan Suci di industri kreatif sektor kuliner di Warunk kota Bandung. Saat ini Warunk UpNormal telah UpNormal adalah Intelligent Transformation, memiliki ± 107 cabang yang tersebar di seluruh biaya operasional yang tinggi, dan juga penjualan provinsi di Indonesia. yang cenderung stagnan. Selain itu ketatnya persaingan dalam industri kuliner juga menjadi Para founder yang membentuk Warunk salah satu faktor naik turunnya bisnis Warunk UpNormal, mereka mengusung dan menawarkan UpNormal. Oleh karena itu, permasalahan konsep yang berbeda dan unik dari tempat tersebut cukup berpengaruh tinggi terhadap nongkrong lainnya. Selain itu, juga memberikan pendapatan yang diterima oleh perusahaan. konsep tempat nongkrong yang nyaman dengan Permasalahan ini menjadi menarik untuk diulas fasilitas kekinian juga menyajikan berbagai kreasi dan dianalisa lebih lanjut dengan menggunakan dari pengolahan mie instan. Seperti yang telah data primer dan sekunder yang diperoleh dari diketahui sebelumnya bahwa Warunk UpNormal wawancara, observasi di lapangan, dan adalah warung nasi goring dan kopi biasa yang penyebaran kuesioner untuk menggali naik kelas dengan kreasi dari olahan mie instannya pengalaman yang dialami olrh pelanggan, serta baik dari varian maupun kualitasnya. perbandingan data dengan industri sejenis. Nirmal Rajaram yang merupakan CEO dari CRP Tujuan penelitian ini secara umum adalah Group telah mengembangkan konsep “Intelligent melakukan analisa bisnis Warunk UpNormal Transformation” dalam mengatasi banyaknya dengan metode Analisa Business Model Canvas, permasalahan dipasar / industri. Permasalahan Blue Ocean Strategy, dan Four Action Framework yang dihadapi oleh seluruh pemain dalam industri adalah sebagai berikut: kreatif sektor kuliner ini diantaranya biaya tinggi, 1. Menganalisis lebih mendetail terkait dengan penjualan yang stagnan malah cenderung permasalahan dalam industri yang dialami menurun, dan yang utama adalah perebutan oleh Warunk UpNormal. pangsa pasar oleh seluruh pemain. 2. Menganalisis industri sejenis dan Hal yang paling penting menurut Nirmal Rajaram membandingkannya dengan Warunk adalah inovasi yang mana hal tersebut sangat UpNormal. dibutuhkan agar bisnis tetap berkesinambungan 3. Membahas permasalahan yang dialami dan sustainability. Dalam hal ini beberapa inovasi Warunk UpNormal sesuai dengan keilmuan yang bisa dilakukan adalah inovasi operasional, yang telah diterima di bangku perkuliahan. inovasi penciptaan kolaborasi antara perusahaan 4. Mengulas kegiatan operasional dan dan mitra, serta inovasi pemasaran produk. pemasaran yang selama ini dilakukan oleh “Intelligent Transformation” merupakan salah Warunk UpNormal satu strategi yang diterapkan CRP Group dalam 5. Memformulasikan solusi yang didasarkan menjawab tantangan kebutuhan alternatif tempat oleh keilmuan yang diterima di bangku makan dan minum masa kini, dengan membuka perkuliahan, sehingga dapat memberi usaha tempat makan di mal, tempat keramaian, masukan pada bisnis Warunk UpNormal atau pusat perbelanjaan modern. Dengan adanya untuk menjadi lebih baik lagi. hal tersebut, maka pemilik perusahaan akan dibebankan biaya sewa tempat dan pelanggan juga Penulisan ini hanya melakukan analisa terhadap dibebankan untuk membayar service charge, dan strategi model bisnis yang dilakukan oleh biaya yang dibebankan tersebut relatif cukup manajemen CRP Group terutama pada bisnis tinggi. “Warunk UpNormal”, baik dalam hal operasional, pemasaran, ataupun kerjasama dengan pihak-pihak lain atau pihak ketiga. Dengan
Halaman 2 dari 10 Immersion Program – Kelompok 15 (Eksekutif B 35 C)
menggunakan konsep pada Business Model menggambarkan berbagai jenis hubungan Canvas, Blue Ocean Strategy, dan Four Action yang dibangun perusahaan bersama Segmen Framework, kemudian implementasi yang telah Pelanggan yang spesifik. dilakukan oleh Warunk UpNormal akan di e. Revenue Stream merupakan blok bangunan klasifikasikan pada 9 (Sembilan) blok yang akan arus pendapatan menggambarkan uang tunai disesuaikan dengan kategori serta aktifitasnya, dan yang dihasilkan perusahaan dari masing- nantinya akan dianalisa untuk dikembangkan masing Segmen Pelanggan (biaya harus dalam memberikan solusi dan rekomendasi mengurangi pendapatan untuk menghasilkan kepada perusahaan. pemasukan). f. Key Resources merupakan blok bangunan LITERATURE REVIEW sumber daya utama menggambarkan asset- 1. Business Model Canvas aset terpenting yang diperlukan agar sebuah Business Model Canvas merupakan sebuah model model bisnis dapat berfungsi. bisnis menggambarkan dasar pemikiran tentang g. Key Activities merupakan blok bangunan bagaimana organisasi menciptakan (creates), aktivitas kunci menggambarkan hal-hal memberikan (delivers), dan menangkap (captures) terpenting yang harus dilakukan perusahaan nilai, (Osterwalder & Pigneur, 2010). Model agar model bisnisnya dapat bekerja. Platform bisnis dapat diibaratkan seperti blue print terkait / Jaringan dengan strategi yang akan diterapkan melalui h. Key Partnership merupakan blok bangunan struktur organisasi, proses, dan sistem. Kemitraan Utama menggambarkan jaringan pemasok dan mitra yang membuat model Konsep model bisnis ini akan dijelaskan dengan 9 bisnis dapat bekerja. (Sembilan) blok bangunan dasar yang i. Cost Structure merupakan struktur biaya memperlihatkan cara berpikir tentang bagaimana menggambarkan semua biaya yang sebuah perusahaan menghasilkan uang. dikeluarkan untuk mengoperasikan model Kesembilan blok tersebut mencakup 4 (empat) bisnis. bidang utama dalam suatu bisnis diantaranya adalah Pelanggan, Penawaran, Insfrastruktur, dan 2. Four Actions Framework Dalam rangka mendobrak Value Trade Off antara Kelangsungan Finansial, 9 (Sembilan) blok difrensiasi dan biaya rendah untuk menciptakan bangunan dasar ini, antara lain: New Value Curve, maka diperlukan kerangka a. Customer Segments merupakan blok kerja empat langkah atau istilah lainnya Four bangunan segmen pelanggan Action Framework. Kerangka kerja ini akan menggambarkan tentang sekelompok orang membantu merekonstruksi elemen-elemen nilai atau organisasi berbeda yang ingin dijangkau customer dalam membuat new value curve. 4 atau dilayani oleh perusahaan. (Empat) pertanyaan kunci yang mampu b. Value Propositions merupakan blok menantang strategi dan model bisnis dalam sebuah bangunan proposisi nilai menggambarkan industri, antara lain sebagai berikut: gabungan antara produk dan layanan yang 1. Faktor apa saja yang harus dihapuskan? menciptakan nilai untuk segmen pelanggan 2. Faktor apa saja yang harus dikurangi? yang lebih spesifik. 3. Faktor apa saja yang harus ditingkatkan? c. Channels merupakan blok bangunan saluran 4. Faktor apa saja yang harus diciptakan? menggambarkan bagaimana sebuah perusahaan berkomunikasi dengan segmen Berdasarkan 4 (Empat) pertanyaan diatas pelanggannya dan menjangkau mereka untuk memungkinkan kita secara sistematis dapat memberikan proposisi nilai. mengembangkan tata cara perusahaan untuk d. Customer Relationships merupakan blok menata ulang elemen-elemen customer value bangunan hubungan pelanggan diseluruh industri-industri alternatif guna
Halaman 3 dari 10 Immersion Program – Kelompok 15 (Eksekutif B 35 C)
memanjakan customer dengan suatu pengalaman terjadi volume penjualan yang tinggi karena baru yang belum pernah mereka nikmati, dan keunggulan nilai yang diciptakan. dalam waktu bersamaan perusahaan tetap fokus Strategi samudra biru yang efektif adalah dengan mempertahankan struktur biaya pada level yang mengembangkan 3 (tiga) kualitas yang saling rendah. melengkapi, yaitu Focus, Divergensi, dan Compeling Tagline. Setiap bagian strategi yang 3. Blue Ocean Strategy baik dan hebat harus memiliki focus dan kurva Kompetisi bagi perusahaan adalah suatu tantangan nilai dari perusahaan harus dengan jelas dan tegas tersendiri untuk menjaga keberlangsungan usaha menunjukan fokus tersebut. Divergensi akan suatu perusahaan. Keterlibatan kompetisi mendorong perusahaan untuk berkompetisi langsung antara perusahaan dalam mengejar dengan strategi menciptakan keunikan yang keuntungan dan pertumbuhan yang abadi memberikan nilai pembeli yang jauh lebih unggul membuat perusahaan tersebut dapat melakukan dari pesaing dalam industry. Kemudian compeling segala macam cara dalam bertarung. Pertarungan tagline atau moto yang baik dan bagus tidak hanya mereka dalam berkompetisi demi mengejar harus mampu menyampaikan pesan perusahaan keunggulan kompetitif, bertarung merebut pangsa secara jelas, tetapi juga harus menginformasikan pasar dengan berusaha menciptakan differensiasi. produk perusahaan secara jujur. Karena, jika tidak Menurut W. Chan Kim & Renee Mauborgne dilakukan akan mengakibatkan kehilangan (2005), strategi bisnis yang mengandalkan kepercayaan dan minat dari konsumen. persaingan pada usaha yang sama dengan logika bisnis lama dalam Blue Ocean Strategy disebut METHODS Red Ocean, dimana seluruh pebisnis pada industri Metode penelitian dalam penelitian ini adalah yang sama saling berlomba-lomba mencari menggunakan metode kualitatif atau yang biasa pelanggan dengan melakukan segala cara, terjadi disebut dengan metode explanatory qualitative gontok-gontokan dan saling membunuh hingga yang didapatkan dengan cara kombinasi antara berdarah-darah sehingga warna merah ada observasi dan wawancara langsung dengan dimana-mana dan ini dianalogikan sebagai Red pemilik perusahaan serta pelaku usaha sejenis. Ocean (Samudra merah). Sedangkan kemampuan Kemudian terkait dengan metode berikutnya yang menciptakan pasar baru yang tidak diperebutkan dilakukan adalah metode penelitian kuantitatif dan bermain sendiri dianalogikan sebagai Blue atau yang biasa disebut dengan metode Ocean (Samudra biru). Langkah awal dalam Blue explanatory quantitative didapatkan dengan cara Ocean Strategy adalah Value Innovation. melakukan penyebaran kuesioner melalui google Penciptaan samudra biru tidak menggunakan form. Hasil dari kuesioner tersebut diolah kompetisi sebagai rujukan, tetapi sebaliknya Kim menggunakan IBM SPSS Statistics dilakukan & Renee mengikuti logika strategis yang disebut pengujian untuk dilakukan Uji Validitas dan Uji Value Innovation. Value Innovation diciptakan Realibilitas. Pengolahan data primer dari interview sebagai dasar tindakan perusahaan untuk dengan founder Warunk UpNormal dan kuesioner mempengaruhi struktur biaya dan tawaran nilai terhadap beberapa responden, serta observasi bagi konsumen. Penghematan biaya dilakukan terhadap usaha sejenis dan data sekunder dari dengan menghilangkan dan mengurangi faktor- internal Warunk UpNormal. Berdasarkan sumber faktor yang menjadi titik persaingan dalam data yang didapatkan, maka diharapkan dapat industri. Nilai pembeli dapat ditingkatkan dengan memperkaya analisa yang dilakukan. menambahkan dan menciptakan elemen-elemen yang belum pernah ditawarkan dalam industry, DISCUSSION sehingga dalam prosesnya biaya akan berkurang Dari hasil wawancara dengan pihak Warunk lebih banyak ketika skala ekonomi bekerja setelah UpNormal dan observasi dengan industri sejenis, informasi tersebut dipergunakan sebagai acuan
Halaman 4 dari 10 Immersion Program – Kelompok 15 (Eksekutif B 35 C)
untuk pemetaan ke dalam konsep teori Business Industri Roti Model Canvas, maka didapatkan gambaran No. Komponen Warunk Mc Keterangan Bakar UpNormal Donalds pemetaan sebagai berikut. Eddy Board games 10. Games 9 N/A N/A yang disediakan Teknologi 11. Teknologi 9 N/A N/A yang digunakan Inovasi yang 12. Inovasi 9 N/A N/A dilakukan
Sejalan dengan komponen pertanyaan yang
diberikan pada kuesioner, berikut ini adalah penjelasan dari komponen dari tabel diatas, adalah sebagai berikut: 1. Harga merupakan harga yang ditawarkan oleh Warunk UpNormal dan akan dibandingkan Terkait penerapan konsep teori Blue Ocean dengan industri kompetitor sejenisnya. Strategy dan Four Action Framework dalam 2. Fasilitas Anak merupakan fasilitas permainan penelitian ini, komponen yang digunakan antara yang diperuntukkan untuk anak-anak lain Harga, Fasilitas Anak. Citarasa, Lokasi, (playground) dan tidak ada di Warunk Promosi, Layanan, Waktu Penyajian, UpNormal kemudian akan dibandingkan Kekinian, Suasana / Atmosfer, Games, dengan industri kompetitor sejenisnya. Teknologi, dan Inovasi pada industri yang 3. Citarasa merupakan rasa menu makanan menjadi kompetitornya yakni Mc Donalds dan maupun minuman yang ditawarkan oleh Roti Bakar Eddy, dengan penilaian yang Warunk UpNormal dan akan dibandingkan menggunakan Skala Likert 1 sampai dengan 10, dengan industri kompetitor sejenisnya. seperti gambaran dibawah ini. 4. Lokasi merupakan lokasi yang dimiliki oleh Industri Warunk UpNormal dan akan dibandingkan Roti No. Komponen Warunk Mc Keterangan dengan industri kompetitor sejenisnya. Bakar UpNormal Donalds Eddy 5. Promosi merupakan promosi yang ditawarkan Harga yang 1. Harga 7 8,5 5 oleh Warunk UpNormal dan akan ditawarkan Fasiitas dibandingkan dengan industri kompetitor Fasilitas berman untuk 2. Anak N/A 7 N/A anak sejenisnya. (playground) 6. Layanan merupakan layanan yang diberikan Citarasa 3. Citarasa 6,5 8 5 makanan oleh Warunk UpNormal dalam hal melayani Bangunan pelanggan atau kesigapan dalam 4. Lokasi 7 8,5 5 yang didirikan membersihkan meja jika ada pergantian 5. Promosi 7,5 7,5 3 Promosi yang pelanggan dan akan dibandingkan dengan ditawarkan Layanan industri kompetitor sejenisnya. 6. Layanan 8 7 2 yang 7. Waktu Penyajian merupakan kecepatan yang diberikan Kecepatan diberikan dalam menyajikan makanan oleh Waktu 7. Penyajian 8,5 7,5 2 waktu Warunk UpNormal dan akan dibandingkan penyajian dengan industri kompetitor sejenisnya. Kekinian 8. Kekinian 8,5 7 1 variasi yang 8. Kekinian merupakan variasi menu yang ditawarkan dimiliki oleh Warunk UpNormal dan akan Suasana Suasana / dibandingkan dengan industri kompetitor 9. 9 8 1 restoran yang Atmosfer dialami sejenisnya.
Halaman 5 dari 10 Immersion Program – Kelompok 15 (Eksekutif B 35 C)
9. Suasana / Atmosfer merupakan suasana kuesioner dapat dikatakan valid apabila Kaiser- tempat yang diberikan oleh Warunk Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy UpNormal dan akan dibandingkan dengan memiliki nilai ≥ 0,4. industri kompetitor sejenisnya. Reliability Statistics Cronbach's Cronbach's Alpha Based on Standardized N of 10. Games merupakan fasilitas permainan atau Alpha Items Items board games maupun lainnya yang diberikan .855 .923 43
oleh Warunk UpNormal dan akan
Hal yang dilakukan dalam pengujian Uji dibandingkan dengan industri kompetitor Realibilitas adalah dalam rangka mengetahui sejenisnya. komponen pertanyaan pada kuesioner yang telah 11. Teknologi merupakan inovasi terkini dalam disebarkan merupakan komponen pertanyaan hal pemanfaatan teknologi yang dilakukan yang dapat dipercaya. Hasil kuesioner dapat Warunk UpNormal dan akan dibandingkan dikatakan reliabel apabila Cronbach’s Alpha dengan industri kompetitor sejenisnya. memiliki nilai ≥ 0,6. Berikut ini adalah tabulasi 12. Inovasi merupakan inovasi dalam hal brand dari hasil kuesioner pada yang dijawab oleh image atau trademark yang dilakukan oleh responden, antara lain: Warunk UpNormal dan akan dibandingkan No Komponen % Responden Pemilih dengan industri kompetitor sejenisnya. Peremp Laki- 1. Jenis Kelamin uan laki Berdasarkan komponen dan kompetitor tersebut, 58,7 41,3
maka didapatkan gambaran pemetaan dengan Lain Sarja SD/S
Tingkat SMU 2. nya na MP strategy canvas adalah sebagai berikut: Pendidikan 5,6 92,2 1,7 0,6 Pega Pelaj Wir Pegawa Lain wai ar / aswa i 3. Pekerjaan nya Neger Maha sta Swasta i siswa 17,9 48,6 8,9 Sud ah Baru Lam Cuk Akhir Baru Mulai makan di a up Lainn - Pertam 4. Warunk Seja Lam ya Akhir a Kali UpNormal k a Ini Dari hasil kuesioner yang diperoleh sebanyak 179 Buk a responden, pengolahan data yang dilakukan 25,7 45,8 16,8 8,4 3,4 menggunakan tools IBM SPSS Statistics dan Seri Cuku setiap komponen pertanyaan akan dikonversikan Frekuensi makan ng Seri p Jarang 5. di Warunk seka ng Serin berdasarkan Skala Likert menjadi 5, 4, 3, 2, dan 1, li g UpNormal untuk dilakukan pengujian Uji Validitas dan Uji 0,6 2,2 16,8 70,4 10,1 Realibilitas, maka hasil Uji Validitas dan Uji Durasi waktu 1 2 3 4 Jam >4 6. makan di Warunk Jam Jam Jam Jam Realibilitas yang dihasilkan adalah sebagai UpNormal 31,8 46,4 17,9 1,1 2,8 berikut. KELEZATAN 1 2 3 4 5 KMO and Bartlett's Test Cita Rasa Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .890 Makanan di Approx. Chi-Square 4366.386 7. 0,6 3,4 45,8 46,4 3,9 Warunk Bartlett's Test of Sphericity df 903 UpNormal Sig. .000 Pilihan bumbu yang digunakan 8. 1,7 55,3 40,2 2,8 Hal yang dilakukan dalam pengujian Uji Validitas untuk penyedap masakan adalah analisis faktor untuk membuktikan apakah Bahan makanan pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner dapat yang digunakan 9. 1,7 49,2 46,9 2,2 sebagai olahan dipergunakan untuk mengkonfirmasikan sebuah makanan komponen variabel pada kuesioner. Hasil
Halaman 6 dari 10 Immersion Program – Kelompok 15 (Eksekutif B 35 C)
No Komponen % Responden Pemilih No Komponen % Responden Pemilih Ketersediaan 31. Pelayanan security 1,1 48,6 46,4 3,9 makanan yang ada 10. 2,8 44,1 49,7 3,4 Pelayanan dalam di Warunk UpNormal 32. melayani 1,7 38,5 55,9 3,9 pelanggan 11. Cara Penyajian 2,8 50,3 45,3 1,7 Pelayanan saat 12. Variasi Menu 2,2 36,9 53,1 7,8 pengunjung datang 33. dan meninggalkan 0,6 2,2 44,1 48,6 4,5 13. Hidangan penutup 3,4 55,9 36,9 3,9 Warunk KECEPATAN 1 2 3 4 5 UpNormal Waiters dalam HARGA 1 2 3 4 5 14. menerima 1,7 6,7 46,4 40,8 4,5 Keterjangkauan kedatangan tamu 34. 8,4 24,0 62,0 5,6 harga Waiters dalam Harga cukup melayani 35. 0,6 6,7 27,9 62,0 2,8 15. 0,6 11,7 43,6 41,3 2,8 bersaing pemesanan makanan Harga sebanding 36. 0,6 12,3 34,1 49,7 3,4 Kecepatan dalam dengan produk 16. penyajian 3,4 14,5 45,3 36,3 0,6 MINAT BELI 1 2 3 4 5 makanan KONSUMEN Kesigapan Pelanggan cleaning service 37. membeli 1,7 12,8 38,0 44,1 3,4 17. dalam 1,7 12,3 52,0 30,2 3,9 berkelanjutan membersihkan Pelanggan meja kotor setidaknya 38. 6,1 33,5 38,5 20,7 1,1 Kecepatan kasir membeli seminggu 18. saat melayani 1,1 5 38,5 51,4 3,9 sekali pelanggan Pelanggan Respon Terhadap bersedia 19. 1,1 5,6 58,7 33,5 1,1 39. menigkatkan 2,2 12,3 53,1 30,2 2,2 keluhan pelanggan frekuensi KENYAMANAN 1 2 3 4 5 pembelian Tingkat kebersihan Pelanggan 20. Warunk 5,0 41,9 49,2 3,9 bersedia UpNormal 40. merekomendasika 1,7 6,7 42,5 45,8 3,4 Meja makan dalam n kepada teman keadaan rapi pada atau keluarga 21. 0,6 11,2 26,8 55,9 5,6 saat pengunjung Promosi yang datang 41. diberikan menarik 10,1 49,2 35,8 5,0 Peralatan makan minat pelanggan dalam keadaan Kerjasama dengan 22. 0,6 24,0 68,7 6,7 bersih setiap pihak ketiga pengunjung datang 42. (Gojek, ovo) 1,7 20,7 57,0 20,7 Parkiran aman menarik minat 23. 3,9 41,9 47,5 6,7 bagi pengunjung pelanggan 24. Lokasi strategis 14,0 69,8 16,2 Dekorasi dan Berdasarkan hasil wawancara yang diperoleh dari 25. penataan ruang 2,8 29,1 60,3 7,8 sangat nyaman pihak Warunk UpNormal dan observasi dengan Fasilitas sanitasi industri sejenis, didapatkan bahwa sebuah (toilet, tempat cuci 26. tangan,dsb) 0,6 9,5 36,3 47,5 6,1 perusahaan dalam menjalankan kegiatan sudahnyaman dan operasional yang efektif sebaiknya memiliki misi memenuhi standar KERAMAHAN 1 2 3 4 5 dan strategi. Sehingga, perusahaan dapat Pelayanan di mengetahui tujuan dan strategi yang harus diambil Warunk untuk menuju perusahaan agar sustainable. 27. 1,7 41,3 52,0 5,0 UpNormal sangat memuaskan Disamping itu, sebuah perusahaan memiliki misi Pelayanan pegawai yang merupakan alasan dari didirikannya suatu 28. 1,1 37,4 57,0 4,5 kasir saat transaksi Pelayanan Waiters perusahaan. Mengacu pada misi yang dimiliki 29. saat mengantarkan 1,7 38,5 55,3 4,5 oleh perusahaan, dapat dikatakan bahwa misi pesanan Pelayanan harus memiliki kontribusi kepada masyarakat, cleaning service memberikan batasan, dan fokus kepada tujuan 30. 1,7 48,0 44,7 5,6 terhadap pengunjung perusahaan. Selain itu, perusahaan memiliki
Halaman 7 dari 10 Immersion Program – Kelompok 15 (Eksekutif B 35 C)
strategi yang mana strategi merupakan rencana menjadi 8 (delapan) jenis besaran, dengan yang dibuat untuk mencapai misi tersebut. Strategi tambahan 4 (empat) jenis besaran antara lain yang dimiliki harus dapat mengekploitasi peluang people, processes, programs, dan performance. dan kekuatan, menetralisir ancaman, dan menghindari kelemahan. CONCLUSION & RECOMENDATION Sesuai pemaparan diatas, maka dapat disimpulkan Dalam mengembangkan kegiatan operasionalnya, bahwa Warunk UpNormal telah menerapkan perusahaan dapat mengacu pada 10 (sepuluh) komponen-komponen yang ada pada konsep teori keputusan operasional, diantaranya Product Business Model Canvas, Blue Ocean Strategy, dan Design, Quality Management, Process design, Four Action Framework, baik dalam hal Location, Layout design, Human Resource, Supply operasional, pemasaran, ataupun kerjasama Chain management, Inventory, Scheduling, dan dengan pihak-pihak lain atau pihak ketiga. Sejalan Maintenance. Dari kesepuluh keputusan dengan wawancara dengan pihak Warunk operasional tersebut dapat digunakan untuk UpNormal, observasi dengan industri sejenis, dan menentukan strategi perusahaan, sehingga dari penyebaran kuesioner kepada 179 responden, strategi yang dihasilkan dapat melahirkan maka beberapa hal yang dapat disampaikan dalam keunggulan dalam persaingan pasar maupun penelitian ini adalah sebagai berikut: industri atau biasa yang disebut dengan 1. Harga yang ditawarkan Warunk UpNormal competitive advantage. Setelah dilakukan analisis cukup terjangkau dan dapat bersaing dengan data berdasarkan kegiatan operasionalnya, pasar sejenis. kemudian dilanjutkan dengan melakukan analisis 2. Citarasa dan varian menu cukup variatif, dari sisi kegiatan pemasarannya. sehingga dari hal tersebut pelanggan merasa terpuaskan. Mengacu kepada McCarthy dalam melakukan 3. Lokasi yang dipilih oleh Warunk UpNormal analisis terkait kegiatan pemasaran yang mana sangat strategis dan tidak sulit untuk ditemui telah diklasifikasikan berbagai kegiatan oleh pelanggan. pemasaran ke dalam marketing-mix tools dari 4 4. Promosi yang diberikan oleh Warunk (empat) jenis besaran yang biasa disebut dengan UpNormal telah memafaatkan platform the four Ps of marketing: product, price, place, online yang mana hal tersebut sangat and promotion. memudahkan pelanggan di era digital MARKETING MIX sekarang. 5. Warunk UpNormal mulai memanfaatkan PRODUCT PRICE PROMOTION PLACE perkembangan teknologi dan memiliki PRODUCT VARIETY PACKAGING LIST PRICE SALES PROMOTION CHANNELS LOCATIONS
teknologi terkini pada sistem pembayaran DESIGN SERVICES ALLOWANCES SALES FORCE ASSORTMENTS TRANSPORT yang sangat berbeda dan memudahkan FEATURES WARRANTIES PAYMENT PERIOD PUBLIC RELATIONS
BRAND NAME RETURNS CREDIT TERMS DIRECT MARKETING
pelanggan yakni Pay at Table.
Dari kesimpulan didapatkan, dapat dikatakan
bahwa Warunk UpNormal telah melakukan MODERN MARKETING inovasi khususnya dalam pemanfaatan teknologi MANAGEMENT FOUR PS terkini untuk menjawab tantangan era digitalisasi. Inovasi tersebut dapat menjadi senjata bagi PEOPLE PROCESSES PROGRAMS PERFORMANCE
Warunk UpNormal dalam hal brand image atau
trademark, sehingga hal tersebut layak untuk Seiring berjalannya waktu dengan meluasnya diadu dan dibandingkan dengan industri konsep pemasaran dan kompleksitasnya, maka 4 kompetitor sejenisnya. Disamping itu, bisnis yang (empat) jenis besaran tersebut berkembang dijalankan oleh Warunk UpNormal telah mengacu
Halaman 8 dari 10 Immersion Program – Kelompok 15 (Eksekutif B 35 C)
pada prinsip makanan lokal yang merakyat Disamping itu, Warunk UpNormal juga dengan harga warung tetapi memiliki kualitas dan melakukan promosi secara masif dengan fasilitas yang tidak kalah jauh dengan café menggunakan platform online yang semakin ternama. berkembang dalam rangka memperkenalkan produknya, dan juga Warunk UpNormal memiliki Rekomendasi yang dapat diberikan adalah website pribadi yang memberikan informasi peningkatan komponen-komponen yang memiliki tentang produk dan lokasi mereka. Target nilai hampir sama dengan industri komponen pelanggan dari Warunk UpNormal adalah semua sejenis, misalnya pada komponen Layanan, Waktu kalangan, baik dari kalangan menengah ke atas Penyajian, Kekinian, dan Suasana / Atmosfer. hingga ke bawah, mayoritas pelanggan berasal Warunk UpNormal perlu meningkatkan keempat dari konsumsi pribadi, kalangan millennial, dan komponen tersebut, karena sebagai warning, eksekutif muda untuk kegiatan rapat atau acara bahwa terdapat industri kompetitor yang hampir lainnya. Agar Warunk UpNormal dapat terus memiliki nilai sama dengan Warunk UpNormal tumbuh dan mampu bersaing dari siklus dan Warunk UpNormal harus memiliki inovasi pemasaran yang ada sekarang ini, maka terdapat serta gebrakan baru agar dapat mengungguli beberapa strategi yang dapat dilakukan, antara industri yang telah memiliki brand di masyarakat. lain: Mengacu pada hasil wawancara yang dilakukan 1. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan pemilik perusahaan Warunk UpNormal, dalam rangka menjawab tantangan pasar bahwa perusahaan ini memanfaatkan tren pasar khususnya pasar internasional. Hal tersebut kekinian kuliner saat ini dengan konsep café tetapi dalam rangka mempersiapkan tawaran harga masih terjangkau. Kehadiran Warunk pembukaan gerai di luar negeri. UpNormal yang menawarkan varian Indomie dan 2. Menambah produk lokal dan varian produk roti bakar membawa hal yang baru di industri lokal yang sifatnya otentik dan berbeda kuliner saat ini. Karena Warunk UpNormal dengan kompetitor lain, atau dapat juga memberikan cita rasa yang pas dengan harga yang memodifikasi produk yang sekarang sedang terjangkau yang dilengkapi dengan pelayanan berkembang. Karena patut disadari konsep yang memuaskan para pelanggannya. Disamping makanan kekinian akan membuat pelanggan itu, Warunk UpNormal juga memberikan tawaran jenuh, dan dewasa ini pelanggan mulai franchise kepada masyarakat lain yang berminat. mencari makanan yang bersifat tempo doeloe Dengan adanya hal tersebut, Warunk UpNormal atau otentik. Jika Warunk UpNormal tidak dapat bersaing dengan brand terkemuka lainnya. melakukan inovasi produk, hal tersebut dapat Menurut hasil penelitian ini, Warunk UpNormal menyebabkan turunnya minat pelanggan saat ini masih dalam proses pengenalan dan masih kedepannya. berjuang meningkatkan brand awareness sembari 3. Mempertahankan keunikan produk dengan bertahan menghadapi persaingan industri kuliner rasa yang berkualitas, enak, dan harga yang yang saat ini semakin pesat, dimana industri terjangkau, serta produk yang dibuat dengan kuliner lainnya menggunakan brand ambassador bahan-bahan yang halal tanpa pengawet, atau jasa iklan di kalangan artis. Saat ini brand sebagai competitive advantage dengan awareness yang terjadi adalah berdasarkan dari kompetitor lain. Disamping itu meningkatkan ulasan pembeli atau word-of-mouth, dari review kualitas produksi, dimana produk agar dapat tersebut secara otomatis dapat meningkatkan bertahan lama, namun tidak menggunakan kesadaran pada masyarakat akan kehadiran dari bahan pengawet. Warunk UpNormal, dan juga dibantu dengan 4. Meningkatkan cakupan distribusi dengan adanya beberapa kerjasama franchise yang telah menambah gerai yang bersifat grab and go, dilakukan. franchiser, atau memasarkan di swalayan,
Halaman 9 dari 10 Immersion Program – Kelompok 15 (Eksekutif B 35 C)
kantin-kantin perkantoran, koperasi Citarasaprima. (2019, July 27). CRP Group. universitas dan sekolah, ataupun kegiatan Retrieved from Citarasaprima: bazaar lainnya. https://www.citarasaprima.com/about-us 5. Membuat jumlah gerai lebih banyak dengan membuat konsep mini café, less chair, tetapi Heizer, Jay; Render, Barry; Munson, Chuck;. yang bersahabat dengan lokasi keramaian, (2017). Operations Management jalur pejalan kaki, taman, serta area keluar Sustainability and Supply Chain masuk transportasi umum. Management Twelfth Edition. England: 6. Menggunakan jasa transportasi pengiriman Pearson Education. pribadi, untuk mengantisipasi keterlambatan Kotler, Philip; Keller, Kevin Lane;. (2016). pengiriman apabila menggunakan Marketing Management (Vol. 15 transportasi online. EditioUnited States of America: Pearson 7. Menjaga stabilitas aplikasi platform online Education. yang dimiliki oleh Warunk UpNormal, sehingga saat melakukan pemesanan Osterwalder, Alexander; Pigneur, Yves;. (2017). meminimalisasi adanya permasalahan teknis Business Model Generation. Jakarta: Elex saat pemesanan, karena hal tersebut Media Komputindo. menyangkut dana dari pelanggan. Warunk UpNormal. (2019, July 27). Warunk 8. Memperbaiki fasilitas yang telah ada UpNormal. Retrieved from Warunk sekarang, misalnya kecepatan internet, UpNormal: ketersediaan kabel outlet, ketersediaan parkir, https://www.warunkupnormal.com/ dan kebersihan sanitasi (toilet). 9. Meningkatkan komponen-komponen yang APPENDIX memiliki nilai hampir sama dengan industri 1. Laporan Analisis Penerapan “Business komponen sejenis, misalnya pada komponen Model Canvas” Pada Bisnis Warunk Layanan, Waktu Penyajian, Kekinian, dan UpNormal merupakan hasil penulisan dari Suasana / Atmosfer. penelitian yang telah dilakukan, sebagaimana 10. Melakukan rekayasa di area dapur untuk terlampir pada paper ini. memaksimalkan kecepatan penyajian 2. Rekaman Wawancara dan Video makanan. merupakan proses analisa data dalam 11. Mengoptimalkan kampanye self service, penelitian ini, kegiatan yang dilakukan adalah sehingga pelanggan tidak memiliki melakukan wawancara dengan pihak Warunk dependensi dengan pelayan UpNormal, sebagaimana terlampir pada 12. Memaksimalkan implementasi central Laporan ini. procurement dan central warehouse dengan 3. Kuesioner merupakan media yang konsep seperti distribusi minimarket. dipergunakan dalam rangka survei adalah menggunakan google form yang disebar REFERENCES melalui sosial media sebagaimana terlampir Kim, W. C., & Mauborgne, R. (2009). Blue Ocean pada Laporan ini. Strategy. Jakarta Selatan: PT. Serambi 4. Log Book kegiatan yang dipergunakan dalam Ilmu Semesta. rangka pelaksanaan kegiatan immersion Amalia, Dina;. (2018, February 17). 9 Elemen program yang dilakukan ± selama 12 sesi atau yang Harus Ada Dalam Bisnis Model 30 jam sebagaimana terlampir pada Laporan Kanvas. Retrieved from Jurnal: ini. https://www.jurnal.id/id/blog/2018- memahami-tentang-bisnis-model-kanvas/
Halaman 10 dari 10 Immersion Program – Kelompok 15 (Eksekutif B 35 C)